FISIOLOGIS - RESPIRASI
RM
Tgl Prt Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi dan Aktivitas Keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif (D.0001) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manjemen jalan nafas (I.01011)
selama …..x….. jam diharapkan: Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
Berhubungan dengan: Batuk efektif meningkat Monitor bunyi nafas tambahan (gurgling, mengi/wheezing,
Spasme jalan nafas Produksi sputum menurun ronkhi kering)
Hipersekresi jalan nafas Mengi menurun Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Disfungsi neuromuscular Wheezing menurun Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan head-tilt dan
Benda asing Meconium (pada neonatus) menurun chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma servikal)
Adanya jalan nafas buatan Dyspepsia menurun Posisikan semi-fowler atau fowler
Sekresi tertahan Ortopnea menurun Berikan minum hangat
Hyperplasia dinding jalan nafas Sulit bicara menurun Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Proses infeksi Sianosis menurun Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik
Respon alergi Gelisah menurun Berikan oksigen:
Efek agen farmakologis Frekuensi nafas membaik ……. x/menit Ajarkan teknik batuk efektif
Merokok aktiv/pasif/terpajang polutan Pola nafas membaik Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik
Ditandai oleh:
Data Objektiv
( ) batuk tidak efektif ( ) tidak mampu batuk
( ) sputum berlebih ( ) mengi/wheezing/ronki
kering/meconium jalan nafas (pada neonatus) ( ) gelisah
( ) sianosis ( ) bunyi nafas menurun ( ) frekuensi nafas
berubah ( ) pola nafas berubah
Data Subjectiv
( ) dyspnea ( ) sulit bicara ( ) ortopnea
Gangguan Penyapihan Ventilator (D.0002) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Penyapihan Ventilasi Mekanik (I.01021)
selama .....x..... jam diharapkan: Periksa kemampuan untuk disapih (hemodinamik stabil,
Berhubungan dengan: Kesinkronan bantuan ventilator kondisi optimal, bebas infeksi)
Hipersekresi jalan nafas meningkat Monitor prediktor kemampuan untuk mentolerir
Ketidakcukupan energi Penggunaan otot bantu nafas menurun penyapihan (tingkat kemampuan bernapas, kapasitas vital,
Hambatan upaya napas Nafas mengap-mengap (gasping) kekuatan inspirasi, tekanan inspirasi negatif, FEV1, Vd/Vt)
Kecemasan menurun Monitor tanda-tanda kelelahan otot pernapasan (kenaikan
Perasaan tidak berdaya Nafas dangkal menurun PaCO2 mendadak, napas cepat dan dangkal, gerakan
Kurang terpapar informasi tentang proses penyapihan Agitasi menurun dinding abdomen paradoks)
Penurunan motivasi Lelah menurun Monitor status cairan dan elektrolit
Ketidaktepatan kecepatan proses penyapihan Perasaan kuatir mesin rusak menurun Posisikan pasien semi fowler (30 – 45 derajat)
Riwayat kegagalan berulang dalan upaya penyapihan Fokus pada pernafasan menurun Lakukan penghisapan jalan napas, jika perlu
Riwayat ketergantungan ventilator > 4 hari Nafas paradoks abdominal menurun Berikan fisioterapi dada, jika perlu
Diaforesis menurun Lakukan uji coba penyapihan (30 – 120 menit dengan
Ditandai oleh: Frekuensi nafas memnbaik napas spontan yang dibanti ventilator)
Data Objektif Nilai gas darah arteri membaik Gunakan teknik relaksasi, jika perlu
( ) frekuensi nafas meningkat ( ) penggunaan otot bantu Upaya nafas membaik Hindari pemberian sedasi farmakologis selama percobaan
nafas ( ) napas megap-megap (gasping) ( ) upaya Auskultasi suara inspirasi membaik penyapihan
napas dan bantuan ventilator tidak sinkron ( ) napas Warna kulit membaik Berikan dukungan psikologis
dangkal ( ) agitasi ( ) nilai AGDA abnormal ( ) Ajarkan cara pengontrolan napasa saat penyapihan
auskultasi suara inspirasi ( ) warna kulit abnormal Kolaborasi pemberian obat yang meningkatkan kepatenan
(sianosis, pucat) ( ) napas paradoks abdominal ( ) jalan napas dan pertukaran gas
diaforesis ( ) ekspresi wajah takut ( ) tekanan darah
meningkat ( ) frwkuensi nadi meningkat ( ) kesadaran
menurun
Data Subjektif
( ) lelah ( ) kuatir mesin rusak ( ) fokus meningkat pada
pernapasan ( ) gelisah
Gangguan Pertukaran Gas (D.0003) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pemantauan Respirasi (I.01014)
selama .....x..... jam diharapkan: Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
Berhubungan Dengan: Tingkat kesadaran meningkat Monitor pola napas (bradipnea, takipnea, hiperventilasi,
Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi Dispnea menurun kussmaul, cheyne-stokes, biot, ataksik)
Perubahan membran alveolus-kapiler Bunyi nafas menurun Monitor kemampuan batuk efektif
Takikardi menurun Monitor adanya produksi sputum
Ditandai Oleh: Pusing menurun Monitor adanya sumbatan jalan napas
Data Objektif Penglihatan kabur menurun Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
( ) PCO2 meningkat/menurun ( ) PO2 menurun ( ) Diaforesis menurun Auskultasi bunyi napas
takikardi ( ) pH arteri meningkat/menurun ( ) bunyi Gelisah menurun Monitor saturasi oksigen
napas tambahan ( ) sianosis ( ) diaforesis ( ) gelisah ( )
Nafas cuping hidung menurun Monitor nilai AGDA
napas cuping hidung ( ) pola napas abnormal
PCO2 membaik Monitor hasil x-ray thoraks
(cepat/lambat, reguler/ireguler, dalam/dangkal ) ( ) warna
kulit abnormal (pucat/kebiruan) ( ) kesadaran menurun PO2 membaik Atur inteval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
pH arteri membaik Dokumentasikan hasil pemantauan
Data Subjektif Sianosis membaik Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
( ) dispnea ( ) pusing ( ) penglihatan kabur Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Pola napas tidak efektif (D.0005) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Jalan Napas (I.01011)
selama .....x..... jam diharapkan:
Berhubungan dengan: Dispnea menurun Berhubungan dengan:
Depresi pusat pernapasan Penggunaan otot bantu nafas menurun Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
Hambatan upaya napas (nyeri saat bernapas, Pemanjang fase ekspirasi menurun Monitor bunyi napas tambahan (gurgling, mengi-wheezing,
kelemahan otot pernapasan) Ortopnea menurun ronki kering)
Deformitas dinding dada Pernafasan pursed-lip menurun Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Deformitas tulang dada Pernafasan cuping hidung menurun Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan
Gangguan neuromuskular Frekuensi nafas membaik chin-lift (jaw-thrust jika curiga trauma servikal)
Gangguan neurologis (elektroensefalogram (EEG) Kedalaman nafas membaik Posisikan semi fowler atau fowler
positif, cidera kepala, gangguan kejang) Ekskursi membaik Berikan minum hangat
Iamturitas neurologis Ventilasi semenit membaik Lakukan fisioterapi dada, bila perlu
Penurunan energi Kapasitas vital membaik Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
Obesitas Diameter thoraks anterior-posterior Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan
Posisi tubuh yang menghambat ekspansi paru membaik endotrakeal
Sindrome hipoventilasi Tekanan ekspirasi membaik Keluarkan sumbatan benda padat dengan forcep McGill
Kerusakan inervasi diafragma (kerusakan syaraf C5 Tekanan inspirasi membaik Berikan oksigen, jika perlu
ke atas) Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak
Cidera pada medula spinalis kontraindikasi
Efek agen farmakologis Ajarkan teknik batuk efektif
Kecemasan Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu
Ditandai Oleh:
Data Objektiv
( ) penggunaan otot bantu pernapasan ( ) fase ekspirasi
memanjang ( ) pola napas abnormal (takipnea,
bradipnea, hiperventilasi, kussmaul, cheyne-stokes) ( )
pernapasan pursed-lip ( ) pernapasan cuping hidung ( )
diameter thoraks anterior-posterior meningkat ( )
ventilasi semenit menurun ( ) kapasitas vital menurun
( ) tekanan ekspirasi menurun ( ) tekanan inspirasi
menurun ( ) ekskursi dada berubah
Data Subjektif
( ) dipsnea ( ) ortopnea
ASUHAN KEPERAWATAN
FISIOLOGIS - SIRKULASI
RM
Tgl Prt Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi dan Aktivitas Keperawatan
Gangguan Sirkulasi Spontan (D.0007) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manjemen Defibrilasi (I.02038)
selama …..x….. jam diharapkan: Periksa irama pada monitor setelah RJP 2 menit
Berhubungan dengan: Tingkat kesadaran meningkat Lakukan resusitasi jantung paru (RJP) hingga mesin
Abnormalitas kelistrikan jantung Saturasi oksigen meningkat defibrillator siap
Abnormalitas struktur jantung Gambaran EKG aritmia menurun Siapkan dan hidupkan mesin defibrillator
Penurunan fungsi ventrikel Frekuensi nadi membaik Pasang monitor EKG
Tekanan darah membaik Pastikan irama EKG henti jantung (VT atau VF tanpa nadi)
Ditandai oleh: Frekuensi nafas membaik Atur jumlah energy dengan mode asyncronized (360 joule
Data Objektiv ETCO2 membaik untuk monofasik dan 120-200 joule untuk bifasik)
( ) frekuensi nadi <50 kali/menit atau >150 kali/menit ( ) Produksi urin membaik Angkat paddle dari mesin dan oleskan jelli pada paddle
tekanan darah sistolik <60 mmHg atau >200 mmHg ( ) Tempelkan pedle pada sternum (kanan) pada sisi kanan
frekuensi napas <6 kali/menit atau >30 kali/menit ( ) sternum dibawah klavikula dan pedle apeks (kiri) pada
kesadaran menurun atau tidak sadar ( ) suhu tubuh garis midaksilaris setinggi elektroda V6
<34,50C ( ) tidak ada produksi urin dalam 6 jam ( ) Isi energy dengan menekan tombol charge pada pedle
saturasi oksigen <85% ( ) gambaran EKG menunjukkan atau tombol charge pada mesin defibrillator dan menunggu
aritmia letal (VT, VF, asistole, PEA) ( ) gambaran EKG hingga energy yang diinginkan tercapai
menunjukkan aritmia mayor (AV block derajat 2 tipe 2,
Hentikan RJP saat defibrillator siap
AV block total, takiaritmia-bradiaritmia, SVT, VES) ( )
Teriak saat defibrillator telah siap (“ I’am clear, you’re clear,
ETCO2 <35 mmHg
everybody’s clear”)
Data Subjectiv Berikan syok dengan menekan tombol pada kedua pedle
- bersamaan
Angkat pedle dan langsung lakukan RJP tanpa menunggu
hasil irama yang muncul pada monitor setelah pemberian
defibrilasi
Lanjutkan RJP sampai 2 menit
Penurunan Curah Jantung (D.0008) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan Jantung (I.02075)
selama .....x..... jam diharapkan: Identifikasi tanda/gejala primer penurunan curah jantung
Berhubungan dengan: Kekuatan nadi perifer meningkat (dispnea, kelelahan edema, ortopnea, proxysmal nocturnal
Perubahan irama jantung Ejection fraction (EF) meningkat dyspnea, peningkatan CVP)
Perubahan frekuensi jantung Cardiac index (CI) meningkat Identifikasi tanda/gejala sekunder penurunan curah
Perubahan kontraktilitas Left Ventricular Stroke Work Index jantung (peningkatan BB, hepatomegali, distensi vena
Perubahan preload (LVSWI) meningkat jugularis, palpitasi, ronkhi basah, uliguri, batuk , kulit pucat)
Perubahan afterload Stroke Volume Index (SVI) meningkat Monitor tekanan darah
Palpitasi menurun Monitor intake dan outpute cairan
Ditandai Oleh: Bradikardia menurun Monitor BB setiap hari pada waktu yang sama
Data Objektiv Takikardia menurun Monitor saturasi oksigen
( ) Perubahan irama jantung (bradikardi/takikardi, Gambaran EKG aritmia menurun Monitor keluhan nyeri dada (intensitas, lokasi, radiasi,
gambaran EKG aritmia atau gangguan konduksi) ( ) Lelah menurun durasi, presivitasi yang mengurangi nyeri)
Perubahan preload (edema, distensi vena jugularis, CVP Edema menurun Monitor EKG 12 sadapan
meningkat/menurun, hepatomegali, murmur jantung, BB Distensi vena jugularis menurun Monitor aritmia (kelainan irama dan frekuensi)
bertambah, pulmonary artery wedge pressure menurun ) Monitor nilai laboratorium jantung (elektrolit, enzim
Dispnea menurun
( ) Perubahan afterload (tekanan darah jantung, BNP, Ntpro-BNP)
meningkat/menurun, naadi perifer teraba lemah, CRT>3 Oliguria menurun
Pucat/sianosis menurun Monitor fungsi alat pacu jantung
detik, oliguria, warna kulit pucat/sianosis, pulmonary Posisikan pasien semi fowler atau fowler dengan kaki
vasculer meningkat/menurun, system vascular resisten Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND)
menurun kebawah atau posisi nyaman
meningkat/menurun) ( ) Perubahan kontraktilitas
Ortopnea menurun Berikan diet jantung yang sesuai
(terdengan suara jantung S3/S4, Ejection fraction
menurun, cardiac index menurun, left ventricular stroke Batuk menurun Gunakan stocking yang elastis, sesuai indikasi
work index menurun, stroke volume index menurun) Suara jantung S3 menurun Fasilitasi pasien dan keluarga untuk hidup sehat
Suara jantung S4 menurun Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi stress, jika
Data Subjectiv Murmur jantung menurun perlu
( ) perubahan irama jantung (palpitasi) ( ) perubahan Hepatomegali menurun Berikan dukungan emosional dan spiritual
preaload (lelah) ( ) perubahan afterload (dispnea) ( ) Pulmonary vascular resistence menurun Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen
perubahan kontraktilitas (proxysmal nocturnal dyspnea, Systemic vascular resistence menurun > 94%
ortopnea, batuk) Tekanan darah membaik Anjurkan aktivitas fisik sesuai toleransi dansecara
bertahap
Pengisian kapiler membaik
Anjurkan berhenti merokok
Berat badan membaik
Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
Central Venous Pressure (CVP) membaik
Pulmonary artery wedge pressure
(PAWP) membaik
Perfusi Perifer Tidak Efektif (D.0009) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Periksa sirkulasi perifer (nadi perifer, edema, pengisian
selama .....x..... jam diharapkan: kapiler, warna, suhu, brachial index)
Berhubungan dengan: Kekuatan nadi perifer meningkat Indikasi faktor resiko gangguan sirkulasi ( diabetes,
Hiperglikemia Penyembuhan luka meningkat perokok, orang tua, hipertensi dan kadar kolesterol tinggi )
Penurunan konsentrasi hemoglobin (Hb) Sensasi meningkat Monitor panas, kemerahan, nyeri atau bengkak pada
Peningkatan tekanan darah Warna kulit pucat menurun ekstermitas
Kekurangan volume cairan Edema perifer menurun Hindari pemasangn infus atau pemngambilan darah diarea
Penurunan aliran arteri atau vena Nyeri ekstermitas menurun keterbatasan perfusi
Kurang terpapar informasi tentang proses penyakit Paraestesia menurun Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstermitas
(diabetes melitus, hiperlipidemia) Kelemahan otot menurun dengan keterbatasan perfusi
Kurang terpapar informasi tentang faktor pemberat Kram otot menurun Hindari penekanan dan pemasangan tourniquet pada area
(merokok, gaya hidup monoton, trauma, obesitas, Bruit femoralis menurun yang cedera
asupan garam, imobilitas) Nekrosis menurun Lakukan pencegahan infeksi
Kurang aktivitas fisik Pengisian kapiler membaik Lakukan perawatan kaki dan kuku
Akral membaik Lakukan hidrasi
Ditandai Oleh: Turgor kulit membaik Anjurkan berhenti merokok
Data Objektiv Tekanan darah sistolik dan diastolic Anjurkan berolahraga rutin
( ) pengisian kapiler >3 detik ( ) nadi perifer Anjurkan menggunakan obat penurun tekanan darah,
membaik
menurun/tidak teraba ( ) akral teraba dingin ( ) warna antikoagulan, dan penurun kolesterol, jika perlu
Tekanan arteri rata-rata membaik
kulit pucat ( ) turgor kulit menurun ( ) edema ( ) Anjurkan perawatan kulit yang tepat
penyembuhan luka lambat ( ) indeks ankle-brachial Indeks ankle-brachial membaik
Anjurkan program diet untuk memperbaiki sirkulasi
<0,90 ( ) bruit femoral Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus
dilaporkan (rasa sakit yang tidak hilang saat istirahat, luka
Data Subjektiv
tidak sembuh, hilangnya rasa)
( ) parastesia ( ) nyeri ekstermitas
ASUHAN KEPERAWATAN
FISIOLOGIS – NUTRISI DAN CAIRAN
RM
Tgl Prt Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi dan Aktivitas Keperawatan
Defisit Nutrisi (D.0019) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manjemen Nutrisi (I.03119)
selama …..x….. diharapkan: Identifikasi status nutrisi
Berhubungan dengan: Mempertahankan makanan dimulut Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
Ketidak mampuan menelan makanan meningkat Identifikasi makan yang disukai
Ketidakmampuan mencerna makanan Reflek menelan meningkat Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien Kemampuan mengosongkan mulut Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
Peningkatan kebutuhan metabolism meningkat Monitor asupan makanan
Factor ekonomi (finansial tidak mencukupi) Kemampuan mengunyah meningkat Monitor berat badan
Factor psikologi (stress, keengganan untuk makan) Usaha menelan meningkat Monitor hasil pemeriksaan laborratorium
Pembentukan bolus meningkat Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
Ditandai oleh: Frekuensi tersedak menurun Fasilitasi menentukan pedoman diet (piramida makanan)
Data Objektiv Muntah menurun Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
( ) berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang Porsi makanan yang dihabiskan Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
ideal ( ) bising usus hiperaktif ( ) otot pengunyah lemah meningkat Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
( ) otot menelan lemah ( ) membrane mukosa pucat ( ) Kekuatan otot mengunyag meningkat Berikan suplemen makan, jika perlu
sariawan ( ) serum albumin turun ( ) rambut rontok Kekuatan otot menelan meningkat
berlebihan ( ) diare Hentikan pemberian makanan melalui selang nasogastric
Perasaan cepat kenyang menurun jika asupan oral dapat ditoleransi
Nyeri abdomen menurun Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Data Subjectiv
Berat badan membaik Ajarkan diet yang diprogramkan
( ) cepat kenyang setelah makan ( ) kram/nyeri
abdomen ( ) nafsu makan menurun Indeks Masa Tubuh (IMT) membaik Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan ( pereda
Frekuensi makan membaik nyeri, antiemetik), jika perlu
Nafsu makan membaik Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
Bising usus membaik kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan, jika perlu
Diare (D.0020) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Diare (I.03101)
selama .....x..... jam diharapakan: Identifikasi penyebab diare (Inflamasi gastrointestinal,
Berhubungan dengan: Frekuensi BAB membaik Iritasi gastrointestinal, Proses infeksi, Malabsorbsi, stres,
Inflamasi gastrointestinal Konsistensi feses membaik efek obat-obatan, pemberian botol susu)
Iritasi gastrointestinal Peristaltik usus membaik Identifikasi riwayat pemberian makanan
Proses infeksi Jumlah fese membaik Identifikasi gejala invaginasi (tangisan keras, kepucatan
Malabsorbsi Warna feses membaik pada bayi)
Kecemasan Nyeri abdomen menurun Monitor warna, volume, frekuensi dan konsistensi tinja
Tingkat stres tinggi Kram abdomen menurun Monitor tanda dan gejala hipovolemia (takikardi, nadi
Terpapar kontaminan Urgency menurun teraba lemah, tekanan darah turun, turgor kulit turun,
Terpapar toksin Tekanan darah membaik mukosa mulut kering, CRT melambat, BB menurun )
Penyalahgunaan laksatif Frekuensi nadi membaik Monitor iritasi dan ulserasi kulit didaerah perianal
Penyalahgunaan zat Kekuatan nadi emmbaik Monitor jumlah pengeluaran diare
Program pengobatan (agen tiroid, analgesik, pelunak Mata cekung membaik Monitor keamanan penyimpanan makanan
feses, ferosulfat, antasida, cimetidine, dan antibiotik) Turgor kulit membaik Berikan asupan cairan oral (larutan gula garam, oralit,
Perubahan air dan makanan Berat badan membaik pedialyte, renalyte)
Bakteri pada air Serum Natrium membaik Pasang jalur intrvena
Serum Kalium membaik Berikan cairan intravena (ringer laktat, ringer asetat), jika
Ditandai oleh: Serum Klorida membaik perlu
Data Objektiv Serum Kalsium membaik Ambil sample darah untuk pemeriksaan darah lengkap dan
( ) defekasi lebih dari 3 kali dalam 24 jam ( ) feses elektrolit
Serum Magnesium membaik
lembek atau cair ( ) frekuensi peristaltik meningkat ( ) Ambil sample feses untuk kultur, jika perlu
Serum Fosfor membaik
bising usus hiperaktif Anjurkan makanan porsi kecil dan sering secara bertahap
Anjurkan menghindari makanan pembentuk gas, pedas
Data Subjectiv dan mengandung laktosa
( ) urgency ( ) nyeri/kram abdomen Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
Kolaborasi pemberian obat antimotilitas (loperamide,
difenoksilat)
Kolaborasi pemberian obat antipasmodic/spasmolitik
(papaverin, ekstak belladonna, mebeverine)
Kolaborasi pemberian obat pengeras feses (atapulgit,
smektit, koalin-pektin)
Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah (D.0027) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Hiperglikemia (I.03115)
selama .....x..... jam diharapkan: Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
Berhubungan dengan: Koordinasi meningkat Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin
Hiperglikemia Tingkat kesadaran meningkat meningkat (penyakit kambuhan)
Disfungsi pankreas Mengantuk menurun Monitor kadar glukosa darah
Resistensi insulin Pusing menurun Monitor tanda dan gejala hiperglikemia ( poliuria, polidipsi,
Gangguan toleransi glukosa darah Lelah/lesu menurun polifagia, kelemahan, malaise, pandangan kabur, sakit
Gangguan glukosa darah puasa Rasa lapar menurun kepala)
Hipoglikemia Gemetar menurun Monitor intake dan output cairan
Penggunaan insulin atau obat glikemik oral Berkeringat menurun Monitor keton urin, kadar analisa gas darah, elektrolit,
Hiperinsulinemia Mulut kering menurun tekanan darah ortostatik, frekuensi nadi
Endokrinopati (kerusakan adrenal atau pituitari) Rasa haus menurun Berika asupan cairan oral
Disfungsi hati Prilaku aneh menurun Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi ortostatik
Disfungsi ginjal kronis Kesulitan bicara menurun Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala
Efek agen farmakologis Kadar glukosa dalam darah membaik hiperglikemia menetap atau memburuk
Tindakan pembedahan neoplasma Kadar glukosa dalam urin membaik Ajarkan pengelolaan diabetes (penggunaan insulin, obat
Gangguan metabolik bawaan (gangguan Palpitasi membaik oral, monitor asupan cairan, penggantian karbohidrat )
penyimpanan lisosomal, galaktosemia, gangguan Prilaku membaik Kolaborasi pemberian insulin
penyimpanan glikogen) Jumlah urin membaik Kolaborasi pemberian cairan IV
Kolaborasi pemberian kalium, jika perlu
Ditandai oleh:
Data Objektif Manajemen Hipoglikemia (I.03115)
( ) ganggguan koordinasi ( ) kadar glukosa darah/urin Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemia
rendah ( ) kadar glukosa dalam darah/urin tinggi ( ) Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemia
gemetar ( ) kesadaran menurun ( ) prilaku aneh ( ) sulit Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu
bicara ( ) berkerigat ( ) jumlah urin meningkat Berikan glukagon, jika perlu
Berikan karbohidrat komplek dan protein sesuai diet
Data Subjektiv Pertahankan kepatenan jalan nafas
( ) mengantuk ( ) pusing ( ) lelah atau lesu ( ) palpitasi
Pertahankan akses IV
( ) mengeluh lapar ( ) mulut kering ( ) haus meningkat
Monitoring kadar glukosa darah
Kolaborasi pemberian dekstrose, jika perlu
Ajarkan perawatan mandiri untuk mencegah hipoglikemia
(mengurangi insulin/agen oral, meningkatkan asupan
makanan untuk berolahraga)
Hipervolemia (D.0022) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Hipervolemia (I.03114)
selama .....x..... jam diharapkan: Periksa tanda dan gejala hipervolemia (ortopnea, dispnea,
Berhubungan dengan: Asupan cairan meningkat edema, JVP/CVP meningkat, refleks hepatojugular positif,
Gangguan mekanisme regulasi Output urin meningkat suara nafas tambahan)
Kelebihan asupan cairan Membran mukosa lembab meningkat Identifikasi penyebab hipervolemia
Kelebihan asupan natrium Asupan makanan meningkat Monitor status hemodinamik (frekuensi jantung, tekanan
Gangguan aliran balik vena Edema menurun darah, MAP,CVP, PAP, PCWP, CO, CI), jika tersedia
Efek agen farmakologis (kortikosteroid, Dehidrasi menurun Monitor intake dan output cairan
chlorpropamide, tolbutamide, vincristine, Asites menurun Monitor tanda hemokonsentrasi (kadar natrium, BUN,
tryptilinscarbamazepin) Konfusi menurun hematokrit, berat jenis urine)
Tekanan darah membaik Monitor tanda peningkatan tekanan onkotik plasma ( kadar
Ditandai oleh: Frekuensi nadi membaik protein dan albumin meningkat)
Data Objektif Kekuatan nadi emmbaik Monitor kecepatan infus secara ketat
( ) edema anasarka dan/atau edema perifer ( ) berat Monitor efek samping diuretik (hipotensi, ortortostatik,
Tekanan arteri rata-rata membaik
badan meningkat dalam waktu singkat ( ) jugular venous hipovolemia, hipokalemia, hiponatremia)
Mata cekung membaik
pressure (JVP) dan/atau central venous pressure (CVP) Timbang berat badan setiap hari
( ) reflek hepatojugular positif ( ) distensi vena jugularis Turgor kulit membaik
Berat badan membaik Batasi asupan cairan dan garam
( ) terdengan suara nafas tambahan ( ) hepatomegali Tinggikan kepala tempat tidur 30-400
( ) kadar Hb/Ht turun ( ) oliguria ( ) intake lebih banyak
Kolaborai pemberian diuretik
dari output ( ) kongesti paru
Kolaborasi penggantian kehilangan kalium akibat diuretik
Data Subjektif
( ) ortopnea ( ) dispnea ( ) proxysmal nocturnal
dyspnea (PND)
Hipovolemia (D.0023) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Hipovolemia (I.03116)
selama .....x..... jam diharapkan:
Berhubungan dengan: Asupan cairan meningkat Periksa tanda dan gejala hipovolemia (frekuensi nadi
Kehilangan cairan aktif Output urin meningkat meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun,
Kegagalan mekanisme regulasi Membran mukosa lembab meningkat tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membran
Peningkatan permeabilitas kapiler Asupan makanan meningkat mukosa kering, volume urine menurun, hematokrit
Kekurangan intake cairan Edema menurun meningkat, lemah, haus )
Evaporasi Dehidrasi menurun Monitor intake dan output
Asites menurun Hitung kebutuhan cairan
Ditandai oleh: Konfusi menurun Berikan posisi modified trendelenburg
Data Objektif Tekanan darah membaik Berikan asupan cairan oral
( ) frekuensi nadi meningkat ( ) nadi teraba lemah ( ) Frekuensi nadi membaik Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
tekanan darah menurun ( ) tekanan nadi menyempit ( ) Kekuatan nadi emmbaik Anjurkan menghindari perunahan posisi mendadak
turgor kulit menurun ( ) membran mukosa kering ( ) Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (NaCl, RL)
Tekanan arteri rata-rata membaik
volume urine menurun ( ) hamatokrit meningkat ( ) Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (glukosa 2,5%,
Mata cekung membaik
pengisian vena menurun( ) status mental berubah ( ) NaCl 0,4%)
suhu tubuh meningkat ( ) konsentrasi urine meningkat Turgor kulit membaik
Berat badan membaik Kolaborasi pemberian cairan koloid (albumin, plasmanate)
( ) berat badan turun tiba-tiba Kolaborasi pemberian produk darah
Data Subjectif
( ) merasa lelah ( ) mengeluh haus
ASUHAN KEPERAWATAN
FISIOLOGIS - ELIMINASI
RM
Tgl Prt Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi dan Aktivitas Keperawatan
Gangguan Eliminasi Urin (D.0040) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manjemen Eliminasi Urin (I.04152)
selama …..x….. jam diharapkan: Identifikasi tanda dan gejala retensi atau inkontinensia urin
Berhubungan dengan: Sensasi berkemih meningkat Identifikasi faktor yang menyebabkan retensi atau
Penurunan kapasitas kandung kemih Desakan berkemih (urgensi) menurun inkontinensia urin
Iritasi kandung kemih Distensi kandung kemih menurun Monitor eliminasi urin (frekuensi, konsisitensi, aroma,
Penurunan kemampuan menyadari tanda-tanda Berkemih tidak tuntas (hesistensi) volume dan warna)
gangguan kandung kemih menurun Catat waktu-waktu dan haluaran berkemih
Efek tindakan medis dan diagnostic (operasi ginjal, Volume residu urin menurun Batasi asupan cairan, jika perlu
operasi saluran kemih, anestesi dan obat-obatan) Nokturia menurun Ambil sample urin tengah (midstream) atau kultur
Kelemahan otot pelvis Mengompol menurun Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
Ketidakmampuan mengakses toilet (imobilisasi) Enuresis menurun Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran urin
Hambatan lingkungan Dysuria menurun Ajarkan mengambil specimen urin midstream
Ketidakmampuan mengkomunikasikan kebutuhan Anuria menurun Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu tepat untuk
eliminasi Frekuensi BAK membaik berkemih
Outlet kandung kemih tidak lengkap (anomaly saluran Karakteristik urin membaik Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-otot
kemih kongenital) panggul/berkemih
Imaturitas (pada anak usia < 3 tahun) Anjurkan minum yang cukup, jika tidak ada kontraindikasi
Anjurkan mengurangi minum menjelang tidur
Ditandai oleh: Kolaborasi pemberian obat supositoria uretra , jika perlu
Data Objektif
( ) distensi kandung kemih ( ) berkemih tidak tuntas
(hesitancy) ( ) volume residu urin meningkat
Data Subjectif
( ) desakan berkemih (urgensi) ( ) urin menetes
(dribbling) ( ) sering buang air kecil ( ) nokturia
( ) mengompol ( ) enuresis
Inkontinensia Fekal (D.0041) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan Inkontinensia Fekal (D.04162)
selama .....x..... jam diharapkan: Identifikasi penyebab inkontinensia fekal baik fisik maupun
Berhubungan dengan: Kontrol pengeluaran feses meningkat psikologis (gangguan syaraf motorik bawah, penurunan
Kerusakan susunan saraf motorik bawah Keluhan defekasi lama dan sulit menurun tonus otot, gangguan sfingter rektum, diare kronis,
Penurunan tonus otot Mengejan saat defekasi menurun gangguan kognitif, stres berlebihan)
Gangguan kognitif Distensi abdomen menurun Identifikasi perubahan frekuensi defekasi dan konsistensi
Penyalahgunaan laksatif Teraba massa pada rektal menurun feses
Kehilangan fungsi pengendalian sfingter rektum Urgency menurun Monitor kondisi kulit perianal
Pasca operasi pullthrough dan penutupan kolosomi Nyeri abdomen menurun Monitor keadekuatan evakuasi feses
ketidakmampuan mencapai kamar kecil Kram abdomen menurun Monitor diet dan kebutuhan cairan
diare kronis Konsistensi feses membaik Monitor efek samping pemberian obat
stress berlebihan Frekuensi BAB membaik Bersihkan area perianal dengan sabun dan air
Peristaltik usus membaik Jaga kebersihan tempat tidur dan pakaian
Ditandai oleh: Laksakan program latihan usus (bowel training), jika perlu
Data Objektif Jadwalkan BAB ditempat tidur, jika perliu
( ) feces keluar sedikit-sedikit dan sering ( ) bau feses Berikan celana pelindung/pebalu/popok, sesuai kebutuhan
( ) kulit perianal kemerahan Hindari makanan yang menyebabkan diare
Jelaskan definisi, jenis inkontinensia, penyebab
Data Subjektif inkontinensia fekal
( ) tidak mampu menontrol pengeluaran feses Anjurkan mencatat karakteristis feses
( ) tidak mampu menunda defekasi Kolaborasi pemberian obat diare (loperamide, atropin)
Konstipasi (D.0049) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Konstipasi (D.04155)
selama .....x..... jam diharapkan: Periksa tanda dan gejala konstipasi
Berhubungan dengan: Kontrol pengeluaran feses meningkat Periksa pergerakan usus, karakteristik feses (konsistensi,
Penurunan motilitas gastrointestinal Keluhan defekasi lama dan sulit menurun bentuk, volume, dan warna)
Ketidakcukupan diet Mengejan saat defekasi menurun Identifikasi faktor resiko konstipasi (obat-obatan, tirah
Ketidakcukupan asupan serat Distensi abdomen menurun baring, dan diet rendah serat)
Ketidakcukupan asupan cairan Teraba massa pada rektal menurun Anjurkan diet tinggi serat
Aganglionik (penyakit hircsprung) Urgency menurun Lakukan masase abdomen, jika perlu
Kelemahan otot abdomen Nyeri abdomen menurun Lakukan evakuasi feses secara manual, jika perlu
Konfusi Kram abdomen menurun Berikan enema atau irigasi, jika perlu
Depresi Konsistensi feses membaik Jelaskan etiologi masalah dan alasan tindakan
Gangguan emosional Frekuensi BAB membaik Anjurkan peningkatan asupan cairan, jika tidak ada
Katidakadekuatan toileting Peristaltik usus membaik kontraindikasi
Penyalahgunaan laksatif Latih buang air secara teratur
Efek agen farmakologis Ajarkan cara mengatasi konstipasi/impaksi
Ketidakteraturan kebiasaan defekasi Kolaborasi penggunaan obat pencahar, jika perlu
Ditandai oleh:
Data Objektif
( ) feses keras ( ) peristaltic usus menurun ( ) distensi
abdomen ( ) kelemahan umum ( ) teraba masa pada
rektal
Data Subjektif
( ) defekasi kurang dari 2 kali seminggu ( ) pengeluaran
feses lama dan sulit ( ) mengejan saat defekasi
ASUHAN KEPERAWATAN
FISIOLOGIS – AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT
RM
Tgl Prt Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi dan Aktivitas Keperawatan
Gangguan Mobilitas Fisik (D.0054) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Dukungan Ambulasi (I.06171)
selama .....x..... jam diharapkan: Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
Berhubungan dengan: Menopang berat badan meningkat Identifikasi toleransi fisik melakukan ambulasi
Kerusakan integritas struktur tulang Berjalan dengan langkah yang efektif Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum
Perubahan metabolism meningkat memulai ambulasi
Ketidakbugaran fisik Berjalan dengan langkah pelan Monitor kondisi umum selama melakukan ambulasi
Penurunan kendali otot Berjalan dengan langkah sedang Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu ( tongkat,
Penurunan masa otot meningkat kruk)
Keterlambatan perkembangan Berjalan dengan langkah cepat Fasilitasi melakukan mobilisasi fisik, jika perlu
Kekakuan sendi Merjalan menanjak meningkat Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
Kontraktur Berjalan menurun meningkat meningkatkan ambulasi
Malnutrisi Berjalan jarak pendek meningkat Jelaskan tujuan dan pt\rosedur ambulasi
Gangguan moskuloskeletal Berjalan jarak sedang meningkat Anjurkan melakukan ambulasi dini
Gangguan neuromuscular Berjalan jarak jauh meningkat Ajarkan ambulasi sederhana yang harus dilakukan
Indeks masa tubuh diatas persentis ke-75 sesuai usia Berjalan mengitari ruangan meningkat (berjalan dari tempat tidur kekursi roda, berjalan dari
Efek agen farmakologis Berjalan melewati rintangan ruangan tempat tidur ke kamar mandi, berjalan sesuai toleransi )
Program pembatasan gerak meningkat
Nyeri Nyeri saat berjalan menurun Dukungan Mobilisasi (I.05173)
Kurang terpapar informasi tentang aktivitas fisik Kaku pada persendian menurun Identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik lainnya
Kecemasan Keengganan berjalan menurun Identifikasi toleransi fisik melakukan pergerakan
Gangguan kognitif Perasaan khawatir saat berjalan menurun Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah sebelum
Keengganan melakukan pergerakan Pergerakan ekstermitas meningkat memulai mobilisasi
Gangguan sensoripersepsi Kekuatan otot meningkat Monitor kondisi umum selama melakukan mobilisasi
Rentang pergerakan meningkat Fasilitasi aktivitas ambulasi dengan alat bantu (pagar
Ditandai oleh: Kelemahan fisik menurun tempat tidur)
Data Objektif Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
( ) kekuatan otot menurun ( ) rentang gerak (ROM) Libatkan keluarga untuk membantu pasien dalam
menurun ( ) sendi kaku ( ) gerakan tidak terkoordinasi meningkatkan pergerakan
( ) gerakan terbatas ( ) Fisik lemah Jelaskan tujuan dan pt\rosedur mobilisasi
Anjurkan melakukan mobilisasi dini
Data Subjectif Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus dilakukan (duduk
( ) Mengeluh sulit menggerakkan ekstermitas ditempat tidur, duduk disisi tempat tidur, pindah dari
( ) Nyeri saat bergerak ( ) Enggan melakukan tempat tidur ke kursi)
pergerakan ( ) Merasa cemas saat bergerak
Intoleransi Aktivitas (D.0056) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Energi (I.05178)
selama .....x..... jam diharapkan: Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
Berhubungan dengan: Aktivitas fisik yang direkomendasikan kelelahan
Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan meningkat Monitor kelelahan fisik dan emosional
oksigen Aktivitas yang tepat meningkat Monitor pola dan jam tidur
Tirah baring Strategi untuk menyeimbangkan aktivitas Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan
Kelemahan dan istirahat meningkat aktivitas
Imobilitas Teknik konservasi energi meningkat Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
Gaya hidup monoton Teknik pernapasan meningkat (cahaya, suara, kunjungan)
Pembatasan energi meningkat Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
Ditandai oleh: Pembatasan aktivitas menurun Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
Data Objektif Kemudahan melakukan aktivitas sehari- Fasilitasi duduk disisi tempat tidur, jika tidak dapat
( ) Frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi hari meningkat berpindah atau berjalan
istirahat ( ) Tekanan darah berubah >20% dari kondisi Kecepatan berjalan meningkat Anjurkan tirah baring
istirahat ( ) Gambaran EKG menunjukkan aritmia Jarak berjalan meningkat Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
saat/setelah aktivitas ( ) Gambaran EKG menunjukkan Kekuatan tubuh bagian atas meningkat Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
iskemia ( ) Sianosis kelelahan tidak berkurang
Toleransi menaiki tangga meningkat
Keluhan lelah menurun Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Data Subjektif
Dispnea saat beraktivitas menurun Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
( ) Mengeluh lelah ( ) Dispnea saat/setelah aktivitas
Dispnea setelah beraktivitas menurun asupan makanan
( ) Merasa tidak nyaman setelah beraktivitas
( ) Merasa lelah Aritmia saat beraktivitas menurun
Aritmia setelah beraktivitas menurun
Sianosis menurun
Perasaan lemah menurun
Frekuensi nadi membaik
Warna kulit membaik
Tekanan darah membaik
Saturasi oksigen emmbaik
Frekuensi nafas membaik
EKG iskemia menurun
Keletihan (D.0057) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Energi (I.05178)
selama .....x..... jam diharapkan: Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
Berhubungan dengan: Verbalisasi kepulihan energi meningkat kelelahan
Gangguan tidur Tenaga meningkat Monitor kelelahan fisik dan emosional
Gaya hidup monoton Kemampuan melakukan aktivitas rutin Monitor pola dan jam tidur
Kondisi fisiologis (penyakit kronis, penyakit terminal, meningkat Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan
anemia, malnutrisi, kehamilan) Motivasi meningkat aktivitas
Program perawatan/pengobatan jangka panjang Verbalisasi lelah menurun Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
Peristiwa hidup negatif Lesu menurun (cahaya, suara, kunjungan)
Stres berlebihan Gangguan konsentrasi menurun Lakukan latihan rentang gerak pasif dan/atau aktif
depresi Sakit kepala menurun Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
Sakit tenggorokan menurun Fasilitasi duduk disisi tempat tidur, jika tidak dapat
Ditandai oleh: Mengi menurun berpindah atau berjalan
Data Objektif Sianosis menurun Anjurkan tirah baring
( ) Tidak mampu mempertahankan aktivitas rutin Gelisah menurun Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
( ) Tampak lesu ( ) Kebutuhan istirahat meningkat Frekuensi nafas menurun Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
Perasaan bersalah menurun kelelahan tidak berkurang
Data Subjektif Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
Nafse makan membaik
( ) Merasa energy tidak pulih walaupun sudah tidur Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
( ) Libido menurun ( ) Merasa kurang tenaga Pola nafas membaik
Libido membaik asupan makanan
( ) Mengeluh lelah ( ) Merasa bersalah akibat tidak
mampu menjalankan tanggung jawab Pola istirahat membaik
ASUHAN KEPERAWATAN
FISIOLOGIS – NEUROSENSORI
RM
Tgl Prt Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi dan Aktivitas Keperawatan
Gangguan Menelan (D.0063) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pencegahan Aspirasi (I. 01018)
selama .....x..... jam diharapkan: Monitor tingkat kesadaran, batuk, muntah, dan
Berhubungan dengan: Mempertahankan makanan dimulut kemmapuan menelan
Gangguan serebrovaskular meningkat Monitor status pernafasan
Gangguan syaraf kranialis Reflek menelan meningkat Monitor bunyi nafas, terutama setelah makan/minum
Paralisis serebral Kemampuan mengosongkan mulut Periksa residu gaster sebelum memberikan asupan oral
Akalasia meningkat Posisikan semifowler (30-45 derajat) 30 m2nit sebelum
Abnormalitas laring Kemampuan mengunyah meningkat memberi asupan oral
Ambnormalitas orofaring Usaha menelan meningkat Pertahankan kepatenan jalan nafas (tekhnik head tilt chin
Anomaly jalan nafas atas Pembentukan bolus meningkat lift, jaw thrust, in line)
Defek anatomic kongenital Frekuensi tersedak menurun Partahankan pengembangan balon Endotracheal Tube
Defek laring Batuk menurun (ETT)
Defek nasal Muntah menurun Lakukan penghisapan jalan nafas, jika produksi secret
Defek rongga nasofaring Refluk lambung menurun meningkat
Defek trakea Gelisah menurun Sediakan suction diruangan
Refluk gastroesofagus Regurgitasi menurun Hindari memberi makan melalui selang gastrointestinal,
Obstruksi mekanis Produksi saliva membaik jika residu banyak
Prematuritas Penerimaan makanan membaik Berikan makanan dengan ukuran kecil atau lunak
Kualitas suara membaik Berikan obat oral dalam bentuk cair
Ditandai oleh: Anjurkan makan secara perlahan
Data Objektif Ajarkan strategi mencegah aspirasi
( ) Batuk sebelum menelan ( ) Batuk setelah makan Ajarkan tekhnik mengunyah atau menelan, jika perlu
atau minum ( ) Tersedak ( ) Makanan tertinggal di
rongga mulut ( ) Bolus masuk terlalu cepat ( ) Refluk
nasal ( ) Tidak mampu membersihkan rongga mulut
( ) Makanan jatuh dari mulut ( ) Makanan terdorong
keluar dari mulut ( ) Sulit mengunyah ( ) Muntah
sebelum menelan
Data Subjectif
( ) Mengeluh sulit menelan
ASUHAN KEPERAWATAN
PSIKOLOGIS – NYERI DAN KENYAMANAN
RM
Tgl Prt Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi dan Aktivitas Keperawatan
Gangguan Rasa Nyaman (D.0074) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Terapi Relaksasi (I.09326)
selama .....x..... jam diharapkan: Identifikasi penururnan tingkat energy, ketidakmampuan
Berhubungan dengan: Kesejahteraan fisik meningkat berkonsentrasi, atau gejala lain yang mengganngu
Gejala penyakit Kesejahteraan psikologis meningkat kemampuan kognitif
Kurang pengendalian situasional/lingkungan Dukungan social dari teman meningkat Identifikasi teknik relaksasi yang efektif pernah digunakan
Ketidakadekuatan sumber daya (dukungan finansial, Dukungan social dari keluarga meningkat Identifikasi kesediaan, kemampuan dan penggunaan
social, dan pengetahuan) Perawatan sesuai keyakinan budaya teknik sebelumnya
Kurangnya privasi meningkat Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah,
Gangguan stimulus lingkungan Perawatan sesuai kebutuhan menungkat dan suhu sebelum dan sesudah latihan
Efek samping terapi (medikasi, radiasi, kemoterapi) Kebebasan melakukan ibadah meningkat Monitor respon terhadap terapi relaksasi
Gangguan adaptasi kehamilah Rileks meningkat Ciptakan lingkungan tenang, dan tanpa gangguan dengan
Keluhan tidak nyaman menurun pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika
Ditandai oleh: Gelisah menurun memungkinkan
Data Objektif Kebisingan menurun Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan
( ) Gelisah ( ) Menunjukan gejala distres ( ) Tampak Keluhan sulit tidur menurun berirama
meringis/menangis ( ) Pola eliminasi berubah ( ) Postur Keluhan kedinginan/kepanasan menurun Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan
tubuh berubah ( ) Iritabilitas analgetik atau tindakan medis lain
Gatal menurun
Mual menurun Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis relaksasi
Data Subjectif yang tersedia (music, meditasi, nafas dalam, relaksasi otot
( ) Mengeluh tidak nyaman ( ) Mengeluh sulit tidur Lelah menurun
progresif)
( ) Tidak mampu rileks ( ) Mengeluh kedinginan atau Merintih/menangis menurun
Anjurkan mengambil posisi nyaman
kepanasan ( ) Merasa gatal ( ) Mengeluh mual ( ) Pola tidur membaik
Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
Mengeluh lelah Anjurkan sering mengulangi atau melatih teknik yang
dipilih
Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi
Nausea (D.0076) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Mual (I.03117)
selama .....x..... jam diharapkan: Identifikasi pengalaman mual
Berhubungan dengan: Perasaan ingin muntah menurun Identifikasi isyarat nonverbal ketidaknyamanan (bayi,
Gangguan biokimiawi (uremia, ketoasidosis diabetik) Perasaan asam dimulut menurun anak-anak, dan mereka yang tidak dapat berkomunikasi
Gangguan pada esofagus Sensasi panas menurun secara efektif)
Distensi lambung Sensasi dingin menurun Identifikasi dampak mual terhadap kualitas hidup ( nafsu
Iritasi lambung Diaforesis menurun makan, aktivitas, kinerja, tanggung jawab peran, dan tidur)
Gangguan pankreas Takikardia menurun Identifikasi faktor penyebab mual (pengobatan dan
Peregangan kapsul limpa Pucat membaik prosedur)
Tumor terlokalisasi (neuroma akustik, tumor otak Dilatasi pupil membaik Identifikasi antiemetik untuk mencegah mual (kecuali pada
primer atau sekunde, metastasis tulang didasar Nafsu makan membaik kehamilan)
tengkorak) Jumlah saliva membaik Monitor mual (frekuensi, durasi, dan tingkat keparahan)
Peningkatan tekanan intraabdominal (keganasan Frekuensi menelan membaik Monitor asupan nutrisi dan kalori
intraabdomen) Kendalikan faktor lingkungan penyebab mual (bau tak
Peningkatan tekanan intrakranial sedap, suara, dan rangsangan visual yang tidak
Peningkatan tekanan intraorbital (glaukoma) menyenangkan)
Mabuk perjalanan Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab mual
Kehamilan (kecemasan, ketakuatan, kelelahan)
Aroma tidak sedap Berikan makanan dalam jumlah kecil dan menarik
Rasa makanan/minuman yang tidak enak Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
Efek agen farmakologis Anjurkan sering membersihkan mulut, kecuali jika
Efek toksin merangsang mual
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi mual
Ditandai oleh: (biofeddback, hipnosis, relaksasi, terapi musik, akupresur )
Data Objektif Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu
( ) Saliva meningkat ( ) Pucat ( ) Diaforesis
( ) Takikardia ( ) Pupil dilatasi Manajemen Muntah (I.03118)
Identifikasi karakteristik muntah (warna, konsistensi,
Data Subjektif adanya darah, waktu, frekuensi, dan durasi)
( ) Mengeluh mual ( ) Merasa ingin muntah ( ) Tidak Periksa volume muntah
berminat makan ( ) Merasa asam dimulut ( ) Sensai Identifikasi riwayat diet (makanan yang disuka, tidak
panas/dingin ( ) Sering menelan disukai, dan budaya)
Identifikasi faktor penyebab muntah (pengobatan dan
prosedur)
Identifikasi kerusakan esofagus dan faring posterior jika
muntah terlalu lama
Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit
Kontrol faktor lingkungan penyebab muntah (bau tak
sedap, suara, dan rangsangan visual yang tidak
menyenangkan)
Kurangi atau hilangkan keadaan penyebab muntah
(kecemasan, ketakuatan)
Atur posisi untuk mencegah aspirasi
Pertahankan kepatenan jalan nafas
Bersihkan mulut dan hidup
Berikan dukungan fisik saat muntah (membantu
membungkuk atau menundukkan kepala)
Berikan kenyamanan selama muntah (kompres dingin di
dahi, atau sediakan pakaian kering dan bersih)
Berikan cairan yang tidak mengandung karbonasi minimal
30 menit setelah muntah
Anjurkan istirahat dan tidur yang cukup
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengatasi muntah
(biofeddback, hipnosis, relaksasi, terapi musik, akupresur )
Kolaborasi pemberian antiemetik, jika perlu
Nyeri Akut (D.0077) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manjemen Nyeri (I.08238)
selama .....x..... jam diharapkan: Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
Berhubungan dengan: Kemampuan menuntaskan aktivitas dan intensitas nyeri
Agen pencedera fisiologis (inflamasi, iskemia, meningkat Identifikasi skala nyeri
neoplasma) Keluhan nyeri menurun Identifikasi respon nyeri non verbal
Agen pencedera kimiawi (terbakar, bahan kimia iritan) Meringis menurun Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
Agen pencedera fisik (abses, amputasi, terbakar, Sikap protektif menurun nyeri
terpotong, mengankat berat, prosedur operasi, Gelisah menurun Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
trauma, latihan fisik berlebihan) Kesulitan tidur menurun Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
Menarik diri menurun Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Ditandai oleh: Berfokus pada diri sendiri menurun Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
Data Objektif Diaforesis menurun diberikan
( ) Tampak meringis ( ) Bersikap protektif (waspada, Perasaaan tertekan menurun Monitor efek samping penggunaan analgetik
posisi menghindari nyeri) ( ) Gelisah ( ) Frekuensi nadi Perasaan takut mengalami cidera Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa
meningkat ( ) Sulit tidur ( ) Tekanan darah meningkat berulang menurun nyeri (TENS, hypnosis, akupresur, terapi music,
( ) Pola nafas berubah ( ) Nafsu makan berubah Anoreksia menurun biofeedback, terapi pijat aroma terapi, imajinasi terbimbing,
( ) Proses berpikir terganggu ( ) Berfokus pada diri Perinium terasa tertekan menurn kompres hangat/dingin, terapi bermain)
sendiri ( ) Diaforesis Control lingkungan yang dapat memperberat rasa nyeri
Uterus teraba membulat menurun
Ketegangan otot menurun (suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
Data Subjektif Fasilityasi istirahat dan tidur
( ) Mengeluh nyeri Pupil dilatasi menurun
Muntah menurun Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemulihan
Mual menurun strategi meredakan nyeri
Nyeri Kronis (D.0078)
Frekuensi nadi membaik
Berhubungan dengan: Pola nafas membaik
Kondisi muskuloskeletal kronis Tekanan darah membaik
Kerusakan sistem syaraf Proses berfikir membaik
Penekanan syaraf Fokus membaik
Infiltrasi tumor Fungsi berkemih membaik
Ketidakseimbangan neurotransmiter, neuromodulator, Nafsu makan membaik
dan reseptor Pola pikir membaik
Gangguan imunitas (neuropati terkait HIV, virus
varicella-zoster)
Gangguan fungsi metabolik
Riwayat posisi kerja statis
Peningkatan indeks massa tubuh
Kondisi pasca trauma
Tekanan emosional
Riwayat penganiayaan (fisik, psikologis, seksual)
Riwayat penyalahgunaan obat/zat
Ditandai oleh:
Data Objektif
( ) Tampak meringis ( ) Gelisah ( ) Tidak mampu
menuntaskan aktivitas ( ) Bersikap protektif (posisi
menghindari nyeri) ( ) Waspada ( ) Pola tidur berubah
( ) Anoreksia ( ) Fokus menyempit ( ) Berfokus pada
diri sendiri
Data Subjektif
( ) Mengeluh nyeri ( ) Merasa depresi (tertekan)
( ) Merasa takut mengalami cidera berulang
ASUHAN KEPERAWATAN
LINGKUNGAN – KEAMANAN DAN PROTEKSI
RM
Tgl Prt Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi dan Aktivitas Keperawatan
Gangguan Integritas Kulit/Jaringan (D.0129) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan Integritas Kulit (I.011353)
selama .....x..... jam diharapkan: Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (perubahan
Berhubungan dengan: Elastisitas meningkat sirkulasi, perubahan status nutrisi, penurunan
Perubahan sirkulasi Hidrasi meningkat kelembaban, suhu lingkungan ekstream, penurunan
Perubahan status nutrisi (kekurangan atau kelebihan) Perfusi jaringan meningkat mobilitas)
Kekuarangan/kelebihan volume cairan Kerusakan jaringan menurun Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
Penurunan mobilitas Kerusakan lapisan kulit menurun Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jika perlu
Bahan kimia iritatif Nyeri menurun Bersihkan perianal dengan air hangat, terutama selama
Suhu lingkungan yang ekstrim Perdarahan menurun periode diare
Factor mekanis (penekanan pada tonjolan tulang, Kemerahan menurun Anjurkan minum air yang cukup
gesekan) Faktor elektirs (elektrodiatermi, energy listrik Hematoma menurun Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi (buah, sayur)
bertegangan tinggi ) Pigmentasi abnormal menurun
Efek samping terapi radiasi Jaringan parut menurun Perawatan Luka (I.14564)
Kelembaban Nekrosis menurun Monitor karakteristik luka (drainase, warna , ukuran, bau)
Proses penuaan Abrasi kornea menurun Monitor tanda-tanda infeksi
Neuropati perifer Suhu kulit membaik Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
Perubahan pigmentasi Sensai membaik Cukur rambut disekitar area luka, jika perlu
Perubahan hormonal Tekstur membaik Bersihkan dengan cairan NaCL atau pembersih nontoksik
Kurang terpapar informasi tentang upaya Pertumbuhan rambut membaik Bersihkan jaringan nekrotik
mempertahankan/melindungi integritas jaringan Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi, jika perlu
Pasang balutan sesuai jenis luka
Ditandai oleh: Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
Data Objektif Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase
( ) Kerusakan jaringa/lapisan kulit ( ) Nyeri ( ) Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai
Perdarahan ( ) Kemerahan ( ) Hematoma kondisi pasien
Berikan diet dengan kalori 30-35 kkal/kgbb/hari dan protein
Data Subjektif 1,25-1,5 g/kgbb/hari
- Berikan suplemen vitamin dan mineral ( vitamin A, Zinc,
asam amino) sesuai indikasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri
Kolaborasi proses debridement (enzimatik, biologis,
mekanis, autolitik)
Kolaborasi pemberian antibiotic, jika perlu
Hipertermia (D.0130) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Hipertemia (I.15506)
selama .....x..... jam diharapkan: Identifikasi penyebab hipertermia (hidrasi, terpapar
Berhubungan dengan: Menggigil menurun lingkungan panas, penggunaan inkubator)
Dehindrasi Kulit merah menurun Monitor suhu tubuh
Terpapar lingkungan panas Kejang menurun Monitor kadar elektrolit
Proses penyakir (infeksi, kanker) Akrosianosis menurun Monitor haluaran urin
Ketidaksesuaian pakaian dengan suhu lingkungan Konsumsi oksigen menurun Monitor komplikasi akibat hipertermia
Peningkatan laju metabolisme Piloereksi menurun Sediakan lingkungan yang dingin
Respon trauma Vasokonstriksi perifer menurun Longgarkan atau lepaskan paskian
Aktivitas berlebihan Kutis memorata menurun Basahi dan kipas permukaan tubuh
Penggunaan inkubator Pucat menurun Berikan cairan oral
Takikardia menurun Ganti linen setiap hari atau sering jika mengalami
Ditandai oleh: Takipnea menurun hiperhidrosis (keringat berlebih)
Data Objektif Bradikardia menurun Lakukan pendinginan ekternal (selimut hipotermia atau
( ) Suhu tubuh diatas nilai normal ( ) Kulit merah ( ) Dasar kuku sianotik menurun kompres dingin pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila)
Kejang ( ) Takikardi ( ) Takipnea ( ) Kulit terasa hangat Hipoksia menurun Berikan oksigen, jika perlu
Suhu tubuh membaik Anjurkan tirah baring
Data Subjektif Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika
Suhu kulit membaik
- perlu
Pengisian kapiler membaik
Ventilasi membaik
Tekanan darah membaik
Hipotermia (D.0131) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen Hiponatremia (I.14507)
selama .....x..... jam diharapkan: Monitor suhu tubuh
Berhubungan dengan: Menggigil menurun Identifikasi penyebab hipotermia (terpapar suhu
Kerusakan hipotalamus Kulit merah menurun lingkungan rendah, pakian tipis, kerusakan hipotalamus,
Komsumsi alkohol Kejang menurun penurunan laju metabolisme, kekurangan lemak subkutan )
Berat badan ekstrem Akrosianosis menurun Monitor tanda dan gejala akibat hipotermia (Hipotermia
Kekurangan lemak subkutan Konsumsi oksigen menurun ringan: takipnea, disastria, menggigil, hipertensi, diuresis;
Terpapar suhu lingkungan rendah Piloereksi menurun Hipotermia sedang: aritmia, hipotensi, apatis, koagulatif,
Malnutrisi Vasokonstriksi perifer menurun refleks menurun; Hipotermia berat: oliguria, reflek
Pemakaian pakaian tipis Kutis memorata menurun menghilang, edema paru, asam basa abnormal)
Penurunan laju metabolisme Pucat menurun Sediakan lingkungan yang hangat
Tidak beraktivitas Takikardia menurun Ganti pakaian dan linen yang basah
Transfer panas (konduksi, konveksi, evaporasi, Takipnea menurun Lakukan penghangatan pasif (selimut, menutup kepala,
radiasi) Bradikardia menurun pakian tebal)
Trauma Dasar kuku sianotik menurun Lakukan penghangatan aktif eksternal (kompres hangat,
Proses penuaan Hipoksia menurun
botol hangat, selimut hangat, perawatan metode
Efek agen farmakologis kangguru)
Suhu tubuh membaik
Kurang terpapar informasi tentang pencegahan Lakukan penghangatan aktif internal (infus cairan hangat,
Suhu kulit membaik
hipotermia oksigen hangat, lavase peritoneal dengan cairan hangat)
Pengisian kapiler membaik
Anjurkan makan/minum hangat
Ventilasi membaik
Ditandai oleh: Tekanan darah membaik
Data Objektif
( ) Kulit terba dingin ( ) Menggigil ( ) Suhu tubuh
dibawah nilai normal ( ) Akrosianosis ( ) Bradikardi
( ) Dasar kuku sianotik ( ) Hipoglikemia ( ) Hipoksia
( ) Pengisian kapiler > 3 detik ( ) Konsumsi oksigen
meningkat ( ) Ventilasi menurun ( ) Piloereksi
( ) Takikardia ( ) Vasokonstriksi perifer ( ) Kulit
memorata (pada neonatus)
Data Subjektif
-
Perlambatan Pemulihan Pasca Bedah (D.0133) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manjemen Nutrisi (I.03119)
selama .....x..... jam diharapkan: Identifikasi status nutrisi
Berhubungan dengan: Kenyamanan meningkat Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
Skor klasifikasi status fisik American Society of Selera makan meningkat Identifikasi makan yang disukai
Anesthesiologist (ASA) ≥3 Mobilitas meningkat Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
Hiperglikemia Kemampuan melanjutkan pekerjaan Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastric
Edema pada lokasi pembedahan meningkat Monitor asupan makanan
Usia ekstrem Kemampuan bekerja meningkat Monitor berat badan
Riwayat perlambatan penyembuhan luka Kemampuan perawatan diri meningkat Monitor hasil pemeriksaan laborratorium
Gangguan mobilitas Waktu penyembuhan menurun Lakukan oral hygiene sebelum makan, jika perlu
Malnutrisi Area luka operasi membaik Fasilitasi menentukan pedoman diet (piramida makanan)
Obesitas Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai
Infeksi luka perioperatif Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Mual/muntah persisten Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein
Respon emosional pasca operasi Berikan suplemen makan, jika perlu
Gangguan psikologis pascaoperasi Hentikan pemberian makanan melalui selang nasogastric
Kontaminasi bedah jika asupan oral dapat ditoleransi
Trauma pada luka operasi Anjurkan posisi duduk, jika mampu
Efek agen farmakologis Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan ( pereda
Ditandai oleh: nyeri, antiemetik), jika perlu
Data Objektif Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah
( ) Area luka operasi terbuka ( ) Waktu penyembuhan kalori dan jenis nutrient yang dibutuhkan, jika perlu
yang memanjang ( ) Gangguan mobilitas ( ) Tidak Manjemen Nyeri (I.08238)
mampu melanjutkan pekerjaan ( ) Memulai pekerjaan Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
tertunda ( ) Membutuhkan bantuan untuk perawatan diri dan intensitas nyeri
Identifikasi skala nyeri
Data Subjektif Identifikasi respon nyeri non verbal
( ) Mengeluh tidak nyaman ( ) Selera makan hilang Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
nyeri
Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah
diberikan
Monitor efek samping penggunaan analgetik
Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa
nyeri (TENS, hypnosis, akupresur, terapi music,
biofeedback, terapi pijat aroma terapi, imajinasi terbimbing,
kompres hangat/dingin, terapi bermain)
Control lingkungan yang dapat memperberat rasa nyeri
(suhu ruangan, pencahayaan, kebisingan)
Fasilityasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemulihan
strategi meredakan nyeri
Perawatan Luka (I.14564)
Monitor karakteristik luka (drainase, warna , ukuran, bau)
Monitor tanda-tanda infeksi
Lepaskan balutan dan plester secara perlahan
Cukur rambut disekitar area luka, jika perlu
Bersihkan dengan cairan NaCL atau pembersih nontoksik
Bersihkan jaringan nekrotik
Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi, jika perlu
Pasang balutan sesuai jenis luka
Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka
Ganti balutan sesuai jumlah eksudat dan drainase
Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai
kondisi pasien
Berikan diet dengan kalori 30-35 kkal/kgbb/hari dan protein
1,25-1,5 g/kgbb/hari
Berikan suplemen vitamin dan mineral ( vitamin A, Zinc,
asam amino) sesuai indikasi
Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Ajarkan prosedur perawatan luka secara mandiri
Kolaborasi proses debridement (enzimatik, biologis,
mekanis, autolitik)
Kolaborasi pemberian antibiotic, jika perlu
Resiko Gangguan Integritas Kulit/Jaringan (D.0139) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Perawatan Integritas Kulit (I.011353)
selama .....x..... jam diharapkan: Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (perubahan
Faktor Resiko Elastisitas meningkat sirkulasi, perubahan status nutrisi, penurunan
Perubahan sirkulasi Hidrasi meningkat kelembaban, suhu lingkungan ekstream, penurunan
Perubahan status nutrisi (kekurangan atau kelebihan) Perfusi jaringan meningkat mobilitas)
Kekuarangan/kelebihan volume cairan Kerusakan jaringan menurun Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
Penurunan mobilitas Kerusakan lapisan kulit menurun Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jika perlu
Bahan kimia iritatif Nyeri menurun Bersihkan perianal dengan air hangat, terutama selama
Suhu lingkungan yang ekstrim Perdarahan menurun periode diare
Factor mekanis (penekanan pada tonjolan tulang, Kemerahan menurun Anjurkan minum air yang cukup
gesekan) Faktor elektirs (elektrodiatermi, energy listrik Hematoma menurun Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi (buah, sayur)
bertegangan tinggi ) Pigmentasi abnormal menurun
Efek samping terapi radiasi Jaringan parut menurun
Kelembaban Nekrosis menurun
Proses penuaan Abrasi kornea menurun
Neuropati perifer Suhu kulit membaik
Perubahan pigmentasi Sensai membaik
Perubahan hormonal Tekstur membaik
Kurang terpapar informasi tentang upaya Pertumbuhan rambut membaik
mempertahankan/melindungi integritas jaringan
Resiko Infeksi (D.0142) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pencegahan Infeksi (I.14539)
selama .....x..... jam diharapkan: Monitor tanda dan gejala infeksi lokal dan sistemik
Faktor Resiko Kebersihan tangan meningkat Batasi jumlah pengunjung
Penyakit kronis (diabetes melitus) Kebersihan badan meningkat Berikan perawatan kulit pada area edema
Efek prosedur invasif Demam menurun Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan pasien
Malnutrisi Kemerahan menurun dan lingkungan pasien
Peningkatan paparan organisme patogen lingkungan Nyeri menurun Pertahankan teknik aseptik pada pasien beresiko tinggi
Ketidakadekuatan pertahanan tubuh primer: Bengkak menurun Jelaskan tanda dan gejala infeksi
Gangguan peristaltik Vesikel menurun Ajarkan cara mencuci tangan dengan benar
Kerusakan integritas kulit Cairan berbau busuk menurun Ajarkan etika batuk
Perubahan sekresi pH Sputum berwarna hijau menurun Ajarkan cara memeriksa kondisi luka atau luka operasi
Penurunan kerja siliaris Drainase purulen menurun Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Ketuban pecah lama
Ketuban pecah sebelum waktunya Pyuria menurun Anjurkan meningkatkan asupan cairan
Merokok Periode malaise menurun Kolaborasi pemberian imunisasi, jika perlu
Statis cairan tubuh Periode menggigil menurun
Ketidak adekuatan pertahanan tubuh sekunder: Letargi menurun
Penurunan hemoglobin Gangguan kognitif menurun
Imunosupresi Kadar sel darah putih membaik
Leukopenia Kultur darah membaik
Supresi respon inflamasi
Kultur urin membaik
Vaksinasi tidak adekuat
Kultur sputum membaik
Kultur area luka membaik
Kultur feses membaik
Nafsu makan membaik
Resiko Jatuh (D.0143) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pencegahan Jatuh (I.14540)
selama .....x..... jam diharapkan: Identifikasi faktor resiko jatuh (usia >65 tahun, penurunan
Faktor Resiko Jatuh dari tempat tidur menurun tingkat kesadaran, defisit kognitif, hipotensi ortostatik,
Usia ≥ 65 tahun (pada dewasa) atau ≤2 tahun (pada Jatuh saat berdiri menurun gangguan keseimbangan, gangguan penglihatan,
anak) Jatuh saat duduk menurun neuropati)
Riwayat jatuh Jatuh saat berjalan menurun Identifikasi resiko jatuh setidaknya sekali setiap shift atau
Anggota gerak bawah prostesis (buatan) Jatuh saat berpindah menurun sesuai dengan kebijakan institusi
Penggunaan alat bantu berjalan Jatuh saat naik tangga menurun Identifikasi faktor lingkungan yang meningkatkan resiko
Penurunan tingkat kesadaran Jatuh saat dikamar mandi menurun jatuh (lantai licin, penerangan kurang)
Perubahan fungsi kognitif Jatuh saat membungkuk menurun Hitung resiko jatuh dengan menggunakan skala (fall morse
Lingkungan tidak aman (licin, gelap, lingkungan scale, humpty dumpty scale)
asing) Monitor kemampuan berpindah dari tempat tidur kekursi
Kondisi pasca operasi dan sebaliknya
Hipotensi ortostatik Orientasi ruangan pada pasien dan keluarga
Perubahan kadar glukosa darah Pastika roda tempat tidur dan kursi roda selalu dalam
Anemia kondisi terkunci
Kekuatan otot menurun Pasang handrail tempat tidur
Gangguan pendengaran Atur tempat tidur mekanis pada posisi terendah
Gangguan keseimbangan Tempatkan pasien beresiko tinggu dekat dengan
Gangguan penglihatan (glaukoma, katarak, ablasio pemantauan perawata dari nurse station
retina, neuritis optikus) Gunakan alat bantu berjalan (kursi roda, walker)
Neuropati Anjurkan memanggil perawat jika membutuhkan bantuan
Efek agen farmakologis (sedasi, alkohol, anastesi untuk berpindah
umum) Anjurkan menggunakan alas kaki yang tidak licin
Resiko Luka Tekan (D.0144) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Pencegahan Luka Tekan (I.14543)
selama .....x..... jam diharapkan: Periksa luka tekan dengan menggunakan skala ( skala
Faktor Resiko Elastisitas meningkat braden)
Skor skala Braden ≤16 (anak) atau skor skala Braden Hidrasi meningkat Periksa adanya luka tekan sebelumnya
<18 (dewasa) Perfusi jaringan meningkat Monitor suhu kulit yang tertekan
Perubahan fungsi kognitif Kerusakan jaringan menurun Monitor berat badan dan perubahannya
Perubahan sensasi Kerusakan lapisan kulit menurun Monitor status kulit harian
Skor ASA (American in Sensation Anethesiologist) ≥2 Nyeri menurun Monitor ketat area yang memerah
Anemia Perdarahan menurun Monitor kulit diatas tonjolan tulang atau titik tekan saat
Penurunan mobilisasi Kemerahan menurun mengubah posisi
Penurunan kadar albumin Hematoma menurun Monitor sumber tekanan dan gesekan
Penurunan oksigenasi jaringan Pigmentasi abnormal menurun Monitor mobilisasi dan aktivitas individu
Penurunan pefusi jaringan Jaringan parut menurun Keringkan daerah kulit yang lembab akibat keringat, cairan
Dehidrasi Nekrosis menurun luka, dan inkontinensia fekal atau urin
Kulit kering Abrasi kornea menurun Gunakan barier seperti lotion atau bantalan penyerap air
Edema Suhu kulit membaik Ubah posisi dengan hati-hati setiap 1-2 jam
Peningkatan suhu kulit 1-20 Sensai membaik Buat jaadwal perubahan posisi
Periode imobilisasi yang lama diatas permukaan yang Tekstur membaik Berikan bantalan pada titik atau tonjolan tulang
keras (prosedur operasi ≥2 jam) Pertumbuhan rambut membaik Jaga linen tetap kering, bersih dan tidak ada lipatan
Usia ≥65 tahun Hindari pemijatan diatas tonjolan tulang
Berat badan lebih Hindari pemberian lotion pada daerah yang luka atau
Fraktur tungkai kemerahan
Riwayat stroke Hindari penggunaan air hangat dan sabun keras saat
Riwayat luka tekan mandi
Riwayat trauma Pastikan asupan makanan yan cukup terutama protein,
Hipertermi vitamin B dan C, zat besi, dan kalori
Inkontinensia Jelaskan tanda-tanda kerusakan kulit
Ketidakadekuatan nutrisi
Efek agen farmakologis (anastesi umum, vasopresor,
antidepresan, norepinefrin)
Imobilisasi fisik
Penekanan diatas tonjolan tulang
Penurunan tebal lipatan trisep
Kulit bersisik
Gesekan permukaan kulit
Termoregulasi Tidak Efektif (D.0149) Setelah dilakukan tindakan keperawatan Regulasi Temperatu (I.14578)
selama .....x..... jam diharapkan: Monitor suhu bayi sampai stabil (36,50C-37,40C)
Faktor Resiko Mengigil menurun Monitor suhu tubuh anak tiap 2 jam, jika perlu
Stimulasi pusat termoregulasi hipotalamus Akrosianosis menurun Monitor tekanan darah, frekuensi pernapasan dan nadi
Fluktuasi suhu lingkungan Piloereksi menurun Monitor warna dan suhu kulit
Proses penyakit (infeksi) Konsumsi oksigen menurun Pasang alat pemantau suhu kontinue, jika perlu
Proses penuaan Kutis memorata menurun Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi yang adekuat
Dehidrasi Dasar kuku sianotik menurun Masukkan bayi BBLR ke dalam plastik segera setelah lahir
Ketidaksesuaian pakaian untuk suhu lingkungan Suhu tubuh membaik (bahan polyethilene, polyurethane)
Peningkatan kebutuhan oksigen Frekuensi nadi membaik Gunakan topi bayi untuk mencegah kehilangan panas
Perubahan laju metabolisme Pengisian kapiler membaik pada bayi baru lahir
Suhu lingkungan ekstrem Ventilasi membaik Tempatkan bayi baru lahir dibawah radiant warmer
Ketidakadekuatan suplai lemak subkutan Pertahankan kelembaban inkubator 50% atau lebih untuk
Efek agen farmkologis (sedasi) mengurangi kehilangan panas karena proses evaporasi
Atur suhu inkubator sesuai kebutuhan
Hangatkan terlebih dahulu bahan-bahan yang akan kontak
dengan bayi (selimut, kain bedongan, stetoskop)
Hindari meletakkan bayi didaerah jendela terbuka atau
diarea aliran pendingin ruangan atau kipas angin
Gunakan matras penghangat, selimut hangat, dan
penghangat ruangan untuk menaikkan suhu tubuh, jika
perlu
Gunakan kasur pendingin, water circulating blankets, ice
pack atau gel pad dan intravascular cooling catheterization
untuk menurunkan suhu tubuh
Sesuaikan suhu lingkungan dengan kebutuhan pasien
Demonstrasikan teknik perawatan metode kangguru untuk
bayi BBLR
Kolaborasi pemberian antipiretik, jika perlu