PERTANGGUNGJAWABAN PENGURUS
WANITA HINDU DHARMA INDONESIA (WHDI)
KOTA KENDARI
MASA BHAKTI 2018-2023
Om Swastyastu,
Puja puji astungkara ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan
Yang Maha Kuasa) atas asungkerta waranugraha-Nya sehingga Wanita Hindu
Dharma Indonesia (WHDI) Kota Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara mampu
berperan aktif dalam berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan/keagamaan
sebagai wujud dharma bakti khususnya kepada umat sedharma dan kepada
bangsa dan negara umumnya. Atas asung kerta waranugraha-Nya pula, maka
Pengurus WHDI Kota Kendari dapat menyelesaikan Laporan
Pertanggungjawaban Pengurus WHDI Kota Kendari sebagai wujud
tanggungjawab administratif pelaksana harian organisasi yang telah berakhir
periode kepengurusan masa bhakti 2018-2023.
Pengurus WHDI Kota Kendari sangat menyadari bahwa keberhasilan
kegiatan yang telah dilaksanakan tidak terlepas dari peran dan dukungan dari
berbagai pihak, oleh karena itu dengan tulus kami menyampaikan terima kasih
dan penghargaan kepada:
1. Pengurus Wanita Hindu Dharma Indonesia Provinsi Sulawesi Tenggara
atas arahan dan bimbingan yang diberikan, sehingga WHDI Kota Kendari
mampu menunjukkan eksistensi dan kiprah baik secara internal maupun
eksternal sebagai organisasi mandiri dan berwawasan global.
2. Pembimbing Masyarakat (Pembimas) Hindu Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi Sulawesi Tenggara yang telah memprogramkan berbagai
bantuan kelembagaan Hindu dan mendukung pelaksanaan kegiatan
WHDI Kota Kendari.
3. Pengurus Banjar Suka Duka Sindhu Merta Kota Kendari, yang
mendukung setiap kegiatan Wanita Hindu Dharma Indonesia Kota
Kendari.
4. Pengurus dan Anggota Wanita Hindu Dharma Indonesia Kota Kendari,
yang berperan aktif dan berpatisipasi untuk kemajuan Organisasi WHDI.
Pengurus WHDI Kota Kendari juga menyadari bahwa Laporan ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
Halaman
KATA PENGANTAR 2
..............................................................................................
DAFTAR ISI 4
..........................................................................................................
I PENDAHULUAN 5
..........................................................................................
1.1 Latar Belakang 5
....................................................................................
1.2 Dasar 5
..................................................................................................
1.3 Maksud dan Tujuan 6
.............................................................................
II KONDISI WHDI PROVINSI SULAWESI TENGGARA SAAT INI 7
..................
2.1 Umum ............. 7
....................................................................................
2.2 Personalia Pengurus WHDI Kota/Kabupaten Se-Sulawesi 8
Tenggara
2.3 Badan-Badan yang Didirikan oleh WHDI Provinsi Sulawesi 8
Tenggara
2.4 Pengelolaan Keuangan WHDI Provini Sulawesi Tenggara 8
................
III PELAKSANAAN PROGRAM KERJA 10
...........................................................
IV HAMBATAN 12
..................................................................................................
V PENUTUP ............................ 13
........................................................................
1.2. Dasar
1) Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Organisasi Kemasyarakatan
2) Anggaran Dasar WHDI Bab XII Pasal 23, Ayat 1, 2 dan dan Anggaran Rumah
Tangga Bab V Pasal 11 ayat 1 a, b, c, d.
2.1. Umum
Wanita Hindu Dharma Indonesia Kota Kendari dibentuk pada tahun 2002
(difasilitasi oleh PHDI Provinsi Sulawesi Tenggara), namun kegiatan organisasi hanya
terbatas pada bidang keagamaan (upakara piodalan dan hari besar keagamaan).
Organisasi aktif secara administratif dan mulai melaksanakan program-program pada 5
bidang kegiatan mulai tahun 2006. Setelah penetapan dan pelantikan kepengurusan
pada tahun 2018, WHDI Kota Kendari mulai mengagendakan berbagai kegiatan baik di
bidang agama, organisasi, ekonomi, kebudayaan dan sosial secara bertahap sesuai
dengan kemampuan organisasi. Dikarenakan WHDI merupakan organisasi sosial yang
mandiri dan tidak mendapatkan pendanaan operasional organisasi secara rutin dari
pemerintah daerah Provinsi Sulawesi Tenggara, maka pendanaan berbagai kegiatan
hanya mengandalkan swadaya pengurus dan upaya-upaya khusus melalui
penggalangan dana serta bantuan dari donatur yang tidak terikat.
Pengurus WHDI Kota Kendari pada umumnya adalah para wanita Hindu yang
memiliki komitmen kuat baik dalam kegiatan internal keumatan (ngayah) maupun
eksternal dalam perannya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat. Keterbatasan
dana organisasi tidak menyurutkan langkah kami untuk melakukan sesuatu yang
bermanfaat besar bagi umat Hindu dan bangsa Indonesia secara umum. Salah satu
contoh misalnya pada kegiatan bhakti sosial, yang selalu dilaksanakan setiap tahun,
bekerjasama dengan WHDI Provinsi Sulawesi Tenggara yang menjadi lokasi target
kegiatan bhakti sosial dan BMW (Bhakti Menawa Wedanta) Provinsi Sulawesi Tenggara.
Semangat ngayah yang tinggi dari seluruh Pengurus WHDI Kota Kendari dapat
menjadi teladan yang sangat baik untuk proses regenerasi dan keberlanjutan organisasi
ini. Meskipun terdapat berbagai keterbatasan finansial dalam pelaksanaan berbagai
program kerja WHDI, namun komitmen dan semangat serta keikhlasan bekerja tanpa
pamrih selama 5 tahun, telah membuat WHDI Kota Kendari menjadi salah satu
organisasi wanita yang keberadaannya diperhitungkan baik di tingkat lokal, dan regional.
Rencana Kerja dan Program Kerja WHDI Kota Kendari Tenggara yang telah
diputuskan melalui Musda III WHDI Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2018 telah
diupayakan untuk dapat direalisasikan sebaik mungkin, namun berbagai hambatan tidak
dapat diatasi dengan mudah, antara lain:
1) Wanita Hindu Dharma Indonesia Kota Kendari sebagai organisasi sosial
kemasyarakatan/keagamaan di dalam mendukung pelaksanaan program kerja
yang begitu banyak membutuhkan dana yang cukup besar, di sisi lain
kemampuan untuk mencari dana dengan keadaan ekonomi bangsa saat ini
cukup berat, maka upaya penggalian dana dirasakan sulit, meskipun dalam lima
tahun terakhir ini WHDI Kota Kendari telah menerima bantuan dari berbagai
sumber dana terutama donatur yang tidak mengikat, dan adanya usaha lain yang
tidak bertentangan dengan peraturan organisasi.
2) Kendala lemahnya pemahaman beberapa anggota akan peran organisasi WHDI
di daerah merupakan faktor penyebab terkendalanya kegiatan organisasi di Kota
Kendari.
3) Belum semua Pengurus WHDI Provinsi Kota Kendari dapat berpartisipasi secara
maksimal di dalam mendukung kegiatan yang dilaksanakan WHDI Kota Kendari.