KEGAWATDARURATAN KERACUNAN
Di susun Oleh:
Andri Juliyanto
Angga Setiawan
Ayu Naofa Suwarno
Deby Tuning Ulfasih
Peniawati
Sega Bayangkara
A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan penyuluhan Kegawadaruratan keracunan diharapkan peserta
dapat memahamitentang Hipertensi Kegawadaruratan keracunan
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan penyuluhan tentang Kegawadaruratan keracunan peserta
diharapkan dapat:
a. Menjelaskan pengertian Kegawadaruratan keracunan
b. Menyebutkan penyebab keracunan
c. Menyebutkan macam-macam keracunan
d. Mengetahui penatalaksanaan keracunan
B. Materi Penyuluhan (terlampir)
1. Menjelaskan pengertian keracunan
2. Menyebutkan penyebab keracunan
3. Menyebutkan tanda dan gejala keracunan
4. Mengetahui langkah-langkah pencegahan keracunan
Metode
1. Ceramah dan tanya jawab
2. Demonstrasi
3. Post test
C. Media dan Alat Peraga
1. Media
a. Power point
b. Leatflet
D. Uraian Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan/Waktu Pemberi materi penyuluhan Peserta penyuluhan
1 2 3
1. Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam
(1 menit) - Memperkenalkan diri - Memperhatikan
Informasi - Menyampaikantujuan penyuluha - Menyimak
(3 menit) - Menggali pengetahuan peserta tentang
Apersepsi keracunan - Menyimak dan menjawab pertanyaan
(6 menit)
2. Pelaksanaan/ - Menjelaskan materi tentang keracunan - Memperhatikan penjelasan yang di
Kegiatan inti pengertian, penyebab, tanda/gejala, berikan
( 30 menit) dan langkah-langkah pencegahan keracunan
- Memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya tentang materi yang belum
dipahami - Bertanya tentang materi yang belum di
pahami
- Menstimulasi peserta untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan
- Menjawab pertanyaan yang diajukan
- Memberikan reinforcement positif atas
partisipasi Masyarakat
- Menerima reinforcement
- Menjelaskan kembali materi yang belum
dipahami
- Memperhatikan penjelasan
E. Evaluasi
1. Tes lisan
a. Mahasiswa mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada
pelajar tentang materi penyuluhan yang telah dijelaskan.
b. Bila pelajar dapat menjawab >75% dari pertanyaan yang diajukan,
maka penyuluhan dinyatakan berhasil.
2. Tes tertulis
a. Mahasiswa menyebarkan kuesioner sebanyak 4 pertanyaan, jawaban
dengan nilai >2 dinyatakan pengetahuan baik.
b. Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud dengan keracunan?
2. Sebutkan penyebab keracunan?
3. Sebutkan macam-macam keracunan?
4. Sebutkan penatalaksanaan keracunan!
3. Kisi-kisi pertanyaan dan skoring
No. Pertanyaan Skor
1. Apakah yang dimaksud dengan keracunan? 25
2. Sebutkan penyebab keracunan! 25
3. Sebutkan macam macam keracunan! 25
4. Sebutkan penatalaksanaan keracunan! 25
F. Daftar Pustaka
Akoso, BT. 2009. Keraunan pada Manusia. Yogyakarta: Kanisius
G. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
c. Melakukan persiapan ruangan
d. Melakukan persiapan media
e. Melakukan persiapan peserta didik
f. Melakukan pengorganisasian
g. Menyiapkan satuan acara pembelajaran
2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
b. 80% Masyarakat dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif
c. 80% Masyarakat memperhatikan penjelasan materi dengan baik
d. 80% Masyarakat mengkuti diskusi dengan antusias
3. Evaluasi hasil
a. 80% Masyrakat mampu menjelaskan pengertian keracunan
b. 80% Masyrakat mampu menyebutkan macam-macam keracunan
c. 80% Masyrakat mampu menyebutkan penyebab keracunan
PEMBAHASAN
MATERI
1 Pengertian Keracunan
Istilah racun bersinonim dengan kata toksin dan bisa, namun
memiliki definisi yang berbeda antara yang satu dengan lainnya. Kata "toksin"
didefinisi sebagai racun yang dihasilkan dari proses biologi, atau sering
disebut sebagai biotoksin. Sementara, bisa didefinisikan sebagai cairan
mengandung racun yang disekresikan atau dihasilkan oleh hewan selama
proses pertahanan diri atau menyerang hewan lain dengan gigitan maupun
sengatan.
Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat atau senyawa kimia dalam
tubuh manusia yang menimbulkan efek merugikan pada yang
menggunakannya.Keracunan melalui inhalasi dan menelan materi toksik, baik
kecelakaan dan karena kesengajaan, merupakan kondisi bahaya
kesehatan.Racun adalah sesuatu yang bila masuk kedalam tubuh kita
menyebabkan keadaan tidak sehat dan bisa membahayakan jiwa ( Ircham
Machfoed, dkk, 2012:87).
Keracunan adalah keadaan darurat yang diakibatkan masuknya suatu zat
atau makanan kedalam tubuh melalui berbagai cara, seperti melalui saluran
pencernaan, saluran pernafasan, atau melalui kulit (Iskandar Junaidi,
2011:55).
Jadi,Racun adalah zat yang ketika tertelan, terisap, diabsorbsi, menempel
pada kulit atau dihasilkan di dalam tubuh dalam jumlah yang relative kecil
menyebabkan cedera dari tubuh dengan adanya reaksi kimia.
.2 Penyebab Keracunan
Bahan penyebab keracunan dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Obat-obatan
2. Bahan kimia industri dan rumah tangga ( bahan korosif, hidrokarbon,
alkohol dan glikol, logam, gas beracun, dan lain-lain)
3. Pestisida (organososfat dan karbamat, organklorin, pestisida yang
mengandung arsen)
4. Racun alam ( racun tanaman dan sengatan binatang berbisa)
.3 Macam-Macam Keracunan
A. Keracunan makanan
Makanan adalah sesuatu yang mengandung zat-zat (nutrient) yang
digunakan untuk kelangsungan hidup manusia.Makanan mengandung zat
yang dibutuhkan manusia dan secara kontinu dibutuhkan setiap
hari.Berbagai bahaya dapat terjadi berhubungan dengan makanan. Bahaya
itu mungkin karena proses yang terjadi pada makanan itu atau merupakan
sifat yang sudah ada atau zat yang berbahaya dari luar masuk dan
mengotori makanan itu. Bahaya yang dapat terjadi dari makanan adalah
keracunan.Racun yang terdapat dalam makanan mungkin merupakan
racun alam yang sudah ada dalam makanan itu yang baik di sengaja atau
tidak tercampur dalam makanan. Racun dalam makanan dapat berasal dari
:
1. Racun alami, berbagai bahan makanan baik nabati maupun hewani
yang mengandung racun yang pada umumnya sudah di kenal oleh
masyarakat, yaitu : Singkong yang mengandung HCN, cendawan dapat
mengandung muskarin, biji bengkuang mengandung pakpakrizida,
jengkol mengandung asam jengkol.
2. Racun yang berasal dari luar makanan, misalnya sayuran yang
terkontaminasi oleh insektisida racun yang berbentuk bubuk di sangka
tepung.
3. Racun yang disebabkan karena mikro organisme yang terdapat pada
makanan, misalnya Clostridium botulium, mengeluarkan toxin yang
menyerang saraf, Streptococcus, menyebabkan diarrhea, Trichinella
spiralis pada daging sapi dan babi yang sakit.
B. Keracunan Gas
Gas yaitu suatu keadaaan zat dalam hal ini molekul-molekulnya dapat
bergerak sangat bebas, dan dapat mengisi seluruh ruangan yang
ditempatinya. Kondisi gas ditentukan oleh tiga factor yaitu : tekanan, suhu
dan volume.
Keracunan gas merupakan keracunan yang paling berbahaya karena
keracunan gas dapat menghambat proses respirasi. Sehingga proses
pembentukan energi menjadi tidak efektif yang pada akhirnya gas tersebut
berikatan secara langsung dengan sel otot jantung serta sel-sel tulang.
1. Keracunan gas carbon monoksida (CO)
Carbon monoksida (CO) merupakan gas yang tidak berbau, tidak
berwarna, tidak berasa dan tidak mengiritasi namun karbonmonoksida
mudah terbakar dan sangat beracun sehingga dapat terjadi keracunan
karbon monoksida jika gas ini dihirup oleh manusia. Karbon monoksida
akan muncul ketika terjadi proses pembakaran tidak sempurna dari
sebuah kendaraan bermotor. Bisa juga muncul dari pembakaran alat
pemanasan, tumpu kayu, dan asap tembakau yang dihasilkan oleh
rokok.
Adanya gas CO di dalam sistem peredaran darah manusia akan
menggantikan posisi oksigen dalam darah. Gas CO akan dengan
mudah mengalir ke dalam jantung, otak, serta organ – organ vital yang
lain pada manusia, ini lah sebabnya mengapa keracunan gas
monoksida sangat berbahaya. Adanya gas karbon monoksida yang
berada dalam darah akan membuat oksigen kalah bersaing yang artinya
kadar oksigen dalam darah akan jauh lebih berkurang. Pada hal gas
oksigen sangat diperlukan oleh sel, jaringan maupun organ di dalam
tubuh manusia. Dengan keberadaan karbon monoksida di dalam darah
maka akan menghambat fungsi metabolisme tubuh manusia.
Gas karbon monoksida akan menghambat proses respirasi sehingga
proses pembentukan energi tidak efektif akhirnya, Karbon monoksida
berikatan secara langsung dengan sel otot jantung serta sel – sel tulang
akibatnya terjadi keracunan monoksida terhadap sel – sel tersebut dan
berakibat pada gangguan sistem saraf manusia dan uga bisa
mengakibat kematian.
Gejala keracunan karbon monoksida diawali dengan sakit kepala, rasa
mual dan muntah.Gejala keracunan karbon monoksida ini ditambah
dengan beratnya rasa lelah, banyak mengeluarkan keringat, pola
pernapasan meningkat, rasa gugup yang berlebih hingga gangguan
penglihatan.Puncak dari gangguan ini adalah kehilangan kesadaran dan
sakit dada yang mendadak.Hal ini berarti karbon monoksida telah
menyerang organ jantung.Banyak kasus kematian akibat keracunan
karbon monoksida karena sukar bernapas.Hal ini diakibatkan oleh
kurangnya oksigen pada sel karena sel darah tidak mengikat oksigen
melainkan mengikat karbon monoksida.
2. Keracunan gas karbon dioksida (CO2)
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, Karbon Dioksida adalah
senyawa karbon dengan oksigen yang berupa gas tanpa warna, lebih
berat dari udara, tidak terbakar, dan larut dalam air (digunakan dalam
alat pemadam kebakaran).
Menurut Otoritas Keselamatan Maritim Australia, "Paparan
berkepanjangan terhadap konsentrasi karbon dioksida yang sedang
dapat menyebabkan asidosis dan efek-efek merugikan pada
metabolisme kalsium fosforus yang menyebabkan peningkatan endapan
kalsium pada jaringan lunak. Karbon dioksida beracun kepada jantung
dan menyebabkan menurunnya gaya kontraktil. Pada konsentrasi tiga
persen berdasarkan volume di udara, ia bersifat narkotik ringan dan
menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi, dan
menyebabkan penurunan daya dengar. Pada konsentrasi sekitar lima
persen berdasarkan volume, ia menyebabkan stimulasi pusat
pernapasan, pusing-pusing, kebingungan, dan kesulitan pernapasan
yang diikuti sakit kepala dan sesak napas. Pada konsentrasi delapan
persen, ia menyebabkan sakit kepala, keringatan, penglihatan buram,
tremor, dan kehilangan kesadaran setelah paparan selama lima sampai
sepuluh menit.
Keracunan karbon dioksida akut dikenal sebagai lembap hitam. Para
penambang biasanya akan membawa sesangkar burung kenari ketika
mereka sedang bekerja untuk memperingati mereka ketika kadar
karbon dioksida mencapai tingkat yang berbahaya. Burung kenari akan
terlebih dahulu mati sebelum kadar CO2 mencapai tingkat yang
berbahaya untuk manusia.
2. Pestisida
Pestisida adalah zat kimia atau bahan lain dan jasad renik serta virus
yang digunakan untuk memberantas atau mencegah hama hama
tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian,
memberantas rerumputan, mematikan daun dan mencegah
pertumbuhan tanaman yang tidak diinginkan, mengatur atau
merangsang pertumbuhan tanaman atau bagianbagian tanaman, tidak
termasuk pupuk, memberantas atau mencegah hama-hama luar pada
hewan-hewan piaraan dan ternak.
Pestisida adalah bahan kimia untuk membunuh hama,baik
insekta,jamur maupun gulma,Sehingga pestisida dikelompokkan
menjadi : Insektisida (pembunuh insekta), Fungisida ( pembunuh jamur),
dan Herbisida (pembunuh tanaman pengganggu/gulma).
Gejala keracunan pestisida adalah pusing, perut mual-mual, mata
berkunang-kunang dan perasaan letih, muntah-muntah, gemetar, muka
pucat pasi, sempoyongan jalan tidak seimbang dan lain-lain.
.4 Penatalaksanaan Keracunan
1. Penatalaksanaan umum pada pasien yang menelan atau mencerna racun
a. Dapatkan control jalan panas, ventilasi, dan oksigensi. Pada keadaan
tidak ada kerusakan serebral atau ginjal, prognosis pasien bergantung
pada keberhasilan penatalaksanaan pernapasan dan sisitem sirkulasi.
b. Coba untuk menentukan zat yang merupakan racun, jumlah, kapan
waktu tertelan, gejala, usia, berat pasien dan riwayat kesehatan yang
tepatTangani syok yang tepat.Hilangkan atau kurangi absorbsi racun.
c. Berikan terapi spesifik atau antagonis fisiologik secepat mungkin untuk
menurunkan efek toksin.
d. Dukung pasien yang mengalami kejang. Racun mungkin memicu
system saraf pusat atau pasien mungkin mengalami kejang karena
oksigen tidak adekuat.
e. Bantu dalam menjalankan prosedur untuk mendukung penghilangan zat
yang ditela, yaitu:
a) Diuresis untuk agens yang dikeluarkan lewat jalur ginjal.
b) Dialisis
c) Hemoperfusi (proses melewatkan darah melalui sirkuit
ekstrakorporeal dan cartridge containing an adsorbent (karbon atau
resin), dimana setelah detoksifikasi darah dikembalikan ke
pasien.Pantau tekanan vena sentral sesuai indikasi.
f. Pantau keseimbangan cairan dan elektrolit.
g. Menurunkan peningkatan suhu.
h. Berikan analgesic yang sesuai untuk nyeri.
i. Bantu mendapatkan specimen darah, urine, isi lambung dan muntah.
j. Berikan perawatan yang konstan dan perhatian pada pasien koma.
k. Pantau dan atasi komplikasi seperti hipotensi, disritmia jantung dan
kejang.
l. Jika pasien dipulangkan, berikan bahan tertulis yang menunjukan tanda
dan gejala masalah potensial dan prosedur untuk bantuan ulang.
Minta konsultasi dokter jiwa jika kondisi tersebut karena usaha bunuh
diri
Pada kasus keracunan pencernaan yang tidak disengaja berikan
pencegahan racun dan instruksi pembersihan racun rumah pada pasien
atau keluarga