Anda di halaman 1dari 7

[TUGAS SISTEMATIKA INVERTEBRATA]

REFERENSI FILUM PROTOZOA


NAMA:INDRI RAHMAWATI NIM:1205120863 KELOMPOK:IX

Dosen Pembimbing:Dra.Hj.Elya Febrita M.si

(NAMA:INDRI RAHMAWATI)
NIM:1205120863

Protozoa Protista bersifat eukariotik, dan bahkan protista yang paling sederhana sekalipun jauh lebih kompleks dibandingkan dengan prokariota. Eukariota pertama yang berevolusi dari nenek moyang prokariotik kemungkinan bersifat uniseluler dan oleh sebab itu disebut protista. Kata itu mengandung arti sesuatu yang sangat tua (bahasa Yunani, protos = pertama). Eukariota pertama itu bukan saja merupakan pendahulu protista modern yang sangar beranekaragam, tetapi juga nenek moyang bagi semua eukariota tumbuhan, fungi da hewan. Dua di antara bagianbagian yang paling bermakna dalam sejarah kehidupan asal mula sel eukariotik dan kemunculan eukariota multiseluler berikutnya terjadi selama evolusi protista (Campbell 2003: 125). Protista yang menelan makanannya secara informal dikelompokkan sebagai protozoa. Protozoa dibagi menjadi enam filum sebagai berkut yaitu (a) Rhizopoda yaitu merupakan protozoa sederhana yang bergerak dengan pseudopodia. Contohnya yaitu Amoeba sp (b) Actinopoda, contohnya yaitu Heliozoa dan Radiolaria (c) Foraminifera, merupakan protozoa yang hidup di laut (d) Apicomplexa, merupakan parasit pada hewan, contohnya yaitu Plasmodium (e) Zoonastigina dcirikan adanya flagel, bersifat heterotrof, dan hidup bersimbiosis, contohnya yaitu Tripanosoma (f) Ciliapora, dicirikan adanya silia dan mempunyai dua nuklei, yaitu makronuklei yang mengontrol metabolisme dan mikronuklei yang berfungsi dalam konjugasi (Nugroho 2004: 127). Protista merupakan organisme yang paling beraneka ragam dalam hal nutrisi di antara seluruh eukariota. Sebagian besar protista memiliki metabolisme yang bersifat aerobik, yang menggunakan mitokondria untuk respirasi selulernya. Beberapa protista adalah fotoautotrof dengan kloroplas, beberapa lagi adalah heterotrof yang menyerap molekul organik atau menelan partikel makanan yang lebih besar, dan yang lainnya adalah miksotrof, dapat melakukan fotosintesis dan nutrisi heterotrofik. Sangat bermanfaat dalam konteks ekologis untuk mengelompokkan keanekaragaman nutrisi tersebut ke dalam tiga kelompok : protista yang menelan makanannya (seperti hewan), atau protozoa (tunggal, protozoan); protista yang melakukan absorpsi (seperti fungi) dan protista fotosintetik (seperti tumbuhan) yaitu algae (Campbell 2003: 126). Divisi-divisi di dalam kingdom protista tidak selalu didasari oleh garis keturunan evolusioner, melainkan lebih berakar secara praktis pada ciriciri fungsional. Seperti Monera, taksonomi Protozoa masih terus berubah, dan ada berbagai skema klasifikasi berbeda. Protista mulai berevolusi 1,6 miliar tahun lalu. Protista sangat kompleks ; sel-selnya menunjukkan

keberagaman yang lebih daripada sel-sel milik kingdom-kingdom multiseluler. Filogeni protista juga sama kompleksnya, dan belum dipahami sepenuhnya. Dipercaya kalau dari protista telah muncul fungi, tumbuh-tumbuhan tingkat tinggi, dan hewan-hewan multiseluler, walaupun dari bentuk-bentuk yang sangat berbeda dari protista yang ada sekarang (Fried 2006: 318). Protista ditemukan hampir di setiap tempat di mana terdapat air. Protista pada umumnya menempati tanah yang basah, sampah, dedaunan, dan habitat darat lainnya yang cukup lembab. Di lautan, kolam, dan danau, banyak protista menempati bagian dasar, menempelkan ditinya pada batu dan tempat bersaih lainnya, atau merayap melalui pasir dan endapan lumpur. Protista juga merupakan bahan penyusun penting plankton yaitu komunitas organisme yang sebagian besar bersifat mikroskropis, yang mengapung secara masif atau berenang secara lemah sekitar permukaan air. Sebagai suatu kelompok besar autotrof, alga eukariotik secara ekologis sangat penting (Campbell 2003: 126). Protozoa (bahasa Yunani: protos = pertama; zoa = hidup) adalah hewan mikroskopik yang terdapat di semua lingkungan di mana kehidupan dapat terjadi. Mereka tersebar luas di seluruh dunia. Banyak dari mereka mampu membentuk sista (cyst), atau semacam cangkang yang menutupi sekujur badannya sehingga mereka dapat hidup dalam kondisi yang kering sama sekali, yang tidak memungkinkan makhluk lain hidup. Sifat khas utama ialah bahwa mereka terdiri dari satu sel. Protozoa dapat dikelompokkan menurut habitatnya menjadi dua, yakni mereka yang hidup di dalam air atau di tempat-tempat lembab dan dikenal sebagai protozoa yang hidup bebas, dan mereka yang hidup di dalam atau pada hewan atau tumbuh-tumbuhan lain disebut protozoa parasitik (Rohmimohtarto 2007: 107). Protozoa adalah organisme-organisme heterotrofik yang ditemukan di semua habitat utama. Sebagian di antaranya hidup bebas, sedangkan yang lainnya hidup sebagai parasit di dalam tubuh hewan. Sebagaian protozoa juga menjalani gaya hidup simbiotik berupa komensalisme dan mutualisme. Protozoa parasitik menyebabkan beberapa penyakit manusia yang paling tersebar luas dan membahayakan. Pada umumnya, reproduksi protozoa adalah aseksual, tetapi terjadi juga pola-pola seksual yang kompleks. Protozoa sebagai divisi telah dibagi-bagi menjadi lima filum utama. Beberapa ahli protozoologi membaginya menjadi enam filum (Fried 2006: 318). Protozoa adalah hewan-hewan bersel tunggal. Hewan-hewan itu mempunyai struktur yang lebih majemuk dari sel tunggal hewan multiseluler dan walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun protozoa merupakan organisme sempurna. Karena sifat struktur yang demikian itu, maka berbagai ahli dalam zoology menamakan protozoa itu selular tetapi keseluruhan organisme itu dibungkus dengan satu plasma membrane. Protozoa itu kecil, berukuran kurang dari sepuluh micron dan, walaupun jarang ada yang mencapai 6 milimeter (Anonim a 2012: 2).

SUMBER REFERENSI Brotowidjoyo. 1995. Zoologi Dasar . Erlangga : Jakarta. xii + 349 hlm. Campbell, N.A. 2003. Biologi Edisi Kelima Jilid II. Jakarta. Erlangga : xxii + 403 hlm Fried, George. 2006. Biologi Edisi Kedua. Jakarta. Erlangga: x + 386 hlm.

PROTOZOA Protista merupakan organisme eukariotik uniseluler yang hidup soliter atau berkoloni. Protista dapat digolongkan menjadi protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga) dan protista mirip jamur (jamur lendir/slame mold). Bentuk tubuh organisme golongan protista amatlah beragam. Protista memiliki cara makan yang berbeda-beda, dan dapat digolongkan dalam tiga kategori: 1. Protista autototrof, yaitu protista yang memiliki klorofil sehingga mampu berfotosintesis. Contohnya : Alga 2. Protista menelan makanan, dengan cara fagositosis melalui membran sel. Contohnya: Protozoa 3. Protista saprofit dan parasit, mencerna makanan di luar sel dan menyerap sari-sari makanannya. Contoh: jamur 1. Protista Mirip Hewan (Protozoa) Protozoa berasal dari bahasa Yunani yaitu Protos artinya pertama dan Zoon artinya hewan. Protozoa sering disebut hewan bersel satu (uniseluler). Seluruh kegiatan hidupnya dilakukan oleh sel itu sendiri melalui organel-organel yang secara fungsi analog dengan sistem organ pada hewan-hewan bersel banyak (metazoa). Ciri-ciri Protozoa 1) Ukuran tubuh mulai dari 10 mikron-6 mm 2) Bentuk protozoa bervariasi yaitu asimetris, bilateral simetris, radial simetris dan spiral 3) Bergerak dengan flagel, pseudopodia, silia atau dengan gerakan sel itu sendiri 4) Cara hidupnya bebas, komensalisme, mutualisme, parasit 5) Cara mendapatkan makanan dibedakan menjadi : holozoik, saprofit, saprozoik, holozoik 6) Habitatnya di tempat-tempat berair, seperti di selokan, sawah, parit, sungai, dll. Penggolongan Protozoa

Berdasarkan alat geraknya protozoa dibedakan menjadi 5 kelas yaitu: 1) Flagellata atau Mastigophora (Yunani, mastix: cambuk, poros: membawa) Umumnya hidup di dalam air, beberapa hidup parasit pada hewan dan manusia. Flagellata mempunyai bentuk yang tetap. Berkembangbiak dengan cara aseksual dengan pembelahan biner dan seksual dengan cara konjugasi. Berdasarkan ada tidaknya klorofil kelas flagellata dibedakan menjadi dua macam yaitu: a. Fitoflagellata - Flagellata yang mampu melakukan fotosintesis karena mempunyai kromatofora - Habitat di perairan bersih dan perairan kotor - Contohnya: Euglena viridis (mempunyai klorofil), Euglena sanguinea (mempunyai pigmen fikoeritrin/merah), Volvox globator (hidup berkoloni), Noctiluca miliaris (mengeluarkan cahaya di malam hari). b. Zooflagellata/dinoflagellata - Tidak mempunyai klorofil, sehingga bersifat heterotrof - Umumnya hidup sebagai parasit pada hewan dan manusia - Contohnya: Nama spesiesnya Penyakit yang ditimbulkan Tripanosoma levisi parasit pada darah tikus Tripanosoma cruci penyebab penyakit cagas (anemia anak) Tripanosoma evansi sakit surrah, vector lalat tabanidae Tripanosoma brucei penyakit nagano pada ternak Tripanosoma gabiense sakit tidur, vektor lalat tsetse (G, palpalis) Tripanosoma rhodosiense sakit tidur, vektor lalat tsetse (G, palpalis) Tripanosoma vaginalis keputihan pada vagina Leishmania donovani kalaazar Leishmania tropika penyakit kulit 2) Ciliata/Ciliophora/Infusuria Merupakan kelas terbesar dari protozoa. Ciliata adalah hewan yang berbulu getar. Silia berfungsi untuk bergerak. Menangkap makanan dan untuk menerima rangsangan dari lingkungan. Habitat banyak di tempat berair. Mempunyai bentuk tubuh yang tetap dan tetap, dan oval. Beberapa contoh kelas ciliata: -Paramecium caudatum o Disebut hewan sandal o Habitat di tempat berair, sawah, rawa

o Mempunyai dua macam nukleus yaitu mikronukleus untuk reproduksi dan makronukleus untuk membantu proses fisiologis yang lain o Mempunyai dua macam vakuola yaitu vakuola makanan berfungsi untuk membantu mencerna makanan dan vakuola kontraktil berfungsi untuk mengeluarkan sisa makanan cair o Berkembangbiak dengan dua cara yaitu vegetatif dengan cara pembelahan biner dan generatif dengan cara konjugasi -Nyctoterus ovalis (hidup diusus kecoa, berbentuk oval mirip Paramecium sp Stylonichia -Banyak ditemukan pada permukaan daun terendam air -Bentuknya seperti siput Balantidium coli (habitat di kolon manusia) Stentor (bentuk seperti terompet, sesil, habitat di sawah-sawah) Vorticella (bentuk seperti lonceng, sesil) Didium (mangsa dari Paramecium sp) 3) Rhizopoda/Sarcodina Bergerak dan menangkap mangsa dengan menggunakan kaki semu (ada dua macam yaitu lobodia dan filopodia). Hidup bebas di dalam air laut dan tawar. Berkembangbiak dengan cara membelah biner. Contoh-contohnya yaitu: a. Amoeba sp - Bentuk selalu berubah-ubah - Habitat di air tawar - Inti sel berfungsi untuk mengatur seluruh kegiatan yang berlangsung dalam sel - Mempunyai vakuola makanan dan vakuola kontraktil - Reproduksi dengan pembelahan biner b. Contoh lain : Nama spesies Keterangan Entamoeba histolytica Di dalam usus halus manusia, penyebab disentri amoeba Entamoeba coli Di dalam usus besar manusia, penyebab diare Entamoeba gingivalis Di dalam rongga gigi, merusak gigi dan gusi Arcella sp Memiliki kerangka luar, terdapat di air tawar Difflugia Mempunyai selaput halus, sehingga pasir dapat menempel Foraminifera Kerangka luar dari kapur Radiolaria Kerangka luar dari kersik 4) Sporozoa (spora: benih, zoon : binatang)

Sporozoa adalah hewan berspora, tidak mempunyai alat gerak, bergerak dengan mengubah kedudukan tubuhnya. Hampir semua spesies ini bersifat parasit. Reproduksi dengan dua cara yaitu: vegetatif (schizogojni/pembelahan diri berlangsung dalam tubuh inang dan sporogoni/membuat spora yang berlangsung dalam tubuh inang perantara) dan generatif (melalui peleburan yang terjadi pada tubuh nyamuk). Contoh-contoh sporozoa: a) Plasmodium vivax, penyebab penyakit malaria tertiana, masa sporulasi (2x24 jam) atau setiap 48 jam. b) Plasmodium malariae, penyebab penyakit malaria quartana, masa sporulasi 72 jam c) Plasmodium falcifarum, penyebab penyakit malaria tropika, masa sporulasi (1-2x24 jam) d) Plasmodium ovale, penyebab penyakit limpa, masa sporulasi (2x24 jam), tidak terdapat di Indonesia Daur hidup Plasmodium Penemu daur hidup Plasmodium Laveran dan Grassi Vektornya nyamuk Anopheles betina Mengalami 2 fase, yaitu: a. Fase generatif, terjadi dalam tubuh nyamuk malaria Skema : fertilisasi ---- zigot ---- ookinet ---- oosista ---- sporozoid b. Fase vegetatif, terjadi dalam rubuh manusia ada dua tempat yaitu: a) Dalam hati (disebut eksoeritrositik) Skema : sporozoid ---- skizon erytozoik ---- merozoit eryptozoik b) Dalam darah (eritrositik) Skema : tropozoit ---- skizon muda ---- skizon matang ---- merozoit ---makrogamet/mikrogamet

Sumber referensi: http://biologipedia.blogspot.com/2010/06/protista.html

Anda mungkin juga menyukai