Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

Di Susun oleh :

Wasilatul fadillah ( 14.401.18.064 )

AKADEMI KESEHATAN RUSTIDA

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI

2018 – 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

 Mata Ajar : Promosi Kesehatan


 Topik : penyakit typoid
 Sub Topik : Cara pencegahan dan pengobatan typoid
 Sasaran Didik : Masyarakat – kajarharjo -kalibaru
 Waktu : 1 x 40 menit ( 1 kali pertemuan 50 menit )
 Tanggal : 30 oktober 2019

A. Analisa Situasi
1. Penyuluh : Mahasiswa Akademi Kesehatan Rustida Prodi DIII Keperawatan yang
sudah mendapat materi tentang Promosi Kesehatan.
2. Sasaran : masyarakat – kajarharjo – kalibaru ,bersuku jawa dan Madura, dan dalam
sehari – hari menggunakan bahasa jawa dan madura
3. Tempat : Di Desa kajarharjo - kalibaru

B. Tujuan Penyuluhan Umum ( TPU )


Setelah mengikuti penyuluhan dan mendapatkan penjelasan tentang penyakit typoid,
peserta diharapkan mengerti cara pencegahan dan pengobatan typoid

C. Tujuan Penyuluhan Khusus ( TPK )


Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 kali 40 menit tentang penyakit typoid, peserta
diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian penyakit typoid
2. Menjelaskan penyakit typoid
D. Materi Penyuluhan
1. Pengertian penyakit typoid
2. Manfaat
E. Kegiatan Penyuluhan
1. Metoe
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Tanya jawab
2. Langkah – langkah

No Waktu Kegiatan Penyuluhan


1. 09.00-09.02 WIB Pembukaan :
- Memberi salam
- Menjelaskan tujuan pembelajaran
- Menyebutkan materi/pokok bahasan
yang akan disampaikan
2. 09.03-09.13 WIB Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara
berurutan dan teratur.
Materi :
1. Penyebab penyakit thipoid.
2. Gejala penyakit thipoid.
3. pengobatan penyakit thipoid.

3. 09.23-09.18 WIB Evaluasi


- Memberi kesempatan kepada klien
untuk bertanya
- Memberi kesempatan kepada klien
untuk menjawab pertanyaan yang
dilontarkan
4. 09.28-09.20 WIB Penutup :
- Menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
- Menyampaikan terima kasih atas
perhatian dan waktu yang telah
diberikan
- Mengucapkan salam

3. Alat atau sarana dan sumber pembelajaran


1) Alat atau sarana : Lembar balik, laptop, mikrofon, Sound.
2) Sumber :
Dangoes Marilyn E. 1993. Rencana Asuhan Keperawatan.
Edisi3.EGC,Jakarta.LyndaJuall,2000,Diagnosa
Keperawatan,EGC,Jakarta.Mansjoer, Arif 1999, Kapita
Selekta Kedokteran, Edisi 3, Media Aesculapis, Jakarta.
Rahmad Juwono, 1996, Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3,
FKUI,Jakarta.Sjaifoellah Noer, 1998, Standar Perawatan
Pasien, Monica Ester, Jakarta
F. Penilaian
1. Prosedur : Penilaian Proses Belajar/ Penilaian hasil belajar
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan
secara benar
d. Suasana penyuluhan tenang
2. Alat penilaian : Sasaran mengerti dan memahami penjelasan yang telah diberikan
dan dapat menerapkan cara pencegahan dan pengobatan typoid

30 oktober 2019

Mengetahui, Ketua Penyuluh


Pembimbing

( H.Sumarman ,S.Kep.,Ns.,M.Kes ) ( Wasilatul Fadilah )

 MATERI PENYULUHAN

DEMAM THYPOID
1. PENGERTIAN

Demam thypoid adalah infeksi pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella typhi.
Demam parathypoid adalah penyakit sejenis yang disebabkan oleh paratyphi A, B , dan C.
Gejala dan tanda kedua penyakit tersebut hampir sama, tetapi manifestasi klinis parathypoid
lebih ringan. Kedua penyakit ini sering disebut tifus.

        2. ETIOLOGI

Penyebab demam thypoid adalah bakteri Salmonella typhi. Salmonela adalah bakteri Gram-
negatif, tidak berkapsul, mempunyai flagella, dan tidak membentuk spora. Kuman ini
mempunyai tiga antigen yang penting untuk pemeriksaan laboratorium, yaitu :

1. Antigen O (Somatik)
2. Antigen H (Flagela)
3. Antigen K (Selaput)

Bakteri ini akan mati pada pemanasan 57°C selama beberapa menit.

Manifestasi klinis demam typhoid tergantung dari virulensi dan daya tahan tubuh. Suatu
percobaan pada manusia dewasa menunjukkan bahwa 107 mikroba dapat menyebabkan 50%
sukarelawan sakit, meskipun 1000 mikroba juga dapat menyebabkan penyakit. Masa inkubasinya
10 – 20 hari.

          3. PENULARAN

Penularan penyakit adalah melalui air dan makanan. Kuman salmonella dapat bertahan lama
dalam makanan. Penggunaan air minum secara missal yang tercemar bakteri sering
menyebabkan terjadinya KLB. Vektor serangga juga berperan dalam penularan penyakit.

           4. TANDA DAN GEJALA

Demam lebih dari tujuh hari adalah gejala yang paling menonjol. Demam ini bisa diikuti oleh
gejala tidak khas lainnya seperti diare, anoreksia, atau batuk. Pada keadaan yang parah bisa
disertai gangguan kesadaran. Komplikasi yang bisa terjadi adalah perforasi usus, perdarahan
usus, dan koma. Diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya salmonella dalam darah melalui
kultur. Karena isolasi salmonella relative sulit dan lama, maka pemeriksaan serologi Widal untuk
mendeteksi antigen O dan H sering digunakan sebagai alternatif. Titer ≥ 1/40 dianggap positif
demam thypoid.

              5. PENGOBATAN
1. Pemberian kloramfenikol 100 mg/kg/hari, dibagi 4 dosis, selama 14 hari.
2. Pemberian amoksisilin 100 mg/kg/hari, dibagi 4 dosis.
3. Pemberian kotrimoksazol.

                6. PENCEGAHAN

Kebersihan makanan dan minuman sangat penting untuk mencegah demam thypoid. Merebus air
minum sampai mendidih dan memasak makanan sampai matang. Selain itu perlu dilakukan
sanitasi lingkungan termasuk membuang sampah ditempatnya dengan baik dan pelaksanaan
program imunisasi.

REFERENSI
 

Widoyono. 2008. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan, dan


Pemberantasannya. Semarang: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai