KEBUTUHAN OKSIGENASI
Oleh :
Mahyudi Sadikin
NPM. 2114901110119
B. Mekanisme Fisiologi
Udara di atmosfer
Terjebaknya udara
Akumulasi mukus pada di paru-paru
bronkus
Ventilasi dan
Susunan gas dalam perfusi tidak
darah udara terjebak seimbang
Dispnea Gangguan
pertukaran gas
Pola nafas cepat dan dangkal
Ketidakefektifan
pola nafas
C. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
Diagnosa Faktor Yang
No NOC NIC Rasional
Keperawatan Berhubungan
1 Ketidak efektifan 1) Ansietas Pola napas: Manajement jalan
pola napas (00032 2) Posisi tubuh ketidak efektifan napas
NANDA 2015-2017 3) Deformitas tulang (NOC hal 657) (NIC 3140 hal186)
Edisi 10 hal 243) 4) Deformitas dinding
Batasan dada Respon 1) Buka jalan napas 1) Jalan napas pasien
karakteristik: 5) Keletihan penyapihan dengan tehnik chin kembali lancar
1) Perubahan 6) Hiperventilasi ventilasi lift atau jaw thrust
kedalaman 7) Sindrom mekanik:dewasa 2) Posisikan pasien
2) Untuk
pernapasan hipoventilasi Status pernapasan, untuk
melancarkan jalan
2) Perubahan 8) Gangguan status pernapasan memaksimalkan
napas pasien.
ekskursi dada musculoskeletal ventilasi, respon ventilasi
3) Mengambil 9) Kerusakan alergi: sistemik, 3) Motivasi pasien
3) Membantu
posisi tiga titik neurologis status pernapasan: untuk bernapas
pernapasan dalam
4) Bradipneu 10)Imaturitas neurologis kepatenan jalan pelan,dalam,berputar
dan melihat
5) Penurunan 11)Disfungsi napas, status dan batuk
kedalaman
tekanan ekspirasi neuromuscular pernapasan
pernapasan
6) Penurunan 12)Obesitas pertukaran gas, 4) Lakukan fisiotherapi
4) Dapat
ventilasi semenit 13)Nyeri keletihan otot keparahan syok: dada
memudahkan
7) Penurunan pernapasan cedera anapilaksis,
pasien dalam
kapasitas vital medulla spinalis keparahan
mengeluarkan
8) Dispneu respirasi asidosis
sekret
9) Peningkatan akur, keparahan
5) Anjurkan pasien 5) Meningkatkan
diameter respiratori
untuk melakukan kemampuan batuk
anterior- alkalosis akut,
batuk efektif pasien sehingga
posterior tingkat kecemasan,
sekret mampu di
10)Pernapasan kognisi,
keluarkan
cuping hidung konservasi energi,
6) Posisikan untuk 6) Memungkinkan
11)Fase ekspirasi kelelahan: efek
meringankan sesak ekspansi paru
memanjang yang mengganggu
napasnya lebih maksimal
12)Pernapasan bibir
13)Takipneu
14)Penggunaan otot
aksesorius untuk
bernapas
Ketidakefektifan 1) Lingkungan Bersihan jalan Monitor pernapasan
bersihan jalan napas Perokok napas:ketidak (NIC 3350 hal 236)
(00032 NANDA Perokok pasif efektifan
2015-2017 Edisi 10 Terpajan asap (NOC hal 599) 1) Monitor 1) Mengetahui
hal 406) kecepatan,irama tingkat gangguan
Batasan 2) Obstruksi jalan Status pernapasan: dan kedalaman yang terjadi dan
karakteristik: napas kepatenan jalan pernapasan membantu dalam
1) Batuk yang tidak Adanya jalan napas, tingkat menentukan
efektif napas buatan agitasi, tingkat intervensi yang
2) Dispnea Benda asing kecemasan, akan diberikan
3) Gelisah dalam jalan pencegahan 2) Jalan napas lancar
2) Memberikan
4) Kesulitan napas aspirasi, therapy bantuan
verbalisasi Eksudat dalam responventilasi napas
5) Mata terbuka alveoli mekanik deviasi, 3) Auskultai bunyi 3) Mengetahui
lebar Hiperplasia pada status pernapasan, napas, catat area bagian mana yang
2 6) Orthipnea dinding status pernapasan: yang ventilasinya mengalami
7) Penurunan bunyi bronkhus pertukaran gas, menurun atau tidak masaah secara
napas Mukus status pernapasan ada dan adanya tepat
8) Perubahan berlebihan ventilasi, kontrol suara tambahan
frekuensi napas Penyakit paru gejala, tanda-tanda 4) Lakukan
4) Fisioterapi dada
9) Perubahan pola obstruktif kronis vital. keparahan fisioterapi dada akan membantu
napas Spasme jalan infeksi,
pergerakan mucus
10)Sianosis napas manajemen diri
untuk keluar dari
11)Sputum dalam asma,p rilaku
jalan pernapasan
jumlah berlebih 3) Fisiologis berhenti
12)Suara napas Asma merokok,p
tambahan Disfungsi engetahuan
13)Tidak ada batuk neoromuskular manajemen
Infeksi pneomonia
Jalan napas
alergik
3 Gangguan 1) Ketidakseimbangan Pertukaran Terapi oksigen (NOC
pertukaran gas ventilasi perfusi gas,gangguan 3320 hal444)
(00030 NANDA 2) Perubahan (NOC hal 656)
2015-2017 Edisi 10 membran alveolar- 1) Bersihkan mulut 1) Melancarkan jalan
dan hidung dengan
hal 220) kapiler Respon ventilasi tepat napas pasien
Batasan karakteristi: mekanik dewasa, 2) Pertahankan
1) pH darah arteri status pernapasan: kepatenan jalan 2) Jalan napas pasien
abnormal pertukaran gas, napas stabil
2) Pernapasan kognisi, orientasi 3) Monitor
abnormal (mis., kognitif, tingkat kecepatan,irama 3) Mengetahui
kecepatan, delirium, dan kedalaman tingkat gangguan
irama, keseimbangan pernapasan yang terjadi dan
kedalaman) elektrolit dan asam membantu dalam
3) Warna kulit basa, konservasi menentukan
abnormal (mis., energi, fungsi intervensi yang
pucat, sensorik 4) Auskultai bunyi akan diberikan
kehitaman) pandangan, napas, catat area 4) Mengetahui
4) Konfusi keparahan gejala, yang ventilasinya bagian mana yang
5) Sianosis (pada perfusi jaringan, menurun atau tidak mengalami
neonatus saja) perfusi jaringan ada dan adanya masalah secara
6) Penurunan organ abdominal, suara tambahan tepat
karbondioksida kardiac, selular, 5) Monitor efektifitas
7) Diaforesis perifer, pulmonal, terapi oksigen 5) Pemberian oksigen
8) Dispnea tanda-tanda vital swcara adekuat
9) Sakit kepala saat yang benar dan
bangun aman bagi klien
10)Hiperkapnia
11)Hipoksemia
12)Hipoksia
13)Napas cuping
hidung
14)Gelisah
15)Takikardi
16)Gangguan
penglihatan
D. Daftar Pustaka
Hidayat, A.A.A dan Uliya, M. (2015). Pengantar Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta : Salemba Medika.
Maryunani, A. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia. Bogor: In Media.
Potter, A dan Perry, A.G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep Dasar, dan Praktik. Edisi 4, Jakarta: EGC.
Saputra, L (2013). Catatan Ringkas Kebutuhan Dasar Manusia. Tanggerang:
Binarupa Aksara.
Setyohadi, B. (2015). Kegawatdaruratan Penyakit Dalam (Emergency in
Intenal Medicine). Jakarta: Interna Publishing.
https://www.scribd.com/doc/138230453/Laporan-Pendahuluan-Asuhan-
Keperawatan-Gangguan-Oksigen-2 diakses tanggal 06 April 2020