Anda di halaman 1dari 17

Asuhan Keperawatan Pada Pasien Bapak M Dengan Penyakit PPOK

Di Ruang Boni RSUD / RSD Klungkung


Tanggal 14-3-2023 s/d 16-03-2023

Dosen Pembimbing : I Made Mertha,S.Kp.,M.Kep


Mata Kuliah : Praktek Klinik KMB 1

Disusun oleh :

Nama : Ni Putu Ari Kencana Dewi


NIM : P07120121040
Kelas : 2.1 D-III Keperawatan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
2022/2023
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Bapak M Dengan Penyakit PPOK
Di Ruang Boni RSUD / RSD Klungkung
Tanggal 14-3-2023 s/d 16-03-2023

1. PENGKAJIAN
a. Identitas Pasien
Nama : Bapak M
No. RM : 0893xx
Umur : 57 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Petani
Agama : Hindu
Status : Menikah
Tanggal MRS : 13 Maret 2023
Tanggal Pengkajian : 14-16 Maret 2023

B. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Bapak A
Hubungan dengan Px : Anak Kandung

C. Keluhan Utama
Pasien merasa sesak saat bernapas
D. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan ia memiliki riwayat penyakit PPOK. Pasien memiliki riwayat
penyakit sejak 2021 dan pernah diperiksa dipoliklinik paru-paru.
2. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien pada tanggal 13 Oktober mengeluh sesak setelah melakukan aktivitas
selama 3 hari yang lalu, pasien mengeluh lelah, lemah dan merasa tidak nyaman
setelah beraktivitas, terdengar bunyi napas tambahan, pasien terlihat
menggunakan otot bantu pernapasan, pasien tampak melakukan pernapasan
cuping hidung, pasien terlihat gelisah, batuk pasien tidak efektif dan disertai
banyak dahak, tampak pasien bernapas melalui hidung dengan mulut tertutup.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit menurun PPOK.
E. Data Bio Psiko Sosial Spritual Kultural
1. Bernapas
Pasien merasa sesak, menggunakan alat bantu seperti nasal canul dan nebulizer.
2. Nutrisi
Pasien mengatakan makan teratur dan dapat menghabiskan makanan yang
diberikan oleh rumah sakit. Pasien juga minum air putih sekitar 7 gelas perhari
3. Eliminasi
Pasien mengatakan tidak ada keluhan dalam BAB. BAB 1x sehari pada pagi
hari. Pasien juga BAK secara teratur, tidak ada kesulitan dalam BAK, kencing
3-4x sehari.
4. Mobilitas
Pasien tidak mampu dan memerlukan bantuan kursi roda.
5. Istirahat dan tidur
Pasien merasa tidak nyaman saat beraktivitas.
6. Berpakaian
Pasien berpakaian sebagian dibantu oleh istrinya.
7. Rasa nyaman
Pasien terlihat gelisah, lelah dan lemah karena merasa sesak napas.
8. Personal Hygine
Pasien mandi di tempat tidur pasien dibantu oleh istri .
9. Rasa aman
Pasien terlihat gelisah karena takut terhadap penyakitnya saat ini.
10. Pola komunikasi
Pasien dapat berkomunikasi lancer dengan orag sekitarnya.
11. Ibadah
Pasien mengatakan jarang beribadah karena dirinya tidak mampu untuk pergi
ke pura atau merajan.
12. Produktivitas
Pasien masih belum bisa lanjut bekerja karena masih dirawat di Rumah Sakit
13. Rekreasi
Pasien tidak dapat belibur.
14. Kebutuhan belajar
Pasien tidak ada hambatan dalam belajar.
F. Pengkajian fisik
Kesadaran : compos mentis
BB/TB : 60 kg/160 cm
TD : 140/90 mmHg
Nadi : 76 x/menit
Suhu : 36,70 °C
RR : 26 x/menit
SaO2 : 91% tanpa Oksigen Nasal Kanul
Head to Toe
a. Kepala
Inspeksi : rambut terlihat bersih, bewarna hitam disemir sedikit bewarna coklat
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
b. Mata
Inspeksi : bentuk mata simetris, konjungtiva kemerahan, nampak cekung
c. Hidung
Inspeksi : simetris tidak ada pembengkakan atau benjolan
d. Telinga
Inspeksi : telinga simetris kanan kiri, tidak menggunakan alat bantu dengar
e. Mulut
Inspeksi : gigi bewarna putih kekuningan, di sekitar mulut bersih
f. Kulit
Inspeksi : warna sawo matang, tidak ada lesi, kulit bersih, tidak ada bekas luka
Palpasi : lembab, tidak ada nyeri saat ditekan, teraba hangat.
g. Thorax
Inspeksi : terdapat penggunaan otot bantu pernapasan
Palpasi : ada nyeri dada saat ditekan
Auskultasi : terdengar suara ronkhi
h. Jantung
Auskultasi : terdengar bunyi lup dup S1 dan S2
i. Abdomen
Inspeksi : perut tampak buncit tidak ada luka di daerah abdomen
Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada perut
Auskultasi : bising usus normal
j. Genetalia
Inspeksi : Genetalia terlihat bersih
k. Ekstremitas
Ekstremitas atas : tangan kanan pasien terpasang infus, tidak ada benjolan atau
edema pada ekstremitas atas, tidak ada luka di tangan kiri atau kanan, tidak ada
nyeri tekan
Ekstremitas bawah : kaki kanan dan kiri simetris, tidak ada edema, tidak ada
bekas luka, tidak ada nyeri tekan.

G. Pemeriksaan Penunjang

H. Diagnosis Medis
PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis)
I. Pengobatan yang didapat
- Terapi Infus RL 500mg 7tm
- Nebulizer dengan campuran obat Ferbivent dan Budesma
- Moxifloxacin 1 x 400 mg
- Lausoprasole 1 x 30 mg
- Fartison 2 x 1 mg
- Parcetamol 3 x 500 mg
- Asetil sistein 3 x 200 mg
- Symbicort 2 x 160 mcg
ANALISIS DATA

Data focus Analisis Masalah


Data Subyektif : Merokok Aktif Bersihan Jalan
- Pasien mengeluh sesak Napas Tidak
Efektif (D.0001)
Asap rokok mengiritasi
Data Obyektif :
jalan napas
- Pasien terlihat
batuknya terganggu
- Pasien saat batuk Hipersekresi lendir
terdapat banyak dahak
- Pasien terlihat
menghela napas Fungsi silia menurun
panjang
- Pasien saat bernapas Produksi sekret
terdengar suara ronkhi meningkat

Mukus kental

Batuk berdahak

Bersihan Jalan Napas


Tidak Efektif

Data Subyektif : Merokok Aktif Pola Napas Tidak


- Pasien mengeluh sesak Efektif (D.00
saat bernapas. 05)
Asap rokok masuk
- Pasien saat berbaring
melalui hidung
mengeluh kesulitan
mengandung bahan
bernapas kimia berbahaya
Data Obyektif :
- Pasien terlihat
menggunakan otot Terjadi infeksi dan
bantu pernapasan proses peradangan
- Pasien terlihat
menghela napas
panjang Kontraksi otot-otot polos
- Pasien tampak saluran pernapasan
melakukan pernapasan
cuping hidung
- Pasien tampak
bernapas melalui
hidung dengan mulut Penyempitan saluran
tertutup pernafasan
- Pola napas pasien
tampak tidak teratur
(RR : 28 x/menit).
Hambatan Upaya Napas
(Kelemahan otot
pernapasan)

Pola Napas Tidak


Efektif

Data Subyektif : Kecepatan pertukaran Intoleransi


- Pasien mengeluh Lelah gas menurun Aktivitas (D.0056)
saat bernapas
- Pasien mengeluh sesak
setelah berjalan jauh Ketidak seimbangan
antara suplai dan
- Pasien mengeluh tidak
nyaman setelah kebutuhan oksigen
beraktivitas dan merasa
lemah Merasa lelah saat
bernapas
Data Obyektif :
- Tekanan darah pasien
meningkat (140/90 Intoleransi Aktivitas
mmHg)
- Bibir pasien terlihat
sedikit kebiruan

2. Dignosis Keperawatan

1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan merokok aktif ditandai
dengan mengeluh sesak saat bernapas, pasien terlihat batuknya terganggu serta saat
batuk terdapat banyak dahak, pasien saat bernapas terdengar suara ronkhi, pasien terlihat
gelisah, dan frekuensi napas meningkat (RR : 26)
2. Pola Napas Tidak Efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas (kelemahan otot
pernapasan) ditandai dengan mengeluh sesak saat bernapas, saat berbaring pasien
kesulitan bernapas, pasien terlihat menggunakan otot bantu pernapasan, pasien terlihat
menghela napas panjang, pasien tampak melakukan pernapasan cuping hidung, terlihat
pasien bernapas melalui hidung dengan mulut tertutup dan pola napas pasien tampak
tidak teratur (RR : 26 x/menit).
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen ditandai dengan pasien mengeluh lelah saat bernapas, sesak setelah
berjalan jauh, tidak nyaman setelah beraktivitas dan merasa lemah, bibir pasien terlihat
sedikit kebiruan, tekanan darah pasien meningkat (140/90 mmHg)

3. Perencanaan Keperawatan

Diagnosis Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan Rasional


Hasil
(SIKI)
(SLKI)

Bersihan Jalan Setelah dilakukan Manajemen Jalan Napas Manajemen Jalan Napas
tindakan keperawatan
Napas Tidak (I.01011) (I.01011)
selama 3 x 24jam
Efektif diharapkan Bersihan Observasi : Observasi :
Jalan Nafas ( L.01001)
(D.0001) - Monitor pola napas - Untuk memonitor pola
pasien meningkat
dengan Kriteria Hasil : (frekuensi, kedalaman, napas (frekuensi,
1. Batuk efektif
usaha napas) kedalaman, usaha
meningkat
napas)
2. Produksi sputum - Monitor bunyi napas
menurun tambahan (mis. - Untuk memonitor bunyi
3. Ronkhi menurun Burgling, mengi, napas tambahan (mis.
4. Gelisah menurun wheezing, ronkhi Burgling, mengi,
5. Dispnea menurun kering) wheezing, ronkhi
6. Frekuensi napas kering)
membaik - Monitor sputum

7. Pola nafas membaik (jumlah, warna, aroma) - Untuk memonitor


sputum (jumlah, warna,
Terapeutik :
aroma)
- Pertahankan kepatenan
jalan napas dengan heat Terapeutik :
tilt dan chin lift 9jaw - Untuk mempertahankan
trust) jika curiga trauma kepatenan jalan napas
servikal dengan heat tilt dan
- Posisikan semi fowler chin lift 9jaw trust) jika
atau fowler curiga trauma servikal

- Berikan minum hangat - Untuk memposisikan


semi fowler atau fowler
- Lakukan fisioterapi
dada jika perlu - Untuk memberikan
minum hangat
- Lakukan penghisapan
lender kurang dari 15 - Untuk melakukan
detik fisioterapi dada jika
perlu
- Lakukan
hiperoksigenasi - Untuk melakukan
sebelum penghisapan penghisapan lender
endotrakea kurang dari 15 detik

- Keluarkan sumbatan - Untuk melakukan


benda padat dengan hiperoksigenasi
vorsep McGiLL sebelum penghisapan
endotrakea
- Berikan oksigen, jika
perlu - Untuk mengeluarkan
sumbatan benda padat
Edukasi :
dengan vorsep McGiLL
- Anjurkan asupan cairan
2000 ml per hari, jika - Untuk memberikan
tidak kontraindikasi oksigen, jika perlu

Edukasi :
- Ajarkan teknik batuk
efektif kolaborasi - Untuk menganjurkan
asupan cairan 2000 ml
per hari, jika tidak
Kolaborasi :
kontraindikasi
Kolaborasi pemberian - Untuk mengajarkan
bronchodilator, ekspektoran, teknik batuk efektif
mukolitik, jika perlu. kolaborasi

Kolaborasi :
- Untuk mengkolaborasi
pemberian
bronchodilator,
ekspektoran, mukolitik,
jika perlu.
Pola Napas Setelah dilakukan Manajemen Jalan Napas Manajemen Jalan Napas
Tidak Efektif asuhan keperawatan (I.01011) (I.01011)
(D.0005) selama 3 x 24 jam, Observasi : Observasi :
diharapkan Pola Napas - Monitor pola napas - Untuk memonitor pola
(L.01004) membaik (frekuensi, kedalaman, napas (frekuensi,
dengan kriteria hasil : usaha napas) kedalaman, usaha
1. Dispnea menurun napas)
- Monitor bunyi napas
2. Penggunaan otot
tambahan (mis. - Untuk memonitor bunyi
bantu napas
Burgling, mengi, napas tambahan (mis.
menurun
wheezing, ronkhi Burgling, mengi,

3. Pemanjangan fase kering) wheezing, ronkhi

ekspirasi menurun kering)


- Monitor sputum
4. Ortopnea menurun (jumlah, warna, aroma) - Untuk memonitor
sputum (jumlah, warna,
5. Pernapasan pursed Terapeutik :
aroma)
– lip menurun - Pertahankan kepatenan
jalan napas dengan heat Terapeutik :
6. Pernapasan cuping
tilt dan chin lift 9jaw - Untuk mempertahankan
hidung menurun
trust) jika curiga trauma kepatenan jalan napas
7. Frekuensi napas servikal dengan heat tilt dan
membaik chin lift 9jaw trust) jika
curiga trauma servikal
8. Kedalaman napas - Posisikan semi fowler - Untuk memposisikan
membaik atau fowler semi fowler atau fowler

9. Ekskursi dada
- Berikan minum hangat - Untuk memberikan
membaik
minum hangat
- Lakukan fisioterapi
10. Ventilasi semenit
dada jika perlu - Untuk melakukan
membaik
fisioterapi dada jika
- Lakukan penghisapan
perlu
lender kurang dari 15
detik - Untuk melakukan
penghisapan lender
- Lakukan
kurang dari 15 detik
hiperoksigenasi
sebelum penghisapan - Untuk melakukan
endotrakea hiperoksigenasi
sebelum penghisapan
- Keluarkan sumbatan
endotrakea
benda padat dengan
vorsep McGiLL - Untuk mengeluarkan
sumbatan benda padat
- Berikan oksigen, jika
dengan vorsep McGiLL
perlu
- Untuk memberikan
Edukasi :
oksigen, jika perlu
- Anjurkan asupan cairan
2000 ml per hari, jika Edukasi :
tidak kontraindikasi - Untuk menganjurkan
asupan cairan 2000 ml
- Ajarkan teknik batuk
per hari, jika tidak
efektif kolaborasi
kontraindikasi

- Untuk mengajarkan
Kolaborasi :
teknik batuk efektif
- Kolaborasi pemberian
kolaborasi
bronchodilator,
ekspektoran, mukolitik, Kolaborasi :
jika perlu. - Untuk mengkolaborasi
pemberian
bronchodilator,
ekspektoran, mukolitik,
jika perlu.
Intoleransi Setelah dilakukan Manajemen Energi (I. 05178) Manajemen Energi (I. 05178)
intervensi keperawatan
Aktivitas Observasi : Observasi :
3 x 24jam, maka
(D.0056) diharapkan Toleransi - Identifikasi gangguan - Untuk mengetahui
Aktivitas (L.05047)
meningkat dengan fungsi tubuh yang kontraindikasi pasien
kriteria hasil : mengakibatkan dalam melakukan
- Frekuensi nadi kelelahan pergerakan
meningkat
- Saturasi oksigen - Monitor kelelahan fisik - Untuk mengetahui
meningkat
dan emosional keadaan fisik dan
- Kemudahan
melakukan - Monitor pola dan jam emosional pasien
aktivitas sehari-
hari meningkat
tidur - Mengetahui kualitas
- Keluhan lelah - Monitor lokasi dan tidur pasien
menurun
ketidaknyamanan - Untuk mengetahui
- Dispnea setelah
aktivitas selama melakukan adanya kontraindikasi
menurun aktivitas fisik pada pasien dalam
- Perasaan lemah
Terapeutik : melakukan aktivitas
menurun
- Tekanan darah - Sediakan lingkungan Terapeutik :
membaik
nyaman dan rendah - Untuk memberikan
- Frekuensi napas
membaik stimulus (mis. cahaya, rasa nyaman kepada
suara, kunjungan) pasien
- Lakukan latihan - Untuk melatih
rentang gerak pasif kekuatan otot dan sendi
dan/atau aktif pasien
- Berikan aktivitas - Agar pasien relaks
distraksi yang dalam melakukan
menenangkan latihan aktivitas
- Fasilitasi duduk di sisi - Untuk membantu
tempat tidur, jika tidak pasien dalam
dapat berpindah atau melakukan pergerakan
berjalan Edukasi :
Edukasi : - Untuk memulihkan
- Anjurkan tirah baring kondisi pasien
- Anjurkan melakukan - Untuk melatih
aktivitas secara kekuatan otot dan sendi
bertahap pasien
- Anjurkan menghubungi - Untuk memberikan
perawat jika tanda dan perawatan lebih lanjut
gejala kelelahan tidak - Untuk mengatasi rasa
berkurang kelelahan
- Ajarkan strategi koping Kolaborasi :
untuk mengurangi - Agar kebutuhan gizi
kelelahan pasien tercukup
Kolaborasi :
- Kolaborasi dengan ahli
gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan

4. Implementasi

No Tgl/ jam Implementasi Respon Paraf


1. 14 Maret - Mengidentifikasi kondisi DS : Arik
2023 pukul pasien (seperti: kesadaran - Pasien mengatakan
08.00 Wita dan tanda-tanda vital) bersedia untuk
- Memberikan pasien posisi diperiksa (kesadaran
yang nyaman, dengan dan TTV)
posisi semi fowler DO :
- Pasien tampak
nyaman
Kesadaran : Compos
mentis
TD : 140/90
mmHg
Nadi : 76 x/menit
Suhu : 36,70 °C
RR : 26 x/menit
SaO2 : 91% tanpa
oksigen
2. 14 Maret - Memonitor pola napas dan DS : Arik
2023 pukul saturasi oksigen - Pasien mengatakan
10.00 Wita sesak saat bernapas
- Memonitor sputum
- Pasien mentakan
saat batuk susak
mengeluarkan
dahak
DO:
- Pasien tampak
menggunakan otot
bantu pernapasan
- Pasien tampak
melakukan
pernapasan cuping
hidung
- Terlihat pasien
susah mengeluarkan
dahak
- RR : 26
- SaO2 : 91% tanpa
oksigen
3. 14 Maret - Memberikan oksigen DS : Arik
2023 pukul tambahan (oksigen nasal - Pasien mengatakan
13.00 Wita kanul) sesak sudah sedikit
- Setelah memberikan berkurang
oksigen tambahan DO :
(oksigen nasal kanul
- Memberikan asupan - Pasien tampak
cairan infus RL 7 tpm menggunakan nasal
kanul dengan 3
liter/menit
5. 15 Maret - Memberikan oksigen DS : Arik
2023 pukul - Pasien mengatakan
06.00 Wita tambahan (Nebulizer
nyaman saat
dengan campuran obat dipasang nebulizer
Farbivent dan Budesma) - Pasien mengatakan
sesak saat bernapas
- Memposisikan pasien berkurang
semi fowler untuk - Pasien tampak
nyaman setelah
mengurangi dispnea batuk
DO :
- Lakukan fisioterapi dada
- Pasien terlihat
dengan menepuk dada setengah duduk
pasien secara perlahan diatas tempat tidur
- Pernapasan cuping
- Melatih batuk efektif hidung sudah tidak
tampak
- Pasien tampak
batuk dengan pelan
6. 16 Maret - Memonitor suara napas DS : Arik
2023 pukul - Pasien mengatakan
07.00 Wita tambahan
sudah mulai
- Memonitor bunyi napas nyaman saat
bernapas
tambahan
- Pasien mengatakan
saat batuk sudah
- Memonitor sputum
bisa mengeluarkan
dahak

DO :
- Pasien tampak
nyaman saat
bernapas
- Pasien waktu
bernapas tidak
terdengar lagi suara
ronkhi
- Pasien sudah dapat
mengeluarkan
dahak dan warna
abu-abu

5. Evaluasi

No Tgl / jam Catatan Perkembangan Paraf

1 16 Maret 2023 S: Arik


pukul 09.00 - Pasien mengatakan sesak saat bernapas sudah
Wita berkurang dan saat beraktivitas sudah tidak
kesulitan bernapas
O:
- Batuk efektif tampak meningkat
- Produksi sputum tampak menurun
- Ronkhi pasien tampak menurun
- Gelisah pasien tampak menurun
- Dispnea pasien tampak menurun
- Frekuensi napas pasien tampak membaik
- Pola nafas pasien tampak membaik
Kesadaran : compos mentis
BB/TB : 60 kg/160 cm
TD : 120/90 mmHg
Nadi : 64x/menit
Suhu : 36,70 °C
RR : 20x/menit
SaO2 : 95% tanpa oksigen

A:
- Masalah teratasi
P:
- Pertahankan kondisi pasien
Clinical Instruction / CI Semarapura, 16 Maret 2023
Nama Mahasiswa,

Ni Ketut Wiratsari, A.Md.Kep


Ni Putu Ari Kencana Dewi
NIM. P07120121040

Clinical Teacher / CT

I Made Mertha, S.Kp.,M.Kep.


NIP.196910151993031015

Anda mungkin juga menyukai