Anda di halaman 1dari 33

MODUL BIOLOGI

ECHINODERMATA DAN PORIFERA

RIZKI RAMADHANI.S
SMA NEGERI 8 PEKANBARU
Petunjuk Penggunaan Untuk Guru & Siswa
1

Bagi Guru

Bagi Siswa

Sebagai buku tambahan


didalam kegiatan Belajar
mengajar ( Buku Reverensi ).
Dapat digunakan untuk
belajar jarak jauh antara
Guru dan Siswa tanpa
adanya tatap muka secara
langsung.
Dapat digunakan untuk Guru
yang mengajar pada
bimbingan Home Schoolling.
Dapat digunakan pada
pembelajaran dengan
Metoda cooperative dengan
model pembelajaran
Tournamen.
Dapat digunakan dalam
pembelajaran secara diskusi
kelompok.
Dapat mempermudah Guru
dalam mengajar secara
Interaktif dan Kreatif.

Dapat membandingkan ciri


ciri hewan dengan orgenisme
lain.
Dapat membedakan ciri ciri
filum dalam dunia hewan
berdasarkan karakteristik
tertentu.
Dapat membedakan hewan
Invetebrata dan Vetebrata.
Dapat mengklasifikasikan
hewan berdasarkan ciri
cirinya.

Dapat merangkum informasi


hewan yang bermanfaat dan
yang merugikan.
Dapat mengkreasikan poster
gambar berbagai jenis hewan
Vetebrata di Indonesia.

Daftar Isi :
2

Pentunjuk Penggunaan Untuk Guru & Siswa ..


1
Daftar Isi
.. .
2
Pendahuluan
..

Peta Konsep Echinodermata


4
A. Phylum Echinodermata 5
Ciri Tubuh
.
6
Cara Hidup, Habitat, dan Reproduksi
7
Klasifikasi Echinodermata .
8 - 16
Peta Konsep Porifera

17

B. Phylum Porifera 18
Ciri Tubuh ..
19
Cara Hidup, Habitat, dan Reproduksi ....
20
Klasifikasi Porifera
21 22
Lembar Kerja Siswa Invetebrata ( Echinodermata ) ..
23 25
Lembar Kerja Siswa Invetebrata ( Porifera )
26 29
Latihan Soal

29 - 34

PENDAHULUAN
Keanekaragaman hewan merupakan salah satu kekayaan Indonesia yang tidak
ternilai harganya. Beraneka ragam hewan, baik yang menguntungkan maupun
merugikan, mempengaruhi kehidupan manusia. Sebagai contoh, cacing dapat membantu
menyuburkan tanah sehingga tanaman pun dapat tumbuh dengan subur. Sapi dan
kambing dimanfaatkan manusia untuk diambil dagingnya. Beberapa jenis ungags
dimanfaatkan daging atau telurnya. Berbagai jenis hewan langka menjadi kekayaan dan
kebanggaan Indonesia.
Seiring dengan perkembangan Biologi, beberapa jenis hewan dimanfaatkan di
bidang pertanian dan kodokteran. Beberapa jenis serangga digunakan sebagai biological
control atau pemakan hama pada tanaman pertanian. Beberapa jenishewan ternak
disilangkan untuk memperoleh bibit unggul. Lintah dimanfaatkan di bidang kedokteran
untuk membantu membersihkan racun dalam darah manusia.
Mengapa dan bagaimana hewan-hewan tersebut dapat dimanfaatkan? Tentu kita
harus mempelajarinya, misalnya morfologinya, daur hidupnya, atau anatominya. Tanpa
kita pelajari terlebih dahulu, kita dapat memanfaatkan keanekaragaman hewan yang kita
miliki. Tidak menutup kemungkinan pula di antara kalian dapat menemukan pemanfaatan
baru terhadap hewan untuk kemajuan ilmu dan teknologi. Oleh karena itu, mari kita
pelajari keanekaragaman hewan dengan tetap memperhatikan kelestarian jenisnya.

Peta Konsep :

EchiEchinnoder
odermmatataa

CiCirrii Tubuh
Tubuh CarCaraa HiHiddupup Habi
Habittaatt Repr
Reprooduksi
duksi KlKlaasisififikkasiasi

HolHolootthhururooiidd
CrCriinnoioiddeaea
EchiEchinnoioiddeaea Ophi
urrooiiddeaea AstAsteerrooiiddeaea
Ophi
u
eaea
A.

Phylum Echinodermata
5

Echinodermata (Yunani, echino = derma = kulit) adalah kelompok hewan


triploblastic selomata yang memiliki ciri khas adanya rangka dalam ( endoskeleton )
berduri yang menembus kulit.

Ciri Tubuh
Ciri tubuh Echinodermata meliputi ukuran, bentuk, struktur, dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk
Bentuk tubuh Echinodermata ada yang seperti bintang, bulat, pipih, bulat
memanjang, dan seperti tumbuhan. Tubuh Echinodermata nerbentuk simetri bilateral
pada saat larva dan simetri radial pada saat dewasa. Tubuh terdiri dari bagian oral ( yang
memiliki mulut ) dan aboral ( yang tidak memiliki mulut ).
Struktur dan Fungsi Tubuh
Permukaan tubuh Echinodermata umumnya berduri, denga duri yang pendek tumpul
atau runcing panjang. Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang
disebut testa. Hewan ini juga memiliki ciri lain, yaitu system saluran air dalam rongga
tubuhnya yang disebut system ambulakral. Sistem ambulakral berfungsi untuk mengatur
pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki tabung
ambulakral atau kaki tabung. Lihat Gambar, Kaki ambulakral juga merupakan alat
pingisap.

Sistem pencernaan terdiri dari mulut, esophagus, lambung, usus, dan anus. Sistem
ekskresi tidak ada. Pertukaran gas terjadi malalui insang kecil yang merupakan
pemanjangan kulit. Kegiatan selom meluas ke tiap insang sehingga oksigen dan karbon
dioksida dapat masuk ke organ tubuh melalui cairan selom. Sistem sirkulasi belum
berkembang biak. Selom berisi cairan yang menyelimuti organ tubuh. Bahan makanan
dan udara bergerak dalam tubuh melalui cairan selom. Sel amoeboid bergerak
6

mengedarkan sari makanan, membawa sisa metabolism, serta melakukan pertukaran


udara.
Sistem saraf Echinodermata tardiri dari cicin pusat saraf dan cabang saraf.
Echinodermata tidak memiliki otak sehingga koordinasi berlangsung lambat. Umumnya
anggota filum Echinodermata mamiliki organ reproduksi jantan dan betina terpisah dalam
individu yang berada ( dioseus ). Namun, ada juga beberapa spesies yang hemafrodit.

Cara Hidup

Echinodermata merupakan hewan yang hidup bebas.Makanannya adalah kerang,


plankton, dan organisme yang mati.Habitatnya di dasar air laut, didaerah pantai hingga
laut dalam.

Habitat
Echinodermata hidup bebas di dasar laut, dari daerah pantai sampai lau dalam.

Reproduksi

Banyak anggota filum Echinodermata yang dioseus bersaluran reproduksi


sederhana. Fertilisasi berlangsung secara eksternal. Gamet dikeluarkan ke air. Air menjadi
media fertilisasi. Zigot berkembang menjadi larva yang simetri bilateral bersilia. Larva
menetap di dasar laut dan memakan plankton. Larva mengalami metamofosis menjadi
individu dewasa dengan simetri radial. Hewan ini juga dapat melakukan regenerasi.

Reproduksi seksual

Echinodermata menjadi dewasa seksual setelah sekitar dua sampai tigatahun,


tergantung pada spesies dan kondisi lingkungan. Telur dan selsperma yang dilepaskan ke
dalam air terbuka, di mana pembuahan terjadi. Pelepasan sperma dan telur
dikoordinasikan temporal pada beberapa spesies, dan spasial pada orang lain. Fertilisasi
internal saat ini telah diamati dalam tiga jenis bintang laut, tiga bintang rapuh
danmentimun air dalam laut. Dalam beberapa spesies bintang bulu, embriober kembang
di tas pemuliaan khusus, dimana telur dimiliki hinggasperma dirilis oleh laki-laki terjadi
untuk menemukan mereka dan pupuk isinya. Hal ini juga dapat ditemukan antara landak
laut danteripang, di mana pameran merawat anak-anak mereka dapat terjadi,misalnya
dalam beberapa spesies dolar pasir yang membawa anak mereka antara menusuk sisi
lisan mereka, dan bulu babi hati memilikiruang penangkaran. Dengan bintang mengular,
ruang khusus dapatdikembangkan di dekat tas perut, di mana perkembangan anak
mudaterjadi.
Spesies teripang dengan perawatan khusus bagi keturunan mereka mungkin juga
perawat muda di rongga tubuh atau pada permukaan mereka. Dalam kasus yang jarang terjadi,
pengembangan langsung tanpa harus melalui tahap larva bilateral dapat terjadi pada
beberapa bintang laut dan bintang laut.
Strategi lain yang telah berkembang dalam beberapa bintang laut dan bintang rapuh
adalah kemampuan untuk bereproduksi secara aseksual dengan membagi dalam dua
bagian sementara mereka remaja kecil, sementara beralih kereproduksi seksual ketika
mereka telah mencapai kematangan seksual.

Reproduksi aseksual

Banyak binatang berkulit lunak memiliki kekuatan yang luar biasaregenerasi. Beberapa
bintang laut yang mampu regenerasi senjata hilang. Dalam beberapa kasus, kehilangan
7

lengan telah diamati untuk menumbuhkan bintang laut kedua lengkap. Ketimun laut
sering bagian pembuangan organ internal mereka jika mereka memandang bahaya. organ
habis dan jarinagn dengan cepat diregenerasi landak laut terus kehilangan duri mereka
melalui kerusakan semua bagian diganti beberapa populasi seastar dapat mereproduksi
seluruhnya secara aseksual murni oleh penumpahan senjata untuk jangka waktu yang
lama.

Klasifikasi Echinodermata
Filum Echinodermata diperkirakan mencapai 8.000 spesies. Hewan ini dikelompokkan
menjadi lima kelas, yaitu Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea, dan Crinoidea.

1. Kelas Asteroidea
Asteroidea merupakan hewan berbentuk bintang yang biasa disebut bintang laut.
Asteroida

banyak

ditemukan

di

laut

pantai.

Asteroidea

merupakan

kelas

filum

echinodermata yang memiliki spesies terbanyak, yaitu sekitar 1.600 spesies. Archoidea
memiliki bagian tubuh oral (Bagian tubuh dengan mulut) dan bagian aboral (Bagian tubuh
dengan anus).
Kelas ini memiliki sistem ambulakral yang terdiri dari pembuluh darah air (jaringan
hidrolik) yang akan membentuk kaki / lengan. Bagian Kaki/lengan berfungsi sebagai alat
gerak, untuk menempel, dan untuk menemukan makanan. Di ujung kaki ini terdapat
bintik mata yang dapat membedakan antara terang dan gelap. Bintang laut umumnya
memiliki duri yang tumpul dan pendek. Disekeliling duri terdapat duri kecil termodifikasi
yang dinamakan pedicelaria, bagian ini berfungsi untuk menangkap makanan dan
melindungi tubuh dari kotoran. Pada bagian dekat anus terdapat lubang air yang disebut
medreporit. Archoidea memiliki saluran cincin yang terletak di pusat tubuh, serta saluran
radial yang merupakan cabang saluran cincin di bagian lengan.

Ciri-ciri Kelas Asteroidea antara lain :

Tubuhnya berbentuk pipih seperti bintang atau pentagonal dan memiliki lima lengan
atau lebih yang tersusun secara simetri radial.

Pada setiap ujung lengan terdapat alat sensor yang bentuknya menyerupai tentakel
dengan bintik mata pada ujungnya. Bintik mata ini mengandung pigmen merah
yang peka terhadap cahaya.

Lekukan ambulakralnya terbuka dan didalamnya berisi kaki tabung. Kaki tabung ini
biasanya dilengkapi dengan sucker (batil penghisap).
8

Permukaan tubuh bagian atas (aboral) ditutupi oleh diri-diri tumpul berbentuk catut
(pediselaria).

Contoh hewan dari kelas Asteroidea ini adalah bintang laut biru (Linckia sp.),Astropecten
diplicatus, Archaster sp., bintang laut merah (Asterias sp.), danCulcita sp.

Bintang laut

Struktur Tubuh dan Perananya :


Madreporit : merupakan lubang tempat masuknya air dari luar tubuh letaknya di
sisi aboral , ini berbeda dengan Ophiuroidea yang berada di sisi oral
Saluran batu : saluran penghubung antara madreporit dengan salurang cincin
Saluran cincin : saluran yang melingkar yang bisa mengakses ke semua lengan
Saluran radial : saluran yang berasal dari saluran cincin meluas ke seluruh lengan ,
saluran ini dari saluran cincin berpencar ke tentakel masing masing
Saluran lateral : saluran yang berasal dari saluran radial yang mengalirkan air ke
ampula
Ampula : suatu wadah menyerupai balon yang elastis , ketika terisi air akan
membentuk tonjolan seperti kaki yang menyerupai tabung disebut kaki tabung
Kaki tabung : kaki yang terbentuk karena tekanan air di ampula sehingga kak bisa
dipijakkan ke obyek sehingga bisa menggerakkan tubuhnya
Sistem ambulakral ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa.
Cara gerak Bintang Laut
Pada hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil
(madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang
mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya ke saluran
lateral.Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan
semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula.Dari saluran lateral, air masuk ke
ampula.
Saluran ini berkahir di ampula. Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan
masuk ke dalam kaki tabung.Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang.Apabila
hewan ini akan bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan
memegang benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas.Selanjutnya ampula
mengembang kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk.Kaki tabung
9

sebelah kanan yang memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya.
Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam air
dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya.
Ciri- ciri
Tubuh terdiri atas lima lengan atau lebih yang tersusun radial.
Pada ujung-ujung lengan terdapat alat sensor.
Ujung tentakel pada bintik matayang mengandung pigmen merah ,peka terhadap
cahaya.
Permukaan tubuh bagian atas di tutupi duri-duri tumpul berbentuk catut
(pediselaria).
Pada umumnya berwarna oranye,biru, ungu, hijauatau gabungan warna-warna
tersebut.
Alat organ tubuhnya bercabang ke seluruh lengan.
Mulut terdapat di permukaan bawah atau disebut permukaan oral dan anus terletak
di permukaan atas (permukaan aboral).
Kaki tabung tentakel (tentacle) terdapat pada permukaan oral. Sedangkan pada
permukaan aboral selain anus terdapat pula madreporit.
Madreporit adalah sejenis lubang yang mempunyai saringan dalam
menghubungkan air laut dengan sistem pembuluh air dan lubang kelamin.
Banyak dijumpai di zona litoral laut / daerah pasang surut ( pantai)
Sistem syaraf terdiri dari : cincin syaraf , syaraf lengan , syaraf radial pada cakram
mempunyai kemampuan regenerasi /Pengembalian diri dari kerusakan tubuh yang
cepat
mempunyai kemampuan autotomi : memutuskan tubuhnya yang luka
Peran dalam Kehidupan
Sebagai detrivor yaitu pemakan materi organik ,herbivora, karnivora, kotoran dan
bangkai laut. Sehingga laut menjadi bersih dan keseimbangan ekosistem terjaga.

Fisiologis
1. Sistem pencernaan makanan mulut - kerongkongan lambung - ke cabang lengan kantung pilorus - anus
2. Sistem syaraf : cincin syaraf di mulut bercabang ke masing masing lengan
3. Sistem Respirasi : menggunakan Branchia dermalis / papilla berupa kantong tipis
ada di setiap kulit lengan berupa tonjolan
4. Sistem ekskresi juga dikeluarkan lewat Branchia dermalis / Papulla
5. Sistem Reproduksi Kawin, Dioceus Fertilisasi eksternal ovum keluar sejumlah 2,5
juta setiap 2 jam ketemu sperma di air

2. Kelas Echinoidea
10

Echinoidea adalah Echinodermata yang tubunya dipenuhi bagian berbentuk seperti


duri. Bulu Babi atau landak laut merupakans salah satu jenis dari kelas Echinoidea. Bentuk
tubuh utamanya agak bulat dan tidak memiliki lengan, namun terdapat duri yang banyak.
Ada yang memiliki duri pendek adapula yang panjang. Duri dari Echinoidea terbentuk oleh
zat kapur. Tubuh Echinoidea memiliki otot yang berfungsi untuk memutar duri tersebut
sehingga dapat membuatnya bergerak. Mulut dari hewan ini mempunyai struktur mirip
rahang yang membantu dalam memakan mangsa.
Organisme yang tergolong kelas echinoidea ada yang bernapas dengan insang
namun ada pula yang bernapas dengan melakukan modifikasi podia pada permukaan
aboral atau yang biasanya dikenal dengan istilah kaki tabung (tube feet). Organisme
yang bernapas dengan insang tergolong dalam echinoidea regular. Pada umumnya
memiliki 5 pasang insang. Contohnya adalah golongan bulu babi.
Echinoidea yang bernapas dengan tube feet tergolong dalam echinoidea irregular.
Contohnya seperti sand dollars. Pada proses pernapasan seperti ini, podia petaloid yang
biasanya berfungsi dalam membantu pergerakkan kemudian berubah fungsi menjadi
organ respirasi. Kaki tabung akan berhubungan dengan petalloids dan membentuk suatu
sistem pernapasan. Kaki tabung akan mendorong air sehingga terjadi pertukaran gas
yang berlawanan arah dengan sistem vaskular air. Kaki tabung
pernafasan bentuknya panjang, rendah, flat (datar) yang terletak pada alur konjugasi
membentang dari satu pori ke pori yang lain. tabung memanjang jauh dari permukaan
tubuh dan dilengkapi dengan bulu atau rambut yang teratur (Cyecilia Pical, 2012)

Reproduksi echinoidea dengan fertilisasi eksternal dan bersifat hermafrodit. Telur


echinoidea yang menetas akan berkembang menjadi larva yang disebut larva
echinoploteus. Melimpahnya jumlah landak laur menandakan kondisi air yang tidak
bagus.
Ciri-ciri Kelas Echinoidea antara lain :

Ciri utama Echinoidea adalah memiliki banyak pediselaria di seluruh permukaan


tubuh, berupa duri-duri seperti batang yang panjang.

Kerangka tersusun atas lempengan-lempengan zat kapur dan membentuk cangkang


yang kaku dengan bentuk seperti kotak.

Tubuhnya berbentuk globuler dan bulat (oval).

Tidak memiliki lengan.

Memiliki duri-duri tubuh yang panjang. Duri ini digerakkan oleh otot dan berfungsi
untuk berjalan.

Lekukan ambulakral tertutup dan kaki tabung dilengkapi dengan sukers.

Memiliki tiga pediselaria yang bentuknya seperti rahang.

Mulutnya terletak di tengah dan dikelilingi oleh selaput peristoma.


11

Contoh hewan dari kelas Echinoidea adalah landak laut (Echinus sp.), bulu babi
(Diadema sp.), dan dolar pasir (Echinarachinus sp.).

3. Kelas Crinoidea
Crinoidea memiliki bentuk tubuh
menyerupai bunga atau tumbuhan.
Crinoidea merupakan anggota filum
echinodermata yang memiliki spesies paling
sedikit (sekitar 550 spesies) dan merupakan
kelompok paling primitif dari filum
echinodermata. Hewan ini hidup di pantai
sampai dengan kedalaman laut 3.500 meter
di
bawah permukaan laut. Tubuhnya tidak
memiliki duri, dan apabila memiliki tangkai
disebut lilia laut (Apabila bertangkai ia akan menempel pada dasar laut dengan sirri, yaitu
bagian ujung tangkai yang memiliki zat tanduk), sedangkan yang tidak memiliki tangkai
disebut bintang laut berbulu.
Pada bagian dasar tubuh (kaliks) jenis ini terdapat sisi oral (mulut) dan sisi anus
sedangkan lengannya berjumlah banyak mengelilingi bagian kaliks tersebut. Biasanya
jumlah lengan Crinoidea merupakan kelipatan lima dan memiliki cabang yang disebut
pinula. Pada sisi oral terdapat celah bersilia yang disebut celah ambulakral. Celah ini
berfungsi untuk menangkap makanan, yaitu cairan, zooplankton, atau partikel lainnya
yang tersebar di air laut.
Ciri-ciri Kelas Crinoidea antara lain :

Habitatnya di karang atau tumbuhan laut.


12

Memiliki pinnula. Pinnula adalah lengan yang panjang menyerupai daun, berjumlah
lima atau kelipatannya. Panjang pinnula dapat mencapai 80-200 cm.

Beberapa jenis Crinoidea memiliki tangkai yang berasal dari daerah aboral, tangkai
ini berfungsi untuk melekatkan diri pada substrat.

Mulutnya terletak di daerah oral, mengarah ke atas dan dikelilingi oleh tentakeltentakel halus yang disebut cirri.

Amburakral terletak di permukaan oralnya.

Contoh hewan dari kelas Crinoidea adalah Holopus sp. (lilia laut tidak
bertangkai),Ptilocrinus pinnatus (lilia laut bertangkai), Metaricanus intereptus (lilia laut
tidak bertangkai), dan Antendon sp. (lilia laut tidak bertangkai). Perhatikan gambar 4
dan 5.

Gambar 4. Ptilocrinus pinnatus

13

Gambar 5. Antendon sp.

4. Kelas Holothuroidea
Holothuroidea adalah kelas filum Echinodermata yang memiliki tubuh bulat
memanjang dari permukaan oral ke
permukaan aboral. Tubuhnya terlihat seperti
bentuk buah timun sehingga sering disebut
timun laut. Namun konsistensi tubuhnya
agak berbeda dengan kelas lain, hewan ini
memiliki tubuh yang lunak dan halus, ia
digolongkan ke dalam Echinodermata karena
memiliki bagian tubuh kelipatan lima dan
memilii sistem ambulakral. Mentimun laut
memiliki tentakel pada bagian oral berjumlah
10 30 buah. Pada tubuhnya terdapat kaki ambulakral yang berfungsi untuk bergerak dan
bernapas. Pergerakan dilakukan dengan kontraksi otot yan tedapat pada tubuhnya.
Hewan ini ada yang hermfrodit (Memiliki 2 kelamin dalam satu tubuh) adapula yang
genokhoris (1 kelamin 1 individu). Fertilisasinya terjadi di air laut yang kemudian akan
berkembang menjadi larva aurekularia. Makannya adalah plankton atau zat organik di
dalam laut. Ia melindungi diri dari mangsanya dengan memuntahkan organ dalam
tubuhnya, sehingga mangsa tersebut akan memakan organ itu.
Ciri-ciri Kelas Holothuroidea antara lain :

Tubuhnya memanjang dalam sumbu oral seperti cacing dan simetri bilateral.

Mulut dan anusnya terletak pada kedua ujung yang berlawanan.

Tidak mempunyai lengan dan duri. Durinya tereduksi menjadi spikula.

Kulitnya lunak dan tipis serta tidak memiliki spina (duri) atau pediselaria.

Memiliki kaki tabung.

Contoh hewan dari kelas Holothuroidea adalah Cucumaria sp., Elapidia sp., dan
teripang (Holothuria sp.).

14

5. Kelas Ophiuroidea
Ophiuroidea adalah kelas yang bentuknya
menyerupai bintang laut, namun memiliki
lengan yang lebih panjang dan lebih kurus dan
cakram pusat tubuh yang lebih jelas. Apabila
kakinya digerakkan maka pergerakannya
menyerupai ular, oleh karena itu Kelas
Ophiuroidea juga disebut Bintang Mengular. Kaki
tabungnya ini tidak memiliki penyedot dan juga
bergerak dengan mencambukkan kakinya
sehingga kaki ini lebih mudah patah. Kaki /
lengan ini juga berfungsi untuk menangkap
mangsanya kemudian memasukkannya ke
dalam mulut. Beberapa jenis pemakan cacing,
moluska, suspensi atau bangkai. Hewan ini tidak memiliki anus dan biasanya hidup di sela
bebatuan.

15

Peta Konsep :

16

Ciri Tubuh

Porifera

Cara Hidup

Hexactinelli
da

Klasifikasi

Demospongi
ae

Habitat

Calcarea

Reproduksi
B.

Phylum Porifera

Porifera adalah organisme sederhana yang mudah untuk dijelaskan. Porifera adalah
organisme yang tinggal menetap, metazoan yang memfilter-makanan yang memiliki satu
17

lapisan sel berflagel yang mendorong arus air


searah melalui tubuhnya. Porifera adalah hewan
kelompok kuno dan sangat sukses. Dalam
Paleozoikum mereka diyakini telah terdiri lebih
dari setengah biomassa di terumbu laut. Mereka
telah tinggal di perairan dunia selama lebih dari
600 juta tahun, dan sekarang dapat ditemukan di
semua laut dan banyak habitat air tawar. Porifera
terdapat di sungai dan selokan, dari kolam batu
sampai kedalaman laut yang dalam, dari laut
Arktik yang beku sampai laut tropis yang hangat.
Mereka mungkin yang paling indah di laut laut
tropis. Ada sekitar 10.000 spesies yang diketahui dan meskipun organisasi dasar mereka
cukup sederhana dan tetap cukup konstan sepanjang semua spesies mereka berhasil
menunjukkan berbagai macam bentuk.
Ukuran porifera sangat beragam. Beberapa jenis porifera ada yang berukuran besar
butiran beras, sedangkan jenis yang lainnya bisa memiliki tinggi dan diameter mencapai 2
meter. Tubuh porifera pada umumnya asimetris dan tidak beraturan meskipun ada yang
simetris radial. Bentuknya ada yang seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau bercabang
seperti tumbuhan. Tubuhnya memiliki lubang-lubang kecil atau pori (ostium). Warna tubuh
bervariasi, ada yang berwarna pucat, dan ada yang berwarna cerah, seperti merah,
jingga, kuning, bahkan ungu.
Tubuh porifera belum membentuk jaringan dan organ, sehingga porifera
dikelompokan dalam protozoa. Permukaan luar tubuhnya tersusun dari sel-sel berbentuk
pipih dan berdinding tebal yang disebut pinakosit. Pinakosit berfungsi sebagai pelindung.
Di antara pinakosit terdapat pori-pori yang membentuk saluran air yang bermuara di
spongosol atau rongga tubuh. Spongosol dilapisi oleh sel berleher yang memiliki
flagelum, yang disebutkoanosit. Flagelum yang bergerak pada koanosit berfungsi untuk
membentuk saluran air satu arah, sehingga air yang mengandung makanan dan oksigen
masuk melalui pori ke spongosol. Di spongosol makanan ditelan secara koanosit. Sisa
pembuangan dikeluarkan melalui lubang yang disebutoskulum. Zat dan makanan dan
oksigen selain digunakan oleh koanosit, sebagian juga di transfer secara difusi ke sel-sel
yang selalu bergerak seperti amoeba, yaitu amoebosit (sel amoeboid). Fungsi sel
amoebosit, yaitu mengedarkan makanan dan oksigen keseluruh sel-sel tubuh lainnya.
pencernaan makanan terjadi secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit.
Porifera hidup secara heterotrof. Makanannya adalah bakteri dan plankton. Makanan
yang masuk ke tubuhnya dalam bentuk cairan, sehingga porifera disebut
sebagai pemakan cairan. Habitat porifera umumnya di laut.
Klasifikasi yang lebih tinggi dari Porifera cukup membingungkan para ahli yang
berbeda lebih memilih skema yang berbeda. Yang terbaik bisa saya lakukan adalah untuk
menawarkan dua skema yang berbeda untuk memberikan beberapa gagasan tentang
masalah ini, salah satu lebih memuaskan untuk siswa sekolah menengah dan lebih dari
itu Anda harus berkonsultasi dengan guru atau dosen kecuali Anda akan menjadi ahli
taksonomi Porifera.
18

Ciri Tubuh
Ciri tubuh Porifera meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungsi tubuh.

Ukuran dan bentuk


Ukuran porifera sangat beragam.Beberapa jenis porifera ada yang berukuran sebesar
butiran beras,sedangkan jenis yang lainnya bisa memiliki tinggi dan diameter hingga 2
meter.
Tubuh porifera pada umumnya asimetris atau tidak beraturan meskipun ada yang simetris
radial.Bentuknya ada yang seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau bercabang seperti
tumbuhan.Tubuhnya memiliki lubang-lubang kecil atau pori(ostium).Warna tubuh
bervariasi, ada yang berwarna pucat,dan ada yang berwarna cerah, seperti merah, jingga,
kuning bahkan ungu.

Struktur dan fungsi tubuh

Tubuh porifera belum membentuk jaringan dan organ


sehingga porifera dikelompokkan dalam protozoa.
Permukaan luar tubuhnya tersusun dari sel-sel berbentuk
pipih dan berdiding tebal yang disebut pinakosit.
Pinakosit berfungsi sebagai pelindung.Diantara pinakosit
terdapat pori-pori yang membentuk saluran air yang
bermuara di spongosol atau rongga tubuh.Spongosol dilapisi
oleh sel berleher yang memiliki flagelum, yang disebut
koanosit.Flagelum yang bergerak pada koanosit berfungsi
untuk membentuk aliran air saru arah sehingga air yang
mengandung makanan dan oksigen masuk melalui pori ke
spongosol.Di spongosol makanan ditelan secara fagositosis
dan oksigen diserap secara difusi oleh koanosit.Sisa
pembuangan dikeluarkan melalui lubang yang disebut oskulum.
Zat makanan dan oksigen selalin digunakan oleh koanosit, sebagian juga ditransfer secara
difusi ke sel-sel yang selalu bergerak seperti amoeba, yaitu amoebosit (sel
amoeboid).Fungsinya pun sama yaitu mengedarkan makan dan oksigen keseluruh sel-sel
tubuh lainnya.

Cara hidup dan Habitat


Porifera hidup secara heterotof.Makananya adalah bakteri dan plankton.Makanan
yang masuk kedalam tubuhnya berbentuk cairan.Pencernaan dilakukan secara intraseluler
di dalam koanosit dan amoebosit.Habitat porifera umumnya di laut, mulai dari tepi pantai
hingga laut dengan kedalaman 5 km.Sekitar 150 jenis porifera hidup di ait tawar,
misalnya Haliciona dari kelas Demospongia.Porifera yang telah dewasa tidak dapat
berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu atau benda lainya di dasar
laut.Karena porifera yang bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang porifera
dianggap sebagai tumbuhan.

19

Reproduksi
Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual.Reproduksi secara
aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule.Gemmule disebut juga tunas
internal.Gemmule dihasilkan hanya menjelang musim dingin di dalam tubuh porifera yang
hidup di air tawar.Porifera dapat membentuk individu baru dengan regenerasi.Reproduksi
seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (antara sperma dan ovum).Ovum dan
sperma dihasilkan oleh koanosit.Sebagian besar Porifera menghasilkan ovum dan juga
sperma pada individu yang sama sehingga porifera bersifat Hemafrodit.

Klasifikasi porifera
Berdasarkan bahan penyusun rangkanya, porifera diklasifikasikan menjadi tiga
kelas, yaitu Hexactinellida atau Hyalospongiae, Demospongiae, dan Calcarea
(Calcisspongiae).
1.

Hexactinellida (Hyalospongiae)
Hexactinellida (dalam bahasa
yunani, hexa = enam) atau Hyalospongiae
(dalam bahasa yunani, hyalo =
kaca/transparan, spongia = spons) memiliki
spikula yang tersusun dari silika.Ujung
spikula berjumlah enam seperti
bintang.Tubuhnya kebanyakan berwarna
pucat dengan bentuk vas bunga atau
mangkuk.Tinggi tubuhnya rata-rata 10-30
cm dengan saluran tipe sikonoid.Hewan ini
hidup soliter di laut pada kedalaman 200
1.000 m.Contoh Hexactinellida adalah Euplectella.

2. Demospongiae
Demospongiae ( dalam bahasa yunani, demo = tebal, spongia = spons) memiliki
rangka yang tersusun dari serabut spongin.
Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen yang terdapat pada
amoebosit.Fungsi warna diduga untuk melindungi tubuhnya dari sinar matahari.Bentuk
tubuhnya tidak beraturan dan bercabang.Tinggi dan diameternya ada yang mencapai
lebih dari 1 meter.Seluruh Demospongiae memiliki saluran air tipe Leukonoid.Habitat
Demospongiae umumnya di laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air
tawar.Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang
hidup di air tawar.Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari
seluruh jenis porifera.
Contoh Demospongiae adalah spongia, hippospongia dan Niphates digitalis.

20

Calcarea (Calcisspongiae)

3.

Calcarea (dalam latin, calcare = kapur) atau Calcispongiae


(dalam latin, calci = kapur, spongia = spons) memiliki rangka
yang tersusun dari kalsium karbonat.Tubuhnya kebanyakan
berwarna pucat dengan bentuk seperti vas bunga, dompet,
kendi, atau silinder.Tinggi tubuh kurang dari 10 cm.Struktur
tubuh ada yang memiliki saluran air askonoid, sikonoid, atau
leukonoid.
Calcarea hidup di laut dangkal, contohnya sycon, Clathrina,
dan Leucettusa lancifer.Berikut bentuk tipe saluran air dari
porifera : askonoid, sikonoid, dan leukonoid

Peran Porifera dalam Kehidupan Manusia


Beberapa jenis porifera seperti spongia dan hippospongia dapat digunakan sebagai
spons mandi dan alat gosok.Namun, spons mandi yang banyak digunakan umumnya
adalah spons buatan, bukan berasal dari kerangka porifera.Zat kimia yang dikeluarkannya
memiliki potensi obat penyakit kanker dan penyakit lainnya.

LEMBAR KERJA SISWA


INVERTEBRATA (ECHINODERMATA)
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
waktu
Alat dan bahan
Tujuan
Kegiatan 1 :

: 1. Memahami manfaat keanekaragaman hayati


: 1.1 Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia Hewan dan
peranannya bagi kehidupan.
: 2x 45 menit
: Buku Biologi Esis dan buku lain yang relevan
: Mengenbangkan ciri-ciri dari Echinodermata.

1. Perhatikan gambar berikut, kemudian berilah keterangan sesuai dengan nomor !

21

6
1
10
9

Keterangan Gambar :
1...
2...
3...
4...
5...
6...
7...
8...
9...
10.
2. Organ nomor berapa saja yang berperan dala system gerak ?
Jawab :
...........................................

3. Sebutkan 3 macam saluran yang terdapat pada system tersebut !


Jawab :

..
Kegiatan 2 :
1. Isilah table di bawah ini mengenai ciri-ciri Echinodermata !
No.

Kerakteristik

1.

Permukaan tubuh :
a. Halus
b. Kasar,berduri

Bintang
Laut

Bintang
Ular

Landak
Laut

Mentimu
n Laut

Llilia
Laut

22

Bentuk tubuh :
a. Bulat
b. Gilik/pipih
c. Seperti
tangan
d. Seperti
tumbuhan

3.

Seimetri tubuh :
a. Bilateral
b. Radial

4.

Lengan :
a. Ada
b. Tidak ada
2. Sebutkan ciri dari masing masing hewan tersebut !

Jawab :
.

3. Jelaskan peranan Echinodermata bagi kehidupan manusia !


Jawab :

.......................................................................................................................
4. Berdasarkan bentuk tubuhnya terbagi berapakah kelas Echinodermata !
Jawab :
..

.
5. Jelaskan system ambulakral pada Echinodermata !
Jawab :
.

23

LEMBAR KERJA SISWA


INVERTEBRATA ( PORIFERA )

Standar Kompetensi

: 2. Memahami manfaat keanekaragaman hayati.

Kompetensi Dasar

: 2.1. Mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan


perananya bagi kehidupan.

Tujuan

: Mengidentifikasi ciri-ciri, klasifikasi serta peranan Porifera bagi


kehidupan.

Kegiatan :
1. Sebutkan bagian-bagian yang ditujuk pada gambar
24

Keterangan Gamabar :
A.
B.
C.
D.
E.

..
..

2. Sebutkan Fungsi dari Gambar di depan pada table ini !


Hur
uf

Nama Bagian yang ditunjuk

Fungsi

A
B
C
D
E

3. Isilah table dibawah ini mengenai ciri-ciri kelas Porifera!


NO

Ciri-ciri

Rangka

Habitat

Calcarea

Hexatinelid
a

Demospong
ia

25

Cara hidup

Reproduksi

Tipe-tipe saluran
air

Contoh

4. Apakah dasar klasifikasi Porifera, sebutkan kelas-kelasnya !


Jawab :

..

..

..

..

..

Tipe Saluran air Porifera


Saluran Air Porifera

5. Sebutkan bagian-bagian yang ditunjuk pada Gambar dibawah ini!


1

NO

Nama Bagian

Fungsi

1
2
3

2
4
3

4
2
26

6. A
d
a

beberapa tipe saluran air pada porifera ?


Jawab :
7. Sebutkan urutan aliran air pada tipe tersebut! Dan pada gambar manakah
masing-masing tipe tersebut!
Jawab :
..

8. Sebutkan ciri-ciri umum porifera!


Jawab :
a. ..

b. ..
c. ..

d. ..
e. ..

9. Sebutkan peranan Porifera pada manusia!


27

Jawab : .

Latihan Soal Biologi

Echinodermata dan Porifera


Pilihlah jawaban yang tepat pada soal berikut!
1. Ciri-ciri invertebrata sebagai berikut :
1. Triploblastik
2. Simetri bilateral
3. Mempunyai rangka
4. Pencernaan intraseluler
5. memiliki mulut dan anus
6. Tidak membentuk jaringan
Yang merupakan ciri dari Porifera no.
a. 1,2,4
b. 2,4,6
c. 1,4,5
d. 3,4,6
e. 2,3,5
2. Porifera yang dapat digunakan sebagai spons mandi memiliki saluran air..
a. sikonoid
b. askonoid
c. leukonoid
d. selenoid
28

e. perenoid
3.Sel yang berfungsi sebagai pengangkut zat makanan dan zat sisa
metabolisme pada porifera adalah....
a.
Sel koanosit
b.
Sel pinakosit
c.
Sel amoebosit
d.
Sel skleroblast
e.
Sel gastrodermis
4. Sel yang berfungsi sebagai pembentukan spikula ( pembentuk tubuh) pada
porifera adalah....
a.
Sel koanosit
b.
Sel pinakosit
c.
Sel amoebosit
d.
Sel skleroblast
e.
Sel gastrodermis

5. Sel yang berfungsi sebagai alat reproduksi pada porifera adalah....


a.
Sel koanosit
b.
Sel pinakosit
c.
Sel amoebosit
d.
Sel skleroblast
e.
Sel arkeosit
6. Sel dalam yang berfungsi sebagai pencerna makanan pada porifera adalah....
a.
Sel koanosit
b.
Sel pinakosit
c.
Sel amoebosit
d.
Sel skleroblast
e.
Sel arkeosit
7. Tipe saluran air sycon pada porifera adalah
a.
Ostium-oskulum- sal.radial- spongosole
b.
Oskulum- ostium- spongosole- sal.radial
c.
Ostium- sal.radial- spongosole- oskulum
d.
Ostium-spongosole- oskulum
e.
Ostium-sal.radial-oskulum- spongosole
8. Tipe saluran air ascon pada porifera adalah .....
a.
Ostium-oskulum- sal.radial- spongosole
b.
Oskulum- ostium- spongosole- sal.radial
c.
Ostium- sal.radial- spongosole- oskulum
d.
Ostium-spongosole- oskulum
e.
Ostium-sal.radial-oskulum- spongosole
9.

Arti
a.
b.
c.
d.
e.

nama porifera adalah...


Hewan berduri
Hewan berrongga
Hewan melata
Hewan berpori
Hewan berbisa
29

10. Pencernaan makanan


Porifera terjadi
a. A
b. B
c. C
d. D
e. E

pada
di

11. Salah satu contoh Porifera yang rangkanya


tersusun dari silica adalah..
a.
b.
c.
d.
e.
12.

13.

Sycon
Leucosolenia
Spongia
Hippospongia
Euplectella
Amoebosit pada porifera berfungsi untuk
a. Pelindung
b. Saluran air
c. Mengedarkan sari makanan
d. Penompang tubuh
e. Menangkap makanan dari spongosol

Klasifikasi Porifera menjadi tiga kelas, yaitu


Hexactinellida, Demospongiae, dan Calcarea adalah berdasarkan
a. Tipe saluran
b. Jenis habitat
c. Jenis mangsa
d. Cara reproduksi
e. Bahan penyusun rangka

14.
Para pakar taksonomi banyak yang menganggap bahwa filum
Echinodermata merupakan kelompok avertebrata yang memiliki derajat
tertinggi, karena memiliki banyak kesamaan dengan Chordata, di antaranya
berikut ini, kecuali ....
a.

mempunyai mesodermal skeleton

b.

pada blastofor, embrio beranus

c.

mulut terbentuk dari kantong ektoderm

d.

tubuhnya radial simetris serta mempunyai coelom

e.

mesoderm berkembang membentuk kantong


30

15.

Jika ditemukan organisme yang hidup di laut, berbentuk bulat, kulitnya


berdiri, bentuknya radial simetris maka dapat disimpulkan bahwa
organisme tersebut termasuk kelas ....
a.
b.

Echnoidea

c.

Asteroidea

d.

Crinoidea

e.
16.

Holothuroidea

Ophiuroidea

Perhatikan ciri-ciri Echinodermata berikut ini:


1)

berduri halus

2)

bentuk bulat memanjang

3)

di sekitar mulut terdapat tentakel

4)

tidak mempunyai pedisirea

5)

alat kelamin terpisah

Echinodermata tersebut termasuk kelas .

17.

a.

Calcarea

b.

Asteroidea

c.

Crinoidea

d.

Holothuroidea

e.

Ophiuroidea

Filum Echinodermata mempunyai ciri-ciri sebagai berikut, kecuali .


a.
b.

rangka dalam tersusun dari zat kapur

c.

tubuh terdiri dari kepala, leher dan anggota alat gerak

d.

berkulit berduri

e.
18.
.

pemakan bangkai laut

bergerak dengan menggunakan kaki ambulakral

Pernyataan di bawah ini yang tidak benar tentang Echinodermata adalah


a.

Echinoidea memiliki mulut di bawah dan anus di atas

b.

Holothuroidea memiliki susunan tubuh lima lengan

c.

Asteroidea memiliki daya regenerasi yang tinggi


31

d.
e.

Holothroidea tidak bernapas dengan sistem ambulakral


Crinoidea hidup melekat pada dasar perairan

19.
Di dalam tubuh Echinodermata terdapat sistem saluran air ambulakral
sebagai alat geraknya, sistem ini terdiri atas
saluran radial - ampula dan kaki ambulakral
b.

saluran batu - saluran radial - ampula dan kaki ambulakral

c.

madreporit - saluran batu - saluran cincin - saluran radial dan ampula

d.
madreporit - saluran batu - saluran cincin - saluran radial - ampula dan
kaki ambulakral
e.

madreporit - saluran radial - ampula dan kaki ambulakral

20.
Zigot yang terjadi pada saat pemijahan berkembang melalui proses
blastulasi dan gastrulasi yang kemudian memasuki tahapan dua fase larva
secara berurutan, yaitu
a.

Bipinnaria dan brachiolaria.

b.

Zigot dan blastula

c.

Morula dan zigot

d.

Blastula dan gastrula

e.

Bipinnaria dan gastrula

21.
Walaupun lambat, Echinodermata dapat berpindah tempat dengan
menggunakan.
a.

Perut

b.

Kepala

c.

Tentakel

d.

Ambulakral

e.
22.

Pilorik

Larva Echinodermata, khususnya bintang laut , memiliki simetri bilateral


dan dapat berenang. Larva itu disebut
a.

Amfiblastula

b.

Kalik

c.

Pinula

d.

Bipinaria

e.

plutea
32

23. Alat untuk mengambil makanan pada Echinodermata adalah


a.

Lentera aristoteles

b.

Madreporit

c.

Mulut

d.

Kaki pembuluh

e.

pediselaria

24. Pada kulit Echinodermata yang berduri terdapat bangunan seperti gunting
yang disebut
a.

Tentakel

b.

Papula

c.

Pinula

d.

Ampula

e.

Pediselaria

25. Alat pernapasan Holothuroidea disebut


a.

Pohon respirasi

b.

Insang

c.

Hidung

d.

Mulut

e.

Insang dan branchia dermalis

33

Anda mungkin juga menyukai