SKRIPSI
Oleh :
JULIHA
NPM 161210089
HALAMAN PERSETUJUAN
Nama : Juliha
NPM : 161210089
Jurusan : Ilmu Administrasi
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
Menyetujui
Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Ketua Jurusan
HALAMAN PENGESAHAN
I. Tim penguji
Penguji Utama : Wahyu Widodo, SE., MM (.............................)
MOTTO
( Imam Syafi’i )
Ingatlah!!
“Ada seseorang yang rela mengorbankan hidupnya demi hidupmu.
Dan doanya tak pernah terputus demi masa depanmu.”
v
PERSEMBAHAN
1. Ayahanda Ibrahim Umar dan Emak Sulna sebagai tanda bakti, hormat dan
cintaku. Terimakasih atas do’a dan restu yang telah diberikan. Semoga
karya ini dapat membuat bangga dan memberikan kebahagiaan atas segala
jerih payah yang telah dikerjakan.
2. Kakak dan adik-adikku tersayang, Aprina Santi, Ina Gustina, Rispita, Rini
Rustini, Ahmad Rizki Wiranto yang sudah banyak membantu dan
memberikan semangat kepada penulis.
3. Rekan-rekan mahasiswa STISIPOL Dharma Wacana Metro, terimakasih
atas dukungan dan semangat kepada penulis.
4. Almamater kebanggaan STISIPOL Dharrma Wacana Metro.
vi
RIWAYAT HIDUP
merupakan anak ke lima dari enam bersaudara, putri dari pasangan Bapak Ibrahim
Umar dan Ibu Sulna. Masa Pendidikan penulis dimulai dari Sekolah Dasar Negeri
SMP Bina Desa pada tahun 2009 dan lulus tahun 2012. Kemudian pada tahun
Tengah, lulus dan berijazah pada tahun 2015. Selama menjadi siswi di SMAN 03
penulis sempat menjadi ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) selama dua
periode yaitu tahun 2012 sampai 2014. Penulis mendaftarkan diri sebagai
Negara di Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Politik (STISIPOL) Dharma Wacana
ABSTRAK
Oleh:
JULIHA
161210089
Fungsi utama DPRD sebagai badan legislasi adalah merupakan mitra kerja
Pemerintah Daerah dalam proses perumusan kebijakan daerah. Kebijakan daerah
tersebut dituangkan dalam penyusunan dan pembahasan Peraturan Daerah
Kabupaten. Penelitian ini dilakukan di DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat
dengan tujuan untuk mengetahui peran anggota DPRD perempuan periode tahun
2019-2024 ditinjau dari aspek legislasi. Jenis penelitian yang digunakan adalah
metode kualitatif, dimaksudkan untuk menggali informasi lebih mendalam
melalui wawancara dengan informan yaitu anggota DPRD perempuan dan pihak-
pihak yang terkait.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
Barat. Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat
yang telah terlibat dalam penyusunan skripsi ini. Banyak masukan, motivasi dan
doa yang diberikan kepada penulis sehingga penulisan skripsi ini dapat
1. Kedua orang tuaku, Ayah dan Emak yang senantiasa berdoa dan berusaha
keras dalam segala keterbatasan untuk menjadikan penulis seorang anak yang
2. Bapak Sudarman Mersa, S. Sos., M. IP., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dharma Wacana Metro.
Kepegawaian dan Keuangan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
5. Ibu Ari Gusnita, S.AN., M.Si., selaku Pembantu Ketua III Bidang
Wacana Metro.
Kerjasama Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dharma Wacana
Metro.
7. Bapak Yuditya Wardhana Edward, S.A.N., M.Si, selaku Ketua Jurusan Ilmu
Administrasi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dharma Wacana
Administrasi Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Dharma Wacana
Metro.
10. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Ilmu Administrasi yang memberikan
Administrasi.
x
11. Seluruh staf Akademik, Staf Kemahasiswaan yang telah banyak sekali
perkuliahan.
12. Keluarga besarku Duka Aprina Santi, Unti Ina Gustina, Ohtun Rispita, Ane
Rini Rustini, Ahuya Ahmad Rizki Wiranto, Njung Juliyanto, Ohda Nazar,
Ahun Yantori, Mulya Aris, Ajeng Jessica, Ajow Rayhan, Sista Qiyara,
Anjeng Jeshanum serta Cici Zulaikha, terima kasih untuk segala cinta yang
ciptakan.
13. Keluarga Yayik Asnawi St. Puceng, keluarga Yayik Mat Umar terimakasih
banyak atas semua motivasi khusunya Pak Pangkal Supri Asnawi dan Ibu
pendidikan.
14. Terimakasih penulis ucapkan untuk Sekretariat dan seluruh Anggota Dewan
Putri yang sangat membantu penulis serta Abang Aries Adiyasa terimakasih
untuk segala bantuan dan telah menjadi guru dan pendengar tebaik.
16. Anak kosan 308 Nyui, Ewow, Ane yang senantisa saling menyemangati
dalam meraih gelar. Terimakasih juga kepada Mbo Kasih yang selama ini
17. Temen-teman KKN dan Fieltrip Kak Ulir Rahman, Kak Cintiya, Kak Iwan,
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih terdapat banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun
pengetahuan penulis. Saran dan masukan dari pemerhati semua sangat penulis
harapkan.
Akhir kata penulis berharap bahwa skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis dan dapat memberikan sumbang kasih bagi pengembangan dunia ilmu
JULIHA
NPM 161210089
xii
PERNYATAAN
ORISINALITAS SKRIPSI
di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh
orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam
Apabila ternyata di dalam naskah Skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-
unsur PLAGIASI, saya bersedia Skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang
Mahasiswa
MATERAI
Rp. 6.000,-
Nama: JULIHA
NPM : 161210089
PS : Ilmu Administrasi Negara
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii
HALAMAN MOTTO.................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. v
RIWAYAT HIDUP...................................................................................... vi
ABSTRAK.................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR.................................................................................. viii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI............................................ xii
DAFTAR ISI................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL........................................................................................ xv
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xvi
LAMPIRAN.................................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................. 8
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................... 8
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
..................................................................................................................
..................................................................................................................
65
19. Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat
..................................................................................................................
..................................................................................................................
66
xviii
DAFTAR GAMBAR
1. Kerangka Pikir......................................................................................... 34
2. Peta Wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun 2020................. 52
xix
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
maupun perempuan sehingga dapat menempatkan dirinya pada posisi yang sama
dilawan. Budaya patriarki yang telah mengakar serta sistem politik yang
didominasi oleh laki-laki yang memiliki dampak negatif besar bagi upaya
tidak hanya terjadi dalam lingkup kekerabatan saja, tetapi juga dalam semua aspek
kehidupan manusia seperti ekonomi, politik, sosial, keagamaan, bahkan
seksualitas. Akibatnya, kaum perempuan selalu berada di bawah kuasa kaum laki-
domestik dalam artian mereka hanya bekecimpung dalam urusan rumah tangga
dan tidak perlu bekiprah dalam dunia politik. Selain persepsi tersebut adanya
perempuan telah bekerja di banyak bidang namun tidak memiliki saluran politik.
antara warga negara perempuan dan warga negara laki-laki. Ketiga, kebijakan-
sudah pasti terpenuhi oleh para anggota parlemen laki-laki. Padahal di lain pihak,
Dapat ditemukan juga dalam tulisan Plato dan Aristoteles (dalam Mosse 2007:
225) sudah sejak dahulu anggapan bahwa wanita itu irasional atau emosional
perempuan pada suatu posisi dan kondisi yang kurang menguntungkan. Pada
dunia politik dan sudah ada sejumlah perempuan dari berbagai partai politik yang
peran serta perempuan dalam kancah politik di daerah semakin meningkat, akan
politik agar dapat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dan sebagai
keterwakilan perempuan.
sebagai pemberian kesempatan dan kedudukan yang sama bagi perempuan untuk
menuju keadilan dan kesetaraan gender. Sudah dapat terihat dengan jelas
bahwasanya terdapat suatu kedudukan yang bersifat setara antara laki-laki dan
seperti DPRD, melainkan juga sejauh mana ide atau gagasan tentang kebijakan
publik.
partai politik peserta pemilihan umum yang dipilih melalui pemilihan umum.
Tulang Bawang Barat yaitu PDIP 7 kursi, disusul Demokrat 6 kursi, Nasdem 5
kursi, Gerindra 4 kursi, Hanura 3 kursi, PAN 2 kursi, Perindo 2 kursi serta PKB 1
kursi.
Tabel 1. Daftar Anggota DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun
2019-2024
No Nama Jabatan Fraksi Ket
1 Ponco Nugroho,ST Ketua DPRD PDIP L
Wakil Ketua I
2 Busroni,SH DEMOKRAT L
DPRD
Wakil Ketua II
3 S.Joko Kuncoro,S.I.Kom NASDEM L
DPRD
4 Yantoni Ketua Komisi I GERINDRA L
5 Ahmad Ridwansyah Anggota Komisi I PERINDO L
6 Sadimin Anggota Komisi I NASDEM L
7 Eka Setiawati,S.Pd.I Anggota Komisi I DEMOKRAT P
8 Asep Pirwanto,SH Anggota Komisi I PAN L
9 M.Redi Setiawan Anggota Komisi I GERINDRA L
10 Nadirsyah Anggota Komisi I PDIP L
11 Sukardi K Anggota Komisi I PDIP L
12 Sudirwan,S.Sos Ketua Komisi II HANURA L
13 Sugito Anggota Komisi II PAN L
14 Muammil,S.Ag.,MM Anggota Komisi II DEMOKRAT L
15 Didik Subandrio Anggota Komisi II DEMOKRAT L
16 Roni Anggota Komisi II HANURA L
Gunawan
17 Anggota Komisi II NASDEM L
AgungKuncoro,SH
18 Arya Saputra Anggota Komisi II GERINDRA L
19 Arib Anggota Komisi II PDIP L
20 Rubiono Anggota Komisi II PDIP L
21 Paisol,SH Ketua Komisi III DEMOKRAT L
Dedi
22 Anggota Komisi III GERINDRA L
Robiyansyah,SH.,MM
23 Wawan Irawan,S.IP Anggota Komisi III NASDEM L
H.Raden
24 Anggota Komisi III DEMOKRAT L
Anwar,SE.,MM
25 H.Marzani,SE Anggota Komisi III HANURA L
26 Hairul Amin,A.Md.Kom Anggota Komisi III PERINDO L
27 Rusli Anggota Komisi III PAN L
28 Drs.Sobri,MM Anggota Komisi III NASDEM L
29 Kadarsyah Anggota Komisi III PDIP L
30 Ansory,SE Anggota Komisi III PDIP L
Sumber : Bagian Persidangan Sekretariat DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat 2019
Berdasarkan data pada tabel daftar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
relatif sangat kecil hanya sebesar 3,3% dari kuota legislatif yang ada. Akan tetapi
hak dan kedudukan perempuan sebagai anggota DPRD seharusnya tetap memiliki
merupakan kunci utama dalam pelaksanaan fungsi DPRD adalah fungsi legislasi.
Melalui fungsi ini DPRD mengaktualisasikan diri sebagai wakil rakyat, fungsi ini
dapat dilihat pada hak-hak yang dimiliki berupa hak mengajukan rancangan
menetapkan Peraturan Tata Tertib DPRD serta kebijakan Daerah lainnya. Adapun
Barat Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib DPRD Kabupaten Tulang
terdiri dari :
perempuan berada pada ranah Komisi I yang meliputi tentang hukum dan
dorongan bagi anggota DPRD perempuan menempatkan diri dan memiliki peran
serta fungsi yang sama layaknya anggota DPRD laki-laki dalam perumusan
Adapun rencana penelitian ini ialah memfokuskan pada peran anggota DPRD
mana bisa berupa tindakan maupun peraturan. Oleh sebab itu, berdasarkan
permasalahan di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti “Peran Anggota Dewan
Barat?
Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini ialah
Adapun manfaat dalam penelitian ini terdapat dua manfaat penelitian, yakni:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai referensi dan informasi
TINJAUAN PUSTAKA
melakukan apa-apa dalam suatu kelompok tersebut maka ia tidak melakukan hak
kata peranan berdasar dari kata peran yang artinya : pemain sandiwara, tukang
lawak. Kata “Peran” ini diberi akhiran “an” maka menjadi peranan yang artinya
sesuatu yang memegang pimpinan atau karena suatu hal atau peristiwa
Biddle dan Thomas dalam Sarwono (2013:224), menyatakan bahwa peran adalah
apa perilaku yang mesti dilakukan oleh seseorang yang menduduki suatu posisi.
Dengan demikian kata peran berupa orang, benda atau barang yang memegang
Menurut Robert Linton 1936 dalam Cahyono (2008), teori peran menggambarkan
interaksi sosial dalam terminologi aktor-aktor yang bermain sesuai dengan apa-
apa yang ditetapkan oleh budaya. Sesuai dengan teori ini, harapan-harapan peran
seseorang yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya serta tindakan tersebut
Sedangkan kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan tanggung jawab masing
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika
penampilan hasil kerja baik secara kualitas dan kuantitas yang ditinjau dari
beberapa dimensi:
dicapai oleh individu yang disesuaikan dengan peran atau tugas individu tersebut
dalam suatu perusahaan pada suatu periode waktu tertentu, yang dihubungkan
dengan suatu ukuran nilai atau standar tertentu dari perusahaan dimana individu
tersebut bekerja. Terlihat dengan jelas bahwa untuk mengukur keberhasilan peran
Keban (1995:7) yang mengatakan untuk menilai kinerja DPRD dilihat dari
pendekatan kebijakan, yaitu seberapa jauh kebijakan yang ditetapkan telah secara
menyatakan bahwa ini merupakan fungsi utama dari Dewan Perwakilan Rakyat
Dalam melakukan penilaian kinerja birokrasi publik itu diperlukan konsep yang
Lenvine (1990), ada 3 (tiga) aspek untuk menilai kinerja organisasi pemerintahan
public yakni ;
a. Responsivitas
masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari tingkat keefektifan khususnya dalam
hasil rancangan(inisiatif).
layanan.
b. Responsibilitas
c. Akuntabilitas Publik
Menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi publik
tunduk pada para pejabat publik yang dipilih oleh rakyat dengan harapan
hanya bisa dilihat dari ukuran internal yang dikembangkan oleh organisasi
sebaiknya harus dinilai dari ukuran eksternal, seperti nilai-nilai dan norma
akuntabilitas yang tinggi kalau kegiatan itu dianggap benar dan sesuai dengan
nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat. Selain itu Menurut
target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan
yaitu peran aktif, peran partisipatif dan peran pasif. Pengertian dari ketiga macam
a. Peran Aktif
Yang dimaksud dengan Peran aktif adalah suatu peran seseorang yang
aktif pada suatu organisasi yang diukur pada kontribusi yang diberikannya.
b. Peran Partisipasif
Jenis peran ini diartikan sebagai peran yang dilakukan seseorang yang
c. Peran Pasif
Arti dari Peran pasif adalah sebagai suatu peran yang tidak dilaksanakan
kehidupan masyarakat.
4. Pewaris tradisi, kepercayaan, nilai norma dan pengetahuan.
Pada dasarnya DPRD perempuan bisa dikatakan memiliki peran dalam perumusan
perempuan.
didapatkan prioritasnya.
penerapan aturan dan penilaian aturan, dan dapat pula diwujudkan berupa
tindakan fisik.
perbedaan laki-laki dan perempuan yang bersifat bawaan sebagai ciptaan Tuhan
dan yang bersifat bentukan budaya dan yang dipelajari dan disosialisasikan sejak
kecil. Perbedaan ini sangat penting karena selama ini sering sekali
mencampuradukan ciri-ciri manusia yang bersifat kodrati dan yang bersifat bukan
kodrati (gender).
Menurut Fakih (2004: 8), untuk memahami konsep gender harus dibedakan antara
kata gender dengan kata seks (jenis kelamin). Pengertian jenis kelamin
merupakan penafsiran atau pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditentukan
oleh Tuhan secara biologis, yaitu laki-laki dan perempuan. Menurut Murniati
(2004: 32), gender bukan kodrat atau ketentuan Tuhan, sehingga gender berkaitan
dan bertindak sesuai dengan tata nilai, ketentuan sosial dan budaya masyarakat.
Sedangkan seks ialah kodrat Tuhan yang tidak dapat ditukar atau diubah. Adapun
a. Pengarusutamaan Gender
Pengarusutamaan gender adalah strategi yang digunakan untuk mengurangi
b. Kesetaraan Gender
c. Keadilan Gender
Keadilan gender adalah suatu proses dan perlakuan adil terhadap perempuan
dan laki-laki. Dengan keadilan gender berarti tidak ada pembakuan peran,
maupun laki-laki.
d. Kesenjangan Gender
Dikatakan terjadi kesenjangan gender apabila salah satu jenis kelamin
2.2.2 Feminisme
Sebagian masyarakat masih berasumsi feminisme adalah gerakan pemberontakan
kaum perempuan terhadap kaum laki-laki. Feminisme menurut Fakih (2007: 81)
yang disebut sebagai kodrat atau fitrah perempuan, melawan pranata sosial yang
ada, atau institusi rumah tangga, seperti perkawinan dan lain sebagainya.
perlu diluruskan.
merupakan konsep yang timbul dalam kaitannya dengan perubahan sosial (social
change), teori-teori pembangunan, kesadaran politik perempuan dan gerakan
Sejalan dengan pendapat tersebut, Bashin dan Khan (dalam Mustaqim 2008:4)
kerja dan dalam keluarga, serta tindakan sadar oleh perempuan maupun laki-laki
harmoni antara laki-laki dan perempuan, bebas dari segala bentuk subordinasi,
memahami penindasan perempuan secara ras, gender, kelas dan pilihan seksual,
seksual dibangun dalam dunia sosial dan intelektual, serta bagaimana feminisme
subordinasi perempuan serta usaha untuk mengubah usaha tersebut menuju suatu
sistem masyarakat yang adil dan seimbang antara laki-laki dan perempuan.
Feminisme masa kini adalah perjuangan untuk mencapai kesetaraan harkat dan
kebebasan perempuan dalam mengelola kehidupan dan tumbuhnya baik di ruang
masyarakat. Kaum feminis juga menuntut suatu masyarakat yang adil serta
buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi akal.
Dalam bahasa Belanda, kebudayaan adalah cultuur dalam bahasa Inggris adalah
culture dan bahasa Arab Tsaqafah yang diadopsi dari bahasa latin yakni colere
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kebudayaan adalah hasil kegiatan
dan penciptaan batin manusia seperti kepercayaan, kesenian dan adat istiadat, dan
laku.
hubungan keturunan melalui garis keturunan kerabat pria atau bapak. Patriarki
dan posisi laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan dalam segala aspek
a. Maskulinitas
Maskulinitas adalah stereotype tentang laki-laki yang dapat dipertentangkan
budaya patriarki karena adanya anggapan bahwa laki-laki menjadi sejati jika
pilihan terakhir dapat berupa tindakan atau opini. Itu semua bermula ketika
kita perlu untuk melakukan sesuatu tetapi tidak tahu apa yang harus
dilakukan. Untuk itu keputusan dapat dirasakan rasional atau irasional dan
Representasi merupakan suatu gagasan yang cukup kompleks dan syarat dengan
Harus diakui bahwa gagasan tentang representasi ini cukup penting dalam
diukur. Ketika ada perbaikan di bidang representasi tentu mimpi untuk menuju
Ketika berbicara tentang sistem perwakilan, maka setidaknya hal tersebut akan
terkait dengan empat elemen utama; wakil, yang diwakili, sesuatu yang diwakili,
dan konteks politik. Pertama, wakil adalah sekelompok orang yang mewakili baik
di lembaga perwakilan formal (di mana di sini adalah anggota DPRD perempuan)
orang yang diwakili di mana mereka bisa menjadi konstituen atau klien. Ketiga,
yang diwakili. Keempat adalah konteks politik yang mendasari adanya perwakilan
tersebut. Empat hal ini merupakan dimensi penting dalam melihat bekerjanya
lembaga perwakilan rakyat yang berada di daerah dan sebagai salah satu unsur
lembaga ini adalah sebuah badan perwakilan yang dipilih untuk membantu
Menurut Calvin Mackenzie (1986: 120–137) dikutip dari Paimin (2005: 39–40)
yakni :
a. Legislation
undang ini dilakukan melalui dileberasi, yaitu sebuah proses yang mencakup
pemerintah.
b. Representation
c. Administrative oversight
mengontrol adalah suatu tanggung jawab penting dari setiap badan Lembaga
administratif. Ini adalah proses dengan mana lembaga legislatif mereview dan
pada fungsi legislasi. Fungsi legislasi ini bertujuan agar DPRD Kabupaten Tulang
sering kali dianggap sudah terpenuhi menjadi fokus penting yang harus dilihat
lebih dalam dan dengan ini penulis melihat apakah kebutuhan perempuan
merupakan hak yang dilirik untuk diperjuangkan oleh anggota DPRD perempuan
Kabupaten Tulang Bawang Barat atau tidak. Kegiatan legislasi selalu identik
Daerah.
membuat undang-undang.
dua pengertian, aspirasi di tingkat ide dan aspirasi di tingkat peran struktural. Di
tingkat ide, konsep berarti sejumlah gagasan verbal dari lapisan masyarakat
Menurut Bank Dunia dalam Salman (2005: 3) aspirasi adalah kemampuan untuk
pembangunan.
Prinsip dasar dalam melibatkan masyarkat secara langsung adalah bahwa apa
yang disebut dengan melibatkan kepentingan rakyat hanya akan terjadi jika
masyarakat itu sendiri yang ambil bagian. Dengan adanya keterlibatan rakyat itu
sendiri maka dengan sendirinya pula akan menjadi penjamin bagi suatu proses
baik dan benar. Abe (dalam Salman, 2009: 22), beranggapan dengan melibatkan
masyarakat maka secara langsung akan membawa tiga dampak penting yaitu :
masyarakat.
masyarakat.
menyampaikan aspirasi dan tuntutannya, serta adanya peluang yang luas bagi
Untuk itu anggota DPRD perempuan di Kabupaten Tulang Bawang Barat yang
berkewajiban untuk menyerap aspirasi dan lebih dekat lagi dengan kaum
perempuan agar dapat membuat program yang bisa memecahkan masalah yang
Salah satu fungsi DPRD yang sangat penting dalam rangka mendukung
fungsi legislasi DPRD diberi bermacam-macam hak yang salah satunya ialah hak
Fungsi legislasi merupakan fungsi paling dasar yang dimiliki oleh sebuah
lembaga legislatif. Fungsi legislasi ini bertujuan agar DPRD dapat membentuk
rakyat banyak.
antara warga negara perempuan dan warga negara laki-laki. Kebijakan yang
Penulis juga akan melakukan analisis peran pada anggota DPRD perempuan di
METODELOGI PENELITIAN
Taylor dalam Moloeng (2007: 4), metodologi kualitatif adalah prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
masyarakat.
bertujuan untuk membatasi studi yang akan diteliti yang masih bersifat umum.
Fokus penelitian memegang peranan yang sangat penting dalam memandu dan
seorang peneliti agar tidak terjebak oleh melimpahnya volume data yang masuk,
ditinjau dari aspek legislasi. Penelitian ini menggunakan konsep teori kinerja
didapatkan prioritasnya.
penerapan aturan dan penilaian aturan, dan dapat pula diwujudkan berupa
tindakan fisik.
alasan peneliti memilih DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat dengan berbagai
ini akan dilakukan di DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat yang beralamat di
Tulang Bawang Barat (DPRD). Penelitian ini dilakukan pada tangal 20 April 2020
- 20 Juni 2020.
diperoleh dari narasumber atau informan terpilih pada lokasi penelitian yang
lapangan.
Data sekunder adalah data pendukung data primer dari literatur dan dokumen
serta data yang isinya menyangkut tentang masalah yang bersangkutan dengan
penelitian yang dikaji oleh peneliti, meliputi profil organisasi, struktur organisasi
dan studi dokumentasi yang diperoleh dari DPRD Kabupaten Tulang Bawang
Barat. Serta rujukan buku, koran, dan internet yang dapat menjadi referensi bagi
penelitian ini.
3.5 Informan
Dalam penelitian ini, informan merupakan sumber data penelitian tersebut. Dalam
tujuan tertentu. Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan saat peneliti
mulai memasuki lapangan dan selama penelitian peneliti memilih orang tertentu
fokus penelitian.
Terdapat tiga kelompok informan dalam penelitian ini pihak pro, pihak kontra,
dan pihak netral. Pertama, sebagai kelompok yang diteliti (Anggota DPRD
sebagai kelompok sasaran penilai atau pengukur dari kelompok pertama (Anggota
Berdasarkan data diatas maka jumlah informan dalam penelitian ini adalah 10
jiwa. Informan-informan itu terdiri dari Kelompok pro yakni Anggota DPRD
netral yang merupakan kelompok sasaran penilai atau pengukur dari anggota
Suatu penelitian tentunya membutuhkan data dan informasi yang lengkap dan
langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari
maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang
Dalam Satori dan Komariah (2010: 130) wawancara adalah suatu teknik
3.6.2 Observasi
adalah observasi partisipasi aktif dan pasif. Partisipasi aktif ialah peneliti
pasif sama halnya dengan partisipasi aktif namun peneliti tidak ikut serta
kegiatan orang yang diamati namun tidak terlibat dalam kegiatan tersebut.
Moloeng (2007: 206), dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film,
seorang penyidik.
Dokumen digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam
Pengolahan data sangat penting bagi sebuah penelitian karena dengan adanya
pengolahan data, suatu penelitian akan mudah untuk dipecahkan dari hasil yang di
dapat dari lapangan. Setelah data yang diperoleh dari lapangan terkumpul, maka
digunakan dalam pengolahan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini
Dalam tahap ini meneliti kembali data-data yang telah terhimpun untuk
yang masuk (raw data) tidak memenuhi syarat atau tidak sesuai dengan
bentuk bahasa yang lebih baik sesuai dengan kaidah sebenarnya. Data
selanjutnya adalah peneliti memeriksa kembali semua data yang telah ada
terhadap suatu data. Interpretasi data digunakan untuk mencari makna dan
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
penyusunan. Analisis data adalah proses penyederhanaan data dalam bentuk yang
analisis secara bersamaan dengan proses yang cukup panjang. Data dari hasil
dimulai sejak peneliti melakukan kegiatan pra lapangan sampai dengan selesainya
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini bersifat kualitatif, dengan
memasukkan data dari informan atau wawancara yang kemudian dianalisis dan
oleh anggota DPRD perempuan Kabupaten Tulang Bawang Barat ditinjau dari
tiga kegiatan penting, diantaranya; reduksi data (data reduction), penyajian data
dilakukan pada data hasil wawancara, dalam hal ini penulis memilih
Bawang Barat ditinjau dari aspek legislasi dengan melihat peran DPRD
diperoleh dari lokasi hasil penelitian. Penyajian data yang disusun secara
Kegiatan lanjutan peneliti pada penyajian data adalah data yang didapat
bersifat reflektif.
Denzin (dalam Moloeng, 2004), membedakan empat macam triangulasi
penyidik dan teori. Pada penelitian ini, dari keempat macam triangulasi
informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam
wawancara.
berkaitan.
dan dokumentasi.
3.8.4 Penarikan Kesimpulan
yang utuh. Makna-makna yang muncul dari data harus dapat diuji
yang peneliti lakukan adalah dengan mengacu pada kerangka pikir yang
Setelah melakukan tahap reduksi data, display data, dan triangulasi data,
masyarakat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bawang Barat di Provinsi Lampung dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri
atas nama Presiden RI pada tanggal 3 April 2009 di Jakarta. Sebelum menjadi
Kabupaten Tulang Bawang oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden RI.
Luas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat adalah 1.201 km2. Kabupaten
atas permukaan laut. Kabupaten Tulang Bawang Barat dialiri beberapa sungai,
diantaranya Sungai Way Kanan, Sungai Way Kiri, Sungai Way Pedada, Sungai
Way Papan serta Sungai Way Bawang. Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten
Tulang Bawang Barat yaitu alluvial, regosol, pedzolik coklat, latosol dan pedzolik
merah kuning. Kabupaten Tulang Bawang Barat beriklim tropis dengan musim
31°C, curah hujan antara 57 - 299 mm/tahun, dengan kelembaban rata-rata 85,2.
4.2.2 Jumlah Penduduk
Pusat Statiska pada tahun 2019 berjumlah 273. 215 jiwa. Berikut Tabel Jumlah
10510’ Bujur Timur dan 335’ - 415’ Lintang Selatan. Kabupaten Tulang
Bandar Lampung.
Tulang Bawang.
c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten
Sumber : Bagian Persidangan Sekretariat DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat 2020
perolehan kursi calon terpilih anggota DPRD setempat sebanyak 30 kursi dari 8
partai politik. Ketetapan ini telah disepakati dalam Rapat Pleno Terbuka
Untuk mengotimalkan pelaksanaan fungsi serta tugas dan wewenang DPRD serta
hak dan kewajiban DPRD maka dibentuklah fraksi sebagai wadah berhimpun
anggota DPRD. Setiap anggota DPRD wajib menjadi anggota dari salah satu
fraksi. Berikut ada 6 Fraksi di DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun
2019-2024:
Pimpinan DPRD adalah anggota Dewan yang telah dipilih oleh seluruh anggota
dewan dalam sidang paripurna untuk memimpin DPRD serta menjalankan fungsi
Pimpinan DPRD Kabupaten/kota terdiri dari 1 (satu) orang ketua serta 2 (dua)
orang wakil ketua. Ketua DPRD merupakan anggota DPRD yang berasal dari
wakil ketua DPRD merupakan anggota DPRD yang memperoleh kursi terbanyak
keputusan;
dan
Berdasarkan hasil dari pemilu yang telah dilakukan pada tahun 2019 berikut
pimpinan DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2019-2024 beserta partai
pengusungnya:
Tabel 12. Pimpinan DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat tahun 2019-
2024
4.3.3.2 Komisi
Komisi merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap yang dibentuk
masyarakat;
10) Mengajukan usulan kepada Pimpinan DPRD yang termasuk dalam ruang
Berikut anggota dari setiap komisi di DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat
tahun 2019-2024:
No Nama Jabatan
1. Yantoni Ketua
2. Ahmad Ridwansyah, SH Wakil Ketua
3. Sadimin Sekretaris
4. Eka Setiawati, S. Pd. I Anggota
5. Asep Priwanto, SH Anggota
6. M. Redi Setiawan Anggota
7 Nadirsyah Anggota
8. Sukardi K Anggota
Sumber: Bagian Persidangan Sekretariat DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat 2020
No Nama Jabatan
1. Sudirwan, S. Sos Ketua
2. Sugito Wakil Ketua
3. Muammil, S. Ag. MM Sekretaris
4. Didik Subandrio Anggota
5. Roni Anggota
6. Gunawan Agung Kuncoro, SH Anggota
7 Arya Saputra Anggota
8. Arib Anggota
9. Rubiono Anggota
Sumber: Bagian Persidangan Sekretariat DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat 2020
Tabel 15. Komisi III DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat
No Nama Jabatan
1. Paisol, SH Ketua
2. Dedy Robiansyah, SH Wakil Ketua
3. Wawan Irawan, S. I. P Sekretaris
4. H. Raden Anwar, SE. MM Anggota
5. H. Marzani, SE Anggota
6. Hairul Amin, A.Md Anggota
7 Rusli Anggota
8. Drs. H. Sobri, MM Anggota
9. Kadarsyah Anggota
10. Ansyori, SE Anggota
Sumber: Bagian Persidangan Sekretariat DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat 2020
Badan anggaran merupakan alat kelengkapan DPRD yang bersifat tetap dan
APBD;
belanja DPRD.
No Nama Jabatan
1. Ponco Nugroho, ST Ketua
2. Busroni, SH Wakil Ketua I
3. S. Joko Kuncor, S. I. Kom Wakil Ketua II
4. Sekretariat DPRD Sekretaris bukan anggota
5. Paisol, SH Anggota
6. Muammil, S. Ag. MM Anggota
7 H. Raden Anwar, SE. MM Anggota
8. Rusli Anggota
9. M. Redi Setiawan Anggota
10. Yantoni Anggota
11. Drs. H. Sobri, MM Anggota
12. Wawan Irawan, S. I. P Anggota
13. Roni Anggota
14. Hairul Amin, A.Md Anggota
15. Kadarsyah Anggota
16. Sukardi K Anggota
Sumber: Bagian Persidangan Sekretariat DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat 2020
(lima) tahunan DPRD dari seluruh rencana kerja alat kelengkapan DPRD;
dari suatu masa sidang, perkiraan waktu penyelesaian suatu masalah, dan
No Nama Jabatan
1. Ponco Nugroho, ST Ketua
2. Busroni, SH Wakil Ketua I
3. S. Joko Kuncor, S. I. Kom Wakil Ketua II
Sekretaris bukan
4. Sekretariat DPRD
Anggota
5. Didik Subandrio Anggota
6. Eka Setiawati, S. Pd. I Anggota
7 Sugito Anggota
8. Arya Saputra Anggota
9. M. Redi Setiawan Anggota
10. Sadimin Anggota
11. Gunawan Agung Kuncoro, SH Anggota
12. Wawan Irawan, S. I. P Anggota
13. Ahmad Ridwansyah, SH Anggota
14. H. Marzani, SE Anggota
15. Nadirsyah Anggota
16. Ansyori, SE Anggota
Sumber: Bagian Persidangan Sekretariat DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat 2020
Pemerintah Daerah;
pembentukan perda;
panitia khusus;
11) Membuat laporan kinerja pada masa akhir keanggotaan DPRD dan
Tabel 18. Badan Legislasi Daerah DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat
No Nama Jabatan
1. Gunawan Agung Kuncoro, SH Ketua
2. Arib Wakil Ketua I
3. Sekretariat DPRD Sekretaris bukan anggota
5. Didik Subandrio Anggota
6. Muammil, S. Ag. MM Anggota
7 Asep Priwanto, SH Anggota
8. Yantoni Anggota
9. Drs. H. Sobri, MM Anggota
10. Roni Anggota
11. Hairul Amin, A.Md Anggota
12. Kadarsyah Anggota
Sumber: Bagian Persidangan Sekretariat DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat 2020
paripurna.
Adapun dalam melaksanakan tugasnya, Badan Kehormatan berwenang untuk:
2) Meminta keterangan pelapor, saksi atau pihak lain yang terkait termasuk
DPRD dapat membentuk alat kelengkapan lainnya berupa panitia khusus. Panitia
khusus ini dibentuk dalam rapat paripurna atas usulan anggota DPRD setelah
dalam waktu yang bersamaan paling banyak sama jumlahnya dengan komisi.
Masa kerja dari setiap panitia khusus berbeda-beda, untuk masa kerja paling lama
1 (satu) tahun untuk tugas pembentukan perda dan paling lama (6) bulan untuk
tugas selain pembentukan perda. Anggota panitia khusus ini terdiri dari atas
anggota komisi terkait yang diusulkan oleh masing-masing fraksi. Ketua dan
dukungan terhadap tugas dan fungsi DPRD. Sekretariat DPRD dipimpin oleh
berada di bawah dan bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara
kabupaten.
serta menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD
Bupati Tulang Bawang Barat Nomor 42 Tahun 2016 tentang Kedudukan Susunan
Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah Sekretariat
berikut:
4.3.4.1 Bagian Persidangan dan Risalah
risalah rapat dan persidangan serta menyususn naskah produk DPRD. Adapun sub
Sub bagian rapat dan risalah mempunyai tugas pokok kegiatan penyiapan
diselenggarakan oleh DPRD. Adapun tugas sub bagian rapat dan risalah
DPRD;
DPRD;
pelaksanaan tugas;
bidang tugasnya.
oleh DPRD;
pelasanaan tugas;
i) Penyusunan laporan hasil pelaksanaan tugas;
berikut:
dan perpustakaan;
peraturan daerah;
Pimpinan;
h) Penyiapan bahan dalam rangka pembahasan rancangan dan
perpustakaan DPRD;
bidang tugasnya.
rencana perlengkapan;
anggota DPRD;
Staf DPRD;
bidang tugasnya.
Bagian Umum mempunyai tugas pokok kegiatan tata usaha dan kepegawaian,
humas dan keprotokoleran DPRD dan Sekretariat DPRD serta merencanakan dan
oleh DPRD;
berikut;
DPRD;
sekunder yang merupakan data pendukung data primer dari literatur dan
dokumen.
Kepentingan Perempuan.
bahwa:
“Untuk saat ini saya belum menggunakan hak inisiatif saya selaku
anggota DPRD Tulang Bawang Barat dikarenakan waktu menjabat
saya yang masih relatif singkat. Namun nantinya saya akan
menggunakan hak inisiatif saya sebagai anggota DPRD Tulang
Bawang Barat untuk mengajukan peraturan daerah yang
mengakomodasi kepentingan kaum perempuan dan anak”
(Wawancara, Juni 2020)
perempuan dalam dunia politik adalah sebesar 30%, terutama untuk duduk
salah satu persyaratan parpol untuk dapat menjadi peserta pemilu, dan
daftar bakal calon peserta pemilu juga harus memuat paling sedikit 30%
keterwakilan perempuan.
Barat masih belum optimal dikarenakan masa jabatan yang relatif singkat
Salah satu fungsi DPRD adalah Fungsi Legislasi yaitu fungsi berkaitan
Daerah.
menjalankan fungsi legislasi ini. Hal ini senada dengan hasil wawancara
Setiawati, S.Pd.I) :
Hal ini diperkuat dengan pernyataan Ketua DPRD (Ponco Nugroho, ST)
yang menyatakan :
"Sampai dengan bulan Juni 2020 telah ada tiga raperda inisiatif dari
DPRD yang kita usulkan. Raperda Penanggulangan Kebakaran,
raperda UMKM dan Raperda Lembaga Adat. Ketiga raperda itu
murni dari anggota DPRD dan menjadi skala prioritas Prolegda.”
(Wawancara Juni 2020)
berasal dari Bupati. Raperda yang berasal dari Bupati diajukan oleh
Dalam daftar prolegda dimuat Raperda yang akan dibahas dan ditetapkan
beserta pendanaannya pada tahun berkenaan, sehingga memudahkan
proses perencanaan dan pembahasannya. daerah maupun pelaksanaan
dari peraturan perundang- undangan yang lebih tinggi. Terkait dengan
penyusunan Prolegda yang jarang dari usulan DPRD, hasil wawancara
dengan Ketua DPRD (Ponco Nugroho, ST) :
Komisi dengan OPD terkait. Seperti yang diutarakan oleh Drs. Sobri, MM
Inisiatif. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh salah seorang anggota
bahwa:
kepada masyarakat.
S.Sos.,MM ):
mengatakan :
perempuan.
4.4.2 Pembahasan
4.4.2.1 Memperjuangkan Kepentingan Perempuan Melalui Proses Legislasi
DPRD sebagai lembaga politik memiliki peran sebagai lembaga legislatif
Undang Nomor 12 Tahun 2003 yang menetapkan kuota 30% bagi calon
1 anggota DPRD Perempuan. Hal ini tentu saja berdampak pada kurang
legislasi. Ini dapat terlihat dari belum adanya Raperda Inisiatif DPRD
Hal ini telah sesuai dengan pendapat Lenvine (1990) bahwa responsivitas
Raperda dapat berasal dari Inisiatif DPRD atau Bupati. Raperda yang
atau Naskah Akademik, daftar nama dan tanda tangan pengusul dan
a. Persetujuan,
c. Penolakan
Raperda yang berasal dari Bupati diajukan oleh Bupati dengan Surat
yang berasal dari DPRD atau Bupati dibahas bersama oleh DPRD
dalam pembentukan Peraturan Daerah. Hal ini dapat terlihat dari 7 raperda
yang telah disahkan menjadi perda. Dari 7 Raperda yang disahkan menjadi
semakin baik.
Dalam daftar prolegda dimuat Raperda yang akan dibahas dan ditetapkan
banyak.
pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi publik tunduk pada
para pejabat politik yang dipilih oleh rakyat (elected officials) dengan
asumsi bahwa para pejabat politik tersebut dalam hal ini DPRD, karena
dinilai baik.
Barat.
Dalam hal ini anggota DPRD Kabupaten Tulang Bawang aktif dalam
adalah setiap pemegang jabatan yang dipilih oleh rakyat harus dapat
5.1 Kesimpulan
terkendala masa kerja yang masih singkat dan minimnya keterwakilan perempuan
5.2 Saran
aktif baik dalam di dalam sidang Paripurna ataupun Komisi. Selain itu
Afan, Gaffar. 2000. Politik Indonesia; Transisi Menuju Demokrasi. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta.
Arsyad , Azhar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Dokumen
Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tulang Bawang
Barat Nomor 1 Tahun 2020 tentang Tata Tertib DPRD Kabupaten Tulang Bawang
Barat
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan, Permendagri Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pembentukan
Produk Hukum Daerah
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
LAMPIRAN
Kantor DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat
Kegiatan wawancara dengan Ketua DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat (Ponco
Nugroho, S.T)
Kegiatan wawancara dengan Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Tulang Bawang Barat
(S. Joko Kuncor, S. I. Kom)