Anda di halaman 1dari 5

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelaksanaan pengendalian produksi di dunia industri pada umumnya

merupakan suatu hal yang dasar dan harus dilakukan sebelum proses

produksi berjalan. Di katakan demikian karena pada bagian ini suatu

perusahaan dapat menentukan berapa banya yang akan di produksi, jadwal

produksi, seberapa banyak stock yang akan di simpan, berapa tenaga kerja

yang dibutuhkan, dan berapa banyak bahan yang diperlukan dalam proses

produksi, serta hal hal lain yang harus ditentukan yang berhubungan dengan

perencanaan dan pengendalian produksi (Nurhasanah, N. 2005).

Pada perusahan industri pangan, umur simpan adalah suatu hal yang

penting dan harus di pertimbangkan dalam suatu perencanaan persediaan,

hal ini karena menyangkut kelayakan suatu produk ketika di konsumsi.

Perishable produks merupakan produk yang mudah rusak, memiliki umur

simpan yang pendek dan nilainya dapat berkurang secara bertahap seiring

waktu karena kerusakan, kegagalan ataupun penguapan. Sehingga dalam

pengendaliannya memerlukan suatu model perencanaan persediaan yang

dapat memberikan hasil yang optimal dengan keterbatasan umur simpannya

(Indrianti et al., 2001). Oleh karena itu, suatu perusahaan tidak dapat

membeli barang yang mudah rusak dengan jumlah besar atau relative kecil

tanpa menimbulkan hambatan dalam proses produksi. Namun, jika suatu

perusahaan menawarkan atau menjual persediaan, persediaan tersebut

harus disediakan dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan

perusahaan. Perencanaan persediaan produk perishable yang dikendalikan

dengan baik dan tepat sangat penting artinya bagi suatu perusahaan karena

1
dapat menjamin dan menunjang kegiatan proses produksinya untuk dapat

berjalan lacar dan efisien, sehingga memperoleh keuntungan dan

kelangsungan hidup perusahaan. Perencanaan pengadaan dan

pengendalian terhadap persediaan produk perishable pun punya suatu

keharusan bagi perusahaan yang bertujuan untuk menghindari terjadinya

kerusakan yang menyebabkan kerugian pada produk tersebut. Dengan

adanya perencanaan dan pengendalian persediaan produk perishable ini

diharapkan dapat memperkecil biaya produksi seminimal mungkin agar

perusahaan dapat berproduksi secara efisien dan mampu bersaing

dipasaran yang pada akhirnya akan menimbulkan tingkat profit yang tinggi

sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan oleh perusahaan. Agar proses

produksi dapat berjalan dengan lancar dan dana yang di keluarkan dalam

persediaan bahan baku tidak berlebihan maka pengendalian persediaannya

harus tepat dan esifien, sehingga dengan itu di perlukan beberapa hal yaitu

menentukan intensitas pembelian dalam satu periode, jadwal pembelian,

berapa banyak yang akan di beli dalam satu kali pesan, dan menentukan

safety stock agar proses produksi tetap berjalan dengan semestinya atau

terhindar dari ketidaktersediaan stock bahan mentah, serta seberapa besar

dana yang harus di keluarkan dalam persediaan.

PT. Sewu Segar Nusantara balikpapan merupakan salah satu cabang

dari PT. Sewu Segar Nusantara yang berpusat di Tanggerang selatan.

Perusahaan ini mendistribusi dan memasarkan buah-buahan lokal dan

import. Tetapi pada cabang balikpapan lebih memfokuskan pada penjualan

pisang cavendish.

Pada kegiatannya, pengadaan persediaan stock pisang mentah pada

PT. Sewu Segar Nusantara Balikpapan ini belum tepat, kadang berlebihan

dan kadang kekurangan pasokan persediaan bahan mentah. Hal tersebut di

2
sebabkan karena tidak menentunya permintaan dari konsumen, dan juga

perusahaan yang belum melakukan perencanaan persediaan dengan baik,

karena hanya berdasarkan perkiraan tanpa menggunakan teknik yang jelas

dan hanya memperhitungkan jumlah persediaan sebelumnya, maka

transaksi yang berjalan tidak berdasarkan perencanaan yang tepat. Karena

itu, kelebihan dan kekurangan bahan mentah di gudang sering terjadi. Stock

yang berlebihan akan mengakibatkan penumpukan di gudang (over stock)

yang pada akhirnya mengakibatkan kerusakan pada persediaan tersebut,

dan sebaliknya jika kekurangan persediaan bahan baku akan menyebabkan

terganggunya aktivitas perusahaan dalam menjalankan kegiatan

penjualannya.

Pisang Cavendish merupakan salah satu produk perishable yang

memerlukan perhatian khusus dalam penanganannya. Oleh sebab itu, dalam

penanganannya waktu tunggu menjadi sangat penting untuk di perhatikan

agar dapat mengoptimalkan system persediaan untuk barang yang mudah

rusak. Lead time menjadi sesuatu yang tidak pasti dalam hal ini, maka

diperlukan pendekatan optimasi system persediaan dianggap dapat dijadikan

sebagai alat untuk memecahkan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu

dengan menggunakan metode Single Order Quantity (SOQ). Metode ini

digunakan untuk menghitung kuantitas pemesanan pada barang yang

berumur pendek dengan interval yang sering. Langkah selanjutnya adalah

melakukan perhitungan kebijakan usulan dengan menggunakan metode

Continuous Review System (s, S) yang bertujuan untuk meminimalkan biaya

yang di keluarkan oleh perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengangkat penelitian

dengan judul “Perencanaan persediaan Stock Pisang Mentah

3
Menggunakan Metode Single Order Quantity dan Continuous Review

(s,S) Pada PT. Sewu Segar Nusantara”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas maka pokok

permasalahan dalam penelitian ini adalah sering terjadinya kelebihan dan

kekurangan bahan mentah di gudang PT. Sewu Segar Nusantara Balikpapan

yang menyebabkan kerusakan pada bahan mentah serta terganggunya

kegiatan penjualan jika kekurangan bahan mentah.

1.3 Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk melakukan perencanaan permintaan persediaan stock pisang

mentah untuk mencegah terjadinya kelebihan dan kekurangan

persediaan yang menyebabkan kerugian karena perishable product yang

di simpan terlalu lama.

2. Untuk mengendalikan tingkat persediaan secara terus menerus dan

menentukan jumlah quantity pesanan dalam satu kali periode.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memajukan pengetahuan di

bidang ilmu manajemen, khususnya pengelolakan oprasional untuk

dapat mengelolah rantai pasok yang efisien melalui sistensi persediaan.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perusahaan

4
Sebagai bahan masukan agar tidak mengalami masalah

karena kelebihan dan persediaan yang tidak tepat, dan digunakan

sebagai basis masukan dalam pembuatan persediaan yang optimal.

b. Bagi Penulis

Dengan melakukan kajian tentang pengendalian persediaan

dapat meningkatkan pemahaman dan menyajikan informasi secara

jelas.

1.5 Batasan Masalah

Dalam melakukan penelitian ini untuk menghindari meluasnya masalah,

maka dibutuhkan pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Penelitian dilakukan pada PT. Sewu Segar Nusantara Balikpapan

2. Bahan mentah yang terdapat dalam penelitian ini adalah buah pisang.

3. Periode data yang digunakan pada penelitian ini adalah bulan Maret

2022 hingga Februari 2023.

Anda mungkin juga menyukai