Anda di halaman 1dari 20

Sistem Ekskresi

Judul Praktikum : Sistem Ekskresi


Hari / Tanggal : Kamis, 1 Desember 2022
Tujuan Praktikum :

A. LANDASAN TEORI
Ekskresi adalah suatu yang berperan dalam proses pengeluaran zat-zat
sisa. Zat sisa metabolisme tubuh seperti CO2 , H2 O, NH3 , zat warna
empedu dan asam urat. Zat-zat sisa ini merupakan hasil proses metabolisme
dalam tubuh yang sudah tidak berguna lagi. Sistem ekskresi merupakan hal
yang pokok dalam homeostasis karena sistem ekskresi tersebut membuang
limbah metabolisme dan merespon terhadap ketidakseimbangan cairan tubuh
dengan cara mengekskresikan ion-ion tertentu sesuai kebutuhan. Sistem
ekskresi membantu memelihara homeostasis dengan tiga cara, yaitu
melakukan osmoregulasi, mengeluarkan sisa metabolisme, dan mengatur
konsentrasi sebagian besar penyusun cairan tubuh.Sesuai dengan jenis
makhluk hidupnya, system ekskresi bervariasi dalam fungsi dan
kompleksitas. Semakin tinggi tingkatan makhluk hidup maka semakin
kompleks pula system ekskresinya. (Nunung, 2017)
Menurut Wibowo (2005) Alat ekskresi pada vertebrata secara umum
yaitu: ginjal, kulit, paru-paru dan hati, namun yang terpenting dari keempat
itu adalah ginjal. Pada Vertebrata terdapat 4 tipe ginjal. Yaitu pronefros,
mesonefros, dan metanefros. Pronefros adalah tipe ginjal yang berkembang
pada fase embrio atau larva. Pada tahap selanjutnya, ginjal pronefros
digantikan oleh tipe ginjal mesonefros. Ketika hewan dewasa, ginjal
mesonefros akan digantikan oleh ginjal metanefros.
1. Ginjal
Dunia kedokteran biasa menyebutnya 'ren' (renal/kidney). Bentuknya
seperti kacang merah, berjumlah sepasang dan terletak di daerah
pinggang. Ukurannya kira-kira 11x 6x 3 cm. Beratnya antara 120-170
gram. Struktur ginjal terdiri dari: kulit ginjal (korteks), sumsum ginjal
(medula) dan rongga ginjal (pelvis). Pada bagian kulit ginjal terdapat
jutaan nefron yang berfungsi sebagai penyaring darah. Setiap nefron
tersusun dari Badan Malpighi dan saluran panjang (Tubula) yang
bergelung. Badan Malpighi tersusun oleh Simpai Bowman (Kapsula
Bowman) yang didalamnya terdapat Glomerolus. Ginjal vertebrata
mengalami perkembangan baik secara evolusi atau sejalan dengan
perkembangan embrio. Fungsi utama ginjal adalah mengekskresikan zat-
zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogen misalnya amonia.
Amonia adalah hasil pemecahan protein dan bermacam-macam garam,
melalui proses deaminasi atau proses pembusukan mikroba dalam usus.
Selain itu, ginjal juga berfungsi mengeksresikan zat yang jumlahnya
berlebihan, misalnya vitamin yang larut dalam air mempertahankan
cairan ekstraselular dengan jalan mengeluarkan air bila berlebihan serta
mempertahankan keseimbangan asam dan basa. Sekresi dari ginjal
berupa urin.
2. Kulit
Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita, yang tediri dari 2
lapisan yaitu lapisan epidermis (luar) dan dermis (dalam). Epidermis,
terdiri :
a. Stratum korneum, merupakan lapisan zat tanduk, mati dan selalu
mengelupas.
b. Stratum lusidium, merupakan lapisan zat tanduk
c. Stratum granulosum, mengandung pigmen
d. Stratum germonativum, selalu membentuk sel-sel baru ke arah luar
Dermis (korium), terdiri :
a. Akar rambut
b. Pembuluh darah
c. Syaraf
d. Kelenjar minyak (glandula sebasea)
e. Kelenjar keringat (glandula sudorifera)
f. Lapisan lemak, terdapat di bawah dermis yang berfungsi
melindungi tubuh dari pengaruh suhu luar
3. Paru-paru
Penguraian karbohidrat (glukosa) dan lemak kecuali menghasilkan
energi akan menghasilkan zat sisa berupa CO2 dan H20 yang akan
dikeluarkan lewat paru-paru. Seseorang yang berada dalam daerah dingin
waktu ekspirasi akan tampak menghembuskan uap. Uap tersebut
sebenarnya merupakan carbondioksisa dan uap air yang dikeluarkan saat
terjadi pernafasan.
4. Hati
Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, terdapat di rongga
perut sebelah kanan atas, berwarna kecoklatan. Hati mendapat suplai
darah dari pembuluh nadi (arteri hepatica) dan pembuluh gerbang (vena
porta) dari usus. Hati dibungkus oleh selaput hati (capsula hepatica). Hati
terdapat pembuluh darah dan empedu yang dipersatukan selaput jaringan
ikat (capsula glison). Hati juga terdapat sel-sel perombak sel darah merah
yan gtelah tua disebut histiosit. Sebagai alat eksresi hati menghasilkan
empedu yang merupakan cairan jernih kehijauan, di dalamnya
mengandung zat warna empedu (bilirubin), garam empedu, kolesterol
dan juga bacteri serta obat- obatan. Zatr wama empedu terbentuk dari
rombakan eritrosit yang telah tua atau rusak akan ditangkap histiosit
selanjutnya dirombak dan haeglobinnya dilepas.
Sistem ekskresi mamalia hampir sama dengan manusia, tetapi sedikit
berbeda yang di sebabkan oleh lingkungan tempat tinggalnya. Paru-paru
terletak di dalam rongga dada, di lindungi oleh struktur selangka dan di
selaputi karung di dinding dikenal sebagai pleura. Bernafas kebanyakan
dilakukan oleh diagfragama paru-paru berada mengembang. Sangkar
selangka juga boleh menguncup sedikit ini menyebabkan udara tertarik ke
dalam keluar paru-paru melalui trakhea dan broknial tubes yang bercabang
dan mempunyai alveolus di ujung yaitu karung kecil di kapilari yang dipenuhi
darah. Di sini oksigen meresap banyak masuk kedalam darah, dimana akan di
angkut oleh hemoglobin. Organ-organ dari sistem ekstraksi adalah kulit, paru-
paru, ginjal dan hati. Ginjal mengatur debit dan keseimbangan cairan dari
kandung kemih dengan mengeringkan urin. Kulit juga mengeluarkan
keringat, yang merupakan bagian dari sistem ekskresi. Mamalia juga memiliki
saluran pencernaan yang melewati vagina dan penis melalui anus dan saluran
reproduksi. (Maya, 2021)
Alat-alat pengeluaran aves (burung) terdiri atas ginjal, dan paru-paru.
Ginjal burung berjumlah dua buah dan berwarna coklat. Ginjal memiliki
saluran ginjal yang bersama-sama dengan saluran dan kelenjar kelamin serta
saluran pencernaan bermuara di kloaka. Burung tidak memiliki kelenjar
keringat, tetapi memiliki kelenjar minyak di bagian tungging. Kelenjar ini
menghasilkan minyak yang berfungsi melumasi bulu-bulunya agar tetap licin.
Zat sisa metabolisme burung umumnya berupa limbah nitrogen yang
dikeluarkan dan tubuh dalam bentuk asam urat. Asam urat dikeluarkan dan
kloaka dalam bentuk semisolid atau setengah padat bersama-sama dengan
kotoran. Asam urat menyebabkan warna putih pada kotoran burung. Paru-
paru burung berfungsi sama dengan paru-paru pada hewan bertulang belakang
yang lain. Pada proses pernapasan, paru-paru berfungsi sebagai alat untuk
mengeluarkan karbon dioksida dan uap air yang nerupakan hasil oksidasi
dalam tubuh burung. (Handayani, dkk. 2021)
Ginjal amphibi sama denga ginjal ikan air tawar yaitu berfungsi untuk
mengeluarkan air yang berlebvih. Karea kulit katak permeable terhadap air,
maka pada saat ia berada di air, banyak iar masuk ke tubuh katak secara
osmosis. Pada saat ia berada di darat harus melakukan konservasi air dan
tidak membuangnya. Katak menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air
sesuai dengan lingkungannya dengan cara mengatur laju filtrasi yang
dilakukan oleh glomerulus, sistem portal renal berfungsi untuk membuang
bahan - bahan yang diserap kembali oleh tubuh selama masa aliran darah
melalui glomerulus dibatasi. Katak juga menggunkan kantung kemih untuk
konserfadsi air.
Apabila sedang berada dia air, kantung kemih terisi urin ynag encer. Pada saat
berada di daarat air diserap kembali ke dalam darah menggantikan air yang
hilang melalui evaporasi kulit. Hormon yang mengendalikan adalah hormon
yang sama dengan ADH. Saluran ekskresi pada katak yaitu ginjal, paru-paru,
dan kulit. Saluran ekskresi pada katak jantan & betina memiliki perbedaan,
pada katak jantan saluran kelamin & saluran urin bersatu dengan ginjal,
sedangkan pada katak betina kedua saluran itu terpisah. Walaupun begitu alat
lainnya bermuara pada satu saluran dan lubang pengeluaran yang disebut
kloaka. (Maya, 2021)
Ikan mempunyai system ekskresi berupa ginjal dan suatu lubang
pengeluaran yang disebut urogenital.Lubang urogenital ialah lubang tempat
bermuaranya saluran ginjal dan saluran kelamin yang berada tepat dibelakang
anus. Ginjal pada umumnya terletak antara columna vertebralis dan gas
bladder. Ginjal terdiri dari dua bagian yaitu caput renalis anterior yang
tersusun atas jaringan hemapoeitik, limfoid dan endokrin serta trunkus renalis
posterior yang tersusun atas nefron-nefron dikelilingi jaringan limfoid
interstitial. Sisi kanan dan kiri dari trunkus renalis berfusi dan membentuk
lengkungan yang mengisi ruangan diantara kedua gas bladder. (Azani, W,
dkk. 2017)
Alat ekskresi pada reptil berupa sepasang ginjal metanefros.
Metanefros berfungsi setelah pronefros dan mesonefros yang merupakan alat
ekskresi utama saat stadium embrio menghilang. Ginjal dihubungkan oleh
ureter ke vesika urinaria (kandung kemih). Bentuk ureter menyempit di
bagian posterior, ukurannya kecil dan permukaannya beruang- ruang. Vesika
urinaria bermuara langsung ke kloaka. Pada jenis kura- kura tertentu terdapat
sepasang vesika urinaria tambahan yang juga bermuara langsung ke kloaka
dan berfungsi pula sebagai organ respirasi. Pada kura-kura betina, alat
respirasi tersebut juga berperan membasahi tanah yang dipersiapkan untuk
pembuatan sarang sehingga menjadikan tanah lebih lunak dan mudah digali.
(Isnaeni, 2006)

B. ALAT DAN BAHAN


No Alat Jumlah Bahan Jumlah
1. Papan bedah 1 buah Hewan Pisces 1 buah
2. Alat bedah 1 buah Hewan Amfibi 1 buah
3. Kapas 1 buah Hewan Reptil 1 buah
4. Tissue 1 buah Hewan Aves 1 buah
5. Kantong kresek 1 buah Hewan Mamalia 1 buah
6. Sarung tangan karet 1 buah
7. Masker 1 buah
8. Alat tulis 1 buah
9. Sabun 1 buah
10. Kamera/handphone 1 buah
11. Hand Sanitizer 1 buah
12. Modul 1 buah
13. Kertas HVS 5 buah

C. LANGKAH KERJA
Pembedahan dilakukan
Tubuh hewan
Hewan dibius dengan dari mulai menyayat
dilentangkan pada
Alkohol atau eter bagian perut bagian
bedah, posisi disesuaikan
bawah sampai atas

Papan dan peralatan


Organ-organ sistem
bedah dibersihkan,
ekskresi diamati dan
dicuci, dan disimpan
dikeluarkan dari tubuh
dikembalikan pada
lalu di dokumentasikan
tempatnya

D. HASIL PENGAMATAN
Gambar Organ Gambar Literatur Keterangan
Pisces : Ikan Lele (Clarias batrachus)

Kulit Nama organ : Kulit


Letak : lapisan luar

https://idnmedis.com/ikan-lele
yang menutupi tubuh
Diakses : Rabu, 7 Desember 2022 (21.00
WIB) Fungsi :
Perlindungan dan
penyesuaian diri
terhadap faktor
lingkungan
Sumber :
Prawirahartono, 1995
Nama organ : Ginjal
Letak : di antara
gelembung renang
Fungsi : Ginjal harus
bekerja menyimpan
garam dan
membuang kelebihan
air.
Sumber : Maya,
2021

https://www.infoikan.com/2018/02/
deskripsi-ikan-lele-secara-lengkap.html
Diakses: Rabu, 7 Desember 2022 (22.02 WIB)

Nama organ : Insang


Letak : di dua sisi
tubuh ikan bagian
depan.
Fungsi : bernapas di
dalam air
Sumber : Maya,
2021

https://www.infoikan.com/2018/02/
deskripsi-ikan-lele-secara-lengkap.html
Diakses: Rabu, 7 Desember 2022 (22.10 WIB)

Amfibi : Kodok (Fejervarya cancrivora)


Nama organ : Kulit
Letak : lapisan luar
yang menutupi tubuh
Fungsi : melindungi
tubuh dari lingkungan
luar dan sebagai alat
Kulit pernapasan.
Sumber :
https://id.quora.com/Apakah-kodok-itu- Prawirahartono, 1995
katak-atau-katak-itu-kodok
Diakses: Rabu, 7 Desember 2022 (22.16 WIB)

Nama organ : Ginjal


Letak : di kiri dan
kanan tubuh
Fungsi : alat ekskresi
juga berfungsi untuk
keseimbangan air
dalam tubuh Sumber
: Rousdy,
http://mynoramirah988.blogspot.com/
2016/06/kata-pengantar-puji-syukur- 2018
kehadirat.html
Diakses: Rabu, 7 Desember 2022 (22.25 WIB)

http://fineartamerica.com
Nama organ : paru-
Diakses: Rabu, 7 Desember 2022 (22.25 WIB) paru
Letak : dekat dengan
mulut
Fungsi:
Meningkatkan
pernapasan pada
katak
Sumber : Rousdy,
2018
Nama organ: hati
Letak: melekat
diantara lambung dan
usus dua belas jari
(duadenum).
Fungsi: mengeluarkan
empedu yang
altoona.psu.edu
disimpan dalam
Diakses: Rabu, 7 Desember 2022 (22.36 WIB) kantung empedu
Sumber : Isnaeni,
2006

Reptil : Iguana Hijau (Iguana iguana)

Kulit
https://petpintar.com/reptil/jenis- Nama organ : Kulit
iguana-asli-indonesia
Diakses: Rabu, 7 Desember 2022 (22.53 WIB)
Letak : lapisan luar
yang menutupi tubuh
Fungsi : melindungi
tubuh dari lingkungan
luar Sumber :
Prawirahartono, 1995

artikelsiana.com
Diakses: Rabu, 7 Desember 2022 (23.01 WIB)
Nama organ : Ginjal
Letak : terdapat agak
ke pangkal ekor dari
kaki belakang.
Fungsi : menyaring
zat yang tidak
dibutuhkan oleh
metabolit tubuh, dan
mengeluarkannya
dalam bentuk urin
melalui kloaka
Sumber : Melly, A.
2022

www.nafiun.com
Diakses: Rabu, 7 Desember 2022 (23.07 WIB)
Nama organ :
paruparu
Letak : berada dalam
rongga dada dan
dilindungi oleh tulang
rusuk
Fungsi : memperbesar
permukaan pertukaran
gas.
Sumber :
www.nafiun.com
Rabu, 07 Desember
2022 – 23.06 WIB

Nama organ : hati


Letak : dekat dengan
jantung
Fungsi :
Mensekresikan bahan
untuk proses
pencernaan
Sumber : Isnaeni,
2006

Aves :Diakses:
Entog (Cairina moschata)
www.semantic
Rabu, 7 Desember 2022 (23.13 WIB)
Nama organ : Kulit
Letak : lapisan luar
yang menutupi
seluruh tubuh
Fungsi :
mengeluarkan
semacam lendir pada
seluruh bagian
tubuhnya agar tubuh
ikan tersebut menjadi
licin dan tidak
meresap air.
www.resear chgate.net
Diakses: Rabu, 7 Desember 2022 (23.13 WIB)
Sumber: Rianty, 2011

Nama organ : Ginjal


Letak : Ginjal
www.mikirbae.com dihubungkan oleh ureter
Diakses: Rabu, 7 Desember 2022 (23.22 WIB)

ke kloaka
Fungsi : sistem ekskresi
Sumber : Rianty,
2011
Nama organ : paruparu
Letak : dada bagian
dalam
Fungsi : alat
pernapasan pada
tubuh
Sumber : Rianty,
2011
2manfaat.blogspot.com
Diakses: Rabu, 7 Desember 2022 (23.25 WIB)

Mamalia : Kelinci (Lepus negricollis)


generalexporters. en.ec21.com Nama organ : Kulit
Diakses: Rabu, 7 Desember 2022 (23.31 WIB)

Letak : lapisan luar


yang menutupi seluruh
tubuh
Fungsi : melindungi
tubuh dari lingkungan
luar, alat ekskresi,
selain itu sebegai organ
penerima rangsangan
Sumber :
Prawirahartono, 1995

Nama organ : Ginjal


Letak : di bagian
northstarbison.com
Diakses: Rabu, 7 Desember 2022 (23.36 WIB) belakang perut
Fungsi : sistem
ekskresi, Menyaring
dan Membuang Limbah,
dll
Sumber : Isnaeni,
2006
Nama organ : paruparu
Letak : di dalam rongga
dada
Fungsi : Menghimpun
udara yang masuk
www.brainkart.com Sumber : Pratomo,
Diakses: Rabu, 7 Desember 2022 (23.43 WIB)
2013
Nama organ : hati
Letak : dekat dengan
Lambung
Fungsi :
Mensekresikan

www.pel-freez.com
bahan untuk proses
Diakses: Rabu, 7 Desember 2022 (23.43 WIB)
pencernaan
Sumber : Isnaeni,
2006

E. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada pembedahan hewan
vertebrata teramati organ pada sistem ekskresi yakni pada pisces, amfibi,
reptil, aves dan mamalia.
Pada hewan pisces, sistem ekskresi terdiri dari kulit, ginjal, dan insang.
Setiap ikan tentu memiliki insang yang terdapat pada bagian tubuh depannya,
lebih tepatnya pada kepala mereka. Akan tetapi beberapa diantaranya letaknya
berbeda beda. Insang ini memiliki fungsi utama sebagai alat gerak sekaligus
tempat untuk mengeluarkan CO2 dan H2O. ikan juga memiliki kulit yang
terdapat pada seluruh bagian tubuhnya. Kulit pada ikan ini memiliki fungsi
yang sama dengan fungsi kulit pada aves, yaitu untuk mengeluarkan semacam
lendir pada seluruh bagian tubuhnya agar tubuh ikan tersebut menjadi licin
dan tidak meresap air. Selain itu hal ini juga dapat memudahkan ikan dalam
bergerak didalam air. Ginjal yang terdapat pada ikan dapat dikatakan berbeda
dengan yang lain, hal ini dikarenakan ginjal pada ikan dapat berkembang
menjadi 2 jenis ginjal, yaitu Mesonefros dan Opistonefros. fungsi dari ginjal
ikan ini adalah sebagai penyaring sisa metabolisme yang sudah terbuang serta
menyerap zat yang masih dibutuhkan oleh tubuh yang nantinya akan
diedarkan lagi melalui peredaran darahnya serta sebagai pengatur kekentalan
urine ikan agar menjaga stabilitas tekanan osmotik pada tubuh ikan.

Pada Amfibi misalnya katak, alat ekskresi utamanya ialah ginjal


opistonefros yang terletak di kanan dan kiri tulang belakang, berwarna merah
kecokelat-cokelatan yang memanjang dari muka ke belakang. Alat ekskresi
lainnya ialah kulit, paru-paru, dan insang. Pada katak jantan memiliki saluran
ginjal dan saluran kelamin yang menyatu, sedangkan katak betina tidak
menyatu. Ginjal amfibi sama dengan ginjal ikan air tawar yaitu berfungsi
untuk mengeluarkan air yang berlebih. Karena kulit katak bersifat menyerap
air, maka pada saat ia berada di air banyak air yang masuk ke tubuh katak
secara osmosis. Pada saat ia berada di darat katak harus melakukan
konservasi air dan tidak membuangnya.
Sistem ekskresi pada kadal dibangun oleh sepasang ginjal yang terdapat
agak ke pangkal ekor dari kaki belakang. Bentuk dari ginjal tersebut agak
gepeng dan berwarna coklat. Terdapat sepasang ureter yang bermuara pada
kantung kemih (vesica urinaria) yang kecil dan berakhir pada lubang kloaka
(Jassin, 1989).
Sistem ekskresi pada aves terdiri dari ginjal, paru paru, dan kulit. Seperti
halnya manusia, aves juga memiliki ginjal yang berperan sebagai sistem
ekskresi pada aves. Sepasang ginjal yang terdapat pada burung memiliki
warna coklat serta bertipe metanefors. Ginjal yang bertipe metanefros ini
memiliki ciri khas yaitu tidak memiliki segmen khusus, tidak terdapat
inefrostoma serta memiliki glomerulus dalam jumlah yang banyak. Adapun
fungsi tugasnya adalah untuk mengambil zat dari sisa yang berupa darah akan
tetapi berbentuk urine. Burung bernafas menggunakan paru-parunya. Paru
paru yang terdapat pada burung berjumlah sepasang dan dapat ditemukan
pada bagian rongga dadanya yang dilindungi tulang rusuk seperti halnya
manusia. Fungsi utama dari paru paru tersebut tidak lain adalah untuk
mengeluarkan gas yang berupa karbon dioksida yang dihasilkan dari
metabolisme sel tubuhnya. Selain itu, dalam tubuh burung juga terdapat 4
pasang pundi pundi udara atau sering disebut sebagai kantung udara yang
biasanya dapat menyebar hingga bagian perut, leher serta sayapnya. Kantung
udara ini memiliki hubungan yang sangat erat dengan paru-parunya, yaitu
dapat membuat pernafasan burung menjadi lebih efisien. Adapun fungsi tugas
lain dari kantung udara tersebut diantaranya adalah Membantu pernafasan
burung pada saat terbang dengan cara menyimpan cadangan oksigen. Kulit
merupakan salah satu sistem eksreksi pada aves yang umumnya akan melapisi
tubuhnya. Akan tetapi kulit pada burung yang memiliki fungsi khusus ini
dapat ditemukan pada bagian tubuh belakangnya, lebih tepatnya pada ekor
burung atau uropygium. Pada bagian ini terdapat sedikit kulit yang
didalamnya terdapat kelenjar minyak.
Sistem ekskresi pada kelinci (Lepus nigricollis)berupa ginjal, paru paru,
kulit, dan hati. Ginjal yang berbentuk seperti biji kacang. Ruang median
ginjal disebut renalis dan berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter.
Urin dikeluarkan oleh dua ginjal yang di salurkan di ureter dan ditampung di
kantung urinaria (urinaria bladder), dinding otot bekerja secara voluntery
sehingga memaksa urin keluar dariuretra (Boolotion, 1979). Paru-paru
terletak di dalam rongga dada, di lindungi oleh struktur selangka dan di
selaputi karung di dinding dikenal sebagai pleura. Bernafas kebanyakan
dilakukan oleh diagfragama paru-paru berada mengembang. Kulit juga
mengeluarkan keringat, yang merupakan bagian dari sistem ekskresi. Hati
merupakan bagian dari sistem ekskresi karena menghasilkan empedu.
Empedu mengandung asam empedu, air, kolesterol, garam empedu, zat warna
empedu, dan zat-zat lainnya. Hati juga berfungsi sebagai tempat perombakan
atau penghancuran sel-sel darah merah yang telah tua.

F. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Sebutkan alat ekskresi pada burung?
Jawaban :
ginjal, paru paru, dan kulit
2. Apakah bentuk zat sisa yang dilepaskan ginjal ikan? Bermuara dimana?
Jawaban :
Zat sisa metabolisme dari ikan dikeluarkan dalam bentuk amonia.
Sedangkan ginjal dan saluran urine muaranya menyatu dengan muara
kelamin.

3. Jelaskan perbedaan saluran ekskresi pada katak jantan dan katak betina!
Jawaban :
Pada katak jantan, saluran yang berasal dari ginjal bersatu dengan saluran
dan kelenjar kelamin, sedangkan pada katak betina kedua saluran tersebut
terpisah.
4. Apa yang dihasilkan kelenjar kulit katak?
Jawaban :
Mukus pada permukaan kulit katak dihasilkan oleh kelenjar eksokrin
yaitu pada jenis kelenjar alveolar sederhana. Dengan demikian, kelenjar
eksokrin yang menghasilkan mukus pada kulit katak yaitu kelenjar
alveolar sederhana.

5. Apa yang dihasilkan kelenjar kulit reptil?


Jawaban :

Zat yang mengandung minyak

G. KESIMPULAN
Ekskresi adalah suatu yang berperan dalam proses pengeluaran zat-zat
sisa. Zat sisa metabolisme tubuh seperti CO2 , H2 O, NH3 , zat warna
empedu dan asam urat. Zat-zat sisa ini merupakan hasil proses metabolisme
dalam tubuh yang sudah tidak berguna lagi. Menurut Wibowo (2005) Alat
ekskresi pada vertebrata secara umum yaitu: ginjal, kulit, paru-paru dan hati,
namun yang terpenting dari keempat itu adalah ginjal.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada pembedahan hewan
vertebrata teramati organ pada sistem ekskresi yakni pada pisces, amfibi,
reptil, aves dan mamalia. Pada hewan pisces, sistem ekskresi terdiri dari kulit,
ginjal, dan insang. Pada Amfibi misalnya katak, alat ekskresi utamanya ialah
ginjal opistonefros yang terletak di kanan dan kiri tulang belakang, alat
ekskresi lainnya ialah kulit, paru-paru, dan insang. Sistem ekskresi pada kadal
dibangun oleh sepasang ginjal yang terdapat agak ke pangkal ekor dari kaki
belakang. Sistem ekskresi pada aves terdiri dari ginjal, paru paru, dan kulit.
Serta sistem ekskresi pada kelinci (Lepus nigricollis) berupa ginjal, paru paru,
kulit, dan hati.

H. DAFTAR PUSTAKA
Azani, W, dkk. 2017. Gambaran Histologis Sistem Urinaria Ikan Gabus
(Channa striata) (Histological Urinary System of Snakehead (Channa
striata). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Veteriner, 1(4), 709-714.

Campbell, N.A., Reece, J.B., & Mitchell, L.G. 2004. Biologi. Jilid 3. Edisi.
Kelima. Alih Bahasa: Wasmen. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Handayani, dkk. 2021. Fisiologi hewan. Bandung : CV. Widina Media


Utama

Isnaeni, W. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta : Kanisius

Maya, S, dkk. 2021. Zoologi Vertebrata. Bandung : Widina

Melly, A. 2022. Modul Taksonomi Vertembrata (Kelas Reptil). Doctoral


dissertation, UIN Raden Intan Lampung

Nunung, N., Tatang, N. 2017. Biologi. Bandung: SEWU (Srikandi Empat


Widya Utama)

Pratomo, I. P., & Yunus, F. (2013). Anatomi dan fisiologi pleura. vol, 40,
407412.

Prawirahartono, S. 1995. Sais Biologi. Jilid 2A. Jakarta : bumi Aksara

Purnamasari, R, dkk. 2017. Fisiologi Hewan. Jawa Timur : Program strudi


Artitektur UIN Sunan Ampel
Rianty, 2011. Pengenalan Aves. Universitas Brawijaya. 6(1)

Risa, P., & Dwi, R. 2017, Fisiologi Hewan, Surabaya: Program Studi
Arsitektur UIN Sunan Ampel.

Rousdy, D. W., & Linda, R. 2018. Hematologi perbandingan hewan


vertebrata:
lele (Clarias batracus), katak (Rana sp.), kadal (Eutropis
multifasciata), merpati (Columba livia) dan mencit (Mus musculus).
Bioma: Jurnal Ilmiah Biologi, 7(1), 1-13.
Wibowo, 2005. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Grasindo

Anda mungkin juga menyukai