Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BIOLOGI

PROTISTA
“Disusun untuk memenuhi salah satu tugas perorangan pada mata Pelajaran
Biologi dengan guru Drs.Herwan Sanur, M.Pd”

Disusun Oleh:

KHEVIN ADJRIAN
XB FKK

SMKS 16 FARMASI BENGKULU


2020
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah, puji syukur kehadiran Allah SWT, yang telah


melimpahkan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik.
Makalah ini penulis susun guna memenuhi Tugas Biologi yang diberikan
oleh Guru Mata Pelajaran. Dalam makalah ini materi yang penulis sajikan
membahas tentang “PROTISTA”. Walaupun makalah ini dapat selesai dengan
baik, penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangannya.
Untuk kesempurnaan dalam membahas makalah ini penulis mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak agar tercapai apa yang kita harapkan bersama
dan untuk memperlancar tugas kami dalam menyusun makalah selanjutnya.
Terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah bekerja
sama memantu saya dengan baik dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bengkulu,       November 2020


                                                                                                                       

Penulis

KHEVIN ADJRIAN
DAFTAR ISI  

MAKALAH BIOLOGI.........................................................................1
KATA PENGANTAR..........................................................................2
DAFTAR ISI  .......................................................................................3
BAB I....................................................................................................4
PENDAHULUAN.................................................................................4
1.      Latar Belakang.............................................................................4
2.      Rumusan Masalah........................................................................4
3.      Tujuan..........................................................................................4
BAB II...................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................5
A.   Protista Mirip Hewan (Protozoa)...................................................5
B.   Protista Mirip Tumbuhan (Alga)....................................................7
C.   Protista Mirip Jamur.......................................................................9
BAB III................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................11
A.    Kesimpulan..................................................................................11
B.     Saran...........................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang

Protista(“yang paling pertama”) berasal dari teori asal-usul makhluk hidup


yang di kemukakan oleh Aris Toteles “Makhluk hidup berasal dari benda mati”.
Filum pada Protista terdiri atas empat yaitu: (1) Rhizopoda/Sarcodina, (2)
Cylliata/Cyilliophora, (3) Flagellata/Mastidhopora dan, (4) Sporozoa
           Dalam makalah ini membahas tentang Rhizopoda ( rhizo = akar, phodium=
kaki ) atau Sarcodina (sarkodes= berdaging). Rhizopoda Merupakan salah satu
filum dari protozoa  yang bergerak dan makannya dengan menggunakan
pseudopodia ( kaki semu ). Bersifat amoboid  yaitu bentuk tubuh tidak tetap
karena aliran protoplasmanya bersifat pseudopodia ( kaki semu ). Hidup di laut,
air tawar, dan di dalam tubuh hewan atau manusia sebagai parasit. Contoh dari
Rhizopoda yaitu Amoeba, Ridiolaria, Arcella, diflugia dan Foraminifera
                  Dengan mempelajari Rhizopoda kita dapat lebih
memahami  morfologi, fisiologis dan proses reproduksi dari  Rhizopoda. Dan
dapat mengetahui apa-apa saja contoh- contoh rhizopoda yang merugikan dan
yang menguntungkan.

2.      Rumusan Masalah

1.    Protista Mirip Hewan (Protozoa


2.    Protista Mirip Tumbuhan (Alga)
3.    Protista Mirip Jamur

3.      Tujuan

1.    Agar para siswa dapat memahami tentang protozoa


2.    Agar para siswa dapat mengetahui dan memahami klasifikasi dari Protozoa
3.    Agar para siswa dapat memahami pembagian kelas-kelas pada Rhizopoda
4.    Agara para siswa dapat memahami proses perkembangbiakan pada Rhizopoda
BAB II

PEMBAHASAN

A.   Protista Mirip Hewan (Protozoa)

Protista dianggap sebagai organisme peralihan antara Monera dan organisme


lain, baik hewan maupun tumbuhan. Protozoa yang menyerupai hewan
dikenal dengan nama protozoa (protos = pertama, zoon = hewan). Sebagian
protozoa adalah hewan eukariotik bersel tunggal dan mikroskopis. Protozoa
dapat hidup pada air tawar, air laut, air payau dan ada juga yang hidup di
dalam tubuh organisme multiseluler. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan
oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran
plasma , sitoplasma dan mitokondria. Beberapa protozoa ada yang mempunyai
peranan dalam menghancurkan sisa-sisa organisme yang telah mati, tetapi ada
juga yang bersifat parasit di dalam tubuh organisme, misalnya dapat
menyebabkan penyakit tidur, malaria, dan disentri. Protozoa hidup secara
individual, tetapi ada juga diantara mereka yang hidupnya berkoloni.
Protozoa berkembangbiak dengan cara aseksual, yaitu dengan cara
pembelahan biner dan membentuk spora serta secara seksual yaitu melalui
konjugasi. Hewan ini memilki alat gerak berupa cilia, flagel, dan kaki semu
(Pseudopia), tetapi ada juga yang tidak memiliki alat gerak.
1.    Ciri-Ciri Protozoa:
 Organisme uniseluler (bersel satu)
 Eukariotik (memiliki membran nukleus
 Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni
 Umumnya tidak dapat membuat makananya sendiri (heterotof)
 Hidup bebas, saprofit dan parasit
 Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup
 Alat gerak berupa pseudopia , silia atau flagella
2.    Klasifikasi protozoa
Berdasarkan struktur alat geraknya , filum protozoa dibedakan menjadi empat
kelas:
§  Kelas Rhizopoda (sarcodina)
§  Kelas Ciliata
§  Kelas Flagellata
§  Kelas sporozoa
3.    Kelas Rhizopoda
Kelas Rhizopoda  Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang merupakan
penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat penangkap mangsa.
Hidup di air tawar, air laut, tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup
dalam tubuh hewan atau manusia. Perkembangbiakan secara aseksual melalui
pembelahan biner dan pembentukkan kista. Jenis yang paling mudah diamati
adalah Amoeba.
1.    Morfologi Amoeba
§  Ukuran antara 200-300 mikron
§  Bentuknya selalu berubah ubah setiap kali berpindah tempat
§  Sitoplasma dibagi menjadi dua endoplasma dan ektoplasma
§  Mempunyai 1 inti dan berbentuk bulat
§  Terdapat satu vakuola kontraktil dan vakuola makanan yang banyak
ditentukan oleh banyaknya makanan yang ada disekitarnya.
2.    Fisiologi
§  Pernapasan berlangsung melalui permukaan sel secara difusi.
§  Bergerak dengan cara mengalirkan penjuluran protoplasma yaitu pseudopodia.
§  Proses penjuluran ini terjadi karena adanya pencairan sementara bagian luar
endoplasma yang kental.
§  Pencernaan makanan padat karena bersifat holozoik melalui pseudopodia dengan
cara merangkul, mengitarinya sehingga terbentuk vakuola makanan.
Struktur tubuh Amoeba: Sel dilindungi oleh membrane sel. Didalam selnya
terdapat organel – organel, diantaranya inti sel, vakuola kontraktil, dan vakuola
makanan.
      Membrane sel atau membran plasma Membrane sel disebut juga plasmalema
dan berfungsi melindungi protoplasma. Sitoplasma dibedakan atas ekstoplasma
dan endoplasma. Ektoplasma merupakan lapisan luar sitoplasma yang letaknya
berdekatan dengan membrane plasma dan umumnya ektoplasma merupakan
bagian dalam plasma, umumnya bergranula. Didalam endoplasma terdapat 1 inti,
satu vakuola kontraktil, dan beberapa vakuola makanan. Inti sel (nukleus)
berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung di dalam sel.
Rongga berdenyut (Vakuola Kontraktil).rongga berdenyut disini berfungsi
sebagai organ eksresi sisa makanan. Vakuola kontraktil juga menjaga agar
tekanan osmosis sel selalu lebih tinggi dari tekanan osmosis di sekitarnya.
Rongga makanan (vakuola makanan ) Rongga makanan atau sering disebut
dengan vakuola makanan berfungsi sebagai alat pencernaan. Makanan yang tidak
dicerna akan dikeluarkan melalui rongga berdenyut.
4.    Tempat hidup dan habitat.  
     Berdasarkan tempat hidupnya Amoeba dibedakan menjadi beberapa tempat:
a.    Ektamoeba : hidup di luar tubuh organisme (hidup bebas). Misalnya Amoeba
proteus.
b.    Entamoeba : hidup di dalam organisme , misalnya manusia: contohnya
Entamoeba histolityca, yang hidup di dalam usus halus manusia, bersifat parasit
dan menyebabkan penyakit perut (Disentri). Entamoeba coli, hidup dalam colon
(usus besar manusia). Amoeba ini tidak bersifat parasit , tetapi kadang-kadang
dapat menyebabkan buang air besar terus-menerus. Entamoeba ginggivalis, hidup
dalam rongga mulut dan menguraikan sisa-sisa makanan, sehingga merusak gigi
dan gusi.
Contoh dari Rhizopoda lainnya seperti:
1.    Ella Memiliki rangka luar yang tersusun dari zat kitin. Hewan ini banyak terdapat
di air tawar. Berbentuk seperti piring, dengan satu permukaan cembung dan
permukaan lainnya cekung atau datar , yang ditengahnya terdapat lubang tempat
keluarnya kaki palsu.
2.    Diffugia angka luar diffugia dapat menyebabkan butir-butir pasir halus dan
benda-benda laindapat melekat.
3.    Foraminifera miliki rangka luar yang terdiri dari silica atau zat kapur
(mengandung kalsium karbonat). Semua anggota foraminifera ini hidup di laut.
Genus yang paling terkenal dari Foraminifera ini adalah Globigerina, karena
lapisan Foraminifera dapat digunakan sebagai petunjuk dalam pencarian sumber
minyak bumi.
4.    Radiolaria
Merupakan organisme laut bertubuh bulat seperti bola dan memilki banyak duri
yang terbuat dari zat kitin dan stonsium sulfat. Radiolaria yang mati akan
mengendap yang disebut dengan Lumpur radiolaria yang digunakan sebagai
bahan alat penggosok serta bahan peledak. Contoh genusnya : Achantometro dan
Collosphaera.
Ordo pada Rhizopoda:
a)    Ordo lobosa
Ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia pendek dan tumpul serta terdapat
perbedaan yang jelas antara ektoplasma serta endoplasma.
·         b). Ordo filosa
Ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia halus seperti benang dan becabang-cabang.
·         c). Ordo foraminifera
Ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia panjang dah halus.
·         d). Ordo helioza
Ciri-cirinya : mempunyai pseudopodia berbentuk benang yang radien dan
antarfilamen tidak pernah bersatu membentuk jala atau anyaman.
·         e). Ordo radiolarian
Cirinya : mempunyai pseudopodia berupa benang-benang halus yang tersusun
radier dan bercabang-cabang membentuk jala (anyaman).
B.   Protista Mirip Tumbuhan (Alga)      
       Alga merupakan kelompok organisme yang bervariasi baik bentuk,
ukuran, maupun komposisi senyawa kimianya. Alga ini ada berbentuk
uniseluler (contoh Chlorococcus sp), koloni (Volvox sp), benang (filamen)
(contoh Spyrogyra sp) serta bercabang atau pipih (contoh Ulva sp, Sargasum
sp dan Euchema sp).

1.  Ciri-ciri Alga


 merupakan organisme Eukariotik
 ada yang uniseluler (bentuk benang/pita) dan ada yang multiseluler
(bentuk lembaran).
 Memiliki klorofil, sehingga bersifat autotrof. Selain klorofil, alga juga
memiliki pigmen lain, seperti fikosianin (warna biru), fikoeritrin (warna merah),
fikosantin (warna coklat), xantofil (warna kuning) dan karotena (warna
keemasan).
 Tubuh alga/ganggang tidak dapat dibedakan antara akar, batang, dan daun.
Tubuhnya berupa thalus, sehingga dimasukkan ke dalam golongan thalophyta.
 Reproduksi secara aseksual (dengan fragmentasi, pembelahan,
pembentukan spora) maupun seksual (dengan oogami dan isogami). oogami 
terjadi jika antara sel betina dan sel kelamin jantan  mempunyai ukuran yang sama
dan sulit dibedakan. Oogami terjadi jika antara sel kelamin jantan dan sel kelamin
betina mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda dan mudah dibedakan. Dari
peleburan dua sel kelamin tersebut, akan terjadi pembuahan yang menghasilkan
zigot. Zigot akan terus berkembang menjadi individu baru
 Habitat di perairan (tawar – laut), tempat lembab.  Ada yang menempel
pada batuan (epilitik), tanah/lumpur/pasir (epipalik), menempel pada tumbuhan
sebagai (epifitik), dan menempel pada tubuh hewan (epizoik).
2.  Klasifikasi Alga
Klasifikasi Protista mirip tumbuhan berdasarkan piqmen warna, meliputi :
a. Euglenophyta
Euglenophyta merupakan kelompok protista yang unik karena dia memiliki sifat
mirip tumbuhan dan hewan. Dianggap mirip tumbuhan karena memiliki klorofil a
dan b, juga ditemukan karotin sehingga dia akan berfotosintesis. Euglenophyta
dianggap mirip hewan karena dapat bergerak aktif dengan pertolongan satu atau
beberapa bulu cambuk (flagela) yang keluar dari selnya. Karena mempunyai alat
gerak, dia dapat hidup di perairan, misalnya air tawar dan air tergenang.
Contoh : Euglena viridis
b.  Phyrrophyta (Alga Api)
Sering disebut Dinoflagellata karena memiliki 2 flagel. bersifat uniseluler,
memiliki piqmen berupa klorofil a dan c. Memiliki dinding sel berupa selulosa
dan ada juga yang tidak memiliki dinding sel. Disebut ganggang Api, karena
mampu memancarkan cahaya (bioluminesens) pada kondisi gelap. Hidup di air
laut dan ada yang di air tawar
Contoh : Noctiluca sp, Ceratium sp, Gonyaulax sp, Perridium sp

c.     Chlorophyta (Alga Hijau)


Ada yang uniseluler (soliter – koloni) dan multiseluler. Tubuhnya mengandung
klorofil (klorofil a dan b), dan piqmen warna lain (karoten, xantofil). Hidup
melayang-layang di air tawar atau air laut sebagai fitoplankton. Memiliki dinding
sel yang tersusun atas selulosa dan lignin. Bentuk tubuh (benang, lembaran, dan
berkoloni). Ada yang bersimbiosis (mutualisme) dengan fungi membentuk
lichenes (lumut kerak).
Reproduksi secara aseksual (dengan pembelahan biner untuk yang bersel satu
dan   fragmentasi untuk yang berbentuk benang, pembentukan zoospora), dan
secara seksual  dengan konjugasi. Konjugasi adalah perpaduan gamet yang
membentuk zigospora.
Contoh :

d.    Chrysophyta (Alga cokelat-keemasan)


Ada yang uniseluler dan ada yang multiseluler, dan banyak yang berflagel.
Memiliki piqmen warna yang dominan adalah  karotin, fukosantin (coklat kuning)
dan piqmen warna lain klorofil a dan b.  Sebagian besar kelompok ini adalah
Diatom. Diatom mempunyai bentuk kotak dan memiliki dinding sel. Sel tersusun
atas dua belahan, yaitu : wadah (hipoteka) dan tutup (epiteka). Dinding sel
mengandung zat kersik, sehingga sering disebut ganggang kersik atau tanah
diatom.  Manfaat : untuk bahan penggosok, bahan isolasi, bahan dasar kosmetik,
dan penyekat dinamit, penyaring kolam renang
Contoh : Diatom, Navicula, Cyclotella, dan Pinnularia

e.    Phaeophyta (Alga Coklat)


Tubuhnya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, bersifat multiseluler, memiliki
piqmen berupa xantofil, fukosantin, klorofil a dan c, habitat di dasar laut,
reproduksi secara metagenesis (pergantian keturunan antara vegetatif dan
generatif). Vegetatif dengan cara  fragmentasi, zoospora. Sedangkan generatif
dengan cara oogami (peleburan antar ovum dan            spermatozoid).
Contoh :

f.   Rodhophyta (Alga Merah)


Bersifat multiseluler, memiliki piqmen fikobilin yang terdiri dari fikoreitrin
(merah) dan fikosianin (biru), klorofil. habitat di dasar laut, seperti rumput
sehingga sering disebut dengan   rumput laut (sea weed). Reproduksi secara
Vegetatif dengan  pembentukan spora, dan secara generatif dengan  peleburan
antar ovum dan spermatozoid. Sering dimanfaatkan untuk bahan makanan (agar-
agar) dan kosmetika.
Contoh : Euchema spinosum, Glacilaria sp, Gelidium sp, Gigartina
mammilosa, Erytrophylum sp, Macrocladia sp

C.   Protista Mirip Jamur

Protista mirip jamur tidak dimasukkan kedalam fungi karena struktur tubuh
dan cara reproduksinya berbeda. Reproduksi jamur lender mirip fungi, tetpai
gerakan pada fase egetatifnya mirip amoeba. Meskipun tidak berklorofil,
struktur membrane jamur ini mirip ganggang.
1.    Myxomycetes (jamur lender)

      Jamur ini memiliki beberap sifat yang mirip dengan jamur sejati. Struktur
vegetative jamur lendir disebut plasmodium, merupakan massa sitoplasma
berinti banyak dan tidak dibatasi oleh dinding yang kuat.
     Ciri myxomycetesyang menyerupai fungi adalah pada waktu stadium
badan buah, sedangkan stadium vegetatifnya mirip protozoa(ameboid). Tetapi
perlu diketahui bahwa baik pada stadium miselium (pada waktu terbentuk
badan buah) maupun pada waktu stadium vegetative pada dasarnya
strukturnya sama saja, yaitu senositik dan tetap menunjukkan aliran
sitoplasma. Walaupun pada stadium miselium aliran sitoplasma ini dibatasi
dalam dinding badan buahnya.
Contoh:
 Physarum sp  , merupakan  jamur lendir tak bersekat, sel-selnya tidak
dapat dipisahkan

2. Oomycota

       Tubuh Oomycota (jamur air) trsusun atas benang hifa tidak bersekat dan
mengandung banyak nukleus. Oomycota dapat dengan mudah ditemukan pada
bingkai tubuh ikan atau bangkai tubuh hewan lainnya yang tergenang air
sehingga sering juga disebut dengan jamur. Oomycota berkembang biak
secara seksual dan aksesual. Beberapa Oomycota hidup di saproit dengan cara
menguraikan zat organik dari bangkai seperi Saprolegina. Beberapa di
antaranya ad juga yang hidup parasit pada individu lainnya seprti Phytophtora
dan Plasmospara viticola.

3. Acrasiomycota

           Acrasiomycota atau jamur kendir seluler adalah protista yang biasanya


hidup di kayu-kayu lapuk dan hidup di bahan organik yang membusuk.
Contoh Acrasiomycota adalah Dictyostelium. Sebagian besar
hidupnya,organisme in merupakan sel amoeboid soliter. Acrasiomycota
memiliki tubuh yang menghasilkan spora dan akan di gunakan saat melakukan
reproduksi seksual
BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat kita tarik kesimpulan sebagai


berikut :
a.    Protozoa yang menyerupai hewan dikenal dengan nama protozoa
(protos = pertama, zoon = hewan). Sebagian protozoa adalah hewan
eukariotik bersel tunggal dan mikroskopis.
b.    Berdasarkan struktur alaat geraknya, filum protozoa dibedakan
menjadi empat, yaitu kelas Rhizopoda, kelas Ciliata, kelas Flagellata
dan kelas Sporozoa.
c.    Kelas Rhizopoda bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang
merupakan penjuluran protoplasma sel, yang berfungsi sebagai alat
penangkap mangsa.
d.    Perkembangbiakan rizopoda contohnya pada amoba terjadi melalui
proses pembelahan sel secara langsung, disebut pembelaha biner atau
pembelahan amitosis, yaitu dari satu sel akan membelah menjadi dua
sel yang sama besar dan mengandung materi genetic yang sama.

B.     Saran

Semoga apa yang dijelaskan di dalam makalah kami dapat dipahami dan
dipelajari oleh pembaca. Selain itu, dengan makalah ini semoga kita dapat
mengetahui lebih jauh lagi tentang PROTISTA.
DAFTAR PUSTAKA

·         Istamar Syamsuri. 2004. Biologi. Jakarta : Erlangga.


·         Sugiarti, S. dkk. 2002. Avertebrata Air Jilid I. Depok : Penebar Swadaya.
·         Http//www. Google.com
·         Http//wikipedia.com
·         http://educorolla3.blogspot.com/2009/04/protista-yang-menyerupai-
hewan.html
·         http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/protista-mirip-hewan-
protozoa.html#.UK4fz6xSn2c
·         Sugiarti, S. dkk. 2002. Avertebrata Air Jilid I. Depok : Penebar Swadaya.

Anda mungkin juga menyukai