Anda di halaman 1dari 5

Akuntansi Pajak Penghasilan PSAK 46

Soal 1 :

1. Laba sebelum pajak tahun 2012 = Rp 1.000.000.000. Koreksi Fiskal atas laba
tersebut adalah sebagai berikut:

A. Pendapatan Bunga Deposito Rp 60.000.000.

B. Beban Jamuan tanpa daftar Nominatif Rp 40.000.000.

C. Penyusutan Fiskal lebih kecil Rp 15.000.000. dari pada penyusutan komersil.

Angsuran PPh 25 Rp 20.000.000 per bulan.

Pertanyaan:

A. Tentukan Penghasilan Kena Pajak?


B. Tentukan PPh Kurang atau Lebih Bayar?

C. Tentukan Aset atau Kewajiban Pajak Tangguhan?

D. Buatlah Jurnal Penyajiannya?

Jawab:

A. Laba Sebelum Pajak Rp 1.000.000.000.

Koreksi Beda Tetap:

-/- Pendapatan Bunga Deposito (Rp 60.000.000)

+/+ Beban Jamuan 40.000.000.

Total Beda Tetap (20.000.000)

980.000.000.

Koreksi Beda Waktu:

+/+ Penyusutan 15.000.000. KorFis Positif.

***Beban penyusutan berkurang sehingga harus menambah Laba.


Total Beda Waktu 995.000.000.

B. Pajak Terutang:

25% x Rp 995.000.000 = Rp 248.750.000

Kredit PPh 25 20 juta x 12 = 240.000.000.

PPh 29 Kurang Bayar 8.750.000.

C. Aspek Pajak Tangguhan= 25 % x Rp 15.000.000 = Rp 3.750.000. Korfis +/+ saja

D. Jurnal:

PPh Badan Pajak Kini 248.750.000. -

Aset Pajak Tangguhan 3.750.000. -

Pendapatan Pajak Tangguhan - 3.750.000.

PPh 25 dibayar dimuka - 240.000.000.

Utang PPh 29 8.750.000.

Penyajian:

Laba Sebelum Pajak Rp 1. 000.000.000.

Less PPh:

Pajak Kini 248. 750.000.

Pajak Tangguhan - 3.750.000. => Karena Korfis +/+ saja maka dikurang.

245.000.000

Laba Bersih 755.000.000


Soal 2:

Laba sebelum pajak tahun 2012 = Rp 700.000.000. Koreksi Fiskal atas Laba tsb sbb:

Pendapatan Sewa Bangunan Rp 50.000.000. FINAL

Beban Bunga Pajak 10.000.000. Komersial sbg denda, pajak korfis +/+

Beban Pemberian Sembako 40.000.000. Korfis +/+

Penyusutan Komersial 10.000.000. lebih tinggi dari penyusutan fiskal. Korfis


+/+

Pendapatan Jasa Giro 20.000.000. Korfis -/-

Beban PPh 5.000.000. Korfis +/+

Amortisasi Fiskal Rp 15.000.000. lebih tinggi dari amortisasi Komersial. Korfis -/-

Kredit Pajak:

A. PPh 22 Rp 10.000.000.
B. PPh 23 10.000.000.

C. PPh 24 25.000.000.

D. PPh 25 15.000.000.

Pertanyaaan:

A. Tentukan Penghasilan Kena Pajak


B. Tentukan Pajak Kurang Bayar atau Lebih Bayar.

C. Tentukan Aset atau Kewajiban Pajak Tangguhan.

D. Buatlah Jurnal dan Penyajiannya.

Jawab:

A. Laba Sebelum Pajak Rp 700.000.000.


Koreksi Beda Tetap:

Pendapatan Sewa Bangunan (-50.000.000).

Pendapatan Jasa Giro (-20.000.000).

Beban Bunga Pajak 10.000.000.

Beban Pemberian Sembako 40.000.000.

Beban PPh 5.000.000. (15.000.000)

685.000.000.

Koreksi Beda Waktu:

- Amortisasi (- 15.000.000 ) KorFis Negatif

Beban Amortisasi Bertambah sehingga harus mengurangi laba.

- Penyusutan 10.000.0000. Korfis Positif

Beban Penyusutan Berkurang sehingga harus menambah laba

- ( 5.000.000.)

Penghasilan Kena Pajak 680.000.000

B. Pajak Terutang Rp 680.000.000 x 25 % = Rp 170.000.000.

Kredit Pajak: Pph 22, 23, 24, 25 60.000.000.

PPh 29 Kurang Bayar Rp 110.000.000.

C. Kewajiban Pajak Tangguhan: 25 % x Rp 5.000.000 = Rp 1.250.000. (selisih


korfis -/- amortisasi dan korfis +/+ depresiasi)

D. Jurnal;

PPh Badan- Pajak Kini 170.000.000 –

Beban Pajak Tangguhan 1.250.000. –

Kewajiban Pajak Tangguhan - 1.250.000.

PPh 22 dibayar dimuka - 10.000.000.


PPh 23 dibayar dimuka - 10.000.000.

PPh 24 dibayar dimuka - 25.000.000.

PPh 25 dibayar dimuka - 15.000.000.

Utang PPh 29 - 110.000.000.

Penyajian

Laba Sebelum Pajak Rp 700.000.000.

PPh:

A. Pajak Kini Rp 170.000.000.


B. Pajak Tangguhan 1.250.000.. => Ditambah karena korfis -/- > +/+

(171.250.000)

Laba Bersih 528.750.000.

Anda mungkin juga menyukai