NIM : A031181329
MATA KULIAH : TEORI AKUNTANSI
Ringkasan Materi Kuliah (RMK)
PENDAPATAN
Defenisi Pendapatan
Pendapatan merupakan hubungan antara kegiatan moneter yang menaikkan nilai perusahaan
yang berasal dari kegiatan produksi dengan penjualan output yang dihasilkan perusahaan.
Beberapa pendapat yang menerangkan arti konseptual pendapatan :
IAS 18/ AASB 118 – Revenue. Pendapatan merupakan aliran masuk bruto manfaat
ekonomi selama satu periode yang berasal dari kegiatan rutin suatu entitas yang
menyebabkan peningkatan ekuitas selain dari kontribusi pemilik.
IASB Framework – Revenue forms part of income. Pendapatan merupakan bagian dari
penerimaan yang merupakan peningkatan manfaat ekonomi selama periode akuntansi
dalam bentuk peningkatan aset atau penurunan liabilitas yang berasal dari peningkatan
ekuitas selain dari kontribusi pemilik.
FASB. Pendapatan merupakan aliran masuk atau peningkatan aset atau penurunan
liabilitas (atau kombinasi keduanya) dalam suatu periode yang berasal dari penyerahan
atau produksi barang atau jasa atau aktivitas lain yang merupakan kegiatan utama
entitas.
Pengakuan Pendapatan
Pengakuan adalah pencatatan jumlah rupiah secara resmi ke dalam sistem akuntansi sehingga
jumlah tersebut tertera dalam laporan keuangan. Pendapatan sebagai produk perusahaan tidak
menggambarkan berapa jumlah dan kapan harus dicatat tetapi lebih menggambarkan bahwa
pendapatan memang ada atau berwuhud (to exist). Pengakuan pendapatan tidak boleh
menyimpang dari kerangka konseptual dan karena itu, secara konseptual pendapatan hanya
dapat diakui apabila memenuhi kualitas keterukuran (measurability) dan keterandalan
(reliability). Jadi, pendapatan belum terbentuk sebelum perusahaan melakukan upaya
produktif.
Menurut Coombes dan Martin, pengakuan pendapatan dapat terjadi pada satu bagian dalam
siklus operasi entitas atau proses penerimaan seperti berikut:
1. Merancang ide
2. Melakukan pembelian
3. Penerimaan pesanan sebelumnya
4. Memulai produksi
NAMA : ANDI MAULINA
NIM : A031181329
MATA KULIAH : TEORI AKUNTANSI
5. Secara progresif selama produksi
6. Penyelesaian produksi
7. Penerimaan pesanan setelah produksi selesai
8. Pengiriman barang ke pelanggan
9. Penerimaan uang tunai
Menurut FASB, pendapatan tidak dapat diakui jika belum terealisasi (realised) atau belum
dapat terealisasi (realisable). Terealisasi (realised) artinya bahwa aset yang diterima adalah
kas atau klaim atas kas sedangkan dapat terealisasi (realisable) berarti aset yang diterima siap
dikonversi menjadi sejumlah kas atau klaim atas kas.
Pengukuran Pendapatan
Kerangka, paragraf 83. menyediakan dua kriteria pengakuan pendapatan, yaitu Besar
kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa depan berkenaan dengan aset tersebut akan
mengalir ke atau dari entitas dan item memiliki biaya atau nilai yang dapat diukur dengan
keandalan. Dengan demikian, kerangka menyediakan beberapa panduan dalam kaitannya
dengan pengakuan tetapi tidak mencakup pengukuran. IAS 18/AASB 118 revenue lebih
spesifik. yang menyatakan pendapatan akan diukur pada nilai wajar dari pertimbangan
diterima atau piutang. Lebih jauh, memberikan aturan khusus untuk pengakuan dari berbagai
jenis pendapatan, yaitu dari :
1. Penjualan barang
Pada saat penjualan, sebuah transaksi dilakukan, penjual menerima aset terukur, dan
proses penerimaan secara substansial telah selesai.
2. Jasa
Pendapatan sehubungan dengan pemberian jasa harus diakui dengan mengacu pada
tahap penyelesaian transaksi pada tanggal pelaporan. Dengan demikian, pendapatan
diakui pada periode dimana jasa diberikan.
3. Bunga, Royalti dan Dividen
Bunga, royalti dan dividen dapat diakui pada saat diterima, memenuhi semua kriteria
pengakuan umum. Namun, untuk beberapa item, waktu lampau menunjukkan
pendapatan telah diterima. Karena itu, pendapatan yang masih harus dibayar dicatat,
meskipun tidak ada transaksi eksternal.