Anda di halaman 1dari 5

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

PWMP JARVIS FARM

Kegiatan : Budidaya Jamur Tiram Putih


Lokasi : Mayang Cut Kec Mauredue Kap Pidie Jaya Aceh
Anggota : 3 Orang (1 Alumni, 2 Pemuda Tani)

ANALISIS PASAR
a) Target Pasar
Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu bahan makanan
yang kini banyak digemari oleh masyarakat. Selain karena harganya yang
terjangkau, jamur tiram ini memiliki rasa yang nikmat seperti rasa daging ayam.
Sebagian besar masyarakat menjadikan jamur tiram sebagai olahan kuliner dengan
berbagai variasi yang tentunya membuat lidah konsumen selalu tertarik untuk
menikmatinya. Selain karena rasa yang begitu nikmat, jamur tiram putih merupakan
salah satu jamur kayu yang sangat baik untuk dikonsumsi manusia karena bernilai
gizi tinggi.
Budidaya jamur tiram putih yang bernama latin Pleurotus ostreatus ini masih
tergolong baru, terutama di daereh aceh sendiri masih tergolong sanagat baru
sekali. Di Indonesia budidaya jamur tiram mulai dirintis dan diperkenalkan kepada
para petani terutama di Cisarua, Lembang, Jawa Barat pada tahun 1988, dan pada
waktu itu petani dan pengusaha jamur tiram masih sangat sedikit. Namun seiring
dengan berjalannya waktu, semakin banyak pula para pengusaha yang
mengembangkan budidaya jamur tiram putih ini. Sehingga membuat ruang lingkup
usaha terus berkembang ke berbagai daerah di Indonesia yang akan memudahkan
para pembudidaya memasarkan hasil produksi jamur tiram.
Teknik budidaya jamur tiram tidak terlalu sulit dan cukup mudah untuk
dilakukan. Apalagi mengingat jika banyak pekerjaan maupun kegiatan yang harus
dilakukan. Sehingga tidak begitu menyita waktu. Perawatannya pun juga cukup
mudah, hanya saja membutuhkan kelembaban yang tinggi. Jamur tiram tumbuh
pada serbuk kayu, khususnya yang memiliki serat lunak seperti jenis kayu albasiah.
Suhu optimum untuk pertumbuhan tubuh buah jamur tiram adalah 23 oC – 28oC,
dengan kelembaban 80% – 90%. Pertumbuhan jamur tiram membutuhkan cahaya
matahari tidak langsung, aliran udara yang baik, dan tempat yang bersih (Ica
Meinanda 2013).
b) Kebutuhan dan Proyeksi Pasar
Ditinjau dari pemasarannya, usaha budidaya jamur tiram sudah mendapatkan
pasar akan tetapi kurang nya pemasok jamur tiram sehingga terkadang stok di
pasaran sering habis hal ini seringkali membuat tingginya harga di pasaran,
Sehingga Budidaya ini diharapkan untuk mampu memenuhi permintaan pasar-
pasar Lokal didaerah ACEH, khususunya daerah PIDIE JAYA

c) Target Luaran
Dalam 6 bulan kedepan, apabila sudah mendapatkan banyak jaringan dan
sekiranya sudah mampu untuk memasarkan sendiri, maka akan dilakukan
pemasaran sendiri. Pemasaran tersebut bukan hanya untuk masyarakat kelas
bawah, tetapi akan lebih ditekankan pada masyarakat kelas atas. Dengan cara
melakukan inovasi terhadap grading serta packing. Grading merupakan kegiatan
untuk memisahkan jamur tiram yang baik dengan yang kurang baik. Inovasi grading
juga akan dilakukan dengan cara memilih jamur tiram yang seukuran dan setara
bentuk tudungnya. Sedangkan packing dilakukan dengan menggunakan teknik
packing dengan rapi, bersih, dan semenarik mungkin. Hal tersebut bertujuan untuk
meningkatkan harga jual hasil produksi jamur tiram.
Dalam 1 tahun kedepan, rencananya bukan hanya hasil produksi jamur tiram
saja yang akan dikembangkan. Tetapi juga akan memproduksi usaha dari hulu
sampai hilir. Mulai dari pembuatan baglog, pembuatan bibit jamur, hasil produksi
jamur tiram segar, sampai dengan pengolahan hasil. Selain itu, rencananya juga
akan mendirikan kumbung jamur sendiri. Kumbung jamur tersebut bukan hanya
kumbung jamur biasa, akan tetapi lebih dimodifikasi sebagai kumbung jamur
menarik yang akan dijadikan sebagai sarana edukasi dan wisata jamur tiram.
Kumbung jamur tiram tersebut akan dimodifikasi menjadi “Griya jamur”, dimana akan
dibangun berbentuk jamur serta rak-rak akan disusun semenarik mungkin untuk
menarik minat pengunjung wisata/edukasi.
Dalam 3 tahun kedepan, untuk menambah nilai jual produk maka kreatifitas
akan terus ditingkatkan. Salah satunya adalah dengan membuat kerajinan tangan
untuk dekorasi ruangan atau sekedar souvenir. Kerajinan tangan atau souvenir
tersebut dibuat dari pipa yang dibentuk menjadi hiasan dinding. Hiasan tersebut
bukan hanya dibuat dari pipa saja, tetapi juga dari rotan bambu. Pipa dan rotan
bambu tersebut digunakan sebagai wadah baglog yang bisa diisi ulang lagi.
Bentuknya pun bukan hanya bentuk baglog lonjong biasa, tetapi juga dibuat bentuk
lain, seperti segitiga, love, atau bahkan menjadi bentuk-bentuk animasi. Untuk lebih
mempercantik hiasan, maka bukan hanya jamur tiram putih saja. Tetapi juga akan
dikombinasikan dengan jamur tiram kuning, cokelat, abu-abu, merah, dan juga jamur
tiram raja. Sehingga hiasan tersebut akan terlihat lebih indah dan menarik yang
dapat meningkatkan harga jual.
d) Analisis Biaya dan Pendapatan Budidaya Jamur Tiram Putih
1. Biaya Investasi

Biaya investasi yang dikeluarkan untuk budidaya jamur tiram putih dapat dilihat

pada Tabel di bawah ini.

Tabel . Analisis Biaya Budidaya Jamur Tiram Putih


Sumber Biaya
No Alat dan Jumlah Harga @ Total
Bahan Mandiri Beasiswa
PWMP

1 Sewa Tanah 10x8 M Rp 7.000.000 Rp 7.000.000 Rp 7.000.000

2 Pembuatan 10x 8 M Rp. 18.000.000 Rp. 18.000.000 Rp. 18.000.000


Kumbung
Keseluruhan

3 Pompa air 1 Rp .500.000 Rp 500.000 Rp 500.000.000

4 Tong 2 Buah Rp 150.000 Rp 300.000 Rp 300.000

5 Elpiji 12 Kg 2 Buah Rp 315.000 Rp 315.000 Rp 315.000

6 Selang 10 Rp 10.000 Rp 100.000 Rp 100.000


Meter

7 Hand Sprayer 2 Buah Rp 100.000 Rp 200.000 Rp 200.000

8 Timba 6 Buah Rp 20.000 Rp 120.000 Rp 120.000

9 Sendok 1 Lusin Rp 15.000 Rp 15.000 Rp 15.000

10 Pisau 3 Buah Rp 15.000 Rp 45.000 Rp 45.000

11 Alat 1 Paket Rp 50.000 Rp 50.000 Rp 50.000


Kebersihan

12 Timbangan 2 Buah Rp 300.000 Rp 600.000 Rp 600.000

13 Siller 1 Buah Rp 400.000 Rp 400.000 Rp 400.000

14 Total RP. 29. 960.000

Sumber: Data Diolah, 2020.

2. Biaya Variabel (Variable Cost)

Menurut Patarianto dan Lartik (2012), biaya variabel adalah biaya yang jumlah

totalnya selalu berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan

perusahaan

Biaya variable budidaya jamur tiram putih sebanyak 5000 baglog dapat dilihat

pada Tabel di bawah ini.


No. Alat dan Jumlah Harga @ Total Mandiri Beasiswa
Bahan PWMP

1. Tenaga Kerja 2 Org Rp 3.500.000 Rp 7.000.000 Rp 7.000.000


Tetap /Periode

2 Tenaga Kerja 2 Org / Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000


Pemasaran Bulan

3 Baglog Jamur 5000 Rp 4.500 Rp Rp 22.200.000


Buah 22.000.000

4. Plastik Packing 5 Pack Rp 25.000 Rp 125.000 Rp 125.000

5. Biaya Listrik 4 Bulan Rp 70.000 Rp 280.000 Rp 280.000

Total Rp 32.085.000

Sumber: Data Diolah, 2021.

3. Analisis usaha

1) Total Biaya (Total Cost)

Total biaya adalah hasil penjumlahan dari total biaya tidak tetap (variable cost)

ditambah dengan total biaya tetap (fixed cost). Gambaran mengenai total biaya

usaha budidaya jamur tiram putih dapat dilihat pada Tabel di bawah ini:

Tabel .Total Biaya Budidaya Jamur Tiram Putih sistem penyiraman konvensional
No Jenis Biaya Total (Rp)
Biaya investasi
1
RP. 29. 960.000

2 Biaya Variabe
Rp 32.085.000.
Jumlah Rp 62.045.000
Sumber: Data Diolah, 2021.

2) Penerimaan

Tabel . Analisis Biaya Budidaya Jamur Tiram Putih


Jumlah rata rata Produksi per
No Jumlah baglog Jumlah (kg)
baglog (Kg)
1. 5000 0,600 3000
Jumlah
3000

Sumber: Data Diolah, 2021

Hasil produksi akan di kurangkan dengan asumsi kegagaln panen 10%

3000kg -10% =2700

No Keterangan Penjualan Jumlah Produksi Harga per Pendapatan (Rp)


1. Langsung 2700 35.000 Rp 94,500.600
Jumlah Rp 94,500.600

3) Pendapatan

:
π = TR – TC
Π = Rp 94,500.600- Rp 62.045.000

= Rp 29.589.400

4) R/ C

TR
R/ C ¿
TC

Rp 94,500.600
R/ C ¿ ¿ 1,5
Rp 62 . 04 5.000

5) BEP

BEP produksi

TC
¿
PT

Rp 62 . 04 5.000
¿
Rp 35.000

¿ 1.772,71

TC
BEP harga¿
Y

Rp 62 . 04 5.000
¿
2.700

¿ Rp22.979,62

Anda mungkin juga menyukai