Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah S.W.T yang telah memberikan
Rahmat serta karunia-nya kepada saya, sehingga saya berhasil menyelesaikan
tugas yang berjudul “Laporan Laba Rugi” yang merupakan tugas dari Akuntansi
Keuangan ini tepat pada waktunya.

Saya berharap makalah ini bisa di mengerti dan bermanfaat untuk kita semua.
Meskipun saya menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak selalu kami harapkan demi untuk kesempurnaan makalah ini.

Demikianlah makalah ini saya buat, bila ada kata yang salah saya mohon
maaf.

Kendari,25 Oktober 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan .................................................................. 2

II. PEMBAHASAN
2.1 Deskripsi tentang laba….. ......................................................................... 3
2.2 Deskripsi tentang rugi ................................................................................ 9
2.3 Laporan laba/rugi ………........................................................................... 9

III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH
LAPORAN LABA RUGI

DISUSUN OLEH:

RISKAWANA

176602093

PROGRAM STUDI AKUNTANSI (S1)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM KENDARI

2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di suatu akhir periode akuntansi perusahaan ada dua hasil yang sering
terjadi, yaitu laba atau rugi. Laporan Laba-Rugi adalah suatu bentuk laporan
keuangan yang menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang isinya
terdiri dari pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu periode akuntansi
tertentu.

Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai prestasi
perusahaan atau sebagai dasar ukuran penilaian yang lain, seperti laba per
lembar saham. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba adalah
pendapatan dan biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan
biaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran laba yang berbeda antara lain:
laba kotor, laba operasional, laba sebelum pajak, dan laba bersih.

Pengukuran laba bukan saja penting untuk menentukan prestasi


perusahaan tetapi penting juga penting sebagai informasi bagi pembagian laba
dan penentuan kebijakan investasi. Oleh karena itu, laba menjadi informasi
yang dilihat oleh banyak seperti profesi akuntansi, pengusaha, analis keuangan,
pemegang saham, ekonom, fiskus, dan sebagainya (Harahap, 2001:259). Hal
ini menyebabkan adanya berbagai definisi untuk laba.

Maka dari itu, penulis ingin mengajak rekan pembaca untuk


mengembangkan cakrawala berpikir untuk lebih berpikir kritis dan lebih
banyak tahu tentang laba/rugi, dan lebih mengetahui dan mengenal apa
laba/rugi itu
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, diidentifikasi permasalahan terkait
laba/rugi adalah keadaan dimana perusahaan itu laba, dan kapan suatu
perusahaan dikategorikan rugi.
Dengan demikian, maka dirumuskan masalah sebagai
1. Apa yang dimaksud dengan laba/rugi?
2. Kapan suatu perusahaan dikategorikan laba/rugi?

C. Tujuan dan Manfaat


1. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan penulisan
ini adalah sebagai berikut.
a. untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan laba/rugi
b. untuk mengetahui apa saja yang terkait dengan laba/rugi
c. untuk mengetahui kapan perusahaan itu dikategorikan laba atau rugi

2. Manfaat Penulisan
Hasil penulisan ini diharapkan menjadi bahan kajian ilmiah pada bidang
ilmu akuntansi, khususnya cabang ilmu teori akuntansi serta dapat
memperoleh tambahan wawasan tentang laba/rugi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tentang Laba/Rugi


1. Definisi Laba
Laba atau keuntungan dapat didefinisikan dengan dua cara. Laba
dalam ilmu ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan
seorang investor sebagai hasil penanam modalnya, setelah dikurangi biaya-
biaya yang berhubungan dengan penanaman modal tersebut (termasuk di
dalamnya, biaya kesempatan). Sementara itu, laba dalam akuntansi
didefinisikan sebagai selisih antara harga penjualan dengan biaya produksi.
Perbedaan diantara keduanya adalah dalam hal pendefinisian biaya.
Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai
karena angka labadiharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja
perusahaan secara keseluruhan. Akan tetapi, teori akuntansi sampai saat ini
belum mencapai kemantapan dalam pemaknaan dan pengukuran laba. Oleh
karena itu, berbeda dengan elemen statemen keuangan
lainnya, pembahasan laba meliputi tiga tataran, yaitu : semantik, sintaktik,
dan pragmatik.
Dari sudut pandang perekayasa akuntansi, konsep laba
dikembangkan untuk memenuhi tujuan menyediakan informasi tentang
kinerja perusahaan secara luas. Sementara itu, pemakai informasi
mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Teori akuntansi laba menghadapi
dua pendekatan : satu laba untuk berbagai tujuan atau beda tujuan beda
laba. Teori akuntansi diarahkan untuk memformulasi laba dengan
pendekatan pertama.
Konsep dalam tataran semantik meliputi pemaknaan laba sebagai
pengukur kinerja, pengkonfirmasi harapan investor, dan estimator laba
ekonomik. Meskipun akuntansi tidak harus dapat mengukur dan
menyajikan laba ekonomik, akuntansi paling tidak harus menyediakan
informasi laba yang dapat digunakan pemakai untuk mengukur laba
ekonomikyang gilirannya untuk menentukan nilai ekonomik perusahaan.
Makna laba secara umum adalah kenaikan kemakmuaran dalam
suatu periode yang dapatdinikmati (didistribusi atau ditarik) asalkan
kemakmuran awal masih tetap dipertahankan. Pengertian semacam ini
didasarkan pada konsep pemertahanan kapital. Konsep ini membedakan
antara laba dan kapital. Kapital bermakna sebagai sediaan (stock) potensi
jasa atau kemakmuran sedangkan laba bermakna aliran (flow)
kemakmuran. Dengan konsep pemertahanan kapital dapat dibedakan antara
kembalian atas investasi dan pengembalian investasi serta antara transaksi
operasi dan transaksi pemilik. Lebih lanjut, laba dapatdipandang sebagai
perubahan aset bersih sehingga berbagai dasar penilaian kapital dapat
diterapkan.
Laba adalah kenaikan modal (aktiva bersih) yang berasal dari
transaksi sampingan atau transaksi yang jarang terjadi dari suatu badan
usaha, dan dari semua transaksi atau kejadian lain yang mempunyai badan
usaha selama satu periode, kecuali yang timbul dari pendapatan (revenue)
atau investasi pemilik (Baridwan, 1992:55). Pengertian laba secara umum
adalah selisih dari pendapatan di atas biaya-biayanya dalam jangka waktu
(periode) tertentu. Laba sering digunakan sebagai suatu dasar untuk
pengenaan pajak, kebijakan deviden, pedoman investasi serta pengambilan
keputusan dan unsur prediksi (Harnanto, 2003:444).
Dalam teori ekonomi juga dikenal adanya istilah laba, akan tetapi
pengertian laba di dalam teori ekonomi berbeda dengan pengertian laba
menurut akuntansi. Dalam teori ekonomi, para ekonom mengartikan laba
sebagai suatu kenaikan dalam kekayaan perusahaan, sedangkan dalam
akuntansi, laba adalah perbedaan pendapatan yang direalisasi dari transaksi
yang terjadi pada waktu dibandingkan dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan pada periode tertentu (Harahap, 1997).
Laba atau rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk menilai
prestasi perusahaan atau sebagai dasar ukuran penilaian yang lain, seperti
laba per lembar saham. Unsur-unsur yang menjadi bagian pembentuk laba
adalah pendapatan dan biaya. Dengan mengelompokkan unsur-unsur
pendapatan dan biaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran laba yang
berbeda antara lain: laba kotor, laba operasional, laba sebelum pajak, dan
laba bersih.
Pengukuran laba bukan saja penting untuk menentukan prestasi
perusahaan tetapi juga penting sebagai informasi bagi pembagian laba dan
penentuan kebijakan investasi. Oleh karena itu, laba menjadi informasi
yang dilihat oleh banyak seperti profesi akuntansi, pengusaha, analis
keuangan, pemegang saham, ekonom, fiskus, dan sebagainya (Harahap,
2001:259). Hal ini menyebabkan adanya berbagai definisi untuk laba.

Menurut Suwardjono (2008:464) laba dimaknai sebagai imbalan atas


upaya perusahaan menghasilkan barang dan jasa. Ini berarti laba merupakan
kelebihan pendapatan diatas biaya (biaya total yang melekat kegiatan
produksi dan penyerahan barang/jasa).

2. Teori Laba
Dalam perusahaan koperasi, laba disebut sebagai Sisa Hasil Usaha
(SHU). Menurut teori laba, tingkat keuntungan pada setiap perusahaan
biasanya berbeda pada setiap jenis industri, baik perusahaan yang bergerak
dibidang tekstil, baja, farmasi, komputer, alat perkantoran, dan lain-lain.
Terdapat beberapa teori yang menerangkan perbedaan ini sebagai berikut :
a. Teori Laba Menanggung Risiko (Risk-Bearing Theory of Profit)
Menurut teori ini, keuntungan ekonomi diatas normal akan diperoleh
perusahaan dengan resiko diatas rata-rata.
b. Teori Laba Friksional (Frictional Theory of Profit)
Teori ini menekankan bahwaa keuntungan meningkat sebagai suatu
hasil ari friksi keseimbangan jangka panjang (long run equilibrium).
c. Teori Laba Monopoli (Monopoli Theory of Profit)
Teori ini mengatakan bahwa beberapa perusahaan dengan kekuatan
monopoli dapat membatasi output dan menekankan harga yang lebih
tinggi daripada bila perusahaan beroperasi dalam kondisi persaingan
sempurna.
d. Teori Laba Inovasi (Innovation Theory of Profit)
Dalam teori inovasi, laba yang diatas normal dapat timbul sebagai hasil
inovasi yang berhasil. Walau demikian, perusahaan yang telah berhasil
dalam inovasi tidaklah kebal dari serangan persaingan dari perusahaan-
perusahaan imitator. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan
inovasi terus-menerus.
e. Teori Laba
Efisiensi Manajerial (Manajerial Efficiency Theory of Profit)
Teori ini menekankan bahwa perusahaan yang dikelola secara efisien
akan memperoleh laba di atas rata-rata laba normal.

3. Fungsi Laba
Laba yang tinggi adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan
output yang lebih dari industry/perusahaan. Sebaiknya, laba ynag rendah
atau rugi adalah pertanda bahwa konsumen menginginkan kurang dari
produk/komoditi yang ditangani dan metode produksinya tidak efisien.
Ditinjau dari konsep koperasi, fungsi laba bagi koperasi tergantung
pada besar kecilnya partisipasi ataupun transaksi anggota dengan
koperasinya. Semakin tinggi partisipasi anggota, maka idealnya semakin
tinggi manfaat yang diterima oleh anggota.

4. JenisJenis Laba
Laba adalah salah satu hal yang paling penting dalam sebuah
perusahaan, Laba terdiri atas beberapa jenis, yaitu :
a. Laba kotor : Selisih dari hasil penjualan dengan harga pokok penjualan
b. Laba Operasional : Hasil dari aktivitas-aktivitas yang termasuk rencana
perusahaan kecuali ada perubahan-perubahan besar dala
perekonomiannya, dapat diharapkan akan dicapai setiap tahun. Oleh
karenanya, angka ini menyatakan kemampuan perusahaan untuk hidup
dan mencapai laba yang pantas sebagai jasa pada pemilik modal.
c. Laba sebelum dikurangi pajak atau EBIT (Earning Before Tax) : Laba
operasi ditambah hasil dan biaya diluar operasi biasa. Bagi pihak-
pihak tertentu terutama dalam hal pajak, angka ini adalah yang
terpenting karena jumlah ini menyatkan laba yang pada akhirnya
dicapai perusahaan.
d. Laba Setelah Pajak Atau Laba Bersih : Laba setelah dikurangi
berbagai pajak. Laba dipindahkan kedalam perkiraan laba ditahan. Dari
perkiraan laba ditahan ini akan diambil sejumlah tertentu untuk
dibagikan sebagai Deviden kepada para pemegang saham.

5. Kegiatan Laba
Urutan yang sering dipakai untuk menilai berhasil atau tidaknya
manajemen suatu perusahaan untuk laba yang diperoleh nantinya, laba ini
akan dipergunakan oleh perusahaan. Di dalam standar akuntansi keuangan
PSAK no.25 (menurut IAI) disebutkan sebagai berikut:
“Laporan laba rugi merupakan laporan utama untuk melaporakan
kinerja suatu perusahaan, terutama tentang profitabilitas dibutuhkan untuk
mengambil keputusan tentang sumber ekonomi yang dikelola oleh sebuah
perusahaan dimasa yang akan datang. Informasi tersebut juga sering
digunakan untuk memperkirakan kemampuan suatu perusahaan untuk
menghasilkan kas dan aktiva yang akan disamakan dengan kas dimasa yang
akan datang. Informasi tentang kemungkinan perubahan kinerja juga
penting dalam hal ini.”

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa laporan laba rugi


merupakan suatu laporan sistematis mengenai penghasilan biaya laba rugi
yang diperoleh suatu perusahaan dalam satu periode. Informasi yang
disajikan dalam laporan laba rugi meliputi:
a. Bagian pertama

Menunjukan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok perusahaan


(penjualan barang dagangan/memberikan service) diikuti dengan harga
pokok dari barang atau service yangdijual, sehingga diperoleh
laba kotor.

b. Bagian kedua

Menunjukan biaya-biaya operasi yang terdiri dari biaya penjualan dan


biaya umum atau administrasi (operating expense).

c. Bagian ketiga
Menunjukan harga hasil yang diperoleh diluar operasi pokok
perusahaan yang diikuti dengan biaya diluar usaha pokok perusahaan.
d. Bagian keempat
Menunjukan laba rugi yang insidentil (extra ordinary gain or loss)
sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.

6. Tujuan Laba
Menurut Anis dan Imam (2003:261) mengutarakan bahwa tujuan
pelaporan laba adalah sebagai berikut :
a.Sebagai indikator efesiensi penggunaan dana yang
tertahan dalam perusahaanyang diwujudkan dalam tingkat
kembaliannya.
b.Sebagai dasar pengukuran prestasi manajemen.
c.Sebagai dasar penentuan besarnya perencanaan pajak.
d.Sebagai alat pengendalian sumber daya ekonomi suatu negara.
e.Sebagai kompensasi dan pembagian bonus.
f.Sebagai
alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan.
g.Sebagai dasar bentuk kenaikan kemakmuran.
h.Sebagai dasar pembagian deviden.
Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan dilaporkannya
laba atau lebih dikenal dengan laba atau rugi adalah sebagai indikator
efesiensi penggunaan dana yang digunakan sebagai dasar untuk
pengukuran, penentuan, pengendalian, motivasi prestasi manajemen dan
sebagai dasar kenaikan kemakmuran serta dasar pembagian deviden
untuk para investor yang menanamkan modalnya pada perusahaan.

B. Deskripsi Tentang Rugi


Rugi adalah loss yaitu (KERUGIAN), jumlah pengeluaran atau biaya
yang lebih besar dibandingkan dengan pendapatan yang diterima. Dalam
asuransi dapat pula diartikan sebagai besarnya pembayaran yang harus
diberikan oleh penanggung kepada tertanggung atas terjadinya hal yang
diasuransikan.

C. Laporan Laba/Rugi
1. Definisi Laporan Laba/Rugi
Laporan Laba/Rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan yang
menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari
pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu periode akuntansi tertentu.
Laporan laba rugi adalah bagian dari laporan keuangan suatu
perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang
menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga
menghasilkan suatu laba atau rugi bersih.
Laporan Rugi Laba akan menggambarkan sumber-sumber
penghasilan yang diperoleh oleh perusahaan dalam menjalankan usahanya,
serta jenis-jenis biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan dalam
menjalankan kegiatan-kegiatan perusahaan. Dengan melihat atau
memperhatikan selisih antara pendapatan (revenues) dengan biaya
(expenses), disini akan dapat ditetapkan berapa jumlah laba atau kerugian
yang didapat perusahaan dalam suatu periode tertentu.
Kalau pendapatan (revenues) lebih besar daripada biaya (expenses)
pada periode tertentu, berarti perusahaan memperoleh laba. Kalau
pendapatan (revenues) lebih kecil daripada biaya (expenses) pada periode
tertentu, berarti perusahaan menderita kerugian.

2. Unsur-Unsur Laporan Laba-Rugi


a. Pendapatan
b. Beban

3. Metode Penyajian Laporan Laba-Rugi


Laporan Laba-Rugi dapat dibuat dalam dua bentuk, yaitu:
a. Bentuk Single Step atau Langsung
Semua pendapatan dikelompokkan tersendiri di bagian atas dan
dijumlahkan, kemudian semua beban dikelompokkan tersendiri di
bagian bawah dan dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah
beban, selisihnya merupakan laba bersih atau rugi bersih.
b. Bentuk Multiple Step atau Tidak Langsung
Pendapatan dibedakan menjadi pendapatan usaha dan pendapatan di
luar usaha, demikian juga beban dibedakan menjadi beban usaha usaha
dan beban di luar usaha. Pendapatan dan beban usaha disajikan
pertama, pendapatan dan beban di luar usaha disajikan kemudian.

Laporan laba-rugi hendaklah memuat beberapa hal:


1. Menuliskan nama perusahaan
2. Menuliskan jenis laporannya dalam hal ini, laporan laba-rugi
3. Menyajikan periode laporan
4. Menyajikan pendapatan dan beban, beban ditulis secara rinci dan
lengkap. Penulisan beban dimulai dari yang terbesar ke beban
terkecil, kecuali beban lain-lain ditulis paling bawah.
Penyajian laporan laba-rugi diambil dari data kertas kerja, untuk
pendapatan diambil dari data kertas kerja pada lajur income statement
(laba-rugi) sebelah kredit. Sedangkan untuk beban diambil dari lajur
laba-rugi sebelah debet.

Untuk mendapatkan gambar yang lebih jelas bagaimana


menyajikan laporan laba-rugi baik bentuk laporan atau scontro dalam
penyajian single step dan multi step, saya berikan ilustrasi dari kertas
kerja Bengkel Metode “Hadian Putra” per 31 Desember 1999.

4. Langkah Penyusunan Laba/Rugi


Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun Laporan Laba-
Rugi:
a. Judul Laporan
- Menuliskan nama perusahaan
- Nama laporan, dan
- Periode laporan di tengah atas halaman
b. Isi Laporan
Bentuk single step:
- Menuliskan semua pendapatan
- Menuliskan semua beban
- Menghitung selisih pandapatan dan beban, jika pendapatan lebih
besar dari pada beban maka selisihnya disebut laba bersih dan jika
sebaliknya maka selisihnya disebut rugi bersih.

Bentuk multiple step


- Menuliskan pendapatan usaha
- Menuliskan beban usaha
- Menghitung selisih pandapatan dan beban usaha, jika pendapatan
usaha lebih besar dari pada beban usaha maka selisihnya disebut
laba usaha dan jika sebaliknya maka selisihnyadisebut rugi usaha
- Menuliskan pendapatan diluar usaha
- Menuliskan beba diluar usaha
- Menghitung selisih pendapatan dan beban di luar usaha, jika
pendapatan di luar usaha lebih besar dari pada beban di luar usaha
maka selisihnya disebut laba di luar usaha dan jikasebaliknya maka
selisihnya disebut rugi di luar usaha.
- Menghitung laba/rugi usaha dengan laba/rugi di luar usaha,
hasilnya disebut laba/rugi bersih sebelum pajak
- Laba bersih sebelum pajak dikurangi dengan pajak penghasilan
yang dikenakan dan hasilnya disebut laba bersih setelah pajak.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Laporan Laba-Rugi adalah suatu bentuk laporan keuangan yang
menyajikan informasi hasil usaha perusahaan yang isinya terdiri dari
pendapatan usaha dan beban usaha untuk satu periode akuntansi tertentu.
Untuk membuat laporan laba rugi kita harus mengetahui tentang
pengertian laporannya. Laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis
tentang penghasilan, biaya, rugi-laba yang diperoleh oleh suatu
perusahaan selama periode tertentu. Yang kita dapatkan dalam laporan ini
dimana dalam laporan ini menggambarkan mengenai kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan rugi-laba dalam suatu periode tertentu

Laporan laba rugi mempunyai # unsur yaitu pendapatan dan beban/biaya


PENGHASILAN (income)
Adalah kenaikan manfaat ekonomi selama suatu periode akutansi
dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan kewajiban
yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi
penanaman modal. Pendapatan timbul dalam pelaksanaan aktivitas perusahaan
seperti penjualan barang dagang, penghasilan jasa (fee), pendapatan bunga dan
lainnya.

BEBAN (expanse)
Adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akutansi
dalam bentuk arus keluar atau berkurangnya nilai aktiva atau kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian kepada
penanam modal. Contoh yang termasuk dalam kategori beban/biaya adalah
harga pokok (penjualan atau produksi/HPP), biaya pemasaran, biaya
gajikaryawan, biaya penyusutan dan sejenisnya.
DAFTAR PUSTAKA

http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/09/artikel-tentang-

laba.html.5| januari2012

http://www.mediabpr.com/kamus-bisnisbank/rugi.aspx

http://umihanasumi.blogspot.com/2011/10teorilaba.html

http://110.138.206.53/bahanajar/modul_online/ekonomi/MO_36/akt/105_05.hht

http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_laba_rugi

Anda mungkin juga menyukai