MANAJEMEN KEPERAWATAN
Ulfah Deniati
(NPM 201974162)
- Setiap harinya setiap mahasiswa berbagi peran sebagai kepala ruangan, ketua
tim, dan pelaksana sesuai dengan pengaturan jadwal di atas . - Setiap kelompok
bertanggung jawab mengelola sekelompok klien di ruang rawat (6-8 pasien)
NPM : 201974162
LAPORAN HAND OVER DENGAN METODE SBAR
Background DS:
(-)
DO:
Kesadaran Apatis
GCS: 12 E3M5V4
TTV: TD: 90/60 mmHg, N: 120x/menit, S:
38, RR: 20x/menit
Infus : asering 30 tpm
Turgor kulit menurun
Terpasang : NGT
CRT < 2 detik
Membrane mukosa kering
Terpasang Dower kateter
Jumlah urin : 100cc/6 jam
Hemaktokrit : 60 %
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPALA TIM
Disusun Oleh :
Nama : Ulfah Deniati
NIM : 201974162
PROGRAM PROFESI
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2020
KETUA TIM
1. Pengertian
Ketua tim adalah seorang perawat yang bertugas yang mengepalai
sekelompok tenaga keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di
ruang rawat dan bertanggung jawab langsung langsung kepada karu.
2. Tanggung jawab ketua tim
a. Mengkaji klien dan menerapkan tindaka keperawatan yang tepat.
pengkajian merupakan proses yang berlanjut dan berkesinangan, dapat
melakukan serah terima tugas.
b. Mengkoordinasikan rencana perawatan yan tepat waktu membimbing
anggota tim untuk mencatat tindakan keperawatan yang telah di lakukan.
c. Meyakinkan semua evaluasi – evaluasi berupa respon klien terhadap
tindakan keperawatan.
d. Menilai kemajuan semua klien dari hasil pengamatan langsung / laporan
anggota tim.
3. Ketua tim harus memiliki kemampuan :
a. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan semua kegiatan tim menjadi
konsultan dalam asuhan keperawatan
b. Melakukan pengkajian dan menentukan kebutuhan pasien
c. Menyusun rencana keperawatan untuk semua pasien
d. Merevisi dan menyesuaikan rencana keperawatan sesuai kebutuhan pasien
e. Melaksanakan observasi baik terhadap perkembangan pasien maupun
kerja dari anggota tim menjadi guru atau pengajar
f. Melaksanakan evaluasi secara baik dan objektif
4. Peran ketua tim
5. Uraian tugas
a. Perencanaan
Bersama karu mengadakan serah terima tugas pada setiap pergantian dinas :
a) Melakukan pembagian tugas pada anggota berdasarkan
ketergantungan klien
b) Menyusun rencana asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian,
intervensi dan kriteria evaluasi
c) Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan askep meliputi :
- Menyiakan format pencatatan
- Menyiakan alat untuk pemantauan pasien
- Menyiakan peralatan obat
d) Mengikuti vissite dokter
e) Menilaai hasil pengkajian kelompok dan mendiskusikan
permasalahan yang ada
f) Menciptakan kerja sama yang harmonis antara tim dan antara anggota
tim
g) Memberikan pertolongan segera pada klien dan kedaruratan
h) Membuat laporan klien
i) Melakukan ronde kperawatan bersama dengan karu
j) Memberikan orientasi pada klien baru
b. Pengorganisasian
Merumuskan tujuan dari pengorganisasian tim keperawatan yaitu
tercapainya proses askep sesuai dengan kondisi dan kebutuhan klien secara
professional melaluai pembagian kerja yang tepat, pemamfaatan alat dan
barang yang tersedia tampa menyimpang dari prinsip tindakan.
Melakukan pembagian tugas bersama kepala ruangan sesuai dengan
perencanaan terhadap klien yang menjadi tanggung jawab nya. Pembagian
tugas / kerja berdasarkan tingkat ketergantungan klien dimana seorang
perawat bertanggung jawab terhadap 2 – 3 orang klien dan saling bekerja
sama dengan perawat lain serta tidak mengabaikan klien yang bukan
menjadi tanggung jawab nya.
Mengatur waktu istirahat untuk anggota tim. Mendelegasikan
pelaksanaan proses asuhan keperawatan kepada anggota kelompok
dan pelimpahan wewenang yang meliputi wewenang mengambil
keputusan, wewenang dalam menggunakan sumber daya seperti sesama
perawat, pasien termasuk keluarga pasien. Membuat rincian tugas meliputi
:
- Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai rencana
- Mendokumentasikan tindakan dan hasil yang telah di laksanakan.
- Membuat laporan tentang keadaan klien dan asuhan keperawatan
- Mengevaluasi hasil dan proses keperawatan yang telah di berikan.
- Melaksanakan kerja sama dengan anggota tim lainnya.
c. Pengarahan
Memberikan pengarahan tentang tugas setiap anggota tim dalam waktu
melakukan askep. Memberikan petunjuk kepada anggota tim dalam
melaksanakan asuhan keperawatan. Memberikan teguran, pengarahan
kepada anggota tim yang melakukan tugas / berbuat kesalahan. Memberi
pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugasnya tepat sesuai
waktu, tepat berdasarkan prinsip tindakan, rasional dan sesuai dengan
kebutuhan serta kondisi klien.
d. Pengawasan
Melaluai komunikasi Ketua tim mengawasi dan berkomunikasi langsung
terhadap pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien.
Melaluai supervise :
a) Secara langsung
Melihat aatau mengawasi proses asuhan keperawatan yang di
laksanakan oleh anggota
b) Secara tidak langsung
Melihat daftar perawat pelaksana, membaca dan memeriksa cover,
membaca catatan perawat yang di buat selama proses keperawatan,
mendengar laporan secara lisan dari anggota tim tentang tugas yang
telah di lakukan.
e. Melalui evaluasi
a) Bersama karu mengevaluasi kegiatan dan laporan dari anggota tim
b) Meningkatkan kemampuan analisa ( pengetahauaan ) dan kemampuan
psikomotor serta sikap melalui diskusi dan pengarahan, yang meliputi :
- Mengevaluasi penampilan kerja perawat pelaksana dan askep yang di
lakukan oleh anggota tim
- Mengecek dokumentasi setelah tindakan perawat yang di lakukan.
f. Gaya kepemimpinan yang bisa diterapkan: demokratik, otokratik, pseudo
demokartik, situasional, dll
g. Peran manajerial: informasional, interpersonal, decisional.
DAFTAR PUSTAKA
A. Fungsi
Perencanaan
Jam 1. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 6
15.00 pasien
a. Tn. S dengan CRF post HD hari ke 2
b. Tn. C dengan Sp prostat hipertropi
c. Tn. H dengan DM,
2. Membagi tugas bersama karu sesuai tingkat ketergantungan
a. Tn. S : Minimal care
b. Tn. C : Partial Care
c. Tn. H : Total Care
3. Memimpin conference
1. Tn. S (CRF post HD hari ke 2)
DS:
Sakit berkurang pada daerah penusukan HD
Nafsu makan membaik
Kualitas tidur baik
DO:
Keadaan umum: sakit ringan
Klien tampak tenang
Terdapat luka post HD di lengan kanan
TTV:
TD: 120/80mmHg
Hr: 76x/mnt
SH: 36,8 C
Rr: 20x/mnt
2. Tn. C (Sp prostat hipertropi)
DS :
Mengeluh cemas
1Khawatir operasinya gagal
DO :
Keadaan umum: sakit sedang
Terpasang dower kateter
IVFD: Nacl 0,9% 7 tpm
Urine: 350cc
TTV:
TD: 130/70mmHg
Hr: 86x/mnt
SH: 37 C Rr: 20x/mnt
3. Tn. H (DM, Gerd)
DS:
(-)
DO :
Keadaan umum: sakit sedang
Pasien Nampak gelisah
Kesadaran: Apatis
GCS: 13 E4M6V3
Terpasang Dower kateter
Terpasang NGT
cairan putih keruh
turgor kulit membaik
membrane mukosa lembab
IVFD: Nacl 0,9% 500 cc 21 tpm/8 jam
Elektrolit
Nat:120 kal: 3,2 Chlor: 105
TD: 110/70mmHg
Hr: 100x/mnt
SH: 38 C
Rr: 20x/mnt
4. Menyusun rencana perawatan
a. Tn. S (diagnosa medis: CRF post HD hari ke 2)
DS:
Sakit berkurang pada daerah penusukan HD
Nafsu makan membaik
Kualitas tidur baik
DO:
Keadaan umum: sakit ringan
Klien tampak tenang
Terdapat luka post HD di lengan kanan
TTV:
TD: 120/80mmHg
Hr: 76x/mnt
SH: 36,8 C
Rr: 20x/mnt
Intervensi:
1. Observasi
Identifikasi penurunan tingkat energy, ketidakmampuan
berkonsentrasi, atau gejala lain yang menganggu
kemampuan kognitif
Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik
sebelumnya
Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan
suhu sebelum dan sesudah latihan
Monitor respons terhadap terapi relaksasi
2. Terapeutik
Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika memungkinkan
Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur
teknik relaksasi
Gunakan pakaian longgar
Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan
berirama
Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan
analgetik atau tindakan medis lain, jika sesuai
3. Edukasi
Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis, relaksasi yang
tersedia (mis. music, meditasi, napas dalam, relaksasi otot
progresif)
Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
Anjurkan mengambil psosisi nyaman
Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
Anjurkan sering mengulang atau melatih teknik yang dipilih’
Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis. napas dalam,
pereganganm atau imajinasi terbimbing )
Intervensi :
1. Monitor keadaan umum klien
2. Monitor TTV
3. Catat intake dan output cairan/24jam
4. Berikan cairan intravena (Nacl 0,9% 14 tpm)
5. Monitor status hidrasi (membrane mukosa)
5. Mengorientasi klien baru : sampai saat ini belum ada pasien
baru
B. Fungsi
Pengorganisasia
n
Jam 16.00 1. Menjelaskan tujuan pengorganisasian :
a. Mempermudah koordinasi antar pihak dalam kelompok
b. Pembagian tugas sesuai dengan kondisi pasien
c. Agar setiap individu mengetahui apa yang akan
dilakukan
d. Efisiensi biaya
e. Hubungan antar individu semakin rukun
2. Mendelegasikan pelaksanaan askep pada anggota tim : ketua
tim mendelegasikan pelaksanaan askep Tn. S kepada
Perawat Pelaksanaan Sugesta, Tn. C kepada Perawat
pelaksana sugesta, Tn. H kepada Perawat Pelaksana Cahya
3. Menjelaskan rincian tugas dalam tim berdasarkan askep :
ketua tim menjelaskan rincian tugas & intervensi untuk
dilaksanakan ke pasien
4. Mengkoordinir kolaborasi bersama tim kesehatan lain: tim
berkolaborasi dengan dokter untuk pelaksanaan terapi medis
dan ahli gizi untuk kebutuhan nutrisi
5. Mengatur waktu istirahat anggota tim :
a. Jam 1700 s/d 18.00 : Tim I (Leni, helmi)
b. Jam 18.00 s/d 19.00 : Tim II (Sugesta, Cahya)
6. Mendokumentasikan perkembangan pasien pada CPPT
C. Fungsi
Pengarahan
Jam 17.00 1. Memberikan pengarahan kepada anggota tim : ketua tim
memberikan pengarahan terkait peran dan fungsi anggota tim.
2. Memberikan bimbingan : ketua tim memberikan bimbingan
kepada anggota tim
3. Memberikan informasi : ketua tim memberikan informasi
terkait perkembangan klien kepada anggota tim
4. Melakukan supervisi pemberian askep
a. Sugesta dalam pemberian askep telah baik
b. Cahya dalam pemberian askep telah baik
5. Melibatkan anggota tim sejak awal kegiatan : ketua tim
melibatkan anggota tim dari awal kegiatan sampai dengan
selesai
6. Memberikan pujian atau motivasi : ketua tim memberika
pujian dan motivasi kepada ketua tim
D. Fungsi
Pengontrolan
Jam 20.00 1. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan
renpra : perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi
dengan baik
2. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
a. Sugesta : telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
b. Cahya : telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
3. Melakukan timbang terima pasien ke shif berikutnya
Kepala Ruangan Fasilitator
Ulfah Deniati
2018727092
28-8-2020
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
Hari rawat ke 5. Tn K 52 tahun klien dokter T dengan GED Berat, kesadaran : CM, urnine
400cc/6jam, TD 120/70. N:88x/mnt, Suhu 36,5, RR 20x/mnt saturasi 98%. Dari hasil
pengkajian didapatkan turgor kulit elastis, tampak mobilisasi makan dan minum di TT,
mandi di TT.
Situation Nama : Tn K
Usia : 52 tahun
Diagnosa medis : GED Berat
Tanggal masuk RS/ hari rawat : 24-8-2020 / ke 5
DPJP : dr. T
Masalah keperawatan : resiko hipovolemik
Background DS:
- Pasien mengatakan lemas
- Klien mengatakan BAB 2x dengan konsistensi lunak
DO:
- Kesadaran composmentis
- Pasien tampak tenang
- GCS: 15 E4M6V5
- TTV: TD: 120/70 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,5, RR: 20x/menit
saturasi 98%
- Infus : asering 20 tpm
- Turgor kulit elastis
- CRT < 2 detik
- Membrane mukosa lembab
- Jumlah urin : 500cc/6 jam
- Hemaktokrit : 45
- Elektrolit : N: 136 , K: 37, CL: 102
Assesment 12. Memonitor tanda-tanda vital
DS : (-)
DO :
- TD: 120/70 mmHg
- N: 89x/menit
- S: 36,5
- RR: 20x/menit
- Saturasi 98%
13. Memonitor input dan output
DO :
- Input 150+500cc cairan infus= 650
- Output 500 cc
- IWL = 10 x 60kg= 600x8:24 = 200
Input – output
650 – 700 = -50cc
14. Memantau nilai laboratorium : HB,hematocrit dan elektrolit
DO: HB:15, L: 800 T:2500 Hematokrit:45 , Elektrolit N: 136,
K:3,5, CL: 102
15. Memonitor tanda dan gejala asites
Pasien tidak kembung tidak ada nyeri perut
16. Memberikan cairan IV atau oral
DO : terpasang asering 500 ml 20 tpm
17. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi antipiretik
dan analgesik
DS:
- Pasien mengatakan lemas
DO:
- TD 120/70mmHg
- RR 20x/mnt
- S: 36,5 C
- N : 88x/menit
Recomendation Monitor keadaan umum
Monitor TTV
Monitor input dan output
Pantau nilai laboratorium : HB,HT, hemaktroktit
Berikan cairan iv dan atau oral yang tepat
Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi analgesik
LAPORAN PENDAHULUAN
KEPALA RUANGAN
Ulfah Deniati
201974162
A. Pengertian
Kepala ruangan adalah Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan
tanggung jawab dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang rawat.
D. Uraian Tugas
1. Perencanaan
a. Menunjuk perawat primer dan perawat asosiet serta tugasnya masing-masing.
b. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya.
c. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien dibantu perawat primer.
d. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan
tingkat ketergantungan pasien dibantu oleh perawat primer.
e. Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan.
f. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan medis
yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang
tindakan yang akan dilakukan terhadap klien.
g. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan :
1) Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan.
2) Membimbing penerapan proses keperawatan.
3) Menilai asuhan keperawatan.
4) Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah.
5) Memberikan informasi kepada pasien/keluarga yang baru masuk.
h. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri.
i. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan.
j. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit.
2. Pengorganisasian
a. Merumuskan metode penugasan yang digunakan.
b. Merumuskan tujuan metode penugasan.
c. Membuat rincian tugas perawat primer dan perawat asosiet secara jelas.
d. Membuat rencana kendali, kepala ruangan membawahi 2 perawat primer dan
perawat primer membawahi 2 perawat asosiet.
e. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat proses dinas,
mengatur tenaga yang ada setiap hari.
f. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.
g. Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktek.
h. Mendelegasikan tugas saat kepala ruang tidak berada di tempat kepada perawat
primer.
i. Mengembangkan kemampuan anggota.
j. Menyelenggarakan konferensi.
3. Pengarahan
a. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada perawat primer.
b. Memberikan pujian kepada perawat yang mengerjakan tugas dengan baik.
c. Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
d. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan
asuhan keperawatan klien.
e. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya.
f. Meningkatkan kolaborasi.
4. Pengawasan
a. Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan perawat
primer mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.
b. Melalui supervisi :
1) Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui
laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/mengawasi kelemahan-
kelemahan yang ada saat ini.
2) Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir, membaca dan
memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan
sesudah proses keperawatan dilakukan (didokumentasikan), mendengar
laporan dari perawat primer.
c. Evaluasi
1) Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
keperawatan yang telah disususn bersama.
2) Audit keperawatan.
Mahasiswa
Pembimbing Ruangan
Pembimbing Akademik
Jumlah PP : 1. Br.Helmi
2. Sr.Ika
3. Br. Sugesta Alfina
JumlahKlien : 6 klien
Perencanaan
b. Weakness (kelemahan)
1) Kemampuan kita saat ini dalam melakukan asuhan
keperawatan pada pasien dengan berbagai masalah
keperawatan masih diperlukan pelatihan dalam upaya
meningkatkan kompetensi diri dan mengupgrade ilmu
baru karena belum semua perawat yang sudah
mendapatkan pelatihan dan ikut serta dalam seminar-
seminar .
2) Masih sedikitnya perawat yang berjenjang pendidikan
S1 Ners
c. Opportunity (Peluang)
1) Letak RS Persahabatan yang sangat strategis sehingga
memudahkan akses ke RS
2) Selain karena RS Persahabatan merupakan RS pusat
rujukan, adanya alat canggih yang tersedia di RS,
memudahkan tindakan keperawatan dan mempercepat
proses penyembuhan pasien LOS menjadi pendek dan
BOR meningkat
3) Adanya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan
4) Adanya kesempatan untuk mengikuti pelatihan-
pelatihan dan seminar keperawatan.
d. Threats (Ancamam)
1) Adanya tuntutan masyarakat akan pelayanan yang
maksimal dan lebih professional
2) Kalau kita tidak memberikan pelayanan yang
profesional maka masyarakat akan mencari rumah sakit
lain yang memberikan pelayanan maksimal dan
professional.
3) Banyaknya rumah sakit lebih unggul dalam
memberikan pelayanan kesehatan dengan peralatan
yang cukup canggih
4) Banyak rumah sakit baru yang sudah menerima pasien
dengan sitem pembayaran BPJS.
9. MelakukanpembagiantugaskepadaKa.Tim
1) Ka.Tim 1(sayap kanan) Br Helmi dengan PP Sr. Lani dan
Sr Ulfa untuk pasien kelolaan :
a. Kamar 1. Tn.A (57 Tahun) dengan diagnosa
DM hari rawat ke 3 partial care.
b. Kamar 2 Tn. B (60 tahun) dirawat di rumah
sakit dengan CHF hari rawat 1 total care.
c. Kamar 3 Tn. K ,52 tahun dirawat dengan GED
berat hari rawat ke 6 minimal.
2) Ka.Tim 2 (Sayap kiri) Sr Ika Yuniastuti dengan PP Sr
Sugesta dan Sr Cahya untuk pasien kelolaan :
a. Kamar 1 Tn.M 27 tahun, masuk dirawat karena
DHF hari rawat ke 6 minimal care,
b. Kamar 2 Tn.C. 45 tahun, dirawat dengan Susp
Hypertropi Prostat post operasi TUR hari rawat
ke 3, partial care.
c. Kamar 3 Tn.H, 42 tahun, masuk rumah sakit
dengan GERD dan DM hari rawat ke 4 ,
minimal care.
Pengorganisasian
- Menetapkan system penugasan tim dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien dengan rentang kendali
- Kepala ruangan membawahi 2 KaTim
- KaTim masing-masing membawahi 2 perawat pelaksana
2. 16.00
WIB
KARU
Sr. Ulfah Deniati
KATIM I KATIM II
Sr. Lani Rif’a T Sr. Ika Y
PERAWAT PERAWAT
PELAKSANA PELAKSANA
Sr. Ika Sr. Sugesta
Br. Helmi
Sr. Cahya L
Pengarahan
3 16..30 Supervisi
WIB
1. Ketua Tim
a. Ketua tim sudah mendelegasikan tugasnya kepada perawat
pelaksana.
b. Ketua tim sudah melaksanakan pengkajian sampai menentukan
intervensi keperawatan kepada pasien yang menjadi tanggung
jawabnya
2. Perawat pelaksana
a. Jumlah perawat pelaksana 4 orang sudah mencukupi untuk merawat
6 orang pasien.
b. Perawat pelaksana sudah melakukan intervensi sesuai dengan yang
diterapkan oleh ketua tim .
c. Perawat pelaksana sudah melakukan pendokumentasian tindakan dan
evaluasi keperawatan.
3. Pelaksanaan SOP atau SAK
a. Intervensi keperawatan yang ditetapkan ketua tim sesuai
dengan SAK RS.
b. Perawat pelaksana mempersiapkan peralatan untuk melakukan
tindakan keperawatan sesuai SOP RS.
c. Perawat pelaksana melaksanakan prosedur tindakan sesuai
dengan SOP
Pengontrolan
EvaluasiKegiatan
4
a. Jumlah ketenagaan yang diperlukan untuk ruang Soka Bawah
dengan total pasien kelolaan 6 pasien .
b. Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai intervensi
keperawatan
c. Untuk yang dilakukan oleh ketua tim sudah sesuai dengan standar
asuhan keperawatan
d. Peralatan yang digunakan untuk melakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan SPO yang ada dirumah sakit.
RencanaTindakanLanjut (RTL)
a. Merencanakan pengembangan SDM
b. Memberikan reward bagi perawat yang kinerjanya baik dan
senantiasa tersenyum, ramah dan care terhadap pasien
c. Tetap mengutamakan keselamatan pasien, pencegahan infeksi
rumah sakit dan pelayanan terbaik untuk kesembuhan pasien.
d. Kelengkapan alat kesehatan d an ruangan yang bersih dan tenang
Mengetahui
DS :
Klien mengatakan sesak
DO :
Keadaan umum : Sakit sedang
TD : 140/80 mmhg, N : 96/menit, RR : 22 x/menit, S :
38,8ºC.
Klien terlihat sesak
Ronchi(+)
Cairan kung kental
Oksingen 4 L dengan nasal kanul
infus NS 0,9 % 21 TPM/24 jm
Hb : 14
AGD Ph : 7,8
Terapy :OAT 1x3 setiap pagi & pct 3x1
Intervensi:
1. Observasi TTV
2. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
usaha napas)
3. Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling,
mengi, weezing, ronkhi kering)
4. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
5. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
6. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15
detik
7. Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan
endotrakeal
10. Mengorientasi klien baru : sampai saat ini belum ada pasien
baru
B. Fungsi Pengorganisasian
C. Fungsi Pengarahan
Jam 15.00 s/d 20.00 7. Memberikan pengarahan kepada anggota tim : ketua tim
memberikan pengarahan terkait peran dan fungsi anggota tim.
8. Memberikan bimbingan : ketua tim memberikan bimbingan
kepada anggota tim
9. Memberikan informasi : ketua tim memberikan informasi
terkait perkembangan klien kepada anggota tim
10. Melakukan supervisi pemberian askep
c. Lani dalam pemberian askep telah baik
d. Helmi dalam pemberian askep telah baik
11. Melibatkan anggota tim sejak awal kegiatan : ketua tim
melibatkan anggota tim dari awal kegiatan sampai dengan
selesai
12. Memberikan pujian atau motivasi : ketua tim memberika
pujian dan motivasi kepada ketua tim
D. Fungsi Pengontrolan
Jam 15.00 s/d 20.00 4. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan
renpra : perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi
dengan baik
5. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
c. Lani : telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
d. Helmi : telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
6. Melakukan timbang terima pasien ke shif berikutnya
Ketua Tim
(Ulfah Deniati)
Mengetahui:
Tn. B, 52 tahun dirawat sejak sabtu dengan Stroke hemoragik. Pasien tidak sadarkan diri
setelah jatuh dikamarnya. Satu hari sebelumnya, pasien mengeluhkan pusing. TD saat ini :
180/110, N : 98 x/mnt. RR : 21 x/mnt. Kesadaran : apatis. Hasil Ct Scan tampak adanya
perdarahan dextra. Infus terpasang dengan Asering, 18 tts/mnt, CRT 4 detik. Oksigen dengan
nasal kanula 4 l/mnt.klien terpasang kateter dan NGT. DPJP SP. Neuro akan visite nanti siang.
Output :
IWL : 930/ 24 jam
Urine : 600 cc
Total output : 1530 cc
Balance : -30 cc
Monitor TTV
RO :
TD : 160/90 mmHg
N : 98 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,5° C
Tn. B, 52 tahun dirawat sejak sabtu dengan Stroke hemoragik. Pasien tidak sadarkan diri
setelah jatuh dikamarnya. Satu hari sebelumnya, pasien mengeluhkan pusing. TD saat ini :
180/110, N : 98 x/mnt. RR : 21 x/mnt. Kesadaran : apatis. Hasil Ct Scan tampak adanya
perdarahan dextra. Infus terpasang dengan Asering, 18 tts/mnt, CRT 4 detik. Oksigen dengan
nasal kanula 4 l/mnt.klien terpasang kateter dan NGT. DPJP SP. Neuro akan visite nanti siang.
Output :
IWL : 930/ 24 jam
Urine : 600 cc
Total output : 1530 cc
Balance : -30 cc
Monitor TTV
RO :
TD : 150/80 mmHg
N : 100 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5° C
Perencanaan
Pengorganisasian
- Menetapkan system penugasan tim dalam member
ikan asuhan keperawatan pada pasien dengan renta
ng kendali
- Kepala ruangan membawahi 2 KaTim
- KaTim masing-masing membawahi 2 perawat
pelaksana
Pengarahan
Pengontrolan
4 15.40
Evaluasi Kegiatan
a. Jumlah ketenagaan yang diperlukan untuk ruang SOKA a
tas dengan total pasien kelolaan 5 pasien .
b. Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai interv
ensi keperawatan
c. Untuk yang dilakukan oleh ketua tim sudah sesuai denga
n standar asuhan keperawatan
d. Peralatan yang digunakan untuk melakukan tindakan kep
erawatan sesuai dengan SPO yang ada dirumah sakit
Rencana Tindakan Lanjut (RTL)
a. Merencanakan pengembangan SDM
b. Memberikan reward bagi perawat yang kinerjanya baik d
an senantiasa tersenyum, ramah dan care terhadap pasien
c. Tetap mengutamakan keselamatan pasien, pencegahan in
feksi rumah sakit dan pelayanan terbaik untuk kesembuh
an pasien
d. Kelengkapan alat kesehatan dan ruangan yang bersih dan
tenang
Mengetahui
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
Tn. B, 52 tahun hari rawat ke 5 dengan Stroke hemoragik. Pasien tidak sadarkan diri setelah
jatuh dikamarnya. Satu hari sebelumnya, pasien mengeluhkan pusing. TD saat ini : 130/110, N :
90 x/mnt. RR : 20 x/mnt. Kesadaran : Composmentis Hasil Ct Scan tampak adanya perdarahan
dextra. Infus terpasang dengan Asering, 18 tts/mnt, CRT 2 detik. Oksigen dengan nasal kanula 3
l/mnt.klien terpasang kateter dan NGT. DPJP SP. Neuro akan visite nanti siang.
Output :
IWL : 620/ 24 jam
Urine : 600cc/8jam
Total output : 1600 cc/24 jam
Monitor TTV
RO :
TD : 130/80 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,6° C
A. FUNGSI PERENCANAAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 6 pasien
a. Tn. B, 52 tahun, dengan Stroke hemoragik
b. Tn. H 18 tahun, dengan thypoid
c. Tn. N, 54 tahun, dengan CHF
2. Membagi tugas bersama karu sesuai tingkat ketergantungan
a. Tn. B : Parsial care
b. Tn. H : total care
c. Tn. N : total care
3. Memimpin conference
a. Tn. B dengan Stroke hemoragik
DS :
Pasien mengatakan pusing berkurang.
Pasien mengatakan lemas anggota gerak sebelah kiri.
DO :
Keadaan umum sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4 M5 V5
CRT 3 detik
Hemiparese sinistra
TTV :
- TD : 130 /80 mmHg,
- N: 90 x/menit
- S: 36,6°C
- RR: 20x/ menit
CT Scan tampal perdarahan sebelah kanan.
O2 nasal kanul 3 liter/menit.
Therapy :
- IVFD RL 20 tts/ menit
- Amlodipin 5mg 2x1 tab
- Citicholin 3x250 mg
- Ranitidin 2x50 mg
DS:
Kien mengeluh mual dan muntah berkurang
Kien mengeluh badan panas
Kien mengeluh urin berwarna kuning keruh
DO:
Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran CM
Mukosa bibir tampak kering
Lidah tampak kotor
Kulit tampak kering
sclera tampak ikterik
urin berwarna kuning keruh.
CRT 3 detik
BB 50 kg
Data penunjang : Titer O : 1/640, Titer H : 1/640
TTV :
- TD 110/70 mmhg
- N : 76 x/menit
- Temp : 39,5ºC
- RR : 24 x/mnt
IVFD RL 30 tpm/8 jam
Hasil Lab :
- Hb : 10,6 gr/dl
- HT : 40%
- Trombocyt 220.000
- Leukosit : 12 mg/μL
Terapi :
Forcirep 2x1 g, Pantotis 1x1 amp, Ondesco 2x1 amp,
IVFD RL 30 tpm, oral : PCT 3x500 mg, Alinamin F 3x1
mg, Mucosta 3x1 tab.
- Forcirep 2x1 mg.
- Pantotis 1x1 amp
- Ondesco 2x1 amp
- PCT 3x500 mg (tab)
- Alinamin F 3x1 mg (tab)
- Mucosta 3x1 tab (tab)
Intake :
- Minum : 600
- Infus : 2000
Output
- Urine : 1800
- IWL : 500
- Balance cairan : - 300
DS:
Kien mengeluh sesak nafas
Keluarga pasien mengatakan BAK sedikit setiap hari ± 350
cc
Pasien mengatakan bengkak pada tangan dan kaki sudh 1
minggu
Klien mengatakan sulit tidur dan tidak nafsu makan
Klien mengatakan setiap makan mual dan muntah
DO:
Keadaan umum : sakit berat
Kesadaran CM
Edema pada kaki dan tangan
Konjungtiva anemis
BB 58 kg
Hasil Lab :Hb :8,4g/dl, eritrosit : 3,07, leukosit : 14,5,
tromsosit : 272 rb, Na: 134, Ka : 3,03 CI : 108, Ur :122
GDS : 168
TTV :
- TD 200/110 mmhg
- N : 100 x/menit
- Temp : 36,8ºC
- RR : 25 x/mnt
IVFD D10% 500cc /24 jam
Terapi :
Diit Rendah Garam cair 6x200cc, Omz 2x40mg, asam
folat 1x1, bicnat 2x500mg,curcuma 2x1 tab, Vit Vcomp
2x1, SF 2x1, Vit C 2x100 mg, KSR 2x600 mg.
Terpasang O2 4 L
GFR : 4, 75 mL/menit/1,73 m2 (stage 5)
DS:
Kien mengeluh sesak nafas
Keluarga pasien mengatakan BAK sedikit setiap hari ± 350
cc
Pasien mengatakan bengkak pada tangan dan kaki sudh 1
minggu
Klien mengatakan sulit tidur dan tidak nafsu makan
Klien mengatakan setiap makan mual dan muntah
DO:
Keadaan umum : sakit berat
Kesadaran CM
Edema pada kaki dan tangan
Konjungtiva anemis
BB 58 kg
Hasil Lab :Hb :8,4g/dl, eritrosit : 3,07, leukosit : 14,5,
tromsosit : 272 rb, Na: 134, Ka : 3,03 CI : 108, Ur :122
GDS : 168
TTV :
- TD 200/110 mmhg
- N : 100 x/menit
- Temp : 36,8ºC
- RR : 25 x/mnt
IVFD D10% 500cc /24 jam
Terapi :
Diit Rendah Garam cair 6x200cc, Omz 2x40mg, asam
folat 1x1, bicnat 2x500mg,curcuma 2x1 tab, Vit Vcomp
2x1, SF 2x1, Vit C 2x100 mg, KSR 2x600 mg.
Terpasang O2 4 L
GFR : 4, 75 mL/menit/1,73 m2 (stage 5)
B. FUNGSI PENGORGANISASIAN
1. Menjelaskan tujuan pengorganisasian :
a. Mempermudah koordinasi antar pihak dalam kelompok
b. Pembagian tugas sesuai dengan kondisi pasien
c. Agar setiap individu mengetahui apa yang akan dilakukan
d. Efisiensi biaya
e. Hubungan antar individu semakin rukun
2. Mendelegasikan pelaksanaan askep pada anggota tim : ketua tim
mendelegasikan pelaksanaan askep Tn.B kepada Perawat Pelaksanaan
Sr. Cahya Tn. H kepada Perawat pelaksana Sr. Sugesta,
3. Menjelaskan rincian tugas dalam tim berdasarkan askep : ketua tim
menjelaskan rincian tugas & intervensi untuk dilaksanakan ke pasien
4. Mengkoordinir kolaborasi bersama tim kesehatan lain : tim berkolaborasi
dengan dokter untuk pelaksanaan terapi medis dan ahli gizi untuk
kebutuhan nutrisi
5. Mengatur waktu istirahat anggota tim :
a. Jam 17.00 s/d 18.00 : Tim I (Sutinah, Ika )
b. Jam 18.00 s/d 19.00 : Tim II (Cahya, Sugesta)
6. Mendokumentasikan perkembangan pasien pada CPPT
C. FUNGSI PENGARAHAN
1. Memberikan pengarahan kepada anggota tim : ketua tim memberikan
pengarahan terkait peran dan fungsi anggota tim.
2. Memberikan bimbingan : ketua tim memberikan bimbingan kepada
anggota tim
3. Memberikan informasi : ketua tim memberikan informasi terkait
perkembangan klien kepada anggota tim
4. Melakukan supervisi pemberian askep
a. Sugesta dalam pemberian askep telah baik
b. Cahya dalam pemberian askep telah baik
5. Melibatkan anggota tim sejak awal kegiatan : ketua tim melibatkan
anggota tim dari awal kegiatan sampai dengan selesai
6. Memberikan pujian atau motivasi : ketua tim memberika pujian dan
motivasi kepada ketua tim
D. FUNGSI PENGONTROLAN
1. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan renpra :
perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi dengan baik
2. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
a. Sugesta: telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
b. Cahya : telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
3. Melakukan timbang terima pasien ke shif berikutnya
Ketua Tim
(Ulfah D)
DO:
Kesadaran composmentis
GCS: 15 E4M6V5
TTV: TD: 150/95 mmHg, N: 105 x/menit,
S: 36, 5˚C RR: 25 x/menit
Klien tampak sesak nafas
Retraksi dinding dada (+)
Ronckhi (+)
Pembesaran JVP (+)
Lab :
Hb 10.4, Leukosit 11.82, Ht 29, Trombosit
228000, Na/K/cL 129/3.5/99, GDS 124mg/dL,
gambaran EKG Sinus Takikardi, LVH.
Pitting edema pada kaki (+) 2
Hasil Ro.Thorax Kardiomegali.
Terapi
- Bisoprolol 1x 5mg
- Nitrocap 1x10g
- Lasix 1x10mg
- Na Capsul 1x 20mg
- KSR 1x600mg
- Ventolin 3x1
- IVFD : RL 500cc/24jam
Assesment 1. Observasi
Identifikasi tanda/gejala primer Penurunan curah
jantung (meliputi dispenea, kelelahan, adema
ortopnea paroxysmal nocturnal dyspenea,
peningkatan CPV)
R/ pernafasan : 25 x/menit
2. Terapeutik
Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan
kaki kebawah atau posisi nyaman
R/ sesak berkurang
3. Edukasi
Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
4. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian terapi
Terapi
- Bisoprolol 1x 5mg
- Nitrocap 1x10g
- Lasix 1x10mg
- Na Capsul 1x 20mg
- KSR 1x600mg
- Ventolin 3x1
IVFD : RL 500cc/24jam
Rujuk ke program rehabilitasi jantung
DO:
- Kesadaran composmentis
- GCS: 15 E4M6V5
- TTV: TD: 150/90 mmHg, N: 100 x/menit,
S: 36, 5˚C RR: 22 x/menit
- Sesak nafas berkurang
- Retraksi dinding dada berkurang
- Ronckhi berkurang
- Saturasi 98 %
- Lab :
Hb 10.4, Leukosit 11.82, Ht 29, Trombosit
228000, Na/K/cL 129/3.5/99, GDS
124mg/dL, gambaran EKG Sinus
Takikardi, LVH.
- Pitting edema pada kaki (+) 1
- Hasil Ro.Thorax Kardiomegali.
- Terapi
- Bisoprolol 1x 5mg
- Nitrocap 1x10g
- Lasix 1x10mg
- Na Capsul 1x 20mg
- Ventolin 3x1
- IVFD : RL 500cc/24jam
- BB 60 kg
- Intake :
- Infus : 1300ml/24 jam
- Total input : 1500 cc
- Output :
- IWL : 620/ 24 jam
- Urine : 600cc/8jam
- Total output : 1600 cc/24 jam
- Balance : -100 cc/24 jam
Assesment 5. Observasi
Identifikasi tanda/gejala primer Penurunan curah
jantung (meliputi dispenea, kelelahan, adema
ortopnea paroxysmal nocturnal dyspenea,
peningkatan CPV)
R/ pernafasan : 22 x/menit
Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah
ortostatik, jika perlu)
R/ saturasi 98 %
- R/ Intake :
- Infus : 1300ml/24 jam
- Total input : 1500 cc
- Output :
- IWL : 620/ 24 jam
- Urine : 600cc/8jam
- Total output : 1600 cc/24 jam
- Balance : -100 cc/24 jam
6. Terapeutik
Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan
kaki kebawah atau posisi nyaman
R/ klien tampak lebih nyaman
R/ sesak berkurang
7. Edukasi
Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi
8. Kolaborasi
Kolaborasi pemberian terapi
Terapi
- Bisoprolol 1x 5mg
- Nitrocap 1x10g
- Lasix 1x10mg
- Na Capsul 1x 20mg
- Ventolin 3x1
IVFD : RL 500cc/24jam
Rujuk ke program rehabilitasi jantung
NPM : 2018727092
E. FUNGSI PERENCANAAN
Jam 15.00 s/d 20.00 11. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 3
pasien
g. Tn. L 70 thn dengan CHF
h. Ny. B 45 thn dengan HIV
i. Nn. J 19 thn dengan SLE
12. Membagi tugas bersama KARU sesuai tingkat ketergantungan
g. Tn. L : Parsial Care
h. Ny. B : Parsial Care
i. Nn. J : Parsial Care
13. Memimpin conference
7. Tn. L 70 tahun dengan CHF hari perawatan ke 3
DS :
Klien mengatakan sesak nafas sejak berkurang
Klien mengatakan bengkak pada kakinya berkurang
DO:
Kesadaran composmentis
GCS: 15 E4M6V5
TTV: TD: 140/90 mmHg, N: 100 x/menit,
S: 36, 5˚C RR: 22 x/menit
Klien tampak sesak nafas berkurang
Retraksi dinding dada berkurang
Ronckhi berkurang
Oksigen 3 L
Lab :
Hb 10.4, Leukosit 11.82, Ht 29, Trombosit 228000,
Na/K/cL 129/3.5/99, GDS 124mg/dL, gambaran EKG
Sinus Takikardi, LVH.
Pitting edema pada kaki -
Hasil Ro.Thorax Kardiomegali.
Terapi
Bisoprolol 1x 5mg
Nitrocap 1x10g
Lasix 1x10mg
Na Capsul 1x 20mg
Ventolin 3x1
IVFD : RL 500cc/24jam
DO :
Klien tampak lemah.
Antropometri
BB : 35 Kg (Saat sebelum sakit 50 kg)
TB : 152 Cm
IMT : 15,15 (Underweight)
BBI : 43 – 53 Kg
Biocemical Data
Hasil Lab : CD4 : 150 cells/µL
Clinical Sign
Klien terlihat tidak nafsu makan
Makanan tersisa banyak
Klien tampak kurus
Diitory History
Makanan yang dihabiskan hanya 2-3 sendok saja
Suka dengan makanan apa saja
Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat obatan
tertentu
DO :
Klien tampak lemah.
Antropometri
BB : 35 Kg (Saat sebelum sakit 50 kg)
TB : 152 Cm
IMT : 15,15 (Underweight)
BBI : 43 – 53 Kg
Biocemical Data
Hasil Lab : CD4 : 150 cells/µL
Clinical Sign
Klien terlihat tidak nafsu makan
Makanan tersisa banyak
Klien tampak kurus
Diitory History
Makanan yang dihabiskan hanya 2-3 sendok saja
Suka dengan makanan apa saja
Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat obatan
tertentu
Intervensi :
1. Monitor status nutrisi
2. Monitor kebutuhan kalori
3. Monitor asupan makanan
4. Monitor berat badan
5. Monitor hasil lab (Hb, Ht, leu, tromb)
6. Kolaborasi dalam diet tinggi kalori tinggi protein
7. Lanjutkan therapy
DS:
Pasien mengatakan nyeri seluruh tubuh
Intervensi :
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri
4. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
5. Lanjutkan therapy
F. FUNGSI PENGORGANISASIAN
Jam 15.00 s/d 20.00 13. Menjelaskan tujuan dari metode penugasan keperawatan
14. Mempermudah koordinasi antar pihak dalam kelompok
15. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
16. Hubungan antar individu semakin rukun
17. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah
diatasi jika ada konflik
18. Mendelegasikan pelaksanaan asuhan keperawatan pada
anggota tim
19. Team I : (perawat sebanyak 2 orang, dengan total 3 pasien
dengan kategori 2 pasien parsial care dan 1 total care)
20. Perawat pelaksana (Sugesta) : mengelola 1 pasien total care
yaitu Tn. L dengan CHF
21. Perawat pelaksana (Ika) : mengelola 2 pasien parsial care yaitu
Ny. B dan Nn. J
22. Menjelaskan rincian tugas dalam team berdasarkan asuhan
keperawatan (intervensi) yang akan dilakukan ke pasien
23. Mengkoordinasikan kolaborasi bersama tim kesehatan lain
seperti dengan dokter untuk melakukan penatalaksanaan terapi
medis dan ahli gizi untuk kebutuhan nutrisi klien.
24. Mengatur waktu istirahat anggota team (shift sore) :
18.00 – 18.30 = Sugesta
18.30 – 19.00 = Ika
25. Mendokumentasikan perkembangan pasien pada CPPT
G. FUNGSI PENGARAHAN
Jam 15.00 s/d 20.00 13. Memberikan pengarahan pada anggota : ketua tim memberikan
pengarahan tentang tugas setiap tim yaitu, melakukan
implementasi yang sudah direncanakan
14. Memberikan bibingan kepada anggota tim
15. Memberikan informasi terkait perkembangan klien kepada
anggota tim
16. Melakukan supervise pemberian obat :
Sugesta dalam pemberian obat dan mencatat intake dan
output sudah baik, sesuai dengan SOP
Ika dalam monitor TTV sudah baik, sesuai dengan
SOP
17. Melibatkan anggota tim dari awal kegiatan sampai akhir
kegiatan : ketua tim melibatkan anggota tim dalam setiap
kegiatan dan keputusan yang dimbil.
18. Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan
tugas dengan tepat waktu, tepat berdasarkan prinsip tindakan,
rasional dan sesuai kebutuhan klien.
H. FUNGSI PENGONTROLAN
Jam 15.00 s/d 20.00 7. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan
renpra
8. Perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi dengan
baik
9. Komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
perawat pelaksana dan memberi asuhan keperawatan.
10. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
Sugesta : sudah baik dalam melakukan implementasi
keperawatan sesuai dengan yang direncanakan
Ika : sudah baik dalam melakukan implementasi
keperawatan sesuai dengan yang direncanakan
11. Melakukan pencatatan segera tentang hal-hal yang telah
dilakukan atau dievaluasi.
12. Melakukan timbang terima pasien pada shift berikutnya
Ketua Tim
Ulfah deniati
2018727092
Hari Rabu 10-9-2020
Sdr. Y /27th datang ke igd diantar polisi dengan keluhan nyeri luka di kaki kanan skala nyeri 7 post KLL
sepeda motor vs sepda motor, ada mual, muntah. Pasien menggunakan helm , saat kejadian kaki
terbentur motor lawan. Perdarahan kaki -+ 100cc.
hasil pemeriksaan fisik di temukan : GCS 15, Kes CM Ku stabil, TD: 135/89 N: 119x/menit S:36'8 RR:
22x/menit. Crt<2detik, tidak ditemukam jejas di kepala, di lapang thorak dan abdomen, abd suppel.
Tampak luka di kaki kanan dengan tilang menonjol keluar
Penunjuang: Hb. 9,7 Ht 34 trom 231rb Leukosit 14.800, LED 57, GdS 98, nat: 135 Kal 4,2 klor 98, Ur/Cr
: 32/0.6
Rontgen thorak : cor pulmo dbn
Pedis : multiple fraktur tibia fibula dextra
Background DS :
Klien mengeluh post KLL sepeda motor vs sepda motor
Klien mengeluh nyeri luka di kaki kanan
Klien mengeluh skala nyeri 7
DO :
Klien tampak meringis
P : nyeri bertambah ketika bergerak
Q : nyut-nyutan
R : nyeri terasa di area kaki kanan
S : skala nyeri 7
T : nyeri terasa terus-menerus
Keadaan umum : sakit sedang
Kesadaran CM
GCS 15
TTV :
- TD: 135/89
- N: 119x/menit
- S:36,8° C
- RR: 22x/menit
Tampak luka di kaki kanan dengan tulang menonjol keluar
Rontgen Pedis : multiple fraktur tibia fibula dextra
Terapi :
- IVFD asering 500cc/8jam
- Ceftriaxone 1x2gr
- Tramadol 3x100mg
- Ranitidin 2x50mg
LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
Tn L (70 tahun) datang ke poli penyakit dalam dengan keadaan sesak nafas sejak 2 hari yang
lalu, sesak bertambah berat saat ke kamar mandi, kaki bengkak dan instruksi dokter untuk
dirawat, hasil pemeriksaan fisik klien tampak sesak nafas, nafas cuping hidung, retraksi dinding
dada (+), TD 150/95, Nadi 105x/mnt, suhu 36.5◦C, RR 25x/mnt. Klien batuk berdahak, ronchi
(+), klien tidak dapat tidur supine, kaki bengkak pitting edema (+)2, pembesaran JVP(+), hasil
laboratorium Hb 10.4, Leukosit 11.82, Ht 29, Trombosit 228000, Na/K/cL 129/3.5/99, GDS
124mg/dL, gambaran EKG Sinus Takikardi, LVH. Hasil Ro.Thorax Kardiomegali. Terapi:
Bisoprolol 1x 5mg, Nitrocap 1x10g, Lasix 1x10mg, Na Capsul 1x 20mg, KSR 1x600mg,
Ventolin 3x1, IVFD : RL 500cc/24jam.
Pengorganisasian
- Menetapkan system penugasan tim dalam member
ikan asuhan keperawatan pada pasien dengan renta
ng kendali
- Kepala ruangan membawahi 2 KaTim
- KaTim masing-masing membawahi 2 perawat
pelaksana
Pengarahan
2 15.30 Supervisi
WIB
5. Memberi pengarahan pada ketua tim
Kepala ruangan memberikan pengarahan terhadap peran
dan fungsi ketua tim
6. Memberikan motivasi kepada ketua tim dan perawat
pelaksana
Kepala ruangan memberikan motivasi terkait peran peran
dan fungsi ketua tim dan perawat pelaksana untuk
menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya
7. Memberi pujian pada staf
Kepala ruangan memberikan pujian kepada ketua tim dan
perawat pelaksana setelah melakukan asuhan
keperawatan dan tindakan keperawatan dengan benar
8. Membimbing/superfisi staf
Kepala ruangan melakukan supervise:
c. Sr. Lani melakukan supervise tentang asuhan
keperawatan yang dibuat pada pasien sayap kanan
d. Sr. Surtinah melakukan supervise tentang asuhan
keperawatan yang dibuat pada pasien sayap kiei
Pengontrolan
3 15.40 Evaluasi Kegiatan
e. Jumlah ketenagaan yang diperlukan untuk ruang SOKA b
awah dengan total pasien kelolaan 6 pasien .
f. Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai interv
ensi keperawatan
g. Untuk yang dilakukan oleh ketua tim sudah sesuai denga
n standar asuhan keperawatan
h. Peralatan yang digunakan untuk melakukan tindakan kep
erawatan sesuai dengan SPO yang ada dirumah sakit
Rencana Tindakan Lanjut (RTL)
e. Merencanakan pengembangan SDM
f. Memberikan reward bagi perawat yang kinerjanya baik d
an senantiasa tersenyum, ramah dan care terhadap pasien
g. Tetap mengutamakan keselamatan pasien, pencegahan in
feksi rumah sakit dan pelayanan terbaik untuk kesembuh
an pasien
h. Kelengkapan alat kesehatan dan ruangan yang bersih dan
tenang
Mengetahui