staff the
organization
with the right
people for
executing the
strategy
exercise
strong
leadership to
propel
strategy
execution
forward
Build the
organizational
capabilities
required for
sucessful
strategy
execution
Establish a
strategy
supportive
organizational
culture
allocate
sufficient
resources to
the strategy
execution
effort
The
action
agenda
for
executin
g
strategy
instill a
corporate
culture that
promotes good
strategy
execution
tie rewards
and incentives
directly to the
achievement
of strategic
and financial
targets
install
information
and operating
systems that
enable to carry
out their
strategic roles
institute
policies and
procedures
that facilitate
strategy
execution
adopt best
practices and
business
processes that
drive
continuous
improvement
Southwest memiliki prinsip operasi yaitu employee come first and customers come
second dalam hal ini, Southwest memiliki prioritas strategis yang ditempatkan
kepada para pegawai yang mencerminkan keyakinan para manajemen Southwest
bahwa
memberikan
pelayanan
yang
sangat
baik
kepada
para
pelanggan
juga
mengetahui
bahwa
perusahaan
benar-benar
khawatir
untuk
Hard Element
1. Strategy
Rencana yang dirancang untuk mempertahankan dan membangun
keunggulan kompetitif
sebagai berikut:
dalam
persaingan. Adapun
strategy
tersebut
chain.
Untuk
bisa
melakukan
efisiensi
perusahaan
juga
engine
Reducing engine aircraft idle speed
B. Pengenalan Ticketless travel. Perusahaan tidak menggunakan print out
tiket.
C. Southwest
merupakan
maskapai
pertama
yang
memungkinkan
c. Menciptakan
memberikan
suasana
penerbangan
pengalaman
yang
perjalanan
menyenangkan
top-notch.
untuk
Pramugari
meluncurkan
penerbangan
internasional
dan
sistem
2. STRUCTURE
Dari waktu ke waktu, selalu diadakan pertemuan rapat yang tidak terjadwal
antara karyawan frontliners dan para manajer yang mana menghadapi
permasalahan kegiatan operasional dan isu antara pekerja dan departemen
yang merupakan diskusi terbuka dan penyelesaian masalah masalah yang
dihadapi. Menghindari masalah informal dan penyelesaian masalah yang cepat
dipandang sebagai kebajikan manajerial.
3. Systems
System adalah prosedur untuk mengatur aktivitas yang dijalankan yang
melibatkan anggota organisasi untuk menyelesaikan pekerjaan.
a. Sistem operasional: safety record dan inspeksi untuk mencegah
terjadinya kecelakaan.
b. Sistem rekrutmen. Pramugari di Southwest secara fisik harus memiliki
bentuk tubuh yang menarik, kaki panjang, yang dulunya merupakan
mayoret atau cheerleaders. Selain itu mereka juga harus memiliki
kepribadian yang ekstrovert dan memiliki selera humor yang tinggi,
memiliki rasa empati dan kepedulian yang tinggi. Southwest tidak
menggunakan personality test, tetapi menggunakan target selection
yaitu perilaku spesifik, pengetahuan dan motivasi yang harus dimiliki
oleh kandidat. Untuk mengetes unselfishness, Southwest mengamati
kandidat dan memberikan waktu untuk presentasi.
c. Sistem remunerasi: pemberian kompensasi dan benefit: 401 (k)
rencana tabungan pensiun, Rencana berbagi keuntungan (profitsharing), Penggantian resep dan cek kesehatan, Penggantian periksa
mata, Penggantian periksa gigi, Pendampingan adopsi, Pendampingan
kesehatan mental, Asuransi jiwa, Asuransi kecelakaan kematian dan
cacat, Asuransi jiwa ketergantungan, Dependent care flexible spending
account, Health care flexible spending account, Rencana pembelian
saham karyawan, Wellness program, Perawatan kesehatan bagi
committed partners dan Perawatan kesehatan bagi pensiun dini.
d. Sistem promosi: perusahaan lebih mengutamakan pekerja dari internal
perusahaan
untuk
mengisi
posisi
top
manajemen.
Perusahaan
Southwest
airlines
tidak
pernah
melakukan
pengalaman
perjalanan
bagi
para
pelanggan
atau
dengan
yang benar benar mempercayai bahwa pelanggan merupakan hal terpenting dan
oleh karena itu, perlakuan dan pelayanan yang diberikan oleh pegawai kepada
pelanggan diberikan dengan cara yang ramah, dan sopan adalah hal yang harus
dilakukan, tidak hanya dari pelatihan pegawai untuk berakting dan seolah olah
bahwa pelanggan merupakan hal yang penting untuk Southwest Airlines.
Dalam melakukan perekrutan pegawai yang membutuhkna interaksi personal
dengan para penumpang, perusahaan mencari calon calon pegawai dalam proses
rekrutmen yang memiliki orientasi pada pelanggan dan juga mempunyai sense of
humor yang baik agar bisa dapat berinteraksi dengan baik dengan para pelanggan.
Perusahaan berusaha mengidentifikasi para kandidat dengan kemampuan untuk
membaca emosi manusia dan merespond nya secara umum dengan sikap yang
perhatian dan empati. Southwest menginginkan pegawai yang memberikan sebuah
pelayanan yang menunjukkan bahwa mereka para pegawai benar benar menikmati
ketika bertemu dan berinteraksi dengan pelanggan dan berada di sekitar para
pelanggan ketika pegawai melakukan tugas dan pekerjaannya yang berlawanan
dengan sikap dan perilaku yang seolah olah dipaksakan ketika memberikan
pelayanan kepada para pelanggan.
Southwest tidak menggunakan tes personalitas pada para calon pegawai ataupun
memberikan pertanyaan kepada calon pegawai hal apasajakah yang mungkin dan
harus
dilakukan
pada
kondisi
tertentu.
Sebaliknya,
pegawai
perekrutan
di
dibutuhkan untuk pilot dan flights attendant adalah judgement. Kemudian, biasanya
para calon pegawai Southwest ketika diwawancara diberikan pertanyaan
pertanyaan yang mengenai perilaku masa lalu para calon pegawai yang menjadikan
petunjuk yang baik untuk perilaku masa depan calon pegawai tersebut. Southwest
menerima 90,043 resumes dan merekrut 831 pegawai baru pada tahun 2009.
Ketika pada tahun 2007 pada waktu sebelum resesi besar, Southwest menerima
329,200 resume dan memperkerjakan karyawan baru sebanyak 4,200 karyawan.
6. SKILS
Kegiatan pelatihan yang diterapkan di Southwest didesain dan dijalankan oleh
Southwest University. Kurikulum yang diterapkan termasuk kegiatan pelatihan untuk
perekrutan pegawai baru, para karyawan Southwest dan para Manajer. Proses
pembelajaran yang dianggap sebagai proses yang akan tidak pernah berkahir untuk
semua karyawan perusahaan diharpkan seluruh karyawan menjadi pembelajaran
yang disengaja dan proses ini ditumbuhkan dan dikembangkan bukan hanya dari
pelatihan yang ada di kelas, tetapi juga didapatkan dari pengalaman bekerja di
Southwest setiap harinya. Pelatihan pelatihan yang dilakukan oleh Southwest
University teridiri dari berbagai macam kursus dan materi yang diberikan kepada
personel maintenance dan karyawan lainnya dengan tujuan untuk mengetahui dan
memperlajari bagaimana prosedur pelatihan mengenai safety and security yang
diterapkan
oleh
Federal
Aviaton
Administration
(FAA),
U.S
Department
of
developing people
building teams
thinking strategically
being a change leader were keystone offerings.
untuk
membantu
menanamkan,
menanamkan
dan
memupuk
framework budaya sebagai kerjasama tim, kepercayaan, harmoni dan diversity. Para
karyawan Southwest menempuh lebih dari 1.4 juta jam pada sesi pelatihan di tahun
20113.
Southwest Airlines mempunyai sebuah program yaitu On Boarding to welcome
New Hires into the Southwest Family dan memberikan informasi dan bantuan dari
waktu ke waktu ketika para pegawai baru di pilih oleh perusahaan sampai dengan
akhir tahun dari tahun pertama para pegawai di Southwest. Para pegawai baru
menghadiri pelatihan pelatihan yang bermaterikan mengenai :
1. Orientasi satu hari penuh yang menjelaskan mengenai sejarah perusahaan,
2.
3.
4.
5.
6.
Para pegawai baru tersebut selain mendapatkan pelatihan pelatihan yang telah
disebutkan,
juga
mendapatkan
beberapa
pelatihan
mengenai
pelatihan
Warrior Spirit
Servants Heart
Fun-Luving Attitude
Work Hard
Desire to be the best
Have fun
Dont take your to
Be Courageous
principle
Treat others with
seriously
Maintain perspective
Display a sense of
respect
Put Others First
(balance)
Celebrate Success
urgency
Persevere
Innovate
Be egalitarian
Demonstrate proactive
customer service
Embrace the SWA
player
Family
dengan
karakteristik
masing-masing,
Golden
Rule
dengan
tetap
yang
berarti