Identitas Pasien
Nama Pasien : Ny.
Umur : Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Diagnosa Medis : Stroke Hemoragik
Riwayat penyakit Sekarang : klien datang ke IGD pada tanggal April 2015 pukul Wib
dengan keadaan lemas,keluarga mengatakan klien tiba tiba terjatuh dan terjadi penurunan
kesadaran dengan nilai GCS 8 (E2 M4 V2) kesadaran sopor klien terpasang O2 via RM 10
liter, klien terpasang kateter, NGT terpasang dengan tanda-tanda vital TD : 200/116 mmH, N
: 104 x/mnt, RR : 28x/mnt, S : 36,3 C BB : 58kg
1. Pengkajian Primer
a. Airway : adanya sumbatan/ obstruksi jalan nafas oleh adanya
penumpukan sekret akibat kelemahan refleks batuk, klien terpasang opa no 4.
b. Breathing : kelemahan menelan, klien sulit untuk bernafas RR : 28 x/mnt,
irama pernafasan reguler, klien menggunakan otot bantu pernafasan.
c. Circulation : sirkulasi klien terganggu dengan nilai TD : 200/116 mmH, N :
104 x/mnt, CRT klien 3 detik dan klien terlihat pucat.
d. Disintegrity/disability : kesadaran klien sopor, GCS 8 (E2 M4 V2)
2. pengkajian sekunder
2.1. Data Subyektif
A. Riwayat Sekarang
1. Keluhan Utama : penurunan kesadaran
2. Uraian Riwayat
Profokatif/Paliatif : penurunan kesadaran karna perdarahan intraserebral
Quality/Quantity : kesadaran sopor
Region/Radiaso : ± 1jam sebelum tiba dirumah sakit
Severity/scale : GCS 8 (E2 M4 V2)
Times : ± pukul 03.00 yang lalu
3. Riwayat Pengobatan Sebelumnya : klien rutin berobat kepuskesmas terdekat
didaerah teluk betung selatan klien berobat hipertensi
4. Riwayat Trauma/Injuri : klien tidak memiliki riwayat trauma sebelumnya.
B. Riwayat Penyakit Dahulu
1) Penyakit yang pernah diderita : hipertensi
2) Obat obatan yang digunakan : Nipedipin
3) Therapi alternatif : obat hipertensi tradisional 10 lembar
daun alpukat.
4) Dirawat atau tidak, bila ya : kapan dan berapa lama dirawat : tidak
C. Riwayat Psikososial
1. Perilaku yang beresiko : klien dalam kondisi baik saat sebelum sakit dan
tidak mempunyai perilaku yang beresiko
2. Pekerjaan : klien bekerja sebagai pedagang kain membantu
suaminya berjualan.
3. Dukungan : klien mendapatkan dukungan penuh dari
keluarganya.
2.2. Data Obyektif
A. Pemeriksaan Umum
1. Tingkat Kesadaran : sopor
2. Fungsi motorik : klien tidak mampu
menggerakkan anggora tubuh bagian dextra
3. Membrane mukosa/kulit (warna,turgor,suhu) : mukosa bibir kering,
turgor kulit kurang elastis, suhu klien 36,3 C
4. Tanda-tanda vital : TD : 200/116 mmH, N :
104 x/mnt, RR : 28 x/mnt, S : 36,3 C
B. Pemeriksaan Fisik (head to toe)
1. Kepala
Inspeksi : penyebaran rambut merata, kebersihan rambut kurang, tidak
ditemukan lesi atau udem.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba benjolan atau
pembengkakan.
2. Mata
Inspeksi : simetris, pupil bereaksi terhadp cahaya, mata bersih.
Palpasi : tidak ada peningkatan tekanan intraokuler, tidak ada nyeri
tekan, konjungtiva ananemis.
3. Hidung
Inspeksi : cuping hidung simertis, terdapat lendir, terpasang NGT di
hidung sebelah kanan,
Palpasi : tidak ada pembengkakan hidung, tidak ada push, adanya
sekret di hidung.
4. Telinga
Inspeksi : simetris tidak ada lesi / luka, tidak ada pengeluaran cairan
ditelinga.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada teraba massa/ pembengkakan.
5. Mulut
Inspeksi : kebersihan mulut kurang, mulut klien terpasang gudel dan
klien menggunakan masker/ alat bantu pernafasan.
6. Leher
Inspeksi : tidak ada lesi atau pembengkakan, tidak ada bekas luka
operasi, tidak ada pembesaran vena jungulatis dan kelenjar tiroid.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak ada nyeri menelan. Tidak teraba
massa.
7. Dada dan thorak
Ispeksi : bentuk dada normal, simetris, penggunaan otot bantu
pernafasan, kebersihan dada kurang, tidak ada lesi/pembengkakan.
Palpasi : pengembangan dada klien seimbang, tidak ada nyeri tekan,
tidak teraba massa.
Auskultasi: suara nafas ronkhi
Perkusi : sonor
8. Abdomen dan punggung
Isnpeksi : simetris, tidak ada lesi, tidak ada bekas luka jahitan, kulit
terlihat kurang elastis dan kering, tidak terlihat hepatomegali.
Auskultasi: suara bising usus normal 8x/mnt
Palpasi : tidak teraba massa, tidak teraba pembesaran hepar, tidak ada
nyeri tekan.
Perkusi : suara abdimen timpani, tidak ada gangguan ginjal
9. Pelvis dan genetalia : terlihat kurang bersih, klien terpasang kateter, klien
menggunakan pempers, tidak ada lesi, tidak ada pembengkakan, cairan keluar
vagina tidak ada.
10. Ekstremitas
Atas : klien tidak mampu menggerakkan anggota gerak bagian aras
sebelah kanan atau dextra.
Bawah : klien juga tidak mampu menggerakkan kaki kirinya
Kekuatan otot : 0 5
0 5
2.3. Pemeriksaan Penunjang
No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
1 HB 12.0 L: 13-18 P: 12-15 gr%
2 LEUKOSIT 18.520 5-10 ribu/mm^3
3 BASOFIL 0 0-1%
4 EOSINOFIL 0 1-3%
5 NETROFIL BATANG 0 2-5%
6 NETROFIL SEGMEN 87 50-70%
7 LIMFOSIT 11 20-40%
8 MONOSIT 2 2-8%
9 HEMATOKRIT 35,6 L: 40-48% P: 37-43%
10 TROMBOSIT 460.000 150.000-400.000 sel/mm^3
11 MASA PERDARAHAN 3 1-6 menit
12 MASA PEMBEKUAN 5 1-6 menit
13 GDS 271 < 200 mg/dl
14 SGOT 18 < 37 u/l
15 SGPT 14 L: 42 P: 32
16 UREA 94 10-50 mg/dl
17 CREATININ 2,8 0,6-1,1 mg/dl
18 NATRIUM 140 136-142 mEq/l
19 KALIUM 3,8 3,5-5,0 mEq/l
20 CALSIUM 2,28 1,30-2.58 mEq/l
21 CHLORIDA 103 98-106 mEq/l
22 HBSAG NEGATIF NEGATIF
Hasil Rontage
Dari hasil rontage didapatkan bahwa ditemukannya bercak hitam di otak yang diduga darah
beku akibat dari pecahnya pembuluh darah diotak. Dari hasil Rontage paru klien terlihat tidak
adanya penumpukan cairan di paru-paru
ANALISIS DATA
NO DATA MASALAH ETIOLOGI
1 DS : - Perubahan perfusi Perdarahan intra
DO : jaringan otak serebral
- k/u lemah
- GCS 8 (E2 M4 V2)
- TTV klien
TD : 200/116 mmH,
N : 104 x/mnt,
- Kesadaran : Sopor
- Hasil Rontage menunjukkan (+)
perdarahan
- SPO2 : 99
2 DS : - Ketidak efektifan Akumulasi sekret
DO : bersihan jalan nafas
- terpasang OPA no 4
- sekret (+)
- suara nafas ronkhi
- adanya penumpukan sekret
- refleks batuk lemah
- RR 28x/mnt
3 DS : - Hambatan mobilitas Kelemahan fisik
DO : fisik
- klien terlihat lemah
- klien terlihat bedrest
- Anggota gerak klien dextra hemiparase
- klien terpasang infus dan kateter
- kesadaran klien sopor
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b/d akumulasi sekret, kemampuan batuk
menurun, penurunan mobilitas fisik sekunder, dan perubahan tingkat kesadaran.
2. Perubahan perfusi jaringan otak b/d perdarahan intraserebral, oklusi otak,
vasospasme, dan edema otak
3. Hambatan mobilitas fisik b/d hemiperase atau hemiplagia, kelemahan neuromuskuler
pada ekstremitas
4. Bantu R/ membantu
mengembangkan melatih kembali
keseimbangan duduk sarafmeningkatkan
seperti meninggikan respon psikomotorik
kepala tempat tidur, dan proprioseptik
bantu duduk di sisi
tempat tidur
CATATAN PERKEMBANGAN
NO TGL/JAM IMPLEMENTASI EVALUASI (SOAP) PARAF
1 1. Mengkaji keadaan jalan nafas S:-
2. Melakukan penghisapan O:
lendir bila perlu - k/u lemah
3. Mengajarkan klien batuk - GCS 8 (E2 M4
efektif V2)
4. Melakukan postural drainage - RR 28x/mnt
perkusi/penepukan - Klien terpasang
5. Berkolaborasi dalam oksigen 10 liter
pemberian oksigen 100 % (10 A : bersihan jalan nafas
liter) belum efektif
P : intervensi dihentikan
klien meninggal
DISUSUN OLEH
INNA ELIZA
1411511045
Mengetahui :
( ) ( )