Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

FAKULTAS KEPERAWATAN
MAHASISWA MANAJEMEN PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2022-2023

Pola Napas Tidak Efektif 


Pola nafas tidak efektif  (D.0005) berhubungan dengan……………………………..…………………………………………. dibuktikan dengan .
……………………………………………………………………………………………………………………….........
Data Luaran Intervensi
Mayor : Luaran Utama : Pola Napas (L.01004) Intervensi utama :
 Dipsena Pola nafas membaik setelah dilakukan perawatan selama  Manajemen Jalan Napas (I.01011)
 Penggunaan otot bantu pernapasan …….x…..jam dengan kriteria hasil : Observasi
 Fase ekspirasi memanjang  Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
 Pola napas abnormal (mis. takipnes, usaha napas)
bradipnea, hiperventilasi, kussmaul,  Monitor bunyi napas tambahan (mis.
cheyne-stokes  Batuk  Menurun gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
Minor  Produksi sputum  Menurun  monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
 Ortopnea  Mengi Menurun Terapeutik
 Pernapasan cuping hidung  wheezing Menurun  Pertahankan kepatenan jalan napas dengan
 Diameter thoraks anterior-posterior  Piloereksi Menurun head-tilt dan chin-lift (jaw thrust jika curiga
meningkat  Dipsnea Menurun trauma servikal)
 Ventilasi semenit menurun  Ortopnea Menurun  Posisikan semi-Fowler atau Fowler
 Kapasitas vital menurun  Sulit bicara Menurun  Berikan minuman hangat
 Tekanan eksirasi menurun  Sianosis Menurun  Lakukan fisioterapi dada, jika perlu 
 Tekanan inspirasi meurun Menurun  Lakukan penghisapan lendir kurang 15 detik
 Gelisah
 Ekskursi dada berubah Membaik  Lakukan hiperoksigenasi sebelum
 Frekuensi Nafas
penghisapan endrotrakeal
 Pola Nafas Membaik
 Keluarkan sumbatan benda padat dengan
L Luaran forsep McGill
Tambahan  Berat Badan Membaik  Berikan oksigen, jika perlu
 Keseimbangan Asam Basa Meningkat Edukasi
 Konservasi Energi Meningkat  Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika
 Status Neurologis Membaik tidak kontraindikasi
 Tingkat Ansietas Menurun  Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik, jika perlu
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
FAKULTAS KEPERAWATAN
MAHASISWA MANAJEMEN PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2022-2023

Intervensi utama :
 Pemantauan Respirasi (I.01014)
Observasi
 Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan
upaya nafas
 Monitor pola napas (seperti bradipnes,
takipnea, hiperventilasi, Kussmau;, Cheyne-
Strokes, Biot, ataksik)
 Monitor kemampuan batuk efektif
 Monitor adnaya produksi sputum
 Monitor adanya sumbatan jalan napas
 Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
 Auskultasi bunyi napas
 Monitor saturasi oksigen
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
FAKULTAS KEPERAWATAN
MAHASISWA MANAJEMEN PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2022-2023

Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah


Ketidakstbilan kadar glukosa darah (D.0027) berhubungan dengan……………………………..…………..…………………………………………. dibuktikan dengan .
…………………………….………………………………………………………………………………..................................................................
Data Luaran Intervensi
Mayor: Luaran Utama :Kestabilan kadar glukosa darah (L.03022)
Hopoglikemia  Kestabilan kadar glukosa darah meningkat dalam  Intervensi utama :
 mengantuk  …..x…… jam dengan kriteria hasil:
 pusing  Manajemen Hiperglikemi (I.03115)
 gangguan koordinasi kadar  koordinasi  Meningkat
glokosa dalam darah/ urin   tingkat kesadaran  Meningkat Observasi
Hiperglikemia   mengantuk Menurun
 lelah atau lesuh   pusing  menurun    Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
 kadar glukosa dalam darah atau  lelah  menurun
urin tinggi   Identifikasi situasi yang menyebabkan nkebutuhan insulin
 rasa lapar menurun
Minor meningkat (mis. penyakit kambuhan)
 gemetar menurun
Hipoglikemia 
 Palpitasi  berkeringat menurun
 Monitor kadar glukosa darah, jika perlu
 gemetar   kadar glukosa dalam darah Membaik
 mengeluh lapar   kadar glukosa dalam urin  Membaik  Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis.
 perilaku aneh  palpitasi  Membaik poliuria,polifagia, kelemahan, malaise, pandangan kabur,
 kesadaran menurun   perilaku  Membaik dan sakit kepala
 sulit berbicara   jumlah urin  Membaik
 berkeringat    Monitor intake dan output cairan
Hiperglikemia 
   Monitor keton urine, kadar analisa gas darah, elektrolit,
 Mulut kering  tekanan darah ortostatikdan frekuensi nadi
 haus meningkat 
 jumlah urin meningkat 
 
UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
FAKULTAS KEPERAWATAN
MAHASISWA MANAJEMEN PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2022-2023

Terapeutik

 Berikan asupan cairan oral

 Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala


hiperglikemisa tetap ada atau memburuk

 Fasilitasi ambulasi jika hipotensi ortostatik

Edukasi

 Anjurkan untuk menghindari olahraga saat kadar glukosa


darah lebih dari 250 mg/dl

  Anjurkan monitor kadar glukosa dara secara mandiri

 Anjurkan keputusan terhadap diet dan olahraga

 Anjurkan indikasi dan pentingnya pengujian keton urine,


jika perlu

 Anjurkan pengelolaan diabetes (mis. penggunaan insulin,


obat oral, monitor asupan cairan, penggantian karbohidrat,
dan bantuan professional kesehatan.

Kolaborasi

 Kolaborasi pemberian insulin, jika perlu


UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
FAKULTAS KEPERAWATAN
MAHASISWA MANAJEMEN PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2022-2023

 Kolaborasi pemberian cairan IV, jika perlu

 Kolaborasi pemberian kalium, jika perlu 

 Manajemen Hipoglikemi (I.03115)

Observasi

 Identifikasi tanda dan gejala hipoglikemi

  Identifikasi kemungkinan penyebab hipoglikemi

Terapeutik

 Berikan karbohidrat sederhana, jika perlu

 Berikan glucagon, jika perlu

 Berikan karbohidrat kompleks dan protein sesuai diet

 Pertahankan kepatenan jalan napas

 Pertahankan akses IV, jika perlu

 Hubungi layanan medis darurat, jika perlu

Edukasi

 Anjurkan membawa karbohidrat sederhana setiap saat

 Anjurkan memakai identitas darurat yang tepat


UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA
FAKULTAS KEPERAWATAN
MAHASISWA MANAJEMEN PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2022-2023

 Anjurkan monitor kadar glukosa darah

 Anjurkan berdiskusi dengan tim perawatan diabetes


tentang penyesuaan program pengobatan

 Jelaskna interaksi antara diet, insulin/agen oral, dan


olahraga

 Ajarkan pengelolaan hipoglikemia (mis. tanda dan gejala,


factor resiko, dan pengobatan hipoglikemia)

 Anjurkan perawatan mandiri untuk mencegah hipoglikemi


(misa. mengurangi insulin/agen oral dan/atau meningkatka
asupan makanan untuk berolahraga

Kolaborasi

       Kolaborasi pemberian dextrose, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai