Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

MIKROBIOLOGI UMUM
“Mikrooganisme Protozoa”

Dosen Pengajar :
Kristina Novalina S.St.Pi.M.Se

Disusun Oleh :
Kelompok 4
Wida Febrianti 3201810036
Maulidia Adisti 3201810048
Putri Nurzaliza 3201810052
Tia Ireni 3201810060

Kelas : 3B TPHI

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN


JURUSAN ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2019
Mikroorganisme Protozoa

Kata protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu protos berarti “pertama”,
dan zoon berarti “hewan”.

Dari uraian diatas berikut uraian lebih jelas mengenai mikroorganisme protozoa :
1. Ciri-ciri (morfologi) Mikroorganisme Protozoa
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang merupakan
salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh
sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain membran plasma,
sitoplasma, dan mitokondria.
Adapun ciri-ciri umum pada protozoa adalah sebagai berikut :
a. Organisme uniseluler (bersel tunggal).
b. Eukariotik (memiliki membran nukleus).
c. Semua protozoa mempunyai vakuola kontraktil.
d. Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok).
e. Sifat hidupnya kosmopolit artinya dapat hidup ditempat atau habitat
apapun.
f. Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof).
g. Hidup bebas, saprofit, atau parasite.
h. Protozoa merupakan bagian plankton di air tawar atau air laut dan
berperan penting sebagai indikator polusi.
i. Sejumlah protozoa dapat menimbulkan penyakit.
j. Dapat membentuk kista/sista untuk bertahan hidup.
k. Alat gerak berupa pseydopodia, silia, atau flagella.

2. Defenisi Mikroorganisme Protozoa


Kata protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu protos berarti “pertama”,
dan zoon berarti “hewan”. Protozoa adalah suatu organisme seluler yang
mempunyai sifat eukariotik, tidak mempunyai bagian dinding sel, heterotrof
dan juga bias melakukan pergerakan (bias disebut dengan motif). Protozoa
sendiri melakukan pergerakan dengan memanfaatkan bagian alat yang
digunakan untuk bergerak yang sering dinamakan sebagai pseudopodia (kaki
semu), ada juga silia (rambut getar), dan flagella (bulu cambuk).
Bisa dikatakan bahwa semua golongan dari kelas protozoa adalah
eukariota. Bisa disebut seperti itu karena mempunyai bagian inti sel yang sejati
(terikat dengan bagian membran). Protozoa juga termasuk kategori
nonfilamentous (tergolong dalam sekelompok jamur, mempunyai filament
yang biasa disebut dengan hifa).

3. Sifat Mikroorganisme Protozoa


Protozoa merupakan hewan tingkat rendah yang bersel satu (unisel).
Protozoa bersifat mikroskopis (ukuran tubuhnya antara 3-100 mikron). Protozoa
yang bersifat mikroskopis memiliki panjang hanya sekitar 10 mikrometer.
Selain itu, beberapa jenis protozoa bersifat polimorfik (bentuknya berbeda pada
tingkatan yang berbeda dalam daur hidupnya). Habitat atau tempat hidupnya
adalah di tempat yang berair dan di tempat yang basah.

4. Cara Bereproduksi
Protozoa dapat bereproduksi secara aseksual (tak kawin) dan secara
seksual (kawin). Berikut penjelasan reproduksi secara aseksual dan seksual antara
lain sebagai berikut :
a. Reproduksi secara aseksual
Secara aseksual pada umumnya dengan melakukan pembelahan biner dari
satu sel menjadi dua sel, dari dua sel menjadi empat sel dan seterusnya.
Pembelahan biner diawali pada pembelahan inti atau kariokinesis dan kemudian
diikuti dengan pembelahan sitoplasma (sitokinesis).
b. Reproduksi secara seksual
Secara seksual adalah dengan cara penyatuan gamet yang berbeda jenis
sehingga bisa menghasilkan zigot atau secara konjugasi (penyatuan inti vegetative
sel). Namun ada juga protozoa yang tidak melakukan reproduksi secara seksual
seperti amoeba sp.

5. Klasifikasi Protozoa
Protozoa diklasifikasikan dengan berdasarkan alat geraknya yang terdapat
empat filum protozoa. Adapun jenis-jenis dari klasifikasi protozoa ini dapat
dilihat pada gambar 3. dibawah ini serta penjelasannya :
a. Rhizopoda (Sarcodina)
Jenis protozoa yang bergerak dengan memfungsikan pseudopodia (kaki
semu). Contohnya adalah Amoeba sp.
b. Cilliata (Ciliophora/infusoria)
Jenis protozoa yang bergerak dengan memfungsikan silia (rambut getar).
Contohnya adalah paramecium sp.
c. Flagellata (Mastigophora)
Jenis protozoa yang bergerak dengan memfungsikan flagella (bulu
cambuk). Contohnya adalah trypanosoma sp.
d. Sporozoa (Apicomplexa)
Salah satu jenis protozoa yang unik karena tidak memiliki alat gerak.
Contohnya adalah plasmodium.

6. Peranan Protozoa dalam Kehidupan


Peranan protozoa dalam kehidupan ada yang merugikan, tetapi tidak
sedikit yang menguntungkan. Berikut beberapa protozoa yang menguntungkan
dan yang merugikan dalam kehidupan :
a. Protozoa yang menguntungkan
1) Radiolaria, yang telah mati di dasar perairan membentuk endapan
disebut lumpur radiolaria. Lumpur ini dapat digunakan sebagai
bahan peledak dan alat penggosok.
2) Entamoeba coll, membantu pencernaan pada hewan ruminansia.
3) Foraminifera, memiliki rangka luaryang dilapisi oleh silika/zat
kapur (mengandung kalsium karbonat). Lapisan ini dapat
digunakan sebagai petunjuk dalam pencarian sumber minyak bumi.
b. Protozoa yang merugikan
1) Trypanosoma cruzi, penyebab penyakit chagas (anemia pada
anak).
2) Entamoeba coli, penyebab diare.
3) Plasmodium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana.
4) Leishmania donovani, penyebab penyakit kalaazar yang ditandai
dengan demam dan anemia.

Anda mungkin juga menyukai