Anda di halaman 1dari 3

CHAPTER 9 3 Tingkatan Materialitas :

MATERIALITY - TIDAK MATERIAL


- CUKUP MATERIAL
Definisi Materialitas - SANGAT MATERIAL
Materialitas itu adalah jumlah atau besarnya kekeliruan atau salah saji
dalam informasi akuntansi yang mungkin membuat pertimbangan 1. Jumlahnya TIDAK MATERIAL
pengambilang keputusan pihak yang berkepentingan berubah atau Salah saji tidak mempengaruhi keputusan pemakai laporan
terpengaruh oleh salah saji itu. keuangan, maka UNQUALIFIED OPINION dapat diberikan.
2. Jumlahnya CUKUP MATERIAL
Awalnya auditor menentukan jumlah jumlah apa saja dalam laporan Salah saji tidak mempengaruhi laporan keuangan secara
keuangan yang akan dianggap material. Penentuan ini disebut dengan keseluruhan, maka QUALIFIED OPINION dapat diberikan.
Pertimbangan Awal Mengenai Materialitas karena disini menggunakan 3. Jumlahnya SANGAT MATERIAL
unsur2 profesional dan masih bisa berubah jika sepanjang dilakukannya Salah saji menyebabkan kewajaran laporan keuangan secara
audit ditemukan perkembangan baru. keseluruhan diragukan. Dalam kondisi ini, auditor bisa
menyatakan DISCLAIMER atau ADVERSE OPINION dengan
Faktor-Faktor Utama yang Mempengaruhi Pertimbangan awal jumlah memperhatikan sejauh mana salah saji yang material tersebut
materialitas : terhadap bagian-bagian dalam laporan keuangan.
1. Materialitas sebagai konsep yang relative dan bukan absolute
salah saji dalam jumlah. RISIKO AUDIT
Cth. Jumlah salah saji yang dianggap material oleh perusahaan Risiko audit adalah risiko yang terjadi dalam hal auditor tanpa disadari tidak
kecil belum tentu dianggap material juga oleh perusahaan besar. memodifikasi pendapatnya sebagai mana mestinya atas suatu laporan
2. Beberapa dasar (basis) yang dibutuhkan untuk menetapkan keuangan yang mengandung salah saji material.
materialitas.
Cth. Laba sebelum pajak, current asset, total asset, current liability, - Resiko audit dapat ditentukan dengan ukuran KUANTITATIF
modal sendiri. (dalam prosentasi) atau KUALITATIF (minimum s/d maksimum)
3. Faktor kualitatif yang mempengaruhi materialitas - Resiko audit dengan pertimbangan materialitas mempunyai
Cth. Ketidakberesan dipandang lebih penting dibandingkan dengan hubungan terbalik.
kekeliruan yang tidak disengaja, kekeliruan dalam kewajiban - Untuk menurunkan tingkat risiko audit dan untuk menurunkan
kontrak, kekeliruan yang mempengaruhi kecenderungan laba. jumlah salah saji yang material atas suatu saldo akun atau
golongan transaksi, auditor menggunakan langkah-langkah berikut
Langkah-langkah dalam menetapkan materialitas : :
1. Tentukan pertimbangan awal mengenai materialitas 1. Memilih prosedur audit yang lebih efektif
2. Alokasikan pertimbangan awal mengenai materialitas 2. Melaksanakan prosedur audit lebih dekat ke tanggal neraca
kedalam segmen 3. Memperluas prosedur audit tertentu
3. Estimasikan total salah saji kedalam segmen
4. Estimasikan salah saji gabungan Jenis-Jenis Resiko Audit
5. Bandingkan estimasi gabungan dengan pertimbangan awal - Risiko Bawaan (Inherent Risk)
mengenai materialitas. - Risiko Pengendalian (Control Risk)
- Risiko Deteksi (Detection Risk)
 Risiko Bawaan (Inherent Risk) RISIKO USAHA
Adalah kerentanan suatu saldo akun atau golongan transaksi Tingkat risiko bahwa auditor (KAP) akan menderita kerugian yang
terhadap suatu salah saji yang material, dengan asumsi bahwa tidak diakibatkan hubungannya dengan klien, walaupun laporan audit yang
ada kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern terkait. diberikannya sudah pantas.
Setiap akun pastinya memiliki resiko bawaan yang berbeda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi resiko usaha :
Contoh. Pehitungan yang rumit, Estimasi akuntansi. Uang tunai 1. Tingkat ketergantungan pemakai pada laporan keuangan (ukuran
mudah dicuri dan bisa dideteksi dibandingkan dengan persediaan perusahaan, distribusi kepemilikan, jumlah dan sifat kewajiban
batubara. perusahaan)
2. Kemungkinan akan adanya kesulitan keuangan klien yang timbul
Factor eksternal karena adanya perkembangan teknologi > produk setelah laporan audit diterbitkan
cepat using > persediaan yang disajikan cenderung overstated. 3. Evaluasi auditor atas integritas manajemen. Salah satu ciri
integritas rendah : sering terjadi konflik
 Risiko Pengendalian (Control Risk)
Suatu salah saji material yang terjadi dalam suatu asersi, tidak Faktor-faktor yang mempengaruhi resiko bawaan :
dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh struktur 1. Sifat Bidang Usaha Klien
pengendalian intern suatu usaha. Resiko pengendalian akan selalu Keusangan persediaan pada pabrik elektronik lebih besar daripada
ada karena adanya keterbatasan pabrik baja
2. Integritas Manajemen
 Risiko Deteksi (Detection Risk) Manajemen yang integritasnya rendah, lebih memungkinkan
Risiko auditor saat auditor tidak bisa mendeteksi salah saji material auditor mendapat tuntutan hukum
yang terdapat dalam suatu asersi. Hal ini bisa terjadi karena 3. Motivasi Klien
penggunaan prosedur sampel, pemilihan prosedur yang tidak Klien ada yang memperoleh keuntungan dengan masalah sajikan
sesuai, prosedur yang keliru, keliru menafsirkan hasil audit. laporan keuangannya (bonus berdasarkan keuntungan)
Hal ini bisa dikurangi dengan perencanaan dan supervise yang 4. Hasil Audit Sebelumnya
baik, melaksanakan audit sesuai dengan standar pengendalian Salah saji pada tahun sebelumnya akan terbawa pada tahun
mutu. berjalan. Auditor dianggap lalai jika tidak memperhatikan hal tsb.
5. Penugasan pertama atau penugasan ulang
MODEL RISK AUDIT MENURUT AICPA RUMUSNYA LIAT DI HD HAL Pada penugasan yang pertama kali, auditor biasanya menetapkan
76 resiko yang lebih tinggi.
6. Hubungan Istimewa
Adanya hubungan yang istimewa akan menyebabkan resiko
Risiko Audit Yang dapat Diterima bawaan.
- Ukuran kesediaan auditor untuk menerima bahwa laporan Menurut PSAK 7, hubungan induk dan anak perusahaan, antara
keuangan salah saji secara material, Walaupun audit telah selesai peusahaan dengan pribadi manajemennya
dan Unqualified Opinion telah diberikan 7. Transaksi tidak rutin
- Resiko ini ditetapkan secara subjektif Transaksi yang tidak biasa akan lebih besar kemungkinan salah
pencatatannya.
Cth. Leasing, dll
8. Pertimbangan yang diperlukan untuk mencatat saldo akun
dan transaksi secara benar
Banyak akun yang melibatkan unsur estimasi dan pertimbangan
manajemen. Seperti : penentuan penyisihan utang tak tertagih,
usangnya persediaan, dll
9. Kerentanan terhadap kecurangan
Uang tunai, cek cek, efek-efek dan persediaan jika tidak diawasi
dengan baik, maka akan meningkatkan resiko bawaan.
10. Unsur-unsur populasi
Unsure-unsur individual yang membentuk populasi seringkali
mempengaruhi ekspektasi salah saji yang material.
Cth. Risiko bawaan yang tinggi untuk piutang yang telah jatuh
tempo daripada piutang baru, salah saji nilai persediaan yang sudah
lama dibeli daripada yang baru.

Situasi Pemeriksaan Yang Mengandung Resiko Yang Besar


- Pengendalian Intern yang lemah
- Kondisi keuangan yang tidak sehat
- Manajemen yang tidak dapat dipercaya
- Penggantian akuntan public dengan alasan yang tidak jelas
- Perubahan tariff atau peraturan pajak atas laba
- Usaha yang bersifat spekulatif
- Transaksi perusahaan yang kompleks

Anda mungkin juga menyukai