Anda di halaman 1dari 4

INVENTORY AGRIBISNIS

TUGAS

Dosen:
Ir. Diana Chalil, Msi., Ph.D
NIP 196703031998022001
NIDN 0003036705

Oleh Kelompok:

ELZA HAFIZAH 160304009


FEBIANI DWI PUTRI 160304026

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
1. Kenapa inventori perlu diambil?
Inventory adalah persediaan dalam bahasa Indonesia. Persediaan, kaitannya
dengan aktivitas logistik sebuah perusahaan, merupakan suatu kegiatan yang
menyediakan stok bahan baku atau barang setengah jadi ataupun barang jadi demi
kelancaran proses produksi.

Setiap perusahaan, khususnya perusahaan industri harus mengadakan persediaan


bahan baku, karena tanpa adanya persediaan bahan baku akan mengakibatkan
terganggunya proses produksi dan berarti pula bahwa pengusaha akan kehilangan
kesempatan memperoleh keuntungan yang seharusnya dia dapatkan. Persediaan
yang berlebihan akan merugikan perusahaan. Ini berarti banyak biaya yang
dikeluarkan dari biaya-biaya yang ditimbulkan dengan adanya persediaan tersebut,
yang mana biaya dari pembelian itu sebenarnya dapat digunakan untuk keperluan
lain yang lebih menguntungkan. Sebaliknya, kekurangan persediaan bahan baku
dapat merugikan perusahaan karena akan mengganggu kelancaran dari proses
kegiatan produksi dan distribusi perusahaan.

2. Bagaimana inventori mengatur metode yang digunakan?

Dalam perusahaan manufaktur, proses produksi merupakan kegiatan yang sangat


penting untuk keberlangsungan hidup perusahaan. Persediaan adalah salah satu hal
yang harus diperhatikan dalam suatu proses produksi karena berpengaruh langsung
terhadap kelancaran proses produksi. Persediaan dalam perusahaan manufaktur
umumnya terdiri dari tiga jenis, yaitu persediaan bahan baku, persediaan barang
dalam proses, dan persediaan barang jadi. Dengan adanya bahan baku yang sesuai
dengan jumlah kebutuhan proses produksi, tersedia tepat waktu saat dibutuhkan dan
memiliki kualitas tinggi, tentunya sangat mendukung proses produksi dapat
berjalan dengan lancar.

Diantara berbagai metode yang ada, peneliti lebih tertarik pada metode
Economical Order Quantity (EOQ), Safety Stock, Reorder Point, dan Maksimum
Inventory karena metode ini lebih popular dan lebih sering diterapkan diberbagai
perusahaan. Metode ini dapat menjawab pertanyaan mengenai kondisi yang sering
terjadi di perusahaan, yakni menentukan besar persediaan yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan sehingga dapat menggunakan analisis biaya persediaan yang
efisien.

Cara inventory mengarur metodenya yaitu:

 EOQ (Economic Order Quantity) adalah kuantitas bahan yang dibeli pada
setiap kali pembelian dengan biaya yang paling minimal. Tentunya dalam hal
ini, jumlah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pemesanan bahan baku
akan lebih rendah, sehingga perusahaan dapat mengalokasikan modal atau
dananya untuk kebutuhan yang lainnya.

 Safety Stock (SS) adalah suatu batas jumlah persediaan yang harus selalu ada
atau tersedia setiap saat pada suatu perusahaan, yang gunanya untuk mencegah
kelangkaan/kekurangan persediaan. safety stock sebaiknya diterapkan pada
perusahaan sehingga dapat dilihat penghematan yang akan diperoleh. Hal
tersebut tentunya akan mengurangi biaya penyimpanan dan juga dapat
memperkecil resiko penyusutan kualitas rendemen dari bahan baku tebu
tersebut.

 Reorder Point (ROP) adalah saat dimana harus diadakan atau dilakukan
pemesanan kembali sehingga kedatangan atau penerimaan bahan yang dipesan
tersebut tepat pada waktunya dan persediaan pengaman (SS) sama dengan nol.
Berdasarkan hal tersebut, dengan adanya pengawasan persediaan bahan baku
yang efisien, maka biaya penyimpanan dan resiko penyusutan kualitas bahan
baku dapat diminimalisasikan.

 Maximum Inventori (MI) adalah jumlah persediaan yang paling besar atau
tertinggi yang sebaiknya dapat diadakan oleh perusahaan. Persediaan
maksimum dapat ditentukan dengan menjumlahkan Economical Order
Quantity (EOQ) dengan safety stock (SS). Perusahaan tidak perlu melakukan
pengadaan bahan baku yang berlebihan sehingga dapat mengurangi biaya
penyimpanan sehingga perusahaan dapat mengalokasikan dana atau modalnya
untuk keperluan lainnya.
3. Mengapa dikasus tersebut menggunakan metode tersebut?

Pada metode Economical Order Quantity (EOQ), Safety Stock, Reorder Point,
dan Maksimum Inventory digunakan karena metode ini dapat menjawab pertanyaan
mengenai kondisi yang sering terjadi di perusahaan, yakni menentukan besar
persediaan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan sehingga dapat menggunakan
analisis biaya persediaan yang efisien terhadap biaya persediaan sehingga
perusahaan dapat mengalokasikan anggaran persediaan yang berlebih untuk
keperluan lainnya yang lebih menguntungkan.

Untuk dapat mengetahui apakah efisiensi biaya dapat ditingkatkan dengan


dilaksanakannya analisis persediaan, maka digunakan perbandingan antara biaya
persediaan aktual dengan biaya normatif selama satu periode, atau dengan
mengunakan perbandingkan jumlah biaya persediaan bahan baku yang dikeluarkan
oleh perusahaan dengan jumlah biaya persediaan setelah dilakukan analisis efisiensi
persediaan.

Anda mungkin juga menyukai