DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 2A
A.CINDEWI ANDI NYIWI (2104001)
DIAN ELVIANI (2104010)
DESI FATMASARI (2104009)
MILY INDIYANA (2101015)
SRI DAMAYANTI (2104033)
RITA (2104027)
WIDHY NURMAYANI (2104042)
WINARTI (2104043)
WINDASARI (2104053)
YULIA (2104044)
1. Hipoksemia arteri
2. Berkurang aliran oksigen karena adanya kegagalan transport tanpa adanya
hipoksemia arteri
3. Penggunaan oksigen yang berlebihan di jaringan
6. Manifestasi Klinis
Adanya penurunan tekanan inspirasi/ ekspirasi menjadi tanda gangguan
oksigenasi. Penurunan ventilasi permenit, penggunaaan otot nafas tambahan untuk
bernafas, pernafasan nafas faring (nafas cuping hidung), dispnea, ortopnea,
penyimpangan dada, nafas pendek, nafas dengan mulut, ekspirasi memanjang,
peningkatan diameter anterior-posterior, frekuensi nafas kurang, penurunan
kapasitas vital menjadi tanda dan gejala adanya pola nafas yang tidak efektif
sehingga menjadi gangguan oksigenasi
Beberapa tanda dan gejala kerusakan pertukaran gas yaitu:
a. Suara napas tidak normal
b. Perubahan jumlah pernapasan.
c. Batuk disertai dahak.
d. Penggunaan otot tambahan pernapasan.
e. Dispnea.
f. Penurunan haluaran urin.
g. Penurunan ekspansi paru
h. Takipnea
7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan untuk mengetahui adanya gangguan
oksigenasi yaitu:
a. Pemeriksaan fungsi paru
Untuk mengetahui kemampuan paru dalam melakukan pertukaran gas secara
efisien.
b. Pemeriksaan gas darah arteri
Untuk memberikan informasi tentang difusi gas melalui membrane kapiler
alveolar dan keadekuatan oksigenasi.
Nilai normal :
pH = 7,35 – 7,45 mmHg
pCO2 = 35-45 mmHg
HCO3 = 22-26 mEq/L
Lihat pH:
Jika pH<7,35 = asidosis, jika nilai pH>7,45 = alkalosis
Lihat arah perubahan dengan pCO2 dan HCO3, jika arah perubahan pH
berlawanan dengan pCO2 , maka respiratorik, jika arah perubahan pH searah
dengan HCO3 maka metabolic
Tentukan kompensasi
Metabolik
Jika metabolic dan pCO2 normal maka tidak terkompensasi
Jika metabolic dan pCO2 naik maka terkompensasi
Jika pH normal (7,35-7,45) maka terkompensasi penuh
Jika pH belum normal maka terkompensasi sebagian
Respiratorik
Jika respiratorik dan HCO3 normal, maka tidak terkompensasi
Jika respiratorik dan HCO3 naik, maka terkompensasi
Jika pH normal maka terkompensasi penuh
Jika pH belum normal maka terkompensasi Sebagian
Persamaan Handerson-Hasselbalch
MV = TV X RR
MV = TV x RR
= ((6-8 cc) x BB) x RR
Keterangan :
MV : Minute Volume
TV : Tidal Volume
RR : Respiration Rate
BB : Berat Badan
c. Oksimetri
Untuk mengukur saturasi oksigen kapiler
d. Pemeriksaan sinar X dada
8. Penatalaksanaan pemenuhan oksigenasi
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2011), terapi oksigen adalah tindakan
pemberian oksigen melebihi pengambilan oksigen melalui atmosfir atau FiO2 > 21
%. Tujuan terapi oksigen adalah mengoptimalkan oksigenasi jaringan dan
mencegah respirasi respiratorik, mencegah hipoksia jaringa, menurunkan kerja
napas dan kerja otot jantung, serta mempertahankan PaO2 > 60 % mmHg atau
SaO2 > 90 %.
Indikasi pemberian oksigen dapat dilakukan pada :
1. Perubahan frekuensi atau pola napas
2. Perubahan atau gangguan pertukaran gas
3. Hipoksemia
4. Menurunnya kerja napas
5. Menurunnya kerja miokard
6. Trauma berat
Kebutuhan oksigen dapat dipenuhi dengan menggunakan beberapa metode,
diantaranya adalah inhalasi oksigen (pemberian oksigen), fisiotrapi dada, napas
dalam dan batuk efektif, dan penghisapan lender atau subtioning (Abdullah ,2014).
a. Inhalasi oksigen
Pemberian oksigen merupakan tindakan keperawatan dengan cara memberikan
oksigen kedalam paru-paru melalui saluran pernapsan dengan menggunakan alat bantu
oksigen. Pemberian oksigen pada pasien dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu melalui
kanula, nasal, dan masker dengan tujuan memenuhi kebutuhan oksigen dan mencega
terjadinya hipoksia (Hidayat, 2009).
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2011), terdapat dua sistem inhalasi oksigen yaitu
sistem aliran rendah dan sistem aliran tinggi.
1. Sistem aliran rendah
Sistem aliran rendah ditujukan pada klien yang memerlukan oksigen dan masih
mampu bernapas sendiri dengan pola pernapasan yang normal. Sistem ini diberikan
untuk menambah konsentrasi udara ruangan. Pemberian oksigen diantaranya dengan
menggunakan nasal kanula, sungkup muka sederhana, sungkup muka dengan
kantong rebreathing dan sungkup muka dengan kantong non rebreathing.
a. Nasal kanula/binasal kanula.
Nasal kanula merupakan alat yang sederhana dan dapat memberikan oksigen
dengan aliran 1 -6 liter/menit dan konsentrasi oksigen sebesar 20% - 40%.
b. Sungkup muka sederhana
Sungkup muka sederhana diberikan secara selang-seling atau dengan aliran 5
– 10 liter/menit dengan konsentrasi oksigen 40 - 60 %.
c. Sungkup muka dengan kantong rebreathing
Sungkup muka dengan kantong rebreathing memiliki kantong yang terus
mengembang baik pada saat inspirasi dan ekspirasi. Pada saat pasien inspirasi,
oksigen akan masuk dari sungkup melalui lubang antara sungkup dan kantong
reservoir, ditambah oksigen dari udara kamar yang masuk dalam lubang
ekspirasi pada kantong. Aliran oksigen 8 – 10 liter/menit, dengan konsentrasi
60 – 80%.
d. Sungkup muka dengan kantong nonrebreathing
Sungkup muka nonrebreathing mempunyai dua katup, satu katup terbuka pada
saat inspirasi dan tertutup pada saat ekspirasi dan satu katup yang fungsinya
mencegah udara masuk pada saat inspirasi dan akan membuka pada saat
ekspirasi. Pemberian oksigen dengan aliran 10 – 12 liter/menit dengan
konsentrasi oksigen 80 – 100%.
2. Sistem aliran tinggi
Sistem ini memungkinkan pemberian oksigen dengan FiO2 lebih stabil dan
tidak terpengaruh oleh tipe pernapasan, sehingga dapat menambah konsentrasi
oksigen yang lebih tepat dan teratur. Contoh dari sistem aliran tinggi adalah dengan
ventury mask atau sungkup muka dengan ventury dengan aliran sekitar 2-15
liter/menit. Prinsip pemberian oksigen dengan ventury adalah oksigen yang menuju
sungkup diatur dengan alat yang memungkinkan konsentrasi dapat diatur sesuai
dengan warna alat, misalnya : warna biru 24%, putih 28%, jingga 31%, kuning 35%,
merah 40% dan hijau 60%.
B. Asuhan keperawatan
A. Pengkajian
1. IDENTITAS
PASIEN
a. Nama : An. K
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Umur : 10 tahun
d. Agama : Islam
e. Pendidikan : SD
f. Alamat : Harmony Reside A/25
g. No. CM :
h. Diagnostik Medis : Asma
PENANGGUNG JAWAB
a. Nama : Ny. N
b. Umur : 38 tahun
c. Pekerjaan : IRT
d. Alamat : Harmony Residen A/25
2. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. RIWAYAT KESEHATAN PASIEN
Riwayat Penyakit Sekarang
1) Keluhan utama : batuk, kadang demam, sesak nafas dan susah tidur
2) Kronologi penyakit saat ini : pasien mengalami keluhan sesak nafas disertai
batuk, demam dan kesulitan tidur. Ibu pasien mengatakan sesaknya sering
kambuh jika kedinginan dan terkena paparan debu
3) Pengaruh penyakit terhadap pasien : kualitas tidur menurun disebabkan karena
batuk dan sesak napas terutama di malam hari
4) Apa yang diharapkan pasien dari pelayanan Kesehatan :
b. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA Genogram (minimal 3 generasi)
1) Dengan siapa klien tinggal dan berapa jumlah keluarga? Pasien tinggal
dengan kedua orang tuanya dan adik nya
2) Apakah ada anggota keluarga yang menderita penyakit serupa? Ayah dari
pasien memiliki Riwayat penyakit yang sama
3) Apakah ada keluarga yang mempunyai penyakit menular atau menurun? Tidak
ada
4) Bagaimana efek yang terjadi pada keluarga bila salah satu anggota mengalami
sakit? Keluarga akan merasa khawatir
c. PENGKAJIAN BIOLOGIS (Dikaji sebelum dan sesudah sakit) RASA AMAN
DAN NYAMAN
1) Apakah ada rasa nyeri? Tidak ada rasa nyeri
2) apakah ada mengganggu aktifitas? Tidak ada gangguan aktivitas
3) Apakah yang dilakukan untuk mengurangi / menghilangkan nyeri?
4) Apakah cara yang digunakan untuk mengurangi nyeri efektif?
5) Apakah ada Riwayat pembedahan?
d. AKTIFITAS ISTIRAHAT – TIDUR
AKTIFITAS
1) Apakah klien selalu berolah raga? Jenis OR? Klien berolahraga saat disekolah
2) Apakah klien menggunakan alat bantu dalam beraktifitas? Klien tidak
menggunakan alat bantu dalam beraktifitas
3) Apakah ada gangguan aktifitas? Klien tidak mengalami gangguan aktifitas
4) Berapa lama melakukan kegiatan perhari? Jam berapa mulai kerja?klien setiap
jam 07.30 pagi berangkat ke sekolah dan akan Kembali ke rumah jam 10.30
5) Apakah klien mempunyai keterampilan khusus? Klien tidak memiliki
keterampilah khusus
6) Bagaimana istirahat klien saat sakit sekarang ini? Klien mengalami susah tidur
saat sesak nya kambuh
e. ISTIRAHAT
1) Kapan dan berapa lama klien beristirahat : tidak teratur
2) Apa kegiatan untuk mengisi waktu luang : klien biasanya melatih hafalan
surah-surah pendek
3) Apakah klien menyediakan waktu khusus untuk istirahat : tidak
4) Apakah pengisian waktu luang sesuai hoby? ya
5) Bagaimana istirahat klien saat sakit sekarang ini : kesulitan tidur karena batuk
dan sesak
f. TIDUR
1) Bagaimana pola tidur klien? (jam,berapa lama, nyenyak/tidak?) : klien tidur
dimalam hari selama kurang lebih 8 jam,
2) Apakah kondisi saat ini mengganggu klien: klien merasa ternganggu jika sesak
nya kambuh
3) Apakah klien terbiasa menggunakan obat penenang sebelum tidur: tidak
4) Kegiatan apa yang dilakukan menjelang tidur: biasanya main game atau
memperlancar hafalan/muroja’ah
5) Bagaimana kebiasaan tidur? Teratur
6) Apakah klien sering terjaga saat tidur: terkadang jika sesak nya kambuh
7) Pernakah mengalamai gangguan tidur? Jenis nya? Hanya jika sesaknya
kambuh
8) Apa hal ditimbulkan akibat gangguan tersebut? Jika susah tidur karena sesak
biasanya klien akan merasa lemas sehingga tidak bisa ke sekolah
g. CAIRAN
1) Berapa banyak klien minum perhari : 6-8 gelas/hari dengan frekuensi 800
ml/hari
2) Minuman apa yang disukai klien dan yang biasa diminum klien : susu dan jus
3) Apakah ada minuman yang disukai/dipantang : klien menyukai air putih dan
pantang terhadap minuman dingin dan bersoda
4) Apakah klien terbiasa minum alcohol: tidak perna
5) Bagaimana pola pemenuhan cairan perhari : dengan minum air dan susu serta
makanan yang bersera
6) Ada program pembatasan cairan: tidak ada
h. NUTRISI
1) Apa yang biasa di makan klien tiap hari : bubur dan buah-buahan
2) Bagaimana pola pemenuhan nutrisi klien: nafsu makan menurun dengan porsi
2x sehari
3) Apakah ada makanan kesukaan: bauh-buahan, makanan yang dipantang:
gorangan, permen karet dan makanan cepat saji
4) Apakah ada Riwayat alergi terhadap makanan : makanan yang sangat manis
dan minuman dingin serta minuman bersoda
5) Apakah ada kesulitan menelan? Menguyah?: tidak ada
6) Apakah ada alat bantu dalam makan? Sonde, infus: tidak ada
7) Apakah ada yang meyebabkan gangguan pencernaan: tidak ada
8) Bagaimana kondisi gigi klien : gigi tampak bersih
9) adakah Riwayat pembedahan dan pengobatan yang berkaitan dengan system
pencernaan: -
i. ELIMINASI: URINE DAN FESES
Eliminasi Feses:
1) Bagaimana pola klien dalam defekasi? Kapan, pola dan karateristik feses? Pola
defekasi teratur, pagi hari saat bangun tidur dengan konsistensi feses lembek
berwarna kuning
2) Apakah terbiasa menggunakan obat pencahar: tidak perna
3) Apakah ada kesulitan: tidak ada
4) Usaha yang dilakukan klien untuk mengatasi masalah: -
5) Apakah klien menggunakan alat bantu untuk defeksi: -
Eliminasi Urine:
1) Apakah BAK klien teratur : 6-7 kali sehari
2) usaha yang diakukan klien untuk megatasi masalah: -
3) bagaimana perubahan pola miksi klien: -
4) apakah ada riwayat pembedahan, apakah menggunakan alat bantu dalam
miksi: tidak ada
j. KEBUTUHAN OKSIGENASI DAN KARBONIKSIDA
PERNAFASAN.
1) Apakah ada kesulitan dalam bernafas: Dypsnue
2) Apakah yang dilakukan klien untuk mengatasi masala : mengatur posisi duduk
(fowler) dan memakai nebuliser
3) Apakah klien menggunakan alat bantu pernafasan : menggunakan nebuliser
jika sesak nya terasa berat dan mengganggu
4) Posisi yang nyaman bagi klien : fowler
5) Apakah klien terbiasa merokok Obat - obatan untuk melancarkan pernafasan :
tidak
6) Apakah ada elergi terhadap debu : ada
7) Apakah klien pernah dirawat dengan gangguan pernafasan : tidak pernah,
hanya periksa ke dokter keluarga
8) Apakah klien pernah punya Riwayat gangguan pernafasan dan mendapat
pengobatan? ( Ya, apa jenis obat, berapa lama pemberiannya? Kapan? Jika
klien sesak biasanya menggunakan nebuliser dengan Ventolin 2,5 mg yang
diencerkan dengan NaCl 0,9% dan salbutamol 2 mg per oral
k. KARDIOVASKULAR
1) Apakah klien cepat Lelah : tidak
2) Apakah klien kluhan berdebar – debar? Nyeri dada yang menyebar?Pusing?
Rasa berat didada : tidak ada
3) Apakah klien menggunakan alat pacu jantung : tidak ada
4) Apakah klien dapat obat untuk mengatasi gangguan kardiovaskuler: tidak ada
l. PERSONAL HYGIENE
1) Bgaimanakah pola personal hygiene : Berapa kali mandi, gosok gigi dll?
mandi 3 kali sehari dan sikat gigi 2 kali sehari
2) Berapa hari klien terbiasa cuci rambut : 3 kali dalam satu minggu
3) Apakah klien melakukan bantuan dalam melakukan personal hygiene :
Dibantu oleh Ny.N
m. PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL DAN SPRITUAL
Psikologi
1) Status Emosi : klien Nampak tenang
2) Apakah klien dapat mengekspresikan perasaannya? Dapat bercerita
sesuai dengan umur nya
3) Bagaimana suasana hati klien? An.K mengatakan jika sesak, maka
akan menggangu dan tidak bisa ber konsentrasi untuk belajar
4) Bagaimana perasaan klien saat ini? An.K mengatakan sudah tidak
merasa sesak
5) Apa yang dilakukan bisa suasana hati sedih,marah,gembira? An.K
adalah anak yang periang, penurut terhadap orang tua, dan rajin belajar.
Jika marah maka anak K hanya akan diam sambil main game.
6) Konsep diri?
7) Hal – hal apa yang disukai klien? Klien suka main game dan bermain
Menyusun lego sertai mewarnai
8) Bagaimana klien memandang diri sendiri? Klien adalah anak yang
cukup pintar sekolah, dan memiliki orang tua yang sangat saying
kepadanya
9) Apakah klien mampu mengidentifikasi kekuatan, kelemahan yang ada
pada dirinya? Klien belum mampu untuk mengidentifikasi
10) Hal – hal apa yang dapat dilakukan klien saat ini? Tidak ada keluhan
dalam beraktifitas
Hubungan Sosial :
1) Apakah klien mempunyai teman dekat? Klien memiliki banyak teman
dekat disekolah
2) Siapa yang dipercayai klien? Kedua orang tua nya
3) Apakah klien ikut dalam kegiatanmasyarakat? Tidak
4) Apakah pekerjaan klien sekarang? Apakah sesuai kemampuan? Klien
adalah murid sekolah dasar
Spiritual :
a. Apakah klien menganut satu agama? Klien menganut agama islam
b. Saat ini apakah klien mengalami gangguan dalam menjalankan ibadah?
Tidak
c. Bagaimana hubugan antara manusia dan tuhan dalam agama klien?
Sesuai dengan ajaran agama islam
3. PEMERIKSAAN FISIK
a. KEADAAN UMUM
1) Kondisi klien secara umum :
a. Kesadaran : Composmentis dengan GCS 15
b. Penampilan dihubungan dengan usia : Seperti anak seusianya
c. Ekspresi wajah : Tenang
d. Kebersihan secara umum : Pasien nampak bersih
2) Tanda – tanda vital
a. Tekanan darah : 100/80
b. Denyut nadi : 80 kali / menit
c. Suhu : 36
d. Pernapasan : 28x/ menit
3) Pertumbuhan fisik:
a. TB : 138 cm
b. BB : 33 cm
c. postur tubuh.
4) Keadaan kulit:
warna : tidak terdapat perubahan warna
tekstur : halus
kelainan kulit.: tidak ada
b. PEMERIKSAAN CEPALO KAUDAL
a. Kepala
1) Bentuk : tidak ada benjolan,
keadaan kulit : Nampak bersih,
pertumbuhan rambur : rambut pasien Nampak rontok
2) Mata : tidak terdapat edema maupun radang,
Kebersihan penglihatan : penglihatan pasien baik tidak ada kelainan
Pupil : bentuk pupil isokor dan terdapat reflex pada cahaya, reflek : pasien
mampu menggerakkan bolat mata dan mampu menutup kelopak mata,
sklera, konjungtiva
3) Telinga:
Bentuk : ukuran dan bentuk telinga sesuai dengan pertumbuhan
Kebersihan : keadaan lubang telinga Nampak bersih
Secret : tidak ada
fungsi dan nyeri telinga : tidak ada nyeri tekan
4) Hidung:
Polip : tidak ada
Secret : tidak ada pengeluaran sekret
nyeri : tidak ada
5) Mulut:
kemampuan bicara : baik
keadaan bibir : bibir pasien tidak sianosis dan tidak pucat
warna lidah : warna merah muda/terdapat secret pada mulut dengan warna
kecoklatan kemerahan
gigi (letak, kondisi gigi) : sudah memiliki gigi, tidak terdapat karies,
oropharing (bau nafas, suara parau, dahak) : -
b. Leher
Bentuk : tidak ada kelainan
Gerakan : tidak ada kelainan
pembesaran thyroid : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
kelenjar getah bening,
Nyeri telan : tidak ada nyeri tekan dan menelan
c. Dada
1) Inspeksi:
Bentuk dada : bentuk dada pasien kiri dan kanan simetris
kelainan bentuk : tidak ada
retraksi otot dada : terdapat pengembangan pada saat pasien bernafas
pergerakan selama pernafasan : irama pernapasan pasien reguler
jenis pernafasan : -
2) Auskultasi:
Suara pernafasan : vesikuler
Bunyi jantung : normal
suara abnormal yang ditemuai : tidak ada bising usus
3) Perkusi: batas atas intercostan III kiri, batas kanan dan kiri linea
parasternalis kanan
d. Abdomen
1) Inspeksi: simetris
2) Auskultasi: tidak terdapat bising usu
3) Perkusi: tidak tedapat gas abdomen
4) Palpasi: tidak ada nyeri tekan
e. Genetelia, Anus dan rectum
1) Inspeksi: tidak terpasang alat bantu / keteter
2) Palpasi: tidak teraba penumpukan urine
f. Ekstremitas
1) Atas: kelengkapan, kelainan jari, tonu otot, kesimetrisan gerak, ada yang
mengganggu gerak?, kekuatan otot, gerakan otot, gerakan bahu, siku,
pergelangan tangan dan jari – jari
2) Bawah: kelengkaan, edema perifer, kekuatan otot, bentuk kaki, varices,
gerakan otot, gerakan panggul, lutut,pergelangan kaki dan jari – jari
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1) Radiologi: -
2) Laboratorium : -
3) EEG, ECG, EMG, USG, CT Scan : -
KLASIFIKASI DATA
A. DATA SUBJEKTIF :
1. batuk, dispnea dan terdengar mengi
2. pasien sering mengalami batuk pada saat malam hari
3. Dispnea
4. Merasa binggung
5. Merasa kawatir dengan akibat yang dihadapi
B. DATA OBJEKTIF :
1. batuk tidak efektif
2. terdengar suara mengi
3. sputum berlebih
4. PCO2 meningkat
5. bunyi napas tambahan
6. tampak gelisah
7. sulit tidur
8. Ibu pasien terlihat cemas
9. ibu pasien tampak gelisah
ANALISA DATA
NO DATA MASALAH
1. DS :
1. batuk, dispnea dan terdengar mengi
2. pasien sering mengalami batuk pada
saat malam hari
Bersihan jalan nafas tidak efektif
berhubungan dengan proses infeksi
DO :
1) batuk tidak efektif
2) terdengar suara mengi
3) sputum berlebih
DO :
1) PCO2 meningkat
2) PO2 menurun
3) bunyi napas tambahan
4) pola nafas abnormal
DS :
1) Merasa binggung
2) Merasa kawatir dengan akibat Ansietas b.d kurang terpapar informasi
yang dihadapi
3) Sulit berkonsentrasi
DO :
1) Ibu pasien terlihat cemas
2) ibu pasien tampak gelisah
3) ibu pasien tampak pucat
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No DIAGNOSA KEPERAWATAN
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan proses infeksi
PERENCANAAN KEPERAWATAN
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian obat anti
Ansientas jika perlu.
IMPLEMENTASI
Diagnosis Hari /
Jam Implementasi dan Hasil Evaluasi
Keperawatan Tanggal
Bersihan jalan Selasa,19 09.00 Mengidentifikasi kemampuan batuk Selasa, 26 oktober 2021
nafas tidak maret Hasil : pasien belum mampu batuk Jam 14.00 Wita
efektif 2021 memonitor adanya retensi sputum S:
berhubungan 09.10 Hasil : sputum terlihat kental 1. Pasien belum mampu batuk
dengan proses Memonitor tanda dan gejala infeksi saluran
infeksi nafas
09.35 Hasil : pasien masih terlihat batuk O:
memonitor input dan output 1. sputum terlihat kental
Hasil : output dan input tidak seimbang
10.00 mengatur posisi semi fowler atau fowler A: Masalah belum teratasi
Hasil : batuknya sedikit berkurang
Memasang perlak dan bengkok di pangkuan P: Lanjutkan intervensi
pasien
10.10 Hasil : sputum pasien tidak tercecer kemana
mana
Membuang sekret pada tempaatnya
Hasil :pasien Nampak membuang sputumnya
dibengkok
10.25 Menjelaskan tujuan dan prosedur batuk
efektif
Hasil :
Menganjurkan tarik nafas dalam melalui
hidung selama 4 detik, tahan selama 2 detik,
10.35 kemudian keluarkan dari mulut dengaan bibir
mencucu (dibulatkan) selama 8 detik
Menganjurkan mengulangi tarik nafas dalam
hingga 3 kali
Hasil :
menganjurkan batuk dengan kuat langsung
10.45 setelah tarik nafaas dalam yang ke-3
mengkolaborasi pemberian mukolitit atau
ekspektoran
Hasil :
Memberikan combinvent 1 unit dose vial
(UDV)
Gangguan Selasa,19 11.00 Memonitor pola nafas (bradipnea, takipnea, Rabu, 27 Oktober 2021
Pertukaran Gas maret hiperventilasi) Jam 13.10
berhubungan 2021 Hasil : S:
dengan 11.05 Pasien terlihat napas pendek dan cepat 1. pasien terlihat napas pendek dan cepat
Perubahan Momonitor kemampuan batuk efektif 2. pasien belum mampu batuk secara efektif
Membran Hasil : 3. masih terlihat penumpukan sputum
Alveolus- 11.15 Pasien belum mampu batuk secara efektif O:
Kapiler Memonitor adanya sumbatan jalan nafas 1. masih terdengar suara mengi
11.40 Hasil : 2. saturasi oksigen 80%
Adanya penumpukan sputum 3. nilai AGD 7,38
12.00 Palpasi kesimetrisan ekspansi paru A : Masalah belum teratasi sebagian
Hasil : P : Lanjutkan intervensi
Paru terlihat simetris
12.10 Mengauskultasi bunyi jalan nafas
Hasil:
12.25 Masih terdengar suara mengi
Memonitor saturasi oksigen
Hasil :
80%
Memonitor nilai AGD
Hasil :
Nilai AGD 7,38
Ansietas b.d Selasa,19 13.00 1.Memonitor tanda-tanda ansietas Kamis, 28 maret 2021
kurang terpapar maret Hasil: ibu pasien sudah tidak takut dan Jam 14.00
informasi 2021 cemas lagi dengan keadaan anak nya S:
13.05 sekarang 1. ibu pasien sudah tidak takut dan tidak cemas
2.Memahami situasi yang membuat cemas lagi dengan keadaan anak nya sekarang
Hasil: ibu pasien mengatakan tidak 2. ibu pasien mengatakan tidak cemas ketika asma
13.15 cemas ketika asma anaknya kambuh anaknya kambuh
3.Melatih teknik relaksasi, dengan cara tarik
nafas melalui mulut tahan 1-2 menit lalu O: pasien tampak rileks setelah melakukan teknik
hembuskan secara perlahan melalui hidung. napas dalam
Dan ulangi sebanyak 1-3 kali. A: masalah teratasi
Hasil: pasien tampak rileks setelah P: intervensi dihentikan
melakukan teknik napas dalam
DAFTAR PUSTAKA
Nurarif , A. H., & Kusuma, H. (2015). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan NANDA NIC-NOC Jilid 3. Jogjakarta: Mediaction.
PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) Edisi 1. Jakarta Selatan:
DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) Cetakan II. Jakarta Selatan:
DPP PPNI.
PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) Cetakan II. Jakarta Selatan:
DPP PPNI.
Tarwonto, & Wartonah. (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Asuhan Keperaweatan.
Jakarta: Salemba Medika.