Anda di halaman 1dari 12

10 Basic Task of the strategy execution process

staff the
organization
with the right
people for
executing the
strategy

exercise
strong
leadership to
propel
strategy
execution
forward

Build the
organizational
capabilities
required for
sucessful
strategy
execution

Establish a
strategy
supportive
organizational
culture

allocate
sufficient
resources to
the strategy
execution
effort

The
action
agenda
for
executin
g
strategy

instill a
corporate
culture that
promotes good
strategy
execution

tie rewards
and incentives
directly to the
achievement
of strategic
and financial
targets

install
information
and operating
systems that
enable to carry
out their
strategic roles

institute
policies and
procedures
that facilitate
strategy
execution

adopt best
practices and
business
processes that
drive
continuous
improvement

Southwest memiliki prinsip operasi yaitu employee come first and customers come
second dalam hal ini, Southwest memiliki prioritas strategis yang ditempatkan
kepada para pegawai yang mencerminkan keyakinan para manajemen Southwest
bahwa

memberikan

pelayanan

yang

sangat

baik

kepada

para

pelanggan

membutuhkan pegawai yang tidak hanya memiliki passion dalam pekerjaannya


tetapi

juga

mengetahui

bahwa

perusahaan

benar-benar

khawatir

untuk

kesejahteraan pegawai dan berkomitmen untuk menyediakan jaminan pekerjaan


untuk para pegawai. Manajemen Southwest beranggapan Menjaga kebahagiaan
pegawai, kemudian para pegawai akan memberikan pelayanan yang akan tetap
membuat pelanggan bahagia.
Dikutip dari laporan tahunan southwest pada tahun 2000, senior management
Southwest menjelaskan mengapa pegawai dari Southwest merupakan asset yang
berharga yang dimiliki oleh perusahaan :
Didalam Southwest, pegawai kami merupakan asset paling terbaik, yang oleh
karena itu mengapa kami mengorbankan banyak waktu dan energy untuk merekrut
orang orang hebat dengan perilaku yang unggul. Dikarenakan bahwa perusahaan
kami sudah cukup terkenal sebagai tempat yang sangat baik untuk bekerja dengan
kesempatan karir yang baik dan kepastian di masa depan, banyak orang ingin
bekerja untuk Southwest. Ketika perusahaan memperkerjakan para karyawan,
perusahaan menyediakan pendidikan dan lingkungan kerja yang supportive yang
memberikan pegawai kami kebebasan untuk kreatif, having fun, dan membuat
perbedaan yang positif. Meskipun perusahaan menawarkan kompensasi yang
kompetitif, tetapi yang akan tetap menjaga budaya dan semangat perusahaan
adalah rasa memiliki dari pegawai dan kebanggaan pada pencapaian tim dan juga
kepuasan kerja yang terus bertambah dan oleh karena itu perusahaan terus
memiliki kinerja yang sangat baik.

Hard Element
1. Strategy
Rencana yang dirancang untuk mempertahankan dan membangun
keunggulan kompetitif
sebagai berikut:

dalam

persaingan. Adapun

strategy

tersebut

a. Fare structure strategy dan AirTrans fare structure: strategi yang


digunakan untuk memberikan harga tiket pesawat yang kompetitif.
Antara lain wanna get away, anytime, business select dan senior.
b. Strategi untuk membangun dan menjaga keberlangsungan low-cost
operations. Antara lain: mengunakan 1 jenis pesawat, melayani
penerbangan point to point, melakukan efisiensi biaya untuk seluruh
value

chain.

Untuk

bisa

melakukan

efisiensi

perusahaan

juga

melakukan Fuel Hedging agar bisa membeli bahan bakar di harga


normal. Salah satu muara dari efisiensi value chain yaitu untuk
menciptakan jarak antar penerbangan yang hanya berkisar 25-35
menit, sedangkan maskapai lain mencapai 45 menit.
Value chain activities cost effectively
A. Harga bahan bakar untuk pesawat terbang yang selama 12 tahun
meningkat drastis membuat southwest melakukan beberapa proyek
untuk

menambahkan efisiensi penggunaan bahan bakar :


Memasang blended winglets
Menggunakan auto throttle dan navigasi vertical
Memperkenalkan prosedur baru untuk pengoperasian start

engine
Reducing engine aircraft idle speed
B. Pengenalan Ticketless travel. Perusahaan tidak menggunakan print out
tiket.
C. Southwest

merupakan

maskapai

pertama

yang

memungkinkan

pelanggan untuk melakukan reservasi dan pembayaran tiket pada


website perusahaan
D. Menekankan penerbangan ke dalam dan keluar bandara yang berada
bukan di kota kota besar karena untuk melakukan performa on time
dan mengurangi konsumsi bahan bakar dan juga perusahaan tidak
membayar landing fees pada airport airport yang padat.
E. Tidak melakukan proses check in penumpang dengan tempat duduk
yang telah dipesan

c. Menciptakan
memberikan

suasana

penerbangan

pengalaman

yang

perjalanan

menyenangkan
top-notch.

untuk

Pramugari

memberikan pantun atau candaan selama penerbangan. Selain

memiliki kapabilitas yang sesuai, pramugari juga berpenampilan


menarik. Manajemen memberi segala sesuatu yang berkaitan dengan
Southwest dengan nama Love.
d. Strategy Plan Initiatives 2011-2015: Mengintegrasikan operasional
Southwest dengan AirTrans, upaya untuk memodernisasikan armada
pesawat, menggabungkan pesawat yang lebih besar ke armada
Southwest,

meluncurkan

penerbangan

internasional

dan

sistem

reservasi dan terus mengembangkan program reward frequently-flyer


e. Growths strategy: marketing, advertising and promotion seperti
kampanye The Low-Fare Airline and The All Time On-Time Airline, triple
crown awards, funloving and combative image dan meningkatkan iklan
lebih besar dibandingkan US carrier. People manajemen practices and
culture: recruiting, screening and hiring, promotion, compensation and
benefits, employee relations, the no lay-off policy, operation kick trail.

2. STRUCTURE

Struktur organisasi Southwest Airlines memiliki struktur yang fungsional,


hal ini dikarenakan divisi divisi yang terdapat di Southwest dikelompokkan
sesuai fungsinya.

Pengambilan keputusan perusahaan bersifat sentralisasi yang berpusat dari


manajemen tingkat atas akan tetapi, para manajemen tingkat atas sangatlah
terbuka dan mempertimbangkan masukan masukan dan saran dari para
karyawan oleh karena itu, komunikasi yang terjadi di Southwest bersifat terbuka.

Dari waktu ke waktu, selalu diadakan pertemuan rapat yang tidak terjadwal
antara karyawan frontliners dan para manajer yang mana menghadapi
permasalahan kegiatan operasional dan isu antara pekerja dan departemen
yang merupakan diskusi terbuka dan penyelesaian masalah masalah yang
dihadapi. Menghindari masalah informal dan penyelesaian masalah yang cepat
dipandang sebagai kebajikan manajerial.

3. Systems
System adalah prosedur untuk mengatur aktivitas yang dijalankan yang
melibatkan anggota organisasi untuk menyelesaikan pekerjaan.
a. Sistem operasional: safety record dan inspeksi untuk mencegah
terjadinya kecelakaan.
b. Sistem rekrutmen. Pramugari di Southwest secara fisik harus memiliki
bentuk tubuh yang menarik, kaki panjang, yang dulunya merupakan
mayoret atau cheerleaders. Selain itu mereka juga harus memiliki
kepribadian yang ekstrovert dan memiliki selera humor yang tinggi,
memiliki rasa empati dan kepedulian yang tinggi. Southwest tidak
menggunakan personality test, tetapi menggunakan target selection
yaitu perilaku spesifik, pengetahuan dan motivasi yang harus dimiliki
oleh kandidat. Untuk mengetes unselfishness, Southwest mengamati
kandidat dan memberikan waktu untuk presentasi.
c. Sistem remunerasi: pemberian kompensasi dan benefit: 401 (k)
rencana tabungan pensiun, Rencana berbagi keuntungan (profitsharing), Penggantian resep dan cek kesehatan, Penggantian periksa
mata, Penggantian periksa gigi, Pendampingan adopsi, Pendampingan
kesehatan mental, Asuransi jiwa, Asuransi kecelakaan kematian dan
cacat, Asuransi jiwa ketergantungan, Dependent care flexible spending
account, Health care flexible spending account, Rencana pembelian
saham karyawan, Wellness program, Perawatan kesehatan bagi
committed partners dan Perawatan kesehatan bagi pensiun dini.
d. Sistem promosi: perusahaan lebih mengutamakan pekerja dari internal
perusahaan

untuk

mengisi

posisi

top

manajemen.

Perusahaan

meyakini bahwa karyawan dari internal perusahaan lebih memahami


seluk beluk Southwest.
e. The no-lay off policy:

Southwest

airlines

tidak

pernah

melakukan

pemberhentian kerja para pegawainya sejak perusahaan beroperasi dari


tahun 1971. Kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan ini adalah merupakan
cara perusahaan memperlakukan para karyawan dan merupakan suatu
bentuk usaha manajemen Southwest untuk keberlanjutan pembangunan
budaya perusahaan. Southwest telah membangun suatu itikat yang baik
dengan para karyawan dan unions selama bertahun tahun dengan cara no
lay-off policy. Senior manajemen dan pegawai Southwest memandang tiga
buyout baru-baru ini yang menawarkan sebagai pendekatan yang lebih baik
untuk pengurangan tenaga kerja dari PHK sukarela.
f. Operation kick Tail: Pada tahun 2007, Southwest management membentuk
suatu inisiatif internal yang dinamakan Operation Kick Tail sebuah multi-year
call untuk bertindak bagi karyawan untuk lebih fokus memperhatikan pada
penyediaan layanan pelanggan berkualitas tinggi, menjaga biaya agar tetap
rendah dan memelihara budaya Southwest. Salah satu komponen dari
inisiatif ini termasuk memberikan sebuah penghargaan yaitu Kick Tail award
kepada para pegawai yang melakukan suatu hal yang patut dicontoh untuk
membuat perubahan positif dalam memberikan pelayanan yang terbaik
untuk

pengalaman

perjalanan

bagi

para

pelanggan

atau

dengan

menunjukkan nilai nilai dalam Living in the Southwest Way .


4. Style
Southwest mengusahakan manajemen nya melakukaan hal-hal dengan cara yang
akan membuat karyawan Southwest bangga dengan perusahaan tempat mereka
bekerja dan menikmati proses praktik tenaga kerja. Manajer diharapkan untuk
meluangkan setidak nya satu sampai tiga jam waktu mereka keluar dari kantor,
berkeliling untuk melakukan pengawasan dan pengecekan, mengamati apa saja
yang sedang terjadi dan mendengarkan karyawan dan lebih responsive terhadap
apa saja yang menjadi usulan dari para karyawan.
Karyawan yang melakukan banyak inisiatif adalah hal yang umum. Pilot pilot
Southwest telah berjasa dalam melakukan pengembangan protocol baru untuk
lepas landas dan pendaratan yang menghemat bahan bakar. Selain itu, pegawai

frontliner juga memberikan saran dalam melakukan penghematan dengan tidak


meletakan logo perusahaan di kantong kantong sampah, hal itu menghemat kurang
lebih $250,000 setiap tahunnya. Selain itu, dibandingkan untuk membeli 800 unit
computer baru untuk pusat reservasi yang baru di Albuquerque, karyawan
perussahaan melakukan inisiatif dengan membeli bagian bagian dari computer dan
merakitnya sendiri dengan mengeluarkan setengah biaya dari pembelian unit unit
computer baru dan membuat perusahaan menghemat biaya $ 1,000,000. Selain itu,
melakukan inovasi dengan mengganti tiket kertas dengan electronic ticket adalah
hal yang disarankan oleh para pegawai perusahaan.
Sekitar 83% dari 45,000 pegawai Southwest tergabung dalam asosiasi asosiasi
yaitu sebagai berikut :
a. Southwest Airline Pilots Association asosiasi yang mewakili pilot pilot
b. The teamsters Union asosiasi yang mewakili pegawai Southwest dan
teknisi simulator pesawat.
c. A local of the transformation Workers of America asosiasi yang
mewakili flight attendants, baggage handlers, ground crews dan
provisioning employees.
d. The Internationals Association of Machinist and Aerospace Workers
asosiasi yang mewakili customers service dan reservation
e. The Aircraft Mechanics Fraternal Association asosiasi yang mewakili
mekanik perusahaan.
manajemen mendorong anggota serikat dan negosiator untuk meneliti masalah
mendesak mereka untuk melakukan survei karyawan sebelum setiap negosiasi
kontrak. Perjanjian Southwest dengan unions mewakiki para karyawan perusahaan
yang mana relative bebas dari peraturan pekerjaan dan klasifikikasi pekerjaan yang
tidak luas yang mungkin bisa menghalangi produktifitas para karyawan. Semua
perjanjian kontrak tersebut mengizinkan semua karyawan yang memiliki kualifikasi
untuk mengerjakan semua fungsi yang ada di perusahaan.
5. STAFF
Southwest airlines melakukan perekrutan pegawai untuk mencari pegawai yang
memiliki psikap dan perilaku yang sesuai dengan budaya perusahaan dan
memberikan para pegawai pelatihan yang sesuai. Manajemen dari Southwest
percaya bahwa ketika perusahaan bisa memberikan pelayanan yang terbaik untuk
para pelanggannya, hal itu didapatkan dari perusahaan yang memiliki para pegawai

yang benar benar mempercayai bahwa pelanggan merupakan hal terpenting dan
oleh karena itu, perlakuan dan pelayanan yang diberikan oleh pegawai kepada
pelanggan diberikan dengan cara yang ramah, dan sopan adalah hal yang harus
dilakukan, tidak hanya dari pelatihan pegawai untuk berakting dan seolah olah
bahwa pelanggan merupakan hal yang penting untuk Southwest Airlines.
Dalam melakukan perekrutan pegawai yang membutuhkna interaksi personal
dengan para penumpang, perusahaan mencari calon calon pegawai dalam proses
rekrutmen yang memiliki orientasi pada pelanggan dan juga mempunyai sense of
humor yang baik agar bisa dapat berinteraksi dengan baik dengan para pelanggan.
Perusahaan berusaha mengidentifikasi para kandidat dengan kemampuan untuk
membaca emosi manusia dan merespond nya secara umum dengan sikap yang
perhatian dan empati. Southwest menginginkan pegawai yang memberikan sebuah
pelayanan yang menunjukkan bahwa mereka para pegawai benar benar menikmati
ketika bertemu dan berinteraksi dengan pelanggan dan berada di sekitar para
pelanggan ketika pegawai melakukan tugas dan pekerjaannya yang berlawanan
dengan sikap dan perilaku yang seolah olah dipaksakan ketika memberikan
pelayanan kepada para pelanggan.
Southwest tidak menggunakan tes personalitas pada para calon pegawai ataupun
memberikan pertanyaan kepada calon pegawai hal apasajakah yang mungkin dan
harus

dilakukan

pada

kondisi

tertentu.

Sebaliknya,

pegawai

perekrutan

di

Southwest melakukan analisa pada setiap kategori pekerjaan untuk membuktikan


perilaku yang spesifik, pengetahuan, dan motivasi yang dibutuhkan sebagai kriteria
dan mencari pegawai yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Proses ini
disebut targeted selection. Suatu kriteria yang umum untuk semua kategori
pekerjaan

adalah kerjasama tim. Kemudian,

kriteria yang dianggap paling

dibutuhkan untuk pilot dan flights attendant adalah judgement. Kemudian, biasanya
para calon pegawai Southwest ketika diwawancara diberikan pertanyaan
pertanyaan yang mengenai perilaku masa lalu para calon pegawai yang menjadikan
petunjuk yang baik untuk perilaku masa depan calon pegawai tersebut. Southwest
menerima 90,043 resumes dan merekrut 831 pegawai baru pada tahun 2009.
Ketika pada tahun 2007 pada waktu sebelum resesi besar, Southwest menerima
329,200 resume dan memperkerjakan karyawan baru sebanyak 4,200 karyawan.

6. SKILS
Kegiatan pelatihan yang diterapkan di Southwest didesain dan dijalankan oleh
Southwest University. Kurikulum yang diterapkan termasuk kegiatan pelatihan untuk
perekrutan pegawai baru, para karyawan Southwest dan para Manajer. Proses
pembelajaran yang dianggap sebagai proses yang akan tidak pernah berkahir untuk
semua karyawan perusahaan diharpkan seluruh karyawan menjadi pembelajaran
yang disengaja dan proses ini ditumbuhkan dan dikembangkan bukan hanya dari
pelatihan yang ada di kelas, tetapi juga didapatkan dari pengalaman bekerja di
Southwest setiap harinya. Pelatihan pelatihan yang dilakukan oleh Southwest
University teridiri dari berbagai macam kursus dan materi yang diberikan kepada
personel maintenance dan karyawan lainnya dengan tujuan untuk mengetahui dan
memperlajari bagaimana prosedur pelatihan mengenai safety and security yang
diterapkan

oleh

Federal

Aviaton

Administration

(FAA),

U.S

Department

of

Transportation, Occupational Safety and Health Administration dan agensi agensi


pemerintah lainnya. Selain itu, pelatihan mengenai
1. written communications
2. public speaking
3. stress management
4. career development
5. performance appraisal
6. decision making
7. leadership
8. customer services
9. corporate culture
10.environmental stewardship and sustainability
11.employee relations.
Untuk Leadership Development, berfokus kepada :
1.
2.
3.
4.

developing people
building teams
thinking strategically
being a change leader were keystone offerings.

Supervisor baru, menghadiri pelatihan dalam jangka waktu 4 minggu yaitu


Leadership Southwest Style yang terdiri dari materi materi pelatihan yang
berfokus pada coaching, empowering dan encouraging. Sementara, manajer baru
berkewajiban untuk mengikuti pelatihan selama two and a half day yang
dinamakan Next-Level Leadership yang merupakan pelatihan kepada para

karyawan yang ingin mengexplorasi apakah manajemen karir adalah pekerjaan


yang tepat untuk mereka dan kursus untuk karyawan berpotensi tinggi yang ingin
mengejar karir jangka panjang di Southwest. Selama waktu ke waktu, supervisor
dan eksekutif Southwest menghadiri pelatihan pada corporate culture, yang
dimaksudkan

untuk

membantu

menanamkan,

menanamkan

dan

memupuk

framework budaya sebagai kerjasama tim, kepercayaan, harmoni dan diversity. Para
karyawan Southwest menempuh lebih dari 1.4 juta jam pada sesi pelatihan di tahun
20113.
Southwest Airlines mempunyai sebuah program yaitu On Boarding to welcome
New Hires into the Southwest Family dan memberikan informasi dan bantuan dari
waktu ke waktu ketika para pegawai baru di pilih oleh perusahaan sampai dengan
akhir tahun dari tahun pertama para pegawai di Southwest. Para pegawai baru
menghadiri pelatihan pelatihan yang bermaterikan mengenai :
1. Orientasi satu hari penuh yang menjelaskan mengenai sejarah perusahaan,
2.
3.
4.
5.
6.

overview dari industri penerbangan


overview pada industri penerbangan
tantangan kompetitif yang akan dihadapi Southwest
pengenalan budaya perusahaan
management practices
expectations of employee and demonsrations on Living the Southwest Way.

Para pegawai baru tersebut selain mendapatkan pelatihan pelatihan yang telah
disebutkan,

juga

mendapatkan

beberapa

pelatihan

mengenai

pelatihan

keselamatan, dan selama 30 hari, para pegawai juga diharpkan mengaskes


interactive online tools yaitu OnBoarding Online Orientation. Pegawai baru juga
diundang untuk mendatangi sebuah acara LUV @First Bite Luncheon di kota
mereka bekerja.
7. Shared Values
Dalam tabel ini, terdapat kriteria kriteria untuk personal traits, perilaku dan sikap
yang Southwest cari dari para pegawai.
Living The Southwest

Warrior Spirit

Servants Heart

Fun-Luving Attitude

Work Hard
Desire to be the best

Follow the golden rule


Adhere to the basic

Have fun
Dont take your to

Be Courageous

principle
Treat others with

seriously
Maintain perspective

Display a sense of

respect
Put Others First

(balance)
Celebrate Success

urgency
Persevere
Innovate

Be egalitarian
Demonstrate proactive

Enjoy your work


Be a passionate team

customer service
Embrace the SWA

player

Family

Nilai-nilai yang dipegang oleh seluruh elemen yang ada di Southwest


adalah
a. Warrior Spirit
Nilai yang harus ditumbuhkan dalam jiwa karyawan adalah semangat
bekerja keras, memiliki inisiatif dan perduli terhadap perusahaan
terutama konsumen. Karyawan harus berani melayani konsumen
sesuai

dengan

karakteristik

masing-masing,

mengedepankan kualitas dan low cost.


b. Servants Heart
Karyawan harus fokus pada The

Golden

Rule

dengan

tetap

yang

berarti

mengutamakan orang lain dibandingkan diri sendiri. Hal ini dilakukan


dengan bekerja dan melayani dengan ramah, bertanggung jawab,
dapat dipercaya dan mampu menyediakan kebutuhan konsumen
berupa low fare. Setiap tindakan karyawan juga harus didasarkan pada
budaya perusahaan.
c. Fun-LUVing Attitude
Dalam bekerja, karyawan harus merasa bahwa pekerjaan tersebut
merupakan passion nya. Sehingga akan tumbuh rasa cinta, senang dan
bangga. Dengan begitu, karyawan akan merasa menyatu dengan
perusahaan dan menumbuhkan rasa memiliki, sehingga akhirnya akan
memberikan damapak positif terhadap performa kerjanya.

Anda mungkin juga menyukai