Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

Sistem Buku Besar dan Pelaporan


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Akuntansi
Dosen pengampu : Achmad Nasrullah, S.Pd.,M.Ak

Disusun Oleh : Kelompok 6


1. Dian Novitasari (1903011025)
2. Husnul Hotimah (1903011024)
3. Rohyati (1903011029)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS AL-KHAIRIYAH
CITANGKIL-CILEGON
2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada allah SWT karena berkat hidayah dan taufiqnya
kami mampu menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “SISTEM BUKU BESAR
DAN PELAPORAN”. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah “Sistem
Informasi Akuntansi”, makalah ini yang diharapkan bisa menambah wawasan dan dapat
bermanfaat dalam dunia Pendidikan. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, serta masih banyak
kekurangan dan kesalahannya. Oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Dan mudah-
mudahan makalah ini dapat mendorong kita untuk lebih giat dalam proses menimba ilmu
sebanyak-banyaknya.

Cilegon, 25 September 2021

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................... i

Daftar Isi.............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan..................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Sistem Buku Besar dan Pelaporan........................................................................... 3


B. Fungsi Sistem Buku Besar dan Pelaporan............................................................... 4
C. Sistem Pelaporan Keuangan.................................................................................... 4
D. Aktivitas Buku Besar dan Pelaporan....................................................................... 8
E. Tujuan, Ancaman, dan Prosedur Pengendalian Internal.......................................... 10
F. Prosedur Pengawasan Untuk Siklus Buku Besar dan Laporan............................... 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.............................................................................................................. 17
B. Saran........................................................................................................................ 17

Daftar Pustaka...................................................................................................................... 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem buku besar dan pelaporan keuangan memainkan peranan penting dalam Sistem
Informasi Akuntansi (SIA) perusahaan. Salah satu fungsi utamanya adalah
mengumpulkan dan mengatur data dari sumber-sumber berikut ini:
1. Setiap subsistem siklus akuntansi yang dijelaskan memberikan informasi mengenai
transaksi reguler. (hanya data utama yang mengalir dari setiap subsistem yang
diperlihatkan).
2. Bendahara memberi informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi,
seperti pengeluaran atau pemberhentian penggunaan instrumen utang dan ekuitas
pembelian atau penjualan surat berharga investasi.
3. Bagian anggaran memberi jumlah anggaran.
Informasi ini harus diatur dan disimpan dalam cara yang memfasilitasi pemenuhan
berbagai kebutuhan informasi dan pemakai eksternal. Para manajer perlu informasi
terinci mengenai hasil-hasil operasi dalam bidang tanggung jawab mereka masing-
masing.
Para investor dan kreditor menginginkan laporan keuangan periodik untuk membantu
mereka menilai kinerja organisasi. semakin banyak dari mereka yang meminta
laporan yang lebih terinci dan sering. Lembaga pemerintah juga memiliki kebutuhan
informasi periodik yang harus dipenuhi. Akibatnya sistem buku besar dan pelaporan
harus didesain untuk menghasilkan laporan periodik teratur dan untuk mendukung
kebutuhan pertanyaan real-time.
Contohnya, para manajer departemen harus sewaktu-waktu mampu menilai kinerja
aktual dengan yang direncanakan agar  penyimpangan dapat diidentifikasikan sedini
mungkin untuk dapat dilakukan tindakan korektif. Begitu pula dengan bendahara, dia
harus mampu secara dekat mengawasi arus kas agar  penyimpangan dari prediksi
dapat diidentifikasikan tepat pada waktunya, untuk menyesuaikan peminjaman jangka
pendek.

1
B. Rumusan Masalah
Makalah ini dijabarkan dalam rumusan masalah yaitu:
1. Apa aktivitas Buku Besar dan bagaimana pelaporannya?
2. Bagaimana proses pembuatan buku besar?
3. Ancaman apa yang akan diterjadi dan Bagaimana Pengendaliannya?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1. Mengetahui aktivitas buku besar dan pelaporannya
2. Memahami proses pembuatan buku besar
3. Menjelaskan ancaman yang terjadi dan bentuk pengendalian

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sistem Buku Besar dan Pelaporan


Sistem buku besar dan pelaporan keuangan memainkan peran penting dalam sistem
informasi akuntansi (SIA) perusahaan. Sistem Buku Besar merupakan suatu pusat yang
terhubung ke sistem-sistem lainnya dalam perusahaan melalui arus informasi. Siklus
transaksi memproses peristiwa individual yang dicatat dalam jurnal khusus dan akun
buku besar pembantu. Rangkuman transaksi-transaksi ini mengalir ke dalam GLS dan
menjadi sumber input untuk sistem pelaporan manajemen (MRS) dan FRS. Kumpulan
informasi yang mengalir ke GLS datang dari subsistem siklus transaksi. Namun,
perhatikan bahwa informasi itu juga mengalir dari FRS sebagai umpan balik ke GLS.
Terdri dari:
1. Voucher jurnal
Voucher jurnal Merupakan sumber input bagi buku besar umum.
Sebuah voucher  jurnal, yang dapat digunakan untuk mewakili rangkuman transaksi
yang serupa atau satu transaksi yang unik, mengidentifikasi jumlah keuangan dan
akun buku besar umum yang dipengaruhi. Voucher jurnal harus disetujui oleh
manajer yang bertanggung jawab, voucher  jurnal menyediakan pengendalian yang
efektif terhadap jurnal buku besar umum yang tidak diotorisasi.
2. Basis data GLS
Basis GSL terdiri dari berbagai file master buku besar umum, file sejarah buku
besar umum,file voucher jurnal, file sejarah voucher jurnal, file pertanggung jawaban,
file master anggaran. File-file ini bervariasi antara satu perusahaan dengan perusahaan
lainnya. Contohnya yaitu :
 File master buku besar umum (general ledger master file) : file utama dalam basis
data GLS. Basis file ini adalah kode bagan akun perusahaan.
 File sejarah buku besar umum (general ledger history file) : memiliki format yang
sama dengan file master buku besar umum. Tujuan utama file ini adalah untuk
mewakili laporan keuangan komparatif dengan basis historis.
 File voucher jurnal (juornal voucher  file) : total voucher journal yang diproses
pada periode saat ini.

3
 File sejarah voucher jurnal (juornal voucher history file) : berisi voucher jurnal
untuk periode masa lalu.
 File pusat pertanggungjawaban (responsibility center file) : berisi data pendapatan,
pengeluaran, dan penggunaan sumber daya lainnya untuk setiap pusat
pertanggungjawaban dalam organisasi.
 File master anggaran (budget master file) : berisi jumlah anggaran untuk
pendapatan, biaya, dan sumber daya lainnya untuk pusat-pusat
pertanggungjawaban.
3. Prosedur GLS
Proses pembaharuan GLS sederhana secara konseptual. Voucher  jurnal
mengalir dari system pemrosesan transaksi dan sumber lainnya ke departemen buku
besar umum.
B. Fungsi Sistem Buku Besar dan Pelaporan
Salah satu fungsi utama dari sistem buku besar dan pelaporan adalah untuk
mengumpulkan dan mengatur data dari :
 Masing-masing subsistem siklus akuntansi, yang menyediakan entri ringkasan yang
berkaitan dengan kegiatan rutin dalam siklus tersebut.
 Bendahara, yang memberikan masukan sehubungan dengan kegiatan non-rutin seperti
transaksi dengan kreditor dan investor.
 Departemen anggaran, yang memberikan nomor anggaran.
 Controller, yang menyediakan jurnal penyesuaian
 Informasi harus diorganisir untuk memenuhi kebutuhan pengguna internal dan
eksternal.
 Sistem ini harus dirancang untuk menghasilkan periodik teratur dan untuk mendukung
pertanyaan real-time.
C. Sistem Pelaporan Keuangan
Tanggung jawab untuk memberikan informasi ke pihak eksternal diterapkan oleh
standar hukum dan professional. Kewajiban pelaporan ini dipenuhi melalui komponen
FRS dari GL/FRS. Penerima utama dari informasi laporan keuangan adalah para
pengguna eksternal, seperti pemegang saham, kreditor, dan pejabat pemerintah. Mereka
semua memerlukan informasi yang mungkin mereka mengamati tren kinerja selama
beberapa waktu dan melakukan perbandingan di antara perusahaan yang berbeda melalui
laporan keuangan tersebut. Dengan mengetahui hakikat kebutuhan ini, informasi

4
pelaporan keuangan harus disiapkan dan disajikan oleh semua perusahaan dengan cara-
cara yang diterima secara umum dan dipahami oleh pengguna eksternal.
a. Pengguna yang canggih dengan kebutuhan informasi yang homogen
Karena komunitas pengguna eksternal sangat besar dan kebutuhan
informasinya bervariasi, laporan keuangan diarahkan ke pembaca umum. Laporan
keuangan disiapkan dengan pemikiran bahwa pembacanya terdiri atas pengguna yang
canggih (sophisticated users) dengan kebutuhan informasi yang relative homogen.
b. Aktivitas FRS
Sumber-sumber input untuk FRS terdiri atas file master buku besar umum saat
ini, file sejarah buku besar umum, dan input langsung (jurnal penyesuaian dan jurnal
penutup) dari kelompok pelaporan keuangan, termasuk neraca, laporan laba rugi, dan
laporan aruskas. FRS juga menghasilkan laporan analisis keuangan, laporan keuangan
komparatif, pengembalian pajak, dan laporan khusus untuk badan penetap undang-
undang (komisi perdagangan dan sekuritas).
c. Proses Akuntansi Keuangan
Proses akuntansi keuangan (financial accounting process) dimulai dari status
bersih di awal tahun fiscal yang baru. Hanya akun-akun (permanen) neraca yang
merupakan kelanjutan dari tahun sebelumnya. Dari titik ini, prosesnya dilanjutkan
dengan langkah-langkah berikut:
1. Mencatat transaksi
2. Mencatat jurnal khusus
3. Membukukan ke buku besar pembantu
4. Membukukan ke buku besar umum
5. Menyiapkan neraca percobaan yang belum disesuaikan
6. Membuat jurnal penyesuaian
7. Menjurnal dan membukukan ayat jurnal penyesuaian
8. Menyiapkan neraca percobaan yang telah disesuaikan
9. Menyiapkan laporan keuangan
10. Menjurnal dan membukukan ayat jurnal penutup
11. Menyiapkan neraca percobaan pasca penutup

Proses akunatansi keuangan yang diusebutkan diatas memiliki tiga tahap yang
berbeda, yang masing-masing melibatkan elemen-elemen dari satu atau lebih
subsistem informasi:

5
 Tahap 1 – prosedur harian
 Tahap 2 – prosedur akhir periode
 Tahap 3 – prosedur pelaporan keuangan
d. Mengendalikan GL/FRS
Aktivitas-aktivitas GL/FRS secara ekslusif merupakan pekerjaan akuntansi.
Tidak seperti pemrosesan transaksi, yang juga melibatkan arus sumber daya fisik,
kekhawatiran pengendalian terhadap GL/FRS berkenaan dengan akurasi dan
reliabilitas informasi akuntansi. Eksposour potensial dalam system ini terdiri atas :
1. Jejak audit yang tak sempurna
2. Akses yang tidak diotorisasi ke buku besar umum
3. Akun buku besar umum yang tidak seimbang dengan akun buku besar pembantu
4. Saldo akun buku besar umum yang salah karena voucher jurnal yang salah atau
tidak diotorisasi

Jika tidak dikendalikan, eksposour-eksposour ini dapat menyebabkan laporan


keuangan dan laporan-laporan lainnya salah dalam pernyataannya sehingga dapat
menyesatkan para pengguna. Konsekuensi potensialnya adalah tuntutan hukum,
kerugian yang signifikan bagi perusahaan, dan sanksi dari pihak yang berwenang.

e. Isu Pengendalian GL/ FRS


Studi kita tentang pengendalian GL/FRS akan mengikuti kerangka yang
ditetapkan dalam SAS 78, yang tentunya sekarang sudah dipahami, seperti:
1. Otorisasi transaksi
Ayat-ayat jurnal di buku besar umum merupakan rangkuman transaksi dan berada
di bawah kontrol yang sama. Voucher jurnal merupakan dokumen yang meng-
otorisasi suatu ayat jurnal ke buku besar umum.
2. Pemisahan Tugas
Tugas memperbarui buku besar umum harus dipisahkan dari semua tanggung
jawab akuntansi dan pengawasan aktiva dalam organisasi. Oleh karena itu,
petugas administtasi buku besar umum tidak boleh :
 Bertanggung jawab melakukan pembukuan untuk jurnal-jurnal khusus atau
buku besar pembantu.
 Menyiapkan voucher jurnal.
 Mengawasi aktiva fisik
3. Pengendalian akses

6
Kontrol akses memiliki dua elemen: akses langsung dan akses tidak langsung.
Kekhawatiran terhadap akses langsung dikurangi dengan memastikan bahwa
voucher jurnal diposkan hanya oleh individu yang diotorisasi.Eksposur untuk
akses tidak langsung berasal dari buruknya kontrol terhadap voucher jurnal di
departemen sumber. Catatan Akuntansi :Salah satu aspek penting dari fungsi
pencatatan ini adalah pemeliharaan jejak audit. Suatu jejak audit diperlukan untuk
beberapa alasan: 
1) Memberikan kemampuan untuk menjawab pertanyaan, misalnya, dari
pelanggan atau pemasok; 
2) Mampu merekonstruksi file-file jika semua atau sebagian file-file mengalami
kerusakan; 
3) Menyediakan data historis yang diperlukan olehpara auditor; 
4) Memenuhi peraturan pemerintah; dan 
5) Menyediakan sarana untuk mencegah, men-deteksi, dan memperbaiki
kesalahan. Suatu jejak audit mempermudah mencegah kesalahan karena
Tindall informasi diorganisasikan dengan baik dalam file-file logis,
memfasilitasi pemrosesan file tersebut.
4. Catatan akuntansi
Cacatan-cacatan akuntansi sepenuhnya mendeskripsikan aktivitas perusahaan.
Salah satu aspek penting dari fungsi pencatatan ini adalah pemeliharaan jejak
audit. Jejak audit adalah jaringan dokumen, jurnal, dan buku besar yang didesain
untuk memastikan bahwa suatu transaksi dapat secara akurat ditelusuri melalui
sistem tersebut dari awal sampai disposisi akhirnya. Jejak audit diperlukan untuk
beberapa alasan : (1) memberikan kemampuan untuk menjawab pertanyaan; (2)
mampu merekonstruksi file jika semua atau sebagian file mengalami kerusakan;
(4) memenuhi peraturan pemerintah; (5) menyediakan sarana untuk mencegah,
mendeteksi, dan memperbaiki, kesalahan.
5. Verifikasi independen
Voucher jurnal, merangkumkan aktivitas transaksi, mengalir dari berbagai
departemen operasi ke GL/FRS, di mana mereka secara independen direkonsiliasi
dari diposkan ke akun-akun buku besar umum. GL/FRS menghasilkan dua
laporan operasional yang menjadi bukti akan keakuratan proses ini. Laporan-
Iaporan ini adalah daftar voucher jurnal dan laporan perubahan buku besar umum.
Daftar voucher jurnal (journal voucher listing) memberikan rincian yang relevan

7
tentang setiap voucher jurnal yang diterima GL/FRS sebagai input. Laporan ihi
menyeimbangkan debit dan kredit transaksi dan, untuk tujuan analisis,
mengklasifikasi mereki menurut batch, tanggal, dan jenis transaksi (misal-nya,
penjualan kredit). Laporan perubahan buku besar umum (general ledger change
report) me-nyajikan efek transaksi voucher jurnal pada akun buku besar umum.
Penggunaan teknologi komputer sangat meningkatkan persiapan laporan-laporan
kontrol yang esensial tersebut dan laporan kompleks lainnya
D. Aktivitas Buku Besar dan Pelaporan
1. Memperbarui Buku Besar
Aktivitas pertama dalam sistem buku besar adalah memperbarui buku besar.
Aktivitas memperbarui terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang berasal dari dua
sumber:
1. Subsistem Akuntansi
Setiap subsistem akuntansi yang membuat ayat jurnal untuk memperbarui
buku besar. Secara teori, buku besar dapat diperbarui setiap saat tiapterjadinya
transaksi. Akan tetapi praktiknya, berbagai subsistem akuntansi
biasanyamemperbarui buku besar dengan membuat ayat jurnal ringkasan yang
menyajikan hasildari semua transaksi yang terjadi selama suatu periode waktu
tertentu. Contohnya,subsistem siklus pendapatan akan menghasilkan ayat jurnal
ringkasan yang mendebit piutang usaha dan kas serta mengkredit penjualan untuk
semua penjualan yang dilakukanselama periode pembaruan.
2. Bendahara
Bagian bendahara membuat ayat jurnal satu per satu untuk memperbarui buku
besar atas transaksi nonrutin seperti penerbitan atau pengeluaran utang,
pembelianatau penjualan saham investasi, atau perolehan saham perbendaharaan.
2. Memasukkan Ayat Jurnal Penyesuaian
Aktivitas kedua dalam sistem buku besar adalah memasukkan berbagai ayat
jurnal penyesuaian (AJP). AJP berasal dari kantor kontroler, setelah neraca saldo
dibuat. Neraca Saldo adalah Laporan yang mencantumkan saldo-saldo dari semua
akun buku besar. Namanya mencerminkan kenyataan bahwa apabila semua aktivitas
dicatat dengan benar, maka total saldo debit dalam berbagai akun, harus sama dengan
total saldo kredit. AJP terbagi dalam lima kategori dasar :
1. Akrual 

8
Mencerminkan jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi
untuk mencerminkan berbagai kegiatan yang terjadi tetapi kas belum diterima atau
dikeluarkan. Contohnya : pencatatan pendapatan bunga yang di dapat dan utang
gaji.
2. Pembayaran di muka
Mencerminakan jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk
mencerminkan pertukaran kas sebelum kinerja kegiatan terkait. Contohnya :
sewa, bunga, asuransi.
3. Perkiraan
Mewakili jurnal yang mencerminkan sebagian dari biaya yang terjadi
selama beberapa periode akuntansi. Contohnya : meliputi beban depresiasi atau
penyusutan dan beban piutang tak tertagih.
4. Penilaian ulang 
Jurnal yang dibuat untuk mencerminkan perbedaan nilai
yangsesungguhnya dengan yang dicatat atas suatu aset atau perubahan dalam
prinsip akuntansi Contohnya : perubahan metode yang digunakan untuk menilai
persediaan, menguranginilai persediaan untuk mencerminkan umur atau
menyesuaikan catatan perdiaan unuk mencerminkan hasil yang di dapt selama
perhitungan fisik persediaan.
5. Perbaikan
Mewakili jurnal yang dibuat untuk meniadakan pengaruh kesalahan
yangditemukan dalam buku besar.
3. Buat Laporan Keuangan
Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah menyiapkan
laporan keuangan. Laporan pertama yang disusun adalah laporan laba rugi dimana
data dari saldo akun pendapatan dan biaya di neraca saldo disesuaikan. Kedua neraca
yang didalamnya membutuhkan ayat jurnal penutupan yang akan menolkan semua
akun pendapatan dan pengeluaran, serta memindahkan laba bersih atau kerugian di
laba ditahan. Ketiga laporan arus kas yang menggunakan data dari laporan laba rugi
dan neraca untukmemberikan rincian mengenai aktivitas investasi dan keuangan
organisasi.
Prosesnya sebagian besar perusahaan melakukan “tutup buku” untuk membuat
laporan keuangan, baik secara bulanan maupun tahunan. Entri jurnal penutup
membuat nol seluruh akun pendapatan dan biaya dalam neraca saldo disesuaikan dan

9
memindahkan pendapatan (atau rugi) bersih pada laba ditahan. Laporan perubahan
posisi keuangan menyajikan informasi mengenai aset, kewajiban dan ekuitas
perusahaan pada satu waktu tertentu. Laporan arus kas menyediakan informasi
mengenai cara perusahaan dalam menjalankan aktivitas operassi, investasi, dan
pendanaan sehingga berpengaruh terhadap saldo kasnya.
4. Membuat Laporan Manajerial
Aktivitas terakhir dalam sistem buku besar dan pelaporan menghasilkan
berbagai laporan manajerial. Ada dua kategori utama dari laporan manajerial yaitu:
1. Laporan pengendali buku besar
Contoh dari laporan pengendalian :
 Daftar  voucher jurnal berdasarkan urutan nomor, nomor akun, atau tanggal
 Daftar saldo akun buku besar
 Laporan tersebut digunakan untuk memverifikasi akurasi proses
memasukkannya buku besar.
2. Anggaran
Contoh dari anggaran :
 Anggaran operasional (memperlihatkan  pendataan dan pengeluaran yg
direncanakan utk setiap organisasi)
 Anggaran pengeluaran  modal  (masuk dan keluarnya kas proyek).
E. Tujuan, ancaman, dan prosedur pengendalian internal
Tujuan pengendalian pada sistem pelaporan dan buku besar pada dasarnya sama
dengan tujuan pengawasan pada sistem lainnya, yaitu menjamin bahwa:
1. Semua aktivitas pemutakhiran data ke buku besar telah diotorisasi secara tepat
2. Semua transaksi yang dicatat dalam buku besar adalah valid (benar-benar terjadi)
3. Semua transaksi buku besar yang valid dan diotorisasi telah dicatat
4. Semua transaksi buku besar telah dicatat secara akuntansi
5. Data buku besar dilindungi dari kemungkinan hilang atau dicuri
6. Aktivitas sistem buku besar dilaksanakan secara efisien dan efektif

Dukungan dan catatan yang dirancang dengan baik memainkan peran yang penting
dalam mencapai enam tujuan diatas. Jika perusahaan menggunakan voucer jurnal, maka
dokumen tersebut harus secara jelas memberikan intruksi tetang cara – cara melengkapi
dokumen tersebut.

10
Pencatatan data transaksi secara on-line oleh bagian keuangan dan kepala bagian
akuntansi sebagaimana pada flowchart, memudahkan pencatatan kedalam jurnal secara
akurat dan efektif. Dalam kondisi semacam ini, penggunaan elemen pengawasan aplikasi
yang tepat, seperti pengecekan validitas, dan pengecekan field, akan meningkatkan
akurasi entry data. Pemberian spasi baik pada dokumen kertas maupun dokumen
elektronik untuk mencatat/mencantumkan petugas yang mengisi dan mengkaji formulir
memberikan bukti bahwa jurnal telah diotorisasi secara tepat. Cara lain berupa
penggunaan nomor dokumen yang telah tercetak secara urut, akan memudahkan melalui
pengecekan untuk memastikan bahwa semua transaksi telah dicatat.

F. Prosedur pengawasan untuk siklus buku besar dan laporan

Contoh Ancaman, Akibat, dan Prosedur Pengawasan

Pada Siklus Buku Besar dan Pelaporan

Ancaman Akibat Prosedur Pengawasan

Kesalahan dalam meng-  Catatan dan laporan tidak  Pengawasan


update  buku besar: lengkap sehingga edit  input, dan
menghasilkan informasi pemrosesan
 Jurnal yang tidak akurat/
yang keliru sehingga  Rekonsiliasi dan
lengkap
keputusan yang dibuat laporan kontrol
 Posting yang tidak
menjadi tidak tepat.
akurat/ lengkap

Akses ke buku besar secara  Kehilangan data  Pengawasan akses


tidak sah penting/ rahasia  Jejak audit yang
 Buku besar tidak akurat memadai
 Pencurian tidak
terdeteksi

Kerugian/kerusakan data  Kehilangan data  Prosedur backup


buku besar  Kehilangan aktiva (kas)  Rencana pemulihan
kerusakan

Pada table tersebut ditunjukan berbagai ancaman yang dihadapi, lalu diuraikan akibat
yang ditimbulkan jika ancaman tersebut benar-banar terjadi, dan pada kolom terakhir
(paling kanan) diuraikan prosedur-prosedur pengawasan yang dapat diterapkan untuk

11
menanggulangi ancaman tersebut agar tidak terjadi. Karena sistem pelaporan dan buku
besar hanya mencakup informasi pemrosesan informasi, maka hanya ada sedikit ancaman
yang dihadapinya. Selain itu ancaman serius yang dihadapi terutama berhubungan dengan
korupsi, kehilangan, atau perusakan data. Berikut ini akan diuraikan masing-masing
ancaman, akibat yang ditimbulkan, dan prosedur pengawasan yang dapat diterapkan.

 Ancaman 1: Kesalahan Dalam Pemutakhiran Buku Besar (Errors in Updating the


General Ledger).
Kesalahan yang terjadi dalam pemutakhiran buku besar dapat mengakibatkan
buruknya proses pengambilan keputusan yang menggunakan informasi salah dalam
pelaporan keuangan. Prosedur pengendalian yang berhubungan dengan pengolahan
data dibagi menjadi 3 kategori, yaitu (1) pengawasan edit input dan pemrosesan, (2)
laporan pengawasan dan rekonsiliasi, dan (3) pemeliharaan jejak audit yang memadai.
Pengawasan Edit terhadap Input, dan Pemrosesan. Dua jenis jurnal yang
digunakan untuk memutakhirkan buku besar adalah: (1) ihtisar jurnal dari siklus SIA
lainnya, dan (2) jurnal yang dibuat oleh bagian keuangan atau kepala bagian
akuntansi. Jurnal yang pertama merupakan output   dari serangkaian tahap
pemrosesan, yang masing-masing merupakan subyek bagi berbagai prosedur
pengawasan aplikasi yang dirancang untuk menjamin akurasi dan kelengkapan data.
Konsekuensinya, pengawasan utama edit input  bagi ihtisar jurnal ini mencakup
pengecekan tanggal untuk menjamin bahwa transaksi tersebut merupakan transaksi
yang terkini dan belum di-posting.
Jurnal yang dibuat oleh kepala bagian akuntansi dan kepala bagian keuangan
adalah jurnal asli yang baru saja dibuat. Konsekuensinya, diperlukan jenis-jenis
pengawasan input edit dan pemrosesan berikut untuk menjamin bahwa transaksi
tersebut akurat dan lengkap:
1) Cek validasi (validity check) untuk menjamin bahwa rekening buku besar tersedia
untuk setiap nomor rekening yang deverensi oleh semua jurnal
2) Cek bentuk data (field check) untuk menjamin bahwa data pada field  dalam
sebuah jurnal berisi data numeric
3) Zero-balance check untuk menjamin bahwa total debit sama dengan total kredit
dalam sebuah jurnal.

12
4) Uji kelengkapan (completeness test) untuk menjamin bahwa semua data yang
relevan telah dicatat. Adalah penting bahwa semua jurnal dapat diidentifikasi
sehingga informasi ini memiliki daya telusur audit.
5) Uji pengulangan data (redundand data check) untuk mencocokkan nomor
rekening dengan nama rekening, guna menjamin kebenaran rekening buku besar
yang menerima posting. Untuk sistem entry data  on-line, prosedur ini
disebut closed-loop verivication.
6) Penetapan file standar jurnal penyesuaian untuk penyesuaian yang sering terjadi
pada akhir periode, seperti biaya depresiasi. Akurat input diperbaiki tanpa
memulang pemasukan data. Kemungkinan lupa membuat jurnal penyesuaian jenis
ini juga dapat dikurangi, sehingga menjamin kelengkapan input.
7) Cek tanda aritmatika (sigh check) saldo rekening buku besar sesaat setelah
dilakukan pemutakhiran, untuk memastikan bahwa saldonya tepat.
8) Perhitungan total run-to-run, untuk memastikan akurasi pemrosesan
kelompok voucher jurnal. Komputer menghitung saldo baru rekening buku besar,
atas dasar saldo awal, total debit dan total kredit yang dimasukkan ke dalam
rekening yang bersangkutan, dan kemudian membandingkannya dengan saldo
rekening buku besar. Jika terjadi antara perbedaan keduanya, harus segera
dilakukan investigasi.

Laporan Kontrol dan Rekonsiliasi. Penggunaan laporan control dan rekonsiliasi


dapat mendeteksi apaka ada kesalahan yang dibuat selama proses pemutakhiran buku
besar. Salah satu bentuk rekonsiliasi yang digunakan dalam system manual adalah
pembuatan neraca saldo, yang menunjukkan apakah total debit dan total kredit
seimbang, hal ini menunjukkan adanya kesalahan atau ketidak telitian proses
pencatatan. Dalam system berbasis computer, penggunaan rekening kliring dan
rekening suspense (rekening penyeimbang) menjamin bahwa rekening buku besar
selalu seimbang. Pada akhir periode semua rekening khusus tersebut harus bersaldo
nol, berarti terjadi kesalahan selama proses pemutakhiran buku besar. Sebagai contoh,
karyawan A bertanggung jawab untuk mencatat penyerahan barang kepada
pelanggan, sedangkan karyawan B bertanggung jawab mencatat tagihan kepada
pelanggan. Karyawan A akan membuat catatan sebagai berikut:

            Pengiriman Barang Belum Ditagih                              xxxx

13
                            Persediaan Barang                                                            xxxx

Karyawan B membuat catatan sebagai berikut:

            Piutang Dagang                                                               xxxx

                            Pengiriman Barang Belum Ditagih                                 xxxx

Jika kedua transaksi tersaebut telah di-posting-kan ke rekening buku besar,


maka rekening kliring, yaitu Pengiriman Barang Belum Ditagih, harus bersaldo nol.
Jika tidak, maka sebuah kesalahan telah terjadi, dan hal ini perlu diinvestigasi dan
dibetulkan.

Dua bentuk rekonsiliasi lainnya digunakan baik dalam sistem manual maupun
sistem berbasis komputer. Bentuk pertama mencakup pembandingan saldo rekening
control buku besar dengan total saldo rekening buku pembantu yang bersangkutan.
Jika kedua angka tersebut tidak cocok, maka selisih harus diinvestigasi dan dibetulka.
Bentuk kedua mencakup pengujian seluruh transaksi yang terjadi menjelang akhir
periode untuk memastikan bahwa seluruh transaksi dicatat pada periode akuntansi
yang tepat.

Laporan kontrol dapat membantu mengidentifikasi sumber kesalahan yang


terjadi dalam proses pemutakhiran buku besar. Daftar voucher jurnal urut nomor
rekening memudahkan mengidentifikasi penyebab kesalahan yang berpengaruh
terhadap sebuah rekening buku besar. Daftar voucher jurnal ini juga dapat
menunjukan ketiadaan beberapa posting. Akhirnya, daftar jurnal umum menunjukkan
rincian (nomor rekening, kode referensi sumber, nama rekening, angka yang didebit
atau kredit) untuk setiap jurnal yang di-posting ke buku besar. Laporan ini
menunjukkan apakah otal debit dan total kredit yang di-posting-kan ke buku besar
sama angkanya.

Jejak Audit. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa menggambarkan


jalan yang dilalui oleh sebuah transaksi dalam sistem akuntansi. Jejak audit ini
memberikan informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktifitas-aktifitas
sebagai berikut:

1. Menelusur transaksi dari dokumen sumber asli kerekening buku besar, dan ke
laporan atau dokumen lain yang menggunakan data pada dokumen sumber.

14
2. Menelusur dokumen-dokumen yang muncul kembali dalam sebuah laporan atau
dokumen lain melalui buku besar ke dokumen sumber aslinya.
3. Menelusur seluruh perubahan dalam rekening buku besar dari saldo awal ke saldo
akhir.
Yang konvensional kelihatannya bebeda namun informasi dasar yang muncul
dalam laporan kontrol yang sama. Sebagai contoh, file transaksi jurnal umum
menunjukan seluruh jurnal yang dibuat untuk memutahirkan buku besar. File induk
pelanggan berisi informasi tentang saldo rekening piutang kepada setiap individu
pelanggan. Saldo pada file ini dapat dijumlahkan dan dibandingkan dengan saldo
rekening kontrol piutang dagang dalam buku besar. Proses yang sama juga dapat
dilakukan untuk membandingkan catatan utang dagang,persediaan barang,dan aktiva
tetap. Dalam sebuah SIA yang moderen, tidak diselenggarakan dokumen sumber
kertas. Dengan demikian, tembusan transaksaksi periodik dan file induk dan
penjaminan bahwa file-file tersebut tidak dapat diubah merupakan hal yang penting.
 Ancaman 2 : Akses ke Buku Besar Secara Tidak Sah (Unauthorized Access to the
General Ledger)
Akses ke buku besar oleh karyawan yang tidak berhak dapat berakibat data
yang bersifat rahasia bocor ketangan pesaing/merusak validitas dalam buku besar.
Aksessemacam ini juga dapat menciptakanpeluang untuk melakukan pencurian
aktifa,oleh karena itu, perusahaan perlu memiliki sistem pengawasan yang memadai
untuk mencegah akses kbuku besar secaratidak sah.
Identitas dan pemakai harus digunakan untuk mengawasi akses ke buku
besardan untuk memaksa adanya pemisahan tugas dengan pembatasan fungsi yang
akan dilaksanakan oleh setiap karyawan yang legitimate. Sebagai contoh, karyawan
yang bertugas menjaga aktivaatau memiliki wewenang untuk mengontrolisasi
pengeluaran barang tidak diperbolehkan memuktahirkan buku besar. Contoh lain
manajemen harus diberi wewenang “hanya” dapat membaca catatan buku besar.
Matrix pengendalian akses harus membatasi fungsi-fungsi yang dapatdilaksanakan
pada berbagai terminal di kantor kepala bagian akuntansi
Pengendalian tergadap pembuatan catatan foucherv= jurnal juga penting
karena mereka mengotorisasi perubahn kesaldo rekening buku besar. Dengan
demikian sistem harus mengecek eksistensi  kode otorisasi yangfalidpadasetiap jurnal.
Jika hal ini tidak dilakukan, itegritas buku besartidak terganggu. Kode otorisasi juga

15
ikut membentuk jejak audit. Insfeksi terhadap jejak audit memungkinkan deteksi
terhadap akses ke buku besar secara tidak sah.
 Ancaman 3: Kehilangan atau Kerusakan Data Buku Besar (Loss or Destruction of the
General Ledger).
Buku besara dalah sebuah komponenkunci dalam sebuah sistem informasi
akuntansi sebuah perusahaan oleh karena itu, perusahaan perlu menetapkan
prosedurpembuatan cadangan data (back up) dan prosedur pemulihan untuk
memulihkannya pengawasan back up mencakup :
1. Penggunaan lebel internal dan eksternal untuk melindungi data terhadap
kerusakan yang tidak sengaja terhadap buku besar
2. Pembuatan cadangan secara reguler (teratur terhadap buku besar). Minimum 2
copy cadangan data buku besar harus dibuat. 1copyharus diletakan di lokasi
pengolahan data,sehingga setiap dibutuhkan segera tersedia. 1 copy lagi harus
diletakan diloksi diluar perusahaan (misalnya di simpan di bank dalam safe
deposite box) untuk mengantisipasi terjadinya bencana seperti terjadinya
banjir,kebakaran,dll.

Selain itu rencana pemulihan bencana ( disaster recovery planning ) juga


penting. Dengan meningkatan ketergantungan perusahaan terhadap EDI,EFT,dan
internet untuk melaksanakan aktivitas bisnis harian,tidak ada satu pun perusahaan
dapat survive untuk jangka waktu lama,jika komputernya tidak dapat berfungsi
dengan baik.dengan dimilikinya rencana pemulihan rencana ini,maka sebuah
perusahaan yang mengalami bencana dapatsegera melaksanakan aktifitasnya beberapa
hari setelah bencana.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem buku besar dan pelaporan keuangan memainkan peran penting dalam sistem
informasi akuntansi (SIA) perusahaan. Sistem Buku Besar merupakan suatu pusat yang
terhubung ke sistem-sistem lainnya dalam perusahaan melalui arus informasi. Siklus
transaksi memproses peristiwa individual yang dicatat dalam jurnal khusus dan akun
buku besar pembantu
Aktivitas pertama dalam sistem buku besar adalah memperbarui buku besar.
Aktivitasmemperbarui terdiri dari memasukkan ayat jurnal yang berasal dari dua
sumber Subsistem Akuntansi dan Bendahara.
Aktivitas kedua dalam sistem buku besar adalah memasukkan berbagai ayat
jurnal penyesuaian (AJP). AJP berasal dari kantor kontroler, setelah neraca saldo dibuat.
Aktivitas ketiga dalam sistem buku besar dan pelaporan adalah membuat laporan-
laporankeuangan. Laporan laba-rugi dibuat pertama, dengan menggunakan data dari saldo
akun.
Aktivitas terakhir dalam sistem buku besar dan pelaporan menghasilkan berbagai
laporan manajerial.
Ancaman dalam buku besar yaitu:
 Ancaman pertama Kesalahan Dalam Pemutakhiran Buku Besar (Errors in Updating
the General Ledger).
 Ancaman kedua Akses ke Buku Besar Secara Tidak Sah (Unauthorized Access to the
General Ledger)
 Ancaman 3: Kehilangan atau Kerusakan Data Buku Besar (Loss or Destruction of the
General Ledger).
B. Saran
Kami selaku pembuat makalah menyadari akan kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan, maupun penyusunan makalah ini. Maka dengan ini saya mengharapkan kritik
dan saran kepada pembaca, khususnya Dosen saya supaya dalam pembuatan selanjutnya
saya dapat Menyusun makalah lebih baik dari sebelumnya.

17
Daftar Pustaka

Drs. Wing wahyu winarno, MAFIS., Akt, 1 november 2006, UPP STIM YKPN
(Sistem Informasi Akuntansi)

Diana Anastasia & Setiawati Lilis, 2011, Andi Yogyakarta, (Sistem Informasi
Akuntansi)

Marshall B. Romney, Paul John Steinbart,Sistem Informasi Akuntansi; Accounting


Information System, Penerbit Salemba Empat; Edisi 13

http//tugasdanbelajar.blogspot.com/2012/11/makalahsistem-informasi akuntansi.html?
m=1

18

Anda mungkin juga menyukai