Anda di halaman 1dari 88

LAPORAN INDIVIDU

MANAJEMEN KEPERAWATAN

Ulfah Deniati
(NPM 201974162)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2020
Bulan : Agustus – September
No Nama Mahasiswa
25 26 27 28 29 31 1 2 3 4 5 7
1 Helmi Ramadhani R P P T P P T P P T T
2 IkaYunniastuti T R P T P P T P P P P
3 Lani Rif’a Triyani T P R P T P P T P P R
4 Surtinah P T P R T P P T P R P
5 Ulfah Deniati P T P P R T P P R P T
6 Sugesta Alfiani P P T P P R P R T T P
7 Cahya Lisda Octaviani P P T P P T R P T P P

R: Kepala ruangan, T : Ketua Tim, PPelaksana Keterangan:


- Praktik manajemen menggunakan metoda penugasan tim

- Setiap harinya setiap mahasiswa berbagi peran sebagai kepala ruangan, ketua
tim, dan pelaksana sesuai dengan pengaturan jadwal di atas . - Setiap kelompok
bertanggung jawab mengelola sekelompok klien di ruang rawat (6-8 pasien)

Mengetahui Jakarta, 24 Agustus 2020


Pembimbing Ketua Kelompok

(Ns. Aisyah, SKep.MKep) (Ika Yunniastuti)

Nama : Ulfah Deniati

NPM : 201974162
LAPORAN HAND OVER DENGAN METODE SBAR

Situation Tn K 52 tahun dengan GED berat kesadaran


apatis kateter terpasang, urine 100 cc/6 jam,
infus loading dengan asering 2 kolf. TD
90/60, suhu 38,9, rr 22 x/menit
Kesadaran Apatis
GCS: 12 E3M5V4
TTV: TD: 90/60 mmHg, N: 120x/menit, S:
38, RR: 20x/menit
Infus : asering 30 tpm
Turgor kulit menurun
Terpasang : NGT
CRT < 2 detik
Membrane mukosa kering
Terpasang Dower kateter
Jumlah urin : 100cc/6 jam
Hemaktokrit : 60 %

Background DS:
(-)
DO:
Kesadaran Apatis
GCS: 12 E3M5V4
TTV: TD: 90/60 mmHg, N: 120x/menit, S:
38, RR: 20x/menit
Infus : asering 30 tpm
Turgor kulit menurun
Terpasang : NGT
CRT < 2 detik
Membrane mukosa kering
Terpasang Dower kateter
Jumlah urin : 100cc/6 jam
Hemaktokrit : 60 %

Assesment 1. Memonitor tanda-tanda vital


RS : (-)
RO :
- TD: 90/60 mmHg
- N: 120x/menit
- S: 38
- RR: 20x/menit

2. Memonitor input dan output


RO :
- Input 150 cc
- Output 100 cc/6 jam

3. Memantau nilai laboratorium :


HB,HT,AGD dan hematocrit
RO: Hematokrit : 60%
4. Memonitor tanda dan gejala asites
Ro: perut kembung
5. Memberikan cairan IV atau oral
RO : terpasang asering 500 ml 30
tpm
6. Berkolaborasi dengan dokter dalam
pemberian terapi antipiretik dan
analgesik
RS:
Klien mengatakan pusing, lemas,
nyeri perut
RO:
S: 38 C
N : 12x/menit
Recommendation  Monitor keadaan umum
 Monitor TTV
 Monitor input dan output
 Pantau nilai laboratorium :
HB,HT,AGD dan hemaktroktit
 Monitor tanda dan gejala asites
  Berikan cairan iv dan atau oral yang
tepat
 Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian terapi antipiretik dan
analgesik

LAPORAN PENDAHULUAN
KEPALA TIM
Disusun Oleh :
Nama : Ulfah Deniati
NIM : 201974162

PROGRAM PROFESI
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2020

KETUA TIM
1. Pengertian
Ketua tim adalah seorang perawat yang bertugas yang mengepalai
sekelompok tenaga keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di
ruang rawat dan bertanggung jawab langsung langsung kepada karu.
2. Tanggung jawab ketua tim
a. Mengkaji klien dan menerapkan tindaka keperawatan yang tepat.
pengkajian merupakan proses yang berlanjut dan berkesinangan, dapat
melakukan serah terima tugas.
b. Mengkoordinasikan rencana perawatan yan tepat waktu membimbing
anggota tim untuk mencatat tindakan keperawatan yang telah di lakukan.
c. Meyakinkan semua evaluasi – evaluasi berupa respon klien terhadap
tindakan keperawatan.
d. Menilai kemajuan semua klien dari hasil pengamatan langsung / laporan
anggota tim.
3. Ketua tim harus memiliki kemampuan :
a. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan semua kegiatan tim menjadi
konsultan dalam asuhan keperawatan
b. Melakukan pengkajian dan menentukan kebutuhan pasien
c. Menyusun rencana keperawatan untuk semua pasien
d. Merevisi dan menyesuaikan rencana keperawatan sesuai kebutuhan pasien
e. Melaksanakan observasi baik terhadap perkembangan pasien maupun
kerja dari anggota tim menjadi guru atau pengajar
f. Melaksanakan evaluasi secara baik dan objektif
4. Peran ketua tim

a. Membuat perencanaan berdasarkan tugas dan kewenangannya yang


didelegasikan oleh kepala ruangan.
b. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi kinerja anggota tim/pelaksana.
c. Mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai kebutuhan pasien
d. Mengembangkan kemampuan anggota tim/pelaksana.
e. Menyelenggarakan konferensi

5. Uraian tugas
a. Perencanaan
Bersama karu mengadakan serah terima tugas pada setiap pergantian dinas :
a) Melakukan pembagian tugas pada anggota berdasarkan
ketergantungan klien
b) Menyusun rencana asuhan keperawatan yang meliputi pengkajian,
intervensi dan kriteria evaluasi
c) Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan askep meliputi :
- Menyiakan format pencatatan
- Menyiakan alat untuk pemantauan pasien
- Menyiakan peralatan obat
d) Mengikuti vissite dokter
e) Menilaai hasil pengkajian kelompok dan mendiskusikan
permasalahan yang ada
f) Menciptakan kerja sama yang harmonis antara tim dan antara anggota
tim
g) Memberikan pertolongan segera pada klien dan kedaruratan
h) Membuat laporan klien
i) Melakukan ronde kperawatan bersama dengan karu
j) Memberikan orientasi pada klien baru
b. Pengorganisasian
Merumuskan tujuan dari pengorganisasian tim keperawatan yaitu
tercapainya proses askep sesuai dengan kondisi dan kebutuhan klien secara
professional melaluai pembagian kerja yang tepat, pemamfaatan alat dan
barang yang tersedia tampa menyimpang dari prinsip tindakan.
Melakukan pembagian tugas bersama kepala ruangan sesuai dengan
perencanaan terhadap klien yang menjadi tanggung jawab nya. Pembagian
tugas / kerja berdasarkan tingkat ketergantungan klien dimana seorang
perawat bertanggung jawab terhadap 2 – 3 orang klien dan saling bekerja
sama dengan perawat lain serta tidak mengabaikan klien yang bukan
menjadi tanggung jawab nya.
Mengatur waktu istirahat untuk anggota tim. Mendelegasikan
pelaksanaan proses asuhan keperawatan kepada anggota kelompok
dan pelimpahan wewenang yang meliputi wewenang mengambil
keputusan, wewenang dalam menggunakan sumber daya seperti sesama
perawat, pasien termasuk keluarga pasien. Membuat rincian tugas meliputi
:
- Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai rencana
- Mendokumentasikan tindakan dan hasil yang telah di laksanakan.
- Membuat laporan tentang keadaan klien dan asuhan keperawatan
- Mengevaluasi hasil dan proses keperawatan yang telah di berikan.
- Melaksanakan kerja sama dengan anggota tim lainnya.

c. Pengarahan
Memberikan pengarahan tentang tugas setiap anggota tim dalam waktu
melakukan askep. Memberikan petunjuk kepada anggota tim dalam
melaksanakan asuhan keperawatan. Memberikan teguran, pengarahan
kepada anggota tim yang melakukan tugas / berbuat kesalahan. Memberi
pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugasnya tepat sesuai
waktu, tepat berdasarkan prinsip tindakan, rasional dan sesuai dengan
kebutuhan serta kondisi klien.
d. Pengawasan
Melaluai komunikasi Ketua tim mengawasi dan berkomunikasi langsung
terhadap pelaksana dalam memberikan asuhan keperawatan kepada klien.
Melaluai supervise :
a) Secara langsung
Melihat aatau mengawasi proses asuhan keperawatan yang di
laksanakan oleh anggota
b) Secara tidak langsung
Melihat daftar perawat pelaksana, membaca dan memeriksa cover,
membaca catatan perawat yang di buat selama proses keperawatan,
mendengar laporan secara lisan dari anggota tim tentang tugas yang
telah di lakukan.
e. Melalui evaluasi
a) Bersama karu mengevaluasi kegiatan dan laporan dari anggota tim
b) Meningkatkan kemampuan analisa ( pengetahauaan ) dan kemampuan
psikomotor serta sikap melalui diskusi dan pengarahan, yang meliputi :
- Mengevaluasi penampilan kerja perawat pelaksana dan askep yang di
lakukan oleh anggota tim
- Mengecek dokumentasi setelah tindakan perawat yang di lakukan.
f. Gaya kepemimpinan yang bisa diterapkan: demokratik, otokratik, pseudo
demokartik, situasional, dll
g. Peran manajerial: informasional, interpersonal, decisional.

DAFTAR PUSTAKA

Nursalam. 2002. Manajemen keperawatan, aplikasi dalam praktik


keperawatan profesional. Penerbit : Salemba Medika

Ratna Sitono, Yulia. 2006. Metode praktik keperawatan profesional di Rumah


Sakit Jakarta : EGC

Russel C, Swanburg. 2000. Pengantar kepemimpinan dan manajemen keperawatan


unutk perawatan klinis. Jakarta : EGC

Nama : Ulfah Deniati (KATIM 2)


NPM : 201974162

Tugas-tugas katim berdasarkan fungsi manajemen

A. Fungsi
Perencanaan
Jam 1. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 6
15.00 pasien
a. Tn. S dengan CRF post HD hari ke 2
b. Tn. C dengan Sp prostat hipertropi
c. Tn. H dengan DM,
2. Membagi tugas bersama karu sesuai tingkat ketergantungan
a. Tn. S : Minimal care
b. Tn. C : Partial Care
c. Tn. H : Total Care
3. Memimpin conference
1. Tn. S (CRF post HD hari ke 2)
DS:
 Sakit berkurang pada daerah penusukan HD
 Nafsu makan membaik
 Kualitas tidur baik
DO:
 Keadaan umum: sakit ringan
 Klien tampak tenang
 Terdapat luka post HD di lengan kanan
 TTV:
 TD: 120/80mmHg
 Hr: 76x/mnt
 SH: 36,8 C
 Rr: 20x/mnt
2. Tn. C (Sp prostat hipertropi)
DS :
 Mengeluh cemas
 1Khawatir operasinya gagal
DO :
 Keadaan umum: sakit sedang
 Terpasang dower kateter
 IVFD: Nacl 0,9% 7 tpm
 Urine: 350cc
 TTV:
 TD: 130/70mmHg
 Hr: 86x/mnt
 SH: 37 C Rr: 20x/mnt
3. Tn. H (DM, Gerd)
DS:
(-)
DO :
 Keadaan umum: sakit sedang
 Pasien Nampak gelisah
 Kesadaran: Apatis
 GCS: 13 E4M6V3
 Terpasang Dower kateter
 Terpasang NGT
 cairan putih keruh
 turgor kulit membaik
 membrane mukosa lembab
 IVFD: Nacl 0,9% 500 cc 21 tpm/8 jam
 Elektrolit
 Nat:120 kal: 3,2 Chlor: 105
 TD: 110/70mmHg
 Hr: 100x/mnt
 SH: 38 C
 Rr: 20x/mnt
4. Menyusun rencana perawatan
a. Tn. S (diagnosa medis: CRF post HD hari ke 2)
DS:
 Sakit berkurang pada daerah penusukan HD
 Nafsu makan membaik
 Kualitas tidur baik
DO:
 Keadaan umum: sakit ringan
 Klien tampak tenang
 Terdapat luka post HD di lengan kanan
 TTV:
 TD: 120/80mmHg
 Hr: 76x/mnt
 SH: 36,8 C
 Rr: 20x/mnt

Diagnosa keperawatan: nyeri akut


Intervensi :
1. Kaji secara komfrehensif tentang nyeri klien (PQRST)
2. Observasi tanda-tanda vital
3. Berikan lingkungan yang nyaman
4. Ajarkan Teknik manajamen nyeri Teknik relaksasi napas
dalam
5. Kolaborasi dalam pemberian terapi analgetik
6. Rencana pulang

Diagnosa Keperawatan: ansietas b.d Krisis situasi, ancaman pada


konsep diri (pembedahan)

b. Tn. C (Sp prostat hipertropi)


DS :
 Mengeluh cemas karana akan di operasi kembali
 Khawatir operasinya gagal
DO :
 Keadaan umum: sakit sedang
 Terpasang dower kateter
 IVFD: Nacl 0,9% 7 tpm
 Urine: 350cc
 TTV:
 TD: 130/70mmHg
 Hr: 86x/mnt
 SH: 37 C Rr: 20x/mnt

Intervensi:

1. Observasi
 Identifikasi penurunan tingkat energy, ketidakmampuan
berkonsentrasi, atau gejala lain yang menganggu
kemampuan kognitif
 Identifikasi teknik relaksasi yang pernah efektif digunakan
 Identifikasi kesediaan, kemampuan, dan penggunaan teknik
sebelumnya
 Periksa ketegangan otot, frekuensi nadi, tekanan darah, dan
suhu sebelum dan sesudah latihan
 Monitor respons terhadap terapi relaksasi
2. Terapeutik
 Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan
pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika memungkinkan
 Berikan informasi tertulis tentang persiapan dan prosedur
teknik relaksasi
 Gunakan pakaian longgar
 Gunakan nada suara lembut dengan irama lambat dan
berirama
 Gunakan relaksasi sebagai strategi penunjang dengan
analgetik atau tindakan medis lain, jika sesuai
3. Edukasi
 Jelaskan tujuan, manfaat, batasan, dan jenis, relaksasi yang
tersedia (mis. music, meditasi, napas dalam, relaksasi otot
progresif)
 Jelaskan secara rinci intervensi relaksasi yang dipilih
 Anjurkan mengambil psosisi nyaman
 Anjurkan rileks dan merasakan sensasi relaksasi
 Anjurkan sering mengulang atau melatih teknik yang dipilih’
 Demonstrasikan dan latih teknik relaksasi (mis. napas dalam,
pereganganm atau imajinasi terbimbing )

Diagnosa keperawatan: hipovolemik

c. Tn. H (diagnose medis : DM, Gerd)


DS:
(-)
DO :
DO :
 Keadaan umum: sakit sedang
 Pasien Nampak gelisah
 Kesadaran: Apatis
 GCS: 13 E4M6V3
 Terpasang Dower kateter
 Terpasang NGT
 cairan putih keruh
 turgor kulit membaik
 membrane mukosa lembab
 IVFD: Nacl 0,9% 500 cc 21 tpm/8 jam
 Elektrolit
 Nat:120 kal: 3,2 Chlor: 105
 TD: 110/70mmHg
 Hr: 100x/mnt
 SH: 38 C
 Rr: 20x/mnt

Intervensi :
1. Monitor keadaan umum klien
2. Monitor TTV
3. Catat intake dan output cairan/24jam
4. Berikan cairan intravena (Nacl 0,9% 14 tpm)
5. Monitor status hidrasi (membrane mukosa)
5. Mengorientasi klien baru : sampai saat ini belum ada pasien
baru

B. Fungsi
Pengorganisasia
n
Jam 16.00 1. Menjelaskan tujuan pengorganisasian :
a. Mempermudah koordinasi antar pihak dalam kelompok
b. Pembagian tugas sesuai dengan kondisi pasien
c. Agar setiap individu mengetahui apa yang akan
dilakukan
d. Efisiensi biaya
e. Hubungan antar individu semakin rukun
2. Mendelegasikan pelaksanaan askep pada anggota tim : ketua
tim mendelegasikan pelaksanaan askep Tn. S kepada
Perawat Pelaksanaan Sugesta, Tn. C kepada Perawat
pelaksana sugesta, Tn. H kepada Perawat Pelaksana Cahya
3. Menjelaskan rincian tugas dalam tim berdasarkan askep :
ketua tim menjelaskan rincian tugas & intervensi untuk
dilaksanakan ke pasien
4. Mengkoordinir kolaborasi bersama tim kesehatan lain: tim
berkolaborasi dengan dokter untuk pelaksanaan terapi medis
dan ahli gizi untuk kebutuhan nutrisi
5. Mengatur waktu istirahat anggota tim :
a. Jam 1700 s/d 18.00 : Tim I (Leni, helmi)
b. Jam 18.00 s/d 19.00 : Tim II (Sugesta, Cahya)
6. Mendokumentasikan perkembangan pasien pada CPPT
C. Fungsi
Pengarahan
Jam 17.00 1. Memberikan pengarahan kepada anggota tim : ketua tim
memberikan pengarahan terkait peran dan fungsi anggota tim.
2. Memberikan bimbingan : ketua tim memberikan bimbingan
kepada anggota tim
3. Memberikan informasi : ketua tim memberikan informasi
terkait perkembangan klien kepada anggota tim
4. Melakukan supervisi pemberian askep
a. Sugesta dalam pemberian askep telah baik
b. Cahya dalam pemberian askep telah baik
5. Melibatkan anggota tim sejak awal kegiatan : ketua tim
melibatkan anggota tim dari awal kegiatan sampai dengan
selesai
6. Memberikan pujian atau motivasi : ketua tim memberika
pujian dan motivasi kepada ketua tim

D. Fungsi
Pengontrolan
Jam 20.00 1. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan
renpra : perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi
dengan baik
2. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
a. Sugesta : telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
b. Cahya : telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
3. Melakukan timbang terima pasien ke shif berikutnya
Kepala Ruangan Fasilitator

(Ulfah) (Ns. Aisyah S.Kep, M. Kep)

Nama : Ulfah deniati


NPM : 201974162

LAPORAN HAND OVER DENGAN METODE SBAR

Situation Nama : Tn. H


Usia : 42 thn
Tempat tgl lahir : jkt 25 – 07- 1978
Diagnosa Medis : DM, Gerd
Tanggal Masuk RS / hari rawat :31-03-2020/2
DPJP : dr. Ichsan Sp.PD
Masalah keperawatan : Resiko Hipovolemik
bd Kegagalan Mekanisme Regulasi

Background DS: klien mengeluh lemas


DO:

- Keadaan umum: sakit sedang


- Kesadaran CM
- GCS: 14 E4M6V4
- Turgor kulit membaik
- Membrane mukosa lembab
- TTV :
- TD : 120/70 mmHg,
- N: 90x/menit
- S: 36,5°C
- RR: 20x/ menit
‐ Urine 600 cc / 8 jam
‐ BB 70 kg
‐ Elektrolit
‐ Natrium:135 kal: 3,5 Chlor: 110
‐ Intake :
‐ IVFD: Nacl 0,9% 500 cc 21 tpm/ 8
jam
‐ NGT 150/ 8 jam
‐ Terpasang DC
‐ Terpasang NGT Cairan putih sedikit
keruh (rencana Up NGT)
‐ IWL : 233 cc/8jam
‐ Terapi :
 Insulin injek 3x10 unit
 Omeprazole kapsul 3x1

Assesment 7. Memonitor keadaan umum klien


RO :
‐ Keadaan umum: sakit sedang
‐ Kesadaran compos metis
‐ Klien tampak lebih tenang
‐ GCS: 14 E4M6V4
8. Memonitor tanda tanda vital
RO :
- TD: 120/70mmHg
- N: 9-x/mnt
- S: 36,5°C
- RR: 20x/menit
9. Mencatat Intake dan Output
RO :
‐ IVFD: Nacl 0,9% 500 cc/8 jam
‐ NGT cair 150/8 jam 21 tpm
‐ Urine 600 cc
‐ Terpasang Dower kateter
‐ Terpasang NGT (rencana up)
‐ Cairan putih sedikit keruh
10. Memberikan cairan intravena
RO :
‐ IVFD: Nacl 0,9% 500 cc/8 jam 21
tpm
11. Monitor status hidrasi
RO:
‐ Turgor kulit membaik
‐ Membrane mukosa lembab

Recommendation • Memonitor keadaan umum klien


• Memonitor tanda tanda vital
• Mencatat Intake dan Output
• Memberikan cairan intravena
• Monitor status hidrasi
• Rencana Up DC
• Rencana Up NGT

Yang menyerahkan Yang menerima

(Ulfah Deniati) (dinas malam )

Ulfah Deniati
2018727092
28-8-2020

LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
Hari rawat ke 5. Tn K 52 tahun klien dokter T dengan GED Berat, kesadaran : CM, urnine
400cc/6jam, TD 120/70. N:88x/mnt, Suhu 36,5, RR 20x/mnt saturasi 98%. Dari hasil
pengkajian didapatkan turgor kulit elastis, tampak mobilisasi makan dan minum di TT,
mandi di TT.
Situation Nama : Tn K
Usia : 52 tahun
Diagnosa medis : GED Berat
Tanggal masuk RS/ hari rawat : 24-8-2020 / ke 5
DPJP : dr. T
Masalah keperawatan : resiko hipovolemik
Background DS:
- Pasien mengatakan lemas
- Klien mengatakan BAB 2x dengan konsistensi lunak
DO:
- Kesadaran composmentis
- Pasien tampak tenang
- GCS: 15 E4M6V5
- TTV: TD: 120/70 mmHg, N: 88x/menit, S: 36,5, RR: 20x/menit
saturasi 98%
- Infus : asering 20 tpm
- Turgor kulit elastis
- CRT < 2 detik
- Membrane mukosa lembab
- Jumlah urin : 500cc/6 jam
- Hemaktokrit : 45
- Elektrolit : N: 136 , K: 37, CL: 102
Assesment 12. Memonitor tanda-tanda vital
DS : (-)
DO :
- TD: 120/70 mmHg
- N: 89x/menit
- S: 36,5
- RR: 20x/menit
- Saturasi 98%
13. Memonitor input dan output
DO :
- Input 150+500cc cairan infus= 650
- Output 500 cc
- IWL = 10 x 60kg= 600x8:24 = 200
Input – output
650 – 700 = -50cc
14. Memantau nilai laboratorium : HB,hematocrit dan elektrolit
DO: HB:15, L: 800 T:2500 Hematokrit:45 , Elektrolit N: 136,
K:3,5, CL: 102
15. Memonitor tanda dan gejala asites
Pasien tidak kembung tidak ada nyeri perut
16. Memberikan cairan IV atau oral
DO : terpasang asering 500 ml 20 tpm
17. Berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi antipiretik
dan analgesik
DS:
- Pasien mengatakan lemas
DO:
- TD 120/70mmHg
- RR 20x/mnt
- S: 36,5 C
- N : 88x/menit
Recomendation  Monitor keadaan umum
 Monitor TTV
 Monitor input dan output
 Pantau nilai laboratorium : HB,HT, hemaktroktit
 Berikan cairan iv dan atau oral yang tepat
 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi analgesik

Yang menyerahkan Yang menerima

(Ulfah Deniati) (dinas malam )

LAPORAN PENDAHULUAN
KEPALA RUANGAN
Ulfah Deniati
201974162

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2020

A. Pengertian
Kepala ruangan adalah Seorang perawat profesional yang diberi wewenang dan
tanggung jawab dan mengelola kegiatan pelayanan perawatan di satu ruang rawat.

B. Tugas Pokok dan Tanggung Jawab


Tugas Pokok :
Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan Keperawatan di ruang rawat
yang berada di wilayah tanggung jawabnya.
Tanggung Jawab :
1. Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan
2. Kebenaran dan ketepatan progam pengembangan pelayanan keperawatan
3. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga keperawatan
4. Kelancaran kegiatan  orientasi perawat baru
5. Kebenaran dan ketepatan protab / SOP pelayanan keperawatan
6. Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksanaan pelaksaaan keperawatan
7. Kebenaran dan ketepatan kebutuhan dan penggunaan alat
8. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan progam bimbingan siswa/mahasiswa institusi
pendidikan keperawatan

C. Kompetensi Kepala Ruangan


1. Keterampilan keperawatan dasar, mencakup proses keperawatan dan penguasaan
terhadap SOP Tindakan Keperawatan.
2. Teknik manajemen waktu dalam pengelolaan unit ruang rawat.
3. Kemampuan belajar informasi baru, termasuk mempergunakan sumber-sumber untuk
belajar.
4. Mempergunakan “positive self talk and thinking”
5. Perilaku assertive
6. Ketrampilan komunikasi
7. Penerapan asek legal dalam pelayanan keperawatan
8. Penerapan aspek etik dalam pelayanan keperawatan
9. Penyelesaian masalah dan berfikir kritis
10. Manajemen stress

D. Uraian Tugas
1. Perencanaan
a. Menunjuk perawat primer dan perawat asosiet serta tugasnya masing-masing.
b. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya.
c. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien dibantu perawat primer.
d. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktivitas dan
tingkat ketergantungan pasien dibantu oleh perawat primer.
e. Merencanakan strategi pelaksanaan perawatan.
f. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan medis
yang dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang
tindakan yang akan dilakukan terhadap klien.
g. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan :
1) Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan.
2) Membimbing penerapan proses keperawatan.
3) Menilai asuhan keperawatan.
4) Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah.
5) Memberikan informasi kepada pasien/keluarga yang baru masuk.
h. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri.
i. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan.
j. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan dan rumah sakit.
2. Pengorganisasian
a. Merumuskan metode penugasan yang digunakan.
b. Merumuskan tujuan metode penugasan.
c. Membuat rincian tugas perawat primer dan perawat asosiet secara jelas.
d. Membuat rencana kendali, kepala ruangan membawahi 2 perawat primer dan
perawat primer membawahi 2 perawat asosiet.
e. Mengatur dan mengendalikan tenaga keperawatan, membuat proses dinas,
mengatur tenaga yang ada setiap hari.
f. Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan.
g. Mengatur dan mengendalikan situasi lahan praktek.
h. Mendelegasikan tugas saat kepala ruang tidak berada di tempat kepada perawat
primer.
i. Mengembangkan kemampuan anggota.
j. Menyelenggarakan konferensi.
3. Pengarahan
a. Memberi pengarahan tentang penugasan kepada perawat primer.
b. Memberikan pujian kepada perawat yang mengerjakan tugas dengan baik.
c. Memberi motivasi dalam peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap.
d. Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan
asuhan keperawatan klien.
e. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya.
f. Meningkatkan kolaborasi.
4. Pengawasan
a. Melalui komunikasi, mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan perawat
primer mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien.
b. Melalui supervisi :
1) Pengawasan langsung melalui inspeksi, mengamati sendiri atau melalui
laporan langsung secara lisan dan memperbaiki/mengawasi kelemahan-
kelemahan yang ada saat ini.
2) Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir, membaca dan
memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan
sesudah proses keperawatan dilakukan (didokumentasikan), mendengar
laporan dari perawat primer.
c. Evaluasi
1) Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana
keperawatan yang telah disususn bersama.
2) Audit keperawatan.

Jakarta, 29 Agustus 2020

Mahasiswa
Pembimbing Ruangan

(Ulfah Deniati, S.Kep)


(...........................................)

Pembimbing Akademik

(Ns. Aisyah, S.Kep., M.Kep)

LAPORAN KEGIATAN HARIAN KEPALA RUANGAN

Nama Karu : Ulfah Deniati


Ruangan : SOKA BAWAH

Tanggal : 29 Agustus 2020

JumlahKa Tim. : Ka. Tim 1: Sr. Lani Rif”a Triyani

Ka. Tim 2: Sr. Sutinah

Jumlah PP : 1. Br.Helmi

2. Sr.Ika
3. Br. Sugesta Alfina

4. Sr. Cahya Lisda

JumlahKlien : 6 klien

N WAK KEGIATAN KET


O TU

Perencanaan

1 15.00 Operan : Bersama


Konference : Pre/Post KATIM,
WIB
1. Menjelaskan mengenai jumlah pasien saat ini PP
Jumlah pasien hari ini 6 pasien dari kapasitas total 30 bed
2. Menjelaskan BOR pasien (RPA)
BOR pasien untuk kelolaan saat ini 20 % dengan perhitungan
BOR: Jumlah pasien s aat ini X 100%
Jumlah tempat tidur
6 X 100% = 20 %
30
3. Mengindentifikasi tingkat ketergantungan pasien. Total pasien
hari ini 6 orang, di mana berdasarkan tingkat ketergantungan
minimal care, partial care dan total care.
- Total Care : 1 pasien
- Partial Care : 2 pasien
- Minimal care :3 pasien
4. Menggunakan rumus Douglas 1984
Kebutuhan tenaga sesuai dengan jumlah pasien yang ada saat
ini:
Shift Pagi
- Total care : 0,36 x 1 = 0,36
- Partial care : 0,27 x 2 = 0,54
- Minimal care : 0,17 x 3 = 0,51
- Total :1,41 (2 Perawat)

5. Mengindentifikasi jumlah ketenagaan diruang Soka Bawah


yaitu:
Jumlah perawat pelaksana 4 orang dan Ka. Tim 2 orang untuk
jumlah ketenagaan saat ini cukup untuk merawat 6 pasien
dengan tingkat ketergantungan total care 1, parsial care 2 dan
minimal care 3 pasien.
6. Analisa SWOT
a. Strength (Kekuatan)
1) Sistem penugasan diruangan menggunakan metode tim
dimana memungkinkan perawat memberikan pelayanan
keperawatan secara komprehensif kepada pasien,
mendukung pelaksanaan proses keperawatan dan
terjalinnya komunikasi yang baik antar tim
2) Fasilitas penunjang sudah memadai sehingga
mempermudah proses pemberian asuhan keperawatan
kepada pasien
3) Semua perawat sudah tersertifikasi STR dan setiap tim
sudah mempunyai sertifikat BTCLS

b. Weakness (kelemahan)
1) Kemampuan kita saat ini dalam melakukan asuhan
keperawatan pada pasien dengan berbagai masalah
keperawatan masih diperlukan pelatihan dalam upaya
meningkatkan kompetensi diri dan mengupgrade ilmu
baru karena belum semua perawat yang sudah
mendapatkan pelatihan dan ikut serta dalam seminar-
seminar .
2) Masih sedikitnya perawat yang berjenjang pendidikan
S1 Ners
c. Opportunity (Peluang)
1) Letak RS Persahabatan yang sangat strategis sehingga
memudahkan akses ke RS
2) Selain karena RS Persahabatan merupakan RS pusat
rujukan, adanya alat canggih yang tersedia di RS,
memudahkan tindakan keperawatan dan mempercepat
proses penyembuhan pasien LOS menjadi pendek dan
BOR meningkat
3) Adanya kesempatan untuk melanjutkan pendidikan
4) Adanya kesempatan untuk mengikuti pelatihan-
pelatihan dan seminar keperawatan.
d. Threats (Ancamam)
1) Adanya tuntutan masyarakat akan pelayanan yang
maksimal dan lebih professional
2) Kalau kita tidak memberikan pelayanan yang
profesional maka masyarakat akan mencari rumah sakit
lain yang memberikan pelayanan maksimal dan
professional.
3) Banyaknya rumah sakit lebih unggul dalam
memberikan pelayanan kesehatan dengan peralatan
yang cukup canggih
4) Banyak rumah sakit baru yang sudah menerima pasien
dengan sitem pembayaran BPJS.

7. Menjelaskan POA (Planning Of Action)


a. Meningkatkan profesionalisme melalui penerapan model
pelayanan keperawatan professional, kualitas perawat
dengan memanfaatkan kesempatan melanjutkan pendidikan
formal maupun pelatihan keterampilan
b. Memberikan reward bagi perawat yang senantiasa
tersenyum, ramah dan care terhadap pasien missal
pemberian PIN bagi perawat teladan diruangan dan
memberikan nilai tambahan untuk perawat teladan
diruangan.
c. Melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan berdasarkan
SPO dan SAK sesuai dengan teknis keperawatan dan teknis
manajemen secara maksimal dengan fasilitas dan
ketenagaan yang memadai
8. Menjelaskan fasilitas penunjang
- Kelengkapan alat kesehatan
- Ruangan yang bersih dan tenang

9. MelakukanpembagiantugaskepadaKa.Tim
1) Ka.Tim 1(sayap kanan) Br Helmi dengan PP Sr. Lani dan
Sr Ulfa untuk pasien kelolaan :
a. Kamar 1. Tn.A (57 Tahun) dengan diagnosa
DM hari rawat ke 3 partial care.
b. Kamar 2 Tn. B (60 tahun) dirawat di rumah
sakit dengan CHF hari rawat 1 total care.
c. Kamar 3 Tn. K ,52 tahun dirawat dengan GED
berat hari rawat ke 6 minimal.
2) Ka.Tim 2 (Sayap kiri) Sr Ika Yuniastuti dengan PP Sr
Sugesta dan Sr Cahya untuk pasien kelolaan :
a. Kamar 1 Tn.M 27 tahun, masuk dirawat karena
DHF hari rawat ke 6 minimal care,
b. Kamar 2 Tn.C. 45 tahun, dirawat dengan Susp
Hypertropi Prostat post operasi TUR hari rawat
ke 3, partial care.
c. Kamar 3 Tn.H, 42 tahun, masuk rumah sakit
dengan GERD dan DM hari rawat ke 4 ,
minimal care.
Pengorganisasian
- Menetapkan system penugasan tim dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien dengan rentang kendali
- Kepala ruangan membawahi 2 KaTim
- KaTim masing-masing membawahi 2 perawat pelaksana
2. 16.00
WIB
KARU
Sr. Ulfah Deniati

KATIM I KATIM II
Sr. Lani Rif’a T Sr. Ika Y

PERAWAT PERAWAT
PELAKSANA PELAKSANA
Sr. Ika Sr. Sugesta
Br. Helmi
Sr. Cahya L

Pengarahan

3 16..30 Supervisi
WIB
1. Ketua Tim
a. Ketua tim sudah mendelegasikan tugasnya kepada perawat
pelaksana.
b. Ketua tim sudah melaksanakan pengkajian sampai menentukan
intervensi keperawatan kepada pasien yang menjadi tanggung
jawabnya
2. Perawat pelaksana
a. Jumlah perawat pelaksana 4 orang sudah mencukupi untuk merawat
6 orang pasien.
b. Perawat pelaksana sudah melakukan intervensi sesuai dengan yang
diterapkan oleh ketua tim .
c. Perawat pelaksana sudah melakukan pendokumentasian tindakan dan
evaluasi keperawatan.
3. Pelaksanaan SOP atau SAK
a. Intervensi keperawatan yang ditetapkan ketua tim sesuai
dengan SAK RS.
b. Perawat pelaksana mempersiapkan peralatan untuk melakukan
tindakan keperawatan sesuai SOP RS.
c. Perawat pelaksana melaksanakan prosedur tindakan sesuai
dengan SOP

Pengontrolan

EvaluasiKegiatan
4
a. Jumlah ketenagaan yang diperlukan untuk ruang Soka Bawah
dengan total pasien kelolaan 6 pasien .
b. Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai intervensi
keperawatan
c. Untuk yang dilakukan oleh ketua tim sudah sesuai dengan standar
asuhan keperawatan
d. Peralatan yang digunakan untuk melakukan tindakan
keperawatan sesuai dengan SPO yang ada dirumah sakit.
RencanaTindakanLanjut (RTL)
a. Merencanakan pengembangan SDM
b. Memberikan reward bagi perawat yang kinerjanya baik dan
senantiasa tersenyum, ramah dan care terhadap pasien
c. Tetap mengutamakan keselamatan pasien, pencegahan infeksi
rumah sakit dan pelayanan terbaik untuk kesembuhan pasien.
d. Kelengkapan alat kesehatan d an ruangan yang bersih dan tenang

Mengetahui

Perseptor Kepala ruangan

(Ns. Aisyah S.Kep, M. Kep) (Sr. Ulfah Deniati, S.Kep)


LAPORAN KEGIATAN KETUA TIM

Hari/ Tanggal : Kamis/ 31.08.2020


Nama : Ulfah Deniati (KATIM 1)
NPM : 2018727092
A. Fungsi Perencanaan
Jam 15.00 s/d 20.00 6. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 6
pasien
d. Tn. S 42 th dengan Hepatitis
e. Tn. R 46 th dengan TB Paru & efusi pleura
f. Tn. J 37 th dengan Vertigo
7. Membagi tugas bersama karu sesuai tingkat ketergantungan
d. Tn. S : Partial Care
e. Tn. R: Partial Care
f. Tn. J : Partial Care
8. Memimpin conference
4. Tn. S dengan Hepatitis
DS :
 Klien mengatakan nyeri perut kanan
DO :
 Keadaan umum : composmetis
 TD :130/80, N : 90X/m, P: 20, S: 39
 Skala nyeri 5
 Sclera dan bola mata kuning
 BAK kuning pekat
 Seluruh tubuh kulit berwarna kuning
 Hasil Lab:
 SGOT : 125 µ/l SGPT : 89 µ/l
 Infus D5 7 tt/ menit
 Terpasang dower kateterDiet : B DH2.
 Terapi: Inj.SNMC 3x1, curcuma 3x1, ranitidine
2x50mg, PCT 2x500mg
5. Tn. R dengan TB Paru & efusi pleura

DS :
 Klien mengatakan sesak
DO :
 Keadaan umum : Sakit sedang
 TD : 140/80 mmhg, N : 96/menit, RR : 22 x/menit, S :
38,8ºC.
 Klien terlihat sesak
 Ronchi(+)
 Cairan kung kental
 Oksingen 4 L dengan nasal kanul
 infus NS 0,9 % 21 TPM/24 jm
 Hb : 14
 AGD Ph : 7,8
 Terapy :OAT 1x3 setiap pagi & pct 3x1

6. Tn. J dengan Vertigo


DS:
 Pasien mengatakan pusing seperti berputar
DO:
 Kesadaran composmentis
 GCS: 15 E4M6V5
 TTV: TD: 150/90 mmHg, N: 98x/menit, S: 38, RR:
20x/menit
 Muntah
 Infus : RD 18 tpm
 Oksingen 4 L
 Nyeri kepala skala 7

9. Menyusun rencana perawatan


a. Tn Tn. S dengan Hepatitis
DS :
 Klien mengatakan nyeri perut bagian kanan
DO :
 Keadaan umum : composmetis
 TD :130/80, N : 90X/m, P: 20, S: 39
 Skala nyeri 5
 Sclera dan bola mata kuning
 BAK kuning pekat
 Seluruh tubuh kulit berwarna kuning
 Hasil Lab:
 SGOT : 125 µ/l SGPT : 89 µ/l
 Infus D5 7 tt/ menit
 Terpasang dower kateterDiet : B DH2.
 Terapi: Inj.SNMC 3x1, curcuma 3x1, ranitidine
2x50mg, PCT 2x500mg

Diagnosa keperawatan: Nyeri


Intervensi :
1. Monitor TTV setiap 8 jam
2. lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
3. Identifikasi skala nyeri
4. Identifikasi respon nyeri non verbal
5. Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
6. Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik,
sesuai indikasi

b. Tn. R dengan TB Paru & efusi pleura


DS :
 Klien mengeluh sesak
DO :
 Keadaan umum : Sakit sedang
 TD : 140/80 mmhg, N : 96/menit, RR : 22
x/menit, S : 38,8ºC.
 Klien terlihat sesak
 Ronchi(+)
 Cairan kung kental
 Oksingen 4 L dengan nasal kanul
 infus NS 0,9 % 21 TPM/24 jm
 Hb : 14
 AGD Ph : 7,8
 Terapy :OAT 1x3 setiap pagi & pct 3x1

Diagnosa Keperawatan: Bersihan jalan nafas tidak


efektif

Intervensi:
1. Observasi TTV
2. Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman,
usaha napas)
3. Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling,
mengi, weezing, ronkhi kering)
4. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
5. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
6. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15
detik
7. Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan
endotrakeal

c. Tn. J dengan Vertigo


DS:
 Pasien mengatakan pusing seperti berputar
DO:
 Kesadaran composmentis
 GCS: 15 E4M6V5
 TTV: TD: 150/90 mmHg, N: 98x/menit, S: 38,
RR: 20x/menit
 Muntah
 Infus : RD 18 tpm
 Oksingen 4 L
 Nyeri kepala skala 7

Diagnosa keperawatan: Nyeri


Intervensi :
1. Monitor TTV setiap 8 jam
2. lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas,
intensitas nyeri
3. Identifikasi skala nyeri
4. Identifikasi respon nyeri non verbal
5. Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri
6. Kolaborasi pemberian dosis dan jenis analgesik,
sesuai indikasi

10. Mengorientasi klien baru : sampai saat ini belum ada pasien
baru

B. Fungsi Pengorganisasian

Jam 15.00 s/d 20.00 7. Menjelaskan tujuan pengorganisasian :


f. Mempermudah koordinasi antar pihak dalam kelompok
g. Pembagian tugas sesuai dengan kondisi pasien
h. Agar setiap individu mengetahui apa yang akan dilakukan
i. Efisiensi biaya
j. Hubungan antar individu semakin rukun
8. Mendelegasikan pelaksanaan askep pada anggota tim : ketua
tim mendelegasikan pelaksanaan askep Tn. S kepada Perawat
Pelaksanaan Lani , Tn. R kepada Perawat pelaksana Helmi,
Tn. J kepada Perawat Pelaksana helmi
9. Menjelaskan rincian tugas dalam tim berdasarkan askep :
ketua tim menjelaskan rincian tugas & intervensi untuk
dilaksanakan ke pasien
10. Mengkoordinir kolaborasi bersama tim kesehatan lain: tim
berkolaborasi dengan dokter untuk pelaksanaan terapi medis
dan ahli gizi untuk kebutuhan nutrisi
11. Mengatur waktu istirahat anggota tim :
c. Jam 17.00 s/d 18.00 : Tim I (Lani, Helmi)
d. Jam 18.00 s/d 19.00 : Tim II (ika,sutinah)
12. Mendokumentasikan perkembangan pasien pada CPPT

C. Fungsi Pengarahan

Jam 15.00 s/d 20.00 7. Memberikan pengarahan kepada anggota tim : ketua tim
memberikan pengarahan terkait peran dan fungsi anggota tim.
8. Memberikan bimbingan : ketua tim memberikan bimbingan
kepada anggota tim
9. Memberikan informasi : ketua tim memberikan informasi
terkait perkembangan klien kepada anggota tim
10. Melakukan supervisi pemberian askep
c. Lani dalam pemberian askep telah baik
d. Helmi dalam pemberian askep telah baik
11. Melibatkan anggota tim sejak awal kegiatan : ketua tim
melibatkan anggota tim dari awal kegiatan sampai dengan
selesai
12. Memberikan pujian atau motivasi : ketua tim memberika
pujian dan motivasi kepada ketua tim

D. Fungsi Pengontrolan

Jam 15.00 s/d 20.00 4. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan
renpra : perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi
dengan baik
5. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
c. Lani : telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
d. Helmi : telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
6. Melakukan timbang terima pasien ke shif berikutnya

Ketua Tim
(Ulfah Deniati)
Mengetahui:

Kepala Ruangan Fasilitator

(Sugesta Alfina) (Ns. Aisyah S.Kep, M. Kep)

LAPORAN KEGIATAN PERAWAT


PELAKSANA
Nama : Ulfah Deniati
NPM: 2018727092

Tn. B, 52 tahun dirawat sejak sabtu dengan Stroke hemoragik. Pasien tidak sadarkan diri
setelah jatuh dikamarnya. Satu hari sebelumnya, pasien mengeluhkan pusing. TD saat ini :
180/110, N : 98 x/mnt. RR : 21 x/mnt. Kesadaran : apatis. Hasil Ct Scan tampak adanya
perdarahan dextra. Infus terpasang dengan Asering, 18 tts/mnt, CRT 4 detik. Oksigen dengan
nasal kanula 4 l/mnt.klien terpasang kateter dan NGT. DPJP SP. Neuro akan visite nanti siang.

Situation Identitas Klien : Tn B 52 tahun


Tgl masuk : 29 Agustus 2020, hari perawatan tiga
Diagnosa Medis : Stroke Hemoragik
DPJP : dr. Abdul
Masalah Keperawatan : Perfusi serebral tidak efektif
Background DS :
 Klien mengeluh pusing
DO :
 Keadaan umum : sakit sedang
 Kesadaran : Composmentis
 GCS 14 : E4M5V5
 CRT 3 detik
 Hemiparese sinistra
 TTV :
TD : 160/90 mmHg
N : 98 x/menit
RR : 22 x/menit
S : 36,5° C
 CT Scan tampak perdarahan dextra
 O2 dengan nasal kanul 4 liter/menit
 IVFD Asering 18 tpm

Assesment  Monitor tekanan intracranial pasien dan respon


neurologi terhadap aktifitas
RO : kesadaran composmentis
 Monitor intake output cairan
RO :
BB 62 kg
Intake :
Infus : 1300ml/24 jam
Total input : 1500 cc

Output :
IWL : 930/ 24 jam
Urine : 600 cc
Total output : 1530 cc

Balance : -30 cc

 Monitor TTV
RO :
TD : 160/90 mmHg
N : 98 x/menit
RR : 24 x/menit
S : 36,5° C

 Monitor ada nya parese


Hemiparese sinistra

 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi


RO :
Oksigen 4lmenit
Manitol 15,5 gr

Recommendation  Monitor TTV setiap 8 jam


 Monitor tekanan intracranial pasien dan respon
neurologi terhadap aktifitas
 Monitor intake output cairan
 Monitor adanya parese
 Lanjutkan terapi

Yang menyerahkan Yang menerima

(Ika Yunniastuti) (Ulfah Deniati)

LAPORAN KEGIATAN PERAWAT


PELAKSANA
Nama : Ulfah Deniati
NPM: 201974162

Tn. B, 52 tahun dirawat sejak sabtu dengan Stroke hemoragik. Pasien tidak sadarkan diri
setelah jatuh dikamarnya. Satu hari sebelumnya, pasien mengeluhkan pusing. TD saat ini :
180/110, N : 98 x/mnt. RR : 21 x/mnt. Kesadaran : apatis. Hasil Ct Scan tampak adanya
perdarahan dextra. Infus terpasang dengan Asering, 18 tts/mnt, CRT 4 detik. Oksigen dengan
nasal kanula 4 l/mnt.klien terpasang kateter dan NGT. DPJP SP. Neuro akan visite nanti siang.

Situation Identitas Klien : Tn B 52 tahun


Tgl masuk : 29 Agustus 2020, hari perawatan keempat
Diagnosa Medis : Stroke Hemoragik
DPJP : dr. Abdul
Masalah Keperawatan : Perfusi serebral tidak efektif
Background DS :
 Pasien mengatakan pusing berkurang.
 Pasien mengatakan masih merasa mual.
 Pasien mengatakan lemas anggota gerak sebelah
kiri.
DO :
 Keadaan umum sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis
 GCS : E4 M5 V5
 CRT 3 detik
 Hemiparese sinistra
 TTV :
- TD : 150 /80 mmHg,
- N: 100 x/menit
- S: 36,5°C
- RR: 20x/ menit
 CT Scan tampal perdarahan.
 O2 nasal kanul 4 liter/menit.
 Therapy :
- IVFD RL 20 tts/ menit
- Amlodipin 5mg 2x1 tab
- Citicholin 3x250 mg
- Ranitidin 2x50 mg

Assesment  Monitor tekanan intracranial pasien dan respon


neurologi terhadap aktifitas
RO : kesadaran composmentis
 Monitor intake output cairan
RO :
BB 62 kg
Intake :
Infus : 1300ml/24 jam
Total input : 1500 cc

Output :
IWL : 930/ 24 jam
Urine : 600 cc
Total output : 1530 cc

Balance : -30 cc

 Monitor TTV
RO :
TD : 150/80 mmHg
N : 100 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,5° C

 Monitor ada nya parese


Hemiparese sinistra

 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi


RO :
Oksigen 4lmenit

Recommendation  Monitor TTV tiap 8 jam.


 Monitor tekanan intracranial pasien dan respon
neurologi terhadap aktifitas.
 Monitor status cairan.
 Catat perubahan pasien dalam merespon stimulu.
 Pertahankan kepala 0-45º tergantung pada kondisi
pasien dan order medis.
 Lanjutkan pemberian terapi .

Yang menyerahkan Yang menerima

(Ika Yunniastuti) (Ulfah Deniati)

LAPORAN KEGIATAN HARIAN KEPALA RUANGAN


Nama KaRu : Ulfah Deniati
Ruangan : SOKA Bawah
Tanggal : 3 September 2020
Jumlah Ka Tim. : Ka. Tim 1: Sr. Sugesta
Ka. Tim 2: Sr. Cahya
Jumlah PP : 1. Sr. Ika
2. Br. Helmi
3. Sr. Sutinah
4. Sr. Lani
Jumlah Klien : 5 klien
NO WAKTU KEGIATAN KET

Perencanaan

1 15.00 Operan : Bersama K


Konference : Pre/Post ATIM, PP
WIB
- Menjelaskan mengenai jumlah pasien saat ini
Jumlah pasien hari ini 5 pasien dari kapasitas total 20
bed
- Menjelaskan BOR pasien (RPA)
BOR pasien untuk kelolaan saat ini 20 % dengan perh
itungan
BOR: Jumlah pasien saat ini X 100%
Jumlah tempat tidur
5 X 100% = 25 %
20
- Mengindentifikasi tingkat ketergantungan pasien.
Total pasien hari ini 5 orang pasien, dimana berdasark
an tingkat ketergantungan minimal care, parsial care, t
otal care
- Partial Care : 5 pasien
- Terdiri dari:
- Tn. S, 42 tahun, dengan Hepatitis hari ke 4
perawatan di RS, parsial care
- Tn. R, 46 tahun, dengan TB Paru + efusi Pleura
hari ke 5 perawatan di RS, parsial care
- Tn. J, 37 tahun, dengan Vertigo hari ke 3
perawatan di RS, parsial care
- Tn. B, 52 tahun, dengan Stroke hemoragik hari ke
6 perawatan di RS, parsial care
- Tn. J, 47 tahun, dengan Ulkus DM hari 5
perawatan di RS, minimal care

Menggunakan rumus douglas 1984


Kebutuhan tenaga sesuai dengan jumlah pasien yang a
da saat ini:
Shift Pagi
- Total care : 0,36 x 0 = 0
- Partial care : 0,27 x 4 = 1,08
- Minimal care : 0,17 x 1 = 0,17
- Total :1,2 (2 Perawat)
- Mengindentifikasi jumlah ketenagaan diruang SO
KA atas yaitu:
Jumlah perawat pelaksana 4 orang dan Ka. Tim 2
orang untuk jumlah ketenagaan saat ini cukup
dengan tingkat ketergantungan parsial 5 pasien.

Merencanakan kebutuhan logistic


- Set TTV
- Infus RL, asering, Nacl 0,9%
- O2 nasal kanul
- Set kateter
- Set Pengambilan spesimen darah
- Set Infus
- Set NGT
- Set Hygine (kapas sublimat dalam kom tertutup ,
perlak dan pengalas, cairan aquades atau
Nacl,Bengkok,Korentang, Sarung tangan steril,pinset
anatomi, Duk steril,Urinebag, plester, dan gunting
verban)

Pengorganisasian
- Menetapkan system penugasan tim dalam member
ikan asuhan keperawatan pada pasien dengan renta
ng kendali
- Kepala ruangan membawahi 2 KaTim
- KaTim masing-masing membawahi 2 perawat
pelaksana

Pengarahan

1. Memberi pengarahan pada ketua tim


3 15.30
Kepala ruangan memberikan pengarahan terhadap
WIB
peran dan fungsi ketua tim
2. Memberikan motivasi kepada ketua tim dan perawat
pelaksana
Kepala ruangan memberikan motivasi terkait peran
peran dan fungsi ketua tim dan perawat pelaksana
untuk menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya
3. Memberi pujian pada staf
Kepala ruangan memberikan pujian kepada ketua tim
dan perawat pelaksana setelah melakukan asuhan
keperawatan dan tindakan keperawatan dengan benar
4. Membimbing/superfisi staf
Kepala ruangan melakukan supervise:
a. Sugesta melakukan supervise tentang asuhan
keperawatan yang dibuat pada sayap kanan
b. Cahya melakukan supervise tentang asuhan
keperawatan yang dibuat pada sayap kiri

Pengontrolan

4 15.40
Evaluasi Kegiatan
a. Jumlah ketenagaan yang diperlukan untuk ruang SOKA a
tas dengan total pasien kelolaan 5 pasien .
b. Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai interv
ensi keperawatan
c. Untuk yang dilakukan oleh ketua tim sudah sesuai denga
n standar asuhan keperawatan
d. Peralatan yang digunakan untuk melakukan tindakan kep
erawatan sesuai dengan SPO yang ada dirumah sakit
Rencana Tindakan Lanjut (RTL)
a. Merencanakan pengembangan SDM
b. Memberikan reward bagi perawat yang kinerjanya baik d
an senantiasa tersenyum, ramah dan care terhadap pasien
c. Tetap mengutamakan keselamatan pasien, pencegahan in
feksi rumah sakit dan pelayanan terbaik untuk kesembuh
an pasien
d. Kelengkapan alat kesehatan dan ruangan yang bersih dan
tenang

Mengetahui

Perseptor Kepala ruangan

(Ns. Aisyah S.Kep, M. Kep) (Sr. Ulfah Deniati, S.Kep)

NAMA : Ulfah Deniati


NIM : 20197092
HARI : Sabtu 04-09-2020

LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR
Tn. B, 52 tahun hari rawat ke 5 dengan Stroke hemoragik. Pasien tidak sadarkan diri setelah
jatuh dikamarnya. Satu hari sebelumnya, pasien mengeluhkan pusing. TD saat ini : 130/110, N :
90 x/mnt. RR : 20 x/mnt. Kesadaran : Composmentis Hasil Ct Scan tampak adanya perdarahan
dextra. Infus terpasang dengan Asering, 18 tts/mnt, CRT 2 detik. Oksigen dengan nasal kanula 3
l/mnt.klien terpasang kateter dan NGT. DPJP SP. Neuro akan visite nanti siang.

Situation Identitas Klien : Tn B 52 tahun


Tgl masuk : 29 Agustus 2020, hari perawatan ke Lima
Diagnosa Medis : Stroke Hemoragik
DPJP : dr. Abdul Sp.S
Masalah Keperawatan : Perfusi serebral tidak efektif
Background DS :
 Pasien mengatakan pusing berkurang.
 Pasien mengatakan lemas anggota gerak sebelah kiri.
DO :
 Keadaan umum sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis
 GCS : E4 M5 V5
 CRT 3 detik
 Hemiparese sinistra
 TTV :
- TD : 130 /80 mmHg,
- N: 90 x/menit
- S: 36,6°C
- RR: 20x/ menit
 CT Scan tampal perdarahan sebelah kanan.
 O2 nasal kanul 3 liter/menit.
 Therapy :
- IVFD RL 20 tts/ menit
- Amlodipin 5mg 2x1 tab
- Citicholin 3x250 mg
- Ranitidin 2x50 mg

Assesment  Monitor tekanan intracranial pasien dan respon


neurologi terhadap aktifitas
RO : kesadaran composmentis
 Monitor intake output cairan
RO :
BB 62 kg
Intake :
Infus : 1300ml/24 jam
Total input : 1500 cc

Output :
IWL : 620/ 24 jam
Urine : 600cc/8jam
Total output : 1600 cc/24 jam

Balance : -100 cc/24 jam

 Monitor TTV
RO :
TD : 130/80 mmHg
N : 90 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 36,6° C

 Monitor ada nya parese


Hemiparese sinistra

 Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi


RO :
Oksigen 3lmenit

Recommendation  Monitor TTV tiap 8 jam.


 Monitor tekanan intracranial pasien dan respon
neurologi terhadap aktifitas.
 Monitor status cairan.
 Catat perubahan pasien dalam merespon stimulu.
 Pertahankan kepala 0-45º tergantung pada kondisi
pasien dan order medis.
 Lanjutkan pemberian terapi .
 Kolaborasi dengan fisioterapis

Yang menyerahkan Yang menerima

(Sugesta Alfina) (dinas malam )

LAPORAN KEGIATAN KETUA TIM


RUANG SOKA PERSAHABATAN

Ulfah Deniati (KATIM 2)


2018727092
05-09-2020

A. FUNGSI PERENCANAAN
Jam 15.00 s/d 20.00 1. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 6 pasien
a. Tn. B, 52 tahun, dengan Stroke hemoragik
b. Tn. H 18 tahun, dengan thypoid
c. Tn. N, 54 tahun, dengan CHF
2. Membagi tugas bersama karu sesuai tingkat ketergantungan
a. Tn. B : Parsial care
b. Tn. H : total care
c. Tn. N : total care
3. Memimpin conference
a. Tn. B dengan Stroke hemoragik
DS :
 Pasien mengatakan pusing berkurang.
 Pasien mengatakan lemas anggota gerak sebelah kiri.
DO :
 Keadaan umum sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis
 GCS : E4 M5 V5
 CRT 3 detik
 Hemiparese sinistra
 TTV :
- TD : 130 /80 mmHg,
- N: 90 x/menit
- S: 36,6°C
- RR: 20x/ menit
 CT Scan tampal perdarahan sebelah kanan.
 O2 nasal kanul 3 liter/menit.
 Therapy :
- IVFD RL 20 tts/ menit
- Amlodipin 5mg 2x1 tab
- Citicholin 3x250 mg
- Ranitidin 2x50 mg

b. Tn. H dengan thypoid

DS:
 Kien mengeluh mual dan muntah berkurang
 Kien mengeluh badan panas
 Kien mengeluh urin berwarna kuning keruh
DO:
 Keadaan umum : sakit sedang
 Kesadaran CM
 Mukosa bibir tampak kering
 Lidah tampak kotor
 Kulit tampak kering
 sclera tampak ikterik
 urin berwarna kuning keruh.
 CRT 3 detik
 BB 50 kg
 Data penunjang : Titer O : 1/640, Titer H : 1/640
 TTV :
- TD 110/70 mmhg
- N : 76 x/menit
- Temp : 39,5ºC
- RR : 24 x/mnt
 IVFD RL 30 tpm/8 jam
 Hasil Lab :
- Hb : 10,6 gr/dl
- HT : 40%
- Trombocyt 220.000
- Leukosit : 12 mg/μL
 Terapi :
 Forcirep 2x1 g, Pantotis 1x1 amp, Ondesco 2x1 amp,
IVFD RL 30 tpm, oral : PCT 3x500 mg, Alinamin F 3x1
mg, Mucosta 3x1 tab.
- Forcirep 2x1 mg.
- Pantotis 1x1 amp
- Ondesco 2x1 amp
- PCT 3x500 mg (tab)
- Alinamin F 3x1 mg (tab)
- Mucosta 3x1 tab (tab)
 Intake :
- Minum : 600
- Infus : 2000
 Output
- Urine : 1800
- IWL : 500
- Balance cairan : - 300

c. Tn. N dengan CHF

DS:
 Kien mengeluh sesak nafas
 Keluarga pasien mengatakan BAK sedikit setiap hari ± 350
cc
 Pasien mengatakan bengkak pada tangan dan kaki sudh 1
minggu
 Klien mengatakan sulit tidur dan tidak nafsu makan
 Klien mengatakan setiap makan mual dan muntah
DO:
 Keadaan umum : sakit berat
 Kesadaran CM
 Edema pada kaki dan tangan
 Konjungtiva anemis
 BB 58 kg
 Hasil Lab :Hb :8,4g/dl, eritrosit : 3,07, leukosit : 14,5,
tromsosit : 272 rb, Na: 134, Ka : 3,03 CI : 108, Ur :122
GDS : 168
 TTV :
- TD 200/110 mmhg
- N : 100 x/menit
- Temp : 36,8ºC
- RR : 25 x/mnt
 IVFD D10% 500cc /24 jam
 Terapi :
 Diit Rendah Garam cair 6x200cc, Omz 2x40mg, asam
folat 1x1, bicnat 2x500mg,curcuma 2x1 tab, Vit Vcomp
2x1, SF 2x1, Vit C 2x100 mg, KSR 2x600 mg.
 Terpasang O2 4 L
 GFR : 4, 75 mL/menit/1,73 m2 (stage 5)

4. Menyusun rencana perawatan


a. Tn. B 52 thn dengan Stroke Hemoragik
DS :
 Pasien mengatakan pusing berkurang.
 Pasien mengatakan lemas anggota gerak sebelah kiri.
DO :
 Keadaan umum sakit sedang
 Kesadaran : Compos mentis
 GCS : E4 M5 V5
 CRT 3 detik
 Hemiparese sinistra
 TTV :
- TD : 130 /80 mmHg,
- N: 90 x/menit
- S: 36,6°C
- RR: 20x/ menit
 CT Scan tampal perdarahan sebelah kanan.
 O2 nasal kanul 3 liter/menit.
 Therapy :
- IVFD RL 20 tts/ menit
- Amlodipin 5mg 2x1 tab
- Citicholin 3x250 mg
- Ranitidin 2x50 mg

Diagnosa Keperawatan : Perfusi Jaringan Cerebral tidak efektif bd


Stroke Hemoraagik
Intervnsi :
 Monitor TTV tiap 8 jam.
 Monitor tekanan intracranial pasien dan respon neurologi
terhadap aktifitas.
 Monitor status cairan.
 Catat perubahan pasien dalam merespon stimulu.
 Pertahankan kepala 0-45º tergantung pada kondisi pasien dan
order medis.
 Lanjutkan pemberian terapi .
 Kolaborasi dengan fisioterapis
 Rencana pulang

b. Tn. H dengan thypoid


DS:
 Kien mengeluh mual berkurang
 Kien mengeluh urin berwarna kuning keruh
 Klien mengatakan masih demam
DO:
 Keadaan umum : sakit sedang
 Kesadaran CM
 Mukosa bibir tampak kering
 Lidah tampak kotor
 Kulit tampak kering
 sclera tampak ikterik
 urin berwarna kuning keruh.
 CRT 3 detik
 BB 50 kg
 Data penunjang : Titer O : 1/640, Titer H : 1/640
 TTV :
- TD 110/70 mmhg
- N : 76 x/menit
- Temp : 37,5ºC
- RR : 24 x/mnt
 IVFD RL 30 tpm/8 jam
 Hasil Lab :
- Hb : 10,6 gr/dl
- HT : 40%
- Trombocyt 220.000
- Leukosit : 12 mg/μL
 Terapi :
 Forcirep 2x1 g, Pantotis 1x1 amp, Ondesco 2x1 amp, IVFD
RL 30 tpm, oral : PCT 3x500 mg, Alinamin F 3x1 mg,
Mucosta 3x1 tab.
- Forcirep 2x1 mg.
- Pantotis 1x1 amp
- Ondesco 2x1 amp
- PCT 3x500 mg (tab)
- Alinamin F 3x1 mg (tab)
- Mucosta 3x1 tab (tab)
 Intake :
- Minum : 600
- Infus : 2000
 Output
- Urine : 1800
- IWL : 500
- Balance cairan : - 300

Diagnosa keperawatan : Resiko syok hipovolemik b.d Kegagalan


Mekanisme Regulasi.
- Memonitor keadaan umum klien
- Memonitor tanda tanda vital
- Mencatat Intake dan Output
- Memberikan cairan intravena
- Monitor status hidrasi

DS:
 Kien mengeluh sesak nafas
 Keluarga pasien mengatakan BAK sedikit setiap hari ± 350
cc
 Pasien mengatakan bengkak pada tangan dan kaki sudh 1
minggu
 Klien mengatakan sulit tidur dan tidak nafsu makan
 Klien mengatakan setiap makan mual dan muntah
DO:
 Keadaan umum : sakit berat
 Kesadaran CM
 Edema pada kaki dan tangan
 Konjungtiva anemis
 BB 58 kg
 Hasil Lab :Hb :8,4g/dl, eritrosit : 3,07, leukosit : 14,5,
tromsosit : 272 rb, Na: 134, Ka : 3,03 CI : 108, Ur :122
GDS : 168
 TTV :
- TD 200/110 mmhg
- N : 100 x/menit
- Temp : 36,8ºC
- RR : 25 x/mnt
 IVFD D10% 500cc /24 jam
 Terapi :
 Diit Rendah Garam cair 6x200cc, Omz 2x40mg, asam
folat 1x1, bicnat 2x500mg,curcuma 2x1 tab, Vit Vcomp
2x1, SF 2x1, Vit C 2x100 mg, KSR 2x600 mg.
 Terpasang O2 4 L
 GFR : 4, 75 mL/menit/1,73 m2 (stage 5)

Diagnosa keperawatan : kelebihan volume cairan


- Monitor TTV setiap Shift
- Monitor hasil lab ureum creatin hemoglobin
- Timbang BB perhari
- Monitor turgor kulit
- Kolaborasi pemberian terapi diuretic
- Jelaskan pada pasien dan keluarga tentang pembatasan cairan
5. Mengorientasi klien baru : Tn. N 56 tahun, dengan CHF

B. FUNGSI PENGORGANISASIAN
1. Menjelaskan tujuan pengorganisasian :
a. Mempermudah koordinasi antar pihak dalam kelompok
b. Pembagian tugas sesuai dengan kondisi pasien
c. Agar setiap individu mengetahui apa yang akan dilakukan
d. Efisiensi biaya
e. Hubungan antar individu semakin rukun
2. Mendelegasikan pelaksanaan askep pada anggota tim : ketua tim
mendelegasikan pelaksanaan askep Tn.B kepada Perawat Pelaksanaan
Sr. Cahya Tn. H kepada Perawat pelaksana Sr. Sugesta,
3. Menjelaskan rincian tugas dalam tim berdasarkan askep : ketua tim
menjelaskan rincian tugas & intervensi untuk dilaksanakan ke pasien
4. Mengkoordinir kolaborasi bersama tim kesehatan lain : tim berkolaborasi
dengan dokter untuk pelaksanaan terapi medis dan ahli gizi untuk
kebutuhan nutrisi
5. Mengatur waktu istirahat anggota tim :
a. Jam 17.00 s/d 18.00 : Tim I (Sutinah, Ika )
b. Jam 18.00 s/d 19.00 : Tim II (Cahya, Sugesta)
6. Mendokumentasikan perkembangan pasien pada CPPT

C. FUNGSI PENGARAHAN
1. Memberikan pengarahan kepada anggota tim : ketua tim memberikan
pengarahan terkait peran dan fungsi anggota tim.
2. Memberikan bimbingan : ketua tim memberikan bimbingan kepada
anggota tim
3. Memberikan informasi : ketua tim memberikan informasi terkait
perkembangan klien kepada anggota tim
4. Melakukan supervisi pemberian askep
a. Sugesta dalam pemberian askep telah baik
b. Cahya dalam pemberian askep telah baik
5. Melibatkan anggota tim sejak awal kegiatan : ketua tim melibatkan
anggota tim dari awal kegiatan sampai dengan selesai
6. Memberikan pujian atau motivasi : ketua tim memberika pujian dan
motivasi kepada ketua tim

D. FUNGSI PENGONTROLAN
1. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan renpra :
perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi dengan baik
2. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
a. Sugesta: telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
b. Cahya : telah baik melaksanakan asuhan keperawatan
3. Melakukan timbang terima pasien ke shif berikutnya

Ketua Tim

(Ulfah D)

Mengetahui: Kepala Ruangan Fasilitator


(Lani) (Ns. Aisyah S.Kep, M. Kep)

NAMA : Ulfah Deniati


NIM : 2018727092
HARI : Senin, 07-09-2020
Kasus 1:
Tn L (70 tahun) datang ke poli penyakit dalam dengan keadaan sesak nafas sejak 2 hari yang
lalu, sesak bertambah berat saat ke kamar mandi, kaki bengkak dan instruksi dokter untuk
dirawat, hasil pemeriksaan fisik klien tampak sesak nafas, nafas cuping hidung, retraksi dinding
dada (+), TD 150/95, Nadi 105x/mnt, suhu 36.5◦C, RR 25x/mnt. Klien batuk berdahak, ronchi
(+), klien tidak dapat tidur supine, kaki bengkak pitting edema (+)2, pembesaran JVP(+), hasil
laboratorium Hb 10.4, Leukosit 11.82, Ht 29, Trombosit 228000, Na/K/cL 129/3.5/99, GDS
124mg/dL, gambaran EKG Sinus Takikardi, LVH. Hasil Ro.Thorax Kardiomegali.
Terapi :
Bisoprolol 1x 5mg
Nitrocap 1x10g
Lasix 1x10mg
Na Capsul 1x 20mg
KSR 1x600mg
Ventolin 3x1
IVFD : RL 500cc/24jam

Situation Identitas Klien : Tn. L, 70 tahun


Tgl masuk : 7 September 2020, hari perawatan 1
Diagnosa Medis : CHF
DPJP : dr. Heri, Sp. PD
Masalah Keperawatan : Penurunan curah jantung
Background DS:
 Klien mengatakan sesak nafas sejak 2 hari yang
lalu
 Klien mengatakan kaki bengkang

DO:
 Kesadaran composmentis
 GCS: 15 E4M6V5
 TTV: TD: 150/95 mmHg, N: 105 x/menit,
S: 36, 5˚C RR: 25 x/menit
 Klien tampak sesak nafas
 Retraksi dinding dada (+)
 Ronckhi (+)
 Pembesaran JVP (+)
 Lab :
Hb 10.4, Leukosit 11.82, Ht 29, Trombosit
228000, Na/K/cL 129/3.5/99, GDS 124mg/dL,
gambaran EKG Sinus Takikardi, LVH.
 Pitting edema pada kaki (+) 2
 Hasil Ro.Thorax Kardiomegali.
 Terapi
- Bisoprolol 1x 5mg
- Nitrocap 1x10g
- Lasix 1x10mg
- Na Capsul 1x 20mg
- KSR 1x600mg
- Ventolin 3x1
- IVFD : RL 500cc/24jam

Assesment 1. Observasi
 Identifikasi tanda/gejala primer Penurunan curah
jantung (meliputi dispenea, kelelahan, adema
ortopnea paroxysmal nocturnal dyspenea,
peningkatan CPV)

R/ pernafasan : 25 x/menit

Terjadi pembesaran JPV

 Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah


ortostatik, jika perlu)

 R/ TTV: TD: 150/95 mmHg, N: 105 x/menit,


S: 36, 5˚C RR: 25 x/menit
 Monitor saturasi oksigen
 Monitor keluhan nyeri dada (mis. Intensitas,
lokasi, radiasi, durasi, presivitasi yang
mengurangi nyeri)

R/ nyeri dada, durasi meningkat ketika berjalan


ke kamar mandi, anjurkan untuk istirahat yang
cukup

 Monitor EKG 12 sadapoan

R/ gambaran EKG Sinus Takikardi, LVH.

 Periksa tekanan darah dan frekwensi nadisebelum


dan sesudah aktifitas

R/ sebelum TD 150/95 n : 105. Sesudah TD :


160/100 N: 110

2. Terapeutik
 Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan
kaki kebawah atau posisi nyaman

R/ klien tampak lebih nyaman

 Berikan oksigen untuk memepertahankan saturasi


oksigen >94%

R/ sesak berkurang

3. Edukasi
 Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi

R/ klien tampak sedang istirahat di tempat tidur

4. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian terapi

Terapi
- Bisoprolol 1x 5mg
- Nitrocap 1x10g
- Lasix 1x10mg
- Na Capsul 1x 20mg
- KSR 1x600mg
- Ventolin 3x1

 IVFD : RL 500cc/24jam
 Rujuk ke program rehabilitasi jantung

Recommendation  Monitor TTV


 Monitor intake dan output cairan
 Monitor saturasi oksigen
 Monitor keluhan nyeri dada (mis. Intensitas, lokasi,
radiasi, durasi, presivitasi yang mengurangi nyeri)
 Monitor EKG 12 sadapoan
 Monitor aritmia (kelainan irama dan frekwensi)

Yang menyerahkan Yang menerima

(Sugesta Alfina) (Ulfah Deniati)

NAMA : Ulfah Deniati


NIM : 2018727092
HARI : Senin, 08-09-2020
Kasus 1:
Tn L (70 tahun) datang ke poli penyakit dalam dengan keadaan sesak nafas sejak 2 hari yang
lalu, sesak bertambah berat saat ke kamar mandi, kaki bengkak dan instruksi dokter untuk
dirawat, hasil pemeriksaan fisik klien tampak sesak nafas, nafas cuping hidung, retraksi dinding
dada (+), TD 150/95, Nadi 105x/mnt, suhu 36.5◦C, RR 25x/mnt. Klien batuk berdahak, ronchi
(+), klien tidak dapat tidur supine, kaki bengkak pitting edema (+)2, pembesaran JVP(+), hasil
laboratorium Hb 10.4, Leukosit 11.82, Ht 29, Trombosit 228000, Na/K/cL 129/3.5/99, GDS
124mg/dL, gambaran EKG Sinus Takikardi, LVH. Hasil Ro.Thorax Kardiomegali.
Terapi :
Bisoprolol 1x 5mg
Nitrocap 1x10g
Lasix 1x10mg
Na Capsul 1x 20mg
KSR 1x600mg
Ventolin 3x1
IVFD : RL 500cc/24jam

Situation Identitas Klien : Tn. L, 70 tahun


Tgl masuk : 7 September 2020, hari perawatan kedua
Diagnosa Medis : CHF
DPJP : dr. Heri, Sp. PD
Masalah Keperawatan : Penurunan curah jantung
Background DS:
- Klien mengatakan sesak nafas berkurang
- Klien mengatakan kakinya bengkang

DO:
- Kesadaran composmentis
- GCS: 15 E4M6V5
- TTV: TD: 150/90 mmHg, N: 100 x/menit,
S: 36, 5˚C RR: 22 x/menit
- Sesak nafas berkurang
- Retraksi dinding dada berkurang
- Ronckhi berkurang
- Saturasi 98 %
- Lab :
Hb 10.4, Leukosit 11.82, Ht 29, Trombosit
228000, Na/K/cL 129/3.5/99, GDS
124mg/dL, gambaran EKG Sinus
Takikardi, LVH.
- Pitting edema pada kaki (+) 1
- Hasil Ro.Thorax Kardiomegali.
- Terapi
- Bisoprolol 1x 5mg
- Nitrocap 1x10g
- Lasix 1x10mg
- Na Capsul 1x 20mg
- Ventolin 3x1
- IVFD : RL 500cc/24jam
- BB 60 kg
- Intake :
- Infus : 1300ml/24 jam
- Total input : 1500 cc
- Output :
- IWL : 620/ 24 jam
- Urine : 600cc/8jam
- Total output : 1600 cc/24 jam
- Balance : -100 cc/24 jam

Assesment 5. Observasi
 Identifikasi tanda/gejala primer Penurunan curah
jantung (meliputi dispenea, kelelahan, adema
ortopnea paroxysmal nocturnal dyspenea,
peningkatan CPV)

R/ pernafasan : 22 x/menit
 Monitor tekanan darah (termasuk tekanan darah
ortostatik, jika perlu)

 R/ TTV: TD: 150/90 mmHg, N: 100 x/menit,


S: 36, 5˚C RR: 22 x/menit

 Monitor saturasi oksigen

R/ saturasi 98 %

 Monitor intake output

- R/ Intake :
- Infus : 1300ml/24 jam
- Total input : 1500 cc
- Output :
- IWL : 620/ 24 jam
- Urine : 600cc/8jam
- Total output : 1600 cc/24 jam
- Balance : -100 cc/24 jam

 Monitor keluhan nyeri dada (mis. Intensitas,


lokasi, radiasi, durasi, presivitasi yang
mengurangi nyeri)

R/ nyeri dada, durasi meningkat ketika berjalan


ke kamar mandi, anjurkan untuk istirahat yang
cukup

 Monitor EKG 12 sadapoan

R/ gambaran EKG Sinus Takikardi, LVH.

 Periksa tekanan darah dan frekwensi nadisebelum


dan sesudah aktifitas

R/ sebelum TD 150/90 n : 100. Sesudah TD :


150/100 N: 110

6. Terapeutik
 Posisikan pasien semi-fowler atau fowler dengan
kaki kebawah atau posisi nyaman
R/ klien tampak lebih nyaman

 Berikan oksigen untuk memepertahankan saturasi


oksigen >94%

R/ sesak berkurang

7. Edukasi
 Anjurkan beraktivitas fisik sesuai toleransi

R/ klien tampak sedang istirahat di tempat tidur

8. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian terapi

Terapi
- Bisoprolol 1x 5mg
- Nitrocap 1x10g
- Lasix 1x10mg
- Na Capsul 1x 20mg
- Ventolin 3x1

 IVFD : RL 500cc/24jam
 Rujuk ke program rehabilitasi jantung

Recommendation  Monitor TTV


 Monitor intake dan output cairan
 Monitor saturasi oksigen
 Monitor keluhan nyeri dada (mis. Intensitas, lokasi,
radiasi, durasi, presivitasi yang mengurangi nyeri)
 Monitor EKG 12 sadapoan
 Monitor aritmia (kelainan irama dan frekwensi)

Yang menyerahkan Yang menerima


(Ika) (Ulfah Deniati)

LAPORAN KEGIATAN KETUA TIM

Hari/ Tanggal : Selasa, 9 September 2020


Nama : Ulfah Deniati (KATIM SAYAP KANAN)

NPM : 2018727092

E. FUNGSI PERENCANAAN
Jam 15.00 s/d 20.00 11. Menerima serah terima asuhan keperawatan : total pasien : 3
pasien
g. Tn. L 70 thn dengan CHF
h. Ny. B 45 thn dengan HIV
i. Nn. J 19 thn dengan SLE
12. Membagi tugas bersama KARU sesuai tingkat ketergantungan
g. Tn. L : Parsial Care
h. Ny. B : Parsial Care
i. Nn. J : Parsial Care
13. Memimpin conference
7. Tn. L 70 tahun dengan CHF hari perawatan ke 3
DS :
 Klien mengatakan sesak nafas sejak berkurang
 Klien mengatakan bengkak pada kakinya berkurang
DO:
 Kesadaran composmentis
 GCS: 15 E4M6V5
 TTV: TD: 140/90 mmHg, N: 100 x/menit,
 S: 36, 5˚C RR: 22 x/menit
 Klien tampak sesak nafas berkurang
 Retraksi dinding dada berkurang
 Ronckhi berkurang
 Oksigen 3 L
 Lab :
Hb 10.4, Leukosit 11.82, Ht 29, Trombosit 228000,
Na/K/cL 129/3.5/99, GDS 124mg/dL, gambaran EKG
Sinus Takikardi, LVH.
 Pitting edema pada kaki -
 Hasil Ro.Thorax Kardiomegali.
 Terapi
Bisoprolol 1x 5mg
Nitrocap 1x10g
Lasix 1x10mg
Na Capsul 1x 20mg
Ventolin 3x1
IVFD : RL 500cc/24jam

8. Ny. B 45 tahun dengan HIV hari perawatan ke 3


DS :

 Klien mengatakan tidak nafsu makan


 Klien mengatakan sering mual dan muntah
 Klien mengatakan nafsu makan berkurang dan
merasakan adanya penurunan berat badan karena
pakaiannya longgar
 Keluarga klien mengatakan klien hanya menghabiskan
¼ porsi makanannya

DO :
 Klien tampak lemah.
 Antropometri
BB : 35 Kg (Saat sebelum sakit 50 kg)
TB : 152 Cm
IMT : 15,15 (Underweight)
BBI : 43 – 53 Kg
 Biocemical Data
Hasil Lab : CD4 : 150 cells/µL
 Clinical Sign
Klien terlihat tidak nafsu makan
Makanan tersisa banyak
Klien tampak kurus
 Diitory History
Makanan yang dihabiskan hanya 2-3 sendok saja
Suka dengan makanan apa saja
Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat obatan
tertentu

9. Nn. J 19 tahun dengan SLE hari perawatan ke 3


DS:
 Pasien mengatakan nyeri pada seluruh tubuh berkurang

 Pasien mengatakan kelelahan, nyeri persendian


DO
 Terdapat bercak merah pada wajah
 TD 110/70 mmHg, nadi 100 x/menit, RR: 20 x/menit,
suhu 36,70 C, BB 45 kg, tinggi 158 cm.
 Hasil lab:
 DNA positif.
 Hb 9.2 g/dL, Hct 40.2 %, leukosit 8970 sel/mm3, dan
trombosit 284000 sel/mm3, ureum 30,8 mg/dL dan
kreatinin 0,73 mg/dL, LED : 10 mm/ jam
 Therapy ibuproven 3x1, infus RL 20 tpm
14. Menyusun rencana perawatan
1) Tn. L dengan CHF
DS :
 Klien mengatakan sesak nafas sejak berkurang
 Klien mengatakan bengkak pada kaki berkurang
DO:
 Kesadaran composmentis
 GCS: 15 E4M6V5
 TTV: TD: 140/90 mmHg, N: 100 x/menit,
 S: 36, 5˚C RR: 22 x/menit
 Klien tampak sesak nafas berkurang
 Retraksi dinding dada berkurang
 Ronckhi berkurang
 Oksingen 3 L
 Lab :
Hb 10.4, Leukosit 11.82, Ht 29, Trombosit 228000,
Na/K/cL 129/3.5/99, GDS 124mg/dL, gambaran EKG
Sinus Takikardi, LVH.
 Pitting edema pada kaki (-)
 Hasil Ro.Thorax Kardiomegali.
 Terapi
Bisoprolol 1x 5mg
Nitrocap 1x10g
Lasix 1x10mg
Na Capsul 1x 20mg
Ventolin 3x1
IVFD : RL 500cc/24jam

Diagnosa Keperawatan : Penurunan curah jantung


Intervensi :
1. Monitor TTV
2. Monitor intake dan output cairan
3. Monitor saturasi oksigen
4. Monitor keluhan nyeri dada (mis. Intensitas, lokasi,
radiasi, durasi, presivitasi yang mengurangi nyeri)
5. Monitor EKG 12 sadapoan
6. Monitor aritmia (kelainan irama dan frekwensi)
7. Lanjutkan therapy

2) Ny. B 45 tahun dengan HIV


DS :

 Klien mengatakan tidak nafsu makan


 Klien mengatakan sering mual dan muntah
 Klien mengatakan nafsu makan berkurang dan
merasakan adanya penurunan berat badan karena
pakaiannya longgar
 Keluarga klien mengatakan klien hanya menghabiskan
¼ porsi makanannya

DO :
 Klien tampak lemah.
 Antropometri
BB : 35 Kg (Saat sebelum sakit 50 kg)
TB : 152 Cm
IMT : 15,15 (Underweight)
BBI : 43 – 53 Kg
 Biocemical Data
Hasil Lab : CD4 : 150 cells/µL
 Clinical Sign
Klien terlihat tidak nafsu makan
Makanan tersisa banyak
Klien tampak kurus
 Diitory History
Makanan yang dihabiskan hanya 2-3 sendok saja
Suka dengan makanan apa saja
Tidak ada alergi terhadap makanan atau obat obatan
tertentu

Diagnosa Keperawatan : Defisit nutrisi

Intervensi :
1. Monitor status nutrisi
2. Monitor kebutuhan kalori
3. Monitor asupan makanan
4. Monitor berat badan
5. Monitor hasil lab (Hb, Ht, leu, tromb)
6. Kolaborasi dalam diet tinggi kalori tinggi protein
7. Lanjutkan therapy

3) Nn. J 19 tahun dengan SLE

DS:
 Pasien mengatakan nyeri seluruh tubuh

 Pasien mengatakan demam, kelelahan, nyeri persendian

 Klien mengatakan masih sulit tidur


 Klien mengatakan skala nyeri 6
DO
 Terdapat bercak merah pada wajah
 TD 110/70 mmHg, nadi 100 x/menit, RR: 20 x/menit,
suhu 36,70 C, BB 45 kg, tinggi 158 cm.
 Hasil lab:
DNA positif.
Hb 9.2 g/dL, Hct 40.2 %, leukosit 8970 sel/mm3, dan
trombosit 284000 sel/mm3, ureum 30,8 mg/dL dan
kreatinin 0,73 mg/dL, LED : 10 mm/ jam

 Therapy ibuproven 3x1, infus RL 20 tpm

Diagnosa Keperawatan : Nyeri Akut

Intervensi :
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri
3. Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri
4. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
5. Lanjutkan therapy

4) Mengorientasi klien baru : sampai saat ini belum ada pasien


baru

F. FUNGSI PENGORGANISASIAN

Jam 15.00 s/d 20.00 13. Menjelaskan tujuan dari metode penugasan keperawatan
14. Mempermudah koordinasi antar pihak dalam kelompok
15. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
16. Hubungan antar individu semakin rukun
17. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah
diatasi jika ada konflik
18. Mendelegasikan pelaksanaan asuhan keperawatan pada
anggota tim
19. Team I : (perawat sebanyak 2 orang, dengan total 3 pasien
dengan kategori 2 pasien parsial care dan 1 total care)
20. Perawat pelaksana (Sugesta) : mengelola 1 pasien total care
yaitu Tn. L dengan CHF
21. Perawat pelaksana (Ika) : mengelola 2 pasien parsial care yaitu
Ny. B dan Nn. J
22. Menjelaskan rincian tugas dalam team berdasarkan asuhan
keperawatan (intervensi) yang akan dilakukan ke pasien
23. Mengkoordinasikan kolaborasi bersama tim kesehatan lain
seperti dengan dokter untuk melakukan penatalaksanaan terapi
medis dan ahli gizi untuk kebutuhan nutrisi klien.
24. Mengatur waktu istirahat anggota team (shift sore) :
18.00 – 18.30 = Sugesta
18.30 – 19.00 = Ika
25. Mendokumentasikan perkembangan pasien pada CPPT

G. FUNGSI PENGARAHAN

Jam 15.00 s/d 20.00 13. Memberikan pengarahan pada anggota : ketua tim memberikan
pengarahan tentang tugas setiap tim yaitu, melakukan
implementasi yang sudah direncanakan
14. Memberikan bibingan kepada anggota tim
15. Memberikan informasi terkait perkembangan klien kepada
anggota tim
16. Melakukan supervise pemberian obat :
 Sugesta dalam pemberian obat dan mencatat intake dan
output sudah baik, sesuai dengan SOP
 Ika dalam monitor TTV sudah baik, sesuai dengan
SOP
17. Melibatkan anggota tim dari awal kegiatan sampai akhir
kegiatan : ketua tim melibatkan anggota tim dalam setiap
kegiatan dan keputusan yang dimbil.
18. Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan
tugas dengan tepat waktu, tepat berdasarkan prinsip tindakan,
rasional dan sesuai kebutuhan klien.

H. FUNGSI PENGONTROLAN

Jam 15.00 s/d 20.00 7. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan
renpra
8. Perawat pelaksana telah melakukan peran dan fungsi dengan
baik
9. Komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan
perawat pelaksana dan memberi asuhan keperawatan.
10. Mengevaluasi asuhan keperawatan :
 Sugesta : sudah baik dalam melakukan implementasi
keperawatan sesuai dengan yang direncanakan
 Ika : sudah baik dalam melakukan implementasi
keperawatan sesuai dengan yang direncanakan
11. Melakukan pencatatan segera tentang hal-hal yang telah
dilakukan atau dievaluasi.
12. Melakukan timbang terima pasien pada shift berikutnya

Ketua Tim

(Ulfah Deniati, S.Kep)


Mengetahui:

Kepala Ruangan Fasilitator

(Cahya, S.Kep) (Ns. Aisyah S.Kep, M. Kep)

Ulfah deniati
2018727092
Hari Rabu 10-9-2020
Sdr. Y /27th datang ke igd diantar polisi dengan keluhan nyeri luka di kaki kanan skala nyeri 7 post KLL
sepeda motor vs sepda motor, ada mual, muntah. Pasien menggunakan helm , saat kejadian kaki
terbentur motor lawan. Perdarahan kaki -+ 100cc.
hasil pemeriksaan fisik di temukan : GCS 15, Kes CM Ku stabil, TD: 135/89 N: 119x/menit S:36'8 RR:
22x/menit. Crt<2detik, tidak ditemukam jejas di kepala, di lapang thorak dan abdomen, abd suppel.
Tampak luka di kaki kanan dengan tilang menonjol keluar
Penunjuang: Hb. 9,7 Ht 34 trom 231rb Leukosit 14.800, LED 57, GdS 98, nat: 135 Kal 4,2 klor 98, Ur/Cr
: 32/0.6
Rontgen thorak : cor pulmo dbn
Pedis : multiple fraktur tibia fibula dextra

Situation Identitas Klien : Tn Y, usia 27 tahun


Tgl masuk : 10 Agustus 2020, hari perawatan ke 1
Diagnosa Medis : fraktur tibia fibula dextra
DPJP :
Masalah Keperawatan : Nyeri akut b.d Agen Pencedera Fisik Trauma

Background DS :
 Klien mengeluh post KLL sepeda motor vs sepda motor
 Klien mengeluh nyeri luka di kaki kanan
 Klien mengeluh skala nyeri 7

DO :
 Klien tampak meringis
 P : nyeri bertambah ketika bergerak
 Q : nyut-nyutan
 R : nyeri terasa di area kaki kanan
 S : skala nyeri 7
 T : nyeri terasa terus-menerus
 Keadaan umum : sakit sedang
 Kesadaran CM
 GCS 15
 TTV :
- TD: 135/89
- N: 119x/menit
- S:36,8° C
- RR: 22x/menit
 Tampak luka di kaki kanan dengan tulang menonjol keluar
 Rontgen Pedis : multiple fraktur tibia fibula dextra
 Terapi :
- IVFD asering 500cc/8jam
- Ceftriaxone 1x2gr
- Tramadol 3x100mg
- Ranitidin 2x50mg

Assesment - Observasi luka, deb luka


- Riksasi luka
- Imobilisasi luka
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas
nyeri.
P : nyeri bertambah ketika bergerak
Q : nyut-nyutan
R : nyeri terasa di area kaki kanan
S : skala nyeri 7
T : nyeri terasa terus-menerus
- Identifikasi skala nyeri.
Skala nyeri 7
- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Nyeri terasa bila bergerak, terasa berkurang ketika istirahat
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri.
Batasi pengunjung dan membuat lingkungan tidak bising
- Fasilitasi istirahat dan tidur.
Istirahat cukup
- Kolaborasi pemberian anti nyeri
Tramadol 3x100mg

Recommendation 1. Pantau 5P di area kaki kanan


2. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas
nyeri.
3. Identifikasi skala nyeri.
4. Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
5. Berikan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa nyeri.
6. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri.
7. Fasilitasi istirahat dan tidur.
8. Kolaborasi pemberian obat pengurang rasa nyeri

Yang menyerahkan Yang menerima


(cahya ) (Ulfah Deniati)

Nama : Ulfah deniati


NPM : 2018727092
Hari/ Tanggal : JUMAT, 11-09-2020

LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN TIMBANG TERIMA PASIEN DENGAN METODE SBAR

Tn L (70 tahun) datang ke poli penyakit dalam dengan keadaan sesak nafas sejak 2 hari yang
lalu, sesak bertambah berat saat ke kamar mandi, kaki bengkak dan instruksi dokter untuk
dirawat, hasil pemeriksaan fisik klien tampak sesak nafas, nafas cuping hidung, retraksi dinding
dada (+), TD 150/95, Nadi 105x/mnt, suhu 36.5◦C, RR 25x/mnt. Klien batuk berdahak, ronchi
(+), klien tidak dapat tidur supine, kaki bengkak pitting edema (+)2, pembesaran JVP(+), hasil
laboratorium Hb 10.4, Leukosit 11.82, Ht 29, Trombosit 228000, Na/K/cL 129/3.5/99, GDS
124mg/dL, gambaran EKG Sinus Takikardi, LVH. Hasil Ro.Thorax Kardiomegali. Terapi:
Bisoprolol 1x 5mg, Nitrocap 1x10g, Lasix 1x10mg, Na Capsul 1x 20mg, KSR 1x600mg,
Ventolin 3x1, IVFD : RL 500cc/24jam.

Situation Identitas Klien : Tn. L, 70 tahun


Tgl masuk : 7 September 2020, hari perawatan 5
Diagnosa Medis : CHF
DPJP : dr. Heri, Sp. PD
Masalah Keperawatan : Penurunan curah jantung
Background DS :
 Klien mengatakan sesak nafas berkurang
 Klien mengatakan bengkak pada kakinya
sudah tidak ada
 Klien mengatakan tidak ada nyeri dada
DO:
 Kesadaran composmentis
 GCS: 15 E4M6V5
 TTV: TD: 140/90 mmHg, N: 85 x/menit,
S: 36˚C RR: 20 x/menit SpO2 : 98 %
 Retraksi dinding dada (-)
 Pitting edema pada kaki (-)
 Terapi
Bisoprolol 1x 5mg
Nitrocap 1x10g
Lasix 1x10mg
Na Capsul 1x 20mg
IVFD : RL 500cc/24jam
Assesment 1. Monitor TTV
R: 130/80 mmhg N 80 x/menit S : 36°C RR
20x/menit
2. Monitor saturasi oksigen
Saturasi oksigen : 98%
3. Kolaborasi pemberian terapi
- Bisoprolol 1x 5mg
- Na Capsul 1x 20mg
- KSR 1x600ml
- Lasix 1x10mg
- IVFD : RL 500cc/24jam
Recommendation 8. Discharge planning
9. Klien dipulangkan

Yang menyerahkan Yang menerima

(Ika Yunniastuti) (Ulfah deniati)

LAPORAN KEGIATAN INDIVIDU KEPALA RUANGAN

Nama KaRu : Ulfah Deniati


Ruangan : Soka Bawah
Tanggal : 12 September 2020
Jumlah Ka Tim. : Ka. Tim 1: Sr Lani
Ka. Tim 2: Sr. Surtinah
Jumlah PP : 1. Sr. Sugesta
2. Sr. ika
3. Sr. helmi
4. Sr. Cahya
Jumlah Klien : 6 Pasien
N WAKTU KEGIATAN KET
O
Perencanaan
Operan :
1 15.00 Konference : Pre/Post Bersama
KATIM, P
WIB  Menjelaskan mengenai jumlah pasien saat ini
P
Jumlah pasien hari ini 6 pasien dari kapasitas total 6 b
ed
 Menjelaskan BOR pasien (RPA)
BOR pasien untuk kelolaan saat ini 100 % dengan per
hitungan
( BOR: Jumlah pasien saat ini X 100%
Jumlah tempat tidur
6 X 100% = 100 %
6
 Mengindentifikasi tingkat ketergantungan pasien.
Total pasien hari ini 6 orang pasien, dimana berdasark
an tingkat ketergantungan minimal care, parsial care, t
otal care
 Total Care : 2 pasien
 Partial Care : 3 pasien
 Minimal care : 1 pasien
 Terdiri dari:
 Tn. D 58 tahun, dengan BPH hari ke 1 perawatan di
RS, partial care
 Tn. B, 45 tahun, dengan dengan HIV hari ke 6
perawatan di RS, minimal care
 Tn. R 50 tahun degan Stroke Haemorragic total
care hari 2 perawatan
 Tn. K, 48 tahun, dengan TB Paru ke 3 perawatan di
RS, Parsial care
 Tn. Y 27 tahun , dengan fraktur tibia fibula dextra
total care perawatan hari 3
 Tn. E, 25 tahun, dengan Anemia e.c Hematemesis
Melena hari ke 3 perawatan di RS, parsial care
Menggunakan rumus douglas 1984
Kebutuhan tenaga sesuai dengan jumlah pasien yang a
da saat ini:
Shift Pagi
- Total care : 0,36 x 2 = 0,72
- Partial care : 0,27 x 3 = 0,81
- Minimal care : 0,17x 1 = 0,17
- Total :1,7 (2 Perawat)
Shif Sore
- Total care : 0,30 x 2 = 0,6
- Partial care : 0,15 x 3 = 0,45
- Minimal care : 0,14 x 1 = 0,14
Total : 1.19(2 perawat )
Shift Malam
- Total care : 0,20 x 2 = 0,4
- Partial care : 0,07 x 3 = 0,21
- Minimal care : 0,10 x 2 = 0,10
Total : 0,71 ( 1 perwat )
- Mengindentifikasi jumlah ketenagaan diruang SO
KA bawah yaitu:
Jumlah perawat pelaksana 4 orang dan Ka. Tim 2
orang untuk jumlah ketenagaan saat ini kurang
dengan tingkat ketergantungan total 2 pasien,
parsial 3 pasien. Dan minimal care 1 pasien

Merencanakan kebutuhan logistic


- Set TTV
- Infus RL, asering, Nacl 0,9%
- O2 nasal kanul
- Set kateter
- Set Pengambilan spesimen darah
- Set Infus
- Set NGT
- Set Hygine (kapas sublimat dalam kom tertutup , perlak
dan pengalas, cairan aquades atau
Nacl,Bengkok,Korentang, Sarung tangan steril,pinset
anatomi, Duk steril,Urinebag, plester, dan gunting verban)

Pengorganisasian
- Menetapkan system penugasan tim dalam member
ikan asuhan keperawatan pada pasien dengan renta
ng kendali
- Kepala ruangan membawahi 2 KaTim
- KaTim masing-masing membawahi 2 perawat
pelaksana

Pengarahan
2 15.30 Supervisi
WIB
5. Memberi pengarahan pada ketua tim
Kepala ruangan memberikan pengarahan terhadap peran
dan fungsi ketua tim
6. Memberikan motivasi kepada ketua tim dan perawat
pelaksana
Kepala ruangan memberikan motivasi terkait peran peran
dan fungsi ketua tim dan perawat pelaksana untuk
menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya
7. Memberi pujian pada staf
Kepala ruangan memberikan pujian kepada ketua tim dan
perawat pelaksana setelah melakukan asuhan
keperawatan dan tindakan keperawatan dengan benar
8. Membimbing/superfisi staf
Kepala ruangan melakukan supervise:
c. Sr. Lani melakukan supervise tentang asuhan
keperawatan yang dibuat pada pasien sayap kanan
d. Sr. Surtinah melakukan supervise tentang asuhan
keperawatan yang dibuat pada pasien sayap kiei

Pengontrolan
3 15.40 Evaluasi Kegiatan
e. Jumlah ketenagaan yang diperlukan untuk ruang SOKA b
awah dengan total pasien kelolaan 6 pasien .
f. Asuhan keperawatan mulai dari pengkajian sampai interv
ensi keperawatan
g. Untuk yang dilakukan oleh ketua tim sudah sesuai denga
n standar asuhan keperawatan
h. Peralatan yang digunakan untuk melakukan tindakan kep
erawatan sesuai dengan SPO yang ada dirumah sakit
Rencana Tindakan Lanjut (RTL)
e. Merencanakan pengembangan SDM
f. Memberikan reward bagi perawat yang kinerjanya baik d
an senantiasa tersenyum, ramah dan care terhadap pasien
g. Tetap mengutamakan keselamatan pasien, pencegahan in
feksi rumah sakit dan pelayanan terbaik untuk kesembuh
an pasien
h. Kelengkapan alat kesehatan dan ruangan yang bersih dan
tenang

Mengetahui

Pembimbing klinik Kepala Ruangan

(Ns. Aisyah , S Kep M. Kep) ( Ulfah Deniati , S.kep)

Anda mungkin juga menyukai