Anda di halaman 1dari 5

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Institut Pertanian Bogor


Fakultas Teknologi Pertanian
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Kampus IPB Darmaga, P.O. Box 220, Bogor 16002
Telp./Fax: 0251 – 8621 974

UJIAN AKHIR SEMESTER


Semester Ganjil Tahun Ajaran 2018/2019

Nama Matakuliah : Teknologi Pengendalian Pencemaran Industri


Kode Matakuliah : TIN 361
Hari/tanggal ujian : Selasa, 8 Januari 2019
Waktu : 40 menit
Ruang : RK. V.02.1
Dosen Penguji : Prof. Dr. Ir. Suprihatin
Nama :
NIM :

JAWABLAH SETIAP PERTANYAAN BERIKUT SECARA TEPAT. JAWABAN DIISIKAN LANGSUNG PADA LEMBAR SOAL.
CATATAN TERTUTUP. JANGAN LUPA MENULISKAN NAMA DAN NIM PADA LEMBAR JAWABAN SAUDARA.

1
Bagian A (Nilai 60)
Evaluasi CPMK D (Eliminasi Unsur Nitrogen dan Fosfor)
Tujuan utama pengolahan sekunder limbah cair adalah mengeliminasi BOD, padatan tersuspensi (SS),
dan patogen, tetapi beberapa komponen polutan berikut relatif tidak tereliminasi secara signifikan,
seperti polutan logam berat, bahan organik sulit terdegradasi secara biologis, bahan toksik, serta
nutrient berupa unsur (1) Nitrogen , dan (2) Pospor. Kedua jenis polutan yang terakhir disebutkan
dapat menyebabkan masalah lingkungan berupa (3) Eutrofikasi
Ammonium dan ammonia di perairan membentuk suatu kesetimbangan, dimana perbandingan
NH4+/NH3 tergantung pada (4) suhu dan (5) pH. Untuk mengelinimasi nitrogen dari limbah cair
secara biologis diperlukan dua tahapan, yaitu nitrifikasi yang berlangsung pada kondisi (6) aerobic
dan denitrifikasi pada kondisi (7) anoksik. Nitrifikasi merupakan proses perubahan dua tahap
ammonium menjadi nitrat, yaitu tahap I dari ammonium menjadi nitrit oleh bakteri (8)
nitorosomonas dan tahap II dari nitrit menjadi nitrat oleh bakteri (9) nitrobacter. Kedua tahap
nitrifikasi tersebut menghasilkan ion (H +) yang dapat mengakibatkan pH limbah cair menurun yang
dapat berimplikasi pada terhambatkan proses nitrifikasi tersebut.
Syarat terjadinya proses denitrifikasi, selain adanya bakteri fakultatif juga harus cukup nitrat dan
substrat organik sebagai sumber energi. Kondisi ini dikenal sebagai kondisi (10) anoksik yaitu
terdapat cukup nitrat dan bahan organik, tanpa oksigen.

Evaluasi CPMK E (Sludge Treatment and Disposal)


Sludge dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sludge primer dan sludge sekunder. Kandungan
utama sludge tersebut adalah (11) organics material dan solids material. Kandungan padatan sludge
primer berkisar antara 3 – 8 persen dengan kadar bahan organik sekitar 70 persen. Padatan dalam
sludge sekunder terutama adalah (12) organic material, dengan kadar bahan organik sekitar 90
persen. Karena karakter tersebut di atas, sludge perlu diolah/ditangani dengan tujuan untuk
menurunkan kandungan (13) organic material agar memudahkan transportasi dan menurunkan
tempat penampungan atau pembuangan, dan (14) penyimpanan dengan tujuan untuk menurunkan
kandungan bahan organik dan mencegah timbulnya bau busuk.

Penanganan sludge yang bertujuan untuk pemisahan sebanyak mungkin air dengan grafitasi atau
flotasi disebut (15) thickening, sedangkan konversi padatan organik menjadi bahan yang lebih inert
sehingga bahan tersebut tidak menimbulkan bau busuk merupakan tujuan dari penanganan sludge
dengan (16) stabilization. Penanganan sludge dengan panas atau bahan kimia sehingga air dapat

2
dengan lebih mudah dipisahkan dari sludge dikenal sebagai (17) conditioning. Contoh pemanfaatan
sludge adalah (18) sebagai pupuk, karena sludge mengandung unsur hara, seperti unsur (19)
nitrogen , dan (20) pospor
Bagian B. (Nilai 40)

1. Evaluasi CPMK D (Eliminasi Nutrien). Gambarkan skema proses eliminasi nitrogen dan fosfor
secara biologis. Berilah penjelasan yang detail!.
SKEMA ELIMINASI NITROGEN (BIOLOGICALLY)
• Influen (sumber BOD), sludge
resirkulasi eksternal, sludge
resirkulasi internal (kaya akan nitrat)
dicampur di dalam zona anoksik →
Tersedia cukup bahan organik dalam
influen
• Semua influen di alirkan ke zona
DN, nitrat berasal dari resirkulasi dari
zona N dan return sludge dari clarifier
• Air limbah domestik:
• R = 1,
• waktu tinggal dalam kondisi anoksik = 2,5 jam
• Untuk meningkatkan efisiensi eliminasi nitrat, R ditingkatkan menjadi 2 -4
• Resirkulasi ↑ → Tingkat eliminasi NO3-↑
• Akan tetapi ada batasnya, karena Resirkulasi  dapat juga mengakibatkan:
• Beban hidrolik zona DN meningkat,
• Waktu kontak menurun,
• Oksigen terlarut terbawa ke zona DN  menghambat DN

SKEMA ELIMINASI POSPOR (BIOLOGICALLY)


Dasar: pemanfaatan karakteristik
khusus mikroorganisme untuk
mengakumulasi fosfor
• Mikroorganisme yang berperan:
Acinetobacter (gram negatif)
• Mikroorganisme menggunakan P
untuk sintesis ATP atau asam nukleat
• Daya pengikatan P dapat
ditingkatkan dengan cara pengaturan
kondisi tumbuh mikroorgansime
(penggantian secara periodik kondisi
aerob dan anaerob)

3
• Pada kondisi anaerobik: Mikroorganisme melepas P (memecah ATP) sehingga konsentrasi P dalam
air limbah meningkat

• Pada kondisi aerobik: Mikroorganisme mengikat P (membentuk ATP) sehingga konsentrasi P dalam
air limbah menurun

• Jumlah P yang dilepas pada kondisi anaerobik lebih kecil daripada jumlah P yang diikat selama
kondisi aerobik, sehingga terjadi akumulasi P dalam biomassa

2. Evaluasi CPMK D (Eliminasi Nutrien) Air limbah dengan karakteristik sebagai berikut harus
diolah untuk eliminasi nutrien (Nitrifikasi dan Denitrifikasi) sebelum dibuang ke sungai. Buatlah
Rancangan Awal proses untuk pengolahan air limbah tersebut untuk nitrifikasi dan
denitrifikasi. Rancangan meliputi: meliputi skema proses, volume bioreaktor untuk nitrifikasi,
volume bioreactor untuk denitrifikasi, dan laju resirkulasi. Debit air limbah = 500 m 3/hari.
Karakteristik air limbah: BOD5 = 800 mg/L; Kadar nitrogen organik dan ammonium cukup tinggi,
sehingga perlu dilakukan nitrifikasi dan denitrifikasi. Gunakan tipikal data untuk desain atau
operasi berikut.

Nitrifikasi dan
Satuan Eliminasi BOD
Denitrifikasi
F/M (Food to kgBOD5 / kgMLSS.d 0,6 0,15
Microorganism
ratio)
Beban kgBOD5 / m3.d 2,0 0,5
Volumetrik
Resirkulasi - 1 1

skema proses

volume bioreaktor untuk nitrifikasi, volume


bioreactor untuk denitrifikasi, dan laju
resirkulasi :

4
3. Evaluasi CPMK E (Sludge Treatment and
Disposal). Buatlah skema opsi pengolahan
dan disposal sludge. Berilah penjelasan yang
detail!
OPSI SLUDGE TREATMENT

Dari sludege agar bisa digunakan untuk land application/landfill.


Thiceking → memisahkan air dengan gravitasi / pengapungan
De-watering → memisahkan air dengan vakum, tekanan, pengeringan
(Co-) Composting → pengomposan sludge bersama limbah padat domestik
Insenerasi → konversi padatan organik menjadi inert form dengan oksidasi basah atau pembakaran
Digesti → konversi padatan organik menjadi inert form (agar tidak bau busuk)

- Selamat Bekerja -

Anda mungkin juga menyukai