KATEGORI FISIOLOGIS
SUB KATEGORI : RESPIRATORI
DIAGNOSIS PLANING INTRERVENSI
Bersihan jalan napas tidak efektif Luaran Utama Intervensi Utama
Menunjukkan Bersihan jalan napas Latihan batuk efektif (I.01006)
(D.0001)
(L.01001) meningkat, 1. Identifikasi kemampuan batuk
Ketidakmampuan membersihkan sekret atau
dibuktikan dengan indikator berikut: 2. Monitor adanya retensi sputum
obstruksi jalan napas untuk
1. Menurun 3. Monitor tanda dan gejala infeksi saluran
mempertahankan jalan napas
2. Culkup menurun nafas
3. Sedang 4. Monitor input dan output cairan
Penyebab/ Etiologi:
4. Cukup meningkat 5. Atur posisi semi fowler atau fowler
5. Meningkat 6. Ajarkan tehnik batuk efektif
Fisiologis:
- Batuk efektif meningkat (5/5) 7. Kolaborasi pemberian mukolitik atau
Spasme jalan nafas
expektoran, jika perlu
Hipersekresi jalan nafas
Menunjukkan bersihan jalan napas
Disfungsi neuromuskuler
(L.01001) meningkat, dibuktikan dengan Manajemen jalan napas (I.01011)
Benda asing dalam jalan nafas
indikator berikut: 1. Monitor pola napas (frekuensi,
Adanya jalan nafas buatan
1. Meningkat kedalaman, usaha napas)
Sekresi yang tertahan
2. Cukup meningkat 2. Monitor bunyi napas tambahan
Hiperplasia dinding jalan nafas
3. Sedang (mis.gurgling, mengi, wheezing, ronkhi
Proses infeksi
4. Cukup menurun kering)
Respon alergi
5. Menurun 3. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Efek agen farmakologis (mis.
- Produksi sputum menurun (5/5) 4. Pertahankan kepatenan jalan napas
Anastesi)
- Mengi menurun (5/5) dengan head-tiit dan chin-lift (jaw-trust jika
Situasional:
- Wheezing menurun (5/5) curiga trauma servikal)
Merokok aktif 5. Posisikan semifowler atau fowler
Merokok pasif Menunjukkan bersihan jalan napas 6. Berikan minum hangat
Terpajan polutan (L.01001) meningkat, dibuktikan dengan 7. Lakukan fisioterapi dada
indikator berikut: 8. Lakukan pengisapan lendir kurang dari 10
Tanda Mayor detik
Subjektif: 1. Memburuk 9. Berikan oksigen sesuai pesanan
Tidak tersedia 2. Culkup memburuk 10. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari,
3. Sedang jika tidak kontra indikasi
Objektif: 4. Cukup mebaik 11. Ajarkan teknik batuk efektif
Batuk tidak efektif atau tidak mampu 5. Membaik 12. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
batuk - Dispnea membaik (5/5) espektoran, mukolitik jika perlu.
Sputum berlebih/obtruksi di jalan - Ortopnea membaik (5/5)
nafas/ mekonium di jalan nafas - Sulit bicara membaik (5/5) Pemantauan respirasi (I.01014)
(pada neonatus) - Sianosis membaik (5/5) 1. Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan
Mengi, wheezing dan/ atau ronkhi - Gelisah membaik (5/5) usaha napas
kering - Frekuensi napas membaik (5/5) 2. Monitor pola napas (seperti bradipnea,
- Pola napas membaik (5/5) takipnea, hiperventilasi, kusmaul,Cheyne-
Tanda Minor Stokes, Biot, ataksis)
Subjektif: 3. Monitor kemampuan batuk efektif
Dispneu 4. Monitor adanya produksi sputum
Sulit bicara 5. Monitor adanya sumbatan jalan napas
Ortopneu 6. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
7. Auskultasi bunyi napas
Objektif: 8. Monitor saturasi oksigen
Gelisah 9. Monitor nilai AGD
Sianosis 10. Monitor hasil X-Ray thoraks
Bunyi napas menurun
Frekuensi napas berubah
Pola napas berubah
Tanda Minor
Subjektif:
Ortopnea
Objektif:
Pernapasan pursed-lip
Pernapasan cuping hidung
Diameter thoraks anterior-posterior
meningkat
Ventilasi semenit menurun
Kapasitas vital menurun
Tekanan ekspirasi menurun
Tekanan inspirasi menurun
Ekskursi dada berubah
trakheobronkhial akibat disfungsi mekanisme 2 cukup menurun 2. Monitor bunyi napas tambahan
protektif saluran napas 3 sedang (mis.gurgling, mengi, wheezing, ronkhi
4. Cukup meningkat kering)
Faktor risiko: 5. Meningkat 3. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Penurunan tingkat kesadaran - Tingkat kesadaran meningkat (5/5) 4. Pertahankan kepatenan jalan napas
Penurunan refleks muntah dan/ atau - Kemampuan menelan meningkat (5/5) dengan head-tiit dan chin-lift (jaw-trust
batuk - Kebersihn mulut meningkat (5/5) jika curiga trauma servikal)
Gangguan menelan 5. Posisikan semifowler atau fowler
Disfagia Menunjukkan Tingkat aspirasi (L.01006) 6. Berikan minum hangat
Kerusakan mobilitas fisik menurun dibuktikan dengan indikator berikut: 7. Lakukan pengisapan lendir kurang dari 10
Peningkatan residu lambung 1. Meningkat detik
Peningkatan tekanan intragastrik 2. Cukup Meningkat 8. Berikan oksigen sesuai pesanan
Penurunan motilitas gastrointestinal 3. Sedang 9. Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika
Sfingter esofagus bawah inkompeten 4. Cukup Menurun tidak kontra indikasi
Perlambatan pengosongan lambung 5. Menurun
Terpasang selang nasogastrik - Dispnea Menurun (5/5) Pencegahan aspirasi (I.01018)
Terpasang trakreostomi atau - Kelemahan otot Menurun (5/5) 1. Monitor tingkat kesadaran, batuk, muntah
endotrachealtube - Akumulasi sekret Menurun (5/5) dan kemampuan menelan.
Trauma/ pembedahan leher, mulut - Wheezing Menurun (5/5) 2. Monitor status pernapasan
dan/atau wajah - Batuk Menurun (5/5)
3. Monitor bunyi napas, terutama setelah
Efek agen farmakologis - Sianosis Menurun (5/5)
- Gelisah Menurun (5/5) makan/minum
Ketidakmatangan koordinasi
menghisap, menelan dan bernafas 4. Periksa residu gaster sebelum memberi
Menunjukkan Tingkat aspirasi (L.01006) asupan oral
Kondisi klinis terkait : menurun dibuktikan dengan indikator 5. Periksa kepatenan selang nasogastrik
- Cedera kepala berikut: sebelum memberi asupan oral
- Stroke 1. Memburuk 6. Posisikan semi Fowler (30-45 derajat) 30
- Cedera medula spinalis 2. Cukup Memburuk menit sebelum memberi asupan oral
- Guillain barre syndrom 3. Sedang
7. Pertahankan posisi semi Fowler (30-45
- Penyakit parkinson 4. Cukup Membaik
5. Membaik derajat) pada pasien tidak sadar
- Keracunan obat dan alkohol
- Pembesaran uterus - Frekuensi napas membaik (5/5) 8. Pertahankan kepatenan jalan napas (mis.
teknik head tilt chin lift, jaw thrust, in line)
9. Lakukan penghisapan jalan napas, jika
produksi sekret meningkat
10. Hindari memberi makan melalui selang
gastrointestinal, jika residu banyak
11. Berikan makanan dengan ukuran kecil
atau lunak
12. Berikan obat oral dalam bentuk cair
13. Anjurkan makan secara perlahan
14. Ajarkan strategi mencegah aspirasi
15. Ajarkan teknik mengunyah atau
menelan, jika perlu
Dyspneu (PND) - Lelah menurun (5/5) nadi sebelum dan sesudah aktivitas
- Edema menurun (5/5) 12. Periksa tekanan darah dan frekuensi
2. Ortopneu
- Distensi vena Jugularis menurun (5/5) nadi sebelum pemberian obat (misal beta
3. Batuk - Dispneu menurun (5/5) blocker, ACE inhibitor , calcium channel
- Oliguria menurun (5/5) blocker, digoksin)
Objektif: - Pucat/sianosis menurun (5/5) 13. Posisika pasien semi-Fowler atau Fowler
Perubahan irama jantung : - Suara Jantung S3 menurun (5/5) dengan kaki ke bawah atau posisi
1. Bradikardia/takikardia - Murmur jantung menurun (5/5) nyaman
14. Berikan diet jantung yang sesuai
2. Gambaran EKG (mis.batasi asupan kafein, natrium,
Menunjukkan Curah jantung (L.02008)
Aritmia atau kolesterol dan makanan tinggi lemak)
Meningkat dibuktikan 15. Berikan terapi relaksasi untuk
gangguan konduksi
dengan indikatorl berikut: mengurangi stres, jika perlu
Perubahan Preload
1. Memburuk 16. Berikan dukungan emosional dan
1. Edema
2. Cukup Memburuk spritual
2. Distensi Vena 17. Berikan oksigen untuk mempertahankan
3. Sedang
Jugularis saturasi oksigen >94%
4. Cukup Membaik 18. Anjurkan beraktivitas fisik sesuai
3. Central venous
5. Membaik toleransi
Pressure (CVP)
- Tekanan darah membaik (5/5) 19. Anjurkan beraktivitas fisik secara
Meningkat/menurun - Pengisian kapiler membaik (5/5) bertahap
4. Hepatomegali - Berat badan membaik (5/5) 20. Ajarkan pasien dan keluarga mengukur
Perubahan Afterload intake dan output cairan harian.
1. Tekanan Darah 21. Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika
perlu
meningkat/menurun 22. Rujuk ke program rehabilitasi jantung.
2. Nadi Perifer teraba
lemah
3. Capillary refill time >3 Perawatan Jantung Akut (I.02076)
1. Identifikasi karakteristik nyeri dada
detik (meliputi faktor pemicu dan pereda,
4. Oliguria kualitas, lokasi radiasi, skala, durasi, dan
5. Warna kulit pucat dan frekuensi)
ataui sianosis 2. Monitor EKG 12 sadapan untuk
perubahan ST dan T
Perubahan Kontraktilitas
3. Monitor aritmia (Kelainan irama dan
1. Terdengan suara frekuensi)
jantung S3 dan/atau 4. Monitor elektrolit yang dapat
S4 meningkatkan risiko aritmia (mis.kalium,
magnesium serum)
2. Ejection ftraction (EF)
5. Monitor enzim jantung (Mis.CK,CK-MB,
menurun Troponin T, Troponin I)
6. Monitor saturasi oksigen
Tanda Minor 7. Pertahankan tirah baring minimal 12 jam
Subjektif: 8. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi
Perubahan Preload ansietas dan stres.
9. Sediakan lingkungan yang kondusif untuk
(Tidak Tersedia) beristirahat dan pemulihan
Perubahan afterload (Tidak Tersedia) 10. Berikan dukungan emosional dan
Perubahan Kontraktilitas (Tidak spritual
Tersedia) 11. Anjurkan segera melaporkan nyeri dada
12. Anjurkan menghindari manuver valsava
Perilaku/emosional
(Mis.mengedan saat BAB dan batuk)
1. Cemas 13. Ajarkan teknik menurunkan kecemasan
2. Gelisah dan ketakutan.
14. Kolaborasi pemberian antiplatelet, jika
Objektif: perlu
Perubahan Preload 15. Kolaborasi pemberian antiangina
(mis.nitrogliserin, beta blocker, calcium
1. Murmur jantung
channel blocker)
2. Berat Badan 16. Kolaborasi pemberian morfin , jika perlu
Bertambah 17. Kolaborasi pemberian inotropik, jika
3. Pulmonary artery pelru
18. Kolaborasi pemberian obat untuk
Wedge pressure
mencegah manuver valsava (mis.pelunak
(PAWP) menurun tinja, antiemetik)
Perubahan afterload 19. Kolaborasi pencegahan trombus dengan
1. Pulmonary vascular resistance antikoagulan , jika perlu
(PVR) meningkat/menurun 20. Kolaborasi pemeriksaan x-ray dada, jika
perlu
2. Systemic vascular resistance (SVR)
meningkat/menurun
Perubahan Kontraktilitas
1. Cardiac Index (CI) menurun
2. Left Ventricular stroke work index
RANGKUMAN DIAGNOSIS
(LVSW) menurun
3. Stroke Volume Index (SVI)
menurun
Perilaku/emosional
(Tidak Tersedia)
Varises
Trombosis vena dalam
Sindrom kompartemen
Resiko Penurunan Curah Jantung LUARAN UTAMA : Intervesi Utama
Menunjukkan Curah jantung (L.02008) Perawatan jantung (I.02067)
(D.0011) 1. Identifikasi tanda dan gejala penurunan
Meningkat dibuktikandengan indikatorl
Beresiko mengalami pemompaan jantung curah jantung (meliputi dyspnea,
yang tidak adekuat untuk memenuhi berikut: kelelahan, edema)
kebutuhan metabolisme tubuh 1. Menurun 2. Identifikasi tanda dan gejala sekunder
2. Cukup Menurun penurunan curah jantung (meliputi
Faktor resiko : 3. Sedang peningkatan BB, Hepatomegali, distensi
Perubahan afterload vena jugularis, palpitasi, ronkhi basah,
4. Cukup Meningkat
Perubahan frekuensi jantung oligouria, batuk, kulit badan pucat)
5. Meningkat 3. Monitor tekanan darah (termasuk TD
Perubahan irama jantung
- Kekuatan nadi perifer meningkat (5/5) ortostatik jika perlu)
Perubahan kontraktilitas
Perubahan preload 4. Monitor intake dan output cairan
Menunjukkan Curah jantung (L.02008) 5. Monitor berat badan setiap hari pada
Kondisi Klinis Terkait Meningkat dibuktikan dengan indikator waktu yang sama
Gagal jantung kongestif 6. Monitor saturasi oksigen
berikut:
Sindrom coroner akut 7. Monitor keluhan nyeri dada (misalnya
1. Meningkat intensitas, lokasi, radiasi, durasi,
Gangguan katup jantung
2. Cukup Meningkat presipitasi yang mengurangi nyeri)
(stesonis/regurgitasi aorta, pulmonalis,
trikuspidalis, atau mitralis) 3. Sedang 8. Monitor EKG 12 sadapan
Atrial/ventricular septal defect 4. Cukup Menurun 9. Monitor aritmia (kelainan irama dan
Aritmia frekuensi)
5. Menurun 10. Monitor nilai laboratorium jantung
- Bradikardi menurun (5/5) (elektrolit, enzim -jantung, BNP,
- Takikardi menurun (5/5) NTproBNP)
- Gambaran EKG aritimia menurun (5/5) 11. Berikan teknik non-farmakologis untuk
- Lelah menurun (5/5) mengurangi rasa nyeri
- Edema menurun (5/5) 12. Kontrol lingkungan yang memperberat
- Distensi vena Jugularis menurun (5/5) rasa nyeri.
- Dispneu menurun (5/5) 13. Fasilitasi istirahatn dan tidur
- Oliguria menurun (5/5) 14. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
- Pucat/sianosis menurun (5/5) dalam pemilihan strategi meredakan
- Suara Jantung S3 menurun (5/5) nyeri.
- Murmur jantung menurun (5/5) 15. Jelaskan penyebab, periode dan pemicu
nyeri
Menunjukkan Curah jantung (L.02008) 16. Jelaskan strategi meredakan nyeri
Meningkat dibuktikan 17. Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
18. Kolaborasi pemberian analgetik, jika
dengan indikatorl berikut:
perlu
6. Memburuk
7. Cukup Memburuk Perawatan jantung akut (I.02068)
8. Sedang 1. Identifikasi karakteristik nyeri (mis:
9. Cukup Membaik pencetus, pereda, kualitas, lokasi
intensitas, frekuensi, durasi)
10. Membaik 2. Identifikasi riwayat alergi obat
- Tekanan darah membaik (5/5) 3. Identifikasi kesesuaian jenis analgetik (mis
- Pengisian kapiler membaik (5/5) : narkotika, non-natkotik, atau NSAID)
- Berat badan membaik (5/5) dengan tingkat keparahan nyeri
4. Monitor tanda-tanda vital sebelum dan
sesuah pemberian analgesik
5. Monitor efektifitas analgetik
6. Diskusikan jenis analgesic yang disukai
untuk mencapai analgesia optimal, jika
perlu
7. Edukasi efek terapi dan efek samping
obat
8. Kolaborasi pemberian dosis dan jenis
analgesic, sesuai indikasi
Obyektif:
Gemetar
Kesdaran Menurun
Prilaku aneh
Sulit bicara
Berkeringat
Subyektif
Hiperglikemia :
Mulut Kering
Haus meningkat
Obyektif:
Jumlah urine meningkat
Gangguan muskuloskeletal
KATEGORI PSIKOLOGIS
SUB KATEGORI : NYERI DAN KENYAMANAN
DIAGNOSIS PLANING INTRERVENSI
Nausea (D.0076) LUARAN UTAMA: INTERVENSI UTAMA:
Menunjukkan tingkat nausea (L.08065) Manajemen Mual (I.03109)
Perasaan tidak nyaman pada bagian
belakang tenggorok atau lambung yang menurun, dibuktikan dengan indikator 1. Identifikasi pengalaman mual
dapat mengakibatkan muntah. berikut: 2. Identifikasi isyarat nonverbal
1. Meningkat ketidaknyamanan (mis, bayi, anak-anak,
RANGKUMAN DIAGNOSIS
Peningkatan indeks massa tubuh - Sikap protektif menurun (5/5) 2. Berikan kompres dingin atau hangat
Kondisi pasca trauma - Gelisah menurun (5/5) 3. Ciptakan lingkungan yang nyaman
Tekanan emosional - Kesulitan tidur menurun (5/5) 4. Ajarkan terapi rlaksasi
Riwayat penganiyaan (mis. Fisik, - Menarik diri menurun (5/5) 5. Ajarkan latihan pernapasan
psikologis, seksual) - Berfokus pada diri sendiri menurun (5/5) 6. Ajarkan teknik distraksi dan imajinasi
Riwayat penyalahgunaan obat/zat - Perasaan takut mengalami cedera terbimbing
berulang menurun (5/5)
Tanda Mayor - Anoreksia menurun (5/5) Pemberian analgesic (I.08225)
Subjektif: 1. Monitor tanda-tanda vital sebelum dan
Mengeluh nyeri Menunjukkan Tingkat Nyeri (L.08066) sesuah pemberian analgesik
Merasa depresi menurun dibuktikan dengan indikator berikut: 2. Monitor efektifitas analgetik
Objektif: 1. Memburuk 3. Kolaborasi pemberian dosis dan jenis
Tampak meringis 2. Cukup memburuk analgesic, sesuai indikasi
Gelisah 3. Sedang
Tidak mampu menuntaskan aktivitas 4. Cukup membaik
5. Membaik
Tanda Minor - Frekuensi nadi membaik (5/5)
Subjektif: - Pola napas Membaik (5/5)
Merasa takut mnglami cedera berulang - Tekanan darah membaik (5/5)
Objektif: - Proses berpikir membaik (5/5)
Bersikap protektif (misal osisi - Fokus membaik (5/5)
menghidari nyeri ) - Pola tidur membaik (5/5)
Waspada
Pola tidur berubah
Anoreksia
Fokus menyempit
Berfokus pada diri sendiri
Fokus pada penampilan dan kekuatan - Hubungan sosial membaik (5/5) 10. Diskusikan untuk mengklarifikasi
masa lalu kesalahpahaman dan mengevaluasi
Hubungan sosial berubah perilaku sendiri
11. Fasilitasi dalam memperoleh informasi
Kondisi Klinis Terkait: yang dibutuhkan
Mastektomi 12. Motivasi untuk menentukan harapan
Amputasi yang realistis
Jerawat 13. Tinjau kembali kemampuan dalam
Parut atau luka bakar yang terlihat pengambilan keputusan
Obesitas 14. Hindari mengambil keputusan saat
Hiperpigmentasi pada kehamilan pasien berada di bawah tekanan
Gangguan psikiatrik 15. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan
Program terapi neoplasma persepsi
Alopecia chemically induced 16. Latih penggunaan teknik relaksasi
17. Latih keterampilan social, sesuai
kebutuhan
18. Latih mengembangkan penilaian objektif
KATEGORI LINGKUNGAN
SUB KATEGORI : KEAMANAN DAN PROTEKSI
DIAGNOSIS PLANING INTRERVENSI
Gangguan Integritas Kulit/Jaringan Luaran Utama Intervensi Utama
Menunjukkan Integritas Kulit dan Jaringan Perawatan Integritas Kulit (I. 11353)
(D0129) (L.14125) meningkat dibuktikan dengan krit 1. Identifikasi penyebab gangguan integritas
Kerusakan kulit (dermis dan eria hasil berikut: kulit (mis. Perubahan sirkulasi,
atau/epidermis) atau jaringan (membrane (Sebutkan dengan skala 1 – 5): perubahan status nutrisi, penurunan
mukosa kornea, fasia, otot, tendon, tulang, 1. Menurun kelembaban, suhu lingkungan ekstrim,
kartilago, kapsul sendi dan/atau ligament). 2. Cukup menurun penurunan mobilitas).
3. Sedang 2. Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring.
Penyebab/ Etiologi: 4. Cukup meningkat 3. Lakukan pemijatan pada area penonjolan
- Perubahan sirkulasi 5. Meningkat tulang, jika perlu.
- Perubahan status nutrisi (kelebihan atau - Elastisitas meningkat (5/5) 4. Bersihkan perineal dengan air hangat,
kekurangan) - Hidrasi meningkat (5/5) terutama selama periode diare.
- Kekurangan/kelebihan volume cairan - Perfusi jaringan meningkat (5/5) 5. Gunakan produk berbahan petroleum atau
-Penurunan mobilitas minyak pada kulit kering.
- Bahan kimia iritatif Menunjukkan Integritas Kulit dan Jaringan 6. Gunakan produk berbahan ringan/alami
- Suhu lingkungan yang ekstrem (L.14125) meningkat dibuktikan dengan krit dan hipoalergik pada kulit sensitive.
- Faktor mekanis (mis. Penekanan pada eria hasil berikut: 7. Hindari produk berbahan dasar alcohol
tonjolan tulang,gesekan) (Sebutkan dengan skala 1 – 5): pada kulit kering.
- Efek samping terapi radiasi 1. Meningkat 8. Ajukan menggunakan pelembab (mis.
- Kelembaban 2. Cukup meningkat Lotion, serum).
- Proses penuaan 3. Sedang 9. Anjurkan minum air yang cukup.
- Neuropati perifer 4. Cukup menurun 10. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi.
- Perubahan pigmentasi 5. Menurun 11. Anjurkan meningkatkan asupan buah
- Perubahan hormonal - Kerusakan jaringan menurun (5/5) dan sayur.
- Kerusakan lapisan kulit menurun (5/5) 12. Anjurkan menghindari terpapar suhu
Tanda Mayor - Nyeri menurun (5/5) ekstrim.
Subjektif: - Perdarahan menurun (5/5) 13. Anjurkan mandi dan menggunakan
...................................... - Kemerahan menurun (5/5) sabun secukupnya.
- Hematoma menurun (5/5)
Objektif: - Pigmentasi abnormal menurun (5/5) Perawatan Luka (I.14564)
Kerusakan jaringan dan/atau lapisan - Jaringan parut menurun (5/5) 1. Monitor karakteristik luka.
kulit. 2. Monitor tanda-tanda infeksi.
...................................... Menunjukkan Integritas Kulit dan Jaringan 3. Lepaskan balutan dan plester secara
(L.14125) meningkat dibuktikan dengan krit perlahan.
Tanda Minor eria hasil berikut: 4. Cukur rambut disekitar area luka.
Subjektif: (Sebutkan dengan skala 1 – 5): 5. Bersihkan dengan cairan NaCl atau
...................................... 1. Memburuk pembersih nontoksik, sesuai kebutuhan.
2. Cukup memburuk 6. Bersihkan jaringan nekrotik.
Objektif: 3. Sedang 7. Berikan salep yang sesuai ke kulit/lesi,
Nyeri 4. Cukup membaik jika perlu.
Perdarahan 5. Membaik 8. Pasang balutan sesuai jenis luka.
Kemerahan - Suhu kulit membaik (5/5) 9. Pertahankan teknik steril saat melakukan
Hematoma - Sensasi membaik (5/5) perawatan luka.
- Tekstur membaik (5/5) 10. Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam
Kondisi klinis terkait : - Pertumbuhan rambut membaik (5/5) atau sesuai kondisi pasien.
- Imobilisasi 11. Berikan diet dengan kalori 30-35
- Gagal jantung kongesif Kkal/KgBB/ hari dan protein 1,25-1,5
- Gagal ginjal g/KgBB/hari.
- Diabetes melitus 12. Berikan suplemen vitamin dan mineral
- Imunodefisiensi (mis. AIDS) (mis. Vitamin A, vitamin C, Zinc, asam
amino) sesuai indikasi.
13. Berikan terapi TENS (Stimulasi Saraf
Trans Kutaneus), jika perlu.
RANGKUMAN DIAGNOSIS
MenunjukkanTingkat Infeksi
Kondisi Klinis Terkait : (L.14137)menurun dibuktikan dengan
- AIDS indikator berikut:
- Luka bakar 1. Memburuk
- Penyakit paru obstruktif kronik 2. Cukup memburuk
- Diabetes melitus 3. Sedang
- Tindakan invasif 4. Cukup membaik
- Kondisi penggunaan terapi steroid 5. Membaik
- Penyalagunaan obat - Kadar sel darah putih membaik (5/5)
- Ketuban pecah sebelum waktunya - Kultur darah membaik (5/5)
- Kanker - Kultur urine membaik (5/5)
- Gagal ginjal - Kultur sputum membaik (5/5)
- Imunosupresi - Kultur area luka membaik (5/5)
- Lymphedema - Kultur feses membaik (5/5)
- Leukositopenia - Nafsu makan membaik (5/5)
- Gangguan fungsi hati
MenunjukkanTingkat Infeksi
(L.14137)menurun dibuktikan dengan
indikator berikut:
1. Memburuk
2. Cukup memburuk
3. Sedang
4. Cukup membaik
5. Membaik
- Kadar sel darah putih membaik (5/5)
- Kultur darah membaik (5/5)
- Kultur urine membaik (5/5)
- Kultur sputum membaik (5/5)
- Kultur area luka membaik (5/5)
- Kultur feses membaik (5/5)
- Nafsu makan membaik (5/5)