Anda di halaman 1dari 5

Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No. 1 Juli 2016 Vina et al Hubungan Tingkat Pengetahuan...

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN SIKAP PERAWAT


DALAM PELAKSANAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG
ASTER DAN ICCU RSUD dr. DORIS SYLVANUS

Vina Agustina*, Mardiono**, Dwi Agustian Faruk. Ibrahim***

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya


Korespondensi Penulis: Telp: 081250576838 Email: vina_yero@yahoo.com
ISSN: 2086-3454

Latar Belakang: Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi
masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat dengan pasien atau keluarga
terlibat aktif dalam diskusi dengan membahas masalah keperawatan serta mengevaluasi hasil
tindakan yang telah dilakukan. Ronde keperawatan akan menjadi media bagi perawat untuk
meningkatkan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor, kepekaan dan cara berpikir kritis
perawat akan tumbuh dan terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan pengaplikasian
konsep teori kedalam praktik keperawatan. Pengetahuan perawat sangat diperlukan dalam
pelaksanaan ronde keperawatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan sikap seseorang
terhadap sesuatu.
Tujuan: Menganalisa hubungan tingkat pengetahuan dengan sikap perawat dalam
pelaksanaan ronde keperawatan di ruang Aster dan ICCU RSUD dr. Doris Silvanus.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian korelasi dengan menggunakan pendekatan cross
sectional. Pengambilan sampling dengan menggunakan total sampling. Populasi pada
penelitian ini seluruh perawat di ruang Aster dan ICCU. Sample pada penelitian ini berjumlah
31 perawat. Pengumpulan data menggunakan alat ukur kuesioner, kemudian data dianalisa
dengan menggunakan uji statistic Spearman’s Ranks.
Hasil: Berdasarkan uji statistik hubungan antara tingkat pengetahuan dengan sikap
menunjukan nilai significance p value < nilai α dengan tinkat significanci α = 0,05. Nilai
significanci menggunakan uji statistic spearman’s ranks di peroleh Sig. (2-tailed) sebesar
0,02.
Simpulan: Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan memiliki hubungan
yang sangat signifikan terhadap sikap perawat hal ini menunjukan bahwa pendidikan
merupakan salah satu factor yang mempengaruhi tingkat penegtahuan seseorang sehingga
semakin tinggi pendidikan seseorang akan semakin baik pula pengetahuannya hal ini juga
berlaku untuk sikap sehingga pengetahuan dengan sikap sangat berhubungan.

Kata Kunci: Ronde Keperawatan, Tingkat Pengetahuan, Sikap

236
Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No. 1 Juli 2016 Vina et al Hubungan Tingkat Pengetahuan...

PENDAHULUAN sangat jarang dilakukan dan hanya dilakukan


Ronde keperawatan adalah suatu kegiatan pada pasien dengan masalah tertentu.
yang bertujuan untuk mengatasi masalah Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan
keperawatan klien yang dilaksanakan oleh ini terjadi setelah orang melakukan
perawat dengan pasien atau keluarga terlibat pengindraan terhadap suatu objek tertentu
aktif dalam diskusi dengan membahas masalah (Notoadmojo,2010:50). Sikap perawat dalam
keperawatan serta mengevaluasi hasil tindakan pelaksanaan ronde keperawatan ini sangat
yang telah dilakukan (Saleh, 2012:1). Ronde penting sehingga terlaksananya ronde
keperawatan akan memberikan media bagi keperawatan yang optimal yang membantu
perawat untuk membahas lebih dalam masalah menyelesaikan masalah keperawatan pada
dan kebutuhan klien serta merupakan suatu klien. Sikap merupakan reaksi respons
proses belajar bagi perawat dengan harapan terhadap objek, orang, dan peristiwa yang
dapat meningkatkan kemampuan kognitif, merupakan stimulus (Budiman,2014:14).
afektif dan psikomotor, kepekaan dan cara Ronde keperawatan yang tidak baik dapat
berpikir kritis perawat akan tumbuh dan manjadi salah satu faktor yang memperlama
terlatih melalui suatu transfer pengetahuan dan proses penyembuhan di rumah sakit.
pengaplikasian konsep teori kedalam praktik Kegagalan dalam melakukan ronde
keperawatan. Fenomena yang terjadi ditempat keperawatan akan beresiko terhadap beratnya
penelitian melalui wawancara ditemukan hasil penyakit, ancaman hidup dan disfungsi fisik.
bahwa perawat cukup mengetahui tentang Kondisi seperti ini dapat menyebabkan
ronde keperawatan tetapi pelaksanaan ronde kerugian bagi pasien sebagai pengguna jasa
keperawatan belum terlaksanakan secara pelayanan keperawatan dan menyebabkan
optimal seperti pembahasan kasus pasien pelayanan keperawatan menjadi tidak
hanya ketika serah terima pasien. professional, sehingga mutu pelayanan
Berdasarkan survey pendahuluan yang menjadi rendah.
dilakukan di RSUD dr. Doris Sylvanus pada Ronde keperawatan adalah hal yang
tanggal 5-6 Maret di ruang Aster, Gardenia seharusnya dilakukan oleh perawat di setiap
dan ICCU ronde keperawatan belum dilakukan ruangan.Karena ronde keperawatan adalah
secara optimal seperti pembahasan kasus suatu manajemen asuhan keperawatan
pasien hanya dilakukan oleh perawat ketika profesional yang dilakukan perawat untuk
timbang terima pasien dan tidak melibatkan mengatasi masalah keperawatan yang di alami
pasien ataupun keluarga, dan dari hasil oleh klien. Maka di perlukan peningkatan
wawancara yang dilakukan kepada 5 orang pengetahuan perawat dibidang keperawatan
perawat yang berada di tiga ruangan tersebut khususnya pada ronde keperawatan sehingga
di dapatkan 3 orang mengetahui tentang ronde perawat mampu berperan aktif dalam
keperawatan dan 2 orang cukup mengetahui manajemen asuhan keperawatan profesional.
tentang ronde keperawatan yang dilakukan Mengingat pentingnya pengetahuan dalam
untuk membahas kasus klien dengan pelaksanaan ronde keperawatan, peneliti
melibatkan klien, perawat primer, perawat tertarik untuk meneliti hubungan pengetahuan
konselor dan kepala ruangan. dengan sikap perawat dalam pelaksanaan
Ronde keperawatan adalah suatu ronde keprawatan di ruang Aster dan ICCU
kegiatan yang bertujuan untuk mengatasi RSUD dr. Doris Sylvanus.
masalah keperawatan klien yang dilaksanakan
oleh perawat dengan pasien atau keluarga METODE PENELITIAN
terlibat aktif dalam diskusi dengan membahas Dilihat dari cara pengumpulan dan
masalah keperawatan serta mengevaluasi hasil pengolahan data, maka penelitian dan
tindakan yang telah dilakukan (Saleh,2012:1). pembahasan ini merupakan penelitian dengan
Pengetahuan tentang ronde keperawatan bila rancangan penelitian korelasional yaitu cross
tidak dimiliki perawat dapat berdampak pada sectional yaitu jenis penelitian yang
perawatan di rumah sakit dan terhadap menekankan waktu pengukuran/observasi data
pelaksanaan ronde keperawatan yang tidak variable independen dan dependen hanya satu
optimal akibat dari pengetahuan perawat yang kali pada satu saat.
kurang tentang ronde keperawatan sehingga Sampel dalam penelitian ini menggunakan
pelaksanaan ronde keperawatan di rumah sakit teknik total sampling, yaitu 31 orang peraawat

237
Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No. 1 Juli 2016 Vina et al Hubungan Tingkat Pengetahuan...

di ruang Aster dan ICCU RSUD dr. Doris kedua variabel tingkat pengetahuan dengan
Sylvanus sikap perawat.
Waktu penelitian adalah jangka waktu yang PEMBAHASAN
dibutuhkan penulis untuk memperoleh data Hasil penelitian ini menunjukan
penelitian yang dilaksanakan, yaitu pada bahwa adanya hubungan yang sangat
tanggal 6-13 juni 2016. bermakana antara tingkat pengetahuan dengan
Instrumen yang digunakan pada penelitian sikap perawat dalam pelaksanaan ronde
ini adalah menggunakan kuisioner. keperawatan di ruang Aster dan ICCU RSUD
Uji validitas pada penelitian ini yaitu untuk dr. Doris Sylvanus . dibuktikan dengan hasil
kuesioner tingkat pengetahuan dan kuesioner uji statistik menggunakan spearman rho yaitu
sikap dengan menggunakan 11 responden p value 0,02 dengan signifikan p<α dimana α
yang dilakukan pada perawat di ruang ICU =0,05. Bila dilihat dari nilai signifikan dari uji
dan Bogenvile RSUD dr.Doris Silvanus. statistic spearman’s rho yaitu memperoleh p
Analisis data dilakukan analisis univeriat value 0,02 <0,05 maka H0 di tolak dan H1
dan bivariate. Analisa univariat terdiri dari dietrima yang artinya “terdapat hubungan
data umum responden yaitu usia, jenis antara tingkat pengetahuan dengan sikap
kelamin, pendidikan dan jabatan fungsional. perawat dalam pelaksanaan ronde keperawatan
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat di ruang Aster dan ICCU RSUD dr. Doris
hungan antara variabel dependen dan Sylvanus” karena nilai signifikan <0,05.
independen, dianggap bermakna bila nilai p Perawat yang memiliki pengetahuan yang
adalah < level of significance (< 5% = 0,05). cukup dengan sikap yang baik sebanyak 3
Analisis data menggunakan uji statistic (9,7%) responden, perawat yang memiliki
spearman’s rank pengetahuan yang cukup dengan sikap yang
Prinsip etika penelitian tetap dilakukan sangat baik berjumlah 1 (3,2%) responden,
untuk melindungi subjek penelitian. perawat yang memiliki sikap pengetahuan
yang baik dengan sikap yang baik sebanyak 3
HASIL PENELITIAN responden (9,7%) dan perawat yang
Analisis hubungan tingkat pengetahuan berpengetahuan yang baik yang memiliki
dengan sikap perawat dalam pelaksanan ronde sikap yang sangat baik sebanyal 24 responden
keperawatan. (77,4%).
Tabel hasil uji spearman’s rank Pengetahuan merupakan hasil dari
Tingkat Sikap tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
Pengetahuan Perawat pengindraan terhadap suatu objek tertentu.
Correlatio Pengindraan terjadi melalui pancaindra
Ting
n 1,000 ,542** manusia, yakni indra pengelihatan,
kat
Coefficient pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Peng
Sp etah Sig. (2-
. ,002 Sebagian besar pengetahuan manusia di
ear uan tailed)
peroleh melalui mata dan telinga
ma N 31 31
n's Correlatio (Notoatmodjo, 2010: 50). Pengetahuan adalah
rh Sika n ,542** 1,000 sesuatu yang diketahui berkaitan dengan
o p Coefficient proses pembelajaran. Pengetahuan adalah
Pera Sig. (2- sebagai suatu pembentukan yang terus
,002 .
wat tailed) menerus oleh seseorang yang setiap saat
N 31 31 mengalami reorganisasi karena adanya
** correlation is significant at the 0.01 level (2- pemahaman-pemahaman baru (Budiman,
tailed). 2014:3). Tingkat pengetahuan perawat tentang
ronde keperawatan akan sangat mempengaruhi
Berdasarkan hasil analisa uji statistik sikap perawat dalam pelaksanaan ronde
Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan sikap keperawatan. Tidak hanya sikap dan perilaku
perawat dalam pelaksanaan ronde keperawatan masih ada faktor-faktor lainnya seperti usia
di ruang Aster dan ICCU RSUD dr. Doris atau pengalaman, pendidkan serta pekerjaan
Sylvanus, menunjukkan angka sig. (2-tailed) ataupun jabatan fungsional akan sangat
dengan nilai ρ (ρ value) 0,02 nilai yang berpengaruh terhadapp pengetahuan ataupun
diperoleh lebih kecil dari α 0,05 yang berarti sikap seseorang. Sikap adalah respons tertutup
terdapat hubungan yang signifikan antara

238
Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No. 1 Juli 2016 Vina et al Hubungan Tingkat Pengetahuan...

seseorang terhadap stimulus atau objek antara tingkat pengetahuan dengan sikap
tertentu, yang sudah melibatkan faktor perawat dalam pelaksanaan ronde keperawatan
pendapat dan emosi yang bersangkutan maka dapat disimpulkan bahwa tingkat
(senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik- pengetahuan memiliki hubungan dengan sikap
tidak baik,dan sebagainya) (Notoadmodjo, perawat. Adanya hubungan antara tingkat
2010:52). Komponen sikap terdiri dari 3 pengetahuan dengan sikap perawat dalam
komponen pokok yaitu kepercayaan atau pelaksanaan ronde keperawatan disebabkan
keyakinan, ide dan konsep terhadap objek, oleh karena perilaku perawat terhadap ronde
kehidupan emosional atau evaluasi terhadap keperawatan,, domain yang di cakup oleh
objek serta kecenderungan untuk bertindak. perilaku kesehatan adalah pengetahuan, sikap
Ketiga komponen tersebut secara bersama- dan tindakan atau praktik sehingga
sama membentuk sikap yang utuh (total pengetahuan dan sikap sangat berhubungan.
attitude). Dalam menentukan sikap yang utuh Pendidikan merupakan salah satu factor yang
ini, pengetahuan, pikiran, keyakiana, dan mempengaruhi tingkat penegtahuan seseorang
emosi memegang peranan penting. sehingga semakin tinggi pendidikan seseorang
Tidak terdapat kesenjangan antara fakta akan semakin baik pula pengetahuannya hal
dan teori, berdasarkan hasil penelitian yang ini juga berlaku untuk sikap sehingga
menggunakan uji statistic di dapaatkan hasil p pengetahuan dengan sikap sangat
value 0,02 dengan signifikan p<α dimana α berhubungan.
=0,05 dimana hasil ini menunjukan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara SARAN
tingkat pengetahuan dengan sikap perawat dan Bagi peneliti lain dapat dimanfaatkan dan
perawat yang memiliki tingkat pengetahuan dijadikan sebagai bahan referensi untuk
yang baik akan memiliki sikap yang sangat pustaka dan hasil penelitian ini dapat dijadikan
baik pula, ini sesuai dengan teori yang dasar dalam melaksanakan penelitian lebih
menyatakan bahwa dalam menentukan sikap lanjut yaitu tentang factor yang mempengaruhi
yang utuh pengetahuan memegang peranan pelaksanan ronde keperawatan.
yang sangat penting. Adanya hubungan antara
tingkat pengetahuan dengan sikap perawat DAFTAR RUJUKAN
dalam pelaksanaan ronde keperawatan Arikunto (2010).Prosedur Penelitian: Suatu
disebabkan oleh karena perilaku perawat Pendekatan praktis.Jakarta : Rineka
terhadap ronde keperawatan,, domain yang di Cipta
cakup oleh perilaku kesehatan adalah Budiman (2014).Kapita Selekta
pengetahuan, sikap dan tindakan atau praktik kuesioner.Jakarta : Salemba Medika
sehingga pengetahuan dan sikap sangat Budiman (2012).Biostatistik untuk kedokteran
berhubungan. Pendidikan merupakan salah dan kesehatan.Jakarta : EGC
satu factor yang mempengaruhi tingkat
penegtahuan seseorang sehingga semakin Dahlan, Muhamad Sopiyudin. Statistik Untuk
tinggi pendidikan seseorang akan semakin Kedokteran Dan Kesehatan:
baik pula pengetahuannya hal ini juga berlaku Deskriptif, Bivariat Dan
untuk sikap sehingga pengetahuan dengan Multivariate, Dilengkapi Aplikasi
sikap sangat berhubungan. Dengan Menggunakan Spss Edisi
5.Jakarta : Salemba Medika
KESIMPULAN Hidayat.A.Aziz Alimul. Mentode Penelitian
Data tingkat pengetahuan dan sikap Kebidanan dan Teknik Analisa
perawat yang telah didapatkan kemudian Data.Jakarta : Salemba Medika
dibuat dan dianalisis dengan menggunakan uji Notoadmodjo (2010).Promosi Kesehatan
spearman’s rank sehingga didapatkan hasil Teori & Aplikasi: Jakarta : Rineka
bahwa terdapat hubungan antara tingkat Cipta
pengetahuan dengan sikapp perawat dalam Nursalam & Efendi (2009).Pendidikan Dalam
pelaksanaan ronde keperawatan. Hal ini Keperawatan. Jakarta : Salemba
dibuktikan karena nilai asymp sig = 0,02 Medika
dengan derajat kemaknaan p≤0,05, maka Ho Nursalam (2008).Manajemen Keperawatan
ditolak yang berarti bahwa ada hubungan Edisi 2.Jakarta : Salemba Medika

239
Dinamika Kesehatan, Vol. 7 No. 1 Juli 2016 Vina et al Hubungan Tingkat Pengetahuan...

Nursalam (2011).Manajemen Keperawatan


Edisi 3. Jakarta : Salemba Medika
Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan Edisi 3.Jakarta :
Salemba Medika
Siska (2012).Pengaruh Ronde Keperawatan
Terhadap Tingkat Kepuasan
KlienRawatInap Rsud Kajen
KabupatenPekalongan.Universitas
Muhammadiyah
PekajanganPekalongan
Sugiharto, dkk (2013).Manajemen
Keperawatan :Aplikasi MPKP di
Rumah Sakit. Jakarta: EGC
Wiryawan Putu (2012). Hubungan Antara
Tingkat Pengetahuan Perawat
Dengan Pelaksanaan Ronde
Keperawatan Di Rsud
Kebumen.Universitas Respati
Yogyakarta
Zainudin Saleh (2012). Pengaruh Ronde
Keperawatan Terhadap Tingkat
kepuasan Kerja Perawat Pelaksana
Di Ruang Rawat Inap RSUD Abdul
Sjahranie Samarinda. Universitas
Indonesia

** Ns.Vina Agustina, M.Kep. Dosen Sekolah


Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap
Palangka Raya.

**Mardiono, S. Kep., Ns. Dosen Sekolah


Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap
Palangka Raya.

***Dwi Agustian F. I S.Kep., Ns. Dosen


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka
Harap Palangka Raya.

240

Anda mungkin juga menyukai