Anda di halaman 1dari 17

lOMoAR cPSD| 25829812

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA)


(Makalah)
Ditulis untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Akuntansi Sektor Publik
Semester Genap 2022/2023
Dosen Pengampu: Nedi Hendri, S.E., M.Si., Ak.,
CA., ACPA., CPA., CRA

Oleh

Helda Lutvi Natasya (22630017)

Ketut Putra Aryanadi (22630024)


Endang Citra Lestari (22630030)
Selly Maharani Suma (22630035)

PROGAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2022
lOMoAR cPSD| 25829812

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini tidaklah lain untuk
melengkapi tugas yang diberikan oleh Dosen pembimbing kami.

Demikian yang dapat kami sampaikan sebagai pengantar. Besar harapan kami
untuk bisa memperoleh masukan, saran, dan kritik yang sifatnya membangun dari
siapapun yang membaca makalah ini demi kesempurnaan penyusunan makalah
berikutnya. Sekian dan terima kasih.

i
lOMoAR cPSD| 25829812

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................... 2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Laporan Posisi Keuangan ................................................... 3


B. Kegunaan dan Keterbatasan Laporan Posisi Keuangan.........................3
C. Elemen Laporan Posisi Keuangan ........................................................ 5
D. Klasifikasi Laporan Posisi Keuangan.................................................... 6
E. Format Laporan Posisi Keuangan.......................................................... 10

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................... 12
B. Saran..................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 13

ii
lOMoAR cPSD| 25829812

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dapat di ketahui, perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin


kompetitif sehingga menuntut setiap perusahaan untuk dapat mengolah dan
melaksanakan manajemen perusahaan menjadi lebih profesional. Salah satunya
adalah dengan menarik minat investor dengan memaparkan kinerja perusahaannya
di dalam laporan keuangan, karena laporan keuangan kerap dijadikan tolak ukur
oleh para investor dalam menilai dan memilih perusahaan yang akan didananya.

Manajemen keuangan sangat berpengaruh terhadap kelangsungan kegiatan dan


eksistensi suatu perusahaan. Oleh karena itu, seorang manajer keuangan dituntut
untuk dapat menjalankan manajemen keuangan dengan baik, hal ini dilakukan agar
perusahaan dapat melaksanakan kegiatan operasional perusahaan dengan lebih
efektif dan efisien.Selain manajemen yang baik, dalam suatu perusahaan juga
memerlukan analisis terhadap laporan keuangan untuk mengetahui kemampuan
perusahaan dalam mengatasi masalah-masalah keuangan perusahaan serta
mengambil keputusan yang cepat dan tepat.

Jadi dengan analisis tersebut menejemen keuangan perusahaan bisa membuat


laporan posisi keuangan atau neraca karena dengan sebuah neraca perusahaan dapat
memberikan informasi yang berhubungan dengan sifat dan jumlah investasi dalam
sumber daya perusahaan.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang permasalahan diatas, maka dapat diambil rumusan


permasalahan sebagai berikut :

1. Jelaskan pengertian laporan posisi keuangan?


2. Jelaskan apa saja kegunaan dan keterbatasan laporan posisi keuangan?
3. Apa saja elemen laporan posisi keuangan?
4. Jelaskan klasifikasi laporan posisi keuangan?

1
lOMoAR cPSD| 25829812

5. Bagaimana format laporan posisi keuangan?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut :

1. Dapat memahami pengertian laporan posisi keuangan.


2. Dapat memahami kegunaan dan keterbatasan laporan posisi keuangan.
3. Dapat memahami laporan posisi keuangan.
4. Dapat memahami klasifikasi laporan posisi keuangan.
5. Dapat memahami format laporan posisi keuangan.

2
lOMoAR cPSD| 25829812

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Laporan Posisi Keuangan

Laporan posisi keuangan atau neraca adalah salah satu laporan keuangan yang
memberikan informasi tentang posisi aktiva, kewajiban, dan modal yang disajikan
pada akhir periode. Laporan posisi keuangan atau neraca ini merupakan perluasan
dari dasar akuntansi. Data untuk membuat laporan ini berasal dari neraca lajur.

Salah satu dari laporan keuangan yang satu ini, memberikan informasi yang
berhubungan dengan sifat dan jumlah investasi dalam sumber daya perusahaan.
Atau dalam hal ini adalah kekayaan perusahaan, kewajiban kepada kreditor dan
modal pemilik perusahaan.

B. Kegunaan dan Keterbatasan Laporan Posisi Keuangan


a. Kegunaan Laporan Posisi Keuangan

Kegunaan laporan posisi keuangan secara umum adalah untuk menilai


risiko-risiko entitas dan arus kas masa depan. Tujuan pengguna laporan
keuangan menggunakan laporan ini adalah sebagai berikut:

• Mengevaluasi Struktur Pendanaan

Dalam hal ini, yang dilihat adalah informasi tentang perbandingan


sumber pendanaan melalui utang dibandingkan dengan ekuitas.

• Menganalisis Likuiditas

Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk membayar


kewajibannya yang segera harus dipenuhi (current liabilities). Pihak
kreditur biasanya sangat tertarik dengan informasi tentang risiko likuiditas
jangka pendek, yang informasinya dapat mereka gunakan untuk menilai
kemampuan entitas membayar bunga tepat waktu.

• Menilai Solvabilitas

3
lOMoAR cPSD| 25829812

Solvabilitas adalah kemampuan entitas membayar utangnya pada saat


jatuh tempo. Entitas yang memiliki rasio utang yang tinggi berarti memiliki
solvabilitas yang rendah dibanding entitas, dengan rasio utang yang rendah.
Entitas dengan solvabilitas yang rendah artinya lebih berisiko, karena
memerlukan lebih banyak asset untuk membayar utangnya, baik pokok
maupun beban bunga.

• Menilai Fleksibilitas Keuangan

Likuiditas dan solvabilitas akan menentukan fleksibilitas keuangan


entitas, yaitu mengukur kemampuan entitas mengambil tindakan tertentu
sebagai respon terhadap kebutuhan dan peluang yang ada.

b. Keterbatasan Laporan Posisi Keuangan

Keterbatasan laporan posisi keuangan , laporan keuangan yang disusun


berdasarkan standart akutansi keuangan mempunyai beberapa keterbatasan
yang seharusnya disadari oleh para penyusun, penerima, dan pengguna
laporan.:

a) Laporan keuangan semata-mata merupakan potret atau rekaman


sejarah, yaitutentang keadaan dan peristiwa masa lalu, dan tidak dapat
digunakan sebagai bola kaca untuk meramalkan keadaan dimasa yang
akan datang bila tidak dilengkapi data dan informasi lain yang
diperlukan untuk membuat analisis proyeksi masa depan.
b) Akuntansi melakukan pencatatan, perhitungan, dan pelaporan
denganmenggunakan satuan uang sebagai denominator atau alat ukur.
Namun tidak semua hal dapat diukur dengan nilai uang dan nilai uang
juga cenderung tidak stabil.
c) Konsep dasar akuntansi keuangan ada kalanya tidak sejalan atau
bertentangandengan aspek hukum, misalnya konsep " makna lebih
penting dari bentuk " (substance over form).
d) Laporan keuangan disusun berdasarkan standart akuntansi keuangan,
yang dalamberbagai standart memperbolehkan beberapa alternatif

4
lOMoAR cPSD| 25829812

metode akuntansi, yang menyebabkan laporan keuangan perusahaan


yang berbeda tidak selalu dapat diperbandingkan.

C. Elemen Laporan Posisi Keuangan

Ada tiga elemen statmen keuangan yang tercantum dalam laporan posisi
keuangan , yaitu :

• Aktiva

Aktiva adalah sumber-sumber ekonomi perusahaan, termasuk biaya-biaya


yang terjadi yang diakui dan diukur berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Biaya-biaya yang telah dikeluarkan atau telah terjadi dimaksudkan
adalah beban yang ditangguhkan (deferenced charges) yang diakui sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Namun, biaya tersebut tidak
kategori sumber-sumber ekonomi perusahaan dalam artificial.

• Kewajiban

Kewajiban adalah pengorbanan-pengorbanan ekonomis yang harus


dilakukan oleh perusahaan pada masa datang dalam bentuk penyerahan aktiva
atau pemberian jasa yang disebabkan oleh tindakan atau transaksi pada waktu
lampau, yang diakui dan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Dalam item kewajiban tersebut, termasuk kewajiban yang ditangguhkan
pembayarannya (deferred liabity), namun kewajiban dimaksud bukan
merupakan kewajiban dalam artifisal.

• Ekuitas Pemilik

Ekuitas Pemilik, adalah selisih antara sumber-sumber ekonomi dengan


pengorbananpengorbanan ekonomis perusahaan, atau selisih antara jumlah
aktiva dan kewajiban perusahaan, yang merupakan bagian dari hak pemilik.
Namun, hal tersebut bukan merupakan ukuran nilai perusahaan.

Hubungan antara aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik, secara implisit


berdasarkan perumusan maknanya, ditentukan oleh persamaan, sebagai berikut
:

5
lOMoAR cPSD| 25829812

Aktiva Kewajiban = Ekuitas Pemilik

Asset - Liabities = Owner's Equity

D. Klasifikasi Laporan Posisi Keuangan


1. Aset Lancar

Aset Lancar adalah aset yang tingkat likuiditasnya tinggi. Artinya, aset tersebut
dapat dengan segera berubah dalam waktu kurang dari satu tahun. Tujuan suatu
perusahaan memegang harta lancar adalah untuk membiayai operasi sehari-hari dan
untuk berjaga-jaga.

Menurut PSAK 1 (revisi 2009) penyajian laporan keuangan, entitas


mengklasifikasikan asset lancar jika:

• Aset diharapkan dapat direalisasikan, atau terjual, atau digunakan dalam siklus
operasi normal.
• Aset yang dimiliki dengan tujuan untuk diperdagangkan.
• Aset yang diharapkan dapat terealisasi dalam jangka waktu dua belas bulan
setelah periode pelaporan.
• Berupa kas atau setara kas kecuali yang dibatasi pertukaran atau penggunaannya
untuk menyelesaikan liabilitas sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah
periode pelaporan.

Contohnya: sebuah mobil bagi entitas (dealer) mobil merupakan persediaan


(aset lancar) karena mobil tersebut merupakan barang dagangan. Sedangkan mobil
yang digunakan oleh entitas lain sebagai alat angkut sehari-hari diklasifikasikan
sebagai aset tetap.

Aset Lancar antara lain:

▪ Kas

Adalah uang tunai yang terdapat dalam kas dan/ di bank, berupa saldo
rekening Koran yang setiap saat dapat digunakan.

6
lOMoAR cPSD| 25829812

▪ Piutang Dagang

Adalah tagihan atau klaim perusahaan kepada pihak lain yang masa
pelunasan (jatuh tempo) kurang dari satu tahun.

▪ Surat-surat Berharga

Adalah saham atau obligasi yang dimiliki perusahaan dan setiap saat siap
untuk dijual.

▪ Wesel Tagih

Sama seperti piutang dagang namun lebih formal karena didukung oleh janji
tertulis dari pelanggan untuk membayar tagihan tersebut.

▪ Persediaan

Adalah berupa persediaan barang baku atau persediaan barang jadi yang
dapat segera dijual untuk menghasilkan kas.

▪ Piutang Penghasilan

Adalah penghasilan yang belum diterima karena belum jatuh tempo, tetapi
sudah menjadi hak pada tahun buku yang bersangkutan.

▪ Beban dibayar di muka

Adalah beban yang telah dikeluarkan tetapi belum dianggap sebagai biaya
selama hasil yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut belum
dimanfaatkan atau dikonsumsi.

2. Aset Tidak Lancar

Aset tidak lancar adalah aset yang tidak memenuhi kriteria yang dimiliki oleh
aset lancar. Aset tidak lancar adalah sebagai berikut:

• Investasi Jangka Panjang

7
lOMoAR cPSD| 25829812

Adalah investasi di mana dana yang dimasukkan akan diputar dan baru
dapat dipakai dalam jangka waktu minimal 1 tahun.

• Aset tetap

Adalah aset berwujud yang digunakan dalam operasi entitas. Misalnya


tanah, bangunan, mesin, dan furniture.

• Aset tak berwujud

Adalah aset tanpa wujud fisik yang bukan berbentuk instrument keuangan,
misalnya hak paten (hak untuk memproduksi atau menggandakan suatu
penemuan agar member penghasilan bagi si pemilik hak). Hak cipta (hak
yang diberikan kepada seseorang karena menciptakan sesuatu yang belum
dikenal sebelumnya), franchise (hak yang diberikan kepada seseorang atau
nama pemberi hak, contoh: PT Unilever Indonesia mendapatkan hak untuk
menggunakan formula dan nama pasta gigi pepsodent di Indonesia dari
perusahaan unilever yang berkantor pusat di belanda), dan goodwill (nama
baik, contoh: Perusahaan mobil Toyota memiliki reputasi baik dalam
membuat mobil).

Contohnya: Piutang jangka panjang dan biaya dibayar di muka jangka panjang

3. Liabilitas Jangka Pendek (Liabilitas Lancar / Current Liabilities)

Menurut PSAK 1 (revisi 2009) penyajian laporan keuangan, entitas


mengklasifikasikan liabilitas sebagai liabilitas jangka pendek jika:

• Liabilitas diharapkan akan diselesaikan dalam siklus operasi normalnya.


• Liabilitas yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, misalnya instrument
derivative).
• Liabilitas tersebut jatuh tempo untuk diselesaikan dalam jangka waktu dua
belas bulan setelah periode pelaporan.
• Entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian
liabilitas selama sekurang-kurangnya dua belas bulan setelah periode
pelaporan.

8
lOMoAR cPSD| 25829812

Contoh: Hutang Dagang, Hutang Wesel, Pendapatan diterima di muka dan


Hutang Gaji

4. Liabilitas Jangka Panjang Aset Lancar

Liabilitas jangka panjang mencakup:

• Liabilitas yang berasal dari pembiayaan, seperti penerbitan obligasi, utang


sewa guna usaha, dan utang bak jangka panjang.
• Liabilitas yang berasal dari kegiatan operasi entitas, seperti kewajiban
pension, dan kewajiban pajak tangguhan.
• Liabilitas yang bergantung pada terjadi atau tidak terjadinya suatu peristiwa
di masa depan, seperti provisi untuk kewajiban garansi.

Contoh: Hutang Hipotik, Hutang Bank, dan Hutang Obligasi.

5. Modal

Dalam neraca perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT), kategori ekuitas


mencakup 2 komponen utama yaitu:

• Modal disetor

Modal disetor adalah modal yang didapatkan pada saat pemilik atau
pemegang saham menyetorkan uang dan/atau aset lainnya kepada perusahaan.
komponen dari modal disetor terdiri dari:

o Modal saham, adalah bagian dari saham yang diterbitkan untuk


menggambarkan suatu kepemilikan.
o Agio saham, adalah kelebihan jumlah yang disetorkan oleh para
pemegang saham.

• Laba ditahan / saldo laba / cadangan.

Laba ditahan adalah komponen dari modal yang menggambarkan kelebihan


laba yang diinvestasikan kembali ke dalam perusahaan setelah adanya
pembayaran dividen kepada para pemegang saham. Untuk perusahaan yang

9
lOMoAR cPSD| 25829812

berbentuk perseorangan, modal hanya terdiri dari modal pemilik perusahaan.


Sedangkan pengambilan modal oleh pemilik yang dimiliki perusahaan disebut
dengan prive.

Sedangkan untuk perusahaan yang berbentuk persekutuan, modal terdiri


dari modal sekutu. Dan untuk perusahaan yang berbentuk koperasi modal terdiri
dari simpanan pokok anggota, simpanan lain, dan cadangan.

E. Format Laporan Posisi Keuangan

Standar akuntansi keuangan sebenarnya tidak mengatur ketentuan bentuk atau


format dari laporan neraca.Terdapat perusahaan yang menyajikan laporan neraca
dengan meletakkan aktiva terlebih dahulu selanjutnya diikuti dengan ekuitas dan
yang terakhir adalah utang. Pada umumnya praktek penyajian laporan neraca
seperti itu dilakukan di daerah Eropa.

Ada juga perusahaan yang menyajikan laporan neraca dengan cara meletakkan
aktiva lancar diawal kelompok aktiva dan hutang lancar di-awal kelompok hutang.
Pada umumnya praktek tersebut dilakukan di Indonesia dan juga di Amerika
Serikat.

Namun pada umumnya terdapat 2 bentuk / format laporan neraca yang dapat
dijumpai dalam praktek-nya, yaitu:

1. Bentuk perkiraan / skontro / T / Akun (account form)

Bentuk akun ini menyajikan berbagai unsur laporan neraca dengan cara
berdampingan atau bersebelahan. Sebelah kiri menyajikan pos aktiva dan
sebelah kanan menyajikan kewajiban dan modal. Berikut merupakan contoh
laporan posisi keuangan bentuk perkiraan.

10
lOMoAR cPSD| 25829812

2. Bentuk laporan / stafel (report form)

Bentuk laporan ini menyajikan berbagai unsur laporan neraca dengan cara
berurutan ke bawah atau secara portrait. Berikut merupakan contoh laporan
neraca bentuk laporan.

11
lOMoAR cPSD| 25829812

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Laporan posisi keuangan atau neraca adalah salah satu laporan keuangan
yang memberikan informasi tentang posisi aktiva, kewajiban, dan modal
yang disajikan pada akhir periode.

2. Kegunaan laporan posisi keuangan yaitu mengevaluasi struktur pendanaan,


menganalisis likuiditas, menilai solvabilitas, dan menilai fleksibilitas
keuangan. Sedangkan keterbatasan laporan posisi keuangan yaitu laporan
keuangan semata-mata merupakan potret atau rekaman sejarah, akuntansi
melakukan pencatatan, perhitungan, dan pelaporan dengan menggunakan
satuan uang sebagai denominator atau alat ukur, konsep dasar akuntansi
keuangan ada kalanya tidak sejalan atau bertentangan dengan aspek hukum,
misalnya konsep " makna lebih penting dari bentuk " (substance over form)
dan laporan keuangan disusun berdasarkan standart akuntansi keuangan.
3. Ada tiga elemen statmen keuangan yang tercantum dalam laporan posisi
keuangan , yaitu aktiva, kewajiban dan ekuitas Pemilik.
4. Klasifikasi laporan posisi keuangan yaitu aset lancar, aset tidak lancar,
liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang dan modal.
5. Format laporan posisi keuangan yaitu format akun dan format laporan.

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis sangat berharap kritik
dan sarannya kepada setiap pembaca agar makalah ini bisa lebih baik. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca dan yang menulis sekian terima
kasih.

12
lOMoAR cPSD| 25829812

DAFTAR PUSTAKA

https://mastahbisnis.com/laporan-posisi-keuangan/

https://www.coursehero.com/file/47819612/LAPORAN-POSISI-KEUANGAN-
41-43docx/

https://www.bacanulis.com/2018/08/elemen-elemen-yang-terdapat-pada-
neraca.html

https://www.slideshare.net/GJPramesti/laporan-posisi-keuangan
https://www.sketsaonline.com/laporan-posisi-keuangan/

13

Anda mungkin juga menyukai