Anda di halaman 1dari 11

Akuntansi Manajemen

Kelompok 5 : 1. Aprilia Silvi Pratama Wati/05


2. Elysa Dwi Surani/10
3. Mustikasari Eka Pratiwi/19
4. Tjau, Patricia Chia/26
5. Vinkya Ishadella/28

BAB 1
Ruang Lingkup Akuntansi Manajemen
1. Jelaskan mengapa pekerja operasional memerlukan informasi akuntansi manajemen?

Jawab:

Pekerja operasional adalah orang-orang yang berhubungan dengan kegiatan produksi


barang/jasa sehingga mereka membutuhkan informasi akuntansi manajemen agar mereka
mengetahui apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan keputusan yang telah
ditetapkan oleh manajer agar mereka bisa bekerja secara optimal.

2. Jelaskan respon akuntansi manajemen terhadap kebutuhan manajemen akan informasi


akuntansi!
Jawab :
Untuk memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi akuntansi didalam perusahaan-
perusahaan yang menggunakan teknologi informasi maju, akuntansi manajemen melakukan
berbagai perubahan yang sifatnya mendasar sebagai berikut:

• Akuntansi manajemen melepaskan dominasi akuntansi keuangan dengan memfokuskan


perekayasaan informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan manajemen
• Akuntansi manajemen memanfaatkan teknologi komputer untuk merekayasa informasi
biaya produk yang lebih cermat
• Akuntansi manajemen berusaha mencerminkan konsumsi sumber daya dalam setiap
aktivitas untuk menghasilkan produk dengan menerapkan activity-based cost system
• Akuntansi manajemen menciptakan target costing untuk memungkinkan manajemen
menerapkan market-driven strategy dalam memasuki pasar dunia.
BAB 2
Activity Costing

1. Sebutkan 2 tahapan dalam membebankan biaya pada sistem ABC ?


Jawab:
a. Aktivitas yang dilakukan untuk memenuhi keinginan customer mengkonsumsi sumber
daya dalam sejumlah uang tertentu
b. Biaya setiap sumber daya yang dikonsumsi oleh setiap aktivitas harus dibebankan
objek biaya atas dasar unit aktivitas yang dikonsumsi oleh objek biaya itu sendiri.

2. PT Segoro. Tbk menjual 2 produk yaitu selimut dan baju, datanya akan disajikan
sebagai berikut:

Produk
Keterangan
Sprei Baju

Volume produksi Rp 50.000 Rp 40.000

Harga Jual Rp 22.000 Rp 6.000

Biaya Utama Rp 6.000 Rp 3.000

Jam Kerja
Rp 15.000 Rp 10.000
Langsung

Akuntan manajemen PT Segoro mengidentikasi aktivitas cost yang dianggarkan, datanya


sebagai berikut:

Aktivitas Anggara Cost

Rekayasa Rp 400.000

Set up Rp 1.500.000

Perputaran mesin Rp 3.000.000

Pengemasan Rp 200.000
Total Rp 5.100.000

Aktivitas sesungguhnya produk Sprei dan Baju, disajikan data sebagai berikut:

Konsumsi/Realisasi
Aktivitas Total
Sprei Baju

Rekayasa (jam) 15.000 9.000 25.000

Set up (jam) 800 700 1.500

Perputaran mesin (jam) 150.000 100.000 250.000

Pegemasan 15.000 10.000 25.000

Diminta:

❖ Hitunglah biaya per unit menggunakan metode ABC (activity based costing)?

Jawab

.Menghitung biaya per unit menggunakan metode ABC (activity based costing)

· Menghitung Tarif Aktivitas

Aktivitas Total Biaya Konsumsi Aktivitas Tarif Aktifitas

Rekayasa (jam) Rp 400.000 25.000 Rp 16

Set up (jam) Rp 1.500.000 1.500 Rp 1.000

Perputaran mesin (jam) Rp 3.000.000 250.000 Rp 12

Pegemasan Rp 200.000 25.000 Rp 8

Total Rp 5.100.000 301.500 Rp 1.036


· Biaya Overhead yang dibebankan

• Produk Sprei

Aktivitas Tarif Konsumsi Total BOP BOP/Unit

Rekayasa (jam) Rp 16 15.000 Rp 240.000 Rp 16

Set up (jam) Rp 1.000 800 Rp 800.000 Rp 1.000

Perputaran mesin (jam) Rp 12 150.000 Rp 1.800.000 Rp 12

Pegemasan Rp 8 15.000 Rp 120.000 Rp 8

Total Rp 1.036 180.800 Rp 2.960.000 Rp 1.036

• Produk Baju

Aktivitas Tarif Konsumsi Total BOP BOP/Unit

Rekayasa (jam) Rp 16 9.000 Rp 144.000 Rp 16

Set up (jam) Rp 1.000 700 Rp 700.000 Rp 1.000

Perputaran mesin (jam) Rp 12 100.000 Rp 1.200.000 Rp 12

Pegemasan Rp 8 10.000 Rp 80.000 Rp 8

Total Rp 1.036 Rp 126.000 Rp 2.124.000 Rp 1.036

· Menghitung biaya per unit produk

Keterangan Sprei Baju

Biaya Utama Rp 300.000.000 Rp 120.000.000

Biaya Overhead Rp 5.180.000 Rp 41.440.000

Total Biaya Rp 305.180.000 Rp 161.440.000

Unit Produksi 50.000 40.000

Biaya/Unit Rp 6.104 Rp 4.036


BAB 3
Standar Costing

1. Sebut dan jelaskan berbagai jenis standar!

Jawab:
➢ Jenis-jenis standar :
a. Standar teoritis : Standar yang ideal yang dalam pelaksanaanya sulit
untukdapat dicapai
b. Rata-rata biaya waktu yang lalu : Rata-rata biaya waktu yang lalu
yangmengandung biaya-biaya yang tidak efisien, yang seharusnya
tidak bolehdimasukkan sebagai unsur biaya standar
c. Standar normal : standar yang didasarkan atas taksiran biaya dimasa
yangakan datang dibawah asumsi keadaan ekonomi dan kegiatan yang normal
d. Pelaksanaan terbaik yang dapat dicapai (Attainable high performance)
:standar yang didasarkan pada tingkat pelaksanaan terbaik yang dapat
dicapaidengan memperhitungkan ketidak efisienan kegiatan yang tidak dapat
dihindariterjadinya
➢ Metode ganda :
Rekening BDP dicatat 2 macam biaya : biaya sesungguhnya & biaya standar Selisih
biaya sesungguhnya dan biaya standar baru dapat ditentukan pada akhir perhitungan
akuntansi, karena dalam metode ini selisih dihitung berdasarkan keluaran
➢ Metode tunggal :
Rekening BDP dicatat pada 1 macam biaya, yaitu biaya standar Selisih biaya
sesungguhnya dan biaya standar ditentukan sepanjang periode
UD. Wonder Girls memiliki kartu biaya standar berikut untuk salah satu produknya :

• Bahan langsung ( 2kg @$8 ) $16


• BTKL ( 0,5 Jam @$14 ) $7
• Overhead tetap ( 0,5 Jam @$4 ) $2
• Overhead variable ( 0,5 Jam @$2 ) $1

Biaya unit standar $26


Tarif BOP berdasarkan aktivitas normal 2,500 Jam TK untuk produksi sebesar 5,000 unit.Selama tahun
terakhir , hasil actual berikut telah tercatat !

• Produksi 5.600 unit


• Bahan langsung $ 96.000 ( 12.500 kg dibeli dan digunakan )
• Biaya tenaga kerja langsung $ 39.000 ( 3000 Jam )
• Overhead variable $ 5.500
• Overhead tetap $ 10.500

*Diminta : hitunglah varians berikut !!

1. Varian harga dan penggunaan barang

2. Varian tarif dan efisiensi tenaga Kerja

3. Varian 2 selisih BOP, 3 selisih dan 4 selisih BOP

Jawab :

1. Selisih harga bahan baku: (HS-HSt) x KS (7.68-8) x 12,500 kg = 4,000 F

Selisih kuantitas bahan baku: (KS - KSt) x HSt = (12,500-11,200) x Rp. 8 = 10,400 U

2. Selisih upah TK: (HS-HSt) x JS (13-14 ) x 3,000 JTK = 3,000 F

Selisih Efisiensi TK: (JS-JSt) x HST = (3,000 - 2,800) x Rp. 14 = 2,800 U

3. 2 selisih:

Selisih terkendali BOP = BOP actual - (Angg. BOP tetap + (KSt x Tarif var BOP)

= 16,000-((2,500 jam x Rp. 4) + ((5,600 x 0.5 jam) x Rp. 2))

= 16,000-(10,000+5,600) = 400 U

Selisih Kapasitas = (Angg. BOP tetap + (KSt x Tarif var BOP) - (KSt x tariff BOP)

= 15,600-(5,600 x 0.5 jam x (Rp. 4 + Rp. 2))

= 15,600-16,800 = 1,200 F

3 selisih:
Selisih pengeluaran = BOP actual - (Angg. BOP tetap + (KS x Tarif var BOP)

= 16,000-((2,500 jam x Rp. 4) + (3,000 jam x Rp. 2))

=16,000 (10,000+ 6,000) = 0

Selisih efisiensi = (Angg. BOP tetap + (KS x Tarif var BOP) - (Angg. BOP tetap + (KSt x Tarif var BOP)

= ((2,500 jam x Rp. 4) + (3,000 jam x Rp. 2)) - ((2,500 jam x Rp. 4) + (5,600 x 0.5 jam) x Rp. 2)) = 16,000 -
15,600 = 400 U

Selisih Kapasitas = (Angg. BOP tetap + (KSt x Tarif var BOP) - (KSt x tariff BOP)

= ((2,500 jam x Rp. 4) + (5,600 x 0.5 jam) x Rp. 2)) - ((5,600 x 0.5 jam) x (Rp. 4 + Rp. 2))

= 15,600-16,800 = 1,200 F

4 selisih:

Selisih pengeluaran variabel = BOP var actual - (KS x Tarif var BOP)

= 5,500 (3,000 jam x Rp. 2)

=5,500-6,000 = 500 F

Selisih efisiensi variabel = (KS x Tarif var BOP) - (KSt x Tarif var BOP)

= (3,000 jam x Rp. 2) - (5,600 x 0.5 jam) x Rp. 2)

=6,000-5,600 = 400 U

Selisih pengeluaran tetap = BOP tetap actual - angg. BOP tetap

= 5,500 (3,000 jam x Rp. 2)

=10,500 10,000 = 500 U

Selisih Kapasitas tetap = Angg. BOP tetap - (KSt x tariff BOP tetap)

= 10,000-((5,600 x 0.5 jam) x Rp. 4)

= 10,000-11,200 = 1,200 F
BAB 4
Variable Costing

1. Berikut adalah data biaya produksi dan persediaan pada akhir tahun 1999 dari PT.OTI:
i. Produksi selama tahun 1999 sebanyak 200.000 unit.
ii. 80% dari produksi pada tahun 1999 terjual dan sisanya masih tersimpan di gudang pada
akhir tahun.
iii. Biaya bahan baku (Raw Material) Rp.3.000.000
iv. Upah langsung (Direct Labor) Rp.2.500.000
v. BOP Variabel (variable FOH) Rp.1.000.000
vi. BOP Tetap (fixed FOH) Rp. 600.000
vii. Harga jual per unit Rp. 50
viii. Biaya adm & umum (General&Administrative Expense) Rp. 250.000
Diminta :
Hitung nilai persediaan akhir (Ending Inventory) th.1999 dengan met.Variable Costingdan
Full Costing.

Jawab :
Produk terjual = 80% x 200.000 u = 160.000 u
Persediaan barang jadi akhir (Ending finished goods Inventory) th.1999
= 20% x 200.000 u = 40.000 u
❖ Nilai persediaan akhir th.1999 dengan met. Variable Costing :
BBB (Raw Material) Rp.3.000.000
Upah langsung (Direct Labor Cost) Rp.2.500.000
BOP (Factory Overhead) Var. Rp.1.000.000 +
HP.Produksi (Cost of Goods Manufactured) Rp.6.500.000
Unit yang diproduksi = 200.000 u
HP.Produksi (COGM) per unit = Rp.6.500.000 = Rp.32,5
200.000
Nilai persediaan brg jadi akhir th.1999 = 40.000 u x Rp.32,5 = Rp.1.300.000
Nilai persediaan brg jadi akhir th.1999 dengan met. Full Costing :
BBB (Raw Material) Rp.3.000.000
Upah langsung (Direct Labor Cost) Rp.2.500.000
BOP (FOH) Var. Rp.1.000.000
BOP (FOH) Tetap Rp. 600.000 +
HP.Produksi (COGM) Rp.7.100.000
HP.Produksi (COGM) per unit = Rp.7.100.000 = Rp.35,5
200.000
Nilai persediaan brg jadi akhir th.1999 = 40.000 u x Rp.35,5 = Rp.1.420.000

2. PT. Abadi memproduksi dan menjual alat tenun dari bahan kayu. Adapun data operasional
sbb :
Harga jual per unit = Rp 500.000
Biaya produksi :
Biaya variabel per unit :
− Bahan langsung Rp 110.000
− Tenaga kerja langsung Rp 60.000
− Overhead pabrik variabel Rp 30.000
− Biaya tetap per tahun Rp 12.000.000
Persediaan barang jadi :
− Unit persediaan awal 0
− Unit yang diproduksi 100 unit
− Unit yang terjual 80 unit
Biaya pemasaran tetap selama satu tahun Rp 7.000.000
Biaya pemasaran variabel per unit Rp 50.000 x 80 unit Rp 4.000.000
Dari data di atas, maka hitunglah HPP menggunakan variable costing dan sajikan dalam
laporan laba rugi:
Jawab :
Harga Pokok Produksi berdasarkan direct costing/variable costing :
= bahan langsung + tenaga kerja langsung + overhead pabrik variabel
= Rp 110.000 + Rp 60.000 + Rp 30.000 = Rp 200.000
Laporan laba rugi berdasarkan direct/variable costing :
Penjualan (80 x 500.000) Rp 40.000.000
Biaya variabel :
Harga pokok produksi (80x200.000) Rp 16.000.000
Beban adm & penjualan (80x50.000) Rp 4.000.000
Total biaya variabel (Rp 20.000.000)
Margin kontribusi Rp 20.000.000
Biaya tetap :
Overhead pabrik tetap Rp 12.000.000
Beban adm & penjualan Rp 7.000.000
Total biaya tetap Rp 19.000.000
Laba Netto Rp 1.000.000

Selisih laba netto antara full costing dan variable costing :


=3.400.000 – 1.000.000 = Rp 2.400.000
Berasal dari saldo akhir sejumlah 20 unit dengan perbedaan harga pokok antara full costing
dengan variable costing = (320.000-200.000) x 20 = 2.400.000

Anda mungkin juga menyukai