Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH IMPLEMENTASI STANDAR ISAK 35 TERHADAP

YAYASAN CINTA SEDEKAH

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH


Dwi Risma Deviyanti, S.E.,M.Si.

DISUSUN OLEH

RYAN ADI SAPUTRA (2201036166)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MULAWARMAN
2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.............................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian....................................................................................................................5
BAB II KAJIAN PUSTAKA...............................................................................................................7
2.1 Kajian Teori...............................................................................................................................7
2.2 Tinjauan Pustaka.....................................................................................................................15
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................................................16
3.1 Definisi Operasional................................................................................................................16
3.2 Alat Analisis..............................................................................................................................16
3.3 Sumber Data............................................................................................................................16
3.4 Objek........................................................................................................................................16
3.5 Waktu Penelitian......................................................................................................................17
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................18
4.1 Data Laporan Keuangan Yayasan Cinta Sedekah Tahun 2022............................................18
4.2 Pembahasan.............................................................................................................................23
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................................................24
5.1 Kesimpulan..............................................................................................................................24
5.2 Saran.........................................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................26

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Manajemen Persediaan ini tepat
pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu
dosen Dwi Risma Deviyanti, S.E.,M.Si. pada mata kuliah Akuntansi Sektor Publik. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang mengendalikan dan mengelola
persediaan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu dosen Dwi Risma Deviyanti, S.E.,M.Si.
selaku dosen mata kuliah Akuntansi Sektor Publik yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Samarinda, 13 Desember 2023

Penulis

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Organisasi adalah kelompok individu dengan beragam keterampilan yang saling
terkait untuk mencapai tujuan bersama. Di Indonesia, terdapat banyak organisasi yang
berperan dalam membangun sektor ekonomi, pendidikan, dan pelayanan masyarakat,
termasuk organisasi nirlaba. Organisasi ini memiliki potensi untuk memberikan
manfaat dan mendukung pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Karena tidak bertujuan mencari keuntungan, organisasi semacam ini juga dikenal
sebagai organisasi non-profit atau NGO.
Semua entitas organisasi nirlaba di Indonesia memerlukan laporan keuangan
untuk memenuhi persyaratan standar akuntansi. Dewan Standar Akuntansi Keuangan
(DSAK) yang dipimpin oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menetapkan
pedoman standar tunggal yang disebut ISAK untuk menyusun laporan keuangan.
Salah satu jenis organisasi yang diwajibkan untuk menyusun laporan keuangan
berdasarkan pedoman ISAK adalah entitas non-laba. Pada bulan September 2018,
DSAK IAI mengesahkan ISAK 35 tentang "Penyajian Laporan Keuangan Entitas
Berorientasi NonLaba" yang mulai berlaku efektif pada 1 Januari 2020. ISAK 35
merupakan panduan resmi yang digunakan hingga saat ini sebagai acuan utama dalam
penyusunan laporan keuangan bagi entitas yang berfokus pada non-laba di Indonesia
(Gustani, 2021).
Yayasan Cinta Sedekah ("Yayasan") adalah lembaga nirlaba milik kaum muslimin
yang berkhidmat sesuai syariat untuk mewujudkan masyarakat muslim yang
bermartabat. Yayasan didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 8 tanggal 10 Juni 2015
yang dibuat di hadapan Dedy Suwandy,S.H., MH. Anggaran Dasar Yayasan telah
memperoleh pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-0008321.AH.01.04. Tanggal 15 Juni
2015. Yayasan berkedudukan di Jl. TMMD, No. 3, RT. 002, RW. 011, Kebon Kelapa,
Singasari, Jonggol, Bogor, Jawa Barat dan memiliki kantor perwakilan di Jl. Nyi
Ageng NIS,KG/511, Kelurahan Rejowinangun, Kecamatan Kotagede, Yogyakarta
55171.

4
Visi dari lembaga ini adalah menjadi lembaga sosial terkemuka di Indonesia yang
dapat dipercaya dan menjalankan kegiatan dengan profesionalisme sesuai dengan
prinsip-prinsip Sunnah. Misi mereka meliputi menyelenggarakan program sosial baik
secara daring maupun luring yang dapat dipertanggungjawabkan, mengumpulkan
bantuan sosial yang sesuai dengan prinsip syariat, memperkenalkan cinta sedekah
kepada seluruh masyarakat Indonesia melalui platform online dan offline,
membangun jaringan kerjasama yang luas, baik di tingkat nasional maupun
internasional, serta mendukung program dakwah Islam dengan amanah baik melalui
platform daring maupun luring.

I.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang yang dikemukakan sebelumnya, maka rumusan
masalah sebagai berikut :

I.2.1 Bagaimanakah pengaruh tingkat kepatuhan penyusunan laporan keuangan


berdasarkan ISAK Nomor 35 pada Yayasan Cinta Sedekah?
I.2.2 Bagaimanakah pengaruh persepsi penyusun terhadap penyusunan laporan
keuangan berdasarkan ISAK Nomor 35 pada Yayasan Cinta Sedekah?

I.3 Tujuan Penelitian


I.3.1 Untuk mengetahui pengaruh tingkat kepatuhan penyusun terhadap penyusunan
laporan keuangan berdasarkan ISAK Nomor 35 pada Yayasan Cinta Sedekah.
I.3.2 Untuk mengetahui pengaruh persepsi penyusun terhadap penyusunan laporan
keuangan berdasarkan ISAK Nomor 35 pada Yayasan Cinta Sedekah.

I.4 Manfaat Penelitian


Penelitian ini memiliki manfaat teoritis yang signifikan karena fokusnya terutama
pada eksplorasi mendalam mengenai proses penyusunan laporan keuangan pada
entitas yang berorientasi nonlaba. Dalam konteks ini, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai praktik-praktik, permasalahan,
dan pendekatan terbaik yang dapat diterapkan dalam menyusun laporan keuangan
untuk entitas nonlaba. Hal ini diharapkan akan mengisi celah pengetahuan dalam
bidang akuntansi entitas nonlaba, memberikan landasan teoritis yang kokoh, serta

5
menjadi dasar untuk pengembangan lebih lanjut dalam pengaturan, standarisasi, dan
peningkatan praktik akuntansi yang berkualitas dalam konteks entitas nonlaba.

6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

II.1 Kajian Teori


II.1.1 Pengertian ISAK 35
ISAK 35 merujuk pada standar akuntansi yang dikeluarkan oleh Dewan
Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang dibentuk oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI). Standar ini spesifik untuk penyajian laporan keuangan entitas
berorientasi non-laba di Indonesia.

ISAK 35, atau yang lebih lengkap disebut "Penyajian Laporan Keuangan
Entitas Berorientasi NonLaba" merupakan pedoman resmi yang menetapkan
prinsip-prinsip akuntansi yang harus diikuti oleh yayasan atau entitas non-laba
dalam menyusun laporan keuangan. Standar ini merinci bagaimana laporan
keuangan entitas non-laba seharusnya disusun, termasuk format, informasi yang
harus disertakan, dan prinsip akuntansi yang diterapkan.

Penetapan ISAK 35 bertujuan untuk memastikan bahwa laporan keuangan


entitas non-laba memiliki kejelasan, konsistensi, dan relevansi yang memadai
bagi para pemangku kepentingan, seperti pemerintah, donor, dan masyarakat
umum. Hal ini juga membantu meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
entitas non-laba dalam pengelolaan keuangannya.

II.1.2 Ruang Lingkup ISAK 35


ISAK 35 : Penyajian Laporan Keuangan Entitas Berorientasi Nonlaba
paragraf 05-07mengatur ruang lingkup penyajian laporan keuangan entitas
berorientasi nonlaba, yaitu :05. Interpretasi ini diterapkan untuk entitas
berorientasi nonlaba terlepas dari bentuk badanhukum entitas tersebut.06.
Interpretasi ini diterapkan juga oleh entitas berorientasi nonlaba yang
menggunakanStandar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
(SAK ETAP).07. Interpretasi ini diterapkan khusus untuk penyajian laporan
keuangan.

7
II.1.3 Interprestasi ISAK 35
Dalam menyajikan laporan keuangan, entitas nonlaba perlu
memperhatikanpersyaratan penyajian laporan keuangan dan persyaratan
minimal isi dalam laporan keuanganyang telah diatur dalam PSAK 1 : Penyajian
Laporan Keuangan. Kemudian, untuk beberapapos yang terdapat dalam
laporan keuangan, entitas nonlaba dapat melakukan penyesuaiandeskripsi,
Contohnya jika sumber daya yang diterima oleh entitas nonlaba
mengharuskanentitas untuk memenuhi kondisi yang melekat pada sumber
daya tersebut, entitas dapatmenyajikan jumlah sumber daya tersebut
berdasarkan sifatnya yaitu pada adanyapembatasan (without restrictions)
oleh pemberi sumber daya.

Entitas nonlaba juga dapat menyesuaikan deskripsi yang digunakan


atas laporankeuangan itu sendiri. Sebagai contoh, penyesuaian atas penggunaan
judul ‘laporan perubahanaset neto’ daripada ‘laporan perubahan ekuitas’.
Penyesuaian atas judul laporan keuangantidak dibatasi sepanjang penggunaan
judul mencerminkan fungsi yang lebih sesuai dengan isilaporan keuangannya.
Namun Entitas berorientasi nonlaba tetap harus mempertimbangkanseluruh
fakta dan keadaan relevan dalam menyajikan laporan keuangannya termasuk
catatanatas laporan keuangan, sehingga tidak mengurangi kualitas informasi
yang disajikan dalamlaporan keuangan.

II.1.4 Jenis Laporan Keuangan Organisasi Nonlaba (Isak 35)


Berikut ini disajikan contoh sederhana penyajian laporan
keuangan entitasberorientasi nonlaba yang mencakup laporan posisi
keuangan, laporan penghasilankomprehensif, laporan perubahan aset neto,
laporan arus kas dan catatan atas laporankeuangan.

Contoh ilustratif ini menggunakan istilah “penghasilan komprehensif


” untukmenunjukkan jumlah surplus (defisit) dan penghasilan
komprehensif lain. Entitas dapatmenggunakan judul lain sepanjang
penggunaan judul lain mampu mencerminkan fungsiyang lebih sesuai
dengan isi laporan keuangannya.Untuk tujuan penyederhanaan, contoh
ilustratif ini hanya memberikan penyajiantunggal dalam bentuk satu laporan
“penghasilan komprehensif ” untuk menunjukkan jumlahsurplus (defisit) dan

8
penghasilan komprehensif lain. Contoh-contoh dalam Interpretasi ini tidak
ditujukan untuk mengilustrasikan seluruhaspek dari SAK atau mencakup
bentuk yang sesuai untuk seluruh entitas berorientasinonlaba. Contoh ini
dapat berbeda dari kondisi yang terdapat dalam entitas
berorientasinonlaba tertentu.

A. Laporan Posisi Keuangan


Laporan Posisi Keuangan Terdapat dua format Laporan Posisi
Keuangan yang disajikan antara lain:
a. Format A menyajikan informasi pos penghasilan komprehensif
lain secara tersendiri sebagai bagian dari aset neto tanpa
pembatasan dari pemberi sumber daya. Akan tetapi, jika
penghasilan komprehensif lain berasal dari aset neto dengan
pembatasan, maka entitas menyajikan informasi penghasilan
komprehensif lain tersebut sesuai dengan kelas aset netonya.
Berikut ini contoh laporan posisi keuangan format A:

9
*) Entitas menyajikan informasipenghasilan komprehensif
lain tersebutsesuai dengan kelas aset netonya(misalnya, jika
penghasilankomprehensif lain berasal dari aset netodengan
pembatasan, maka disajikandalam kelas aset neto
denganpembatasan)
(A) Lihat Laporan Perubahan Aset Neto

b. Format B tidak menyajikan informasi pos penghasilan


komprehensif lain secara tersendiri. Berikut ini adalah contoh
formatnya:

**) Mencakup jumlah penghasilan komprehensif lain


(entitas menyajikan informasipenghasilan komprehensif lain

10
tersebut sesuai dengan kelas aset netonya, misalnya,
jikapenghasilan komprehensif lain berasal dari aset neto
dengan pembatasan, maka disajikandalam kelas aset neto
dengan pembatasan).
(B) Lihat Laporan Perubahan Aset Neto

B. Laporan Penghasilan Komprehensif


Ada dua format Laporan Penghasilan antara lain:
a. Format A menyajikan informasi dalam bentuk kolom tunggal,
yang memudahkan penyusunan laporan secara komparatif;

11
b. Format B menyajikan informasi sesuai dengan klasifikasi aset
neto. Berikut ini adalah contoh formatnya:

C. Laporan Perubahan Aset Neto


Laporan ini menyajikan informasi penghasilan komprehensif
lain tersebut sesuai dengan kelas aset netonya (misalnya jika
penghasilan komprehensif lain berasal dari aset neto dengan
pembatasan, maka disajikan dalam kelas aset neto dengan
pembatasan)7. Berikut ini adalah formatnya:

12
***) Entitas menyajikan informasi penghasilan komprehensif
lain tersebut sesuai dengan
kelas aset netonya (misalnya jika penghasilan komprehensif lain
berasal dari aset neto dengan
pembatasan, maka disajikan dalam kelas aset neto dengan
pembatasan).
(A) Lihat Laporan Posisi Keuangan (Format A).
(B) Lihat Laporan Posisi Keuangan (Format B).

D. Laporan Arus Kas


Menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran
kas dalam satu periode. Informasi arus kas yang disajikan dalam
laporan keuangan berguna untuk menilai kemampuan organisasi
dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan para
pemakai mengembangkan model untuk menilai dan
membandingkan nilai sekarang arus kas masa depan dari berbagai

13
organisasi. Berikut ini adalah format laporan arus kas metode
langsung.

Selanjutnya adalah format laporan arus kas metode tidak


langsung:

14
E. Catatan Atas Laporan Keuangan
Menyajikan uraian kebijakan pengungkapan yang diwajibkan
yang menyebabkan laporan keuangan lainnya wajib disajikan serta
menyediakan informasi yang dianjurkan untuk diungkapkan oleh
entitas berorientasi nonlaba. Berupa perincian dari suatu perkiraaan
yang disajikan seperti misalnya aset tetap. Catatan atas laporan
keuangan memberikan rincian nama aset, liabilitas, aset neto.
Misalnya, untuk aset tetap di catatan atas laporan keuangan akan
dijelaskan untuk menghitung penyusutan aset tetap, serta kebijakan
akuntansi lainnya yang digunakan oleh entitas tersebut.(Ikatan
Akuntan Indonesia, 2018).

II.2 Tinjauan Pustaka


Penelitian yang dilakukan oleh Ernawati dan Agus Setiawan (2023) “Analisis
Implementasi Sak Umum Dan Isak 35 Dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pada
Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (Studi Pada Universitas Gadjah Mada)”.
Hasil penelitian menunjukan bahwa partisipan dalam penelitian ini beradaptasi
dalam mengimplementasikan Isak 35 dengan semangat, kekompakan, motivasi dan
empati tinggi dari SDM penyusunan laporan keuangan sehingga implementasi SAK
Umum dan ISAK 35 ini berjalan dengan baik.

15
BAB III
METODE PENELITIAN

III.1 Definisi Operasional


Memastikan kesesuaian laporan keuangan Yayasan Cinta Sedekah dengan standar
yang telah ditetapkan dalam ISAK 35. Dalam penyusunan laporan keuangan, apakah
yayasan ini mematuhi pedoman yang tercantum dalam ISAK 35 untuk memastikan
bahwa informasi keuangan yang disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah
ditetapkan oleh standar tersebut. Hal ini memastikan bahwa laporan keuangan
yayasan tersebut memenuhi persyaratan standar akuntansi yang berlaku dan dapat
dipertanggungjawabkan secara baik.

III.2 Alat Analisis


Menggunakan software Microsoft Word dalam melakukan penelitian.
Penggunaan software Microsoft Word dalam melakukan penelitian merupakan
sebuah langkah yang sangat penting dan bermanfaat. Dengan beragam fitur yang
dimilikinya, seperti kemampuan untuk membuat dokumen secara terstruktur,
menyusun catatan, mengatur referensi, dan menyunting teks dengan cepat, Word
dapat menjadi alat yang sangat berguna bagi para peneliti. Dalam proses penelitian,
penggunaan Word memungkinkan untuk mengorganisir data, menyusun outline,
membuat tabel, grafik, dan memformat dokumen sesuai dengan kebutuhan standar
penulisan ilmiah. Selain itu, kemampuan untuk menyimpan berbagai versi revisi
dokumen memudahkan peneliti untuk melacak perkembangan dan perubahan dalam
karya mereka. Dengan demikian, integrasi yang kuat antara fitur penulisan,
pengeditan, dan penyimpanan data di Microsoft Word menjadi suatu aspek yang
sangat mendukung bagi keberhasilan sebuah proyek penelitian.

III.3 Sumber Data


Data berasal dari website Yayasan Cinta Sedekah Link :
https://cintasedekah.org/id/wp-content/uploads/2023/03/LHA-LK-Yayasan-Cinta-
Sedekah-2022-audited.pdf.pdf

16
III.4 Objek
Data laporan Keuangan Yayasan Cinta Sedekah tahun 2022.

III.5 Waktu Penelitian


Periode penelitian dilakukan pada 13 Desember 2023 dalam rentang waktu 1 hari.

17
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

IV.1 Data Laporan Keuangan Yayasan Cinta Sedekah Tahun 2022


A. Laporan Posisi Keuangan

18
B. Laporan Aktivitas

19
C. Laporan Perubahan Aset Neto

20
D. Laporan Arus Kas

21
E. Catatan Atas Laporan Keuangan

22
IV.2 Pembahasan
Yayasan Cinta Sedekah telah memilih untuk menggunakan format laporan
posisi keuangan tipe B atas dasar pertimbangan yang kuat terkait dengan Aset Neto
pada laporan keuangannya yang tidak melibatkan penghasilan komprehensif lain.
Keputusan ini tercermin dari penekanan yang lebih difokuskan pada aspek spesifik
dari posisi keuangan tanpa memasukkan elemen penghasilan komprehensif
tambahan yang tidak relevan atau tidak dianggap sebagai bagian yang signifikan
dalam evaluasi Aset Neto yayasan.

Penggunaan format tipe B untuk laporan posisi keuangan ini menjadi landasan
utama dalam penentuan struktur laporan keuangan Yayasan Cinta Sedekah. Dalam
konteks ini, pemilihan format yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
entitasnya menjadi hal yang sangat dipertimbangkan. Dengan tidak adanya elemen
penghasilan komprehensif lain yang signifikan yang perlu disertakan dalam evaluasi
Aset Neto, Yayasan Cinta Sedekah memilih untuk tetap berfokus pada elemen-
elemen utama yang relevan dan menggambarkan secara akurat posisi keuangan
entitas tersebut.

Keputusan ini juga menggambarkan bahwa Yayasan Cinta Sedekah telah


memperhitungkan secara cermat konten laporan keuangannya untuk memastikan
bahwa informasi yang disajikan sesuai dengan kebutuhan para pemangku
kepentingan serta mencerminkan posisi keuangan yang jelas dan akurat dari entitas
tersebut. Dalam hal ini, kesesuaian laporan keuangan dengan kebutuhan dan
karakteristik yayasan menjadi pertimbangan utama dalam penggunaan format
laporan posisi keuangan tipe B tanpa melibatkan penghasilan komprehensif lain.

23
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan
Hasil penelitian yang mengkaji kesesuaian laporan keuangan yayasan dengan
standar ISAK 35, yang menunjukkan hasil yang memuaskan. Berikut beberapa poin
pembahasan terkait hal tersebut :

1. Kepatuhan Terhadap Standar : Penelitian ini menyoroti bahwa yayasan telah


memperlihatkan komitmen tinggi dalam mematuhi standar akuntansi yang
ditetapkan (ISAK 35). Kesenjangan kecil menunjukkan bahwa secara
keseluruhan, yayasan telah mengikuti aturan dan prinsip yang ditetapkan
dengan baik.
2. Transparansi dan Akurasi : Hasil yang memuaskan menandakan bahwa
laporan keuangan yayasan cenderung transparan dan akurat. Hal ini penting
dalam membangun kepercayaan dari para pemangku kepentingan terkait
pengelolaan keuangan yayasan.
3. Pengembangan Proses : Meskipun hasilnya memuaskan secara umum,
penelitian ini dapat menjadi dasar untuk meningkatkan proses penyusunan
laporan keuangan. Yayasan dapat menggunakan informasi dari kesalahan
kecil yang ditemukan untuk melakukan perbaikan dan meningkatkan
prosedur-prosedur internal.
4. Studi Kasus untuk Pertimbangan : Hasil penelitian ini dapat menjadi studi
kasus yang berguna bagi yayasan-yayasan non-laba lainnya. Mereka dapat
mempelajari pendekatan dan praktik yang telah diadopsi oleh yayasan ini
untuk menyesuaikan laporan keuangannya dengan standar ISAK 35.

V.2 Saran
Penelitian ini telah memberikan gambaran yang kuat tentang kesesuaian laporan
keuangan Yayasan Cinta Sedekah dengan standar ISAK 35, namun ada beberapa
saran yang bisa dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya :

24
1. Focus Group Discussion (FGD) dengan Pengelola Yayasan : Melakukan
FGD dengan pihak internal yayasan untuk memahami perspektif mereka
terhadap proses penyusunan laporan keuangan dan mendapatkan masukan
langsung dari pengelola dapat memberikan wawasan lebih dalam.
2. Studi Lebih Lanjut pada Area Spesifik : Fokus pada area tertentu yang
ditemukan memiliki kesalahan kecil dapat membantu mendalami aspek-
aspek tertentu dalam proses penyusunan laporan keuangan.
3. Melakukan Analisis Komparatif dengan Yayasan Sejenis : Membandingkan
praktik akuntansi Yayasan Cinta Sedekah dengan yayasan sejenis lainnya
dapat memberikan perspektif lebih luas dan memperkuat temuan penelitian.

25
DAFTAR PUSTAKA

Amelia, S., & Bharata, R. W. (2022). Analisis Penerapan ISAK No 35 Tentang Penyajian Laporan
Keuangan Organisasi Nonlaba Pada Yayasan Hati Gembira Indonesia (Happy Hearts
Indonesia). Akuntansiku, 288-298.

Anggraini. (2023). Analisis Penerapan Isak 35 Tentang Penyajian Laporan Keuangan Entitas
Berorientasi Nirlaba (Studi Kasus Pada Yayasan Perguruan Darul Aman Kota Medan).
Ekonomi Bisnis Manajemen dan Akuntansi (EMBA), 1669-1684.

Ernawati, E. S. (2023). Analisis Implementasi Sak Umum Dan Isak 35 Dalam Penyusunan Laporan
Keuangan Pada Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (Studi Pada Universitas Gadjah
Mada). ABIS: Accounting and Business Information Systems Journal.

Palupi, A. (2022). Analisa Usaha Yayasan Mengimplementasikan Akuntansi. Wahana Riset Akuntansi,
44-55.

Sedekah, Y. C. (n.d.). CintaSedekah. Retrieved from Yayasan Cinta Sedekah: https://cintasedekah.org/

Simanjuntak, E. S. (2013). Analisis Kinerja Keuangan Organisasi Nirlaba. Repository Institusi


Universitas Kristen Satya Wacana, 1-19.

26

Anda mungkin juga menyukai