UKURAN PEMUSATAN
DAN PENYEBARAN
DATA
TPHI 2018
UKURAN DESKRIPTIF
■ Ukuran deskriptif berupa angka sering digunakan untuk menjelaskan
karakteristik suatu data
■ Dikenal 2 jenis ukuran deskriptif umum yang digunakan yaitu ukuran
pemusatan dan ukuran penyebaran
■ Ukuran pemusatan digunakan untuk menjelaskan lokasi pusat distribusi
dari nilai-nilai pengamatan
■ Ukuran penyebaran digunakan untuk menunjukkan bagaimana variasi /
keragaman nilai-nilai pengamatan tersebut terhadap pusat distribusinya
UKURAN PEMUSATAN
■ Secara umum dikenal 3 nilai pusat yang sering digunakan untuk
menjelaskan karakteristik pusat distribusi suatu data, yaitu Modus (Mo),
Median (Me), dan Mean (μ)
■ Modus : nilai pengamatan yang paling sering terjadi (frekwensinya paling
tinggi)
■ Median : nilai pengamatan yang terletak di tengah-tengah ketika data
diurutkan berdasarkan besarannya
■ Mean / Rata-rata : nilai yang diperoleh dari menjumlahkan semua nilai
pengamatan dibagi dengan jumlah data
Pemusatan data
Nilai Frekuensi
10 2
8 1
7 2
6 1 -
5 4
4 1
Jumlah 11
MODUS
■ Modus biasanya digunakan sebagai ukuran popularitas, dan dapat
digunakan untuk data kuantitatif maupun kualitatif
■ Suatu set data mungkin memiliki lebih dari satu modus
■ Misal: suatu data pengamatn jumlahbunga anggrek per tangkai sebagai
berikut:
8 7 8 8 10
9 7 7 7 9
8 10 3 7 9
6
Modus pada data terkelompok
b1
Mo = Bb + p
b b
1 2
dengan
Bb = batas bawah kelas interval yang mempunyai frekuensi
tertinggi
b1 = selisih frekuensi tertinggi dengan frekuensi dari kelas interval yang lebih rendah.
b2 = selisih frekuensi tertinggi dengan frekuensi dari kelas interval yang lebih tinggi.
p = panjang kelas.
7
Contoh mencari modus
■ Data terkelompok
Contoh :
Interval Kelas Frekuensi Data yang paling sering muncul adalah pada
interval 74-86, sehingga :
9-21 3
22-34 4 Bp = 73,5
35-47 4
48-60 8 b1 = 23-12 = 11
61-73 12
74-86
87-99
23
6
b2 = 23-6 =17
Σf = 60 11
Mod 73,5 13 78,61
11 17
latihan
■ Contoh: hitunglah nilai modus dari data berikut
MEDIAN
■ Untuk suatu set data yang kecil, median adalah data yang terletak di
tengah urutan jika jumlah datanya ganjil, ataupun bila datanya berjumlah
genap maka median dihitung sebagai rata-rata 2 data paling tengah
■ Untuk itu data terlebih dahulu diurutkan berdasarkan nilainya
■ Urutan data posisi median dapat dihitung (jika data berjumlah ganjil)
sebagai berikut: (n+1) / 2
8 7 8 ■ 8 10 n=15
9 7 7 ■ 7 9 (n+1) / 2 = 16/2 =8
8 10 3 ■ 7 9 median pada data urutan 8
Median untuk data tidak terkelompok
■ Jika banyak data genap
n n2
nilai data ke - nilai data ke -
2 2
Me = 2
n 1
Me = nilai data ke -
2
Contoh : diketahui rata-rata hitung/mean nilai ulangan dari sejumlah siswa adalah 6.55.
Pertanyaannya adalah apakah siswa yang memperoleh nilai 7
termasuk istimewa, baik, atau biasa-biasa saja ?
Jika sekumpulan data banyak bilangannya genap (tidak mempunyai bilangan tengah)
Maka mediannya adalah rerata dari dua bilangan yang ditengahnya.
Contoh : 1 2 3 4 5 6 7 8 8 9 maka median (5+6) : 2 = 5.5
Contoh mencari median
14
Contoh mencari median
dengan
Bb : batas bawah kelas interval yang mengandung Me
fm : frekuensi kelas interval yang mengandung Me
F : jumlah frekuensi semua kelas sebelum kelas yang mengandung media
p : panjang kelas interval
Letak Me harus paling sedikit mencapai frekuensi setengah dari jumlah data seluruhnya
Contoh mencari median
Contoh :
Interval Kelas Frekuensi Letak median ada pada data ke 30, yaitu
pada interval 61-73, sehingga :
9-21 3
22-34 4 Bb = 60,5
35-47 4
48-60 8 F = 19
61-73 12
74-86 23 fm = 12
87-99 6
60
- 19
Med 60,5 13 2
Σf = 60
72,42
12
MEDIAN
■ Contoh: hitunglah nilai median dari data berikut
MEAN / RATA-RATA
■ Nilai Mean memiliki peranan yang sangat penting dalam menjelaskan
karakteristik data
■ Mean populasi biasa dilambangkan dengan huruf μ, sedangkan mean
sampel biasa dilambangkan dengan huruf y atau x
■ Misalkan x1, x2, x3, ……, xn adalah nilai-nilai pengamatan dari suatu
sampel berukuran n, maka mean sampel dinyatakan sebagai:
MEAN / RATA-RATA
■ Misalkan pada data berikut, maka nilai meannya dapat dihitung sebagai
berikut:
8 7 8 8 10
9 7 7 7 9
8 10 3 7 9
MEAN / RATA-RATA
■ Bagi data yang sudah disusun ke dalam tabel distribusi frekwensi (data
berkelompok), nilai meannya dapat diduga dengan rumus berikut:
MEAN / RATA-RATA
■ Contoh:
RATA-RATA HITUNG
9-21 15 3 45
22-34 28 4 112
35-47 41 4 164
48-60 54 8 432
61-73 67 12 804
74-86 80 23 1840
87-99 93 6 558
N= 60 ΣM = 3955
FM 3955
X 65,92
N 60
Contoh menghitung rata-rata
Kelas interval Nilai tengah (M) F FM
13-15 14 5 70
16-18 17 6 102
19-21 20 7 140
22-24 23 2 46
jumlah 20 358
25
LATIHAN SOAL
Dari set data berikut, tentukanlah nilai Modus, Median, dan Meannya,
kemudian buatlah tabel distribusi frekwensinya dan lakukan pendugaan nilai
modus, median, dan mean berdasarkan tabel tersebut
77 61 59 60 79 71 92 73 35 61
88 59 58 57 60 56 56 58 65 62
48 73 42 45 73 56 40 71 71 78
58 85 73 66 59 49 47 68 80 78
70 87 67 55 74 68 60 53 53 69
LATIHAN SOAL
Ukuran Deskriptif Interval F M FK FM
35-43 3 39 3 117
Mean 64.06 44-52 4 48 7 192
Standard Error 1.795552
53-61 18 57 25 1026
Median 61.5
62-70 8 66 33 528
Mode 73
71-79 12 75 45 900
Standard Deviation 12.69647
Sample Variance 161.2004 80-88 4 84 49 336
89-97 1 93 50 93
50 3192
LATIHAN SOAL
■ Dugaan Modus = 53 + x 9
= 58,25
■ Dugaan Median = 53 +
= 62,00
■ Dugaan Mean =
= 63,84
UKURAN PENYEBARAN
■ Untuk dapat menjelaskan distribusi frekwensi suatu set data secara lebih
rinci dibutuhkan ukuran penyebaran atau keragaman data, untuk
menggambarkan bentuk distribusi datanya
■ Ukuran penyebaran data paling sederhana adalah kisaran / range (selisih
nilai pengamatan terbesar dengan terkecil), namun informasi yang
diberikan sangat terbatas
■ Kisaran dapat dilengkapi nilai persentil ke-p, yaitu suatu nilai yang
membagi 2 urutan suatu set data sedemikian rupa sehingga sebanyak p%
dari data tersebut terletak dibawah nilai tersebut
■ Misal: nilai persentil ke 30 artinya sebanyak 30% dari total hasil
pengamatan yang telah diurutkan berada di bawah nilai tersebut
Contoh
Tentukan kuartil bawah (Q1), kuartil tengah (Q2) dan kuartil atas (Q3) dari data-data
berikut ini
.........
UKURAN PENYEBARAN
■ Untuk mengetahui posisi nilai persentil ke-p pada suatu urutan data
dihitung dengan cara: n+1 x (p/100)
■ Untuk data dalam bentuk tabel distribusi frekwensi, nilai persentil ke-p
dihitung dengan cara
Persentil ke-p
Varians = = . Fi
n–1
78 92 84 86 78 96 101 78 88 72
100 97 96 78 80 104 79 89 100 85
73 90 99 102 76 94 86 77 83 101
89 79 124 110 99 85 74 109 88 89
90 90 113 87 86 77 92 101 74 76
75 76 98 89 86 76 94 94 98 86