Anda di halaman 1dari 33

N DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN, TUJUAN INTERVENSI

O & KRITERIA HASIL


1. Data Subjektif : Perfusi perifer tidak efektif berhubungan Intervensi Utama
Pasein/keluarga pasien : dengan : Perawatan Sirkulasi
Mengeluh sesak nafas Penurunan konsentrasi Manajemen Sensasi Perifer
Nyeri ekstremitas (klaudikasi hemoglobin Intervensi Pendukung
intermiten) Hiperglikemia Pemantauan cairan
Peningktan Tekanan Darah Pemantauan hasil laboratorium
............................. Kekurangan Volume Cairan Pemberian produk darah
............................. Penurunan Aliran Ateri/Vena
Kurang terpapar informasi
Data Objektif : tentang
RR : .....x/menit faktor pemberat
Nadi : ......x/menit Kurang terpapar infrmasi tentang
TD : ............mmHg proses penyakit
Nafas Cepat dan teratur Kurang aktivitas fisik
SPO2 : ....... %
Pengisian kapiler > 3 detik Tujuan setelah diberikn tindakan asuhan
Nadi perifer menurun / tidak teraba keperawatan ......x24 Jam
Akral dingin  Kekuatan nadi perifer meningkat
Pucat  Warna kulit pucat menurun
Edema  Pengisian kapiler membaik
Penyebuhan luka lambat  Turgor kulit membaik
Piting Edema ................
Turgor kulit menurun
...................................
2. Data Subjektif : Nyeri Akut berhubungan dengan : Intervensi Utama
Pasein/keluarga pasien : Agen pencedara fisik (inflamasi, Manajemen nyeri
Mengeluh nyeri iskemia, neoplasma) Pemberian analgesik
......................... Agen kimiawi (terbakar, bahan Intervensi Pendukung
......................... kimia iritan) Edukasi efek samping obat
......................... Agen pencedera fisik (abses, Pengaturan posisi
......................... terbakar, amputasi, terpotong,
prosedur operasi, trauma ,
Data Objektif latihan fisik berlebihan).
Tampak meringis
Bersikap protektif (mis. Waspada Tujuan setelah diberikn tindakan asuhan
posisi menghindari nyeri) keperawatan ......x24 Jam
Gelisah  Melaporkan nyeri terkontrol
Frekuensi nadi meningkat meningkat
Sulit tidur  Kemampuan mengenali onset
Tekanan darah meningkat pola nafas nyeri meningkat
berubah  Keluhan nyeri menurun
Nafsu makan berubah  Dukungan oran terdekat
Proses berfikir terganggu meningkat
Menarik diri  Penggunaan analgesik menurun
Berfokus pada diri sendiri
Diaforesis

3 Data Subjektif : Bersihan jalan nafas tidak efektif Intervensi Utama


Dispepnia berhubungan dengan : Latihan batuk efektif
Sulit bicara Spasme jalan nafas Manajemen jalan napas
Orthopnea Hipersekresi jalan nafas Pemantauan respirasi
Disfungsi neuromuskuler Intervensi Pendukung
Data Objektif Benda asing dalam jalan nafas Edukasi fisioterapi dada
Batuk tidak efektif/ tidak mampu Adanya jalan nafas buatan Manajemen isolasi pemberian obat inhalasi
batuk Sekresi yang tertahan Pencegahan aspirasi
Sputum berlebih/ obstruksi jalan Hiperplasia dinding jalan nafas Pengaturan posisi
nafas/mekonium jalan nafas Proses infeksi Penghisapan jalan napas
Mengi, wheezing dan atau ronchi Respon alergi Terapi oksigen
kering Efek agen farmakologi (anastesi)
Gelisah Merokok aktif
Sianosis Merokok pasif
Bunyi nafas menurun Terpajan polutan
Frekuensi nafas berubah
Pola nafas berubah Tujuan setelah diberikn tindakan asuhan
keperawatan ......x24 Jam
 Batuk efektif meningkat
 Produksi sputum menurun
 Mengi menurun
 Wheezing menurun
 Dispena menurun
 Frekuensi napas membaik
 Pola napas membaik
4 Data subjektif Pola nafas tidak efektif berhubungan Intervensi Utama
Dispnea dengan: Manjemen jalan napas
Orthopnea Depresi pusat pernafasan Pemantauan respirasi
Data objektif Hambatan upaya nafas (mis.
Penggunaan otot bantu Nyeri saat bernafas, kelemahan Intervensi Pendukung
pernafasan otot pernafasan). Manajemen Jalan Napas Buatan
Fase ekpirasi memanjang Deformitas dinding dada. Pengaturan posisi
Pola nafas abnormal ( takipnea, Deformitas tulang dada
bradipnea, hiperventilasi, Gangguan neuromuskuler
kusmaul, cheyne-stokes Gangguan neurologis
Pernafasan pursed-lip elektroensepalogram (EEG),
Pernafasan cuping hidung cidera kepala, gangguan kejang)
Diameter thorak anterior- Imaturitas neurologis
posterior meningkat penurunan energi
Ventilasi semenit menurun obesitas
Tekanan ekspirasi menurun posisi tubuh yang menghambat
Kapasitas vital menurun ekspansi paru
Tekanan inspirasi menurun sindrom hipoventilasi
Ekskursi dada berubah erusakan inervasi diafragma
(kerusakan saraf c5 keatas)
cidera pada medula spinalis
efek agen farmakologi
kecemasan

Tujuan setelah diberikn tindakan asuhan


keperawatan ......x24 Jam
 dispnea menurun
 penggunaan otot bantu napas
menurun
 frekuensi napas membaik
 kedalaman napas membaik
6 Data subjektif Defisit nutrisi berhubungan dengan : Intervensi Utama
cepat kenyang setelah makan Ketidakmampuan menelan manajemen nutrisi
kram atau nyeri abdomen makanan promosi berat badan
nafsu makan menurun Ketidakmampuan mencerna Intervensi Pendukung
data objektif makanan pemantauan nutrisi
BB menurun minimal 10 % Ketidakmampuan mengabsorsi manajemen diare
dibawah rentang ideal nutreant manajemen gg makan
Bising usus hiperaktif Peningkatan kebutuhan pemberian makan
Otot pengunyah lemah metabolisme terapi menelan
Otot menelan lemah Faktor ekonomi (mis. Finansial
Membran mukosa pucat tidak mencukupi )
Sariawan Faktor psikologis (mis. Stress,
Serum albumin turun keengganan untuk makan)
Rambut rontok berlebihan
Diare Tujuan setelah diberikn tindakan asuhan
keperawatan ......x24 Jam

7 Data subjektif Hipervolemia berhubungan dengan: Intervensi Utama
ortpean Gangguan mekanisme regulasi Manajemen hipervolemia
dispnea Kelebihan asupan cairan Pemantauan cairan
paroxymal nocturnal dyspnea Kelebihan asuhan natrium Intervensi Pendukung
(PND) Gangguan aliran balik vena Edukasi hemodialisis
Efekagen farmakologis (mis. Manajemen cairan
Data objektif Kortikostreroid, chlorpropamide,
edema anasarka dan/atau edema tolbutamide,vincristine,
perifer tryptilinescarbamazepine)
berat badan meningkat dalam
watu singkat
jugular venous pressure (JVP) dan
atau/ central venous pressure
(CVP) meningkat
refleks hepatojugular positif
distensi cena jugular
terdengar suara napas tambahan
hepatomegali
kadar Hb/Ht turun
oliguria
intake lebih banyak dari output
kongesti paru

8 Data subjektif Hipovolemia berhubungan dengan Intervensi Utama


Merasa lemah Kehilangan cairan aktif Manajemen hipovolemia
Mengeluh haus Kegagalan mekanisme regulasi Manajamen syok hipovolemik
Peningkatan permeabilias Intervensi Pendukung
Data objektif kapiler Manajemen diare
Frekuensi nadi meningkat Kekurangan intake cairan Manajemen syok
Nadi teraba lemah Evapotasi
Tekanan darah menurun
Turgor kulit menurun
Membran mukosa kering
Volume urin menurun
Hematokrit meningkat
Suhu tubuh meningka
Bb turun tiba-tiba
9 Data subjektif Resiko perfusi cerebral tidak efektif Intervensi Utama
......................... berhubungan dengan: manajemen peningkatan tekanan
......................... Keabnormalan masa protrombin intrakranial
......................... dan atau tromboplastin parsial pemantauan tekanan intrakranial
......................... Penurunan kinerja ventrikel kiri Intervensi pendukung
Aterosklerosis diseksi arteri pemantauan neurologis
Data objektif Fibrilasi atrium pemantauan tanda vital
......................... Tumor otak
......................... Stenosisi carotis
......................... Miksoma atrium
......................... Aneurisma cerebri
Koagulopati (mis. Anemiia cell
sabit)
dilatasi kardio miopati
koagulasi intra vaskuler
diseminata
embolisme
cidera kepala
hiperkolesterolnemia
hipertensi
endokarditis infektif
katup protsetik mekanis
stenosis mitral
neoplasma otak
infark miokard
sindrom sick sinus
penyalah gunaan zat
terapi trombolitik
efek samping tindakan (mis.
Tindakan operasi by pass)
12. Subjektif : Gangguan integritas kulit/jaringan Interensi Utama
.......... berhubungan dengan : Perawatan intergritas kulit
.......... Perubahan sirkulasi perubahan Perawata luka
.......... status nutrisi (kelebihan atau Intervensi Pendukung
.......... kekurangan) Edukasi perawatan kulit
.......... Kekuranga/kelebihan volume Pemberian obat kulit
Objektif: cairan
Kerusakan jaringan dan/atau Penurunan mobilitas
lapisan kulit Bahan kimia iritasi
Nyeri Suhu lingkungan yang ekstrem
Perdarahan Faktor mekanis (mis. Penekanan
Kemerahan pada tonjolan tulang, gesekan)
hematoma atau faktor elekris
(elektrdiatermi, energi listrik
bertegangan tinggi)
Efek samping terapi radiasi
Kelembapan
Proses penuaan
Neuropati perifer
Peruahan pigmentasi
Perubahan hormonal
Kurang terpapar informasi
tetang upaya
mempertahankan/melindungi
integrias jaringan.
14 Data subjectif Penurunan curah jantung berhubungan Intervensi Utama
perubahan irama jantung dengan : identifikasi tanda gejala penurunan crah
 palpitasi perubahan irama jantung jantung (meliputi dipnea, kelelahan, edema,
perubahan preload perubahan frekuensi jantung orthopnea, paraxysmal, nocturnal dipsnea,
 lelah perubahan kontraktilitas peningkatan CVP
perubahan afterload perubahan preload monitor tekanan darah
 dispnea perubahan afterload monitor saturasi oksigen
perubahan kontrasilitas monitor keluhan nyeri dada
 paroxymal nocturnal monitor EKG
dispnea monitor aritmia (kelainan irama dan
 orthopnea frekuensi
 batuk edukasi
perilaku/emosional anjurkan beraktifitas fisik sesuai toleransi
 cemas anjurkan aktivitas secara bertahap
 gelisah kolaborasi
Data objectif kolaborasi pemberian antiaritmia
perubahan irama jantung rujuk keprogram rehabilitasi jantung
 bradikardia / takikardi
 gambaran EKG aritmia
/gangguan knduksi
perubahan preload
 edema
 distensi vena jugularis
 sentral venous presure
atau cvp meningkat atau
enurun
 mur-mur jantung
 berat badan bertambah
 pulmoneri artery wedge
pulmonary presure
menurun
perubahan overload
 tekanan darah meningkat
/menurun
 nadi perifer teraba lemah
 capilerry refil time > 3dtk
 oliguria
 warna kulit pucat/
sianosis
 pulmonary vaskular
resistance
 systemiic vascular
resistence meningkat
atau menurun
 hepatomegali
perubahan kontraksilitas
 terdengar suara jantung
S3 dan atau S4
 ejection fraction
menurun
 kardiac index menurun
 left ventricular stroce
work index menurun
 stroke volum index
menurun
15 Data subjectif Hipertermia berhubungan dengan Observasi
1. – Dehidrasi Identifikasi penyebab hipertermia
Data objectif Terpapar lingkungan tanah (dehidrasi, terpapar lingkungan panas,
Suhu tubuh diatas nilai normal Proses penyakit (mis infeksi, penggunaan inkubator)
Kulit merah kanker) Monitor suhu tubuh
Kejang Ketidaksesuaian pakaian dengan Monitor kadar elektrolit
Takikardi suhu lingkungan Monitor haluan urine
Takipnea Peningkatan laju mekanisme Monitor komplikasi akibat hipertermia
Kulit terasa hangat Respon trauma Terapeutik
Aktivitas berlebihan Sediakan lingkungan yang dingin
Penggunaan inkubator Longgarkan atau lepaskan pakaian
Basahi atau kipasi permukaan tutbuh
Ganti linen setiap hari/lebih sering jika
mengalami hiperhidrosis (keringat
berlebihan)
Lakukan pendinginan eksternal misalkan
hipotermia atau kompres dingin pada dahi,
leher dada, abdomen, aksila
Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
Berikan oksiigen jika perlu
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
intravena jika perlu
16 Data subjectif Ketidakstabilan pada glukosa darah Observasi
Mengantuk (hipoglikemia) berhubungan dengan : Identifikasi tanda dan gejala hipoglikomia
Pusing Penggunaan insulin atau obat Identifikasi kemungkinan hipoglikemia
Palpitasi glikemik oral Terappeutik
Mengeluh lapar Hiperinselunia (mis insulin Berikan karbohidrat sederhana jika perlu
Data objectif noma) Berikan glukagon jika perlu
Gangguan koordinasi Endokrinopati (mis. Kerusakan Berikan karbohidrat kompleks dan protein
Kadar glukosa dalam darah atau adrenal atau pituitari) sesuai diet
urine rendah Disfungsi hati Pertahankan kepatenan jalan nafas
Gemetar Disfungsi ginjal kronis Pertahankan akses IV jika perlu
Kesadaran menurun Efek agen farmaklogis Hubungi layanan medis darurat jika perlu
Perilaku aneh Tindakan pembedahan Edukasi
Sulit bicara neoplasma Anjurkan membawa karbohidrat sederhana
Berkeringat Gangguan metabolik bawaan setiap hari
(mis gangguan penyipanan Anjurkan monitor glukosa darah
lisossomal, palaktosemia, Anjurkan memakai identitas yang tepat
gangguan penyimpanan glikogen Jelaskan intraksi antara diet, insulin, atau
) agen oral dan olahraga
Ajarkan perawatan diri untuk mencegah
hipoglikemia (mengurangi insulin/agen
oral/meningkatkan asupan makanan dan
berolah raga))
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian dekstrose
Kolaborasi pemberian glukagon
17 Data subjectif Ketidakstabilan kadar glukosa darah Observasi
Mengantuk (hiperglikemia) berhubungan dengan: Identifikasi penyebab hiperglikemi
Lelah Penggunaan insulin atau obat Identifikasi situasi yang menyebabkan
Lesu glikemik oral kebutuhan insulin meningkat (mis penyakit
Mengeluh lapar Hiperinselunia (mis insulin kambuhan)
Mudah haus noma) Monitor kadar glukosa darah jika perlu
Data objectif Endokrinopati (mis. Kerusakan Monitor tanda dan gejala hiperglikrmia (mis
Gemetar adrenal atau pituitari) poliuria, polidipsia, polifagia, kelemahan,
Kesadaran menurun Disfungsi hati malaise, pandangan kabur, sakit kepala)
Perilaku aneh Disfungsi ginjal kronis Monitor intake dan output cairan
Sulit bicara Efek agen farmaklogis Monitor keton urine, kadar analisa gas
Berkeringat Tindakan pembedahan darah, elektrolit, tekanan darah orsostatik
neoplasma dan frekuensi nadi
Gangguan metabolik bawaan Terapeutik
(mis gangguan penyipanan Berikan cairan oral
lisossomal, palaktosemia, Konsultasi dengan medis jika tanda dan
gangguan penyimpanan glikogen gejala hiperglikemia tetap ada atau
) memburuk
Fasilitasi ambulansi jika ada hipotensi
orsostatic
Edukasi
Anjurkan menghindari olahraga saat kadar
gula darah lebih dari 250 mg/dl
Anjurkan monitor kadar glukosa darah
secara mandiri
Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan
olahraga
Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian
ikatan urine jika perlu
Ajarkan pengelolaan diabetes (penggunaan
insulin, obat oral, monitor asupan cairan
pengganti karbohidrat, bantuan profesional
kesehatan)
Kolabprasi
Pemberian insulin jika perlu
Kolaborasi pemberian cairan IV jika perlu
Kolaborasi pemberian kalium
18 Data subjectif Resiko cidera berhubungan dengan : Observasi
– Terpapar patogen Identifikasi area lingkungan yang berpotensi
Data objectif Terpapar zat kimia yang menyebabkan cidera
Terpapar agen nosokomial Identifikasi obat yang berpotensi penyebab
Ketidak normalan profil darah cidera
Perubahan orientasi afektif Terapeutik
Perubahan sensasi Sediakan pencahayaan yang memadai
Perubahan autoimun Ssialisasikan pasien dengan keluarga dengan
Disfungsi biokimia lingkungan ruang rawat (penggunaan
Hipoksia jaringan telpon, tempat tidur, penenrangan ruangan,
Kegagalan mekanisme dan lokasi kamar mandi)
pertahanan tubuh Sediakan pispot atau urinal untuk eliminasi
Malnutrisi ditempat tidur
Perubahan fungsi psikomotor Berikan bel panggilan dan tempat yang
Perubahan fungsi kognitif mudah dijangkau
Pastikan barang-barang pribadi mudah
dijangkau
Pertahankan posisi tempat tidur di posisi
terendah saat digunakan
Gunakan pengaman tempat tidur sesuai
dengan kebijakan fasilitas pelayanan
kesehatan
Diskusikan mengenai latihan dan terapi fisik
yang diperlukan
Diskusikan bersama keluarga yang dapat
mendampingi pasien
Tingkatkan frekuensi observasi pengaman
dan pengawasan pasien
Edukasi
Jelaskan alasan intervensi pencegahan jatuh
kepasien dan keluarga
Anjurkan berganti posisi secara perlahan
dan duduk selama beberapa menit sebelum
berdiri
19 Data subjectif Gangguan pola tidur berhubungan Observasi
Mengeluh sulit tidur dengan : Identifikasi pola aktivitas dan tidur
Mengeluh sering terjaga Nyeri Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik
Mengeluh tidak pulas tidur Hipertroidsme dan psikologis)
Mengeluh pola tidur berubah Kecemasan Identifikasi makan dan minum yang
Mengeluh istirahat tidak cukup Penyakit paru obstruktif kronis menggangu tidur (kopi, teh, alkohol,
Mengeluh lemas Periode pasca partum makanan, mendekati waktu idur, minum
Data objectif Kondisi pasca operasi banyak sebelum tidur)
- Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
Terapeutik
Modifikasi lingkungan (pencahayaan,
kebisingan, suhu, matras,dan tempat tidur)
Batasi waktu tidur siang
Terapkan jadwal tidur rutin
Sesuaikan jadwal pemberian obat dan
tindakan untuk menunjang siklus tidur
sampai terjaga
Edukasi
Jelaskan pentingnya tidur selama sakit
Lanjutkan menempati kebiasaan waktu tidr
Anjurkanrelaksasi otot autogenik dan cara
non farmakologi lainnya

20 Data subjectif Gangguan menellan berhubungan Observasi


Mengeluh sulit menelan dengan: monitor tingkat kesadaran, batuk, muntah,
Data objectif stroke dan kemampuan menelan.
Batuk sebelum menelan distrofi muskuler Monitor status pernafasan
Tersedak poliomileatis Monitor bunyi nafas, terutama setelah
Makanan tertinggal cerebral palsy makan/minum
ditenggorokan atau dirongga penyakit parkinson Periksa residu graster sebelum memberi
malam neoplasma otak asupan oral
Bolus massa terlalu cepat kerusakan saraf kranial V, VII, Periksa kepatenan selang nasogastrik
refleks nassal tidak mampu IX,X,XII sebelum memberi asupan oral
membersihkan rongga mulut esofalagitis Teraupetik
makanan jatuh dari mulut miastenia Posisikan semi fowler (30-45 derajat) 30
sulit mengunyah menit sebelum memberi asupan oral
muntah sebelum menelan Pertahankan posisi semi fowler 30-45
gelisah derajat pada pasien tidak sadarkan diri
waktu makan lama Pertahankan kepatenan jalan nafas (is.
mengiler Teknik hadtin chin lift, jawtrust, in line)
Pertahankan pengembangan balon
endrotrakeal tube (ETT)
Lakukan pengispan jalan nafas, jika produksi
secret meningkat
Sediakan suction diruangan
Hindari memberi makan melalu selang
gastrointesinal jika residu banyak
Berikan makanan dengan ukuran kecil aau
lunak
Berikan obat oral dalam bentuk cair
Anjurkan makan secara perlahan
Ajarkan strategi mencegah aspiasi
Ajarkan teknik mengunyah atau menelan
jika perlu.

N DATA DIAGNOSA KEPERAWATAN, TUJUAN INTERVENSI


O & KRITERIA HASIL
1. Data Subjektif : Perfusi jaringan perifer tidak efektif Observasi:
Pasein/keluarga pasien : berhubungan dengan : Periksa sirkulasi perifer (mis. Nadi perifer,
Mengeluh sesak nafas Penurunan konsentrasi hemoglobin edema, pengisian ailer, warna, suhu,
Nyeri ekstremitas (klaudikasi Hiperglikemia anklebrachial index).
intermiten) Peningktan Tekanan Darah Identifikasi faktor resiko gangguan sirkulasi
Kekurangan Volume Cairan (mis. Diabetes, merokok, orang tua,
............................. Penurunan Aliran Ateri/Vena hipertensi dan kadar kolestrol tinggi)
............................. Kurang terpapar informasi tentang Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau
faktor pemberat bengkak pada ekstermitas
Data Objektif : Kurang terpapar infrmasi tentang Teraupetik
Ortopneu proses penyakit Hindar pemasangan infus / pengambilan
RR : .....x/menit Kurang aktivitas fisik darah di area keterbatasan perfusi.
Nadi : ......x/menit Hidari pengukuran tekanan darah pada
TD : ............mmHg Tujuan setelah diberikn tindakan asuhan ekstermitas dengan keterbatasan perfusi.
Nafas Cepat dan teratur keperawatan ......x24 Jam Hindari penekanan dan pemasangan
SPO2 : ....... % torniquet pada area yang cidera.
Pengisian kapiler > 3 detik Lakukan pencegahan infeksi
Nadi perifer menurun / tidak teraba Lakukan perawatan kaki dan kuku
Akral dingin Lakukan hidrasi
pucat Edukasi
Piting Edema ................ Anjurkan berhenti merokok
Turgor kulit menurun Anjurkan berolah raga rutin
................................... Anjurkan mengecek air mandi untuk
menghindari kulit terbakar
Anjurkan menggunakan obat penurun
tekanan darah, antikoagulan dan penurunan
kolesterol, jika perlu.
Anjurkan minum obat pengontrol tekanan
darah secara teratur.
Anjurkan menghindari penggunaan obat
penyekat beta.
Anjurkan melakukan perawatan kulit yang
tepat (mis. Melembabkan kulit kering pada
kaki).
Anjurkan program rehabilitasi vaskuler.
Ajarkan program diet untuk memperbaiki
sirkulasi (mis. Rendah lemak jenuh, minya
ikan omega 3).
Infirmasika tanda dan gejala darurat yang
harus dilaporkan (mis. Rasa sakit yang tidak
hilang saat istirahat, luka tidak sembu,
hilangnya rasa).
2. Data Subjektif : Nyeri Akut berhubungan dengan : Observasi
Pasein/keluarga pasien : Agen pencedara fisik ( inflamasi, Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Mengeluh nyeri iskemia, neoplasma ) frekuensi, intensitas nyeri
......................... Agen kimiawi ( terbakar, bahan Identifikasi skala nyeri
......................... kimia iritan) Identifikasi respon nyeri non verbal
......................... Agen pencedera fisik ( abses, Identifikasi faktor yang memperberat dan
......................... terbakar, amputasi, terpotong, memperingan nyeri
prosedur operasi, trauma , Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
Data Objektif latihan fisik berlebihan.) tentang nyeri
Tampak meringis Identfikasi pengaruh budaya terhadap
Bersikap protektif (mis. Waspada respon nyeri
posisi menghindari nyeri) Identifikasi pengaruh nyeri terhadap
Gelisah kualitas hidup
Frekuensi nadi meningkat Monitor keberhasilan terapi komplementer
Sulit tidur yang sudah diberikan
Tekanan darah meningkat pola nafas Monitor efek samping kegunaan analgetik
berubah Terapeutik
Nafsu makan berubah Berikan teknik non farmakologi untuk
Proses berfikir terganggu mengurangi rasa nyeri (TENS, hipnosis,
Menarik diri akupresure, terapi musik, terapi pijat,
Berfokus pada diri sendiri aroma terapi, teknik imaginasi, kompres
Diaforesis hangat/dingin, terapi bermain)
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri (suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan)
Fasilitas istirahat dan tidur)
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
Edukasi
Jelaskan penyebab periode, dan pemicu
nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
Anjurkan mengguankaan analgetik secara
tepat
Ajarkan teknik non farmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik
3 Data Subjektif Bersihan jalan nafas tidak efektif Observasi
Dispepnia berhubungan dengan : Identifikasi kemampuan batuk
Sulit bicara Spasme jalan nafas Monitor adanya retensi sputum
Orthopnea Hipersekresi jalan nafas Monitor tanda gejala infeksi saluran nafas
Disfungsi neuromuskuler Terapeutik
Data Objektif Benda asing dalam jalan nafas Atur posisi semi fowler atau fowler
Batuk tidak efektif/ tidak mampu Adanya jalan nafas buatan Pasang perlak dan bengkok dipangkuan
batuk Sekresi yang tertahan pasien
Sputum berlebih/ obstruksi jalan Hiperplasia dinding jalan nafas Buang sekret pada tempat sputum
nafas/mekonium jalan nafas Proses infeksi Edukasi
Mengi, wheezing dan atau ronchi Respon alergi Jelaskan prosedur batuk efektif
kering Efek agen farmakologi (anastesi) anjurkan teknik rileksasi nafas dalam
Gelisah Merokok aktif melalui hidung selam 4 detik ditahan selam
Sianosis Merokok pasif 2 detik, kemudian keluarkan dari mulut
Bunyi nafas menurun Terpajan polutan dengan bibir dibulatkan selama 8 detik
Frekuensi nafas berubah anjurkan mengulangi teknik tarik nafas
Pola nafas berubah dalam selama 3x
anjurkan batuk dengan kuat langsung
setelah tarik nafas dalam ketiga
kolaborasi
kolaborasi pemberian mukolitik/ekspetoran
4 Data subjektif Gangguan pertukaran gas berhubungan Observasi
dispnea dengan: Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan
pusing Ketidakseimbangan ventilasi – upaya nafas
pengelihatan kabur perfusi Monitor pola nafas (seperti bradipnea,
data objektif Perubahan membran alveolus- takipnea, hiperventilasi, kusmaul, cheynes-
PCO2 meningkat atau menurun kapiler stokes, biot, ataksik)
PO2 menurun Monitor kemampuan batuk efektif
Takikardi Monitor adanya produksi sputum
PH arteri meningkat/menurun Monitor adanya sumbatan jalan nafas
Bunyi nafas tambahan Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
Sianosis Auskultasi bunyi nafas
Diaforesis Monitor saturasi oksigen
Gelisah Monitor nilai AGD
Nafas cuping hidung Monitor hasil X-ray thorak
Pola nafas abnormal Terapeutik
(cepat/lambat, reguler/ireguler, Atur interval pemantauan respirasi sesuai
dalam atau dangkal) kondisi pasien
Warna kulit abnormal (mis. Dokumentasikan hasil pemantauan
Pucat, kebiruan) Edukasi
Kesadaran menurun Jelakan tujuan dan prosedur pemantauan
Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
5 Data subjektif Pola nafas tidak efektif berhubungan Observasi
Dispnea dengan: monitor pola nafas ( frekuensi, kedalaman,
Orthopnea Depresi pusat pernafasan usaha nafas)
Data objektif Hambatan upaya nafas (mis. monitor bunyi nafas tambahan (gurging,
Penggunaan otot bantu Nyeri saat bernafas, kelemahan mengi, wheezing, ronchi kering)
pernafasan otot pernafasan). monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Fase ekpirasi memanjang Deformitas dinding dada. terapeutik
Pola nafas abnormal ( takipnea, Deformitas tulang dada pertahankan kepatenan jalan nafas dengan
bradipnea, hiperventilasi, Gangguan neuromuskuler head-lif chin-lif (jaw trush jika curiga trauma
kusmaul, cheyne-stokes Gangguan neurologis cervikal
Pernafasan pursed-lip elektroensepalogram (EEG), posisikan semi fowler atau fowler
Pernafasan cuping hidung cidera kepala, gangguan kejang) berikan minum hangat
Diameter thorak anterior- Imaturitas neurologis lalukan fisioterapi dada bila perlu
posterior meningkat penurunan energi lakukan penghisapan lendir < 15 detik
Ventilasi semenit menurun obesitas lakukan hiperoksigenisasi sebelum
Tekanan ekspirasi menurun posisi tubuh yang menghambat penghisapan endotraceal
Kapasitas vital menurun ekspansi paru keluarkan sumbatan benda padat dengan
Tekanan inspirasi menurun sindrom hipoventilasi forsep mcgil
Ekskursi dada berubah erusakan inervasi diafragma berikan oksigen jika perlu
(kerusakan saraf c5 keatas) edukasi
cidera pada medula spinalis ajarkan asupan cairan 2 liter/hari, jika tidak
efek agen farmakologi kontraindikasi
kecemasan ajarkan teknik batuk efektif
kolaborasi
pemberian bronkodilator, ekspetoran,
mukolitik jika perlu
6 Data subjektif Defisit nutrisi berhubungan dengan : Observasi
cepat kenyang setelah makan Ketidakmampuan menelan Identifikasi status nutrisi
kram atau nyeri abdomen makanan Identifikasi alergi dan toleransi makanan
nafsu makan menurun Ketidakmampuan mencerna Identifikasi makanan yang disukai
data objektif makanan Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
BB menurun minimal 10 % Ketidakmampuan mengabsorsi nutrisi
dibawah rentang ideal nutreant Identifikasi perlunya penggunaan selang
Bising usus hiperaktif Peningkatan kebutuhan NGT
Otot pengunyah lemah metabolisme Monitor asupan makanan
Otot menelan lemah Faktor ekonomi (mis. Finansial Monitor BB
Membran mukosa pucat tidak mencukupi ) Monitor hasil pemeriksaan labolatorium
Sariawan Faktor psikologis (mis. Stress, Terapeutik
Serum albumin turun keengganan untuk makan) Lakukan oral hygine sebelu makan
Rambut rontok berlebihan Fasilitasi penentuan pedoman diet
Diare Sajikan makanan secara menarik dan suhu
yang sesuai
Berikan makanan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
Berika suplemen makan bila perlu
Hentikan pemberian makanan melalui
selang NGT jika asupan oral dapat
ditoleransi
Edukasi
Anjurkan makan sedikit tapi sering
Anjurkan makan dengan posisi duduk jika
mampu
Ajarkan diet yang diprogram
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan (pereda nyeri, antiemitik jika perlu)
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrisi
yang dibutuhkan
7 Data subjektif Intoleransi aktivitas berhubungan Observasi
Mengeluh lelah dengan: identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
Dispnea saat atau setelah ketidakseimbangan antara suplai mengakibatkan kelelahan
aktivitas dan kebutuhan oksigen monitor kelelahan fisik dan emosional
Merasa tidak nyaman setelah tirah baring monitor pola dan jam tidur
beraktivitas kelemahan monitor lokasi ketidak nyamanan selama
Merasa lemah imobilitas melakukan aktivitas
Data objektif gaya hidup monoton terapeutik
Frekuensi jantung meningkat > sediakan lingkungan yang nyaman dan
20% dari kondisi istirahat rendah stimulus mis cahaya, suara,
Tekanan darah berubah > 20% kunjungan
dari kondisi istirahat lakukan latihan rentang gerak pasif/aktif
Gambaran EKG menunjukan berikan aktivitas distraksi yang
aritmia saat atau setelah aktivitas menenangkan
Gambaran EKG menunjukan fasilitasi duduk disisi tempat tidur, jika tidak
iskemia dapat berpindah atau berjalan
Sianosis edukasi
anjurkan tirah baring
anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
anjurkan menghubungi perawat jika tanda
dan gejala kelelahan tidak berkurang
kolaborasi
kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
menigkatkan asupan makan
8 Data subjektif Ketidakseimbangan cairan berhubungan Observasi
dengan moitor status hidasi (frekuensi nadi,
prosedur pembedahan mayor kekuatan nadi, akral, pengisian kapiler,
trauma atau pendarahan kelembapan mukosa, turgor kulit, tekanan
luka bakar darah)
aferesis monitor BB harian
asites monitor BB sebelum dan sesudah dialisis
obstruksi intestinal monitor hasil pemeriksaan labolatorium
peradangan prankeas (hematokrit, NA, K, CI, berat jenis urine,
penyakit ginjal dan kelenjar BUN)
disfungsi intestinal monitor status hemodinamik ( MAP, CVP,
PAP, PCWP, jika tersedia)
terapeutik
catat intake dan output dan hitung balance
cairan 24 jam
berikan asupan cairan sesuai kebutuhan
berikan cairan intravena jika perlu
kolaborasi
kolaborasi pemberian diuretik jika perlu
9 Data subjektif Resiko perfusi cerebral tidak efektif Observasi
– berhubungan dengan: identifikasi kemungkinan penyebab
Data objektif Keabnormalan masa protrombin ketidakseimbangan elektrolit
- dan atau tromboplastin parsial monitor kadar elektrolit serum
Penurunan kinerja ventrikel kiri monitor mual, muntah, diare
Aterosklerosis diseksi arteri monitor kehilangan cairan jika perlu
Fibrilasi atrium monitor tanda gejala
Tumor otak hipokalemia( kelemahan otot, interval qute
Stenosisi carotis memanjang, gelombang P dasar atau
Miksoma atrium kebalik depresi segmen ST, gelombang U,
Aneurisma cerebri kelelahan, parestesia, penurunan refleks,
Koagulopati (mis. Anemiia cell anoreksia, konstipasi, motilitas usus
sabit) menurun, pusing, depresi pernafasan)
dilatasi kardio miopati monitor tanda gejala hiperkalemia (peka
koagulasi intra vaskuler rangsang, gelisah, mual, muntah, takikardia
diseminata megarah bradikardia, fibrasi/takikardia
embolisme ventrikal, gelombang T tinggi, gelombang P
cidera kepala datar)
hiperkolesterolnemia monitor tanda dan gejala hiponatremia
hipertensi (disorientasi, otot berkedut, sakit kepala,
endokarditis infektif membran mukosa kering, hippotensi,
katup protsetik mekanis kejang, alergi, penurunan kesadaran)
stenosis mitral monitor tanda gejala hipernatremia (haus,
neoplasma otak demam, mual, muntah, gelisah, peka
infark miokard rangsang, membaran muosa kering)
sindrom sick sinus monitor tanda gejala hipokalsemia (peka
penyalah gunaan zat rangsang tanda chvosteek( spasme otot
terapi trombolitik wajah), tanda trouseous (spasme karpal),
efek samping tindakan (mis. kram otot)
Tindakan operasi by pass) monitor tanda gejala hiperkalsemia (nyeri
tulang, hhaus, anoreksia, letargi, kelemahan
otot)
monitor tanda gejala hipogastemia (depresi
pernafasan, apatis, tanda CHVOSTEK,
konfusi, disretmia)
monitor tanda gejala hipermagnesia
(kelemahan otot, hiporefleks, bradikardi,
depresi ssp, latergi, koma)
terapeutik
atur interval waktu pemantauan sesuai
dengan kondisi pasien
dokumentasikan hasil pemantauan
edukasi
jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
informasikan hasil pemantauan
10 Data subjektif Gangguan mobilitas fisik berhubungan Observasi
mengeluh sulit menggerakan dengan identifikasi adanya nyeri atau keluhan fisik
ekstermitas kerusakan intergritas struktur lain nya
nyeri saat bergerk tulang identifikasi toleransi fisik melakukan
enggan melakukan pergerakan perubahan metabolisme pergerakan
merasa cemas saat bergerak ketidak bugaran fisik monitor frekuensi jantung dan tekanan
data objektif penurunan kendali otot darah sebelum memulai mobilitasi
kekuatan otot menurun penurunan massa otot monitor kondisi umum selama melakukan
rentang gerak (ROM) menurun keterlambatan perkembangan mobilitasi
sendi kaku kekakuan sendi Terapeutik
gerakan tidak terkoordinasi kontraktur fasiitasi aktifitas mobilisasi dengan alat
gerakan terbatas malnutrisi bantu ( pagar tempat tidur)
fisik lemah gangguan muskuloskletal, fasilitasi melakukan pergerakan jika perlu
gangguan neuro musular, libatkan keluarga untuk membantu pasien
indeksmasa tubuh diatas dalam meningkatkan pergerakan
tersentil ke-75 sesuai usia edukasi
efek agen farmakologis Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
program pembatasan gerak Anjurkan mlakukan mobilisasi dini
nyeri Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus di
jurang terpapar informasi lakukan ( duduk di tepat tidur, duduk disisi
tentang aktifitas fisik tempat tidur dan duduk dari tempat tidur ke
kecemasan kursi)
gangguan kognitif
keengganan melakukan
pergerakan
gangguan sensori persepsi

11. Subjektif : Hipervolemia berhubungan dengan Obaervasi


Ortopnea Gangguan mekanisme regulasi Periksa tanda dan gejala hipervolemia
Dispnea Kelebihan asupan cairan ( ortopnea, dispenea, edema,JVP/CVP
Paroxymal nocturnal dyspnea Kelebihan asupan natrium meningkat refleks hepatojugularis positif,
(PND) Gangguan aliran balik vena suara nafas tambahan)
.......... Efek agen farmakologis (mis. Identivikasi penyebab hipervolemia
.......... Kortikosteroid, chorpropamide, Monitor status hemodinamik ( frekuensi
.......... tolbulatamide, vincristine, jantung, tekanan darah,
.......... tryptilenescabamazepine). MAP,CVP,PAP,PCWP,CO,C) jika ada.
Objektif : Monitor intake dan output cairan
Edema anassarka dan / edema Monitor tanda hemokonsentrasi ( kadar
perifer natrium,BUM, Hemaktrosit, berat jenis
Berat badan meningkat dalam urine)
waktu singkat Monitor tanda peningkatan tekanan onkotik
Jugular venous pressure (JVP) plasma( kadar protein dan albumin
dan/ central venous pressure meningkat
(CVP) meningkat. Monitor kecepatan infus secara ketat
Refleks hepatojugular positif Monitor efek samping deuritik
Distensi vena jugularis ( hipovolemia, hipokalemia, hiponatremia
Terdengar suaranafas tambahan Terapeutik
Hepatomegali Timbang berat badan setiap hari pada
Kadar hb/ht turun waktu yang sama
Oliguria Batasi asupn cairan dan garam
Intake lebih banyak dari output Tinggikan kepala tempat tidur 30-40 derajat
(balance airan positif) Edukasi
Kongesti paru Anjurkan melapor jika haluan urin < 0,5
ml/kg/jam dalam 6 jam
Anjurkan melapor jika bb bertambah > 1 kg
dalam sehari
Ajarkan cara membatasi cairab
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian diuritik
Kolaborasi penggatian kehilangan kalieum
akibat diuritik
12. Subjektif : Gangguan integritas kulit berhubungan Observasi
.......... dengan : Identifikasi penyebab gangguan integritas
.......... Perubahan sirkulasi perubahan kulit (mis. Perubahan sirkulasi, perubahan
.......... status nutrisi (kelebihan atau status nutrisi, penurunan kelembapan, suhu
.......... kekurangan) lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas).
.......... Kekuranga/kelebihan volume Teraupetik
Objektif: cairan Ubah posisi setiap 2 jam jika posisi tirah
Kerusakan jaringan dan/atau Penurunan mobilitas baring
lapisan kulit Bahan kimia iritasi Lakukan pmijatan pada area penonjolan
Nyeri Suhu lingkungan yang ekstrem tulang, jika perlu
Perdarahan Faktor mekanis (mis. Penekanan Bersihkan perineal dengan air hangat
Kemerahan pada tonjolan tulang, gesekan) Gunakan produk berbahan ringan dan
hematoma atau faktor elekris hipoalergenik pada kulit sensitif
(elektrdiatermi, energi listrik Hindari produk berbahan dasar alkohol pada
bertegangan tinggi) kulit kering
Efek samping terapi radiasi Edukasi
Kelembapan Ajurkan mengunakan pelembab (mis.
Proses penuaan Lotion, serum)
Neuropati perifer Anjurkan minum air yang cukup
Peruahan pigmentasi Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
Perubahan hormonal Anjurkan meningkatkan asupan buah dan
Kurang terpapar informasi sayur
tetang upaya Anjurkan menghindari terpapar suhu
mempertahankan/melindungi ekstrem
integrias jaringan. Anjurkan meggunakan tabir surya SPF
minimal 30 saat berada di luar rumah
Anjurkan mandi dan menggunakan sabun
secukupnya.
13. Data subjectif Resiko aspirasi berhubungan dengan : Observasi
- Penurunan tingkat kesadaran monitor pola nafas ( frekuensi, kedalaman,
Data objectif Penurunan refleks muntah dan usaha nafas)
- atau batuk monitor bunyi nafas tambahan (gurging,
Gangguan menelan mengi, wheezing, ronchi kering)
Disfalgia monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Kersakan mobilitas fisik terapeutik
Peningkatan residu lambung pertahankan kepatenan jalan nafas dengan
Peningkatan tekanan intragastrik head-lif chin-lif (jaw trush jika curiga trauma
Penurunan motilitas cervikal
gastrointestinal posisikan semi fowler atau fowler
Sefingter esofagus bawah berikan minum hangat
inkompeten lalukan fisioterapi dada bila perlu
Perlambatan pengosongan lakukan penghisapan lendir < 15 detik
lambung lakukan hiperoksigenisasi sebelum
Terpasang selang nasogastrik penghisapan endotraceal
Terpasang trakeostomi atau keluarkan sumbatan benda padat dengan
endotraceal tube forsep mcgil
Trauma atau pembedahan leher, berikan oksigen jika perlu
mulut, dan atau wajah edukasi
Efek agen fermakologis ajarkan asupan cairan 2 liter/hari, jika tidak
Ketidakmatangan koordinasi kontraindikasi
menghitam, menelan dan ajarkan teknik batuk efektif
bernafas kolaborasi
pemberian bronkodilator, ekspetoran,
mukolitik jika perlu
14 Data subjectif Penurunan curah jantung berhubungan Observasi
perubahan irama jantung dengan : identifikasi tanda gejala penurunan crah
 palpitasi perubahan irama jantung jantung (meliputi dipnea, kelelahan, edema,
perubahan preload perubahan frekuensi jantung orthopnea, paraxysmal, nocturnal dipsnea,
 lelah perubahan kontraktilitas peningkatan CVP
perubahan afterload perubahan preload monitor tekanan darah
 dispnea perubahan afterload monitor saturasi oksigen
perubahan kontrasilitas monitor keluhan nyeri dada
 paroxymal nocturnal monitor EKG
dispnea monitor aritmia (kelainan irama dan
 orthopnea frekuensi
 batuk edukasi
perilaku/emosional anjurkan beraktifitas fisik sesuai toleransi
 cemas anjurkan aktivitas secara bertahap
 gelisah kolaborasi
Data objectif kolaborasi pemberian antiaritmia
perubahan irama jantung rujuk keprogram rehabilitasi jantung
 bradikardia / takikardi
 gambaran EKG aritmia
/gangguan knduksi
perubahan preload
 edema
 distensi vena jugularis
 sentral venous presure
atau cvp meningkat atau
enurun
 mur-mur jantung
 berat badan bertambah
 pulmoneri artery wedge
pulmonary presure
menurun
perubahan overload
 tekanan darah meningkat
/menurun
 nadi perifer teraba lemah
 capilerry refil time > 3dtk
 oliguria
 warna kulit pucat/
sianosis
 pulmonary vaskular
resistance
 systemiic vascular
resistence meningkat
atau menurun
 hepatomegali
perubahan kontraksilitas
 terdengar suara jantung
S3 dan atau S4
 ejection fraction
menurun
 kardiac index menurun
 left ventricular stroce
work index menurun
 stroke volum index
menurun
15 Data subjectif Hipertermia berhubungan dengan Observasi
2. – Dehidrasi Identifikasi penyebab hipertermia
Data objectif Terpapar lingkungan tanah (dehidrasi, terpapar lingkungan panas,
Suhu tubuh diatas nilai normal Proses penyakit (mis infeksi, penggunaan inkubator)
Kulit merah kanker) Monitor suhu tubuh
Kejang Ketidaksesuaian pakaian dengan Monitor kadar elektrolit
Takikardi suhu lingkungan Monitor haluan urine
Takipnea Peningkatan laju mekanisme Monitor komplikasi akibat hipertermia
Kulit terasa hangat Respon trauma Terapeutik
Aktivitas berlebihan Sediakan lingkungan yang dingin
Penggunaan inkubator Longgarkan atau lepaskan pakaian
Basahi atau kipasi permukaan tutbuh
Ganti linen setiap hari/lebih sering jika
mengalami hiperhidrosis (keringat
berlebihan)
Lakukan pendinginan eksternal misalkan
hipotermia atau kompres dingin pada dahi,
leher dada, abdomen, aksila
Hindari pemberian antipiretik atau aspirin
Berikan oksiigen jika perlu
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
intravena jika perlu
16 Data subjectif Ketidakstabilan pada glukosa darah Observasi
Mengantuk (hipoglikemia) berhubungan dengan : Identifikasi tanda dan gejala hipoglikomia
Pusing Penggunaan insulin atau obat Identifikasi kemungkinan hipoglikemia
Palpitasi glikemik oral Terappeutik
Mengeluh lapar Hiperinselunia (mis insulin Berikan karbohidrat sederhana jika perlu
Data objectif noma) Berikan glukagon jika perlu
Gangguan koordinasi Endokrinopati (mis. Kerusakan Berikan karbohidrat kompleks dan protein
Kadar glukosa dalam darah atau adrenal atau pituitari) sesuai diet
urine rendah Disfungsi hati Pertahankan kepatenan jalan nafas
Gemetar Disfungsi ginjal kronis Pertahankan akses IV jika perlu
Kesadaran menurun Efek agen farmaklogis Hubungi layanan medis darurat jika perlu
Perilaku aneh Tindakan pembedahan Edukasi
Sulit bicara neoplasma Anjurkan membawa karbohidrat sederhana
Berkeringat Gangguan metabolik bawaan setiap hari
(mis gangguan penyipanan Anjurkan monitor glukosa darah
lisossomal, palaktosemia, Anjurkan memakai identitas yang tepat
gangguan penyimpanan glikogen Jelaskan intraksi antara diet, insulin, atau
) agen oral dan olahraga
Ajarkan perawatan diri untuk mencegah
hipoglikemia (mengurangi insulin/agen
oral/meningkatkan asupan makanan dan
berolah raga))
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian dekstrose
Kolaborasi pemberian glukagon
17 Data subjectif Ketidakstabilan kadar glukosa darah Observasi
Mengantuk (hiperglikemia) berhubungan dengan: Identifikasi penyebab hiperglikemi
Lelah Penggunaan insulin atau obat Identifikasi situasi yang menyebabkan
Lesu glikemik oral kebutuhan insulin meningkat (mis penyakit
Mengeluh lapar Hiperinselunia (mis insulin kambuhan)
Mudah haus noma) Monitor kadar glukosa darah jika perlu
Data objectif Endokrinopati (mis. Kerusakan Monitor tanda dan gejala hiperglikrmia (mis
Gemetar adrenal atau pituitari) poliuria, polidipsia, polifagia, kelemahan,
Kesadaran menurun Disfungsi hati malaise, pandangan kabur, sakit kepala)
Perilaku aneh Disfungsi ginjal kronis Monitor intake dan output cairan
Sulit bicara Efek agen farmaklogis Monitor keton urine, kadar analisa gas
Berkeringat Tindakan pembedahan darah, elektrolit, tekanan darah orsostatik
neoplasma dan frekuensi nadi
Gangguan metabolik bawaan Terapeutik
(mis gangguan penyipanan Berikan cairan oral
lisossomal, palaktosemia, Konsultasi dengan medis jika tanda dan
gangguan penyimpanan glikogen gejala hiperglikemia tetap ada atau
) memburuk
Fasilitasi ambulansi jika ada hipotensi
orsostatic
Edukasi
Anjurkan menghindari olahraga saat kadar
gula darah lebih dari 250 mg/dl
Anjurkan monitor kadar glukosa darah
secara mandiri
Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan
olahraga
Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian
ikatan urine jika perlu
Ajarkan pengelolaan diabetes (penggunaan
insulin, obat oral, monitor asupan cairan
pengganti karbohidrat, bantuan profesional
kesehatan)
Kolabprasi
Pemberian insulin jika perlu
Kolaborasi pemberian cairan IV jika perlu
Kolaborasi pemberian kalium
18 Data subjectif Resiko cidera berhubungan dengan : Observasi
– Terpapar patogen Identifikasi area lingkungan yang berpotensi
Data objectif Terpapar zat kimia yang menyebabkan cidera
Terpapar agen nosokomial Identifikasi obat yang berpotensi penyebab
Ketidak normalan profil darah cidera
Perubahan orientasi afektif Terapeutik
Perubahan sensasi Sediakan pencahayaan yang memadai
Perubahan autoimun Ssialisasikan pasien dengan keluarga dengan
Disfungsi biokimia lingkungan ruang rawat (penggunaan
Hipoksia jaringan telpon, tempat tidur, penenrangan ruangan,
Kegagalan mekanisme dan lokasi kamar mandi)
pertahanan tubuh Sediakan pispot atau urinal untuk eliminasi
Malnutrisi ditempat tidur
Perubahan fungsi psikomotor Berikan bel panggilan dan tempat yang
Perubahan fungsi kognitif mudah dijangkau
Pastikan barang-barang pribadi mudah
dijangkau
Pertahankan posisi tempat tidur di posisi
terendah saat digunakan
Gunakan pengaman tempat tidur sesuai
dengan kebijakan fasilitas pelayanan
kesehatan
Diskusikan mengenai latihan dan terapi fisik
yang diperlukan
Diskusikan bersama keluarga yang dapat
mendampingi pasien
Tingkatkan frekuensi observasi pengaman
dan pengawasan pasien
Edukasi
Jelaskan alasan intervensi pencegahan jatuh
kepasien dan keluarga
Anjurkan berganti posisi secara perlahan
dan duduk selama beberapa menit sebelum
berdiri
19 Data subjectif Gangguan pola tidur berhubungan Observasi
Mengeluh sulit tidur dengan : Identifikasi pola aktivitas dan tidur
Mengeluh sering terjaga Nyeri Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik
Mengeluh tidak pulas tidur Hipertroidsme dan psikologis)
Mengeluh pola tidur berubah Kecemasan Identifikasi makan dan minum yang
Mengeluh istirahat tidak cukup Penyakit paru obstruktif kronis menggangu tidur (kopi, teh, alkohol,
Mengeluh lemas Periode pasca partum makanan, mendekati waktu idur, minum
Data objectif Kondisi pasca operasi banyak sebelum tidur)
- Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
Terapeutik
Modifikasi lingkungan (pencahayaan,
kebisingan, suhu, matras,dan tempat tidur)
Batasi waktu tidur siang
Terapkan jadwal tidur rutin
Sesuaikan jadwal pemberian obat dan
tindakan untuk menunjang siklus tidur
sampai terjaga
Edukasi
Jelaskan pentingnya tidur selama sakit
Lanjutkan menempati kebiasaan waktu tidr
Anjurkanrelaksasi otot autogenik dan cara
non farmakologi lainnya

20 Data subjectif Gangguan menellan berhubungan Observasi


Mengeluh sulit menelan dengan: monitor tingkat kesadaran, batuk, muntah,
Data objectif stroke dan kemampuan menelan.
Batuk sebelum menelan distrofi muskuler Monitor status pernafasan
Tersedak poliomileatis Monitor bunyi nafas, terutama setelah
Makanan tertinggal cerebral palsy makan/minum
ditenggorokan atau dirongga penyakit parkinson Periksa residu graster sebelum memberi
malam neoplasma otak asupan oral
Bolus massa terlalu cepat kerusakan saraf kranial V, VII, Periksa kepatenan selang nasogastrik
refleks nassal tidak mampu IX,X,XII sebelum memberi asupan oral
membersihkan rongga mulut esofalagitis Teraupetik
makanan jatuh dari mulut miastenia Posisikan semi fowler (30-45 derajat) 30
sulit mengunyah menit sebelum memberi asupan oral
muntah sebelum menelan Pertahankan posisi semi fowler 30-45
gelisah derajat pada pasien tidak sadarkan diri
waktu makan lama Pertahankan kepatenan jalan nafas (is.
mengiler Teknik hadtin chin lift, jawtrust, in line)
Pertahankan pengembangan balon
endrotrakeal tube (ETT)
Lakukan pengispan jalan nafas, jika produksi
secret meningkat
Sediakan suction diruangan
Hindari memberi makan melalu selang
gastrointesinal jika residu banyak
Berikan makanan dengan ukuran kecil aau
lunak
Berikan obat oral dalam bentuk cair
Anjurkan makan secara perlahan
Ajarkan strategi mencegah aspiasi
Ajarkan teknik mengunyah atau menelan
jika perlu.

Anda mungkin juga menyukai