TUK 2 2.1 Klien dapat menyebutkan 2.1.1 Adakan kontak sering dan singkat secara
Klien dapat mengenal waktu, isi, frekuensi bertahap
halusinasinya timbulnya halusinasi 2.1.2 Observasi tingkah laku klien terkait
dengan halusinasinya: bicara & tertawa
sendiri tanpa stimulus, memandang ke
TUK 3 3.1 Klien dapat menyebutkan 3.1.1 Identifikasi bersama klien cara tindakan
Klien dapat mengontrol tindakan yang biasanya yang dilakukan jika terjadi halusinasi
halusinasinya dilakukan untuk mengendalikan (tidur, marah, menyibukkan diri, dll)
halusinasinya
3.1.2 Diskusikan manfaat dari cara yang
digunakan klien, jika bermanfaat berikan
pujian pada klien.
3.2 Klien dapat menyebutkan cara 3.2.1 Diskusikan cara baru untuk
baru mengontrol halusinasinya memutuskan / mengontrol timbulnya
halusinasi :
a. Menghardik/mengusir/tidak
memedulikan halusinasinya
b. Bercakap-cakap dengan orang lain
jika halusinasinya muncul
c. Melakukan kegiatan sehari-hari.
3.3 Klien dapat mendemonstrasikan
cara menghardik/ 3.3.1 Beri contoh cara menghardik halusinasi:
mengusir/tidak memedulikan “pergi! Saya tidak mau mendengar
halusinasinya kamu, saya mau mencuci piring /
bercakap – cakap dengan suster.”
3.3.2 Minta klien mengikuti contoh yang
diberikan dan minta klien
mengulanginya
3.3.3 Beri pujian atas keberhasilan klien.
3.3.4 Susun jadwal latihan klien dan minta
klien untuk mengisi jadwal kegiatan (self
evaluation).
3.3.5 Tanyakan pada klien : “bagaimana
perasaan Tini setelah menghardik ?
apakah halusinasinya berkurang?”.
Berikan pujian.
3.4 Klien dapat mendemonstrasikan
bercakap-cakap dengan orang 3.4.1 Beri contoh percakapan dengan orang
lain. lain : “suster, saya dengar suara-suara,
temani saya bercakap-cakap.”
3.4.2 Minta klien mengikuti contoh
percakapan dan mengulanginya
3.4.3 Beri pujian atas keberhasilan klien