ASUHAN KEGAWATDARURATAN
(SDKI - SLKI - SIKI)
AIRWAY
pusat (kinking)
Cedera kepala Beriak pre-oksigenasi
Kolaborasi
Jelaksan pasien
dana/atau keluarga
tujuan dan prosedur
pemasangan jalan nafas
buatan.
Kolaborasi intubasi
ulang jika terbentuk
mucous plug yang tidak
dapat dilakuikan
penghisapan
Pemantaun Respirasi
Observasi
Monitor frekuensi,
irama, kedalaman dan
upaya nafas
Monitor pola nafas
(seperti bradipnea.
Takipnea, hiperventilasi,
kussmaul, Cheyne-
Stoke,Biot, atasik)
Monitor kemampuan
batuk efektif
Monitor adanya produksi
sputum
Monitor adanya
sumbatan jalan nafas
Palpasi kesimetrisan
ekspansi paru
Auskultasi bunyi nafas
Monitor saturasi oksigen
Monitor nilai AGD
Monitor hasil x-ray
toraks
Terapeutik
Atur interval
pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
Dokumentasikan hasil
pemantauan
Kolaborasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Informaskan hasil
pemantauan, jika perlu
BREATHING
Penggunaan otot
Terapeutik
bantu napas
meningkat Pertahankan
Volume tindal kepatenan jalan
menurun napas
PCO2 meningkat Berikan posisi semi
PO2 menurun fowler atau fowler
SaO2 menurun Fasilitasi mengubah
posisi senyaman
mungki
Gejala Mayor
Berikan oksigen
Subjektif sesuai kebutuhan
Gunakan bag value
(-)
masker jika
Objektif diperlukan
Gelisah
Takikardi Edukasi
Ajarkan
Kondisi Klinis Terkait menggunakan
7. Persistent pulmonary
Kolaborasi
hypertension of newborn
pemberian
(PPHN)
bronchodilator.
8. Prematuritas
9. Infeksi saluran pernafasan
Label: Pemantauan
Respirasi
Observasi
Terapeutik
Atur interval
pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
Dokumentasi hasil
pemantauan
Kolaborasi
Trauma/pembedahan perlu
leher, mulut, dan/atau
wajah. Edukasi
Terapeutik
Posisikan semi Fowler
(30 - 45 derajat) 30
menit sebelum memberi
asupan oral.
Pertahankan posisi semi
Fowler (30 - 45 derajat)
pada pasien tidak sadar
Pertahankan kepatenan
jalan napas (mis. teknik
head tilt chin lift, jaw
thrust, in line)
Pertahankan
pengembangan balon
endotracheal tube
(ETT).
Lakukan penghisapan
jalan napas, jika
produksi sekret
meningkat
Sediakan suction di
ruangan
Hindari memberi makan
melalui selang
gastrointestinal, jika
residu banyak
Berikan makanan dengan
ukuran kecil atau lunak
Berikan obat oral dalam
bentuk cair
Terapeutik
Anjurkan makan secara
perlahan.
Ajarkan strategi
mencegah aspirasi.
Ajarkan teknik
mengunyah atau
menelan, jika perlu
CIRCULATION
Uterus nonfarmakologis
Tekanan darah meningkat
teraba untuk mengurangi
Pola napas berubah
membulat rasa nyeri (mis.
Nafsu makan berubah
(5) TENS, hypnosis,
Proses berpikir terganggu
Ketegang akupresur, terapi
Menarik diri
an otot music,
Berfokus pada diri sendiri
(5) biofeedback,
Diaforesis
Pupil terapi pijat,
dilatasi aromaterapi,
Kondisi klinis terkait (5) teknik imajinasi
Muntah terbimbing,
Kondisi pembedahan
(5) kompres
Cedera traumatis hangat/dingin,
Mual (5)
Infeksi terapi bermain)
Sindrom koroner akut Kontrol
Glaukoma lingkungan yang
memperberat rasa
Frekuensi
nyeri (mis. Suhu
nadi (5)
ruangan,
pencahayaan,
Pola kebisingan)
napas (5) Fasilitas istirahat
Tekanan dan tidur
darah (5) Pertimbangkan
Proses jenis dan sumber
berpikir nyeri dalam
(5) pemilihan strategi
Fungsi
kemih (5) Edukasi
Perilaku
Jelaskan
(5)
penyebab,
Nafsu
periode, dan
makan (5)
pemicu
Pola tidur
Jelaskan strategi
(5)
meredakan nyeri
Anjurkan
Kontrol Nyeri memonitor nyeri
secara mandiri
Melapork
Anjurkan
an nyeri
menggunakan
terkontrol
analgetik secara
(5)
tepat
Kemamp
Ajarkan teknik
uan
nonfarmakologis
mengenal
untuk mengurangi
i onset
rasa nyeri
nyeri (5)
Kemamp
uan Kolaborasi
mengenal
Kolaborasi
i
pemberian
penyebab
analgetik, jika
nyeri (5)
perlu
Kemamp
uan
menggun Pemberian Analgesik
akan
Observasi
teknik
non- Identifikasi
farmakolo karakteristik nyeri
gis (5) (mis. Pencetus,
Dukunga pereda, kualitas,
n orang lokasi, intensitas,
terdekat frekuensi, durasi)
(5) Identifikasi
Keluhan riwayat alergi
nyeri (5) obat
Pengguna Identifikasi
an kesesuaian jenis
analgesic analgesic (mis.
(5) Narkotika, non
narkotika, atau
NSAID) dengan
tingkat keparahan
nyeri
Monitor tanda
tanda vital
sebelum dan
sesudah
pemberian
analgesik
Monitor
efektifitas
analgesik
Terapeutik
Diskusikan jenis
analgesic yang
disukai untuk
mencapai
analgesia optimal,
jika perlu
Pertimbangkan
penggunaan infus
kontinu, atau
bolus opioid
untuk
mempertahankan
kadar dalam
serum
Tetapkan target
efektifitas
analgesik untuk
mengoptimalkan
respon pasien
Dokumentasikan
respons terhadap
efek analgesik
dan efek yang
tidak diinginkan
Edukasi
Jelaskan efek
terapu dan efek
samping obat
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian dosis
dan jenis
analgesik, sesuai
indikasi
2 Perfusi Perifer Tidak Efektif Setelah Perawatan Sirkulasi
dilakukan
Observasi
Definisi: tindakan
Periksa sirkulasi
Penurunan sirkulasi darah pada level keperawatan
perifer (mis. nadi
kapiler yang dapat mengganggu selama ... x ... perifer, edema,
metabolisme tubuh. menit diharapkan pengisian kapiler,
Perfusi Perifer warna, suhu, ankle-
Penyebab Meningkat brachial index)
Hiperglikemia dengan kriteria Identifikasi faktor
Penurunan konsentrsai hasil : risiko gangguan
hemoglobin Kekuatan sirkulasi (mis.
Peningkatan tekanan darah nadi perifer diabetes, perokok,
Pencegahan Syok
Observasi
Monitor status
kardiopulmonal
(frekuensi danb
tekanan nadi,
frekuensi napas, TD,
MAP)
Monitor status
oksigenasi (oksimetri
nadi, AGD)
Monitor status cairan
(masukan dan
haluaran, turgor kulit,
CRT)
Monitor tingkat
kesadaran dan respon
pupil
Periksa riwayat alergi
Terapeutik
Berikan oksigen
untuk
mempertahankan
saturasi oksigen
>94%
Perispaan intubasi dan
ventilasi mekanis,
jika perlu
Pasang jalur IV, jika
perlu
Pasang katetr urine
untuk menilai
produksi urine, jika
perlu
Lakukan skin test
untuk mencegah
reaksi alergi
Edukasi
Jelaskan
penyebab/faktor
risiko syok
Jelaskan tanda dan
gejala awal syok
Anjurkan melapor
jika
menemukan/merasaka
n tanda dan gejala
awal syok
Anjurkan
memperbanyak
asupan cairan oral
Anjurkan
menghindari allergen
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
IV, jika perlu
Kolaborasi pemberian
tranfusi darah, jika
perlu
Kolaborasi pemberian
antiinflamasi, jika
perlu
Jugular
Gejala dan Tanda Minor Edukasi
Venous
Subjektif;
Pressure Anjurnkan
Merasa lemah memperbanyak
(JVP) (5)
Mengeluh haus asupan cairan oral
Objektif:
Integritas Kulit Anjurkan
Pengisian vena menurun menghindari
dan Jaringan:
Status mental berubah perubahan posisi
Elastisitas (5)
Suhu tubuh meningkat mendadak
Hidrasi (5)
Konsentrasi urine meningkat
Perfusi
Berat badan turun tiba-tiba jaringan (5)
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
Kerusakan
Kondisi Klinis Terkait: jaringan (5) cairan IV isotonis
Penyakit Addison Kerusakan (mis. NaCl, RL)
Trauma atau perdarahan lapisan kulit Kolaborasi pemberian
Luka bakar (5) cairan IV hipotonis
AIDS (mis. Glukosa 2,5%,
Penyakit Crohn NaCl 0,4%)
Manajemen Syok
Hipovolemik
Observasi
Monitor status
kardiopulmonal
(frekuensi danb
tekanan nadi,
frekuensi napas, TD,
MAP)
Monitor status
oksigenasi (oksimetri
nadi, AGD)
Monitor status cairan
(masukan dan
haluaran, turgor kulit,
CRT)
Terapeutik
Pertahankan jalan
napas paten
Berikan oksigen
untuk
mempertahankan
satirasi oksigen >94%
Perispaan intubasi dan
ventilasi mekanis,
jika perlu
Berikan posisi syok
(modified
Trendelenberg)
Pasang jalur IV
Pasang katetr urine
untuk menilai
produksi urine
Pasang selang
nasogastric untuk
dekompresi lambung,
jika perlu
Kolaborasi pemberian
epinefrin
Kolaborasi pemberian
dipenhidramin, jika
perlu
Kolaborasi pemberian
bronkodilator, jika
perlu
Kolaborasi intubasi
endotracheal, jika
perlu
Kolaborasi pemberian
resusitasi cairan, jika
perlu
9
10 Risiko Perdarahan (D.0012) Setelah Pencegahan
dilakukan
Definisi: intervensi selama Perdarahan
…..x…. menit,
Berisiko mengalami kehilangan darah Observasi
maka risiko
baik internal (terjadi di dalam tubuh)
perdarahan Monitor tanda dan
maupun eksternal (terjadi hingga ke
menurun gejala perdarahan
luar tubuh).
dengan kriteria Monitor nilai
Faktor Risiko: hasil: hematocrit/hemoglobi
n sebelum dan
Aneurisma Kelembapan
sesudah kehilangan
Gangguan gastrointestinal (mis. membrane
darah
Ulkus lambung, polip, varises) mukosa
Monitor tanda-tanda
Gangguan fungsi hati (mis. Sirosis meningkat (5)
vital ortostatik
hepatis) Kelembapan
Monitor koagulasi
Komplikasi kehamilan (mis. kulit
( mis. Prothrombin
Ketuban pecah sebelum waktunya, meningkat (5)
time (PT), partial
plasenta previa/ abrupsio, Kognitif
thromboplastin time
kehamilan kembar) meningkat (5)
(PTT), fibrinogen,
Komplikasi pasca partum ( mis. Hemoptysis
degradasi fibrin dan/
Atoni uterus, retensi plasenta) menurun (5)
atau platelet)
Gangguan koagulasi Hematemesis
( mis.trombositopenia) menurun (5)
Efek agen farmakologis Hematuria Terapeutik
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
obat pengontrol
perdarahan, jika perlu
Kolaborasi pemberian
produk darah, jika
perlu
Kolaborasi pemberian
pelunak tinja, jika
perlu
11 Resiko gangguan sirkulasi spontan Setelah Perawatan jantung
dilakukan akut
(D.0010)
intervensi selama
Observasi
Definisi : Berisiko mengalami …..x…. menit,
ketidakmampuan untuk maka sirkulasi Identifikasi
mempertahankan sirkulasi yang spontan karakteristik nyeri
adekuat untuk menunjang kehidupan meningkat dada (meliputi
dengan kriteria factor pemicu dan
Faktor Resiko:
hasil: pereda, kualitas,
Kekurangan volume cairan lokasi radiasi,
Tingkat
skala, durasi dan
Hipoksia kesadaran
frekuensi)
meningka
Hipotermia
t (5) Monitor EKG 12
Hipokalemia/hyperkalemia sadapan untuk
Saturasi
perubahan ST dan
Hipoglikemia/hyperglikemia oksigen
T
meningka
Asidosis
t (5) Monitor aritmia
ETCO2 Terapeutik
Perdarahan (mis. Paerdarahan
gastrointestinal, ruptur aorta, membaik
Pertahankan tirah
perdarahan intrakarnial) (5)
baring minimal
Berikan terapi
relaksasi untuk
mengurangi
ansietas dan
stress
Sediakan
lingkungan yang
kondusif untuk
beristirahat dan
pemulihan
Siapkan
menjalani
intervensi koroner
perkutan, jika
perlu
Berikan
dukungan
emosional dan
spiritual
Edukasi
Anjurkan segera
melaporkan nyeri
dada
Anjurkan
menghindari
maneuver
Valsava (mis.
Mengedan saat
BAB atau batuk)
Jelaskan tindakan
yang dijalani
pasien
Ajarkan teknik
menurunkan
kecemasan dan
ketakutan
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian
antiplatelet, jika
perlu
Kolaborasi
pemberian
antianginal (mis.
Nitrogliserin, beta
blocker, calcium
channel blocker)
Kolaborasi
pemberian
morfin, jika perlu
Kolaborasi
pemberian
inotropik, jika
perlu
Kolaborasi
pemberian obat
untuk mencegah
maneuver
Valsava (mis.
pelunak tinja,
antiemetik)
Kolaborasi
pemcegahan
trombus dengan
antikoagulan, jika
perlu
Kolaborasi
pemeriksaan x-
ray dada, jika
perlu
Pertolongan Pertama
Observasi
Identifikasi
keamanan
penolong, pasien
dan lingkungan
Identifikasi
respon pasien
dengan AVPU
(alert, verbal,
pain
unresponsive)
Monitor tanda-
tanda vital
Monitor
karakteristik luka
(mis.drainase,
warna, ukuran,
bau)
Terapeutik
Meminta
pertolongan, jika
perlu
Lakukan RICE
(rest, ice
compression,
elevation) pada
cedera otot
ekstremitas
Lakukan
penghentian
perdarahan (mis.
penekanan, balut
tekan, pengaturan
posisi)
Bersihkan kulit
dari racun atau
bahan kimia yang
menempel dengan
sabun dan air
mengalir
Lepaskan
sengatan dari
kulit
Lepaskan gigitan
serangga dari
kulit
menggunakan
pinset atau alat
yang sesuai
Edukasi
Ajarkan teknik
perawatan luka
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian obat-
obatan (mis.
antibiotic
profilaksis,
vaksin,
antihistamin,
antiinflamasi, dan
analgetik), jika
perlu
12 Gangguan sirkulasi spontan Setelah Manajemen Defibrilasi
(D.0007) dilakukan Observasi:
tindakan Periksa irama
Definisi :
keperawatan pada monitor
Ketidakmampuan untuk selama ..x..menit, setelah RJP 2
mempertahankan sirkulasi yang maka sirkulasi menit
adekuat untuk menunjang kehidupan. spontan Terapeutik
meningkat
Penyebab : Lakukan RJP
dengan kriteria
hingga mesin
Abnormalitas kelistrikan jantung hasil:
defibrillator siap
Tingkat
Abnormalitas struktur jantung Siapkan dan
kesadaran
hidupkan mesin
Penurunan fungsi ventrikel meningkat
defibrillator
(5)
Gejala dan tanda mayor Pasang monitor
Frekuensi
EKG
Subjektif nadi
Pastikan irama
menurun
Tidak berespon EKG henti
(5)
jantung (VF atau
Objektif Tekanan
VT tanpa nadi)
darah
Frekuensi nadi <50 kali/menit Atur jumlah
menurun
atau >150 kali/menit energy dengan
(5)
mode
Tekanan darah sistolik <60 Frekuensi
asynchronized
kali/menit atau >200 mMhg nafas
(360 joule untuk
menurun
Frekuensi nafas <6 kali/menit monofasik dan
(5)
atau >30 kali/menit 120-200 joule
Kesadaran menurun / tidak sadar untuk bifasik )
Angkat paddle
Gejala dan tanda minor
dari mesin dan
Subjektif oleskan jeli pada
padlle
-
Tempelkan padlle
Objektif sternum dibawah
klavikla dan
Suhu tubuh <34,5o C
padlle apeks(kiri)
Tidak ada produksi urin dalam 6 pada garis
jam mediksilaris
setinggi elektroda
Saturasi oksigen <85%
v6
Gambaran EKG menunjukan Isi energy dengan
aritmia letal (mis, Ventricular menekan tombol
Fibrillation (VF), asistol, charge pada
Pulseless Electrical Activity padlle atau
(PEA)) tombol charge
pada mesin
Gammbaran EKG menunjukan
defibrillator dan
aritmia mayor ( mis, AV block
menunggu hingga
derajat 2 tipe 2 , AV blok total
energy yang
,takiaritmia/bradiaritmia,Suprave
diinginkan
ntricular Tachycardia (SVT) ,
tercapai
Ventricular Extrasystole (VES)
Hentikan RJP
simptomatik)
saat defibrillator
Kondisi klinis terkait : siap
Teriak bahwa
Henti jantung
defribilator telah
Brakikardia siap ( mis, im
clear , you're
Takikardia
clear, everybody's
sindrom koroner akut clear)
Gagal jantung Berikan syok
dengan menekan
Kardiomiopati
tombol pada
Miokarditis kedua tombol
bersamaan
Disritmia
Angkat padlle
Trauma dan lansung
lanjutkan RJP
Perdarahan (mis, perdarahan
tanpa menunggu
gastrointestinal , rupture aorta ,
hasil irama yang
perdarahan intracranial )
munccul pada
membaik mempertahankan
Trauma saturasi oksigen
(5)
>94%
Sindrom kompratemen abdomen
Persiapkan
Luka bakar intubasi dan
ventilasi
Sepsis mekanis , jika
perlu
Sindrom respon inflamasi
Pasang jalur IV ,
sistemik
jika perlu
Lanjut usia Pasang kateter
urine untuk
Merokok
menilai produksi
Penyalahgunaan Zat urine , jka perlu
Lakukan skin test
Kondisi klinis terkait :
untuk mencegah
Diabetes mellitus reaksi alergi
Edukasi
Hipertensi
Jelaskan
Aterosklerosis
penyebab/factor
Syok syok
Jelaskan tanda
Keganasan
dan gejala awal
Kolaborasi
pemberian IV ,
jika perlu
Kolaborasi
pemberian
transfuse darah ,
jika perlu
Kolaborasi
pemberian
antiinflamasi ,
jika perlu
14 Ketidakstabilan kadar glukosa darah Setelah SIKI : Ketidakstabilan
Penyebab : dilakukan kadar glukosa darah
Hiperglikemia tindakan Intervensi utama
Disfungsi pancreas keperawatan Label : Manajemen
Resistensi insulin ...x...... jam Hiperglikemia
Gangguan toleransi glukosa diharapkan nyeri Observasi
darah akut dapat
Identifikasi
Gangguan glukosa darah berkurang
kemungkinan
puasa dengan criteria :
penyebab
hipoglikemia SLKI :
hiperglikemia
Penggunaan insulin atau obat Ketidakstabilan
Identifikasi
glikemik oral kadar glukosa
situasi yang
Hiperinsulinemia (mis. darah
menyebabkan
insulinoma) Luaran utama
kebutuhan insulin
Endokriopati (mis. Label :
meningkat
kerusakanadrenal atau Kestabilan
Monitor kadar
pituitari) kadar glukosa
glukosa darah
Disfungsi hati darah
,jika perlu
Disfungsi ginjal kronis
Lelah Monitor tanda
Efek agen farmakologis
/lesu dan gejala
Tidakan pembedahan
menurun hiperglikemia
neoplasma
Monitor intake
Gangguan metabolic bawaan Keluhan
dan outpun cairan
(mis. gangguan penyimpanan lapar
Monitor keton
lisosomal, galaktosemia,
gangguan penyimpanan menurun urine,kadar
glikogen) analisa gas
Mulut
Gejala dan Tanda Mayor : darah,elektrolit,te
kering
Subjektif : kanan darah
menurun
Hipoglikemia ortostatik dan
Mengantuk Rasa haus frekuensi nadi
Pusing menurun Terapeutik
Hiperglikemia Perilaku Berikan asupan
Lelahatau lesu aneh cairan oral
Objektif : menurun Konsultasi
Hipoglikemia
Kesulitan dengan medis jika
Gangguan koordinasi
bicara tanda dan gejala
Kadar glukosadalam darah/uin
menurun hiperglikemia
redah
tetap ada atau
Hiperglikemia Kadar
memburuk
Kadar glukosa dalam glukosa
Edukasi
darah/urin tinggi dalam
Gejala dan Tanda Minor darah Anjurkan monitor
Subjektif : membaik kadar glukosa
Hipoglikemia darah secara
Kadar
Palpitasi mandiri
glukosa
Mengeluh lapar Ajarkan indikasi
dalam
Hiperglikemia dan pentingnya
urine
Mulut kering pengujian keton
membaik
Haus meningkat urine, jika perlu
Jumlah Ajarkan
Objektif : urine mengelola
Hipoglikemia membaik diabetes
Gemetar Kolaborasi
Kesadaran menurun
Kolaborasi
Perilaku aneh
pemberian
Sulit bicara
insulin, jika perlu
Berkeringat
Kolaborasi
Hiperglikemia
Jumlah urin meningkat emberian cairan
IV, jika perlu
Kondisi Klinis Terkait : Kolaborasi pemberian
Diabetes mellitus kalium , jika perlu
Ketoasidosis diabetic
Hipoglikemia
Hiperglikemia
Diabetes gestasional
Penggunaan kortikosteroid
Nutrisi parentera total (TPN)
membaik (5)
Tekanan arteri Kolaborasi
rata-rata Kolaborasi pemberian
Membrane
Pemantauan Cairan
mukosa
membaik (5)
Observasi
Mata cekung
Monitor frekuensi dan
membaik (5)
kekuatan nadi
Turgor kulit
Monitor frekuensi
membaik (5)
napas
Berat badan
Monitor tekanan
membaik (5)
darah
Monitor berat badan
Monitor waktu
pengisian kapiler
Monitor elastisitas
atau turgor kulit
Monitor jumlah,
warna dan berat jenis
urine
Monitor kadar
albumin dan protein
total
Monitor hasil
pemeriksaan serum
(mis. osmolaritas
serum, hematokrit,
natrium, kalium,
BUN)
Monitor intake dan
output cairan
Identifikasi tanda-
tanda hypovolemia
(mis. frekuensi nadi
meningkat, nadi
teraba lemah, tekanan
darah menurun,
tekanan nadi
menyempit, turgor
kulit menurun,
membrane mukosa
kering, volume urine
menurun, hematocrit
meningkat, haus,
lemah, konsentrasi
urine meningkat,
berat badan menurun
dalam waktu singkat)
Identifikasi tanda-
tanda hypervolemia
(mis. dyspnea, edema
perifer, edema
anasarka, JVP
meningkat, CVP
meningkat, refleks
hepatojugular positif,
berat badan menurun
dalam waktu singkat)
Identifikasi faktor
resiko
ketidakseimbangan
cairan (mis. prosedur
pembedahan mayor,
trauma/perdarahan,
luka bakar, aferesis,
obstruksi intestinal,
peradangan pancreas,
penyakit ginjal dan
kelenjar, disfungsi
intestinal)
Terapeutik
Atur interval
pemantauan sesuai
kondisi pasien
Dokumentasi hasil
pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan, jika
perlu
17 Risiko Perfusi Serebral Tidak Setelah Manajemen
Efektif (D.0017) dilakukan asuhan Peningkatan Tekanan
keperawatan Intrakranial
Definisi:
selama
Berisiko mengalami penurunan …….x……. Observasi
sirkulasi daerah otak. maka Perfusi Identifikasi penyebab
Serebral peningkatan TIK
Faktor Risiko
Meningkat (mis. Lesi, gangguan
Keabnormalan masa dengan kriteria metabolisme, edema
prothrombin dan/atau masa hasil : serebral)
tromboplastin parsial Monitor tanda /gejala
Tingkat
peningkatan TIK
Penurunan kinerja ventrikel kesadaran
(mis. Tekanan darah
kiri meningkat (5)
meningkat, tekanan
Aterosklerosis aorta Kognitif nadi melebar,
meningkat (5) bradikardi, pola nafas
Diseksi arteri
ireguler, kesadaran
Sakit kepala
Fibrilasi atrium
menurun)
menurun (5)
Tumor otak Monitor MAP (Mean
Gelisah
Arterial Pressure)
Stenosis karotis menurun (5)
Monitor CVP
Miksoma atrium Kecemasan (Central Venous
menurun (5) Pressure), jika perlu
Aneurisma serebri
Monitor PAWP, jika
Agitasi
Koagulopati (mis.anemia sel perlu
menurun (5)
sabit) Monitor PAP , jika
Demam perlu
Dilatasi kardiomiopati
menurun (5) Monitor ICP (Intra
Koagulasi intravaskuler
Tekanan arteri Cranial Pressure), jika
diseminata
rata-rata tersedia
Embolisme membaik (5) Monitor CPP
Cedera kepala Tekanan intra (Cerebral Perfusion
kranial Pressure)
Hiperkolesteronemia
membaik (5) Monitor gelombang
Hipertensi ICP
Tekanan darah
Monitor setatus
Endocarditis infektif sistolik
pernapasan
membaik (5)
Katup prostetik mekanis Monitor intake dan
Tekanan darah ouput cairan
Stenosis mitral
diastolit Monitor cairan
Neoplasma otak membaik (5) serebro-spinalis (mis.
Infark miokard akut Reflex saraf Warna, konsistensi)
membaik (5)
Sindrom sick sinus
Terapeutik
Ambil sampel
drainase cairan
serebrospinal
Kalibrasi transduser
Pertahankan sterilitas
sistem pemantauan
Pertahankan posisi
kepala dan leher
netral
Bilas sistem
pemantauan, jika
perlu
Atur interval
pemantauan sesuai
kondisi pasien
Dokumentasikan hasil
pemantauan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan
prosedur pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan, jika
perlu
18
19 Retensi Urin Setelah Label: Kateterisasi
dilakukan Urine
Definisi :
intervensi selama
Observasi:
Pengosongan kandung kemih yang ..x.. menit,
tidak lengkap diharapkan □ Periksa Kondisi
Retensi Urin pasien (mis.
Penyebab :
berkurng dengan Kesadaran, tanda
1. Peningkatan tekanan uretra kriteria hasil: – tanda vital,
daerah perineal,
2. Kerusakan arkus reflex 1. Eliminasi
distensi kandung,
Urin
3. Blok spingter inkontinensia
□ Desakan urine, refelk
4. Disfungsi neurologis (mis.
berkemih berkemih)
Trauma, penyakit saraf)
(5) Terapeutik :
5. Efek agen farmakologis (mis.
□ Sensasi □ Siapkan
Atropine, belladonna,
berkemis peralatan, bahan –
psikotropik, opiate,
(5) bahan dan ruang
antihistamin).
tindakan
□ Distensi
Gejala dan Tanda Mayor □ Siapkan pasien,
kandung
Subjektif : bebaskan pakaian
kemih
1. Sensasi penuh pada kandung (5) bawah dan
kemih poisikan dorsal
□ Berkemi
recumbent
Objektif : h tidak
(wanita) dan
tuntas (5)
1. Disuria / anuria supine (laki –
□ Volume laki)
2. Distensi kandung kemih
residu □ Psang sarung
Gejala tdan Tanda Minor urine (5) tangan
□ Bersihkan daerah
Subjektf : □ Urine
perineal atau
menetes
1. Dribbling preposium
(5)
dengan NaCl atau
Objektif :
□ Nocturia aquades
1. Inkontinensia berlebihan (5) □ Lakukan insersi
□ Jelaskan tujuan
dan prosedur
pemasangan
kateter urine
Anjurkan menarik napas
saat insersi selang kateter
20
21 Resiko Infeksi (D.0142) Setelah diberikan Pencegahan Infeksi
Definisi : beresiko mengalami asuhan Observasi
peningkatan terserang organisme keperawatan Monitor tanda dan
patogenik selama …x...jam gejela infeksi local
Faktor Resiko : diharapkan dapat dan sitemik
Penyakit kronis (mis. Diabetes mengatasi Resiko Terapeutik
militus) Infeksi dengan Batasi jumlah
Efek prosedur invasive kriteria hasil: pengunjung
Malnutrisi Tingkat infeksi Berikan perawatan
Lymphedema menggigil
darah Edukasi
Frekuensi intervensi
Observasi
Identifikasi
kondisi umum
pasien
Monitor tanda-
tanda vital
Monitor kelainan
tanda vital pada
ibu dan janin
Monitor tanda-
tanda persalinan
Monitor denyut
jantung janin
Identifikasi posisi
janin dengan
USG
Identifikasi
pendarahan
pascapersalinan
Terapeutik
Siapkan
peralatan,
termasuk monitor
janin, ultrasound,
mesin anestesi,
persediaan
resusitasi
neonatal. Forceps,
dan penghangat
bayi ektra
Dukung orang
terdekat
mendampingi
pasien
Gunakan tindakan
pencegahan
universal
Lakukan perineal
scrub
Motivasi interaksi
orang tua dengan
bayi baru lahir
segera setelah
persalinan
Edukasi
Jelaskan prosedur
tindakan yang
akan dilakukan
Jelaskan
karakteristik bayi
baru lahir yang
terkait dengan
kelahiran berisiko
tinggi
Kolaborasi
Koordinasi
dengan tim untuk
standby (mis.
Neonatologi,
perawat intensif
neonatal,
anestesiologi)
Kolaborasi
pemberian
anestesi maternal
Label: Perawatan
Kehamilan Risiko
Tinggi
Observasi
Identifikasi factor
risiko kehamila
(mis. Diabetes,
hipertensi, lupus
eritmatosus,
herpes, hepatitis,
HIV, epilepsy)
Identifikasi
riwayat obstetric
Terapeutik
Jelaskan risiko
janin mengalami
kelahiran
premature
Anjurkan
melakukan
perawatan diri
untuk
meningkatkan
kesehatan
Anjurkaan ibu
untuk beraktivitas
dan beristirahat
yang cukup
Ajarkan cara
menghitung
gerakan janin
Ajarkan aktivitas
yang aman
selama hamil
Kolaborasi
Kolaborasi
dengan spesialis
jika ditemukan
tanda dan bahaya
kehamilan
Kemampuan
Objektif mengenali
Tekanan darah meningkat onset nyeri (5)
Frekuensi nadi meningkat Kemampuan
Ketegangan otot meningkat mengenali
Pola tidur berubah penyebab
Fungsi berkemih berubah nyeri (5)
Diaforesis Dukungan
Pupil dilatasi
Muntah
Fokus pada diri sendiri
Oliguria sesuai
(PND) Berikan
menurun (5) dukungan
Ortopnea emosional dan
menurun (5) spiritual
Batuk Berikan oksigen
menurun (5) untuk
Suara jantung mempertahankan
S3 menurun saturasi oksigen
(5) >94%
Suara jantung Edukasi :
S4 menurun Anjurkan beraktivitas
(5) fisik sesuai toleransi
Tekanan Anjurkan aktivitas
darah fisik secara bertahap
menurun (5) Anjurkan berhenti
merokok
Ajarkan pasien dan
keluarga mengukur
intake dan output
cairan harian
Kolaborasi :
Kolaborasi
pemberian
antiaritmia, jika perlu
Rujuk ke program
rehabilitasi jantung.