( SAP )
Di Susun oleh :
KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI
2018 – 2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )
A. Analisa Situasi
1. Penyuluh : Mahasiswa Akademi Kesehatan Rustida Prodi DIII Keperawatan yang
sudah mendapat materi tentang Promosi Kesehatan.
2. Sasaran : masyarakat – kajarharjo – kalibaru ,bersuku jawa dan Madura, dan dalam
sehari – hari menggunakan bahasa jawa dan madura
3. Tempat : Di Desa kajarharjo - kalibaru
30 oktober 2019
MATERI PENYULUHAN
DEMAM THYPOID
1. PENGERTIAN
Demam thypoid adalah infeksi pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella typhi.
Demam parathypoid adalah penyakit sejenis yang disebabkan oleh paratyphi A, B , dan C.
Gejala dan tanda kedua penyakit tersebut hampir sama, tetapi manifestasi klinis parathypoid
lebih ringan. Kedua penyakit ini sering disebut tifus.
2. ETIOLOGI
Penyebab demam thypoid adalah bakteri Salmonella typhi. Salmonela adalah bakteri Gram-
negatif, tidak berkapsul, mempunyai flagella, dan tidak membentuk spora. Kuman ini
mempunyai tiga antigen yang penting untuk pemeriksaan laboratorium, yaitu :
1. Antigen O (Somatik)
2. Antigen H (Flagela)
3. Antigen K (Selaput)
Bakteri ini akan mati pada pemanasan 57°C selama beberapa menit.
Manifestasi klinis demam typhoid tergantung dari virulensi dan daya tahan tubuh. Suatu
percobaan pada manusia dewasa menunjukkan bahwa 107 mikroba dapat menyebabkan 50%
sukarelawan sakit, meskipun 1000 mikroba juga dapat menyebabkan penyakit. Masa inkubasinya
10 – 20 hari.
3. PENULARAN
Penularan penyakit adalah melalui air dan makanan. Kuman salmonella dapat bertahan lama
dalam makanan. Penggunaan air minum secara missal yang tercemar bakteri sering
menyebabkan terjadinya KLB. Vektor serangga juga berperan dalam penularan penyakit.
Demam lebih dari tujuh hari adalah gejala yang paling menonjol. Demam ini bisa diikuti oleh
gejala tidak khas lainnya seperti diare, anoreksia, atau batuk. Pada keadaan yang parah bisa
disertai gangguan kesadaran. Komplikasi yang bisa terjadi adalah perforasi usus, perdarahan
usus, dan koma. Diagnosis ditegakkan berdasarkan adanya salmonella dalam darah melalui
kultur. Karena isolasi salmonella relative sulit dan lama, maka pemeriksaan serologi Widal untuk
mendeteksi antigen O dan H sering digunakan sebagai alternatif. Titer ≥ 1/40 dianggap positif
demam thypoid.
5. PENGOBATAN
1. Pemberian kloramfenikol 100 mg/kg/hari, dibagi 4 dosis, selama 14 hari.
2. Pemberian amoksisilin 100 mg/kg/hari, dibagi 4 dosis.
3. Pemberian kotrimoksazol.
6. PENCEGAHAN
Kebersihan makanan dan minuman sangat penting untuk mencegah demam thypoid. Merebus air
minum sampai mendidih dan memasak makanan sampai matang. Selain itu perlu dilakukan
sanitasi lingkungan termasuk membuang sampah ditempatnya dengan baik dan pelaksanaan
program imunisasi.
REFERENSI