Anda di halaman 1dari 4

DEFINISI

Transduksi sinyal pada tingkat sel didefinisikan sebagai proses perubahan sinyal kimia saat berikatan
dengan reseptor menjadi suatu respon intra sel. Transduksi sinyal adalah proses dimana sinyal sel
ditransmisikan melalui sel target melalui serangkaian peristiwa molekuler untuk menghasilkan
respons seluler

MACAM MACAM MOLEKUL


a. Molekul kecil, seperti asam amino dan turunannya. Contoh: glutamat, glisin, asetilkolin, dan
epinefrin. Bertindak sebagai hormon dan neurotrasmiter.
b. Steroid
Mengatur perkembangan seksual, kehamilan, metabolisme karbohidrat, ekskresi
ion Na dan K
c. Eicosanoid
Contoh: prostaglandin, tromboksan, leukotrien
Mengatur proses inflamasi, tekanan darah, dll
d. Berbagai macam polipeptida dan protein, seperti protein transmembran

RESEPTOR
A. Reseptor dalam membran sel
Reseptor ini mentransmisikan informasi dari lingkungan ekstraseluler ke bagian dalam sel dengan
cara mengubah bentuk saat berikatandengan ligan.Tiga tipe utama reseptor membran adalah:
1. G-protein (GTP-binding protein)-coupled receptors merupakan suatu reseptor pada sel
membran yang mempunyai tujuh helix transmembran. Penyaluran sinyal yang timbul setelah G-
protein coupled receptors berikatandengan ligan, baru mungkin terjadi bila G-protein ikut berperan
aktif untuk mempengaruhi efektor yang berada dibawah pengaruhnya.
2. Reseptor tirosin-kinase (RTK). Reseptor yang terdapat pada membran sel. pada reseptor ini
terjadi dalam tiga tahapan yaitu,
 Pengikatan ligan menyebabkan dua polipeptida reseptor mengumpul dan membentuk diner
(protein yang terdiri dari dua polipeptida)
 Pengaktifan dari kedua polipeptida
 Fosforilasi (penambahan gugus fosfat pada suatu protein atau molekul organik lain.) tirosin pada
ekor polipeptida.
3. Reseptor kinase serin. Sebagai efektor dari reseptor kinase serin adalah kinase serin sendiri.
Keluarga dari reseptor ini meneruskan signal melalui suatu protein yangdisebut sebagai smads.
Protein ini dapat berperan ganda, baik berperan sebagai penerus sinyal (transducer) maupun sebagai
faktor transkripsi.
4.Integrin. Hubungan antara sel dengan substrat dimediasi dengan adanya integrin yang merupakan
suatu protein trans membran yang mempunyai tempat ikatan dengan berbagai material ekstra sel
seperti fibronektin,kolagen ataupun proteoglikan.
Reseptor membran sel berfungsi dengan mengikat molekul sinyal (ligan) dan menyebabkan produksi
sinyal kedua (disebut juga second messenger) yang kemudian menimbulkan respons seluler. Peran
Sinyal Messenger Kedua:
 Mengubah respons seluler terhadap sinyal ekstraseluler.
 Meningkatkan atau mengurangi aktivitas enzim atau jalur sinyal tertentu dalam sel.
 Mentranskripsi gen tertentu dan mengatur ekspresi gen.

B. Reseptor intraseluler
reseptor ini memiliki dua tempat ikatan yaitu yang berikatan dengan hormon atau ligan dan yang
berikatan dengan bagian spesifik DNA yang dapat secara langsung mengaktifkan transkripsi gen.
Reseptor ini terletak pada sitoplasma atau pada nukleus target sehingga sinyal harus melewati
membran plasma terlebih dahulu sebelum bertemu dengan reseptor jenis ini (karena ukuran molekul
kecil dapat melewati membran). Molekul yang dapat merelai sinyal dari reseptor ke respon disebut
molekul relai. Peran molekul relai adalah:

 Menghantarkan informasi dari molekul messenger kedua ke target akhir dalam jalur
sinyal.
 Mentranskduksi sinyal seluler, yaitu mengubah sinyal kimia menjadi perubahan-
perubahan fisiologis dalam sel.
 Meningkatkan atau mengurangi aktivitas enzim dan jalur sinyal tertentu.

MACAM-MACAM PENSINYALAN
 Komunikasi kontak langsung(autokrin). Sel dapat berkomunikasi dengan cara kontak
langsung. Dalam hal ini, bahan pensinyalan yang larut dalam sitosol dapat dengan bebas
melewati sel yang berdekatan.
 Pensinyalan Parakrin adalah sel penyekresi bekerja pada sel-sel target yang berdekatan
dengan melepas molekul regulator lokal (misalnya faktor pertumbuhan) kedalam cairan luar
sel.
 Pensinyalan sinaptik. Sinaptik adalah tipe pensinyalan jarak jauh melalui sistem persarafan.
Sel saraf melepaskan molekul neuro transmiter kedalam sinapsis sehinggamerangsang sel
target
 Pensinyalan endokrin/ hormonal. Hormone mensinyal sel target pada jarak yang lebih jauh.
Pada hewan, sel endokrin terspesialisasi mensekresi hormone ke dalam cairan tubuh yaitu
darah.
CARA AKTIVASI
A. Aktifasi kanal ion.
Kanal ion terkait protein G (G-protein-gated channel). Berespon terhadap adanya aktivasi
protein G.

B. Aktifasi enzim yang terikat pada membran sel


Aktifnya gugus α dari protein G dapat mengaktifkan enzim adenil siklase dan enzim
fosfoliase C. Adapun aktifitas dari masing-masing enzim dalam mengakifkan berbagai jenis
protein intrasel memiliki mekanisme yang berbeda-beda. Contoh yang tertera pada slide
merupakan contoh Enzim fosfolipase C berperan untuk mengubah inositol fosfolipid menjadi
inositol trifosfat (IP3) dan diasylglyserol (DAG). Mekanisme transduksi sinyal yang
diperantai oleh inositol fosfolipid dapat dilihat pada Gambar berikut:
TAHAP PENSINYALAN SEL

Dilihat dari perspektif sel yang menerima pesan, pensinyalan sel dibagi menjadi 3 tahapan yaitu:
a. Tahap penerimaan (reception)
Pada tahapan ini sel target mendeteksi molekul sinyal yang berasal dari luar sel. Sinyal
kimiawi terdeteksi ketika molekul sinyal berikatan dengan protein reseptor yang terletak
dipermukaan atau didalam sel.
b. Tahap pengikatan molekul (transduction)
Langkah-langkah dalam jalur transduksi sinyal sering kali melibatkan penambahan atau
penghilangan gugus fosfat yang menghasilkan aktivasi protein. Beberapa protein yang
berperan yaitu yang pertama banyaknya molekul relai dalam jalur transduksi sinyal adalah
protein kinase (Enzim yang mentransfer gugus fosfat dari ATP ke protein) hal ini
menciptakan kaskade fosforilasi , di mana satu enzim memfosforilasi enzim lain, yang
kemudian memfosforilasi protein lain, menyebabkan reaksi berantai.
Yang kedua adalah protein fosfatase yaitu enzim yang dapat dengan cepat menghilangkan
gugus fosfat dari protein (defosforilasi). Protein fosfatase mematikan jalur transduksi sinyal
ketika sinyal sudah tidak ada adalah penting untuk memastikan bahwa respons seluler diatur
dengan tepat. Defosforilasi juga membuat protein kinase tersedia untuk digunakan kembali
dan memungkinkan sel merespons lagi ketika sinyal lain diterima.
Yang ketiga adalah sekelompok protein yang dikenal sebagai molekul atau ion kecil,
nonprotein, larut dalam air yang disebut pembawa pesan kedua (ligan yang mengikat reseptor
adalah pembawa pesan pertama) juga dapat menyampaikan sinyal yang diterima oleh reseptor
di permukaan sel ke molekul target di sitoplasma atau nukleus. Contoh second messenger
termasuk cyclic AMP (cAMP) dan ion kalsium.
c. Tahap responsif (response)
Sinyal sel pada akhirnya mengarah pada pengaturan satu atau lebih aktivitas seluler. Regulasi
ekspresi gen (menghidupkan atau mematikan transkripsi gen tertentu) adalah hasil umum dari
pensinyalan sel. Jalur pensinyalan juga dapat mengatur aktivitas protein, misalnya membuka
atau menutup saluran ion di membran plasma atau mendorong perubahan metabolisme sel
seperti mengkatalisis pemecahan glikogen. Jalur pensinyalan juga dapat menyebabkan
peristiwa seluler yang penting seperti pembelahan sel atau apoptosis (kematian sel
terprogram).

Anda mungkin juga menyukai