Anda di halaman 1dari 12

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

LAPORAN KEUANGAN DAN SISTEM PELAPORAN MANAJEMEN

DISUSUN OLEH :

SAHAIFAH ISFAHANI ( A031181317 )

ANDI MAULINA ( A031181329 )

NADIAH ULFA INDRIYANI ( A031181332 )

MARIA ULFA ( A031181345 )

DYAH AYU DUNAMAIS C ( A031181349 )

ARAN ANUGRAH MARANNU ( A031181352 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
A. SISTEM BUKU BESAR
Sistem buku besar umum (General ledger system - GLS) sebagai suatu
pusat yang terhubung ke sistem-sistem lainnya dalam perusahaan melalui
arus informasi. Siklus transaksi memproses peristiwa individual yang dicatat
dalam jurnal khusus dan akun buku besar pembantu. Rangkuman transaksi-
transaksi ini mengalir ke dalam GLS dan menjadi sumber input untuk sistem
pelaporan manajemen (MRS) dan FRS.
a) Voucher Jurnal
Sebuah dokumen yang menjadi input buku besar, digunakan untuk
mewakili rangkuman transaksi yang serupa atau satu transaksi yang unik,
mengidentifikasi jumlah keuangan dan akun buku besar umum yang
dipengaruhi. Dari voucher jurnal semuanya dimasukkan ke buku besar
umum seperti transaksi rutin, jurnal penyesuaian, dan jurnal penutup,.
Karena Voucher jurnal harus disetujui oleh manajer yang bertanggung
jawab, voucher jurnal menyediakan pengendalian yang efektif terhadap
jurnal buku besar umum yang tidak diotorisasi.
b) Basis Data Sistem Buku Besar
Basis data GLS terdiri dari berbagai file. File - file ini bervariasi antara
satu perusahaan dengan perusahaan lainnya yaitu:
 File Master Buku Besar Umum berisi record yang bisa merupakan GL
yang terpisah atau akun kontrol untuk file buku besar pembantu
 File Historis Buku Besar Umum tujuan utama file ini untuk mewakili
laporan keuangan komparatif dengan basis historis.
 File Vocher Jurnal adalah total voucher jurnal yang diproses saat ini.
Dengan menyediakan satu record untuk semua transaksi buku besar
umum
 File Historis Voucher Jurnal berisi vocher jurnal untuk periode masa
lalu.
 File Pusat Pertanggungjawaban berisi data pendapatan, pengeluaran
dan utilisasi sumber daya lainnya untuk setiap pusat
pertangungjawaban dalam organisasi.
 File Master Anggaran berisi jumlah anggaran untuk pendapatan,
biaya dan sumber daya lainnya untuk pusat-pusat
pertanggungjawaban
c) Prosedur Buku Besar
Interrelasi antara buku besar dengan laporan keuangan melalui satu
operasi atau terintegrasi dalam sistem pemrosesan transaksi. Dengan
tambahan yang diperbarui dalam jurnal pembalik, penyesuaian dan tutup
buku.

B. SISTEM LAPORAN KEUANGAN


Tanggung jawab untuk memberikan informasi ke pihak eksternal
ditetapkan oleh standar hukum dan professional. Kebanyakan dari informasi
ini ada dalam bentuk laporan keuangan tradisional, pengembalian pajak, dan
dokumen-dokumen yang diperlukan oleh lembaga yang menerapkan
peraturan tersebut.
Penerima utama dari informasi laporan keuangan adalah para pengguna
eksternal, seperti pemegang saham, kreditor, dan pejabat pemerintah.
Secara umum dapat dikatakan bahwa para pengguna informasi luar tertarik
dengan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Oleh karena itu, mereka
memerlukan informasi yang memungkinkan merekamengamati tren kinerja
selama beberapa waktu dan melakukan perbandingan di antara perusahaan
yang berbeda.
a) Pengguna Canggih dengan Kebutuhan Informasi Homogen
Karena komunitas pengguna eksternal sangat besar dan kebutuhan
informasinya bervariasi, laporan keuangan diarahkan ke pembaca umum.
Laporan keuangan disiapkan dengan pemikiran bahwa pembacanya
terdiri atas para pengguna yang canggih (sophisticated users) dengan
kebutuhan informasi yang relative homogen. Dengan kata lain,
diasumsikan bahwa pengguna laporan keuangan memahami berbagai
konvensi dan prinsip akuntansi yang diterapkan, dan bahwa laporan
tersebut memiliki kandungan informasi yang berguna.
b) Prosedur Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah tahap akhir dalam rangkaian proses
akuntansi yang dimulai pada siklus transaksi. Proses akuntansi keuangan
dimulai dari status bersih di awal tahun fiskal yang baru. Hanya akun-
akun permanen neraca yang merupakan kelanjutan dari tahun
sebelumnya. Dari titik ini, prosesnya dilanjutkan dengan langkah-langkah
berikut :
[1] Mencatat transaksi [2] Mencatat di jurnal khusus [3] Membukukan
ke buku besar pembantu [4] Membukukan ke buku besar [5] Menyiapkan
neraca percobaan yang belum disesuaikan [6] Membuat jurnal
penyesuaian [7] Menjurnal dan membukukan ayat jurnal penyesuaian [8]
Menyiapakan neraca percobaan yang telah disesuaikan [9] Menyiapakan
laporan keuangan [10] Menjurnal dan membukukan ayat jurnal penutup
[11] Menyiapakan neraca percobaan pasca penutupan.

C. XBRL – REKAYASA ULANG LAPORAN KEUANGAN


Bisnis Extensible Pelaporan Bahasa, yang diinternir standar khusus untuk
pelaporan bisnis dan pertukaran informasi. Para XBRL bertujuan untuk
memfasilitasi publikasi, pertukaran, dan pengolahan informasi keuangan dan
bisnis. XBRL merupakan turunan dari standar lain internet disebut XML
(Extensible Markup Language).
a) XML
XML adalah bahasa meta untuk menjelaskan bahasa markup. Para
extensible istilah berarti bahwa setiap bahasa markup dapat dibuat
dengan menggunakan XML. Ini termasuk penciptaan bahasa markup yang
mampu menyimpan data dalam bentuk hubungan di mana tag (atau
perintah format) dipetakan ke nilai data. Dengan demikian, XML dapat
digunakan untuk memodelkan struktur data dari database internal
organisasi.
b) XBRL
Tahap awal dalam proses, memilih sebuah XBRL taxonomy untuk
pertukaran informasi spesifik. Langkah berikutnya, referensi silang setiap
akun dalam buku besar untuk elemen XBRL taxonomy yang sesuai. Hal ini
melibatkan pemetaan data internal organisasi untuk unsur-unsur XBRL
taxonomy . Proses pemetaan dilakukan dengan menggunakan alat
sederhana seperti Taxonomy Mapper , setelah proses pemetaan selesai ,
setiap record basis data akan berisi tag disimpan.Data pemetaan perlu
dilakukan hanya sekali , tapi tag tertanam digunakan setiap kali data
ditempatkan dalam format XBRL untuk diseminasi kepada orang luar . Hal
ini memungkinkan badan usaha untuk memberikan informasi keuangan
diperluas sesering mungkin dan seketika kepada pihak yang
berkepentingan . Selain itu, perusahaan yang menggunakan native - XBRL
Database technology internal sebagai platform penyimpanan informasi
utama dapat mempercepat proses pelaporan.

D. PENGENDALIAN SISTEM LAPORAN KEUANGAN


Aktivitas - aktivitas FRS secara ekslusif merupakan pekerjaan akuntansi.
Tidak seperti pemrosesan transaksi, yang juga melibatkan arus sumber daya
fisik, kekhawatiran pengendalian terhadap FRS berkenaan dengan akurasi
dan reliabilitas informasi akuntansi. Eksposur potensial dalam sistem ini
terdiri dari: [1] Jejak audit yang tidak sempurna [2] Akses yang tidak
diotorisasi ke buku besar umum [3] Akun buku besar umum yang tidak
seimbang dengan akun buku besar pembantu [4] Saldo akun buku besar
umum yang salah karena voucher jurnal yang salah atau tidak diotorisasi.
a) COSO Control Issues
Otorisasi Transaksi Ayat - ayat jurnal di buku besar umum merupakan
rangkuman transaksi dan berada di bawah pengendalian yang sama.
Voucher jurnal merupakan dokumen yang mengotorisasi suatu ayat
jurnal ke buku besar umum. Penting bagi integritas catatam akuntansi
bahwa voucher jurnal otorisasi dengan benar oleh manajer yang
bertanggungjawab di departemen sumber.
 Pembagian Tugas
Tugas memperbarui buku besar umum harus dipisahkan dari
semua tanggung jawab akuntansi dan pengawasan aktiva dalam
perusahaan.
 Pengendalian Akses
Akses yang tidak diotorisasi ke akun-akun buku besar umum dapat
menghasilkan kesalahan, penipuan, dan salah penyajian dalam
laporan keuangan.
 Pencatatan Akuntansi
Jejak audit merupakan jalur yang diikuti oleh suatu transaksi
melalui tahap input, pemrosesan, dan output dalam sistem
pemrosesan transaksi. Dokumentasi diperlukan agar pihak-pihak yang
berkepentingan dapat menentukan kelayakan transaksi tersebut
 Verifikasi Independen
FRS menghasilkan dua laporan operasional yang menjadi bukti
akan keakuratan proses ini yaitu daftar voucher jurnal dan laporan
perubahan buku besar umum. Daftar voucher jurnal menyediakan
perincian yang relevan tentang setiap voucher jurnal yang diterima
oleh FRS sebagai input. Laporan perubahan buku besar umum
menyajikan pengaruh transaksi voucher jurnal pada akun buku besar
umum.
 Kontrol Aplikasi IT
Kontrlol aplikasi IT telah dijelaskan chapter sebelumnya dalam
penggunaanya dalam GL/FRS.
b) Implikasi Pengendalian Internal XBRL
Implikasi pengendalian potensial menggunakan XBRL . Ada tiga bidang
yang menjadi perhatian khusus
Taxonomy Creation Taksonomi yang dihasilkan dapat tidak benar
pada sebuah pemetaan yang salah antara data dan unsur-unsur
taksonomi yang dapat mengakibatkan kekeliruan material keuangan data.
Pengendalian harus dirancang dan dimasukkan ke dalam tempat untuk
memastikan generasi yang benar XBRL taxonomy .
Taxonomy Mapping Error Proses pemetaan basis data akun internal
untuk tag taksonomi perlu dikontrol sebab mungkin salah ditugaskan
untuk basis data akun internal yang mengakibatkan kekeliruan materi
data keuangan .
Validation of Instance Documents pemetaan selesai dan tag telah
disimpan dalam database internal, XBRL contoh dokumen ( laporan )
dapat dihasilkan . Prosedur verifikasi independen perlu dibentuk untuk
memvalidasi dokumen misalnya untuk memastikan bahwa taksonomi dan
tag yang sesuai telah diterapkan sebelum posting ke server Web.

E. SISTEM PELAPORAN MANAJEMEN


Pelaporan manajemen sering disebut pelaporan diskresioner karena tidak
dimandatkan seperti pelaporan keuangan. Orang bisa mengambil masalah
dengan kebijaksanaan panjang, bagaimanapun, dan berpendapat bahwa
sistem pelaporan manajemen yang efektif (MRS) yang diamanatkan oleh
undang-undang SOX, yang mensyaratkan bahwa semua perusahaan publik
memantau dan melaporkan efektivitas pengendalian internal atas pelaporan
keuangan.

F. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MRS


Merancang sistem pelaporan manajemen yang efektif memerlukan
pemahaman akan apa yang dilakukan oleh para manajer dan jenis - jenis
masalah yang dihadapinya. Topik berikut ini memberikan wawasan mengenai
factor - factor yang memengaruhi kebutuhan informasin manajemen: prinsip-
prinsip manajemen, fungsi, tingkat dan jenis keputusan manajemen, struktur
masalah, akuntansi pertanggungjawaban dan pertimbangan perilaku.
a) Prinsip Manajemen
Prinsip manajemen memberikan wewenang pada kebutuhan
informasi manajemen. Prinsip yang paling langsung memengaruhi MRS
adalah formalisasi pekerjaan, pertanggungjawaban dan wewenang,
jangkauan pengendalian, dan manajemen dengan pengecualian.
1. Formalisasi Pekerjaan. Prinsip ini menunjukkan bahwa pihak
manajemen harus menstrukturkan perusahaan di sekitar pekerjaaan
yang dilakukannya. Implikasnya terhadap MRS, memungkinkan
spesifikasi informasi yang diperlukan untuk mendukung pekerjaan
2. Tanggung Jawab dan Otoritas. Dalam suatu organisasi bisnis, manajer
mendelegasikan tanggung jawab dan otoritas ke bawah melalui
hierarki organisasi. Sehingga implikasi MRS prinsip tanggung jawab
dan otoritas, mendefinisikan jalur pelaporan vertikal perusahaan
diman informasi mengalir.
3. Masa Kontrol. Seorang manajer merujuk ke jumlah bawahan
langsung di bawah kontrolnya. Ukuran jangkauan berpengaruh pada
struktur fisik organisasi. Implikasi MRS, para manajer dengan
jangkauan kontrol sempit memerlukan laporan yang rinci Manajemen
Dengan
4. Pengecualian Manajemen. Menunjukkan bahwa manajer harus
membatasi perhatian mereka pada wilayah yang berpotensi
bermasalah daripada terlibat dalam setiap aktivitas atau keputusan.
Implikasi MRS, manajer memerlukan informasi yang mengidentifikasi
operasi atau sumber daya yang berisiko tidak terkontrol.
b) Fungsi Manajemen, Tingkatan, dan Tipe Pengambilan Keputusan
Fungsi perencanaan dan pengendalian manajemen secara mendasar
memengaruhi sistem pelaporan manajemen. Fungsi perencanaan
berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang aktivitas - aktivitas
akan dating dari suatu perusahaan. Perencanaan dapat dilakukan untuk
jangka panjang atau jangka pendek. Keputusan perencanaan dan
pengendalian sering diklasifikasikan dalam empat kategori:
perencanaan strategis, perencanaan taktis, pengendalian manajerial,
dan pengendalian operasional.

Karakteritik Perncanaan Perencanaan Kontrol Kontrol


Keputusan strategic Taktis Manajaemen Operasional
Kerangka Waktu Jangka Panjang Menengah Menengah Pendek
Ruang Lingkup Pengaruh tinggi Menengah Rendah Paling
Tingkat Rincian Rincian tinggi Rinci Rincian Rendah
Tingkat Kemunculan Muncul secara Rendah Sangat
Kemunculan tinggi periodic Muncul secara rendah
periodic Muncul
Tingkat Tingkat pasti Kepastian kembali
Kepastian tinggi Tingkat Pasti berkala
Kepastian
tinggi

c) Masalah Struktur
Struktur suatu masalah mencerminkan seberapa baik pengambil
keputusan memahami masalah tersebut. Struktur masalah memiliki tiga
elemen.

1. Data-nilai yang digunakan untuk mewakili factor-faktor yang relevan


dengan masalah tersebut.

2. Prosedur-urutkan langkah-langkah atau peraturan keputusan yang


digunakan untuk memecahkan masalah.
3. Tujuan-hasil yang ingin dicapai oleh pengambil keputusan dengan
memecahkan masalah tersebut.

d) Masalah Tidak Terstuktur


Masalah tidak terstruktur adalah masalah yang tidak memiliki teknik
solusi spesifik. Kebutuhan data tidak pasti, prosedurnya tidak spesifik,
atau tujuan slusi belum sepenuhnya
e) Tipe Laporan Manajemen
Pada kenyataannya, laporan manajemen dapat berbentuk fisik sesuai
dengan yang diinginkan atau dibutuhkan oleh penggunanya. Laporan ini
dapar berupa dokumen kertas atau gambar elektronik yang disajikan di
terminal lomputer. Laporan tersebut dapat berisi informasi verbal,
numeric, atau grafis atau kombinasinya.
 Tujuan Laporan
1) Mengurangi tingkat ketidakpastian masalah dalam pengambil
keputusan
2) Mempengaruhi perilaku pengambil keputusan dengan cara yang
positif
 Program Pelaporan
Laporan Yang Diprogram memberikan informasi untuk
memecahkan masalah yang telah diantisipasi pemakai. Yaitu; laporan
jadwal, menurut kerangka waktu yang ditetapkan. Dan laporan
menurut permintaan digerakkan oleh peristiwa, bukan kerangka
waktu.
 Atribut Laporan
Laporan harus Relevan, mendukung keputusan manajer. Ringkas,
sesuai tingkat manajemen dalam hierarki. Orientasi Pengecualian,
laporan kontrol harus mengidentifikasi aktivitas yang beresiko di luar
kontrol dan harus mengabaikan aktivitas yang dibawah kontrol.
Akurasi, harus bebas dari kesalahan material. Kelengkapan, informasi
harus selengkap mungkin. Tepat waktu, yaitu cukup lengkap dan
akurat, lebih berharga daripada informasi yang sempuran tetapi
terlambat untuk digunakan, serta padat penyajiannya. Agar efektif,
suatu laporan harus memiliki atribut beriktu ini: relevan, ringkas,
berorientasi pengecualian, akurat, lengkap, tepat waktu, dan singkat.
 Laporan Khusus
Kemajuan teknologi database membuat keputusan langsung dan
kapabilitas untuk menghasilkan kapabilitas laporan. Manajer dengan
kemampuan komputer terbatas dapat cepat memproduksi laporan
khusus (ad hoc Report) dari komputer mikro. Sumber data dicairkan
untuk mendukung kebutuhan pelaporan khusus melalui suatu konsep
yang disebut Penambangan data. Dengan model verifikasi
menggunakan teknik drill-down untuk memverifikasi atau menolak
hipotesisi pemakai. Dan model penemuan menggunakan
penambangan data untuk menemukan informasi yang tidak diketahui
tetapi penting.
f) Tanggungjawab Akuntansi
Sebagian besar pelaporan manajemen melibatkan
pertanggungjawaban akuntansi. Konsep ini menyatakan bahwa setiap
peristiwa ekonomi yang memengaruhi perusahaan adalah tanggungjwab
manajer, dan dapat dilacak ke masing-masing manajer. Prinsip yang
mendasar dari konsep ini adalah bahwa tanggung jawab para manajer
area dapat dipertanggungjawabkan hanya untuk item-item yang mereka
kendalikan (biaya, pendapatan, dan investasi)
Penetapan Tujuan Keuangan. Proses Anggaran Membantu
manajemen mencapai tujuan keuangan dengan membentuk tujuan yang
dapat diukur untuk setiap segmen
Pengukuran dan Pelaporan Kinerja. Informasi ini mengalir ke atas
sebagai laporan pertanggungjawaban ke level manajemen senior
Pusat Pertanggungjawaban. Merupakan Aktivitas bisnis secara
tertaur mengorganisasikan kegiatan operasi ke dalam unit untuk
mencapai akuntabilitasnya.

1. Pusat Biaya. Merupakan unit organisaional dengan tanggung jawab


atas manajemen biaya dalam batas-batas anggaran

2. Pusat Laba. Seorang manajer pusat laba bertanggung jawab


mengontrol biaya dan menghasilkan pendapatan

3. Pusat Investasi. Manajer pusat investasi memiliki otoritas umum untuk


mengambil keputusan yang secara mendasar mempengaruhi
perusahaan.

g) Pertimbangan Perilaku
Keserasian Tujuan. Ketika manajer berusaha memenuhi tujuan
kerjanya, manajer tersebut juga melayani tujuan perusahaannya.
Informasi yang Berlebihan. Muncul ketika seorang manajer
menerima informasi berlebih dari yang dapat dicernanya. membuat
manajer mengabaikan informasi formalnya dan bergantung pada
petunjuk informal dalam keputusan.
Ukuran Kinerja yang Tidak Tepat., ketika ukuran kinerja yang tidak
tepat digunakan, laporan itu akan berpengaruh sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai