Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG Nama :

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ABDUL AZIZ No. RM :


Jalan Dr. SoetomoNomor 28 SINGKAWANG 79123
Telepon (0562) 631978 Fax. 636319 Tgl. Lahir :
Email : rsudaa@yahoo.com Jenis Kelamin :
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tgl : Jam : Ruangan : Nama Perawat : Tanda Tangan :
Diagnosa Medis :
NO DIAGNOSA / MASALAH KEPERAWATAN (0005) INTERVENSI
DX. TUJUAN INTERVENSI KEPERAWATAN
 Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan : LUARAN : 1. Manajemen jalan nafas
Observasi:
 Depresi pusat pernafasan  Pola nafas efektif  Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha
 Hambatan upaya nafas (mis. Nyeri saat  Berat badan nafas)
bernafas, kelemahan otot pernafasan)  Keseimbangan asam-basa
 Monitor bunyi nafas tambahan (gurgling, mengi,
 Deformitas dinding dada  Konservasi energy
wheezing, ronkhi kering)
 Deformitas tulang dada  Status neurologis
 Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
 Gangguan neuromuscular  Tingkat ansietas
Terapeutik
 Gangguan neurologis (mis.  Tingkat keletihan
 Tingkat nyeri  Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan head-till
Elektroensefalogram (EEG) positif, cedera dan chin-lift (jaw-trust jika curiga trauma servikal
kepala, gangguan kejang)  Posisikan semi-fowler atau fowler
 Immaturitas neurologis
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan  Berikan minum hangat
 Penurunan energy
selama 1x24 jam pola nafas membaik, dengan  Lakukan fisioterapi dada, jika perlu, lakukan
 Obesitas pengisapan lender kurang dari 15 detik
criteria hasil :
 Posisi tubuh yang menghambat ekspansi  Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan
paru endotrakeal
 Ventilasi semenit, Kapasitas vital, Diameter
 Sindrom hipoventilasi  Keluarkan sumbatan benda padat dengan forsep
thoraks anterior-posterior, Tekanan ekpirasi,
 Kerusakan inervasi diafragma (kerusakan Tekanan inspirasi meningkat McGill
saraf C5 keatas)  Dispneu, Penggunaan otot bantu nafas,  Berikan oksigen, jika perlu
 Cedera pada medulla spinalis Pemanjangan fase ekspirasi, Ortopnea, Edukasi
 Efek agen farmakologis Pernafasan pursed-tip, Pernafasan cuping  Ajukan asupan cairan 2000 ml/ hari, jika tidak
 Kecemasan hidung menurun kontraindikasi
 Frekuensi nafas, Kedalaman nafas, Ekskursi  Ajarkan tehnik batuk efektif
Dibuktikan dengan: dada membaik Kolaborasi
DS :
 Kolaborasipemberianbronkodilator,ekspektoran,
 Dispnea
mukolitik,jika perlu
 Ortopnea
DO:
 Penggunaan otot bantu pernafasan 2. Pemantauan Respirasi
 Fase ekspirasi memanjang Observasi
 Pola nafas abnormal (mis. Takipnea,  Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya nafas
bradipnea, hiperventilasi, kussmaul, cheyne-  Monitor pola nafas (seperti bradipnea, takipnea,
stokes) hiperventilasi, Kussmaaul, Cheyne-Stokes, Biot, ataksis)
 Pernafasan pursed-lip  Monitor kemampuan batuk efektif
 Pernafasan cuping hidung
 Monitor adanya produksi sputum
 Diameter thorakx anterior-posterior meningkat
 Ventilasi semenit menurun  Monitor adanya sumbatan jalan nafas
 Kapasitas vital menurun  Palpitasi kesimetrisan ekspansi paru
 Tekanan ekspirasi menurun  Auskultasi bunyi nafas
 Tekanan inspirasi menurun
 Monitor saturasi oksogen
 Ekskursi dada berubah
 Monitor nilai AGD
 Monitor hasil X-ray thorax

Terapeutik
 Atur interval pemantauan respirasi sesuai kondisi
pasien
 Dokumentasikan hasil pemantauan
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
 Informasikan hasil pemantauan, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai