Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEGAWATDARURATAN KERACUNAN

Di susun Oleh:
Andri Juliyanto
Angga Setiawan
Ayu Naofa Suwarno
Deby Tuning Ulfasih
Peniawati
Sega Bayangkara

UNIVERSITAS MITRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI
KEPERAWATAN
2017/2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Materi : Kegawadaruratan keracunan


Waktu : 45 menit
Tempat : Dusun 2 Ngesti Rahayu
Hari/tanggal : Kamis , 25 Oktober 2018
Sasaran : Masyarakat

A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah melakukan penyuluhan Kegawadaruratan keracunan diharapkan peserta
dapat memahamitentang Hipertensi Kegawadaruratan keracunan
2. Tujuan Khusus
Setelah melakukan penyuluhan tentang Kegawadaruratan keracunan peserta
diharapkan dapat:
a. Menjelaskan pengertian Kegawadaruratan keracunan
b. Menyebutkan penyebab keracunan
c. Menyebutkan macam-macam keracunan
d. Mengetahui penatalaksanaan keracunan
B. Materi Penyuluhan (terlampir)
1. Menjelaskan pengertian keracunan
2. Menyebutkan penyebab keracunan
3. Menyebutkan tanda dan gejala keracunan
4. Mengetahui langkah-langkah pencegahan keracunan
Metode
1. Ceramah dan tanya jawab
2. Demonstrasi
3. Post test
C. Media dan Alat Peraga
1. Media
a. Power point
b. Leatflet
D. Uraian Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan/Waktu Pemberi materi penyuluhan Peserta penyuluhan
1 2 3
1. Pembukaan - Mengucapkan salam - Menjawab salam
(1 menit) - Memperkenalkan diri - Memperhatikan
Informasi - Menyampaikantujuan penyuluha - Menyimak
(3 menit) - Menggali pengetahuan peserta tentang
Apersepsi keracunan - Menyimak dan menjawab pertanyaan
(6 menit)
2. Pelaksanaan/ - Menjelaskan materi tentang keracunan - Memperhatikan penjelasan yang di
Kegiatan inti pengertian, penyebab, tanda/gejala, berikan
( 30 menit) dan langkah-langkah pencegahan keracunan
- Memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya tentang materi yang belum
dipahami - Bertanya tentang materi yang belum di
pahami
- Menstimulasi peserta untuk menjawab
pertanyaan yang diajukan
- Menjawab pertanyaan yang diajukan
- Memberikan reinforcement positif atas
partisipasi Masyarakat
- Menerima reinforcement
- Menjelaskan kembali materi yang belum
dipahami
- Memperhatikan penjelasan

- Mengajukan beberapa pertanyaan secara


lisan untuk mengevaluasi tingkat pemaham - Menjawab pertanyaan yang diajukan
an peserta tentang materi keracunan

3. Penutup - Menyimpulkan materi - Memperhatikan


(3 menit)
- Mengucapkan salam - Menjawab salam

E. Evaluasi
1. Tes lisan
a. Mahasiswa mengajukan beberapa pertanyaan secara langsung kepada
pelajar tentang materi penyuluhan yang telah dijelaskan.
b. Bila pelajar dapat menjawab >75% dari pertanyaan yang diajukan,
maka penyuluhan dinyatakan berhasil.
2. Tes tertulis
a. Mahasiswa menyebarkan kuesioner sebanyak 4 pertanyaan, jawaban
dengan nilai >2 dinyatakan pengetahuan baik.
b. Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud dengan keracunan?
2. Sebutkan penyebab keracunan?
3. Sebutkan macam-macam keracunan?
4. Sebutkan penatalaksanaan keracunan!
3. Kisi-kisi pertanyaan dan skoring
No. Pertanyaan Skor
1. Apakah yang dimaksud dengan keracunan? 25
2. Sebutkan penyebab keracunan! 25
3. Sebutkan macam macam keracunan! 25
4. Sebutkan penatalaksanaan keracunan! 25

Total skor 100

F. Daftar Pustaka
Akoso, BT. 2009. Keraunan pada Manusia. Yogyakarta: Kanisius

G. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
c. Melakukan persiapan ruangan
d. Melakukan persiapan media
e. Melakukan persiapan peserta didik
f. Melakukan pengorganisasian
g. Menyiapkan satuan acara pembelajaran

2. Evaluasi proses
a. Pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan
b. 80% Masyarakat dapat mengikuti pembelajaran dengan aktif
c. 80% Masyarakat memperhatikan penjelasan materi dengan baik
d. 80% Masyarakat mengkuti diskusi dengan antusias

3. Evaluasi hasil
a. 80% Masyrakat mampu menjelaskan pengertian keracunan
b. 80% Masyrakat mampu menyebutkan macam-macam keracunan
c. 80% Masyrakat mampu menyebutkan penyebab keracunan
PEMBAHASAN
MATERI
1 Pengertian Keracunan
Istilah racun bersinonim dengan kata toksin dan bisa, namun
memiliki definisi yang berbeda antara yang satu dengan lainnya. Kata "toksin"
didefinisi sebagai racun yang dihasilkan dari proses biologi, atau sering
disebut sebagai biotoksin. Sementara, bisa didefinisikan sebagai cairan
mengandung racun yang disekresikan atau dihasilkan oleh hewan selama
proses pertahanan diri atau menyerang hewan lain dengan gigitan maupun
sengatan.
Intoksikasi atau keracunan adalah masuknya zat atau senyawa kimia dalam
tubuh manusia yang menimbulkan efek merugikan pada yang
menggunakannya.Keracunan melalui inhalasi dan menelan materi toksik, baik
kecelakaan dan karena kesengajaan, merupakan kondisi bahaya
kesehatan.Racun adalah sesuatu yang bila masuk kedalam tubuh kita
menyebabkan keadaan tidak sehat dan bisa membahayakan jiwa ( Ircham
Machfoed, dkk, 2012:87).
Keracunan adalah keadaan darurat yang diakibatkan masuknya suatu zat
atau makanan kedalam tubuh melalui berbagai cara, seperti melalui saluran
pencernaan, saluran pernafasan, atau melalui kulit (Iskandar Junaidi,
2011:55).
Jadi,Racun adalah zat yang ketika tertelan, terisap, diabsorbsi, menempel
pada kulit atau dihasilkan di dalam tubuh dalam jumlah yang relative kecil
menyebabkan cedera dari tubuh dengan adanya reaksi kimia.

.2 Penyebab Keracunan
Bahan penyebab keracunan dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Obat-obatan
2. Bahan kimia industri dan rumah tangga ( bahan korosif, hidrokarbon,
alkohol dan glikol, logam, gas beracun, dan lain-lain)
3. Pestisida (organososfat dan karbamat, organklorin, pestisida yang
mengandung arsen)
4. Racun alam ( racun tanaman dan sengatan binatang berbisa)

.3 Macam-Macam Keracunan
A. Keracunan makanan
Makanan adalah sesuatu yang mengandung zat-zat (nutrient) yang
digunakan untuk kelangsungan hidup manusia.Makanan mengandung zat
yang dibutuhkan manusia dan secara kontinu dibutuhkan setiap
hari.Berbagai bahaya dapat terjadi berhubungan dengan makanan. Bahaya
itu mungkin karena proses yang terjadi pada makanan itu atau merupakan
sifat yang sudah ada atau zat yang berbahaya dari luar masuk dan
mengotori makanan itu. Bahaya yang dapat terjadi dari makanan adalah
keracunan.Racun yang terdapat dalam makanan mungkin merupakan
racun alam yang sudah ada dalam makanan itu yang baik di sengaja atau
tidak tercampur dalam makanan. Racun dalam makanan dapat berasal dari
:
1. Racun alami, berbagai bahan makanan baik nabati maupun hewani
yang mengandung racun yang pada umumnya sudah di kenal oleh
masyarakat, yaitu : Singkong yang mengandung HCN, cendawan dapat
mengandung muskarin, biji bengkuang mengandung pakpakrizida,
jengkol mengandung asam jengkol.
2. Racun yang berasal dari luar makanan, misalnya sayuran yang
terkontaminasi oleh insektisida racun yang berbentuk bubuk di sangka
tepung.
3. Racun yang disebabkan karena mikro organisme yang terdapat pada
makanan, misalnya Clostridium botulium, mengeluarkan toxin yang
menyerang saraf, Streptococcus, menyebabkan diarrhea, Trichinella
spiralis pada daging sapi dan babi yang sakit.

Contoh keracunan makanan:


1. Keracunan botulinum
Botulism atau botulisme merupakan penyakit Gastroenteristi akut yang
di sebabkan oleh Eksotoksin yang di produksi Crostiridium
Botulinum.Organisme anaerobic ini banyak di temukan di dalam debu,
tanah, dan dalam saluran usus hewan. Dalam makanan kaleng,
organisme ini akan membentuk spora. Masa inkubasi botulisme cepat
sekitar 12-36 jam.
Gejala keracuanan batulinum biasanya muncul secara mendadak,
antara 18-36 jam setelah mangkonsumsi makanan yang tercemar
kuman ini.Gejalanya berupa badan lemas yang kemudian diikuti
penglihatan yang kabur dan ganda (bendanya satu tapi seperti dua).
Kelumpuhan saraf mata itu diikuti oleh kelumpuhan saraf otak lainnya
sehingga penderita mengalami kesulitan berbicara dan susah menelan.
2. Keracunan jamur
Terdapat ratusan jamur terkenal dan dapat di konsumsi, seperti jamur
merang, jamur sampinyo dan sebagainya.Namun, tidak semua jenis
jamur dapat di konsumsi karena ada beberapa jenis yang mengandung
racun.Jenis racun biasa yang di temukan adalah Amanitin dan
muskarin.
Gejala mengkonsumsi jamur beracun, racun jamur itu akan bekerja
sangat cepat dan mengakibatkan rasa mual, muntah, sakit perut,
berkeringat , mencret, rasa haus , kekacauan mental, pingsan dan
bahkan konvulsi (kejang-kejang).
3. Keracunan jengkol
Jengkol merupakan salah satu sayur lalapan yang mengandung asam
jengkolat. Apabila di konsumsi secara berlebihan, akan terjadi
penumpukan dan pembentukan Kristal asam jengkolat di dalam ginjal.
cara memproses dan menghidangkan yang dapat mengurangi kadar
asam jengkol adalah dengan menanamnya sebelum memasak, dibakar,
atau dibuat keripik.
Gejala kercunan jengkol antara lain sakit pinggang yang disertai sakit
perut, nyeri sewaktu kencing, dan kristal-kristal asam jengkolat nampak
keluar bersama air kencing. Kadang-kadang juga diserti darah akibat
gesekan kristal jengkol saat keluar dan melukai saluran kemih. Bau
khas jengkol pada napas, mulut, dan air kencing penderita. Keracunan
yang lebih berat dapat mengakibatkan berkurangnya air kencing atau
tidak dapat kencing sama sekali.
4. Keracunan makanan laut
Makanan dari laut seperti kepiting, rajungan, cumi-cumi, udang, lobster,
ikan, dan lainya dapat menyebabkan keracunan, diduga racun tersebut
dibawa dari gangganh yang dimakan oleh binatang laut itu.
Gejala keracunan berbagai binatang laut tersebut muncul kira-kira 20
menit setelah menyantapnya. Penderita akan mengalami mual, muntah,
kesemutan disekitar mulut, badan lemas, dan suli tbernapas.
5. Keracunan singkong
Racun yang terdapat dalam singkong berupakan unsur senyawa
sianida.Singkok beracun ini biasanya ditanam hanya untuk pembatas
pagar kebun karena binatangpun tidak mau memakan daunnya.Racun
sianida tersebut bekerja sangat cepat bahkan hanya dalam beberapa
menit setelah mengkonsumsi racun singkong gejala-gejala mulai timbul
dalam dosis besar racun itu dapat menyebabkan kematian.
Gejala keracunan sianida adalah muntah, mencret, sakit kepala, pusing,
sesak napas, badan lemah, mata melotot, mulut berbusa, pingsan, dan
kejang-kejang.Bau napas keracunan singkong khas yaitu berbau kenari
pahit.
6. Keracunan tempe/oncom/bongkrek
Keracunan tempe ditimbulkan oleh dua hal, pertama, oleh jamur
beracun yang ikut tumbuh dalam tempe tersebut. Kedua, oleh minyak
goreng yang dipergunakan untuk menggoreng tempe. Minyak goreng
dapat tercemar racun arena disimpan dalam kaleng bekas racun
pembasmi serangga.Bentuk kaleng racun pembasmi serangga tersebut
memang menarik dan ideal untuk dijadikan tempat penyimpanan
minyak.Meskipun sudah dicuci berulang kali dengan menggunakan air,
kaleng tersebut masih berbahaya. Ha tersebut karena racun pembasmi
serangga lebih mudah larut dalam minyak daripada dalam air.
Gejala keracunan muncul dalam beberapa menit setelahnya
mengkonsumsi tempe/oncom/bongkrek yang terkontaminasi oleh jamur
beracun.Gejalanya berupa mual, muntah, badan lemas, nyeri perut, dan
pusing.

B. Keracunan Gas
Gas yaitu suatu keadaaan zat dalam hal ini molekul-molekulnya dapat
bergerak sangat bebas, dan dapat mengisi seluruh ruangan yang
ditempatinya. Kondisi gas ditentukan oleh tiga factor yaitu : tekanan, suhu
dan volume.
Keracunan gas merupakan keracunan yang paling berbahaya karena
keracunan gas dapat menghambat proses respirasi. Sehingga proses
pembentukan energi menjadi tidak efektif yang pada akhirnya gas tersebut
berikatan secara langsung dengan sel otot jantung serta sel-sel tulang.
1. Keracunan gas carbon monoksida (CO)
Carbon monoksida (CO) merupakan gas yang tidak berbau, tidak
berwarna, tidak berasa dan tidak mengiritasi namun karbonmonoksida
mudah terbakar dan sangat beracun sehingga dapat terjadi keracunan
karbon monoksida jika gas ini dihirup oleh manusia. Karbon monoksida
akan muncul ketika terjadi proses pembakaran tidak sempurna dari
sebuah kendaraan bermotor. Bisa juga muncul dari pembakaran alat
pemanasan, tumpu kayu, dan asap tembakau yang dihasilkan oleh
rokok.
Adanya gas CO di dalam sistem peredaran darah manusia akan
menggantikan posisi oksigen dalam darah. Gas CO akan dengan
mudah mengalir ke dalam jantung, otak, serta organ – organ vital yang
lain pada manusia, ini lah sebabnya mengapa keracunan gas
monoksida sangat berbahaya. Adanya gas karbon monoksida yang
berada dalam darah akan membuat oksigen kalah bersaing yang artinya
kadar oksigen dalam darah akan jauh lebih berkurang. Pada hal gas
oksigen sangat diperlukan oleh sel, jaringan maupun organ di dalam
tubuh manusia. Dengan keberadaan karbon monoksida di dalam darah
maka akan menghambat fungsi metabolisme tubuh manusia.
Gas karbon monoksida akan menghambat proses respirasi sehingga
proses pembentukan energi tidak efektif akhirnya, Karbon monoksida
berikatan secara langsung dengan sel otot jantung serta sel – sel tulang
akibatnya terjadi keracunan monoksida terhadap sel – sel tersebut dan
berakibat pada gangguan sistem saraf manusia dan uga bisa
mengakibat kematian.
Gejala keracunan karbon monoksida diawali dengan sakit kepala, rasa
mual dan muntah.Gejala keracunan karbon monoksida ini ditambah
dengan beratnya rasa lelah, banyak mengeluarkan keringat, pola
pernapasan meningkat, rasa gugup yang berlebih hingga gangguan
penglihatan.Puncak dari gangguan ini adalah kehilangan kesadaran dan
sakit dada yang mendadak.Hal ini berarti karbon monoksida telah
menyerang organ jantung.Banyak kasus kematian akibat keracunan
karbon monoksida karena sukar bernapas.Hal ini diakibatkan oleh
kurangnya oksigen pada sel karena sel darah tidak mengikat oksigen
melainkan mengikat karbon monoksida.
2. Keracunan gas karbon dioksida (CO2)
Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia, Karbon Dioksida adalah
senyawa karbon dengan oksigen yang berupa gas tanpa warna, lebih
berat dari udara, tidak terbakar, dan larut dalam air (digunakan dalam
alat pemadam kebakaran).
Menurut Otoritas Keselamatan Maritim Australia, "Paparan
berkepanjangan terhadap konsentrasi karbon dioksida yang sedang
dapat menyebabkan asidosis dan efek-efek merugikan pada
metabolisme kalsium fosforus yang menyebabkan peningkatan endapan
kalsium pada jaringan lunak. Karbon dioksida beracun kepada jantung
dan menyebabkan menurunnya gaya kontraktil. Pada konsentrasi tiga
persen berdasarkan volume di udara, ia bersifat narkotik ringan dan
menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi, dan
menyebabkan penurunan daya dengar. Pada konsentrasi sekitar lima
persen berdasarkan volume, ia menyebabkan stimulasi pusat
pernapasan, pusing-pusing, kebingungan, dan kesulitan pernapasan
yang diikuti sakit kepala dan sesak napas. Pada konsentrasi delapan
persen, ia menyebabkan sakit kepala, keringatan, penglihatan buram,
tremor, dan kehilangan kesadaran setelah paparan selama lima sampai
sepuluh menit.
Keracunan karbon dioksida akut dikenal sebagai lembap hitam. Para
penambang biasanya akan membawa sesangkar burung kenari ketika
mereka sedang bekerja untuk memperingati mereka ketika kadar
karbon dioksida mencapai tingkat yang berbahaya. Burung kenari akan
terlebih dahulu mati sebelum kadar CO2 mencapai tingkat yang
berbahaya untuk manusia.

C. Keracunan Zat Kimia


Zat kimia adalah semua materi dengan komposisi kimia tertentu. Sebagai
contoh, suatu cuplikan air memiliki sifat yang sama dan
rasiohidrogen terhadap oksigen yang sama baik jika cuplikan tersebut
diambil dari sungai maupun dibuat di laboratorium. Suatu zat murni tidak
dapat dipisahkan menjadi zat lain dengan proses mekanis apapun. Zat
kimia yang umum ditemukan sehari-hari antara lain adalah
air, garam(natrium klorida), dan gula (sukrosa). Secara umum, zat terdapat
dalam bentuk padat, cair, atau gas, dan dapat mengalami perubahan fase
zatsesuai dengan perubahan temperatur atau tekanan.
Keracunan zat kimia juga sering terjadi di dalam kehidupan manusia,
berikut ini beberapa zat kimia yang bisa menyebabkan keracunan :
1. Keracunan Formalin
Formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat
menusuk dan khas.Di dalam formalin terkandung sekitar 37%
formaldehid dalam air.Biasanya ditambahkan metanol hingga 15%
sebagai pengawet.
Gelaja dan tanda keracunan akut formalin
a. Jikaterhirup mengakibatkan iritasi,reaksi alergi,mual,muntah,sulit
bernafas,asma,sakit kepala.
b. Jika kontak dengan kulit: terjadi reaksi alergi,luka bakar
c. Jika kontak dengan mata: iritasi, gatal,mata berair dan dapat
menyebabkan kebutaan
d. Jika tertelan: luka bakar,mual,muntah,diare,sakit perut,sakit
kepala,kejang-kejang,dan koma

Gejala dan tanda keracunan kronik formalin


a. Jika terhirup,mengantuk,ganguan menstruasi,steril dan kangker.
b. Jika kontak dengan mata;iritasi,gatal,mata berair dan buta.
c. Jika kontak dengan kulit;gatal dankerusakan hati.
d. Jika tertelan;gataldan ganguan pencernaan
e. Pada kaeadan yg berat dapat menimb shock,hipotermia,takhipea
dan metabolik asidosis.

2. Pestisida
Pestisida adalah zat kimia atau bahan lain dan jasad renik serta virus
yang digunakan untuk memberantas atau mencegah hama hama
tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian,
memberantas rerumputan, mematikan daun dan mencegah
pertumbuhan tanaman yang tidak diinginkan, mengatur atau
merangsang pertumbuhan tanaman atau bagianbagian tanaman, tidak
termasuk pupuk, memberantas atau mencegah hama-hama luar pada
hewan-hewan piaraan dan ternak.
Pestisida adalah bahan kimia untuk membunuh hama,baik
insekta,jamur maupun gulma,Sehingga pestisida dikelompokkan
menjadi : Insektisida (pembunuh insekta), Fungisida ( pembunuh jamur),
dan Herbisida (pembunuh tanaman pengganggu/gulma).
Gejala keracunan pestisida adalah pusing, perut mual-mual, mata
berkunang-kunang dan perasaan letih, muntah-muntah, gemetar, muka
pucat pasi, sempoyongan jalan tidak seimbang dan lain-lain.

.4 Penatalaksanaan Keracunan
1. Penatalaksanaan umum pada pasien yang menelan atau mencerna racun
a. Dapatkan control jalan panas, ventilasi, dan oksigensi. Pada keadaan
tidak ada kerusakan serebral atau ginjal, prognosis pasien bergantung
pada keberhasilan penatalaksanaan pernapasan dan sisitem sirkulasi.
b. Coba untuk menentukan zat yang merupakan racun, jumlah, kapan
waktu tertelan, gejala, usia, berat pasien dan riwayat kesehatan yang
tepatTangani syok yang tepat.Hilangkan atau kurangi absorbsi racun.
c. Berikan terapi spesifik atau antagonis fisiologik secepat mungkin untuk
menurunkan efek toksin.
d. Dukung pasien yang mengalami kejang. Racun mungkin memicu
system saraf pusat atau pasien mungkin mengalami kejang karena
oksigen tidak adekuat.
e. Bantu dalam menjalankan prosedur untuk mendukung penghilangan zat
yang ditela, yaitu:
a) Diuresis untuk agens yang dikeluarkan lewat jalur ginjal.
b) Dialisis
c) Hemoperfusi (proses melewatkan darah melalui sirkuit
ekstrakorporeal dan cartridge containing an adsorbent (karbon atau
resin), dimana setelah detoksifikasi darah dikembalikan ke
pasien.Pantau tekanan vena sentral sesuai indikasi.
f. Pantau keseimbangan cairan dan elektrolit.
g. Menurunkan peningkatan suhu.
h. Berikan analgesic yang sesuai untuk nyeri.
i. Bantu mendapatkan specimen darah, urine, isi lambung dan muntah.
j. Berikan perawatan yang konstan dan perhatian pada pasien koma.
k. Pantau dan atasi komplikasi seperti hipotensi, disritmia jantung dan
kejang.
l. Jika pasien dipulangkan, berikan bahan tertulis yang menunjukan tanda
dan gejala masalah potensial dan prosedur untuk bantuan ulang.
 Minta konsultasi dokter jiwa jika kondisi tersebut karena usaha bunuh
diri
 Pada kasus keracunan pencernaan yang tidak disengaja berikan
pencegahan racun dan instruksi pembersihan racun rumah pada pasien
atau keluarga

2. Penatalaksanaan umum keracunan melalui inhalasi


a. Bawa pasien ke udara segar dengan segera; buka semua pintu dan
jendela.
b. Longgarkan semua pakaian ketat.
c. Mulai resusitasi kardiopulmonal jika diperlukan.
d. Cegah menggigil; bungkus pasien dengan selimut.
e. Pertahankan pasien setenang mungkin.
f. Jangan berikan alcohol dalam bentuk apapun.

3. Pertolongan Pertama Pada Keracunan Makanan


a. Untuk mengurangi kekuatan racun, berikan air putih sebanyak-
banyaknya atau diberi susu yang telah dicampur dengan telur mentah.
b. Agar perut terbebas dari racun, berikan norit dengan dosis 3-4 tablet
selama 3 kali berturut-turut dalam setia jamnya.
c. Air santan kental dan air kelapa hijau yang dicampur 1 sendok makan
garam dapat menjadi alternative jika norit tidak tersedia.
d. Jika penderita dalam kondisi sadar, usahakan agar muntah. Lakukan
dengan cara memasukan jari pada kerongkongan leher dan posisi
badan lebih tinggi dari kepala untuk memudahkan kontraksi
e. Apabila penderita dalam keadaan pingsan, bawa segera ke rumah sakit
atau dokter terdekat untuk mendapatkan perawatan intensif.

Anda mungkin juga menyukai