NIM : 2201036166
Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi
CASE 1 :
a. Standar yang telah ditetapkan memainkan peran penting dalam memastikan
penggunaan notasi yang seragam, mencegah kebingungan, dan memastikan
pemahaman yang konsisten di antara tim. Dengan mengikuti standar,
komunikasi menjadi lebih lancar dengan berbagai pemangku kepentingan,
termasuk yang bukan ahli teknis, sehingga pesan dapat tersampaikan dengan
lebih jelas dan mudah dimengerti. Selain itu, standar juga membantu dalam
perawatan dan pembaruan dokumen, serta memfasilitasi integrasi yang lebih
mulus ketika terjadi perubahan atau penambahan anggota tim. Dengan
mengurangi risiko kesalahan dalam dokumentasi, standar membantu
menghindari kesalahpahaman atau interpretasi yang salah. Dokumentasi
yang mematuhi standar dapat dimanfaatkan kembali dalam proyek-proyek
serupa, menghemat waktu dan upaya. Standar juga mencakup pedoman
yang menjamin akurasi dalam merepresentasikan proses bisnis, menghindari
potensi konsekuensi negatif akibat pemahaman yang salah. Terakhir,
mengikuti standar industri penting untuk mematuhi regulasi dan persyaratan
yang berlaku dalam industri tertentu. Dengan demikian, standar membantu
dalam menjaga kepatuhan dan kredibilitas dalam lingkup bisnis yang relevan.
1) Kurangnya kesadaran :
Kesadaran tentang pentingnya dan manfaat dari penerapan
standar dalam pendokumentasian proses bisnis mungkin kurang di
perusahaan tersebut. Mereka mungkin menganggap bahwa
pendokumentasian yang tidak mengikuti standar sudah cukup, tanpa
memahami potensi manfaat yang lebih besar yang dapat diperoleh dari
penggunaan standar tersebut.
4) Ketidaktahuan :
Individu atau tim yang bertanggung jawab atas
pendokumentasian mungkin tidak memiliki pemahaman yang memadai
atau mungkin bahkan tidak mengetahui keberadaan standar yang
berlaku. Hal ini bisa terjadi jika mereka tidak mendapatkan pelatihan
yang cukup atau kurang pemahaman tentang pentingnya
pendokumentasian yang benar.
d. Berikut adalah perbedaan antara Flowchart dan DFD ( Data Flow Diagram) :
1) Flowchart lebih berfokus pada alur kerja dan DFD lebih berfokus pada
alur data :
Diagram Flowchart lebih menekankan pada alur kerja pengguna
terhadap sistem, yang membutuhkan perancangan yang jelas dan
runtut untuk menggambarkan jalannya proses kerja suatu sistem mulai
dari awal hingga akhir. Sebaliknya, DFD lebih berfokus pada aliran
data dalam sistem informasi yang melibatkan pengguna. Dalam hal ini,
alur data dari sistem ke pengguna atau sebaliknya harus memiliki
struktur yang jelas dan mudah dipahami.
CASE 2 :
a. Kegagalan implementasi ERP di perusahaan-perusahaan besar dapat
disebabkan oleh sejumlah factor-faktor. Berikut adalah beberapa penyebab
umumnya :
1) Perusahaan tidak memiliki strategi yang jelas :
Sebelum mengambil keputusan besar seperti berinvestasi
dalam sistem ERP, sebuah perusahaan harus mengembangkan
strategi yang matang. Hal ini karena implementasi ERP memiliki tujuan
utama, yaitu mengoptimalkan proses bisnis perusahaan. Oleh karena
itu, perusahaan perlu menyisihkan waktu untuk mengidentifikasi tujuan
spesifik dari implementasi ERP dan proses bisnis mana yang dapat
dioptimalkan melalui implementasi ini. Manajemen perusahaan juga
perlu menjalankan evaluasi mendalam terhadap proses bisnis yang
ada. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi bagian-bagian tertentu
yang dapat ditingkatkan. Karena tiap departemen dalam perusahaan
mungkin memiliki proses yang berbeda-beda, maka langkah-langkah
optimalisasi yang diterapkan harus sesuai dengan kebutuhan masing-
masing departemen. Pentingnya mengidentifikasi tujuan dan proses
yang akan dioptimalkan adalah agar implementasi ERP dapat
dilakukan dengan tepat sasaran dan efektif. Tanpa langkah-langkah ini,
implementasi ERP dapat berpotensi merugikan perusahaan karena
mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan bisnis yang sebenarnya.
Dengan memiliki strategi yang matang, perusahaan dapat memastikan
bahwa investasi besar dalam sistem ERP akan menghasilkan manfaat
yang signifikan dalam hal peningkatan efisiensi dan produktivitas
operasional.
10)Dokumentasi (Documentation) :
Semua aspek penerapan ERP harus didokumentasikan secara
lengkap. Ini mencakup dokumentasi rencana proyek, panduan
pengguna, prosedur operasional standar (SOP), dan catatan hasil
pengujian.
12)Komunikasi (Communication) :
Komunikasi yang efektif kepada semua pemangku kepentingan
internal dan eksternal adalah kunci sukses. Ini mencakup
menyampaikan informasi proyek secara teratur dan memelihara
dukungan selama seluruh proses implementasi.
1 Membuat
Bagian Pembelian
Surat Surat
2 Surat
Permintaan Permintaan
Permintaan
D Penawaran Penawaran
Pembelian
Harga Harga
1 Pemasok
2
3
4
5
6
Bagian Pembelian Penawaran Membandingkan
7
Harga Harga Dengan Data
Surat Order Persediaan Barang
Pembelian
Mencatat Tanggal
Penerimaan
A C Bagian Pembelian
D
Faktur Faktur
Bagian Utang Pembelian
Penjualan
B
Pemasok
1
2
Barang Memeriksa Laporan
Barang Dari Penerimaan B
Pemasok Barang
F D
2
D Laporan
Penerimaan Membuat Kartu
Bagian Gudang
Barang Gudang Kartu Gudang
E
5
Surat Order
Pembelian D
Membuat Kartu
Persediaan
Kartu Persediaan
Selesai
CASE 4 :
Kasus penipuan sebagai teman lama
Awal mula terjadi nya kasus fraud tersebut ialah saat korban, yang bernama Budi
(nama disamarkan) sedang bermain game online di Hp dan kebetulan korban
sedang tidak ada pekerjaan atau menganggur, ia tinggal di kota samarinda pada
saat fraud terjadi pada tanggal 4 Juni 2019. Budi menerima panggilan telepon dari
nomor yang suaranya terdengar akrab dan Budi langgsung menyebut nama teman
yang dia kira sedang berbicara dengan salah satu teman lamanya, yang telah lama
tidak terhubung dengannya. Budi menyebut nama temannya Fajar, si pelaku
langgsung mengiyakan bahwa yang sedang menelpon ialah "Fajar" nama teman
lamanya. Selama percakapan, "Fajar" mengenang kenangan masa lalu bersama
Budi dan menciptakan ikatan emosional. "Fajar" kemudian menyampaikan bahwa
dia memiliki pekerjaan sementara yang menguntungkan dan menawarkan Budi
untuk menjadi bagian darinya. Pekerjaan yang ditawarkan adalah membelikan pulsa
untuk beberapa nomor telepon dari orang tambang dengan nilai transfer sebesar Rp.
1.000.000,00. Budi, yang percaya bahwa dia berbicara dengan teman lama,
mengikuti instruksi "Fajar" dan melakukan pembelikan pulsa untuk nomor-nomor
yang disebutkan. Saat mengirim pulsa ke beberapa nomor yang telah diberikan,
Uang Budi yang ada di pegangannya habis dan memberitahu ke "Fajar" bahwa ia
hanya bisa membelikan pulsa untuk beberapa nomor. Pelaku terus mendesak Budi
untuk meminjam terlebih dahulu kepada orang di sekitar nya untuk bisa membelikan
lagi pulsa ke beberapa nomor dengan iming-iming pelaku membicarakan
keuntungan yang akan jauh lebih besar kepada korban. Budi yang mengingat bahwa
"Fajar" adalah teman baik nya dan bisa dipercaya meminjam ke beberapa
kerabatnya uang dan mengambil Sebagian uang nya yang ada di bank. Setelah
selesai dikirim pulsa ke semua nomor yang di tuju, "Fajar" memberitahu bahwa akan
memberikan kabar lagi pada malam hari ketika para orang tambang pulang kerja
dan akan mengirimi uang ke "Fajar" dan ia akan mentransfer uang untuk bagian
Budi. Setelah menunggu hingga malam hari Budi menelpon lagi "Fajar", pada saat
itu "Fajar" masih bisa dihubungi dan memberikan alasan bahwa ia masih belum
menerima semua uang yang dikirim oleh para orang tambang dan meminta Budi
untuk menunggu hingga besok hari. Saat pagi hari "Fajar" masih belum menelpon
balik untuk memberikan kabar dan saat di hubungi nomor tidak aktif yang
menyadarkan Budi bahwa ia telah ditipu.
2) What (Apa) :
Kasus ini adalah penipuan melalui telepon di mana pelaku, "Fajar"
berpura-pura menjadi teman lama dan menawarkan pekerjaan palsu
kepada korban. Pekerjaan yang ditawarkan adalah membelikan pulsa
untuk beberapa nomor telepon dari orang tambang dengan nilai
transfer sebesar Rp. 1.000.000,00
3) Where (Dimana) :
Kejadian ini terjadi di Kota Samarinda, tempat tinggal korban
4) When (Kapan) :
Kejadian penipuan terjadi pada tanggal 4 Juni 2019.
5) How (Bagaimana) :
Pelaku, "Fajar" menghubungi korban melalui panggilan telepon
dan berpura-pura menjadi teman lama Budi.
Selama percakapan, "Fajar" mengenang kenangan masa lalu
untuk menciptakan ikatan emosional dengan korban.
Pelaku kemudian menawarkan pekerjaan palsu yang melibatkan
pembelian pulsa untuk nomor telepon dari para orang tambang
dengan nilai transfer sebesar Rp. 1.000.000,00
Budi percaya bahwa dia berbicara dengan teman lamanya
mengikuti instruksi pelaku dan melakukan pembelian pulsa.
Pelaku terus mendesak Budi untuk meminjam uang kepada
kerabatnya untuk membelikan lebih banyak pulsa dengan janji
keuntungan yang lebih besar.
Setelah menghabiskan uang dan menunggu beberapa waktu,
Budi menyadari bahwa dia telah ditipu oleh pelaku ketika pelaku
tidak lagi dapat dihubungi.
2) Peluang (Opportunity) :
Pelaku memiliki kesempatan untuk menjalankan penipuan ini karena
teknologi telepon memungkinkan mereka untuk berpura-pura menjadi
orang lain, dalam hal ini, teman lama korban. Peluang tersebut
semakin meningkat karena korban langgsung menyebutkan nama
teman lamanya yang memudahkan pelaku untuk memilih identitas
yang cocok.
3) Rasionalisasi (Rationalization) :
Pelaku mungkin merasionalisasi tindakannya dengan berpikir bahwa
korban, dalam situasi pengangguran dan berkebutuhan adalah
sasaran yang cocok dan tidak akan mencurigai penipuan tersebut.
Mereka mungkin juga merasionalisasi bahwa tindakan ini tidaklah
begitu buruk menganggapnya sebagai "kesempatan bisnis" atau
merasa bahwa mereka bisa memberikan keuntungan lebih besar
kepada korban setelah mendapatkan uang.