. ukuran kapal pole and line yang digunakan oleh nelayan di Kabupaten Luwu di atas
diperoleh rata-rata panjang (L) = 22,42 meter, lebar (B) = 3,82 meter, dan tinggi (D) = 1,83. Nilai
rasio kapal pole and line adalah L/B = 5,66 – 6,08, L/D = 11,39 – 13,16, dan B/D = 1.94 – 2.26.
Secara umum nilai rasio ukuran utama kapal sampel yang diperoleh menunjukkan nilai
yang tidak sesuai atau mendekati nilai rasio ukuran utama kapal pole and line yang disarankan
Ayodhyoa (1972) yaitu jika L (m) = 20 < L < 25 maka L/B = 4.80, L/D = 10.00, B/D = 1.95.
Kisaran L/B kapal pole and line di Kabupaten Luwu yaitu 5,66 – 6,08 lebih besar daripada ukuran
L/B yang disarankan oleh Ayodhyoa. Begitu pula dengan L/D, dengan kisaran 11,39 – 13,16 itu
lebih besar dibanding dengan ukuran yang disarankan oleh Ayodhyoa. Sedangkan Ukuran B/D
kisarannya sesuai dengan ukuran yang disarankan oleh Ayodhyoa. Perbandingan L/B yang besar
terutama sesuai untuk kapal-kapal dengan kecepatan yang tinggi dan akan mengurangi
kemampuan olah gerak kapal. Sedangkan untuk perbandingan L/D yang besar akan mengurangi
kekuatan memanjang kapal dan perbandingan B/D yang rendah terutama akan mengurangi
stabilitas. Semua kapal pole and line yang dioperasikan di Kabupaten Luwu menunjukkan nilai
perbandingan L/B yang besar, hal ini akan berpengaruh baik terhadap kecepatan kapal namun
disisi lain stabilitas kapal memburuk. Nilai ukuran L/D juga menunjukkan nilai perbandingan yang
besar, baik untuk mengurangi kekuatan memanjang kapal tapi bisa berpengaruh terhadap
berkurangnya kecepatan kapal. Nilai B/D umumnya juga besar menyebabkan stabilitas makin
baik, namun kemampuan mendorong kapal akan memburuk sehingga sulit untuk memperoleh
Kabupaten Luwu, dimana hanya kapal Inka Mina 17 yang menggunakan mesin khusus kapal laut
dengan daya 120 HP (2500 Mixer) sedangkan yang lainnya menggunakan mesin mobil untuk
menggerakkan kapalnya. Kapal Inka Mina 17 juga dilengkapi dengan mesin bantu penggerak
kapal dengan daya 44 HP (495 Mixer). Kapal Inka Mina 17 adalah kapal bantuan DKP pusat untuk
DKP Kabupaten Luwu, dan baru beroperasi pada awal Februari 2011. Kapal Mitra Fomarimoi II
adalah kapal dengan mesin paling kecil kekuatannya, hanya 240 PK. Selain itu juga kapal Mitra
Fomarimoi II adalah kapal dengan mesin paling lama pemakaiannya yaitu 12 tahun. Dari hasil
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rais (2008) di atas kapal Kurnia didapatkan kecepatan
kapal Kurnia maksimal 8-10 mil/jam. Sedangkan Indahyani (2010) yang melakukan penelitian di
atas kapal Tunas Kembar, jarak terjauh ±56 mil dapat ditempuh sekitar ±7 jam dengan kecepatan
kapal maksimal 8 – 10 knot/jam. Sedangkan untuk posisi fishing ground terdekat dengan jarak ±32
Ukuran kapal pole and line yang beroperasi di Kabupaten Luwu memiliki ukuran yang
lebih besar dibandingkan dengan kapal pole and line yang biasa beroperasi di Perairan Laut Banda
Sulawesi Tenggara. Ukuran panjangnya bervariasi antara 15,50 – 19,15 m dengan lebar 3,5 – 5 m
dan dalam 2 – 2,5 m sedangkan kekuatan mesinnya berkekuatan antara 220 – 260 PK (Permadi,
2004).