A. PENGERTIAN PAMERAN
Pameran adalah salah satu cara untuk menampilkan suatu produk kepada masyarakat
umum, baik untuk tujuan bertukar informasi maupun untuk negosiasi perdagangan.
Lalu, sebenarnya apa pengertian pameran dan apa saja jenis-jenisnya?
Pada artikel ini akan dibahas secara ringkas beberapa hal seputar pameran, di
antaranya:
Jika tertarik dengan topik ini, maka kamu harus membaca artikelnya sampai tuntas
agar lebih paham apa itu pameran.
Pengertian Pameran Adalah ???...
Secara etimologis, kata pameran atau eksibisi diadaptasi dari bahasa Inggris
yaitu exhibition. Secara sederhana, eksibisi adalah pertunjukan, peragaan, atau
tontonan.
Secara umum, pengertian pameran adalah suatu kegiatan atau acara di mana satu atau
lebih penjual memamerkan produknya (barang atau jasa) kepada
sekelompok konsumen atau calon pembeli.
Pendapat lain mengatakan, pengertian pameran adalah suatu kegiatan yang
menyajikan karya seni atau produk tertentu untuk dikomunikasikan pada khalayak
sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat secara luas.
Kegiatan pameran memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan acara
lainnya, antara lain;
1. Tujuan Komersial
Kegiatan pameran untuk tujuan komersial adalah suatu aktivitas pameran yang
bertujuan agar karya yang dipamerkan dibeli pengunjung sehingga
penyelenggara pameran memperoleh keuntungan.
Mereka yang terlibat dalam pameran juga dapat menjual produk mereka ke
konsumen yang tepat. Selain itu, perusahaan dapat mengakses konsumen
secara individual dengan efektif dan efisien.
2. Mengumpulkan Informasi
Melalui kegiatan pameran, semua pihak dapat mengumpulkan dan memahami
tren yang sedang berkembang di suatu industri. Dengan begitu, maka pihak-
pihak yang terlibat dalam kegiatan pameran dapat lebih memahami industri
yang menjadi bidang bisnisnya.
3. Tujuan Kemanusiaan
Kegiatan pameran untuk kemanusiaan adalah suatu aktivitas pameran yang
bertujuan untuk kepentingan pelestarian, pembinaan, nilai-nilai, serta
pengembangan hasil karya seni budaya yang ada di masyarakat.
Hasil penjualan karya dalam pameran tersebut disumbangkan untuk tujuan
kemanusiaan, seperti korban bencana, panti asuhan, dan lainnya.
Fungsi Pameran
Dalam pelaksanaan pameran terdapat beberapa fungsi yang didapatkan oleh banyak
pihak. Adapun beberapa fungsi pameran adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Edukasi
Fungsi pameran yang bermanfaat untuk mendidik dan melatih masyarakat dalam
memahami makna keahlian rohani manusia. Hal ini sangat bermanfaat karena dapat
membantu menyeimbangkan ingatan dan pandangan manusia terhadap sekitarnya.
2. Fungsi Apresiasi
Fungsi pameran yang bermanfaat sebagai media dalam menyampaikan inspirasi para
seniman sehingga para pengunjung dapat memberikan apresiasi kepada seniman dan
karyanya.
3. Fungsi Prestasi
Fungsi pameran yang membantu memacu para pencipta seni untuk berprestasi dan
menghasilkan suatu karya yang menginspirasi.
4. Fungsi Rekreasi
Fungsi pameran yang bermanfaat sebagai media untuk relaksasi dan melepaskan diri
dari tekanan kegiatan sehari-hari yang menguras banyak energi dan pikiran.
Manfaat Pameran
Setelah memahami tujuan dan fungsi pameran, tentunya kita juga perlu
mengetahui apa manfaat kegiatan pameran. Mengacu pada penjelasan fungsi
dan tujuannya, berikut ini adalah beberapa manfaat pameran:
Sebaga sarana bagi para seniman dan pencipta karya untuk menumbuhkan dan
meningkatkan kemampuan dalam membuat suatu produk atau karya seni yang
berkualitas.
Sebagai sarana bagi masyarakat luas untuk menumbuhkan dan meningkatkan
kemampuan dalam mengapresiasi hasil karya orang lain.
Membantu masyarakat luas agar lebih mampu dalam menilai atau
mengevaluasi suatu hasil karya secara objektif.
Memberikan lebih banyak pengalaman bagi para pencipta produk atau karya
seni.
Sebagai sarana untuk melatih masyarakat dalam hal merencanakan dan
menyelenggarakan suatu kegiatan.
Sebagai sarana untuk relaksasi dan penyegaran jiwa.
Jenis-Jenis Pameran
Secara umum, pameran dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pameran dagang dan
pameran berorientasi konsumen. Berikut ini penjelasan mengenai kedua jenis
pameran tersebut:
A. Pameran Dagang
Pameran dagang adalah jenis pameran yang dirancang untuk industri tertentu, seperti
manufaktur dan perdagangan. Tujuan utama kegiatan pameran ini adalah untuk saling
bertukar informasi dan menegosiasikan perdagangan.
Biasanya hanya orang-orang tertentu saja yang diundang untuk hadir dalam kegiatan
pameran dagang. Sedangkan masyarakat umum biasanya jarang diterima.
Beberapa contoh pameran dagang yang pernah diselenggarakan:
Big Bad Wolf Book Sale, pameran buku yang diselenggarakan di BSD
Tangerang pada Maret 2020.
GIIAS (GAIKINDO Indonesia International Auto Show), pameran mobil yang
diselenggarakan di BSD Tangerang pada Juli 2019.
Jakarta Smart Living Expo (JSMART), pameran teknologi yang
diselenggarakan di Jakarta pada November 2019.
Selain itu, pameran juga dapat dibedakan berdasarkan lama waktu
penyelenggaraannya, di antaranya:
1. Pameran Tetap
Pameran tetap adalah jenis pameran yang menyajikan berbagai karya koleksi Galeri
Nasional Indonesia yang dilaksanakan secara periodik berdasarkan konsep kuratorial
dimana penyelenggaraannya dilaksakanan oleh Galeri Nasional Indonesia. Jenis
pameran ini diselenggarakan secara teratur dalam waktu tertentu, misalnya 6 bulan
sekali atau setahun sekali.
2. Pameran Temporer
Pameran temporer adalah jenis pameran yang dilakukan secara tunggal atau bersama
dalam jangka waktu tertentu dengan menampilkan berbagai karya seni rupa yang
diselenggarakan oleh Galeri Nasional Indonesia atau bekerjasama dengan pihak lain.
Jenis pemarena ini umumnya berlangsung minimal 10 hari dan maksimal 30 hari.
3. Pameran Keliling
Pameran keliling adalah jenis pameran yang menyajikan berbagai koleksi Galeri
Nasional Indonesia maupun dari luar yang diselenggarakan ke berbagai daerah di
Indonesia atau luar negeri. Pameran ini diselenggarakan oleh Galeri Nasional
Indonesia atau bekerjasama dengan pihak lain dimana waktu penyelenggaraannya
berlangsung minimal selama 10 hari.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa pameran adalah suatu kegiatan
yang diselenggarakan untuk memamerkan suatu produk, baik itu barang atau jasa
yang dikonsumsi, karya seni, maupun hal lainnya kepada publik.
Secara konsep, kegiatan pameran bertujuan untuk menampilkan produk dari berbagai
industri, baik itu hasil pertanian, karya seni, teknologi, buku, otomotif, properti,
bisnis, dan lain sebagainya.
ØKritik Formalistik
Melalui pendekatan formalistik, kajian kritik ditujukan utamanya terhadap
karya seni rupa sebagai konfigurasi aspek-aspek formalnya, aspek bentuk atau
unsur-unsur pembentukannya. Pada sebuah karya lukisan, maka sasaran kritik
lebih tertuju kepada kualitas penyusunan (komposisi) unsur-unsur visual
seperti warna, garis, tekstur, dan sebagainya yang terdapat dalam karya
tersebut. Kritik formalistik berkaitan juga dengan kualitas teknik dan bahan
yang digunakan dalam berkarya seni.
ØKritik Ekspresivistik
Pendekatan ekspresivistik dalam kritik seni, kritikus kemungkinan akan
menilai dan menanggapi kualitas gagasan dan perasaan atau ekspresi yang
ingin dikomunikasikan oleh seniman melalui sebuah karya seni. Kegiatan
kritik ekspresivistik umumnya menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara
judul, tema, isi dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah
karya.
ØKritik Instrumentalistik
Melalui pendekatan instrumentalistik sebuah karya seni cenderung dikritisi
berdasarkan kemampuananya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius,
politik atau psikologi. Pendekatan kritik ini tidak terlalu mempersoalkan
kualitas formal dari sebuah karya seni tetapi lebih melihat aspek konteksnya
baik saat ini maupun masa lalu. Lukisan berjudul ‘Penangkapan Pangeran
Diponegoro’ karya Raden Saleh misalnya, dikritisi tidak saja berdasarkan
kualitas teknis penciptaan lukisannya saja tetapi keterkaitan antara objek, isi,
tema dan tujuan serta pesan moral yang ingin disampaikan pelukisnya atau
interpretasi pengamatnya terhadap konteks ketika karya tersebut dihadirkan,
bukan hanya secara formalistic seperti yang telah dijelaskan diatas.
F.Deskripsi
Deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk memperhatikan, menemukan
berbagai unsur terkecil seni rupa, mencatat dan mendeskripsikan segala
sesuatu yang dilihat apa adanya tanpa berusaha melakukan analisis atau
mengambil kesimpulan terlebih dahulu. Untuk dapat mendeskripsikan dengan
baik, seorang kritikus harus mengetahui istilah-istilah teknis yang umum
digunakan dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka kritikus
akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena menarik yang terdapat pada
karya yang dilihatnya. Deskripsi harus menjawab pertanyaan ‘apa yang kita
lihat?’. Berikut adalah beberapa unsur dan prinsip yang dapat diikuti ketika
melakukan analisis formal terhadap karya seni. Berbagai elemen yang
merupakan deskripsi meliputi:
1. Bentuk seni adalah lukisan, patung atau salah satu media seni lain.
2. Medium apa yang digunakan, misal cat, batu, dll, dan teknik (alat yang
digunakan).
3. Ukuran dan skala pekerjaan (hubungan dengan orang, bingkai atau konteks
skala lain).
4. Elemen atau bentuk umum dalam komposisi, termasuk pembangunan struktur
atau lukisan; identifikasi benda.
5. Deskripsi poros apakah vertikal, diagonal, horizontal, dll.
6. Deskripsi garis, termasuk kontur seperti lembut, planar, bergerigi, dll.
7. Deskripsi tentang bagaimana garis menggambarkan bentuk dan ruang
(volume); membedakan antara garis objek dan garis komposisi, mis., tebal, tipis,
bervariasi, tidak beraturan, terputus-putus, tidak jelas, dll.
8. Hubungan antara bentuk, misalnya, besar dan kecil, tumpang tindih, dll.
9. Deskripsi skema warna dan warna; palet.
10. Tekstur permukaan atau komentar lain tentang pelaksanaan pekerjaan.
11. Konteks objek: lokasi asli dan tanggal pembuatan.
ØAnalisis formal
Analisis formal adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri
sebuah karya seni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur
pembentuknya. Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur
seni rupa dan prinsip-prinsip seni rupa atau ilmu penataan komposisi unsur
dalam sebuah karya seni. Analisis formal berarti menentukan apa unsur dan
prinsip yang digunakan dan memutuskan mengapa seniman menggunakan
berbagai fitur tersebut untuk menyampaikan gagasannya. Analisis Ini
menjawab pertanyaan, “Bagaimana seniman melakukannya?”
Berbagai elemen analisis formal meliputi:
ØInterpretasi
Interpretasi adalah penafsiran makna atau isi sebuah karya seni meliputi tema
yang digarap, simbol yang dihadirkan dan tanda-tanda lain yang dimunculkan.
Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi sudut pandang dan
wawasan kritikusnya. Semakin luas wawasan seorang kritikus biasanya
semakin kaya interpretasi karya yang dikritisinya. Interpretasi haru dapat
menjawab pertanyaan, ‘Mengapa seniman menciptakannya dan apa artinya’
Beberapa elemen yang merupakan interpretasi meliputi:
ØPrinsip Interpretasi
Berikut adalah beberapa prinsip interpretasi menurut Terry Barret. Terry
Barret adalah seorang kritikus seni asal Amerika Serikat menyusun beberapa
prinsip-prinsip Interpretasi seni.
ØBerpikir Kritis
Sebetulnya kritik sudah sejak lama dilakukan oleh kita sebagai manusia.
Dalam keseharian, kita secara sengaja atau tidak sengaja sering melontarkan
kata, kalimat atau bahasa yang bersifat memberikan tanggapan, komentar,
penilaian terhadap suatu karya apapun. Sebetulnya hal intu sangat wajar,
karena manusia memiliki empat kemampuan sebagai kapasitas mental, yaitu :
Kesimpulan
Kritik seni merupakan kegiatan menanggapi karya seni untuk
mempertumbuhkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Pemahaman
terhadap keempat tipe kritik seni dapat menentukan pola pikir kita dalam
melakukan kritik seni. Begitu juga dengan pendekatan kritik seni yang dapat
menggunakan berbagai metode dan pisau analisis yang berbeda. Perbedaan
mazhab/aliran seni juga akan mempengaruhi cara melakukan kritik yang harus
kita lakukan.
Kritik seni tidak berarti eksklusif terhadap kebutuhan untuk mengkaji karya
seni untuk keperluan karya ilmiah. Kritik seni memiliki berbagai jenis dengan
masing-masing kebutuhannya. Boleh dibilang sebetulnya apa yang lebih
diperlukan di era seni rupa yang serba memusingkan masyarakat umum ini
adalah kritik populer. Keadaan masyarakat yang semakin skeptis terhadap
karya seni kontemporer perlu direspon dengan berbagai kritik seni yang dapat
menjembatani seniman dan masyarakat umum.
BAB 11
PERTUNJUKAN MUSIK
A. PengertianPertunjukkanMusik
Sesuai dengan pengertian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia , istilah
pertunjukan berarti sesuatu yang dipertunjukkan atau tontonan (bioskop, wayang,
dan sebagainya), atau juga pameran. Mengacu pada pengertian itu maka apakah
pengertian dari pertunjukan musik.
Arti pergelaran dalam dunia seni pertunjukan, terutama seni musik adalah
mempergelarkan atau menyajikan karya seni musik di hadapan masyarakat yang
menyaksikan. Bentuk penyajiannya bermacam-macam baik secara perorangan
maupun kelompok.
Pertunjukan musik merupakan suatu penyajian fenomena bunyi yang disajikan
dalam bentuk musik yang berkualitas untuk dapat didengar dan dinikmati oleh
manusia. Karena musik memiliki jiwa, hati, pikiran, dan kerangka sebagai
penyangga tubuh layaknya seorang manusia, pertunjukan musik sebagai salah satu
budaya dari manusia yang lahir dari perasaan dan hasil ungkapan yang berbentuk
ucapan. Musik dapat menimbulkan suasana yang menyenangkan sehingga
seseorang akan hanyut oleh alunan suara musik. Penyajian pertunjukan musik
dalam waktu yang tepat dapat menimbulkan daya tarik terhadap musik sehingga
dapat menimbulkan kepuasan batin yang luar biasa, perasaan senang, dan gembira.
B. Bentuk penyajian pertunjukan music
1. Music vocal
Yaitu jenis karya music yang hanya menampilkan suara manusia saja. Penyajian
music vocal melambangkan kedamaian, keagungan dan kemegahan.
Bentuk penyajian music vocal yaitu :
a. Solo : bentuk penyajian musik vokal yang dilakukan hanya oleh satu orang
penyanyi.
b. Duet adalah : bentuk penyajian musik vokal yang dilakukan oleh dua orang
penyanyi yang biasanya menggunakan dua melodi suara yang berbeda.
c. Trio adalah bentuk penyajian musik vokal yang dilakukan oleh tiga orang
penyanyi yang masing-masing sura / melodinya berbeda satu dengan lainnya.
d. Kwartet adalah bentuk penyajian musik vokal yang dilakukan oleh empat
orang penyayi yang melodinya berbeda.
e. Vokal grup adalah bentuk penyajian musik vokal yang dilakukan paling sedikit
empat orang yang dengan harmoni empat suara dengan diiringi oleh alat musik
pengiring. Alat musik pengiring tersebut dapat berupa piano maupun gitar.
f. Paduan Suara adalah bentuk terbesar dari penyajian musik vokal karena dapat
dilakukan oleh minimal 15 orang yang biasanya dibagi menjadi empat suara.
2. Musik instrumental
Bentuk penyajian karya musik yang menggunakan instrument/alat musik saja.
Bentuk penyajian musik instrumental melambangkan kebersamaan dan
harmonisasi bunyi. Bentuk penyajian musik instrumental dapat berupa :
a. Solo : Yaitu bentuk penyajian musik yang hanya menggunakan satu alat music saja.
b. Duet : Yaitu bentuk penyajian yang menggunakan dua alat music yang berbeda.
c. Trio : Yaitu bentuk penyajian music yang menggunakan tiga alat music yang
berbeda.
d. Kwartet : Yaitu bentuk penyajian music yang menggunakan empat alat music
yang berbeda.
e. Orchestra Adalah kelompok musisi yang memainkan alat musik bersama
3. Campuran adalah bentuk penyajian musikk yang menggabungkan antara vocal
dengan instrumental. Bentuk penyajian ini melambangkan kebersamaan dan
harmonisasi bunyi. Adapun bentuk penyajiannya dapat berupa :
a. Band
b. Orkresta
c. Ensemble
C. Unsur-unsur pertunjukan music
Unsur-unsur pergelaran musik meliputi:
a. Materi-sajian
Materi sajian adalah bentuk karya seni karawitan yang akan disajikan dengan
maksud dan tujuan pergelaran, karena baik buruknya suatu materi sajian
tergantung pada tujuan penyelenggara pergelaran. Maksud dan tujuan suatu
pergelaran itu banyak sekali baik dalam pergelaran kecil maupun dalam pergelaran
besar.
b. Pemain
Pemain adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam kegiatan seni, baik
sebagai juru sekar, juru gendang, maupun yang memainkan suatu pemeran seorang
tokoh yang dimaksud dalam suatu materi sajian. Pergelaran pemain adalah
merupakan unsur terpenting dalam pergelaran karena materi sajian pergelaran
dalam hal ini secara langsung dipertontonkan oleh seorang pemain. Kesuksesan
serta keberhasilan suatu pergelaran tergantung pula kepada pemain. Oleh karena
itu seorang pemain harus benar-benar siap pentas, dalam arti siap segala-galanya
baik mentalitas maupun penguasaan materi sajian. Sehingga dapat bermain dengan
sempurna serta dapat memberika suatu kepuasan kepada penonton.
c. Sarana
Sarana merupakan unsur pendukung yang tidak boleh dianggap enteng dalam suatu
pergelaran. Karena unsur sarana sangat berpengaruh banyak terhadap kesuksesan
dan keberhasilan dalam pencapaian tujuan pada suatu pergelaran.
Unsur sarana meliputi, tempat pergelaran dan hal yang digunakan dalam
pergelaran seperti: dekorasi, pentas, tata cahaya, saund system, tata rias, tata
busana, dan lain-lain.
d. Penonton
Menonton suatu pergelaran karawitan adalah merupakan sebagian dari kebutuhan
hidup yang menyenangkan. Jadi dengan menonton pergelaran karawitan, orang
dapat melepaskan diri sejenak dari kejenuhan dan kejemuan sehari-hari. Kepuasan
yang didapat akan melahirkan kebahagiaan bagi penonton. Karena itu penonton
menginginkan materi sajian yang menyenangkan. Apabila sajian pergelaran itu
tidak memuaskan hal ini dapat menimbulkan kekecewaan bagi penonton, kadang-
kadang penonton dengan spotanitas melontarkan tanggapannya baik
kekagumannya maupun kekecewaannya karena tidak puas. Dengan demikian
penonton adalah merupakan salah satu unsur yang penting dalam suatu pergelaran.
e. Penyelenggara
Pergelaran melputi bagian yang bersifat management dan bagian yang
langsung berurusan dengan kegiatan seni. Yang dimaksud dengan bagian
management yaitu kumpulan orang- orang yang melakukan suatu kegiatan dalam
mengurus operasional pergelaran yang dipimpin oleh produser. Di sekolah
biasanya dipimpin oleh ketua panitia atau oleh Kepala Sekolah.
Bagian ini mengurusi tentang memeroleh dana dan cara penggunaannya seta
mempersiapkan keperluan- keperluan penyelenggaraan pergelaran, seperti;
perijinan, tempat pergelaran, perlengkapan- perlengkapan pergelaran, konsumsi,
transportasi akomodasi, dan penonton. Bagian yang berlangsung dengan kegiatan
seni yaitu kumpulan orang- orang yang melakukan suatu kegiatan khusus sesuai
dengan tugasnya masing- masing.
Kritik Musik
A. Pentingnya Kritik Musik
Kritik musik tentunya bukan hanya komentar sesaat seusai pertunjukan tetapi juga
suatu ulasan mendalam dan luas guna memberi pemahaman atas karya. Kritik musik
berusaha menghubungkan karya musik dan pelakunya dengan masyarakat musik
(pendengar) sehingga terbangun suatu pemahaman atas nilai-nilai keindahan
(estetika).
B. Pengertian, Fungsi dan Tujuan Kritik Musik
Pengertian
Fungsi
Kritik berfungsi sebagai penilaian atas nilai. Nilai-nilai yang diungkap melalui kritik
itulah yang berguna bagi masyarakat, serta dapat juga berfungsi sebagai memperluas
wawasan.
Tujuan
Sebagai evaluasi, apresiasi, dan pengembangan seni musik ke taraf yang lebih kreatif
dan inovatif.
C. Jenis dan Pendekatan seni
1. Kritik Jurnalistik
Kritik ini isinya mengandung aspek pemberitaan. Tujuannya untuk memberi
informasi tentang berbagai peristiwa musik.
2. Kritik Pedagogik
Kritik ini diterapkan oleh pengajar kesenian tujuannya untuk mengembangkan bakat
dan potensi peserta didik.
3. Kritik Ilmiah
Kritik ini dilakukan dikalangan akademisi dan dilakukan dengan pengkajian yang
luas, mendalam, dan sistematis.
4. Kritik Populer
Kritik ini dilakukan secara terus menerus secara langsung atau tidak langsung
dikerjakan oleh penulis yang tidak menuntut keahlian kritis.
5. Formalistik
Pendekatan kritik ini berasumsi bahwa kehidupan seni memiliki kehidupan sendiri.
Kritik jenis ini menuntut kesempurnaan karya seni yang dibahas.
6. Instrumentalik
Pendekatan kritik yang menganggap seni sebagai sarana atau instrumen untuk
mengembangkan tujuan tertentu.
7. Ekspresivistik
Pendekatan ini menganggap karya seni sebagai rekaman perasaan yang diekspresikan
pengubahnya.
D. Penyajian Kritik Musik
Penyajian kritik musik dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Penyajian secara
tulisan dapat disusun sebagai berikut:
1. Pendahuluan
2. Deskripsi
3. Analisis
4. Interpretasi
5. Evaluasi
Penyajian Kritik Musik
Setelah mengetahui beberapa konsep kritik seni musik. Ada 4 hal pokok dalam
kegiatan penyajian yang sudah umum digunakan pada kritik seni yaitu: deskripsi,
analisis, interpretasi, dan evaluasi.
Pada bagian deskripsi, hal yang paling mendasar adalah penyajian fakta yang
bersumber langsung dari karya musik yang dianalisis. Penyajian fakta ini berupa
pernyataan elemen dan warna bunyi yang digunakan. Faktor-faktor pendukung
penyajian juga termasuk bagian deskripsi. Pada tahap ini dinyatakan secara lengkap
bagaimana elemen atau unsur-unsur tersebut diperlakukan dalam penyajian musik.
Analisis adalah uraian berupa penjelasan hal-hal yang penting dari unsur nada,
melodi, harmoni, ritme, dan dinamika musik. Unsur-unsur tersebut dinyatakan pada
bagian mana pentingnya dalam mendukung penuangan atau penyajian gagasan. Inilah
tahap menyatakan mutu suatu karya musik berdasarkan analisis unsur-unsur
penyajiannya. Pengetahuan teknis dan pengalaman musikal kritikus sangat diperlukan
pada tahap ini.
·
Interpretasi. Dalam interpretasi dinyatakan pula bagaimana tingkat ketercapaian nilai
artisitik suatu penyajian musik dengan gagasan serta maksud dari pertunjukan
tersebut. Membandingkan dengan karya sejenis dapat menjadi faktor pertimbangan
dalam tahap Kesemuanya itu dijabarkan dalam interpretasi. Tahap ini dapat dikatakan
sebagai pendekatan induktif karena dimulai dari hal-hal yang ada dalam suatu karya
musik, bukan dari hukum-hukum yang bersifat umum (deduktif).
·
Evaluasi. Bagian akhir penyajian kritik adalah evaluasi. Inilah tahap yang cukup
penting dalam kritik musik karena kritikus akan menyatakan pendapatnya atas
penyajian suatu musik. Pendapat yang dimaksud bukan pendapat pribadi tanpa dasar.
Dasar pernyataan dalam evaluasi adalah hasil dari deskripsi dan analisis yang
ditunjang interpretasi. Pernyataan yang pokok dalam tahap evaluasi adalah kebaikan
atau kegagalan suatu penyajian musik. Kebaikan atau kekurangan merupakan
pertimbangan atas gagasan dengan ketercapaian dalam penyajian musik. Pernyataan
kebaikan, berupa kelebihan-kelebihan yang ditemukan atau sebaliknya akan
membangun pemahaman peningkatan penyajian karya musik.
Penyajian kritik musik dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan. Penyajian secara
tulisan disusun seperti urutan penyaian di atas. Pada awal tulisan perlu kiranya
ditambahkan bagian pendahuluan. Dengan demikian penyajian kritik dalam bentuk
tulisan meliputi:
· Pendahuluan
· Deskripsi
· Analsis
· Interpretasi
· Evaluasi
Bagian pendahuluan berisi tentang identitas musik yang akan dikritisi, seperti nama
penulis atau pencipta musiknya, judul karya, nama penyajinya dan lain-lain yang
dianggap perlu untuk diketahui oleh pembaca. Dalam hal musik vokal, lirik lagu
termasuk bagian yang tidak terpisahkan dalam analisis kritik musik. Lirik lagu karena
berbasis bahasa maka dapat dianalsisis makna yang terkandung di dalamnya. Makna
lirik lagu mencakup makna denotatif dan konotatif.
Unsur seni teater Dalam seni teater terbentuk unsur-unsur di dalam. Ada dua unsur
dalam seni teater, yakni unsur internal dan unsur eksternal. Unsur internal Dalam
unsur internal ada beberapa hal, yakni: Baca juga: Cerita Rio Dewanto Jajal Panggung
Teater Monolog Naskah atau skenario Naskah adalah isi dan alur cerita yang akan
dipentaskan. Pemain Pemain merupakan para pemeran yang akan memainkan
beberapa tokoh dalam teater, seperti tokoh utama, antagonis atau pemain pendukung.
Pemain disebut juga sebagai aktor.
Sutradara
Sutradara adalah orang kedua setelah penulis dalam teater. Ia akan mempelajari lakon
untuk kemudian membuat konsep pementasan dan mengarahkan para pemain sesuai
konsep yang telah ditentukan berdasarkan naskah.
Properti
Properti merupakan perlengkapan dan peralatan yang dibutuhkan dalam permentasan
teater. Penataan Penataan merupakan semua hal yang berhubungan dengan penataan
panggung, tata rias, busana, atau pencahayaan.
Unsur eksternal Berikut beberala hal yang masuk dalam unsur eksternal:
Desainer Desainer memerupakan pihak yang bertanggungjawab mengenai kebutuhan
desain pementasan.
Stage manager Stage manager merupakan pihak yang bertanggungjawab dalam
membantu sutradara.
Sutradara atau direktor Sutradara atau direktor merupakan yang bertanggungjawab
dalam mencari, mengarahkan, dan mempersiapkan para pemaian sesuai isi cerita.
Crew
Crew merupakan yang bertanggungjawab atas berbagai pekerjaan, mulai dari
perlengkapan, tata ruangan, pencahayaan, atau tata musik.
Jenis teater Ada beberapa jenis dalam seni teater, yakni:
Teater musikal Teater musikal merupakan pementasan seni peran yang
mengkolaborasikan dengan seni musik dan tarian.
Untuk Urusan Seni Teater, Prisia Nasution Belajar dari Suami Teater dramatik Teater
dramatik merupakan jenis teater yang memperhatikan detail tempat dan latar belakang
isi ceritanya. Biasanya menampilkan kisah senyata mungkin dan tidak ada unsur
improvisatoris. Teater boneka Teater boneka merupakan pementasan yang memakai
boneka sebagai pemeran tokohnya, baik boneka tangan, kayu atau tali. Teater gerak
Teater gerak merupakan teater yang mengutamakan ekspresi wajah. Bahkan bisa
menghilangkan unsur dialog dalam pementasannya. Teatrikal puisi Teatrikal puisi
merupakan pertunjukan yang mengkolaborasikan puisi dengan teater. Di mana puisi
disampaikan dengan penuh ekspresi oleh para tokoh. Teater wayang kulit Teater
wayang kulit adalah pementasan dengan menggunakan wayang kulit sebagai pemeran
tokohnya. Di mana pertunjukan wayang kulit dimainkan seorang dalang.