Anda di halaman 1dari 4

BAHAN AJAR

MATA PELAJARAN : BIOLOGI

KELAS/SEMESTER : XI/GENAP

Standar Kompetensi : 3. Menjelaskan struktur dan fungsi organ manusia dan hewan tertentu, kelainan
dan/atau penyakit yang mungkin terjadi serta implikasinya pada salingtemas.

Kompetensi Dasar : 3.4 Men-jelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainan/
penyakit yang dapat terjadi pada sistem pernafasan pada manusia dan hewan
(misalnya burung).

Indikator :
1. Mengidentifikasi struktur dan fungsi alat-alat ekskresi.
2. Membedakan struktur dan fungsi alat-alat eksresi.
3. Menjelaskan proses ekskresi, seperti keringat, urine, bilirubin dan biliverdin, CO 2
dan H2O (uap air).
4. Melakukan uji kandungan zat dalam urine.
5. Membedakan struktur alat ekskresi ikan, cacing dan belalang (ginjal).
6. Membedakan alat ekskresi hewan dan manusia.
7. Mengidentifikasi proses eksresi pada ikan, cacing dan belalang.
8. Menjelaskan penyebab kelainan/penyakit yang terjadi pada sistem ekskresi.
9. Menghimpun gambar penggunaan teknologi yang membantu sistem ekskresi.

Materi :

SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA

Alat ekskresi pada manusia antara lain :


1. Ginjal mengeluarkan urine
2. Hati mengeluarkan empedu
3. Paru-paru mengeluarkan CO2
4. Kulit mengeluarkan keringat

1. GINJAL
Fungsi utama ginjal adalah mengekskresikan zat-zat sisa metabolism yang
mengandung nitrogen, misalnya ammonia
a. Struktur ginjal
Bentuk ginjal seperti kacang merah dengan panjang 10 cm, berwarna merah,
jumlahnya sepasang terletak di dorsal kiri dan kanan tulang belakang di
daerah pinggang. Berat 1 % dari bera badan dan setiap menit 20 % darah
dipompa menuju ginjal
Penampang melintang ginjal terdiri atas 3 bagian yaitu :
1. Korteks
2. Medulla
3. Pelvis renalis
Pada korteks mengandung 1 juta nefron. Nefron adalah satuan structural dan
fungsional terkecil pada ginjal. Nefron terdiri atas :
1. Badan Malpighi yang diselubungi oleh kapsula bowman dan glomerolus
2. Tubulus kontorti, terdiri dari tubulus kontortus proksimal, lengkung
henle, dan tubulus kontortus distal
b. Proses pembentukan urine
Terjadi melalui 3 tahap
1. Filtrasi
2. Reabsorbsi
3. augmentasi
c. Factor-faktor yang mempengaruhi pengeluaran urine
1. Hormone ADH
2. Jumlah air yang diminum
3. Konsentrasi hormone insulin
4. Saraf

d. Gangguan pada ginjal


1. Nefritis
2. Diabetes mellitus
3. Diabetes insipidus
4. Albuminuria
5. Batu ginjal
6. Anuria

2. HATI
Hati membantu fungsi ginjal dengan memecah beberapa senyawa yang bersifat
racun dan menghasilkan ammonia, urea, dan asam urat. Hati sebagai tempat
perombakan sel-sel darah merah, hemoglobin dalam eritrosit akan terurai menjadi
Fe (zat besi, globin dan heme ). Zat besi dan globin didaur ulang membentuk
hemoglobin baru. Sedangkan heme dibentuk menjadi bilirubin dan biliverdin
yang berwarna hijau biru di dalam empedu dan berparan member warna pada
feses dan urine.

3. PARU-PARU
Paru-paru berfungsi sebagai alat pernapasan sekaligus sebagai alat ekskresi yang
mengeluarkan sisa metabolism berupa CO2 dan H2). Sisa metablisme diangkut
melalui darah menuju paru-paru yang kemudian berdifusi di alveolus.
Pengangkutan CO2 oleh darah dalam bentuk HCO3 (75 % ) dan
karbominohemoglobin (25%). Gas CO2 di alveolus dikeluarkan dengan aliran :
CO2 dalam alveolus – bronkiolus – bronkus – trakea – faring – hidung.

4. KULIT
Kulit tersusun atas atas epidermis dan dermis. Kulit memiliki fungsi sebagai
berikut :
a. Melindungi tubuh tehadap gesekan, sinar, kuman, suhu dan zat kimia
b. Sebagai alat ekskresi, yaitu mengeluarkan keringat dan minyak
c. Sebagai alat peraba
d. Pengatur suhu
Kulit tersusun oleh beberapa lapisan sebagai berikut :
a. Epidermis (lapisan luar), terdiri dari :
1) Stratum kornem merupakan lapisan mati dan selalu mengelupas
2) Stratum lusidum
3) Startum granulosum, mengandung pigmen melanin
4) Stratum germinativum, selalu membentuk sel-sel baru kearah luar
menggantikan stratum korneum

b. Dermis (lapisa dalam ), terdiri dari :


1) Akar rambut
2) Pembuluh-pembuluh darah
3) Saraf
4) Kelenjar minyak (glandula sebasea)
5) Lapisan lemak untuk pelindung tubuh dari pengaruh suhu dari luar

Saat suhu lingkungan panas, kelenjar keringat menjadi aktif dan pembuluh
kapiler di kulitmelebar, sehingga memudahkan proses pembuangan air dan
sisa metabolism, aktifnya kelenjar keringat mengakibatkan keluarnya
keringat ke permukaan kulit dengan cara penguapan. Penguapan
mengakibatkan suhu dipermukaan kulit turun, sehingga kita tidak
merasakan panas lagi. Sebaliknya pada suhu dingin kelenjar keringat tidak
aktif dan pembuluh kapiler di kulit menyempit, akibatnya penguapan
berkurang sehingga suhu tubuh tetap dan tidak mengalami kedingainan,
keluarnya keringat dikontrol oleh hipotalamus.

SISTEM EKSKRESI PADA HEWAN

1. SISTEM EKSKRESI PADA CACING


Cacing pipih memiliki alat ekskresi berupa sel-sel api .Cacing tanah
memmiliki alat ekskresi berupa nefridium (meanefridium). Setiap segmen
tubuh cacing tanah mengandung sepasang nefridium di sebelah kanan kiri
kecuali pada tiga segmen pertama dan satu segemn terakhir .
Arah aliran pengeluaran
Sisa-sisa metabolisme dari rongga tubuh – nefrostoma duktus ekskretorius
– nefridiofor (keluar tubuh )
2. SISTEM EKSKRESI PADA BELALANG
Serangga misalnya belalang, memiliki alat ekskresi berupa pembuluh
Malpighi. Pembuluh Malpighi merupan serabut seperti benang halus
berwarna putih kekuningan dalam jumlah banyak dan terletak di antara usus
tengah dan usus belakang
3. SISTEM EKSKRESI PADA IKAN
Pisces memiliki alat ekskresi berupa sepasang ginjal oistonefros pada sisi
dorsal rongga tubuh. Bentuk sempit, memanjang, warna coklat, dan pada
ujung anterior berhubungan dengan system reproduksi dan bermuara pada
kloaka.
Mekanisme ekskresi pada ikan yang hidup di air tawar ammonia melaui ingsang
dan mengeluarkan urin dalam volume besar ikan air laut mengekskrikan
sampah nitrogen yang kurang beracun yaitu trimeilamin oksida (TMO)dan
mengekskresikan ion ion lewat ingsang ,sedang volume urin yang keluar kecil
ginjal ikan laut tidak memiliki glomerulus sehinga tidak terjadi ultrafiltrasi pada
ginjal

Petunjuk Belajar :
1. Gunakan torso/charta mengenali struktur berbagai organ ekskresi, letak, dan
fungsinya melalui kegiatan demonstrasi.
2. Kajilah literatur/CD interaktif/penelusuran internet/charta dan temukan fungsi,
proses masing-masing dan hasil akhir yang dibuang alat eksresi manusia,
3. Komunikasian dan presentasi-kan hasil analisis dan kajian pengeluaran sisa-
sisa metabolisme melalui paru-paru , hati, ginjal dan kulit.
4. Lakukan uji kandungan glukosa, protein, amoniak dengan menggunakan reagen
melalui kerja kelompok.
5. Buatlah analisis berdasarkan charta/gambar alat-alat ekskresi pada berbagai
hewan, seperti cacing, belalang, ikan dll. melalui kerja kelompok.
6. Kaji literatur/penelusuran internet dan mendiskusikan hasil kajian tentang proses
eksresi pada ikan dan belalang.
7. Lakukan kajian literatur/penelusuran internet menemukan berbagai penya-kit ,
penyebab dan pemanfaatan teknologi pada gangguan/penyakit sistem ekskresi.
8. Diskusiakan cara menghindari/menanggulangi penyakit pada sistem ekskresi..
9. Presentasikan hasil kajian literatur tentang kelainan/gangguan pada sistem
eksresi.

Pelatihan :

1. Sebutkan alat ekskresi pada manusia dan jelaskan fungsinya


2. Jelaskan tahap-tahap pembentukan urine
3. Jelaskan pembagian lapisan penyusun epidermis kulit
4. Sebutkan dan jelaskan penyakit pada system ekskresi
5. Sebutkan alat-alat ekskresi pada cacing, belalang dan ikan

Penilaian : kognitif, psikomotorik dan afektif

Mengetahui

Kepala SMAN IT SWTSI Guru Mata Pelajaran

Endri Sapta, S.Pd Meli Marlina, S.Pd


NIP. 197411072005011004 NIP.198507242011022001

Anda mungkin juga menyukai