Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MAKALAH AL-QUR’AN HADIS

“PERIODE KELIMA (MASA MENTASHIHKAN HADIS DAN


PENYUSUNAN KAIDAHNYA”

Disusun oleh :

Syakira Rahmadhani
X IPS 1

Madrasah Aliyah Negeri 1 Kendari


2021/2022
Kata Pengantar
Segala puji hanya milik Allah Swt., shalawat serta salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah Saw., berkat limpahan rahmat-Nya kami kelompok
2 mampu menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Dalam penyusunan tugas atau makalah ini, tidak sedikit hambatan yang
kami hadapi. Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi
ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang-orang disekitar,
sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Makalah ini disusun guna
untuk memenuhi tugas atas mata pelajaran Biologi. Dan juga agar dapat
memperluas ilmu tentang mata pelajaran Biologi khususnya materi tentang
Coelenterata.
Kami harap semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada siapapun yang membaca makalah
ini. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik atau saran dari ibu guru
maupun teman-teman sekalian.

Kendari, Februari 2022

Penyusun

1
Daftar Isi
Kata Pengantar…………………………………………………………………….1
Daftar Isi…………………………………………………………………………...2
Bab I Pendahuluan………………………………………………………………...3
A. Latar Belakang…………………………………………………………….3
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………3
C. Tujuan……………………………………………………………………..4
Bab II Pembahasan………………………………………………………………...5
A. Ciri Filum Coelenterata……………………………………………………5
B. Klasifikasi Coelenterata…………………………………………………...6
C. Kriteria/Kelas Coelenterata………………………………………………..8
D. Sistem – Sistem Coelenterata…………………………………………….12
1) Sistem Pencernaan…………………………………………………...12
2) Sistem Reproduksi…………………………………………………...12
3) Sistem Pernapasan……………………………………………………13
4) Sistem Ekskresi………………………………………………………13
5) Sistem Peredaran Darah……………………………………………...13
E. Peranan Coelenterata……………………………………………………..13
Bab III Penutup…………………………………………………………………..15
A. Kesimpulan………………………………………………………………15
B. Saran……………………………………………………………………..15
Daftar Pustaka……………………………………………………………………17

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Avertebrata merupakan golongan hewan yang termasuk ke dalam
kelompok yang tidak mempunyai tulang belakang atau penyokong tubuh.
Hewan yang digolongkan ke dalam kelompok Avertebrata ini sebagian
atau seluruh hidupnya berada di dalam air. Hewan ini memiliki pola
organisasi tubuh yang agak sederhana, dibandingkan dengan kelompok
hewan Vertebrata.
Phylum coelenterata merupakan salah satu phylum yang termasuk
dalam kelompok Avertebrata yang sangat perlu untuk dipelajari.
Coelenterata memiliki suatu rongga yang dinamakan dengan rongga usus
(Gastrovasculer). Rongga tersebut digunakan sebagai ususnya dan sebuah
mulut sebagai alat untuk menelan mangsanya, serta terdapat tentakel
sebagai alat penangkap mangsanya.
Coelenterata merupakan spesies yang memiliki arti penting, karena
memiliki manfaat yang sangat besar bagi manusia maupun biota laut
lainnya. Coelenterata merupakan tempat hidup ikan dan biota laut lainnya
sehingga hal tersebut sangat mempengaruhi budidaya yang dilakukan di
suatu tempat. Apabila dalam perairan tersebut banyak terdapat phylum ini,
maka perairan tersebut pasti akan didatangi oleh biota-biota laut lainnya,
termasuk ikan. Sehingga hal tersebut akan memberikan dampak yang baik
untuk budidaya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana ciri-ciri hewan dari filum Coelenterata?
2. Bagaimana klasifikasi hewan dari filum Coelenterata?
3. Bagaimana kelas hewan Coelenterata?
4. Bagaimana sistem-sistem hewan Coelenterata?
5. Apa peranan dari hewan Coelenterata?
3
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui ciri-ciri hewan dari filum Coelenterata
2. Untuk mengetahui pengklasifikasian hewan dari filum Coelenterata
3. Untuk mengetahui kelas hewan Coelenterata
4. Untuk mengetahui sistem-sistem pada hewan Coelenterata
5. Untuk mengetahui peranan dari hewan Coelenterata

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ciri Filum Coelenterata
1. Diplobastik
Berdasarkan lapisan jaringan embrionya Coelenterate
tergolong diplobastik. Sebab coelenterata terdiri dari dua lapisan yaitu
lapisan ektoderm dan lapisan endoderm. Pada lapisan ektoderm atau
lapisan luar tubuhnya tersusun oleh sel-sel epidermis. Sedangkan pada
lapisan endoderm atau lapisan dalam tubuhnya berupa gastrodermis.
Lapisan tubuh bagian dalam melapisi rongga gastrovaskuler.
2. Bentuk Tubuh Simetri Radial
Coelenterata memiliki bentuk tubuh simetri radial. Bentuk tubuh
simetri radial adalah bentuk tubuh apabila dibagi secara simetri melalui
pusat memiliki bagian atas dan bawah tetapi tidak bagian sisi.
3. Mengalami Dua Kehidupan Berbeda Fase Polip dan Medusa
Coelenterata mengalami metagenesis (pergiliran keturunan) yang
memiliki dua kehidupan yang berbeda antara fase polip dan fase
medusa. Polip berbentuk silindris dan pada bagian proksimal melekat
di suatu tempat atau substrat, bagian distal terdapat mulut yang
dikelilingi tentakel. Medusa umumnya berbentuk seperti payung, sisi
bawah bagian tengah terdapat mulut. Ruang digesti berupa saluran
radial dengan empat cabang utama yang bermuara pada saluran
sirkuler.
4. Reproduksi Metagenesis atau Pergiliran Keturunan
Sistem reproduksi pada coelenterata adalah secara metagenesis,
yaitu pergiliran keturunan antara aseksual dengan seksual. Reproduksi
secara seksual dilakukan dengan membentuk tunas, yang kemudian
lepas dari induknya dan berkembang menjadi individu baru.
Reproduksi secara seksual dilakukan dengan membentuk sperma dan

5
ovum yang melebur menjadi zigot, lalu tumbuh menjadi individu baru.
5. Sistem Gerak menggunakan Tentakel
Hewan yang tergolong ke dalam filum coelenterata bergerak
menggunakan tentatakel yang terdapat di sekitar mulut. Tentakel ini
juga berfungsi untuk menangkap serta memasukkan makanan. Pada
ujung tentakel terdapat sel knidoblast yang terdapat alat penyengat
yang disebut nematokist. Alat ini berfungsi sebagai alat
mempertahankan diri dan melumpuhkan mangsa kedalam tubuhnya.
6. Tidak Memiliki Organ atau Sistem Organ
Hewan yang termasuk ke dalam filum coelenterata memiliki ciri-
ciri tidak memiliki organ atau pun sistem organ. Pengelompokkan
organ hanya berdasarkan pada fungsi yang sama.
7. Tidak Memiliki Otak
Salah satu ciri hewan yang tergolong filum coelenterata adalah
tidak memiliki otak. Hewan coelenterata mengandalkan impuls saraf
yang berjalan di sekujur tubuhnya untuk mendeteksi keadaan
lingkungan di sekitar mereka.

B. Klasifikasi Coelenterata
1. Acropora

Gambar 1. Sumber : https://1.bp.blogspot.com/-PdcUQfXXRzk/V2ARVtwx74I


Acropora disebut juga karang meja, elkorn atau staghorn. Dapat
tumbuh sebagai lempengan tipis dan bercabang meluas di dasar laut,
tergantung jenis dan lokasi tumbuhnya.

6
2. Aurelia Aurita (ubur-ubur bulan)

Gambar 2. Sumber : https://dosenbiologi.com/wp-content


Aurelia Aurita merupakan salah satu jenis ubur-ubur Lebih dari
sepuluh spesies morfologi ubur-ubur identik ke dalam genus aurellia.
3. Bubbletip Anemon (Anemon Ujung Gelembung)

Gambar 3. Sumber : https://lh6.googleusercontent.com


Spesies anemon yang berasal dari lautan indo-pasifik. Di alam liar,
Bubble Tip Anemon merupakan rumah alami bagi beberapa spesies
seperti ikan badut.
4. Cubozoa (Ubur-ubur Kotak)

Gambar 4. Sumber : https://lh5.googleusercontent.com


Disebut ubur-ubur kotak karena medua yang berbentuk seperti
kotak/kubus. Jenis cubozoa yang sangat terkenal adalah chironex

7
fleckeri. Beberapa jenis cubozoa terkenal dengan racun yang sangat
mematikan.

5. Chironex Beckeri (Tawon Laut)

Gambar 5. Sumber : http://1.bp.blogspot.com/-aHgKr3oL1AM


Jenis ubur-ubur kotak yang terkenal berbisa paling mematikan
yang hidup di perairan pantai utara Australia. Disebut berbahaya
karena telah banyak mengakibatkan cedera maupun kematian karena
sengatannya yang berbahaya.

C. Kriteria/Kelas Coelenterata
Coelenterata dibagi menjadi beberapa kelas, antara lain Hydrozoa,
Scyphozoa, Cubozoa, dan Anthozoa.
1. Hydrozoa

Gambar 6. Sumber : https://image.slidesharecdn.com/coelenteratafull


Sebagai kelas yang paling primitif dari Coelenterata, Hydrozoa
dianggap oleh beberapa ahli evolusi telah melahirkan kedua kelas lain.
Mereka menunjukkan berikut fitur karakteristik:

8
a) Mereka terutama makhluk laut, tetapi beberapa adalah spesies air
tawar
b) Banyak spesies memiliki kedua polip dan medusa

Contoh:
Hydra, Obelia dan Physalia
Hydrozoa (Yunani, hydro = air, zoon = hewan) sebagian besar
hidup di laut, hanya sebagian spesies yang hidup di air tawar.
Hydrozoa hidup sebagai polip, medusa, atau keduanya. Gastrodermis
Hydrozoa tidak mengandung nematosista.
Polip hidup secara soliter atau berkoloni. Pada saat polip
soliter Hydra membentuk tunas, tunas yang telah memiliki mulut dan
tentakel akan lepas dari induknya. Namun pada polip koloni
seperti Obelia, tunas-tunas tetap menempel pada induknya dan saling
berhubungan, disebut koloni hidroid. Koloni hidroid menetap di suatu
tempat dengan hidroriza, yaitu percabangan horisontal (mirip akar)
yang tertanam di dalam substrat.
Hydrozoa memiliki dua macam alat indra, yaitu oseli sebagai
pengindra cahaya dan statosista sebagai alat keseimbangan. Beberapa
medusa menunjukkan gerak fototaksis negatif (menjauhi sinar), namun
ada pula yang fototaksis positif (mendekati sinar). Contoh Hydrozoa,
antara lain Physalia, Obelia, dan Hydra.

2. Scyphozoa

Gambar 7. Sumber : https://lh3.googleusercontent.com/proxy


9
Sebagian besar hewan kelas ini biasanya disebut “ubur-ubur”.
a) Mereka semitransparan dan berbagai warna.
b) Sebagian besar dari habitat laut.
Contoh:
Aurelia dan cyanea (terbesar Jelly Fish).
Scyphozoa (Yunani, skyphos = mangkuk, zoon hewan) hidup
di laut dan merupakan ubur-ubur sejati, karena medusa merupakan
bentuk dominan dalam siklus hidupnya. Pada umumnya medusa
berenang bebas, berbentuk seperti payung dengan diameter 2 – 40
cm, bahkan ada yang mencapai 2 m. Medusa berwarna menarik,
seperti jingga, kesumba, atau kecoklatan. Ordo Stauromedusae
(Lucernariida) memiliki medusa yang bertangkai pada bagian
aboral dan sesil atau menempel pada ganggang dan benda lainnya.
Ada Scyphozoa yang tidak memiliki bentuk polip,
misalnya Pelagia dan Atolla. Namun ada pula yang memiliki
bentuk polip, tetapi berukuran kecil berupa skifistoma,
contohnya Aurelia. Scyphozoa pada umumnya diesis dan gonad
terdapat di gastrodermis. Sel telur atau sperma masuk ke dalam
rongga gastrovaskuler dan dikeluarkan melalui mulut. Fertilisasi
dapat terjadi secara eksternal di air atau di koral. Contoh
Schyphozoa, antara lain Perphylla Chrysaora, Aurelia,
Cyanea, dan Rhizostoma.

3. Anthozoa

Gambar 8. Sumber : https://tse2.mm.bing.net/th?id


10
Hewan ini sebagian besar makhluk laut.
a) Bentuk polip soliter atau kolonial yang hadir.
b) Tahap Medusa tidak ada.
c) Rongga gastrovaskular dibagi menjadi ruang, peningkatan luas
untuk pencernaan.
Contoh:
Anemon laut dan karang, dll.
Anthozoa (Yunani, anthos = bunga, zoon = hewan)
merupakan hewan laut yang memiliki bentuk mirip bunga.
Anthozoa hidup sebagai polip soliter atau berkoloni dan tidak
memiliki bentuk medusa. Ada Anthozoa yang membentuk rangka
dalam atau rangka luar dari zat kapur, namun ada pula yang tidak
membentuk rangka. Rongga gastrovaskuler pada Anthozoa
bersekat-sekat dan mengandung nematosista. Gonad terdapat di
gastrodermis. Terdapat sekitar 6.100 spesies Anthozoa antara lain
sebagai berikut.
1) Metridium dan Edwardsia, dapat merayap dengan pedal
semacam kaki.
2) Acropora, Fungia, Astrangia, memiliki rangka luar dari zat
kapur yang disebut karang batu.
3) Antipathes, koral hitam, rangka tersusun dari zat tanduk, dan
berbentuk seperti ranting tumbuhan yang bercabang-cabang
berwarna hitam.
4) Cerianthus, polip berbentuk seperti anemon panjang,
bertentakel banyak, dan terbungkus selubung dari lendir dan
pasir yang mengeras.
5) Corallium (red coral), digunakan untuk perhiasan.

11
D. Sistem-Sistem Coelenterata
1) Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan diawali dari tentakel yang menangkap
makanannya, setelah itu akan memasukannya itu ke dalam gastrosol,
proses pencernaan tdi dalam gastrosol ini disebut juga dengan
pencernaan ekstraseluler, Setelah itu makanan diserap oleh sel
Gastrodermis, kemudian dicerna kembali serta sari makanan tersebut
akan didistribusikan ke semua bagian tubuh dengan cara difusi (yakni
perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang rendah).
Sisa makanan tersebut akan dimuntahkan kembali dari tempat
masuknya, disebabkan hewan ini tidak mempunyai anus.
2) Sistem Reproduksi
 Aseksual (Vegatatif)
Proses perekembangbiakan aseksual pada coelenterata dilakukan
dengan membentuk kuncup di bagian kaki pada fase polip.
Kuncup tersebut makin lama makin membesar yang kemudian
membentuk tentakel. Kuncup tumbuh disekitar kaki sampai besar
hingga induknya membuat kuncup baru. Semakin banyak lalu
menjadi koloni.
 Seksual (Generatif)
Proses perkembangbiakan seksual pada coelenterata dilakukan
dengan peleburan sel sperma dengan sel ovum (telur) yang terjadi
pada fase medusa. Letak testis di dekat tentakel sedangkan
ovarium dekat kaki. Sperma masak dikeluarkan lalu berenang
hingga menuju ovum. Ovum yang dibuahi akan membentuk zigot.
Mula-mula zigot tumbuh di ovarium hingga menjadi larva. Larva
bersilia disebut Planula. Planula berenang meninggalkan induk
dan membentuk polip di dasar perairan.

12
3) Sistem Pernapasan
Respirasi atau respirasi dalam coelenterata terjadi dengan difusi
(transfer zat dari konsentrasi tinggi ke lokasi konsentrasi rendah).
Proses ini dapat dilakukan dengan bantuan kulit luar, yang bersentuhan
langsung dengan air yang mengandung oksigen. Dalam Gastrodermis
ada juga struktur Sifinoglia, yang mendukung pelaksanaan proses
pernapasan di Coelenterata.
4) Sistem Ekskresi
Coelenterata tidak memiliki alat ekskresi khusus. Zat and
Exchange Kepercayaan menghilangkan difusi, sisa metabolisme
disekresi melalui orifice (mulut) karena mereka tidak memiliki anus.
5) Sistem Peredaran Darah
Coelenterata belum memiliki sistem sirkulasi, oleh karena itu
makanan diedarkan secara difusi.
E. Peranan Coelenterata
Coelenterata terutama kelas Anthozoa yaitu koral atau karang
merupakan komponen utama pembentuk ekosistem terumbu
karang.Ekosistem terumbu karang merupakan tempat hidup beragam jenis
hewan dan ganggang. Keanekaragaman organisme terumbu karang yang
paling tingg terdapat di Asia Tenggara, dari Filipina dan Indonesia
hinggaq Great Barier Reef di Australia. Dua puluh lima persen ikan yang
dikonsumsi manusia juga hidup pada ekosistem ini. Selain itu, terumbu
karang sanga indah sehingga dapat di jadikan objek wisata. Karang di
pantai sangat bermanfaat sebagai penahan ombak untuk mencengah
pengikisan pantai.
Melindungi pantai dari hantaman gelombang, tempat
berkembangbiak berbagai jenis ikan, ada yang dipakai sebagai perhiasan,
misalnya akar bahar dank oral, ada yang dipakai sebagai bahan kapur
misalnya batu karang, dan sebagai taman laut untuk rekreasi.

13
Selain itu Coelenterata dari kelas Scypozoa seperti Aurelia digunakan
sebagai bahan baku makanan di negara Jepang.

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Coelenterata merupakan hewan yang memiliki rongga. Termasuk
hewan diploblastik, tubuh simetri radial. Lapisan selnya terdiri dari
ectoderm dan endoderm. Antara ekstoderm dan endoderm terdapat
mesoglea. Pada tubuh bagian atas terdapat mulut, yang dikelilingi tentakel.
Pada permukaan tentakel terdapat knidolas (sel penyengat/nematosis.
Hidup di air tawar maupun air laut. Tubuhnya dapat melekat pada dasar
perairan. Coelenterate memiliki dua bentuk, yaitu :
Polip, hidup soliter (menyendiri) tetapi ada yang berkoloni, tidak dapat
bergerak bebas, melekat pada dasar perairan.
Medusa, dapat menghasilkan dua macam gamet yaitu gamet jantan dan
betina. Medusa dapat melepaskan diri dari induk dan berenang bebas
didalam air. Bentuk seperti paying dengan Tentakel yang melambai
lambai.
Coelenterata dibedakan menjadi 3 Kelas, yaitu :
 Hydrozoa
 Scyphozoa
 Anthozoa
B.Saran
Dalam kehidupan sehari-hari, secara tidak langsung kita sudah
sering menjumpai dan mempelajari hewan coelenterate ini. Misalnya saja
pada cumi-cumi, banyak orang yang membuat tumis dari cumi-cumi untuk
di jadikan lauk dan selain itu juga untuk menambah nutrisi.
Jadi besar harapan kami untuk teman-teman memahami dan
mempelajari isi dari makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat dan bisa
menjadi referensi baru bagi pembaca serta dapat menambah pengetahuan
yang lebih mengenai hewan coelenterata.
15
Kami sadar bahwa makalah kami ini jauh dari kesempurnaan dan
memiliki banyak kekurangan, maka dari itu kelompok kami membutuhkan
kritik dan saran yang bersifat membangun.

16
Daftar Pustaka
https://dosenbiologi.com/hewan/ciri-ciri-hewan-coelenterata
https://kumparan.com/berita-update/filum-coelenterata-contoh-hewan-
klasifikasi-dan-jenisnya-1wB3Arlelrh/4
https://www.sridianti.com/biologi/klasifikasi-coelenterata.html
https://1.bp.blogspot.com/-PdcUQfXXRzk/V2ARVtwx74I/
AAAAAAAADm4/5pVX6eQUweQQyx_22u6BtFqlvJ8kfLWLACLcB/
w1200-h630-p-k-no-nu/IMG_3120.JPG
https://dosenbiologi.com/wp-content/uploads/2016/12/aurelia-aurita.jpg
https://lh6.googleusercontent.com/proxy/G1OSlL6A1udifi6qBSQI-
N8ad211C_9eM28-BWlL9-
B0OlqGH0QXXDe3I1RoXuAPnXhfcnTkJI71R0xqvA=s0-d
https://lh5.googleusercontent.com/proxy/
889GbIAzmXX9anlA2L1tEsUxL9H7cBH9xodxR409YtiDtKEbH-
Ui8_ifWfpQGQEH2sVv_l1LcYUWGmDaNmAfAwmfIrxv4E8B4n9XbN
KQK5ewOvKtAx-nQmcGtizlB0ay3mdkCcIus7k=s0-d
http://1.bp.blogspot.com/-aHgKr3oL1AM/VKCsxOWajJI/
AAAAAAAAOyU/z0cwB_w3NMc/s1600/Hewan%2BLaut%2BPaling
%2BBerbisa%2B01.jpg
https://image.slidesharecdn.com/coelenteratafull-110915192152-
phpapp01/95/coelenterata-full-12-728.jpg?cb=1316114678
https://lh3.googleusercontent.com/proxy/ypUkiGStyd5fH9WD1Mos-
nmAQpOuCEYMml4A0oWQRxJbJfKc0lxJh8zeq9dnROeD0LyAeJOJA7
feJYcBHzO2-JvnOI5ljk6Y8u9jFPl0b_Pw=s0-d
https://tse2.mm.bing.net/th?id=OIP.s7zkvNYE8h_ShckjTXn-
wAHaE7&pid=Api&P=0&w=259&h=172
https://pendidikan.co.id/pengertian-coelenterata-ciri-struktur-sistem-organ-
dan-klasifikasi/
https://zonasiswa.com/mengenal-coelenterata-hewan-berongga.html

17

Anda mungkin juga menyukai