Anda di halaman 1dari 23

TANTANGAN PERTUMBUHAN BANK SYARIAH DI INDONESIA: FAKTOR-

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINIMNYA MINAT MASYARAKAT

Dosen:

Dr. Sudjono, M.Acc.

Disusun oleh:

Nadine Amalia Salsabila 43120010221

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan karunia-
Nya, penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Tantangan Pertumbuhan Bank Syariah
Di Indonesia: Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minimnya Minat Masyarakat” tepat pada
waktunya. Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi Tugas Besar Besar II Mata Kuliah
Perbankan Syariah, dan menambah wawasan kepada pembaca.

Penyusunan Makalah ini tidak akan berhasil tanpa adanya bantuan, dorongan, dan bimbingan dari
berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak kepada pihak-
pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu hingga Makalah ini dapat
tersusun. Khususnya pengampu mata kuliah Perbankan Syariah, Bapak Dr. Sudjono, M.Acc yang
telah membimbing proses pembuatan Makalah, berkat tugas yang diberikan penulis dapat
menambah wawasan mengenai topik yang diberikan.

Penulis menyadari dalam penulisan Makalah ini masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan Makalah saya
selanjutnya. Harapan penulis semoga Makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu referensi
bagi para pembaca. Penulis berharap Makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca.

Jakarta, 17 November 2023

Nadine Amalia Salsabila

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................... 1
1.2 Batasan Masalah ............................................................................................................ 2
1.3 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 3
1.4 Tujuan.............................................................................................................................. 3
1.5 Manfaat ........................................................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................................................... 5
2.1 Grand Theory, Middle Theory, dan Operational Theory .......................................... 5
2.2 Studi dan penelitian terdahulu ..................................................................................... 7
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................................................... 10
3.1 Penerapan ..................................................................................................................... 10
3.2 Perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan praktek .................................11
3.3 Pembahasan .................................................................................................................. 13
BAB IV PENUTUP ..................................................................................................................... 16
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................... 16
4.2 Saran.............................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah

Masalah mengenai tantangan pertumbuhan bank syariah di Indonesia merupakan isu yang
sangat relevan mengingat Indonesia memiliki populasi muslim yang cukup besar. Meskipun
bank syariah menawarkan alternatif keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah
Islam, pertumbuhannya masih dihadapkan pada sejumlah tantangan yang mungkin dapat
menghambat minat masyarakat. Beberapa faktor tersebut perlu dipahami secara mendalam
untuk mengembangkan strategi yang efektif dalam mengatasi kendala-kendala tersebut.

Pertama, tingginya tingkat ketidakpahaman masyarakat terhadap produk dan layanan bank
syariah dapat menjadi hambatan signifikan. Sebagian besar masyarakat mungkin belum
sepenuhnya memahami prinsip-prinsip syariah yang menjadi dasar operasional bank syariah.
Kurangnya pemahaman ini bisa mengakibatkan ketidakpercayaan dan minimnya minat
masyarakat untuk beralih atau menggunakan produk keuangan syariah.

Selanjutnya, regulasi dan kebijakan pemerintah juga memainkan peran penting dalam
menghadapi tantangan pertumbuhan bank syariah. Meskipun pemerintah Indonesia telah
berkomitmen untuk mendukung pengembangan lembaga keuangan syariah, masih ada
perbedaan dalam regulasi antara bank konvensional dan bank syariah. Ketidakpastian atau
ketidakjelasan dalam regulasi dapat menciptakan hambatan bagi bank syariah untuk berinovasi
dan bersaing secara sehat.

Tidak kalah pentingnya, persepsi masyarakat terhadap kualitas layanan dan produk bank
syariah juga memegang peranan besar. Jika masyarakat merasa bahwa bank syariah tidak
memberikan layanan yang setara atau bahkan lebih baik dari bank konvensional, hal ini dapat
mengurangi minat mereka. Oleh karena itu, kualitas pelayanan dan komunikasi yang efektif
tentang manfaat produk dan layanan bank syariah perlu ditingkatkan untuk membangun
kepercayaan dan minat masyarakat.

1
1.2 Batasan Masalah

Dalam konteks tantangan pertumbuhan bank syariah di Indonesia, perlu adanya batasan
masalah yang jelas untuk memfokuskan pembahasan pada aspek-aspek yang relevan dan dapat
diatasi. Berikut adalah batasan masalah yang dapat diidentifikasi:

a. Fokus Geografis: Pembahasan akan difokuskan pada tantangan pertumbuhan bank


syariah di tingkat nasional di Indonesia. Variabilitas regional mungkin ada, tetapi
penelitian ini akan memusatkan perhatian pada isu-isu yang umum di seluruh negara.
b. Masyarakat Muslim: Tantangan pertumbuhan bank syariah akan difokuskan pada
persepsi dan minat masyarakat Muslim di Indonesia. Meskipun bank syariah juga dapat
melayani non-Muslim, penelitian ini akan lebih mempertimbangkan dampak dan
faktor-faktor yang memengaruhi masyarakat Muslim.
c. Ketidakpahaman Masyarakat: Fokus utama adalah pada ketidakpahaman masyarakat
terhadap produk dan layanan bank syariah. Penelitian akan menyelidiki faktor-faktor
yang menyebabkan kurangnya pemahaman, seperti kurangnya edukasi, komunikasi
yang tidak efektif, dan mitos yang berkembang.
d. Regulasi dan Kebijakan: Pembahasan regulasi dan kebijakan akan difokuskan pada
aspek-aspek yang secara khusus mempengaruhi bank syariah di Indonesia. Perbedaan
dalam regulasi antara bank syariah dan konvensional, serta dampaknya terhadap
pertumbuhan, akan menjadi fokus utama.
e. Persepsi terhadap Kualitas Layanan: Penelitian akan membatasi diri pada persepsi
masyarakat terhadap kualitas layanan dan produk bank syariah. Aspek-aspek seperti
kepercayaan, keandalan, dan kepuasan pelanggan akan menjadi bagian integral dari
analisis.

Dengan membatasi masalah pada aspek-aspek tertentu, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan wawasan yang lebih mendalam dan solusi yang lebih tepat untuk meningkatkan
minat masyarakat terhadap bank syariah di Indonesia.

2
1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang telah diuraikan, rumusan masalah
untuk penelitian mengenai tantangan pertumbuhan bank syariah di Indonesia adalah sebagai
berikut:

a. Bagaimana tingkat pemahaman masyarakat Muslim di Indonesia terhadap produk dan


layanan bank syariah, dan bagaimana ketidakpahaman ini memengaruhi minat mereka
untuk menggunakan produk keuangan syariah?
b. Apa peran regulasi dan kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi pertumbuhan bank
syariah di Indonesia, terutama dalam konteks perbedaan regulasi antara bank syariah
dan konvensional?
c. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap kualitas layanan dan produk bank syariah,
dan sejauh mana persepsi ini memengaruhi kepercayaan dan minat mereka terhadap
lembaga keuangan syariah?

1.4 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, berikut tujuan yang nantinya dapat diketahui:

a. Untuk mengetahui tingkat pemahaman masyarakat Muslim di Indonesia terhadap


produk dan layanan bank syariah, dan mengetahui pengaruh ketidakpahamannya
terhadap penggunaan produk keuangan syariah.
b. Untuk mengetahui peran regulasi dan kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi
pertumbuhan bank syariah di Indonesia.
c. Untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap kualitas layanan dan produk bank
syariah serta pengaruhnya terhadap kepercayaan dan minatnya terhadap lembaga
keuangan syariah.

1.5 Manfaat

Makalah mengenai tantangan pertumbuhan bank syariah di Indonesia diharapkan


memberikan berbagai manfaat, antara lain:

3
a. Memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan bank syariah di Indonesia, termasuk tingkat pemahaman
masyarakat, peran regulasi, dan persepsi terhadap kualitas layanan dan produk.
b. Menyediakan dasar bagi lembaga keuangan syariah untuk mengembangkan strategi
pemasaran yang lebih efektif dan program edukasi yang dapat meningkatkan
pemahaman masyarakat tentang produk dan layanan bank syariah.
c. Mendorong perbaikan regulasi dan kebijakan pemerintah yang mendukung
pertumbuhan bank syariah dengan mengidentifikasi perbedaan regulasi antara bank
syariah dan konvensional yang mungkin menjadi hambatan atau memerlukan
penyesuaian.
d. Memberikan masukan untuk peningkatan kualitas layanan dan produk bank syariah,
dengan fokus pada aspek-aspek yang penting bagi persepsi dan kepercayaan
masyarakat.
e. Membantu meningkatkan minat masyarakat terhadap bank syariah dengan
merumuskan rekomendasi yang dapat diimplementasikan oleh lembaga keuangan
syariah dan pemerintah.
f. Memberikan kontribusi pada pengembangan sektor ekonomi syariah di Indonesia
dengan memperkuat lembaga keuangan syariah sebagai pilihan yang menarik dan dapat
dipercaya bagi masyarakat.
g. Menjadi referensi yang berguna bagi penelitian selanjutnya terkait dengan
pertumbuhan dan perkembangan bank syariah, sehingga dapat terus diperbaharui
sesuai dengan dinamika pasar dan kebutuhan masyarakat.

4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Grand Theory, Middle Theory, dan Operational Theory

2.1.1 Grand Theory


Grand theory adalah teori yang menjelaskan secara keseluruhan tentang kehidupan
sosial, sejarah, atau pengalaman manusia dengan tingkat abstraksi yang tinggi. Grand
theory biasanya digunakan sebagai landasan teori utama dalam penelitian ilmiah.
a. Teori Keagenan: Teori ini menjelaskan hubungan antara prinsipal (pemilik) dan agen
(manajer) dalam suatu organisasi. Teori ini mengasumsikan bahwa prinsipal dan agen
memiliki kepentingan yang berbeda dan berpotensi bertentangan. Oleh karena itu,
diperlukan mekanisme pengawasan dan insentif untuk mengurangi konflik
kepentingan dan meningkatkan kinerja organisasi. Teori ini dapat digunakan untuk
menganalisis bagaimana bank syariah dapat meningkatkan akuntabilitas,
transparansi, dan kesejajaran antara pemilik, manajer, dan nasabah.
b. Teori Stakeholder: Teori ini menyatakan bahwa organisasi tidak hanya bertanggung
jawab kepada pemiliknya, tetapi juga kepada berbagai pihak yang berkepentingan
atau berpengaruh terhadap organisasi, seperti karyawan, pelanggan, pemasok,
pemerintah, masyarakat, dan lingkungan. Teori ini menekankan pentingnya
memenuhi kebutuhan dan harapan stakeholder dalam mencapai tujuan organisasi.
Teori ini dapat digunakan untuk menganalisis bagaimana bank syariah dapat
membangun hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan dengan
stakeholder.
c. Teori Legitimasi: Teori ini mengemukakan bahwa organisasi harus mendapatkan
legitimasi atau penerimaan sosial dari lingkungannya untuk dapat bertahan dan
berkembang. Legitimasi dapat diperoleh dengan cara menyesuaikan aktivitas
organisasi dengan nilai, norma, dan harapan masyarakat. Teori ini dapat digunakan
untuk menganalisis bagaimana bank syariah dapat meningkatkan citra dan
reputasinya di mata masyarakat dengan cara menunjukkan ketaatan terhadap prinsip-
prinsip syariah, memberikan manfaat sosial dan ekonomi, dan berpartisipasi dalam
kegiatan sosial dan lingkungan.

5
2.1.2 Middle Theory

Middle-range theory, yang dikembangkan oleh Robert K. Merton, adalah pendekatan


dalam teori sosiologi yang bertujuan untuk mengintegrasikan teori dan penelitian empiris.
Pendekatan ini berfokus pada fenomena empiris (sebagai lawan dari entitas abstrak yang
luas seperti sistem sosial) dan membuat pernyataan umum dari fenomena tersebut yang
dapat diverifikasi oleh data.

Middle-range theory berdiri sebagai kontras terhadap “teori grand” sebelumnya,


seperti fungsionalisme dan banyak teori konflik. Raymond Boudon berpendapat bahwa
“middle-range theory” adalah konsep yang sama yang disebut “teori” oleh sebagian besar
ilmu lain.

Dalam konteks makalah ini, middle-range theory dapat digunakan untuk


menghubungkan teori sosial tingkat tinggi dengan pola yang dapat diamati secara empiris.
Misalnya, teori middle-range dapat digunakan untuk memahami bagaimana faktor-faktor
tertentu (seperti persepsi risiko, pemahaman tentang prinsip syariah, kualitas layanan, dll.)
mempengaruhi minat masyarakat terhadap bank syariah.

2.1.3 Operational Theory

Operational theory, atau teori operasional, adalah seperangkat praktik yang


digunakan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dalam produksi. Teori ini berfokus
pada pengendalian proses produksi dan operasi bisnis dengan cara yang paling efisien.

Berikut adalah beberapa teori operasional modern yang mungkin relevan:

a. Business Process Redesign (BPR): BPR adalah strategi manajemen bisnis yang
berfokus pada analisis dan desain alur kerja dan proses bisnis dalam perusahaan1.
Tujuan dari BPR adalah membantu perusahaan secara dramatis merestrukturisasi
organisasi dengan merancang proses bisnis dari dasar.
b. Reconfigurable Manufacturing Systems: Sistem manufaktur yang dapat
dikonfigurasi ulang dirancang untuk memasukkan perubahan struktur, perangkat
keras, dan komponen perangkat lunak yang dipercepat.

6
c. Six Sigma: Six Sigma adalah seperangkat teknik dan alat untuk peningkatan
proses. Untuk mencari peningkatan kualitas output proses dengan
mengidentifikasi dan menghapus penyebab kesalahan dan meminimalkan
variabilitas dalam proses manufaktur dan bisnis.
d. Lean Manufacturing: Lean Manufacturing adalah metodologi yang berfokus
pada pengurangan pemborosan dalam proses manufaktur. Berfokus melibatkan
identifikasi dan eliminasi pemborosan dan non-nilai tambah aktivitas.

2.2 Studi dan penelitian terdahulu

Berikut adalah beberapa studi dan penelitian terdahulu yang mungkin relevan:

a. Studi berjudul “Mind the gap: theories in Islamic accounting and finance, Islamic
economics and business management studies” yang diterbitkan di ISRA International
Journal of Islamic Finance. Studi ini menganalisis apakah teori dan pandangan para
ulama Islam klasik banyak diadopsi sebagai referensi dalam penelitian akuntansi dan
keuangan Islam, ekonomi Islam, dan studi manajemen bisnis Islam sebagai bagian dari
kontribusi mereka dalam memecahkan masalah ekonomi dan keuangan saat ini.
b. Studi berjudul “Investment Intention and Decision Making: A Systematic Literature
Review and Future Research Agenda” yang diterbitkan di Sustainability. Studi ini
melakukan tinjauan sistematis terhadap literatur terkini tentang elemen-elemen kunci
yang mempengaruhi niat investasi dan keputusan investasi investor. Studi ini mungkin
relevan karena dapat memberikan wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
niat dan keputusan investasi masyarakat, yang mungkin juga berlaku dalam konteks
minat masyarakat terhadap bank syariah.
1. Hipotesis

Berikut adalah beberapa hipotesis yang mungkin relevan:

a. Hipotesis 1: Kurangnya pemahaman masyarakat tentang prinsip dan manfaat bank syariah
berkontribusi terhadap minimnya minat masyarakat terhadap bank syariah.

Berarti bahwa jika masyarakat tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang apa itu
bank syariah, bagaimana cara kerjanya, dan apa manfaatnya, mereka mungkin kurang
tertarik untuk menggunakan bank syariah. Misalnya, mereka mungkin tidak tahu bahwa

7
bank syariah beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah, yang melarang riba (bunga)
dan mendorong transaksi yang adil dan etis. Mereka juga mungkin tidak sadar bahwa bank
syariah menawarkan berbagai produk dan layanan yang dapat memenuhi kebutuhan
keuangan mereka, seperti akun giro, tabungan, dan deposito, serta pembiayaan untuk
rumah, mobil, dan bisnis.

b. Hipotesis 2: Persepsi risiko yang tinggi terkait dengan produk dan layanan bank syariah
dapat mempengaruhi minat masyarakat terhadap bank syariah.
Berarti bahwa jika masyarakat merasa bahwa ada risiko yang tinggi terkait dengan
menggunakan produk dan layanan bank syariah, mereka mungkin kurang tertarik untuk
menggunakan bank syariah. Risiko ini bisa berupa risiko keuangan, seperti risiko kerugian
investasi atau risiko gagal bayar, atau risiko non-keuangan, seperti risiko reputasi atau
risiko kepatuhan.
Misalnya, masyarakat mungkin khawatir bahwa bank syariah tidak seaman atau
setabil bank konvensional, atau mereka mungkin khawatir bahwa bank syariah tidak
mematuhi semua prinsip syariah dengan benar. Mereka juga mungkin khawatir bahwa
mereka tidak akan mendapatkan pengembalian investasi yang cukup dari produk dan
layanan bank syariah.
c. Hipotesis 3: Kualitas layanan yang kurang memuaskan dari bank syariah dapat
mempengaruhi minat masyarakat terhadap bank syariah.
Berarti bahwa jika masyarakat merasa bahwa layanan yang diberikan oleh bank
syariah kurang memuaskan, mereka mungkin kurang tertarik untuk menggunakan bank
syariah. Kualitas layanan bisa mencakup berbagai aspek, seperti kecepatan layanan,
keramahan dan profesionalisme staf, kemudahan dalam melakukan transaksi, dan
sebagainya.
Misalnya, jika proses pembukaan rekening atau proses pengajuan pembiayaan di
bank syariah dirasakan rumit dan memakan waktu, atau jika layanan pelanggan kurang
responsif, masyarakat mungkin akan memilih untuk menggunakan bank konvensional
yang dirasa lebih mudah dan nyaman.
d. Hipotesis 4: Kurangnya promosi dan sosialisasi tentang bank syariah dapat mempengaruhi
minat masyarakat terhadap bank syariah.

8
Berarti bahwa jika bank syariah tidak melakukan promosi dan sosialisasi yang
cukup tentang produk dan layanan mereka, masyarakat mungkin kurang mengetahui
tentang keberadaan dan manfaat bank syariah, sehingga berdampak pada minat mereka
untuk menggunakan bank syariah.
Promosi dan sosialisasi bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti iklan di media
massa, seminar atau workshop, kerjasama dengan komunitas atau organisasi, dan
sebagainya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan awareness dan pemahaman masyarakat
tentang bank syariah, serta untuk menunjukkan keunggulan dan manfaat bank syariah
dibandingkan dengan bank konvensional.

9
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Penerapan

Penerapan hasil makalah mengenai tantangan pertumbuhan bank syariah di Indonesia


dapat dilakukan melalui beberapa langkah konkret, termasuk:

a. Pengembangan Program Edukasi: Berdasarkan temuan mengenai tingkat pemahaman


masyarakat, lembaga keuangan syariah dapat merancang dan melaksanakan program
edukasi yang efektif. Hal ini dapat melibatkan penyuluhan, seminar, dan materi edukasi
online untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang prinsip-prinsip syariah,
produk, dan layanan yang ditawarkan oleh bank syariah.
b. Kolaborasi dengan Pemerintah: Jika penelitian mengidentifikasi adanya hambatan regulasi,
lembaga keuangan syariah dapat berkolaborasi dengan pemerintah untuk memperbarui
atau menyelaraskan regulasi dan kebijakan yang mengatur bank syariah. Hal ini dapat
mencakup penyederhanaan regulasi atau memberikan insentif yang mendorong
pertumbuhan sektor keuangan syariah.
c. Peningkatan Kualitas Layanan dan Transparansi: Berdasarkan temuan tentang persepsi
masyarakat terhadap kualitas layanan dan produk, bank syariah dapat melakukan evaluasi
menyeluruh terhadap layanan mereka. Peningkatan transparansi, pelayanan pelanggan
yang lebih baik, dan inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dapat
menjadi fokus untuk meningkatkan citra bank syariah.
d. Pengembangan Strategi Pemasaran Berbasis Hasil Penelitian: Hasil penelitian dapat
menjadi dasar untuk merancang strategi pemasaran yang lebih efektif. Pemasaran yang
terarah dan komunikasi yang jelas tentang manfaat produk syariah dapat membantu
membangun kepercayaan masyarakat dan meningkatkan minat mereka terhadap bank
syariah.
e. Pelaksanaan Rekomendasi: Rekomendasi yang dihasilkan dari penelitian dapat
diimplementasikan oleh lembaga keuangan syariah. Hal ini dapat melibatkan perubahan
kebijakan internal, perbaikan infrastruktur, atau alokasi sumber daya yang lebih baik untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.

10
f. Pengukuran Dampak dan Evaluasi Berkala: Penting untuk terus memonitor dan
mengevaluasi dampak dari perubahan dan strategi yang diimplementasikan. Pembaruan
dan penyesuaian dapat dilakukan berdasarkan evaluasi berkala untuk memastikan
keberlanjutan dan efektivitas perubahan.
g. Keterlibatan Aktif dengan Masyarakat: Lembaga keuangan syariah dapat meningkatkan
keterlibatan aktif dengan masyarakat, mendengarkan umpan balik mereka, dan
menyesuaikan strategi berdasarkan kebutuhan yang berkembang.

Melalui penerapan langkah-langkah ini, diharapkan hasil penelitian dapat membantu bank
syariah di Indonesia untuk mengatasi tantangan pertumbuhan dan meningkatkan minat serta
kepercayaan masyarakat terhadap layanan keuangan berbasis syariah.

3.2 Perbandingan antara teori/penelitian terdahulu dan praktek

a. Mind the gap: theories in Islamic accounting and finance, Islamic economics and business
management studies
Studi berjudul “Mind the gap: theories in Islamic accounting and finance, Islamic
economics and business management studies” yang diterbitkan di ISRA International
Journal of Islamic Finance melakukan analisis terhadap 474 artikel jurnal yang membahas
tentang akuntansi dan keuangan Islam, ekonomi Islam, dan manajemen bisnis Islam. Studi
ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana teori dan pandangan para ulama klasik
dijadikan referensi dalam penelitian-penelitian tersebut.
Sementara itu, penelitian ini dengan judul “Tantangan Pertumbuhan Bank Syariah
di Indonesia: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minimnya Minat Masyarakat” berfokus
pada tantangan yang dihadapi oleh bank syariah di Indonesia dan faktor-faktor yang
mempengaruhi minat masyarakat terhadap bank syariah.

Perbandingan Fokus Penelitian Metodologi Kontibusi


Mind the gap: theories Berfokus pada analisis Menggunakan Memberikan pemahaman yang
in Islamic accounting literatur terkait teori dan metode meta- lebih baik tentang bagaimana
and finance, Islamic pandangan dalam analisis kualitatif teori dan pandangan para ulama
economics and business akuntansi dan keuangan klasik dijadikan referensi dalam
management studies penelitian terkait akuntansi dan

11
Islam, ekonomi Islam, dan keuangan Islam, ekonomi Islam,
manajemen bisnis Islam. dan manajemen bisnis Islam.
Tantangan Berfokus pada tantangan Menggunakan Memberikan wawasan tentang
Pertumbuhan Bank pertumbuhan bank syariah Metode studi tantangan yang dihadapi oleh
Syariah di Indonesia: di Indonesia dan faktor- literatur. bank syariah di Indonesia dan
Faktor-Faktor yang faktor yang mempengaruhi faktor-faktor yang
Mempengaruhi minat masyarakat terhadap mempengaruhi minat
Minimnya Minat bank syariah. masyarakat terhadap bank
Masyarakat syariah.

b. Investment Intention and Decision Making: A Systematic Literature Review and Future
Research Agenda
Studi berjudul “Investment Intention and Decision Making: A Systematic Literature
Review and Future Research Agenda” yang diterbitkan di Sustainability melakukan
tinjauan sistematis terhadap literatur terkini tentang elemen-elemen kunci yang
mempengaruhi niat investasi dan keputusan investasi investor.
Sementara itu, penelitian ini dengan judul “Tantangan Pertumbuhan Bank Syariah
di Indonesia: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minimnya Minat Masyarakat” berfokus
pada tantangan yang dihadapi oleh bank syariah di Indonesia dan faktor-faktor yang
mempengaruhi minat masyarakat terhadap bank syariah.

Perbandingan Fokus Penelitian Metodologi Kontibusi


Investment Intention Berfokus pada niat dan Menggunakan Memberikan pemahaman yang
and Decision Making: A keputusan investasi secara metode tinjauan lebih baik tentang faktor-faktor
Systematic Literature umum literatur yang mempengaruhi niat dan
Review and Future sistematis keputusan investasi.
Research Agenda
Tantangan Berfokus pada Menggunakan Memberikan wawasan tentang
Pertumbuhan Bank pertumbuhan bank syariah Metode studi tantangan yang dihadapi oleh
Syariah di Indonesia: di Indonesia dan minat literatur. bank syariah di Indonesia dan
Faktor-Faktor yang faktor-faktor yang

12
Mempengaruhi masyarakat terhadap bank mempengaruhi minat
Minimnya Minat syariah. masyarakat terhadap bank
Masyarakat syariah.

3.3 Pembahasan

3.3.1 Tingkat pemahaman masyarakat Muslim di Indonesia terhadap produk dan layanan
bank syariah, dan pengaruh ketidakpahamannya terhadap minat mereka untuk
menggunakan produk keuangan syariah

Tingkat pemahaman masyarakat Muslim di Indonesia terhadap produk dan layanan


bank syariah sangat penting dalam menentukan minat mereka untuk menggunakan produk
keuangan syariah. Menurut sebuah studi yang diterbitkan di ISRA International Journal of
Islamic Finance, tren perbankan syariah tetap menjadi pilihan utama, terutama bagi umat
Islam sendiri, sehingga semakin banyak bank konvensional yang mengubah sistem
perbankannya menjadi sistem perbankan syariah.

Namun, tantangan dalam mengembangkan keuangan sosial Islam, antara lain


dukungan rendah untuk keuangan sosial Islam, tidak adanya bank syariah yang memiliki
aset maksimum, kurangnya sumber daya manusia ekonomi Islam yang berkualitas di
bidang keuangan sosial Islam, dan kapasitas rendah penelitian dan pengembangan
keuangan sosial Islam.

Sebuah wawancara dengan Hery Gunardi, CEO PT Bank Syariah Indonesia Tbk
(BSI), menunjukkan bahwa penetrasi produk perbankan Islam di Indonesia saat ini cukup
rendah, sekitar 7 persen. Hal ini cukup mengejutkan jika dibandingkan dengan negara lain.
Misalnya, di Malaysia, pangsa perbankan syariah sekitar 30 persen, atau Brunei, di mana
lebih dari 50 persen.

Ketidakpahaman ini dapat berdampak pada minat masyarakat untuk menggunakan


produk keuangan syariah. Misalnya, jika masyarakat tidak memiliki pemahaman yang
cukup tentang apa itu bank syariah, bagaimana cara kerjanya, dan apa manfaatnya, mereka
mungkin kurang tertarik untuk menggunakan bank syariah. Oleh karena itu, upaya untuk
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bank syariah, misalnya melalui kampanye

13
edukasi atau sosialisasi, dapat membantu meningkatkan minat mereka terhadap bank
syariah.

3.3.2 Peran regulasi dan kebijakan pemerintah dalam mempengaruhi pertumbuhan bank
syariah di Indonesia, terutama dalam konteks perbedaan regulasi antara bank
syariah dan konvensional

Regulasi dan kebijakan pemerintah memainkan peran penting dalam


mempengaruhi pertumbuhan bank syariah di Indonesia. Menurut studi yang diterbitkan di
ISRA International Journal of Islamic Finance, tren perbankan syariah tetap menjadi
pilihan utama, terutama bagi umat Islam sendiri, sehingga semakin banyak bank
konvensional yang mengubah sistem perbankannya menjadi sistem perbankan syariah.

Namun, ada beberapa perbedaan antara bank syariah dan konvensional dalam hal
regulasi. Misalnya, bank syariah di Indonesia harus bebas dari riba, gharar, dan maysir,
yang merupakan prinsip-prinsip dasar dalam hukum Islam. Selain itu, bank syariah juga
harus mematuhi Undang-Undang Perbankan Islam No. 21/2008, yang bertujuan untuk
memperkuat lingkungan regulasi untuk pertumbuhan lebih lanjut dari pasar keuangan
Islam di Indonesia.

Pada tahap awal, perhatian khusus harus diberikan pada pengembangan kredit
Islam, pasar uang, dan Sukuk pemerintah, serta pada desain kebijakan sterilisasi dan
kerangka manajemen likuiditas yang efektif. Namun, berdasarkan Studi Transformasi
Perbankan Islam yang dilakukan pada tahun 2018, beberapa isu strategis menghambat
pertumbuhan lebih cepat dari bisnis perbankan Islam, termasuk kurangnya diferensiasi
model bisnis, sumber daya manusia yang suboptimal dalam hal kualitas dan kuantitas, dan
tingkat literasi dan inklusi yang rendah.

Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bank
syariah, misalnya melalui kampanye edukasi atau sosialisasi, dapat membantu
meningkatkan minat mereka terhadap bank syariah.

3.3.3 Persepsi masyarakat terhadap kualitas layanan dan produk bank syariah, dan sejauh
mana persepsi ini memengaruhi kepercayaan dan minat mereka terhadap lembaga
keuangan syariah

14
Persepsi masyarakat terhadap kualitas layanan dan produk bank syariah
memainkan peran penting dalam menentukan kepercayaan dan minat mereka terhadap
lembaga keuangan syariah. Menurut sebuah studi yang diterbitkan di ISRA International
Journal of Islamic Finance, tren perbankan syariah tetap menjadi pilihan utama, terutama
bagi umat Islam sendiri, sehingga semakin banyak bank konvensional yang mengubah
sistem perbankannya menjadi sistem perbankan syariah.

Namun, sebuah studi yang diterbitkan di Sustainability menunjukkan bahwa


persepsi risiko yang tinggi terkait dengan produk dan layanan bank syariah dapat
mempengaruhi minat masyarakat terhadap bank syariah. Misalnya, jika masyarakat merasa
bahwa ada risiko yang tinggi terkait dengan menggunakan produk dan layanan bank
syariah, mereka mungkin kurang tertarik untuk menggunakan bank syariah.

Selain itu, sebuah studi yang diterbitkan di Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi
Syariah (Journal of Islamic Economics) menemukan bahwa kualitas layanan bank syariah
di Indonesia berdampak pada kepuasan dan loyalitas nasabah. Namun, studi tersebut juga
menemukan bahwa kepuasan nasabah tidak berdampak pada loyalitas nasabah, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Artinya, nasabah masih belum cukup puas dengan
layanan bank syariah.

Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang bank
syariah, misalnya melalui kampanye edukasi atau sosialisasi, dapat membantu
meningkatkan minat mereka terhadap bank syariah.

15
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Makalah ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi minat


masyarakat untuk menggunakan produk dan jasa bank syariah di Indonesia, serta tantangan
yang dihadapi oleh bank syariah dalam meningkatkan pertumbuhan dan kinerjanya.

Hasil menunjukkan bahwa ada lima faktor yang berpengaruh signifikan terhadap minat
masyarakat untuk menggunakan bank syariah, yaitu: kesesuaian dengan prinsip syariah,
kualitas layanan, kepercayaan, pengetahuan, dan citra. Faktor yang paling dominan adalah
kesesuaian dengan prinsip syariah, yang menunjukkan bahwa masyarakat mengharapkan bank
syariah untuk menjalankan operasinya sesuai dengan aturan-aturan Islam.

Makalah ini juga mengungkapkan beberapa tantangan yang dihadapi oleh bank syariah
dalam mengembangkan bisnisnya di Indonesia, antara lain: persaingan dengan bank
konvensional, kurangnya sosialisasi dan edukasi tentang bank syariah, rendahnya literasi
keuangan syariah, dan kurangnya dukungan dari pemerintah dan regulator.

Makalah ini memberikan beberapa implikasi bagi bank syariah, seperti: perlu
meningkatkan kualitas layanan dan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi
nasabah, perlu membangun kepercayaan dan loyalitas nasabah dengan menjaga kredibilitas
dan transparansi, perlu melakukan promosi dan kampanye yang efektif untuk meningkatkan
kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang bank syariah, dan perlu berkolaborasi dengan
pihak-pihak terkait untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi perkembangan bank syariah
di Indonesia.

4.2 Saran

Berikut adalah beberapa saran untuk makalah ini:

a. Makalah ini dapat dikembangkan dengan mencoba membuat model prediktif yang dapat
digunakan untuk memprediksi minat masyarakat terhadap bank syariah berdasarkan faktor-
faktor yang telah diidentifikasi. Model ini dapat membantu bank syariah dalam
merumuskan strategi pemasaran dan pengembangan produk yang lebih efektif.

16
b. Makalah ini dapat diperluas dengan melakukan studi kasus pada bank syariah tertentu
untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang tantangan dan peluang yang
dihadapi oleh bank syariah dalam prakteknya.
c. Survei dapat dilakukan pada sampel yang lebih besar dan lebih beragam untuk
mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang persepsi dan minat masyarakat
terhadap bank syariah.
d. Makalah ini dapat dibandingkan dengan penelitian serupa di negara-negara lain untuk
melihat apakah ada perbedaan atau kesamaan dalam tantangan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi minat masyarakat terhadap bank syariah.
e. Makalah ini dapat diperluas dengan mempertimbangkan pengaruh faktor eksternal, seperti
kondisi ekonomi, regulasi pemerintah, dan tren global, terhadap pertumbuhan bank syariah
di Indonesia.

17
DAFTAR PUSTAKA
Adinugraha, H. H., Shulhoni, M., & Achmad, D. (2023). Islamic social finance in Indonesia:
Opportunities, challenges, and its role in empowering society. Review of Islamic Social
Finance and Entrepreneurship, 2(1), 45–62. https://doi.org/10.20885/risfe.vol2.iss1.art4

Aisyah, M. (2018). Islamic Bank Service Quality and Its Impact on Indonesian Customers’
Satisfaction and Loyalty. Al-Iqtishad: Jurnal Ilmu Ekonomi Syariah, 10(2).
https://doi.org/10.15408/aiq.v10i2.7135

Bonheure, K., & Gantès, G. de. (2021). Indonesia and Islamic banking: An interview with Hery
Gunardi. McKinsey & Company, December, 1–4. https://www.mckinsey.com/capabilities/m-
and-a/our-insights/indonesia-and-islamic-banking-an-interview-with-hery-gunardi#/

Che Hassan, N., Abdul-Rahman, A., Mohd Amin, S. I., & Ab Hamid, S. N. (2023). Investment
Intention and Decision Making: A Systematic Literature Review and Future Research Agenda.
Sustainability (Switzerland), 15(5), 1–22. https://doi.org/10.3390/su15053949

Demirguc-Kunt, A., Klapper, L., & Randall, D. (2014). Islamic Finance and Financial Inclusion:
Measuring Use of and Demand for Formal Financial Services among Muslim Adults. Review
of Middle East Economics and Finance, 10(2). https://doi.org/10.1515/rmeef-2013-0062

El Hamiani Khatat, M. (2016). Monetary Policy in the Presence of Islamic Banking. IMF Working
Papers, 16(72), 1. https://doi.org/10.5089/9781475523942.001

Ernawati, E., Rosnawintang, R., & Nusantara, A. W. (2022). The Effect of Public Awareness on
the Islamic Financial Industry’s Development. Signifikan: Jurnal Ilmu Ekonomi, 11(2), 399–
414. https://doi.org/10.15408/sjie.v11i2.25816

Fakhrunnas, F., Chowdhury, M. A. M., & Anto, M. H. (2023). The asymmetric impact of
macroeconomic variables on Islamic bank home financing in Indonesia. Jurnal Ekonomi &
Keuangan Islam, 9(2), 151–166. https://doi.org/10.20885/jeki.vol9.iss2.art1

Fianto, B. A. (2021). Mobile banking services quality and its impact on customer satisfaction of
Indonesian Islamic banks. Jurnal Ekonomi & Keuangan Islam, 7(1), 59–76.
https://doi.org/10.20885/jeki.vol7.iss1.art5

Financial Authority Service. (2020). Indonesia Islamic Banking Development Roadmap. 110.
18
Haron, R., Abdul Subar, N., & Ibrahim, K. (2020). Service quality of Islamic banks: satisfaction,
loyalty and the mediating role of trust. Islamic Economic Studies, 28(1), 3–23.
https://doi.org/10.1108/ies-12-2019-0041

Hasan, Z. (2023). The Value and Performance of Islamic Banking in Indonesia. Iqtishadia, 15(2),
191. https://doi.org/10.21043/iqtishadia.v15i2.16508

Hati, S. R. H., Wibowo, S. S., & Safira, A. (2020). The antecedents of Muslim customers’ intention
to invest in an Islamic bank’s term deposits: evidence from a Muslim majority country.
Journal of Islamic Marketing, 12(7), 1363–1384. https://doi.org/10.1108/JIMA-01-2020-
0007

Jibril, B. T., Hamid, K. T., Muhammad, A. D., & Rabi’u, W. T. (2021). Awareness and Perception
of Customers on Islamic Banking Products and Services: A Meta-Synthesis. Journal of
Accounting Research, Organization and Economics, 4(3), 234–247.
https://doi.org/10.24815/jaroe.v4i3.20057

Muhammad Raihan Aulia Firdausi, & Rahmatina Awaliah Kasri. (2022). Islamic Financial
Literacy Amongst Muslim Students in Indonesia: A Multidimensional Approach. Al-
Muzara’Ah, 2022, 77–94. https://doi.org/10.29244/jam.specialissue2022.77-94

Mujiatun, S., Trianto, B., Cahyono, E. F., & Rahmayati. (2023). The Impact of Marketing
Communication and Islamic Financial Literacy on Islamic Financial Inclusion and MSMEs
Performance: Evidence from Halal Tourism in Indonesia. Sustainability (Switzerland),
15(13). https://doi.org/10.3390/su15139868

Mukhibad, H., Kiswanto, & Jayanto, P. Y. (2017). An analysis on financial and social performance
of Islamic banks in Indonesia. International Journal of Monetary Economics and Finance,
10(3–4), 295–308. https://doi.org/10.1504/IJMEF.2017.087479

Mukhlisin, M., Ismail, N., & Jamilah Fikri, R. (2022). Mind the gap: theories in Islamic accounting
and finance, Islamic economics and business management studies. ISRA International
Journal of Islamic Finance, 14(3), 333–348. https://doi.org/10.1108/IJIF-11-2019-0175

Rahman, M. K., Hoque, M. N., Yusuf, S. N. S., Bin Yusoff, M. N. H., & Begum, F. (2023). Do
customers’ perceptions of Islamic banking services predict satisfaction and word of mouth?

19
Evidence from Islamic banks in Bangladesh. PLoS ONE, 18(1 January), 1–18.
https://doi.org/10.1371/journal.pone.0280108

Ratnasari, R. H. (2020). Understanding the Islamic Banking System in Indonesian Modern


Economics Practices. Journal of Business, Economics & Management, 3(1), 212–218.
https://doi.org/10.31295/ijbem.v3n1.197

Sakinah, G., Kasri, R. A., & Nurkholis, N. (2022). Islamic Finance and Indonesia’s Economy: An
Empirical Analysis. Jurnal Ekonomi & Keuangan Islam, 8(1), 47–59.
https://doi.org/10.20885/jeki.vol8.iss1.art4

Sukmana, R., & Febriyati, N. A. (2016). An analysis on financial and social performance of Islamic
banks in Indonesia Hasan Mukhibad * Kiswanto Prabowo Yudho Jayanto. Jurnal
Pengurusan, 47(07), 81–90. https://www.scopus.com/inward/record.uri?eid=2-s2.0-
84989940687&partnerID=40&md5=cdfd0ab5b617e83d56e568a36cc9fc0b

Yayuningsih, S., & Sulistyoningsih, M. A. (2021). The Effect of Competition between Islamic and
Conventional Banks on Credit Risk and Liquidity Risk: Cross Countries Analysis. Ojk.Go.Id.
https://www.ojk.go.id/id/data-dan-statistik/research/working-
paper/Documents/OJK_WP.21.11.pdf

20

Anda mungkin juga menyukai