Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN TUGAS 3

PERHITUNGAN KEBUTUHAN SUPPLY DAYA KAPAL


MERATUS PALEMBANG

Oleh:
Mayda Zita Aliem Tiwana (0417040033)

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL


JURUSAN TEKNIK KELISTRIKAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
SEMESTER GASAL
2019/2020
I. PENDAHULUAN
1.1 Spesifikasi teknis kapal
Kapal Meratus Palembang adalah salah satu kapal milik PT. Meratus Line.
Kapal ini dibangun pada tahun 2007 oleh Huanghai Shipbuilding-
Rongcheng di China. Perusahaan Meratus Line mengoperasikan kapal ini
sebagai kapal pengangkut kontainer untuk pelayaran dari pelabuhan
Merak, Banten ke pelabuhan Bintuni, Papua Barat. Kapasitas kontainer
yang mampu diangkut Meratus Palembang adalah 630 TEU, equivalent
dengan 630 unit kontainer berukuran 20 feet. Gambar 1 menunjukkan
tampak atas ruang muat kapal Meratus Padang yang memiliki ukuran
utama maupun gambar rencana umum yang sama dengan Meratus
Palembang.

Tiang crane

Ruang muat

Gambar 1 Ruang muat kapal Meratus Padang

1
Bentuk badan kapal dapat diidentifikasi dari ukuran utama kapal (LOA,
LBP, T, dan B) pada Tabel 1. Berdasarkan LOA, LBP, T, dan B, koefisien
blok (Cb) kapal Meratus Palembang dapat dihitung sehingga didapat hasil
perhitungan 0,6. Menurut standar nilai koefisien blok pada Tabel 2, nilai
koefisien blok kapal cargo adalah 0,75 [ CITATION Bah14 \l 1057 ].
Akibat dari selisih nilai koefisien blok, kapal Meratus Palembang memiliki
lebar kapal (B) yang lebih kecil dibanding standar.

Tabel 1. Ukuran utama kapal Meratus Palembang

N
o Parameter Besaran Satuan

1 Lenght Overall (LOA) 117,0 m

Lenght Between Perpendicular


2 (LBP) 110,0 m

3 Breadth (B) 19,7 m

4 Height (H) 8,5 m

5 Gross Tonage (GT) 5612,0 Ton

6 Net Tonage (NT) 2916,0 Ton

7 Death Weight Tonnage (DWT) 7853,0 Ton

8 Draught (T) 6,5 m

9 Speed (v) 9,4 Knot

Tabel 2 Nilai Koefisien blok berdasarkan jenis kapal [ CITATION Bah14 \l


1057 ]
N Koefisien
Jenis kapal
o blok
Passanger
1 0,6
vessel
2 Cargo vessel 0,75
3 Tanker vessel 0,8 – 0,9
4 Tugs 0,6
5 Trawlers 0,55
6 Naval vessel 0,55
7 Coaster 0,75
8 Dredgers 0,8

2
9 Yatchs 0,4 – 0,5
10 Launches 0,4

3
Main engine sebagai penggerak propeller kapal Meratus Palembang terdiri
dari dua unit terletak di first deck. Gambar 2 menunjukkan lokasi main
engine dan beberapa bagian dari kapal. Kedua unit main engine
difungsikan untuk memutar satu shaft propeller. Konsekuensi dari adanya
dua main engine dengan satu shaft propeller adalah dibutuhkannya gear
box sebagai transmisi energi mekanik dan penyelaras putaran kedua mesin.
Dari penggunaan dua main engine, nilai kecepatan nominal kapal dapat
mencapai 9,4 knot. Tabel 3 menunjukkan data main engine kapal Meratus
Palembang.

Gambar 2 Foto kapal Meratus Palembang (Millar,..........)

Tabel 3 Data main engine kapal Meratus Palembang

N
o Uraian Keterangan

1 Engine model Daihatsu 8 DKM-28 e

2 Unit of main engine 2 unit

3 number of cylinder 6 cylinders

N
o Parameter Besaran Satuan

4
1 Mechanical power 2252 hp

2 Rotation speed 750 rpm

3 Weight 28 ton

4 Marine diesel oil (MDO) 3020 kWm

5 Heavy fuel oil (HFO) 3020 kWm

6 Cylinder bore 280 mm

7 Stroke lenght 390 mm


Berbeda dengan main engine, diesel generator berfungsi sebagai suplai
energi listrik. Tiga unit auxiliary engine pada kapal Meratus Palembang
tidak menjadikan main engine sebagai prime mover generator melainkan
menggunakan diesel engine HND-MWM. Dalam operasionalnya, ketiga
auxiliary engine tidak aktif secara bersamaan. Satu unit auxiliary engine
aktif saat operasional. Dua unit mesin aktif saat beban puncak. Unit ketiga
aktif hanya saat generator unit ke satu dan kedua tidak berfungsi. Tabel 4
memberikan informasi terkait data auxiliary engine.

Tabel 4 Data auxiliary engine kapal Meratus Palembang

HND-MWM diesel engine

No Uraian Keterangan

1 Engine model TBD620V16

Unit of diesel
2 engine 3 unit

3 Number of cylinders 16 cylinders

No Parameter Besaran Satuan

1 Cylinder bore 170,0 mm

2 Stroke lenght 195 mm

3 Prime power 1819 kW

4 Rotation speed 1800 rpm

5 Fuel consumption 193 g/kWh

Siemen alternator

5
No Uraian Keterangan

1 Alternator model 1FJ2 564-4

2 Unit of alternator 3 unit

No Parameter Besaran Satuan

1 Prime power 1700 kW

2 Frequency 60 Hz

3 Rotation speed 1800 rpm

1.2 Spesifikasi Operasonal Kapal


Kapal Meratus palembang memiliki rute pelayaran setengah trip dari
pelabuhan Merak, Banten ke pelabuhan Bintuni, Papua Barat. Gambar 3
memuat peta rute pelayan yang ditempuh kapal Meratus Palembang dari
pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bintuni dengan jarak ±1557 mil dan waktu
tempuh 173 jam atau 7 hari 4 jam (traveling). Di sisi lain, total waktu
traveling kapal Meratus Palembang jika dihitung dari jarak tempuh dan
kecepatan nominalnya adalah 166 jam atau 6 hari 22 jam. Estimasi waktu
berlayar direncanakan lebih lama dari pada ketepatan waktu dilapangan
dilakukan untuk melebihi persediaan bahan bahan bakar. Jika waktu
pelayaran diestimasikan sesuai perhitungan, bahan bakar tidak akan
mencukupi saat kapal mengalami keterlambatan akibat cuaca buruk. Tabel
5 menunjukkan data estimasi waktu tahapan operasional kapal.

Gambar 3. Peta pelayan kapal Meratus Palembang

6
Tabel 5 Data operasional kapal Meratus Palembang

N
o Tahapan Waktu (jam)

1 Inport 64

2 Loading 49

3 Leaving port 2

4 Traveling 173

5 Coming port 2

6 unloading 49

7 Inport 64

Jumlah 403

7
II. BEBAN LISTRIK KAPAL
2.1 Uraian beban listrik
Kapal Meratus Palembang disuplai oleh generator AC sehingga beban-
beban peralatan DC diharuskan menggunakan konverter AC to DC untuk
memenuhi suplai dayanya. Tabel 6 menunjukkan kebutuhan daya listrik
pada kapal Meratus Palembang menurut sistem pada tiap tahap
operasionalnya. Lampiran 1 menampilkan daftar peralatan pada tiap sistem
kapal Meratus Palembang secara lebih lengkap.

Parameter yang dapat diketahui melalui nilai beban intermitten (IL) dan
continous (CL) adalah diversity factor (DF). Beberapa sistem memiliki
nilai diversity factor 0, artinya pada tahapan operasional tersebut nilai IL
peralatan adalah 0 dan hanya ada beban CL. Rata-rata diversity factor
bernilai dibawah 0,5 pada tahap kapal loading, traveling, dan unloading
yaitu akibat dari nilai CL yang lebih besar dari pada nilai IL. Sebaliknya,
jika nilai diversity factor di atas 0,5 maka nilai IL lebih besar dari CL.

8
Tabel 6 Data kebutuhan daya tiap sistem

2.2 Kurva daya beban berdasar data operasional


Meninjau data operasional kapal Meratus Palembang pada Tabel 5 dan
kebutuhan beban listrik pada Tabel 6, kebutuhan suplai daya listrik pada
kapal Meratus Palembang disuplai oleh 3 unit diesel generator yang
masing-masing berkapasitas 1170kW. Mempelajari data pada Tabel 6,
kebutuhan beban akan suplai daya dari generator

9
Tahapan operasional yang membutuhkan beban terendah adalah pada
tahap in port di pelabuhan origin, selisih 69,72 kW dengan in port di
pelabuhan tujuan. Daya rata-rata beban adalah 1142,74 kW sehingga
kapasitas generator operasional harus memenuhi setidaknya sesuai dengan
kebutuhan rata-rata bebannya. Daya tertinggi atau maksimum beban
berada pada tahap unloading kontainer, selisih 70 kW dengan kebutuhan
daya pada saat loading. Gambar 4 merepresentasikan Tabel 7 dengan
diagram batang yang menunjukkan fluktuasi pembebanan pada setengah
trip perjalanan kapal.

Tabel 7. Kompilasi beban listrik


N

Tahapan waktu Beban Beban Beban daya daya daya


1 In port 1 - 64 224,91 522,80 747,71

2 Loading 64 - 113 824,91 682,20 1507,11

3 Leaving port 113- 115 224,91 945,70 1170,61

4 Traveling 115 - 288 614,91 392,20 1007,11 747,71 1142,74 1577,11

5 Coming port 288- 290 224,91 947,20 1172,11

6 Unloading 290- 339 824,91 752,20 1577,11

7 In port 339_403 224,91 592,52 817,43

10
Gambar 4. Kurva Beban kapal Meratus Palembang

11
2.3 Analisa kebutuhan daya listrik

Tabel 7 dan Gambar 6 menunjukkan tingkat kebutuhan beban pada kapal


Meratus Palembang di setiap tahap operasionalnya. Kebutuhan beban
minimal adalah pada tahap in port. In port kapal di pelabuhan origin
membutuhkan sedikit peralatan yang aktif sehingga kebutuhan bebannya
tidak besar, yaitu 747,71kW. Sedangkan, in port di pelabuhan tujuan
menunjukkan tingkat kebutuhana daya yang lebih tinggi dari pada saat di
pelabuhan tujuan, yaitu dengan selisih 69,72kW.

Kebutuhan daya rata-rata pada kapal dimaksudkan untuk mendapatkan


kapasitas supply yang ekonomis. Kapasitas supply setidaknya lebih tinggi
dari kebutuhan rata-rata karena penggunaan beban tidak tentu minimal
atau maksimal. Kebutuhan beban rata-rata pada Gambar 6 telah mewakili
kebutuhan beban di tiga operasional kapal, yaitu inport origin, traveling,
dan inport di tujuan. Sehingga satu unit generator operasional yang telah
memenuhi daya rata-rata sudah mampu memenuhi kebutuhan daya di
ketiga tahapan operasional tersebut.

Daya maksimal beban pada Gambar 6 menunjukkan kebutuhan daya pada


saat unloading kontainer. Ditinjau dari kegiatannya, kegiatan unloading
kontainer seharusnya memiliki daya yang sama dengan loading kontainer
karena aktifitas kedua tahapan operasional sama-sama mengaktifkan crane
dengan range waktu yang sama. Namun, Tabel 7 menunjukkan adanya
selisih kebutuhan daya. Tabel 6 yang menunjukkan data kebutuhan daya
tiap sistem menunjukkan perbedaan daya terjadi karena kinerja sistem
pompa yang berbeda pada tahap loading maupun unloading kontainer,
yaitu dengan selisih 70kW.
Kebutuhan daya beban minimal, rata-rata, dan maksimal akan menentukan
kapasitas dari generator. Tiga unit generator terpasang pada kapal Meratus
Palembang masing-masing berkapasitas 1170kVA atau 936kW. Tiga unit
generator difungsikan sebagai generator operasional, generator stand by,
dan generator emergency.

12
III. SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK
3.1 Perhitungan kapasitas daya supply

Kapal Meratus Palembang memiliki tiga unit generator dengan kapasitas


1170kVA atau 936kW. Tiga unit generator difungsikan sebagai generator
operasional, stand by, dan emergency. Satu unit generator, yaitu Generator
operasional, aktif pada saat kebutuhan beban minimal dan rata-rata. Dua
unit generator, yaitu operasional dan stand by, aktif saat kebutuhan beban
maksimal. Sedangkan, generator emergency aktif hanya saat salah satu
atau kedua generator tidak berfungsi dengan baik.

Tabel 8 menunjukkan data daya yang dibutuhkan peralatan kapal Meratus


palembang dan daya yang dapat disuplai oleh generator kapal tersebut.
Sedangkan, Gambar 5 adalah representasi dari Tabel 8. Gambar 5
menunjukkan bahwa daya beban minimal mampu disuplai oleh satu unit
generator, yaitu generator operasional. Generator operasional dalam
menyuplai kebutuhan minimal memiliki kapasitas safety 27% lebih tinggi
dari daya yang dibutuhkan.

Daya beban maksimal juga dapat disuplai oleh dua generator dengan daya
safety 490,84kW yaitu 26% lebih tinggi. Namun, daya rata-rata yang
seharusnya disuplai oleh satu generator di setiap tahapan operasionalnya
ternyata membutuhkan daya suplai dari dua unit generator. Daya dua unit
generator jika digunakan untuk memenuhi kebutuhan beban rata-rata
dianggap tidak ekonomis karena pembebanannya hanya 56% dengan
safety 43%.

Persentase daya suplai terhadap kebutuhan daya beban rata-rata memiliki


safety 32% lebih tinggi. Di sisi lain, BKI menyebutkan bahwa generator
sebagai suplai kapal seharusnya 15% dari kebutuhan dayanya. Sehingga,
perencanaan dan perhitungan kapasitas generator yang lebih ekonomis
dibutuhkan.

13
Daya yang dibutuhkan Generator existing persentase daya persentase
Operasional Total Total Daya Daya Daya 1 unit Daya 2 unit Daya 3 unit generator generator terhadap pembebanan beban
No Total daya Daya rata- Unit
kapal Daya IL DF kebutuhan minimum maksimum operasional operasional operasional operasional kebutuhan beban terhadap daya
CL (kW) rata (kW) aktif
(kW) daya (kW) (kW) (kW) (kW) (kW) (kW) (kW) (%) generator (%)
1 In port 522,80 0,70 224,91 679,02 679,02 1051,78 1381,16 936,00 1872,00 2808,00 1 936,00 127,46 72,54
2 Loading 682,20 0,45 824,91 1340,91 679,02 1051,78 1381,16 936,00 1872,00 2808,00 2 1872,00 128,37 71,63
3 Leaving port 945,70 0,81 224,91 1137,25 679,02 1051,78 1381,16 936,00 1872,00 2808,00 2 1872,00 139,25 60,75
4 Traveling 392,20 0,39 614,91 932,66 679,02 1051,78 1381,16 936,00 1872,00 2808,00 2 1872,00 150,18 49,82
5 Coming port 947,20 0,81 224,91 1138,91 679,02 1051,78 1381,16 936,00 1872,00 2808,00 2 1872,00 139,16 60,84
6 Unloading 752,20 0,48 824,91 1381,16 679,02 1051,78 1381,16 936,00 1872,00 2808,00 2 1872,00 126,22 73,78
7 In port 592,52 0,72 224,91 752,56 679,02 1051,78 1381,16 936,00 1872,00 2808,00 1 936,00 119,60 80,40
Tabel 8 Data daya kebutuhan beban dan kapasitas generator existing

14
Gambar 5 Kurva Beban dengan generator existing
3.2 Pertimbangan jumlah unit
Total daya pada Tabel 9 telah memenuhi standar 15%, sehingga penentuan
kapasitas generator yang dibutuhkan seharusnya mendekati angka
kebutuhan daya total tersebut. Generator dengan kapasitas daya yang
mendekati beban total adalah S12-A2 MPTA dengan kapasitas 761kW.
Generator Mitsubishi S12-A2 MPTA berkapasitas 761kW memiliki
persetase safety yang lebih ekonomis dibanding HND- MWM model
TBD234-V8 yang berkapasitas 936kW. Tabel 9 menunjukkan data daya
yang dibutuhkan peralatan kapal Meratus palembang dan daya yang dapat
disuplai oleh generator yang direncanakan. Sedangkan, Gambar 6 adalah
representasi dari Tabel 9.

Total kebutuhan daya yang terdapat pada Tabel 9 adalah nilai dari beban
yang telah ditambah dengan 15% kebutuhan dayanya, sehingga generator
yang dipasang seharusnya sesuai dengan nilai yang telah tertera. Generator
Mitsubishi ini dianggap lebih ekonomis karena ditinjau dari persentasi
pembebanannya adalah cukup tinggi yaitu diatas 60%. Namun, daya
generator yang mendekati angka Total kebutuhan daya hanyalah 761kW.

Unit generator yang direncanakan akan dipasang pada kapal Meratus


Palembang adalah 3 unit. Masing-masing memiliki fungsi sebagai
generator operasional, stand by, dan emergency. Satu unit generator
dengan kapasitas 761 kW mampu memenuhi kebutuhan daya beban pada
kebutuhan minimalnya. Dua unit generator mampu memenuhi kebutuhan
rata-rata maupun maksimalnya dengan pembebanan yang 90,75%.
Pembebanan 90,75% dianggap optimal karena nilai tersebut adalah nilai
pembebanan setelah kapasitas ditambah 15%. Generator yang ketiga
berfungsi sebagai suplai emergency saat salah satu generator tidak
berfungsi.

15
Daya yang dibutuhkan Generator existing persentase daya persentase
Operasional Total Total Daya Daya Daya 1 unit Daya 2 unit Daya 3 unit generator generator terhadap pembebanan beban
No Total daya Daya rata- Unit
kapal Daya IL DF kebutuhan minimum maksimum operasional operasional operasional operasional kebutuhan beban terhadap daya
CL (kW) rata (kW) aktif
(kW) daya (kW) (kW) (kW) (kW) (kW) (kW) (kW) (%) generator (%)
1 In port 522,80 0,70 224,91 679,02 679,02 1051,78 1381,16 761,00 1522,00 2283,00 1 761,00 110,77 89,23
2 Loading 682,20 0,45 824,91 1340,91 679,02 1051,78 1381,16 761,00 1522,00 2283,00 2 1522,00 111,90 88,10
3 Leaving port 945,70 0,81 224,91 1137,25 679,02 1051,78 1381,16 761,00 1522,00 2283,00 2 1522,00 125,28 74,72
4 Traveling 392,20 0,39 614,91 932,66 679,02 1051,78 1381,16 761,00 1522,00 2283,00 2 1522,00 138,72 61,28
5 Coming port 947,20 0,81 224,91 1138,91 679,02 1051,78 1381,16 761,00 1522,00 2283,00 2 1522,00 125,17 74,83
6 Unloading 752,20 0,48 824,91 1381,16 679,02 1051,78 1381,16 761,00 1522,00 2283,00 2 1522,00 109,25 90,75
7 In port 592,52 0,72 224,91 752,56 679,02 1051,78 1381,16 761,00 1522,00 2283,00 1 761,00 101,11 98,89
MPTA
Tabel 9 Data daya kebutuhan beban dan kapasitas generator existing

16
Gambar 6 Kurva Beban dengan Generator Mitsubishi S12-A2
Lampiran 1 Data peralatan kapal Meratus Palembang

Kapasitas Daya
Jumlah
No Nama Alat per item total
item
kW kW

Data peralatan bersumber tegangan DC

I. Sistem Navigasi

1 Chart Radar (AC) 1 1,41 1,41

2 Chart Display 1 0,21 0,21

3 Arpa Radar 1 0,80 0,80

4 ECDIS 1 0,31 0,31

5 BNWAS 1 0,27 0,27

6 AIS 1 0,14 0,14

7 Colour Plotter 1 0,04 0,04

8 Weather Faximile 1 0,06 0,06

9 Sonar Speed Log 1 0,10 0,10

10 Echo Sounder 1 0,05 0,05

11 GPS 1 0,00 0,00

12 Magnetic Compass 2 0,01 0,01

13 Gyro Compass 1 0,05 0,05

14 Horn 1 0,05 0,05

15 VDR 1 0,35 0,35

16 Fire alarm + manual call 20 0,01 0,28

17 Smoke Detector 49 0,01 0,35

18 Heat Detector 5 0,01 0,04

19 EPIRB 2 0,01 0,01

20 MastHead Light 225˚ 2 0,06 0,12

21 Side Light green 112,5˚ 1 0,06 0,06

17
22 Side Light red 112,5˚ 1 0,06 0,06

23 Stern Light 135˚ 1 0,04 0,04

24 Anchor light 360˚ 1 0,04 0,04

25 Towing light 135˚ 1 0,04 0,04

26 Steering control system 2 0,80 1,60

Daya input konverter sistem navigasi 6,50

II. Sistem Komunikasi

1 MF/HF Radiotelephone 2 0,12 0,24

2 VHF telephone 2 0,11 0,23

3 Inmarsat fleet 2 0,18 0,36

4 Navtex receiver 2 0,02 0,03

5 Internal communication 7 0,02 0,14

Daya input konverter sistem komunikasi 1,00

Data peralatan bersumber tegangan AC

III. Sistem Bongkar Muat

1 Crane 2 300,00 600,00

IV. Sistem Pompa

1 Bilge electric motor pump 1 110,00 110,00

2 Ballast electric motor pump 2 110,00 220,00

3 Oily water separator electric pump 1 0,52 0,52

4 electric fire fighting pump 2 75,00 150,00

5 Fuel oil transfer pump 1 3,21 3,21

6 Fuel oil Separator feed pump 1 0,20 0,20


1/2

18
Kapasitas Daya
Jumlah
No Nama Alat per item total
item
kW kW

7 Fuel oil irculating pump 1 2,95 2,95

8 Fuel oil heater separator pump 1 7,00 7,00

9 Lubricating oil stand-by pump 1 2,22 2,22

10 Lubricating oil separator feed pump 1 0,30 0,30

11 Lubricating oil separator pre-Heater pump 1 16,00 16,00

12 Lubricating oil separator pump 1 1,40 1,40

13 sea water circulating pump 2 15,00 30,00

14 Fresh water pump 2 15,00 30,00

15 fresh water stand-by HT pump 2 15,00 30,00

16 fresh water stand-by LT pump 2 15,00 30,00

17 Athmospheric clean dain tank pump 2 0,75 1,50

18 Cargo piping flushing pump 1 2,80 2,80

19 Distiller brine ovbd pump 1 20,70 20,70

20 Distiller condensate pump 1 2,70 2,70

21 Distiller feed pump 1 20,70 20,70

22 Steering gear pump 2 50,00 100,00

V. Sistem Penerangan

1 Lampu di Main Deck 61 - 1,33

2 Lampu Poop Deck 39 - 0,96

3 Lampu di Boat Deck 30 - 0,94

4 Lampu di Bridge Deck 9 - 0,36

5 Lampu di Navigation Deck 8 - 0,22

VI. Sistem Penambatan

1 Windlass 1 60,00 60,00

2 Capstan 1 35,00 35,00

3 Boat Winch 2 35,00 70,00

19
VII. Sistem Kompresor

1 Control air compressor 1 20,80 20,80

2 Ship service air compressor 2 49,50 99,00

3 Air conditioning compressor 1 60,80 60,80

4 Ship store refrig. Compressor 1 33,00 33,00


2/2

20
Lampiran 2 Kompilasi operasional alat pada tahap inport, loading, dan leaving
port

21
22
Lampiran 3 Kompilasi operasional alat pada tahap traveling, coming port,
unloading, dan inport

23

Anda mungkin juga menyukai