Anda di halaman 1dari 31

Nama: Hasnah Rizki Nabilah

NIM : 2311100062
Prodi : kep. Anestesiologi (B)
Sistem urologi ( perkemihan)
Sistem urologi di bagi menjadi 4
Ÿ Renal
Renal terbungkus oleh CAPSUL
FIBTOSA, di dalam renal terdapat 2
cortex yaitu cortex renalis di bagian luar
dan medulla renalis di bagian
dalam,bagian medullah berbentuk
seperti kerucut yang di sebut pyramides
rrenalis, puncak kerucut tersebut
menghadap kaliks yang terdiri dari
lubang-libang kecil yang di sebut
renalis
Renal meliki 4 setruktur yaitu, HILUM,
Pelvis renalis, calik, dan Nefron
Adapun fungsi renal yaitu
1. Pengeluaran zat-zat toksis atau racun
2. Mempertahankan suasana
keseimbangan cairan, osmotic dan ion
3. Mempertahankan keseimbangan kadar
asaam dan basa dari cairan tubuh
4. Fungsu hormonal dan metabolisme
5. Mengeluarkan sisa-sisa metabolisme
akhir dari protein ureum, kreatinin dan
amoniak
Ÿ Ureter
Ureter memiliki 2saluran dari renal ke
Vu, panjangnya sekitar 25-30cm dan
penampang 0,5 cm sebagain ureter
ada di rongga abdomen dan pelvis,
Lapisan uretes:
1. Dinding luar ( jaringan fibrosa
2. Lapisan tengaah lapisan (otot polos)
3. Lapisan sebelah dalam.lapisan
(mukosa)
4. Lapisan dinding ureter menimbulkan
gerakan-gerakan peristatic yang
mendorong urin masuk ke dalan
kandung kemih
Ÿ Vesika Urinari (vu)
Vesica Urimatia berbentuk spt
kendi/buah pir, terletak di belakang
sympisis pubis didalam rongga pelvis,
teksturnya elastis sepertinkaret, terdiri
atas 4 lapisan, adapun fungsinya
sebagai penampung urin
Ÿ Uretra
Uretra merupakan saliran sempit
yg bermuara di vu laki-laki,
panjanganya 13,7-16,2
Terdiri atas 3 macam yaitu uretra pars
prostatica, pars membranosa, dan pars
spongiosa
Adapun yang terletak pada wanita
memiliki panjang 3,7-6,2 lcm(taylor), 3-
5cm( lewis), sphincter urethra
terletak di sebelah atas vagina (antara
clitoris dan vagina)
Uretra disini hanya sebagai saluran
skskresi
Uretra terdiri atas 3 lapisan yaitu otok
polos, submukosa dan mukosa
Ÿ Miksuria

Ciri-ciri ginjal
Ÿ Terletak pada dinding posterior
abdomen di belakang peritoneum pada
kedua sisi vertebara thorakalis 12
sampai vertebra lumbalis ke-3
Ÿ Ginjal berbentik sepwrti biji kacang
Ÿ Ginjal kanan sedikit lebih rendah dari
ginjal kiri, karena adanya lobus hepatis
dexter yang besar
Persarafan ginjal
Ÿ Ersarafan dari fleksus renalis
(vasomotor
Ÿ Mengatur jaumlah darah yang masuk
dalam ginjal
Ÿ Saraf ini berjalan bersamaan dengan
pembuluh darah yang mesuk ke ginjal)

Nefron terdiri atas 4 setruktur


Ÿ Gelomelorus
Glomerus adalab bola kapiler dari
arteriol a-fferent yang bersatu menuju
arteriole-fferent, glomerus
juga merupakan tempat filtrasi
sebagian air dan zat yang terlarut
dalam darah
Ÿ Kapsula bowman
Capsul Bowman merupakan bagain
dari tubulus yang meliputi glomerolus
untuk mengumpulkan cairanyang di
filtrasi oleh kapoler glomerus
Ÿ Tubulus
Tubulus terdiri dari 3 settuktur yang
meliki fungsinya masing masing yaitu
PROXIMAL, Ansal Henle (letter u), dan
Distal
Ÿ Duktus kolektifus
1 duktus pengumpul menerima cairan
dari delapan nefron yang berlainan,
setiap duktis pengumpul terbenam ke
dalam medjla u/mengosongkan cairan
isinya (urin) ke dalan pelvis ginjal

mengosongkan cairan isinya (urin) ke


dalan pelvis ginjal
Pembuluh darah renal
Ÿ Dari aorta abdominalis ke arteri renalis
ka&ki
Ÿ Kmd ke arteri intterlobularis menjafi
arteri akuarta
Ÿ Bercabang menjadi arteriole aferen G
yang masuk ke glomerus
Ÿ Kapiler darah yang meninggalkan
glomelorus arteria eferen G,menjadi
vena renalis masuk ke vena cava
inferior
Lapisan uretes:
1. Dinding luar ( jaringan fibrosa
2. Lapisan tengaah lapisan (otot polos)
3. Lapisan sebelah dalam.lapisan
(mukosa)
4. Lapisan dinding ureter menimbulkan
gerakan-gerakan peristatic yang
mendorong urin masuk ke dalan
kandung kemih
Vesica Urimatia berbentuk spt
kendi/buah pir, terletak di belakang
sympisis pubis didalam rongga pelvis,
teksturnya elastis sepertinkaret, terdiri
atas 4 lapisan, adapun fungsinya
sebagai penampung urin
Uretra merupakan saliran sempit yg
bermuara di vu laki-laki, panjanganya
13,7-16,2
Terdiri atas 3 macam yaitu uretra pars
prostatica, pars membranosa, dan pars
spongiosa
Adapun yang terletak pada wanita
memiliki panjang 3,7-6,2 lcm(taylor), 3-
5cm( lewis), sphincter urethra terletak
di sebelah atas vagina (antara clitoris
dan vagina)
Uretra disini hanya sebagai saluran
skskresi
Proses pembentukan urin
Ÿ TAHAPAN
1. Proses filtrasi di glumerolus
2. Proses reabsobsi
3. Proses sekresi
4. Proses pembentukan
Ÿ Sifas fisis urin
1. Jumlah ekskresi dalan 24 jam ±1.500cc
tergantung dari pemasukan (intak)
cairan dan faktor lainya
2. Warna bening kuning muda dan bila
dibiarkan akan menjafi keruh
3. Warna kuning tergantung dari
kepekatan, diet, obat-obatan dan
sebagainya.
4. Bau, bau khas air kemih bila dibiatkan
lama akan berbau amoniak
5. Berat jenis 1,015-1,020
6. Reaksi asam
Ÿ Komposisi urin
1. Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air
2. 2. Zat-zat sisa nitrogen dari hasil
metabolisme protwin, asam urea,
amoniak dan kreatinin.
3. Elektrolit natrium, kalsium NH3,
bikarbonat, fosfat dan sulfat.
4. Pigmen (bilirubi dan urobilin).
5. Yoksin. Hormon
Ÿ 2 tahapan utama mikturisi
1. VU terisi scr progresif shg
meningkatkan ambang batas
2. Adanya refleks saraf mikturisi terjadi
pengosongan
Ÿ Faktor produksi utin
1. Homonandiuretik ADH
2. jumlah air yg diminum
3. Konsentarsi hormon insulin
Ÿ Urutan miksi scr anatomis
1. Membukanya meatus intemus
2. Perubahan sudut ureterovesical
3. Bagian atas urethra akan terisi urine
4. Urine bertindak sebagai urutan pada
dinding urine
5. Musculus detrussor berkontraksi lebih
kuat
6. Urin didorong ke urethra pada saat
tekanaan intra abdominal meningkat
7. Pembukaan sphincter extemus
8. Urine dikeluarkan sampai vesica
urinaria kosong
Ÿ Penghentian aliran urin
1. Musculus pubococcygeus mengadakan
kontraksi pada saat urine mengalir
2. Vesica urinaria tertarik ke atas
3. Urethra memanjang
4. Musculus sprincter externus di
pertahankan tetap dalam keadaan
kontraksi
Ÿ Fungsi homeostatis urinaria
1. Mengatur bolume fan tekanan darah
dengan mengatur banyaknya air yang
hilang dalam urine, melepaskan
eritropoietin dan melepaskan rennin
2. Mengatur konsentrasi plasma dengan
mengontrol jumlag natrium, kalium,
klorida, dan ion lain yang hilang dalam
urin dan mengontrol kadar ion kalsium
3. Membantu menstabilkan PH darah,
dengan mengontrol kehilangan ion
hydrogen dan ion bikarbonat dalam
urin.
Ÿ Fungsi homeostatis utinarisa
1. Menyimpan nutrient dengan mencegah
pengeluaran dalam urin, mengeluarkan
produk sampah nitrogen seperti urea
dan asam aurat
2. Membantu dalam mendeteksi racun-
racun.
3. Mekanisme pembentikan urine

Sistem Integumen

Ÿ Terdiri kulit dan organ yang berasal dari


kulit
(rambut, kelenjar, kuku)
Ÿ Meliputi ± 7% berat tubuh.
Ÿ Peran utama sebagai pelindung dari
kuman dan dehidrasi.
Ÿ Ketebalan muali dari 1.5 sampai 4.0
mm.
Ÿ Terdiri 3 lapisan yaitu Epidermis,
Dermis & Hipodermis/
superficial fascia
Ÿ Salah satu organ terlebar
Ÿ 2 meter persegi
Ÿ Organ indra terbesar
Ÿ Ilmu yang dipelajari disebut
Dermatologi
Sistem Integumentum
Ÿ Tiga tipe epitel membran
1. Membrana serosa
Ÿ Melapisi rongga tubuh dan menutupi
organ
Ÿ Eiptel squamous simpleks diatas
jaringan ikat longgar
Ÿ Dibagi Parietalis dan visceralis
Ÿ Mengeluarkan sekret serosa (berair)
untuk
lubrikasi/pelumas
2. Membrana mukosa
Ÿ Melapisi rongga tubuh yang
berhubungan dengan dunia
luar
Ÿ Lapisan epitel diatas jaringan ikat ;
macam epitel
tergantung lokasi
3. Membran kutaneus : kulit
Organ utama pembentuk sistem
integumentum
Ÿ Fungsi Kulit
1. Mengatur suhu tubuh
Produk metabolisme sel
menghasilkan panas
sebagai produk limbah .
a. Saat cuaca panas
Ÿ Pembuluh darah permukaan (arteriole)
melebar
Ÿ Evaporasi keringat – efek dingin
b. Saat suhu dingin
Ÿ Pembuluh darah permukaan
menyempit
Ÿ Menggigil
2. Pelindung
fungsi lemak yang mengurangi
hilangnya air melalui difusi
Menghalangai masuknya
mikroorganisme dengan
adanya cairan dari kelenjar
Radiasi ultraviolet diabsorbsi oleh
melanin
3. Sensasi (Sentuh, Getaran,
Sakit ,Suhu)
4. Ekskresi/pembuangan (keringat
mengandung
garam, urea, asam urat dan amonia)
5. Kekebalan
6. Cadangan darah ( 8-10 % pada
orang dewasa)
7. Sintesis vitamin D (degan bantuan
cahaya
ultraviolet
& membantu absorpsi calcium –
metabolima
tulang, saraf dan otot)
Ÿ Rambut
Rambut berfundi untuk penghambat
panas, trauma gesekan dan pelindung
radiasi ultraviolet pada kepala, ramput
pada alis berfungsi untuk melindungi
mata dari ketingat, rambut pada hidung
dan telinga berfungsi untuk melindungi
dari dwbu, dan rambut ketiak dan
kemaluan berfungsi untuk tanda
kelamin sekunder
Ÿ Kuku
Kuku bergungsi untuk pelindung jari
dan alat pertahanan
Ÿ Anatomi
1. Epidermis Kulit
2. Dermis
3. Lapisan Subkutan/hypodermis
Hypodermis/Lapisan Subkutan
adalah Fondasi bukan dari kulit
Jaringan ikat longgar dengan timbunan
lemak yang banyak
Melekat pada dermis ke tulang dan otot
dibawahnya
Dermis merupakan pembentuk
kekuatan struktur kulit
Epidermis merupakan bagian
permukaan kulit
berfungsi primer sebagai pelindung
Stratum Epidermis
Stratum/lapisan epidermis terbentuk
dari perubahan sel yang terjadi dari
keratinisasi
process berpindah dari lapisan
epidermal terbawah menuju ke
permukaan dengan perubahan ukuran
dan komposisi kimia
(penambahan keratin):
1. Stratum basale
2. Stratum spinosum (mirip tanduk)
3. Stratum gramulosum
4. Stratum lucidum
5. Stratum corneum
Epidermis- Tipe sel
Ÿ Epitel squamous kompleks yang
dipisahkan
oleh lapisan papiper oleh membrana
basalis.
Ÿ Keratinosit sel utama epidermis yang
menghasilkan campuran protein dari
keratohyalin dan serabut keratin,
keratin
bertanggungjawab terhadap kekuatan
struktur dan
permiabilitas kulit
Ÿ Melanosit memberi warna kulit, rambut
dan
mata dangan menghasilkan melanin
Ÿ Sel Langerhans bagian sistem imun
Dermis
Ÿ Jaringan ikat longgar
Ÿ Kollagen dan serabut elastis,
pembuluh saraf,
serabut elastis, pembuluh darah,
serabut otot, sel
adiposa, folikel rambut dan kelenjar.
Terdiri 2 lapis :
1.Lapisan papiler
Ÿ Lapisan permukaan terluar
Ÿ 1/5 dermis – jaringan ikat longgar
Ÿ Kaya pembuluh darah dan reseptor
sensoris
Ÿ Area permukaan menonjol oleh
papilla(sidik jari)
2.Lapisan Retikuler
Ÿ Jaringan ikat padat tak teratur
Ÿ Kelenjar Sebasea/minyak
Ÿ Folikel rambut
Ÿ Saluran kelenjar sudorifera/keringat
Ÿ Tanda Striae/ stretch (selulit)
Ÿ Corpuskula Meissner dan Pacini
Hipodermis
Ÿ Melekat pada lapisan retikuler pada
organ
dibawahnya
Ÿ Jaringan ikat longgar dan adiposa
Ÿ Pembuluh darah Major – anyaman
/rete
cutaneum
Organ tambahan / asal epidermal
Ÿ Rambut
1. Epidermal yang menumbuh
2. Fungsi sebagai perlindungan
3. Batang, akar dan folikel
4. Kelenjar sebasea, m.arrector pili,
pleksus
akar rambut (sentuhan)
5. Pertumbuhan rambut daan
pergantiannya
merupakan suatu pola siklus
Struktur rambut: terdiri atas batang
dan akat, pleksus akar rambut dan M.
Arrector pili
Pertumbuhan rambut
Siklus, tidak konstan Sel dekat papila
dermal sebagai sumber tumbuh
1. Anagen
a. Fase tumbuh aktif (2-6 tahun) –
(90%)
b. Rambut tidak bisa rontok
2. Catagen
a. Relatif pendek
b. Rontok (2-3 mg)- tubuh rambut
baru
c. N : 9—100/hari
3. Telogen
a. (1-2%)
b. Istirahat
c. Lama
Folikel rambut : 20 X regenerasi
Penyebab Rambut rontok
1. Genetik
2. Kurang gizi
3. Penyakit kulit di kepala
4. Suhu tubuh tinggi
5. Konsumsi obat antikanker dan
iodium
6. Stress
7. Trauma fisik
Kelenjar rambut
1. Kelnejar sebasea (minyak)
2. Kelenjar sudorifera( keringatkelejar
keringat apokrin
3. Kelenjar seruminosa
4. Skelenjar mamae
5. Kelenjar meibom (tarsal)

Kuku
Ÿ Sel keratinisasi
Ÿ Pelindung, penggaruk dan manipulasi
Ÿ Terbentuk dari sel dalam dasar kuku
yang disebut matriks ( pada area
lunula)
1. Anatomi
Ÿ Proksimal ; akar kuku
Ÿ Distal ; badan kuku: Eponychium/
kutikula
2. Pertumbuhan
Ÿ Tumbuh terus, tak seperti rambut
Ÿ 1 mm / minggu
Struktur Kulit Tambahan
Akhiran Syaraf
Ÿ Corpusculum Meissner terletak di
dermis, mendeteksi rangsang
simultan/terus menerus di 2 titik di kulit
Ÿ Corpusculum Pacini terletak di dermis,
mendeteksi penekanan dalam
3 hal yang memfaktori warna kulit
1. Faktor genetik
2. Faktor lingkungan
3. Faktor fisiologis (jumlah oksigen dan
jumlah datah)

Anda mungkin juga menyukai