Anda di halaman 1dari 14

OM SWASTYASTU

LAPORAN PENDAHULUAN ARDS


( ACUTE RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME )
KELOMPOK 4

 Abdul Kholiq ( C2122165 )


 Anak Agung Ayu Agung Istri Mahayoni ( C2122166 )
 I Gusti Ayu Sucitawati ( C2122167 )
 Putu Milla Indah Pratiwi ( C2122168 )
 Ni Kadek Devi Nurcahyani ( C2122169 )
 Mariana Pandi ( C2122170 )
 Ni Luh Wiwin Yulistina Dewi ( C2122171 )
 Ni Nyoman Astutiari ( C2122172 )
 Friselia Martinet Barani ( C2122173 )
 Ni Made Septian Pratiwi ( C2122174 )
 Putu Lina Astariani ( C2122175 )
 I Putu Yudiartana ( C2122176 )
 I Gusti Ayu Winda Dharmaning Putri ( C2122177 )
 Putu Eny Rista Prabawati ( C2122180 )
 Ni Made Juwita Dewi ( C2122184 )
 I Gusti Agus Arya Putraja ( C2122185 )
DEFINISI
BAB 1
Sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS) adalah bentuk
kegagalan pernapasan yang mengancam jiwa, ditandai dengan
BAB 2
oksigenasi yang buruk, cedera paru inflamasi akut, difus, yang
menyebabkan peningkatan permeabilitas kapiler alveolar dan
perkembangan edema paru non-kardiogenik (Fernando, 2021)

ARDS adalah penyakit paru berat yang dapat


ditimbulkan oleh penyebab langsung atau tidak
langsung pada paru
BAB 1 ETIOLOGI
Penyebab ARDS dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
BAB 2

Kerusakan Paru Secara Langsung : disebabkan oleh pneumonia,


trauma inhalasi, aspirasi cairan lambung, near drowning, serta
kontusio paru

Kerusakan Paru Secara Tidak Langsung : dapat disebabkan karena


adanya pasca bypass kardiopulmonal, sepsis, transfusi, trauma ( luka
bakar, flail chest, trauma kepala, multiple fracture ), overdosis obat,
pankreatitis
MANIFESTASI KLINIS
BAB 1 Menurut (Amin, dkk. 2016)

1. Memburuknya gejala pernafasan sebelumnya,


2. Kekeruhan bilateral terdeteksi pada rontgen dada atau CT Scan, yang
BAB 2 mungkin tidak sepenuhnya dijelaskan oleh efusi pleura,
3. Kegagalan nafas, yang tidak boleh dijelaskan karena adanya
kelebihan cairan ataupun gagal jantung.

Menurut ( Staff. 2020 )

a. Sesak napas yang parah,


b. Sesak napas dan napas cepat yang tidak biasa,
c. Tekanan darah rendah,
d. Kebingungan dan kelelahan ekstrim.
PEMERIKSAAN
BAB 1
PENUNJANG
BAB 2

Pemeriksaan Analisa Gas Darah


( AGD )
1

3 Tes Fungsi Paru


2
Pemeriksaan Rontgen Dada

Zurati et al., 2017


BAB 1

BAB 2

PATHWAY
ASUHAN KEPERAWATAN
BAB 1

Pengkajian
BAB 2

1. Identitas Pasien
2. Riwayat Kesehatan Pasien
3. Pengkajian meliputi pola nutrisi, pola tidur
dan istirahat, pola aktivitas dan latihan.
4. Pemeriksaan Fisik
5. Pemeriksaan Penunjang : Foto Rontgen Dada
& Pemeriksaan Laboratorium
Diagnosa yang Muncul
BAB 1

Pola nafas tidak efektif b.d


hambatan upaya nafas 1
(kelelahan otot pernapasan).
BAB 2

Gangguan pertukaran gas b.d


Bersihan jalan nafas tidak
2 3 perubahan membran alveolus-
efektif b.d spasme jalan nafas. kapiler.
INTERVENSI

BAB 1
No. Masalah Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Keperawatan

(SDKI) (SLKI) (SIKI)

Manajemen Jalan Napas (I. 01011)


BAB 2 1
Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan

b.d hambatan upaya nafas keperawatan 1x60 menit, diharapkan


Observasi :
(kelelahan otot pola napas membaik dengan kriteria 1. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
pernapasan) d.d dispnea, hasil : usaha napas)
2. Monitor bunyi napas tambahan (mengi,
penggunaan otot bantu - Dispnea menurun (5)
wheezing, ronkhi kering)
pernapasan, pola nafas - Penggunaan otot bantu napas menurun Terapeutik :

abnormal, pernafasan (5) 3. Posisikan semi fowler atau fowler


4. Berikan minum hangat
cuping hidung. - Pernapasan cuping hidung menurun (5)
5. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
- Frekuensi napas membaik (5) 6. Lakukan penghisapan lender kurang dari 15
detik
Edukasi :
7. Anjurkan asupan cairan 2000mL/hari, jika
tidak kontraindikasi
8. Anjurkan teknik batuk efektif

Kolaborasi :
9. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
IMPLEMENTASI

BAB 1
Setelah rencana keperawatan tersusun, selanjutnya diterapkan tindakan
yang nyata untuk mencapai hasil yang diharapkan berupa berkurangnya
atau hilangnya masalah klien. Pada tahap implementasi ini terdiri dari
beberapa kegiatan, yaitu validasi rencana keperawatan, menuliskan atau
BAB 2 mendokumentasikan rencana keperawatan serta melanjutkan
pengumpulan data.

EVALUASI

Penilaian keperawatan adalah mengukur keberhasilan dari rencana dan


pelaksanaan tindakan perawatan yang dilakukan dalam memenuhi
kebutuhan klien. Evaluasi dapat berupa: masalah teratasi dan masalah
teratasi sebagian.
OM SANTHI, SANTHI,
SANTHI OM

Anda mungkin juga menyukai