Oleh:
IMA AMALIA MADLI
NIM: 90500119049
JUDUL.............................................................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan Penelitian..................................................................................
D. Manfaat Penelitian................................................................................
A. Landasan Teori.....................................................................................
B. Penelitian Terdahulu.............................................................................
C. Kerangka Pikir………………………………………………………..
D. Hipotesis...............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
saja, tetapi juga beroperasi pada prinsip-prinsip syariah pada saat yang
atau yang disebut riba, serta melarang investasi pada bisnis yang tergolong
haram, dimana hal tersebut tidak bisa dijamin oleh sistem perbankan
konvensional.
data statistik pada tahun 2022, terdapat 1.943 kantor BUS (Bank Umum
Syariah), 390 kantor UUS (Unit Usaha Syariah) dan 626 kantor BPRS. 1
1
Otoritas Jasa Keuangan: Statistik Perbankan Syariah , (OJK.2021).
tidak adanya kerancuan dalam proses bermuamalah bagi para pemeluk
agama Islam, sehingga mereka terjaga dari sistem bunga yang termasuk
perbuatan riba akibat tidak adanya suatu wadah yang melayani mereka
mencapai Rp. 1.802,82 triliun atau 9,89 persen total asset keuangan
Bank BRI Syariah Tbk (BRIS), PT Bank Mandiri Syariah (BSM) dan PT
masyarakat yang kuat berasal dari sosialisasi yang sering dilakukan, baik
berkala, atau secara terus menerus, baik itu yang dilakukan oleh praktisi,
lembaga keuangan syariah. Bukan hanya itu saja yang akan mereka
2
Wahyudin Darmalaksana, Filsafat dan Politik Hukum Islam Perbankan Syariah
(Bandung: CV. Sentra Publikasi Indonesia, 2022)
didapatkan ketika melakukan transaksi di lembaga keuangan syariah. Hal
keuangan syariah.
terdiri dari 19 desa dan 1 kelurahan, tepatnya di Desa Carima dimana tidak
ada satu pun yang memiliki lokasi dan jaringan kantor bank syariah, hal ini
syariah serta lokasi bank syariah yang jauh dari pemukiman masyarakat,
dekat dan mudah untuk diakses. Hal tersebut menjadi salah satu faktor
Carima yang memenuhi kriteria, dimana dari sejumlah orang yang disurvei
hanya beberapa orang yang memahami tentang bank syariah namun itu
pun hanya sekedar tahu dan tidak menggunakan produk Bank Syariah,
B. Rumusan Masalah
di Bank syariah?
C. Tujuan Penelitian
syariah.
2. Untuk mengetahui apakah pengetahuan berpengaruh terhadap
di Bank syariah
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
syariah.
bank syariah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Bank syariah
hasil.3
Rakyat Syariah).
transaksinya mengikuti 4
prinsip-prinsip syariah. Maka dalam
3
Mohamad Ainun Najib, “Penguatan Prinsip Syariah Pada Produk Bank Syariah.” Jurnal
Jurisprudence 7.1 (2017) hal. 15-28.
4
operasional bank syariah sangat ditentukan oleh prinsip-prinsip
dengan syariah.
1) Penghimpun dana
5
Nasruddin Umar dan Fathurrahman Djamil, Perbankan Syariah (Jakarta: Prenadamedia,
2014), hal. 176.
Tujuan mobilisasi dana sangatlah penting karena Islam
mudharabah.6
a) Al-Wadi‟ah (simpanan)
b) Al- Mudharabah
2) Penyaluran Dana
nama L/C.
(2) Bai‟ as-Salam
dirancang suatu pola bagi hasil yang optimal, yakni yang bisa
a) Al-Wakalah
b) Al-Kafalah
c) Al-Hawalah
sebagai berikut:
dan thayyib
money)
(risywah).
2. Lokasi
a. Pengertian lokasi
bank.
diantaranya:
ditawarkan
6) Peraturan pemerintah
c. Indikator lokasi
berikut:
1) Keterjangkauan
2) Kelancaran
utama:
peluang.
3. Pengetahuan
a. Definisi pengetahuan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengetahuan
hasil dari tahu dan ini setelah atau yang melakukan penginderaan
8
Depdiknas. (2008).KBBI Daring. Diakses 20 Oktober 2013, dari Pusat Bahasa
9
, Jujun S. Suriasumanti, .Ilmu Dalam Perspektif, ( Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2006), hal 35
rasionalisme sedangkan paham yang kedua disebut dengan
empirisme.10
kepastian kebenaran.
c. Tingkat pengetahuan
tingkatan yaitu:
1) Tahu (Know)
menggunakan pertanyaan-pertanyaan.
2) Memahami (Comprehension)
3) Aplikasi (Application)
10
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan, 2010), hal. 50.
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami
4) Analisis (Analisys)
5) Sintesis (Synthesis)
6) Evaluasi (Evaluation)
4. Minat
a. Pengertian minat
suatu hal dan hal tersebut rasa berguna atau bermanfaat bagi
11
Yayat Suharyat, "Hubungan antara sikap, minat dan perilaku manusia." (Jurnal region:
2009): hal. 9.
hubungannya dengan perasaan suka atau tidak suka, tertarik atau
yang lain.
aktivitas.
c. Macam-macam Minat
12
Anna Rufaidah, "Pengaruh intelegensi dan minat siswa terhadap putusan pemilihan
jurusan,” (Faktor: Jurnal Ilmiah Kependidikan: 2015).
Sedangkan minat kultural atau minat sosial adalah minat yang
diketahui minatnya
eksternal:
1) Faktor internal
yaitu :
tidak baik.
perhatiannya.
persepsi rasa, bila benda yang kita ingat atau yang kita
b) Motif sosial
tertentu.
c) Faktor emosional
tersebut.
B. Penelitian Terdahulu
digunakan pada penelitian tersebut yang dapat dikaji dari skripsi, tesis
13
Abd. Rahman Shaleh, op.cit., h.265-266
Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti, Metode
No. Tahun, Judul Variabel Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
1. Hazmi, L. Lokasi, Kuantitatif. Hasil penelitian
“Pengaruh Lokasi Pengetahuan, menunjukkan faktor
Dan Pengetahuan dan Minat lokasi memiliki
Terhadap Minat pengaruh positif dan
Masyarakat Muslim signifikansi terhadap
Untuk minat menjadi nasabah
Menggunakan di perbankan syariah
Produk-produk sebesar 37,2% dan
Bank Syariah,” hasil penelitian
(2019). menunjukkan bahwa
pengetahuan
berpengaruh positif
dan tidak signifikansi
terhadap minat
menjadi nasabah di
perbankan syariah
sebesar 1,2%
2. Rahma Bellani Religiusitas, Kuantitatif. Hasil penelitian ini
Oktavindria, et al., Kepercayaan, menunjukkan bahwa
“Pengaruh Pengetahuan, religiositas, keyakinan,
religiusitas, Lokasi dan pengetahuan, dan
kepercayaan, Minat. lokasi terhadap bunga
pengetahuan, dan tabungan di Bank
lokasi terhadap syariah secara parsial
minat masyarakat maupun
menabung di Bank simultan. Secara
Syariah”, simultan variabel
Bachelor's Thesis. religiositas, keyakinan,
Jakarta: Fakultas pengetahuan, dan
Ekonomi dan Bisnis lokasi berpengaruh
UIN Syarif signifikan terhadap
Hidayatullah minat masyarakat
Jakarta, (2017). menabung pada bank
syariah pada tingkat
signifikansi kurang
dari 0,05 atau 5%
3. Anwalina Hulul Pengetahuan, Kuantitatif. Hasil penelitian
Fatmiati, Lokasi, menunjukkan bahwa
“Pengaruh Promosi dan secara simultan
Pengetahuan, Minat. variabel pengetahuan,
Lokasi Dan lokasi dan promosi
Promosi Terhadap mempunyai pengaruh
Kurangnya Minat yang signifikan
Masyarakat Muslim terhadap kurangnya
Mengambil minat masyarakat
Pembiayaan Pada muslim sebesar 0,000
Bank Syariah Di < 0,05
Kecamatan Wara
Utara Kota
Palopo”. Diss.
Institut Agama
Islam Negeri
Palopo, (2019).
4. Romdhoni, Abdul Pengetahuan, Kuantitatif. Berdasarkan uji T,
Haris. "Pengaruh Kualitas variabel pengetahuan
Pengetahuan, Pelayanan, dan religiusitas
Kualitas Pelayanan, Produk, berpengaruh terhadap
Produk, dan Religius, minat nasabah
Religiusitas Dan Minat. menggunakan produk
terhadap Minat tabungan. Sedangkan
Nasabah untuk variabel kualitas
Menggunakan pelayanan dan produk
Produk Simpanan tidak berpengaruh
pada Lembaga terhadap minat
Keuangan Mikro nasabah dengan
Syariah.", (2018). menggunakan produk
simpanan. Berdasarkan
uji F menunjukkan
bahwa pengetahuan,
kualitas pelayanan,
produk, dan
religiusitas secara
simultan berpengaruh
terhadap minat
nasabah untuk
menggunakan produk
tabungan di BMT
Amanah Ummah
Gumpang Kartasura
Sukoharjo.
5. Rizqa Ramadhaning Lokasi, Kuantitatif. Hasil penelitian
Tyas, dkk. Kualitas menunjukkan bahwa
“Pengaruh Lokasi Pelayanan, variabel yang
dan Kualitas dan berpengaruh paling
Pelayanan terhadap Keputusan dominan adalah
Keputusan Nasabah Nasabah. variabel emphaty
untuk Menabung di ditunjukkan dengan
BMT Sumber Mulia nilai signifikansinya
Tuntang,” (2012). yang paling signifikan
yaitu (0,000). Hal ini
berarti kesediaan
karyawan dan
pengelola BMT
Sumber Mulia untuk
lebih peduli dengan
memberikan
pemahaman dan
perhatian kepada
nasabah menyebabkan
nasabah mau untuk
menabung.
Sumber: Penulis, 2022.
C. Kerangka Berpikir
Bank syariah.
Gambar 3.1. Kerangka pikir
Lokasi (X₁)
Pengetahuan (X₂)
D. Hipotesis
Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah yang telah
(Y).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bone, yang dilaksanakan minimal 2 bulan, mulai bulan April sampai Mei
tahun 2022.
1. Jenis Penelitian
2. Sumber Data
sebagai berikut:
a. Data primer yaitu data yang didapatkan secara langsung yang berasal
Kabupaten Bone.
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain yang tidak
1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dari suatu kriteria.
Di mana :
n = Besaran sampel
N = Besaran populasi
Diketahui: N = 916
e = 10%
Maka:
916
n=
1+ 916 (10%)2
916
n=
1+ 916 (0,1)2
916
n=
1+ 916 (0,01)
916
n=
1+ 9,16
916
n=
10,16
n = 90,15 → dibulatkan menjadi 90 jiwa
1. Variabel Penelitian
X₁ = Lokasi
X₂ = Pengetahuan
2. Skala Pengukuran
setiap pilihan jawaban diberi skor, skor tersebut seperti dibawah ini:
SS Sangat setuju 5
S Setuju 4
R Kurang setuju 3
TS Tidak setuju 2
1. Observasi
2. Kuesioner
responden.
responden atau sumber data lain terkumpul. Teknik analisis data yang
a. Uji Validitas
validitas yang rendah. Uji validitas yang dibahas dalam buku ini adalah
yang ingin diukur. Untuk penentuan apakah suatu item layak digunakan
pada taraf signifikansi 0.05 yang artinya signifikan dianggap valid jika
b. Uji Reliabilitas
validitas dan semua item sudah valid maka dilanjutkan dengan uji
reliabilitas. Suatu kuisioner dikatakan reliabel jika jawaban responden
Cronbach untuk mengukur suatu tes sikap dan perilaku dengan fasilitas
SPSS. Apabila suatu nilai Alpha Cronbach yang dihasilkan adalah >
0,60 maka alat ukur yang digunakan dianggap reliabel atau dapat
dipercaya dan sebaliknya jika nilai Alpha Cronbach yang dihasilkan <
c. Uji Normalitas
d. Uji Multikolinieritas
e. Uji Heteroskedastisitas
14
Ricki Yuliardi dan Zuli Nuraeni, Statistika Penelitian..., hlm.113
Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidak samaan varian dari residual atas
Y = a+ b ₁ X ₁+b ₂ X ₂+e
Keterangan:
A = Nilai konstanta
e = Standar error
4. Uji Hipotesis
Dimana jika, Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan jika
b. Uji F (Simultan)
variabel terikatnya.
1) Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima artinya tidak ada pengaruh
2) Jika F hitung > F tabel, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh yang
variabel dependen.
Pada uji ini dilakukan uji satu sisi dengan tingkat signifikan (α) =
5% untuk mendapatkan nilai F tabel. Jika nilai signifikansi < 0.05 maka
variasi suatu variable bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi pada
Nilai koefisien ini antara 0 dan 1 jika hasil lebih mendekati angka 0
variasi variable amat terbatas atau lemah. Tapi jika hasil mendekati 1
Jumlah Penduduk Hasil Sensus Penduduk Tahun 2020 Menurut Kecamatan dan
Jenis Kelamin (Jiwa), 2020. Badan Pusat Statistik Kabupaten Bone.
(2022).
Tyas, R. R., & Setiawan, A. (2012). Pengaruh Lokasi dan Kualitas Pelayanan
terhadap Keputusan Nasabah untuk Menabung di BMT Sumber Mulia
Tuntang. Muqtasid: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah, 3(2), 277-
297.
Zakaria, E., & Astuti, H. D. (2022). Kafalah Penanggungan pada Konsep Fikih
dan Aplikasinya dalam Ekonomi Syariah. At Taajir: Jurnal Ekonomi,
Bisnis Dan Keuangan Syariah, 4(1), 35-43.