Anda di halaman 1dari 2

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Diagnosa Keperawatan Tujuan Keperawatan Rencana Keperawatan


Resiko Aspirasi Setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen jalan Nafas (I.01011)
(D.0006) keperawatan Observasi
selama……………….,tingkat  Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas)
Faktor Resiko aspirasi menurun (L.01006).  Monitor bunyi nafas tambahan (gurgling, mengoi, wheezing, ronkhi
 Penurunan tingkat Dengan kriteria hasil: kering)
kesadaran  Tingkat kesadaran  Monitor sputum (jumlah, warna , aroma)
 Penurunan reflex meningkat Terapetik
muntah dan/atau batuk  Kemampuan menelan
 Pertahankan kepatenan jalan nafas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-
 Gangguan menelan meningkat
thrust jika curiga trauma servikal)
 Disfagia  Kebersihan mulut
 Posisikan Semi Fowler atau Fowler
 Kerusakan mobilitas meningkat
 Dispnea menurun  Berikan minum hangat
fisik
 Kelemahan otot menurun  Lakukan fisioterapi dada
 Peningkatan residu
lambung  Akumulasi secret  Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik
 Peningkatan tekanan menurun  Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
intragastrik  Wheezing menurun  Kelaurakan sumbatan benda padat dengan forcep McGill
 Penurunan motilitas  Batuk menurun  Berikan oksigen
Edukasi
gastrointestinal  Penggunaan otot
 Sfingter esofagus aksesoris menurun  Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari
bawan inkompeten  Sianosis menurun  Ajarkan teknik batuk efektif
 Perlambatan  Gelisah menurun Kolaborasi
pengosongan lambung  Frekuensi nafas  Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran dan mukolitik
 Terpasang selang membaik
nasogastric 2. Pencegahan Aspirasi (01014)
 Terpasang trakeostomi Observasi
atau endotrakeal tube  Monitor tingkat kesadaran, batuk, muntah dan kemampuan menelan
 Trauma/pembedahan  Monitor status pernafasan
leher, mulut dana tau  Monitor bunyi nafas, terutama setelah makan/minum
wajah  Periksa residu gaster sebelum memberi asupan oral
 Efek agen  Periksa kepatenan selang nasogastric sebelum memberi asupan oral
farmakologis Terapetik
 Ketidakmatangan  Posisikan semi Fowler 30 menit sebelum memberi asupan oral
koordinasi menghisap,  Pertahankan posisi semi Fowler pada pasien tidak sadar
menelan, dan bernafas  Pertahankan kepatenan jalan nafas (teknik headtilt-chinlift, jaw thrust, in
line)
 Pertahankan pengembangan balon endotracheal tube (ETT)
 Lakukan penghisapan jalan nafas, jika produksi secret meningkat
 Sediakan suction di ruangan
 Hindari memberi makan melalui selang gastrointestinal, jika residu
banyak
 Berikan makanan dengan ukuran kecil atau lunak
 Berikan obat oral dalam bentuk cair
Edukasi
 Anjurkan makan secara perlahan
 Ajarkan strategi mencegah aspirasi
 Ajarkan teknik mnegunyah atau menelan

Ditegakkan Paraf Nama Perawat


Tanggal:
Jam : 1. ……………………… (……………………..)

2. ……………………… (……………………..)
Dievaluasi Paraf Nama Perawat
Tanggal:
Jam : 1. ……………………… (……………………..)

2. ……………………… (……………………..)

Anda mungkin juga menyukai