Anda di halaman 1dari 3

ukuran utama kapal pole and line

Ukuran Kapal Mesin


No. Nama Kapal
L (m) B (m) D (m) Mesin Penggerak
Mesin Bantu (daya)
(daya)
1 Inka Mina 17 25.00 4.30 1.90 120 HP 15.5 PK

2 Kurnia 21.50 3.80 1.80 350 PK 15 PK

3 Mitra Fomarimoi I 22.50 3.70 1.80 450 PK 16 PK

4 Mitra Fomarimoi II 21.00 3.60 1.80 240 PK 16 PK

5 Rajawali 24.00 4.00 1.90 350 PK 19 PK

6 Tunas Kembar 20.50 3.50 1.80 380 PK 15 PK

Sumber : Pemilik kapal

Nilai rasio kapal pole and line

Nilai Rasio Kapal


No. Nama Kapal
L/B L/D B/D
1 Inka Mina 17 5.81 13.16 2.26
2 Kurnia 5.66 11.94 2.11
3 Mitra Fomarimoi I 6.08 12.50 2.06
4 Mitra Fomarimoi II 5.83 11.67 2.00
5 Rajawali 6.00 12.63 2.11
6 Tunas Kembar 5.86 11.39 1.94

. ukuran kapal pole and line yang digunakan oleh nelayan di Kabupaten Luwu di atas

diperoleh rata-rata panjang (L) = 22,42 meter, lebar (B) = 3,82 meter, dan tinggi (D) = 1,83. Nilai

rasio kapal pole and line adalah L/B = 5,66 – 6,08, L/D = 11,39 – 13,16, dan B/D = 1.94 – 2.26.

Secara umum nilai rasio ukuran utama kapal sampel yang diperoleh menunjukkan nilai

yang tidak sesuai atau mendekati nilai rasio ukuran utama kapal pole and line yang disarankan

Ayodhyoa (1972) yaitu jika L (m) = 20 < L < 25 maka L/B = 4.80, L/D = 10.00, B/D = 1.95.

Kisaran L/B kapal pole and line di Kabupaten Luwu yaitu 5,66 – 6,08 lebih besar daripada ukuran

L/B yang disarankan oleh Ayodhyoa. Begitu pula dengan L/D, dengan kisaran 11,39 – 13,16 itu

lebih besar dibanding dengan ukuran yang disarankan oleh Ayodhyoa. Sedangkan Ukuran B/D

kisarannya sesuai dengan ukuran yang disarankan oleh Ayodhyoa. Perbandingan L/B yang besar

terutama sesuai untuk kapal-kapal dengan kecepatan yang tinggi dan akan mengurangi

kemampuan olah gerak kapal. Sedangkan untuk perbandingan L/D yang besar akan mengurangi

kekuatan memanjang kapal dan perbandingan B/D yang rendah terutama akan mengurangi

stabilitas. Semua kapal pole and line yang dioperasikan di Kabupaten Luwu menunjukkan nilai

perbandingan L/B yang besar, hal ini akan berpengaruh baik terhadap kecepatan kapal namun

disisi lain stabilitas kapal memburuk. Nilai ukuran L/D juga menunjukkan nilai perbandingan yang

besar, baik untuk mengurangi kekuatan memanjang kapal tapi bisa berpengaruh terhadap

berkurangnya kecepatan kapal. Nilai B/D umumnya juga besar menyebabkan stabilitas makin

baik, namun kemampuan mendorong kapal akan memburuk sehingga sulit untuk memperoleh

kecepatan yang cukup.


terlihat bahwa ada perbedaan kekuatan mesin pada setiap kapal yang beroperasi di

Kabupaten Luwu, dimana hanya kapal Inka Mina 17 yang menggunakan mesin khusus kapal laut

dengan daya 120 HP (2500 Mixer) sedangkan yang lainnya menggunakan mesin mobil untuk

menggerakkan kapalnya. Kapal Inka Mina 17 juga dilengkapi dengan mesin bantu penggerak

kapal dengan daya 44 HP (495 Mixer). Kapal Inka Mina 17 adalah kapal bantuan DKP pusat untuk

DKP Kabupaten Luwu, dan baru beroperasi pada awal Februari 2011. Kapal Mitra Fomarimoi II

adalah kapal dengan mesin paling kecil kekuatannya, hanya 240 PK. Selain itu juga kapal Mitra

Fomarimoi II adalah kapal dengan mesin paling lama pemakaiannya yaitu 12 tahun. Dari hasil

penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rais (2008) di atas kapal Kurnia didapatkan kecepatan

kapal Kurnia maksimal 8-10 mil/jam. Sedangkan Indahyani (2010) yang melakukan penelitian di

atas kapal Tunas Kembar, jarak terjauh ±56 mil dapat ditempuh sekitar ±7 jam dengan kecepatan

kapal maksimal 8 – 10 knot/jam. Sedangkan untuk posisi fishing ground terdekat dengan jarak ±32

mil dapat ditempuh dengan waktu 4 – 5 jam.

Ukuran kapal pole and line yang beroperasi di Kabupaten Luwu memiliki ukuran yang

lebih besar dibandingkan dengan kapal pole and line yang biasa beroperasi di Perairan Laut Banda

Sulawesi Tenggara. Ukuran panjangnya bervariasi antara 15,50 – 19,15 m dengan lebar 3,5 – 5 m

dan dalam 2 – 2,5 m sedangkan kekuatan mesinnya berkekuatan antara 220 – 260 PK (Permadi,

2004).

Anda mungkin juga menyukai