PENDAHULUAN
c. Reseptor terkopel-protein G
Reseptor terkopel-protein G (G protein-coupled receptor)
adalah reseptor membran plasma yang bekerja dengan bantuan protein
G, protein yang mengikat molekul GTP yang kaya energi. Banyak
molekul sinyal yang berbeda, termasuk faktor perkawinan khamir,
epinafrin dan banyak hormon lain, serta neurotransmitter, menggunakan
2. Reseptor Intraselular
Protein reseptor intraselular terletak pada sitoplasma atau pada
nukleus sel target. Untuk mencapai reseptor semacam ini, pembawa-pesan
kimiawi menembus membran plasma sel target. Sejumlah molekul sinyal
penting bisa melakukan hal ini karena cukup hidrofobik atau cukup kecil
untuk melintasi interior fosfolipid pada membran. Pembawa-pesan kimiawi
hidrofobik semacam ini termasuk hormon steroid dan hormon tiroid pada
hewan (Campbell and Reece, 2010). Hal ini dapat terlihat pada gambar 5
berikut.
2.4 Kelainan Akibat Adanya Gangguan dalam Transduksi Sinyal pada Sel
Beberapa kelainan akibat adanya gangguan dalam transduksi sinyal pada
sel dapat dijabarkan sebagai berikut ini.
a. Androgen insensitivity syndrome (AIS)
Kelainan ini terjadi akibat adanya mutasi pada gen reseptor
androgen (RA) yang menyebabkan reseptor androgen tidak berfungsi. Hal
ini mengakibatkan jaringan yang menjadi target hormon androgen (testis)
tidak berfungsi dan membentuk hipogonadism. Skema mutasi AIS ini
dapat terlihat pada gambar 9 di bawah ini.
Gambar 9 . skema mutasi AIS yang mempengaruhi sifat normal reseptor androgen
Sumber: Madjid (2012)
b. Disgenesis ovarium
Kelainan ini terjadi akibat adanya mutasi pada reseptor FSH
(Folicle Stimulating Hormone) yang menyebabkan reseptor FSH inaktif.
Hal ini mengakibatkan ovarium tidak berkembang dengan baik.
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik berbagai kesimpulan bahwa transduksi
sinyal (signal transduction) merupakan proses penghantaran pesan dari
lingkungan ke dalam sel, hingga tercapai efek tertentu (baik antar sel dan intra sel)
(Wahyuni, tanpa tahun). Berdasarkan sifat ligannya, Campbell and Reece (2010)
membedakan reseptor dalam transduksi sinyal menjadi reseptor dalam membran
plasma (saluran ion, tirosin kinase, dan terkopel-protein G) dan reseptor
intraselullar. Transduksi sinyal merupakan transmisi sinyal dari molekul ekstrasel
ke dalam sel yang menyebabkan terjadinya berbagai proses penghantaran respon.
Sistem transduksi molekul yang merupakan komunikasi antar sel, akan direspon
secara bertahap melalui serangkaian aktivitas di dalam sel. Hasil produksinya
dapat berupa sekresi hormon atau zat kimia lain yang kemudian diterima oleh sel
yang berbeda (Hidayat, dkk., 2010).
3.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan dalam makalah ini yaitu pembaca
diharapkan dalam memahami tentang transduksi signal (signal transduction),
sehingga pemahaman itu dapat diinformasikan kembali kepada orang lain dan
dapat diaplikasikan untuk diri sendiri. Selain itu, penulis mengharapkan saran
yang membangun yang dapat menjadi motivasi dalam pembuatan makalah-
makalah berikutnya sehingga dalam pembuatan makalah berikutnya, penulis lebih
teliti dan lebih baik lagi dalam menyampaikan informasi dalam bentuk makalah.